BAB III Proses Manajemen Risiko TI PDF

Document Details

FaithfulHarpGuitar3647

Uploaded by FaithfulHarpGuitar3647

Universitas Teknokrat Indonesia Bandar Lampung

Tags

IT risk management risk assessment IT governance information security

Summary

This document provides an overview of IT risk management processes, including communication and consultation, context setting, risk assessment, and response planning. It outlines the various steps involved and illustrates these processes.

Full Transcript

Manajemen Risiko TI BAB III PROSES MANAJEMEN RISIKO TI 3.1 Uraian Materi Proses Manajemen Risiko TI merupakan penerapan secara sistematis dari kebijakan, prosedur, dan praktik terhadap aktivitas komunikasi dan konsu...

Manajemen Risiko TI BAB III PROSES MANAJEMEN RISIKO TI 3.1 Uraian Materi Proses Manajemen Risiko TI merupakan penerapan secara sistematis dari kebijakan, prosedur, dan praktik terhadap aktivitas komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks, penilaian risiko (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko), penanganan risiko, pemantauan dan reviu, serta pencatatan dan pelaporan. Proses manajemen risiko diilustrasikan pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Proses Manajemen Risiko TI A. Komunikasi dan Konsultasi Komunikasi dan konsultasi merupakan proses yang berkelanjutan dan berulang untuk menyediakan, membagikan, ataupun mendapatkan informasi dan menciptakan dialog dengan para pemangku kepentingan mengenai Risiko. Komunikasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai Risiko. Sementara konsultasi dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dan informasi dalam rangka mendukung pengambilan keputusan. 19 Manajemen Risiko TI Bentuk kegiatan komunikasi dan konsultasi antara lain: § Rapat berkala, merupakan rapat yang diadakan secara rutin. § Rapat insidental, merupakan rapat yang diadakan sewaktu-waktu. § Focus Group Discussion (FGD), merupakan kelompok diskusi yang terarah untuk membahas topik tertentu. B. Penetapan Konteks Risiko TI Penetapan konteks bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kerangka acuan serta parameter-parameter dasar sebagai pondasi dan batasan dalam penerapan Manajemen Risiko TI. 1) Inventarisasi Informasi Umum Inventarisasi informasi umum bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum mengenai unit kerja yang menerapkan Manajemen Risiko TI. Informasi yang dicantumkan meliputi nama Unit Pemilik Risiko (UPR) TI, tugas UPR TI, fungsi UPR TI, dan periode waktu pelaksanaan Manajemen Risiko TI dalam kurun waktu satu tahun. Contoh pengisian informasi umum dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Contoh Pengisian Informasi Umum Informasi Umum Nama UPR Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Tugas UPR Menyelenggarakan perumusan kebijakan serta koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan pemerintah Fungsi UPR 1. perumusan kebijakan di bidang kelembagaan pemerintahan. 2. perumusan kebijakan di bidang ketatalaksanaan pemerintahan, penyelenggaraan administrasi pemerintahan, dan pengembangan penerapan sistem pemerintahan berbasis elektronik. Periode Waktu 1 Januari - 31 Desember 2021 20 Manajemen Risiko TI 2) Identifikasi Sasaran TI Identifikasi sasaran TI bertujuan untuk menentukan sasaran TI beserta indikator dan targetnya yang mendukung sasaran unit kerja sebagai UPR TI. Informasi yang dicantumkan meliputi: § Sasaran UPR TI, diisi berdasarkan sasaran unit kerja sebagai UPR TI yang tertuang dalam dokumen rencana strategis, rencana kerja, penetapan kinerja, atau dokumen perencanaan lainnya. § Sasaran TI, diisi dengan sasaran TI yang mendukung sasaran UPR TI. § Indikator Kinerja TI, diisi dengan indikator kinerja TI yang mendeskripsikan pencapaian sasaran TI. § Target Kinerja TI, diisi dengan target kinerja TI yang mendeskripsikan ukuran indikator kinerja untuk pencapaian sasaran TI. Contoh pengisian sasaran TI dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Contoh Pengisian Sasaran TI No Sasaran UPR Sasaran TI Indikator Target Kinerja Kinerja 1 Terwujudnya tata Meningkatnya Indeks SPBE 3,7 kelola Kualitas pemerintahan penyelenggaraan yang berbasis Sistem Pemerintahan elektronik Berbasis Elektronik 3) Penentuan Struktur Pelaksana Manajemen Risiko TI Penentuan struktur pelaksana Manajemen Risiko TI bertujuan untuk menentukan unit kerja yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Manajemen Risiko TI. Penentuan struktur pelaksana Manajemen Risiko TI meliputi: § Pemilik Risiko TI. § Koordinator Risiko TI. 21 Manajemen Risiko TI § Pengelola Risiko TI. Contoh pengisian struktur pelaksana manajemen risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Contoh Pengisian Struktur Pelaksana Struktur Pelaksana Manajemen Risiko TI Pemilik Risiko SPBE Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik Koordinator Risiko SPBE Direktur Sistem Informasi Statistik Pengelola Risiko SPBE Koordinator Fungsi Integrasi Sistem Informasi Statistik 4) Identifikasi Pemangku Kepentingan (Stakeholders) Identifikasi Pemangku Kepentingan bertujuan untuk mendapatkan informasi dan memahami pihak-pihak yang melakukan interaksi dengan UPR TI dalam rangka pencapaian sasaran TI. Pihak-pihak tersebut meliputi unit kerja internal, unit kerja eksternal, instansi pemerintah, atau non instansi pemerintah. Hubungan kerja antara UPR TI dan setiap pihak pemangku kepentingan yang terkait dengan penerapan TI perlu dideskripsikan dengan jelas. Contoh pengisian daftar pemangku kebutuhan dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Contoh Pengisian Daftar Pemangku Kepentingan No Nama Unit/Instansi Hubungan 1 Sekretariat Utama BPS Evaluasi SPBE internal 2 Inspektorat Utama BPS Penilaian Sistem Pengendalian Internal Pemerintah 3 Kemenpan RB Pelaksana evaluasi SPBE sebagai evaluator eksternal 5) Identifikasi Peraturan Perundang-Undangan Identifikasi peraturan perundang-undangan bertujuan untuk memahami kewenangan, tanggung jawab, tugas dan fungsi, serta kewajiban hukum yang harus dilaksanakan oleh UPR TI. Informasi 22 Manajemen Risiko TI yang perlu dijelaskan dalam melakukan identifikasi peraturan perundang-undangan meliputi nama peraturan dan amanat dalam peraturan tersebut. Contoh pengisian daftar peraturan perundang-undangan dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Contoh Pengisian Daftar Peraturan Perundang-Undangan No Nama Peraturan Amanat 1 Peraturan Menteri Pasal 6 Pendayagunaan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Aparatur Negara dan Negara dan Reformasi Birokrasi melakukan: Reformasi Birokrasi a. pembinaan, koordinasi, pemantauan, Nomor 5 Tahun 2018 dan/atau supervisi terhadap evaluasi tentang Pedoman mandiri Sistem Pemerintahan Berbasis Evaluasi SPBE Elektronik; dan b. penyusunan profil nasional pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik berdasarkan hasil evaluasi eksternal 2 Perka BPS Nomor 73 Pasal 1 - Prinsip tata kelola Teknologi Tahun 2016 tentang Informasi di lingkungan BPS yaitu: Prinsip Tata Kelola TI a. Prinsip manajemen di Lingkungan BPS b. Prinsip organisasi c. Prinsip data dan informasi d. Prinsip aplikasi e. Prinsip Teknologi f. Prinsip Keamanan Teknologi informasi 6) Penetapan Kategori Risiko TI Penetapan kategori risiko TI bertujuan untuk menjamin agar proses identifikasi, analisis, dan evaluasi Risiko TI dapat dilakukan secara komprehensif. Pada PermenPAN-RB Nomor 5 Tahun 2020, telah diberikan contoh kategori risiko, meliputi: § Rencana Induk SPBE Nasional, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan perencanaan pembangunan SPBE Nasional. § Arsitektur SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pemanfaatan arsitektur SPBE yang 23 Manajemen Risiko TI mendeskripsikan integrasi proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur SPBE, dan keamanan SPBE. § Peta Rencana SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan pelaksanaan Peta Rencana SPBE. § Proses Bisnis, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan penyusunan dan penerapan proses bisnis SPBE. § Rencana dan Anggaran, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan proses perencanaan dan penganggaran SPBE. § Inovasi, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan ide baru atau pemikiran kreatif yang memberikan nilai manfaat dalam penerapan SPBE. § Kepatuhan terhadap Peraturan, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan kepatuhan unit kerja di lingkungan BPS Pusat dan Daerah terhadap peraturan perundang-undangan, kesepakatan internasional, maupun ketentuan lain yang berlaku. § Pengadaan Barang dan Jasa, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan proses pengadaan dan penyediaan barang dan jasa. § Proyek Pembangunan/Pengembangan Sistem, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan proyek pembangunan ataupun pengembangan sistem pada penerapan SPBE. § Data dan Informasi, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan semua data dan informasi yang dimiliki oleh BPS Pusat dan Daerah. § Infrastruktur SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan pusat data, jaringan intra pemerintah, dan sistem penghubung layanan pemerintah termasuk perangkat keras, perangkat lunak, dan fasilitas yang menjadi penunjang utama. 24 Manajemen Risiko TI § Aplikasi SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan program komputer yang diterapkan untuk melakukan tugas atau fungsi layanan SPBE. § Keamanan SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan kerahasiaan, keutuhan, ketersediaan, keaslian, dan kenirsangkalan (nonrepudiation) sumber daya yang mendukung SPBE. § Layanan SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan pemberian layanan SPBE kepada Pengguna SPBE. § Sumber Daya Manusia SPBE, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan SDM yang bekerja sebagai penggerak penerapan SPBE di BPS Pusat dan Daerah. § Bencana Alam, merupakan Risiko SPBE yang berkaitan dengan peristiwa yang disebabkan oleh alam. Penentuan kategori risiko TI disesuaikan dengan kondisi organisasi, dapat menggunakan kategori yang didefinisikan pada PermenPAN- RB Nomor 5 Tahun 2020 maupun dapat menentukan kategori sesuai kebutuhan. Contoh pemilihan kategori risiko dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6. Contoh Pengisian Kategori Risiko TI No Kategori Risiko TI 1 Rencana dan Anggaran 2 Aplikasi / Sistem Informasi 3 Data dan Informasi 4 Proyek Pembangunan / Pengembangan Aplikasi 5 Infrastrutkur TI 6 Keamanan TI 7 SDM TI 8 Pengadaan Barang dan Jasa 7) Penetapan Area Dampak Risiko TI Penetapan Area Dampak Risiko TI bertujuan untuk mengetahui area mana saja yang terkena efek dari Risiko TI di organisasi. Pada 25 Manajemen Risiko TI PermenPAN-RB Nomor 5 Tahun 2020, telah diberikan contoh area dampak Risiko TI, meliputi: § Finansial, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan keuangan; § Reputasi, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan tingkat kepercayaan pemangku kepentingan; § Kinerja, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan pencapaian sasaran SPBE; § Layanan Organisasi, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan atau jasa kepada pemangku kepentingan; § Operasional dan Aset TIK, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan kegiatan operasional TIK dan pengelolaan aset TIK; § Hukum dan Regulasi, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan peraturan perundang-undangan dan kebijakan; dan § Sumber Daya Manusia, dampak Risiko SPBE berupa aspek yang berkaitan dengan fisik dan mental pegawai. Area dampak Risiko TI terdiri atas area dampak positif dan/atau negatif. Area Dampak Risiko TI dapat disesuaikan dengan konteks organisasi. Contoh penentuan area dampak Risiko TI dapat dilihat pada table 3.7. Tabel 3.7. Contoh Penentuan area dampak Risiko TI No Area Dampak Risiko TI 1 Reputasi 2 Kinerja 3 Layanan organisasi 4 Operasional dan asset TIK 5 Sumber daya manusia 26 Manajemen Risiko TI 8) Penetapan Kriteria Kemungkinan dan Dampak Risiko TI Penetapan Kriteria Risiko TI bertujuan untuk mengukur dan menetapkan seberapa besar kemungkinan kejadian dan dampak Risiko TI yang dapat terjadi. Kriteria Risiko TI ini ditinjau secara berkala dan perlu melakukan penyesuaian dengan perubahan yang terjadi. Penetapan Kriteria Risiko TI ini terdiri atas: a. Kriteria Kemungkinan Risiko TI Penetapan Kriteria Kemungkinan Risiko TI dilakukan berdasarkan penetapan level kemungkinan dan penetapan kriteria dari setiap level kemungkinan terhadap Risiko TI. Penentuan jumlah level disesuaikan dengan kondisi masing- masing organisasi, tapi dianjurkan berjumlah ganjil. Berikut ini diberikan contoh yang menggunakan 5 (lima) level kemungkinan sesuai dengan kompleksitas Risiko TI yang dapat diuraikan sebagai berikut: § Hampir Tidak Terjadi § Jarang Terjadi § Kadang-Kadang Terjadi § Sering Terjadi § Hampir Pasti Terjadi. Sedangkan, penetapan kriteria kemungkinan dilakukan melalui pendekatan persentase probabilitas statistik dan jumlah frekuensi terjadinya suatu Risiko TI dalam satuan waktu, ataupun berdasarkan expert judgement. Contoh pengisian kriteria kemungkinan untuk salah satu kategori Risiko TI seperti terlihat pada Tabel 3.8. 27 Manajemen Risiko TI Tabel 3.8. Contoh Pengisian Kriteria Kemungkinan Risiko TI Persentase Jumlah Frekuensi Kemungkinan Kemungkinan Level Kemungkinan Terjadinya dalam Terjadinya dalam Satu Tahun Satu Tahun 1 Hampir Tidak Terjadi X ≤ 5% X ≤ 5% 2 Jarang Terjadi 5% < X ≤ 10% 2 ≤ X ≤ 5 kali 3 Kadang-kadang Terjadi 10% < X ≤ 20% 6 ≤ X ≤ 9 kali 4 Sering Terjadi 20% < X ≤ 50% 10 ≤ X ≤ 12 kali 5 Hampir Pasti Terjadi X > 50 % > 12 kali b. Kriteria Dampak Risiko TI Penetapan Kriteria Dampak Risiko TI dilakukan dengan kombinasi antara Area Dampak Risiko TI (sebagaimana dijelaskan pada poin 7 di atas) dan level dampak. Penentuan jumlah level disesuaikan dengan kondisi masing-masing organisasi, tapi dianjurkan berjumlah ganjil. Berikut ini diberikan contoh yang menggunakan 5 (lima) level sesuai kompleksitas Risiko TI yang dapat diuraikan sebagai berikut: § Tidak Signifikan § Kurang Signifikan § Cukup Signifikan § Signifikan § Sangat Signifikan. Pada PermenPAN-RB Nomor 5 Tahun 2020 telah memberikan contoh daftar kriteria dampak Risiko TI untuk area dampak Risiko terkait Kinerja baik untuk risiko positif maupun negatif. Contoh daftar tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.9. 28 Manajemen Risiko TI Tabel 3.9. Contoh Pengisian Kriteria Dampak Risiko TI Level Dampak 1 2 3 4 5 Area Dampak Tidak Kurang Cukup Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan Peningkatan kinerja kinerja kinerja Positif kinerja kinerja 20% s.d 40% s.d < 60% s.d < 20% ≥ 80% < 40% 60% < 80% Kinerja Penurunan Penurunan Penurunan Penurunan Penurunan kinerja kinerja kinerja Negatif kinerja kinerja 20% s.d 40% s.d < 60% s.d < 20% ≥ 80% < 40% 60% < 80% 9) Matriks Analisis Risiko dan Level Risiko TI Matriks analisis Risiko TI berisi kombinasi antara level kemungkinan dan level dampak untuk dapat menetapkan Besaran Risiko TI yang direpresentasikan dalam bentuk angka. Penentuan besaran nilai bisa diurutkan dari angka 1 sampai dengan perkalian jumlah level kemungkinan dengan jumlah level dampak, misalkan angka 1 sampai dengan 25 (5 x 5). Contoh matrik analisis risiko tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.10. Alternatif lain penentuan besaran nilai risiko diperoleh dari hasil perkalian antara level kemungkinan dengan level dampak. Contoh matrik analisis risiko tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.11. Tabel 3.10. Contoh Matriks Analisis Risiko TI Level Dampak 1 2 3 4 5 Matriks Analisis Risiko 5x5 Tidak Kurang Cukup Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Hampir 5 Pasti 9 15 18 23 25 Terjadi Level Kemungkinan Sering 4 6 12 16 19 24 Terjadi 29 Manajemen Risiko TI Kadang- 3 kadang 4 10 14 17 22 Terjadi Jarang 2 2 7 11 13 21 Terjadi Hampir 1 Tidak 1 3 5 8 20 Terjadi Tabel 3.11. Contoh Matriks Analisis Risiko TI Alternatif Level Dampak 1 2 3 4 5 Matriks Analisis Risiko 5x5 Tidak Kurang Cukup Sangat Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan Hampir 5 Pasti 5 10 15 20 25 Terjadi Sering 4 4 8 12 16 20 Terjadi Kadang- Level 3 kadang 3 6 9 12 15 Kemungkinan Terjadi Jarang 2 2 4 6 8 10 Terjadi Hampir 1 Tidak 1 2 3 4 5 Terjadi Besaran Risiko TI ini selanjutnya dikelompokkan ke dalam Level Risiko TI dimana setiap level memiliki rentang nilai besaran Risiko TI. Pemilihan level Risiko TI disesuaikan dengan kondisi masing- masing organisasi, tapi dianjurkan berjumlah ganjil. Berikut ini diberikan contoh yang menggunakan 5 (lima) level sesuai dengan 30 Manajemen Risiko TI kompleksitas Risiko TI. Setiap level tersebut direpresentasikan dengan warna sesuai dengan preferensi organisasi yang dapat diuraikan sebagai berikut: § Sangat Rendah, direpresentasikan dengan warna biru; § Rendah, direpresentasikan dengan warna hijau; § Sedang, direpresentasikan dengan warna kuning; § Tinggi, direpresentasikan dengan warna jingga; § Sangat Tinggi, direpresentasikan dengan warna merah. Contoh penentuan level Risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.12. Tabel 3.12. Contoh Level Risiko TI Rentang Besaran Level Risiko Keterangan Warna Risiko 1 Sangat Rendah 1-5 Biru 2 Rendah 6-10 Hijau 3 Sedang 11-15 Kuning 4 Tinggi 16-20 Jingga 5 Sangat Tinggi 21-25 Merah 10) Selera Risiko TI Selera Risiko TI bertujuan untuk memberikan acuan dalam penentuan ambang batas minimum terhadap besaran Risiko TI yang harus ditangani untuk setiap kategori Risiko TI baik positif maupun negatif. Penentuan Selera Risiko TI ini dapat disesuaikan dengan kompleksitas Risiko TI serta konteks internal dan eksternal organisasi. Contoh penentuan Selera Risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.13. Tabel 3.13. Contoh Penentuan Selera Risiko TI Besaran Risiko minimum yang No Kategori Risiko ditangani Risiko Positif Risiko Negatif 1 Aplikasi/Sistem informasi 18 11 2 Pengadaan Barang dan Jasa 18 11 3 SDM SPBE 20 14 31 Manajemen Risiko TI C. Penilaian Risiko TI Penilaian (Assessment) risiko adalah keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. 1) Identifikasi Risiko Identifikasi Risiko TI merupakan proses menggali informasi mengenai kejadian, penyebab, dan dampak Risiko TI. Informasi yang dicantumkan meliputi: § Jenis Risiko TI Jenis Risiko TI terbagi menjadi Risiko TI positif dan Risiko TI negatif. Hasil identifikasi Risiko TI dituliskan ke dalam masing- masing jenis Risiko TI. § Kejadian Kejadian dapat diidentifikasi dari terjadinya suatu peristiwa yang menimbulkan risiko TI yang diperoleh dari riwayat peristiwa dan/atau prediksi terjadinya peristiwa di masa yang akan datang. Kejadian ini selanjutnya disebut sebagai risiko TI. § Penyebab Penyebab dapat diidentifikasi dari akar masalah yang menjadi pemicu munculnya risiko TI. Penyebab dapat berasal dari lingkungan Internal maupun eksternal organisasi. Identifikasi penyebab akan membantu menemukan tindakan yang tepat untuk menangani risiko TI. § Kategori Penentuan kategori risiko TI didasarkan pada penyebab dari munculnya risiko TI. Kategori risiko TI telah dijelaskan pada bagian B.6. § Dampak Dampak dapat diidentifikasi dari pengaruh atau akibat yang timbul dari risiko TI. 32 Manajemen Risiko TI § Area Dampak Penentuan area dampak risiko TI didasarkan pada dampak yang telah teridentifikasi. Area dampak risiko TI telah dijelaskan pada bagian B.7. Contoh pengisian identifikasi risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.14. Tabel 3.14. Contoh Pengisian Identifikasi Risiko TI Identifikasi Risiko TI Jenis Area Kejadian Penyebab Kategori Dampak Risiko Dampak Negatif SDM Kondisi Aplikasi / Waktu Kinerja programmer pandemic Sistem pengembangan sakit saat sedang penyakit informasi sistem yang mengembangkan menular tidak sesuai sistem rencana Positif Tersedianya Unit TI paham Kepatuhan Sistem Kinerja, standar pentingnya terhadap informasi yang Reputasi pembangunan tata kelola peraturan dihasilkan sistem dalam sesuai dengan pengembangan yang sistem diharapkan 2) Analisis Risiko Analisis risiko TI merupakan proses untuk melakukan penilaian atas risiko TI yang telah diidentifikasi sebelumnya. Analisis risiko TI dilakukan dengan cara menentukan level kemungkinan dan level dampak terjadinya risiko TI. Informasi yang dicantumkan pada analisis risiko TI meliputi: § Level Kemungkinan Penentuan level kemungkinan dilakukan dengan mengukur persentase probabilitas atau frekuensi peluang terjadinya risiko TI dalam satu periode yang dicocokkan dengan kriteria kemungkinan. Penentuan level kemungkinan harus didukung dengan penjelasan singkat untuk mengetahui alasan pemilihan level kemungkinan tersebut. 33 Manajemen Risiko TI § Level Dampak Penentuan level dampak dilakukan dengan mengukur besar dampak dari terjadinya risiko TI yang dicocokan dengan area dampak risiko TI. Level dampak harus didukung dengan penjelasan singkat untuk mengetahui alasan pemilihan level dampak tersebut. § Besaran Risiko TI dan Level Risiko TI Penentuan besaran risiko TI dan level risiko TI didapat dari kombinasi level kemungkinan dan level dampak dengan menggunakan rumusan dalam Matriks Analisis Risiko TI. Contoh pengisian analisis risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.15. Tabel 3.15. Contoh Pengisian Analisis Risiko TI Kemungkinan Dampak Besaran Level Level Penjelasan Level Penjelasan Risiko Risiko 2 Kemungkinan 4 Penurunan 13 Sedang terjadi sekitar kinerja sampai 10% dalam satu 75% tahun 4 Kemungkinan 4 Kinerja terjaga 19 Tinggi standar dan reputasi pengembangan meningkat sistem tersedia setiap tahun sebanyak 50% 3) Evaluasi Risiko Evaluasi risiko TI dilakukan untuk mengambil keputusan mengenai perlu tidaknya dilakukan upaya penanganan risiko TI lebih lanjut serta penentuan prioritas penanganannya. Pengambilan keputusan mengacu pada selera risiko TI yang telah ditentukan sebagaimana telah dijelaskan pada bagian B.10. Prioritas penanganan risiko TI diurutkan berdasarkan besaran risiko TI. Apabila terdapat lebih dari satu risiko TI yang memiliki besaran yang sama maka cara penentuan prioritas berdasarkan expert judgement. 34 Manajemen Risiko TI Contoh pengisian evaluasi risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.16. Tabel 3.16. Contoh Pengisian Evaluasi Risiko TI Evaluasi Risiko SPBE Keputusan Penanganan Risiko SPBE Prioritas Risiko (Ya/Tidak) Ya 2 Ya 1 D. Penanganan Risiko TI Penanganan risiko TI merupakan proses untuk memodifikasi penyebab risiko TI. Penanganan risiko TI dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai opsi yang mungkin diterapkan dan memilih satu atau lebih opsi penanganan risiko TI. Informasi yang dicantumkan pada penanganan risiko TI meliputi: 1) Rencana Penanganan Risiko TI Rencana penanganan risiko TI merupakan agenda kegiatan untuk menangani risiko TI agar mencapai selera risiko TI yang telah ditetapkan. Rencana penanganan risiko TI dilakukan dengan mengidentifikasi hal-hal sebagai berikut: a. Opsi Penanganan Risiko TI Opsi penanganan Risiko TI berisikan alternatif yang dipilih untuk menangani Risiko TI. Opsi penanganan Risiko TI dilakukan dengan mengidentifikasi berbagai opsi yang mungkin untuk diterapkan. Opsi penanganan Risiko TI terbagi menjadi dua, yaitu penanganan Risiko TI Positif dan penanganan Risiko TI Negatif. i. Opsi Penanganan Risiko Positif § Eskalasi Risiko Eskalasi risiko dipilih jika Risiko TI berada di luar atau melampaui wewenang. Opsi ini dilakukan dengan memindahkan tanggung jawab penanganan Risiko TI ke unit kerja yang lebih tinggi. 35 Manajemen Risiko TI § Ekspoitasi Risiko Eksploitasi risiko dipilih jika Risiko TI dapat dipastikan terjadi. Opsi ini dilakukan dengan cara memanfaatkan Risiko TI tersebut semaksimal mungkin. § Peningkatan Risiko Peningkatan risiko dilakukan dengan cara meningkatkan level kemungkinan dan/atau level dampak dari Risiko TI. § Pembagian Risiko Pembagian risiko dipilih jika Risiko TI tidak dapat ditangani secara langsung dan membutuhkan pihak lain untuk menangani Risiko TI tersebut. Pembagian risiko dilakukan dengan bekerja sama dengan dengan pihak lain. § Penerimaan Risiko Penerimaan risiko dipilih jika upaya penanganan lebih tinggi dibandingkan manfaat yang didapat atau kemungkinan terjadinya kecil. Opsi ini dilakukan dengan cara membiarkan Risiko TI terjadi apa adanya. ii. Opsi Penanganan Risiko Negatif § Ekskalasi Risiko Eskalasi risiko dipilih jika Risiko SPBE berada di luar atau melampaui wewenang. Opsi ini dilakukan dengan memindahkan tanggung jawab penanganan Risiko SPBE ke unit kerja yang lebih tinggi. § Mitigasi Risiko Mitigasi risiko dilakukan dengan cara mengurangi level kemungkinan dan/atau level dampak dari Risiko SPBE. § Transfer Risiko Transfer risiko dipilih jika terdapat kekurangan sumber daya untuk mengelola Risiko SPBE. Opsi ini dilakukan dengan cara mengalihkan kepemilikan risiko kepada pihak 36 Manajemen Risiko TI lain untuk melakukan pengelolaan dan pertanggungjawaban terhadap Risiko SPBE. § Penghindaran Risiko Penghindaran risiko dilakukan dengan mengubah perencanaan, penganggaran, program, dan kegiatan, atau aspek lainnya untuk mencapai sasaran SPBE. § Penerimaan Risiko Penerimaan risiko dipilih jika biaya dan usaha penanganan lebih tinggi dibandingkan manfaat yang didapat, kemungkinan terjadinya sangat kecil atau dampak sangat tidak signifikan. Opsi ini dilakukan dengan cara membiarkan risiko terjadi apa adanya. Untuk memudahkan dalam menentukan opsi penanganan risiko TI, dapat disusun matrik rekomendasi opsi penanganan risiko TI. Matrik tersebut dibuat untuk memetakan tiap opsi penanganan risiko TI berdasarkan nilai besaran risiko TI, sumber daya penanganan risiko TI, dan kemampuan UPR untuk menangani apabila risiko TI terjadi. Contoh matrik rekomendasi opsi penanganan risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.17. Tabel 3.17. Contoh Matrik Rekomendasi Opsi Penanganan Risiko TI Level Risiko TI Sumber Daya Penanganan Kemampuan UPR Opsi Sangat Sangat Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Sedang Tinggi Rendah Tinggi Risiko Positif Eksploitasi v v v v V v v v v Peningkatan v v v v v v v Pembagian v v v v v v v Penerimaan v v v v Risiko Negatif Mitigasi v v v v v v v Transfer v v v v v v 37 Manajemen Risiko TI Penghindaran v v v v Penerimaan v v v v b. Rencana Aksi Penanganan risiko Rencana aksi penanganan risiko merupakan rancangan kegiatan tindak lanjut untuk menangani Risiko TI. c. Keluaran Keluaran merupakan hasil dari rencana aksi penanganan Risiko TI. d. Rencana Aksi Penaganan risiko Jadwal implementasi merupakan jadwal pelaksanaan dari setiap rencana aksi penanganan Risiko TI. e. Penanggungjawab Penanggung jawab berisikan nama unit yang bertanggung jawab dan unit pendukung dari setiap rencana aksi penanganan Risiko TI. Contoh pengisian rencana penanganan risiko TI dapat dilihat pada Tabel 3.18. Tabel 3.18. Contoh Pengisian Rencana Penanganan Risiko TI Rencana Penanganan Risiko TI Opsi Jadwal Penanggung Penanganan Rencana Aksi Keluaran Implementasi jawab Risiko Tersedianya Periode Programmer Mitigasi Risiko programmer pengembangan Direktur SIS pengganti cadangan sistem Kualitas standar Dokumen standar pengembangan Peningkatan pengembangan sistem Setiap tahun Direktur SIS risiko sistem yang lebih ditingkatkan baik setiap tahun 2) Risiko residual Risiko residual merupakan risiko TI yang tersisa dari risiko TI yang telah ditangani. Dalam melakukan penanganan terhadap risiko residual, dilakukan pengulangan proses penilaian risiko sampai 38 Manajemen Risiko TI dengan risiko residual tersebut berada di bawah Selera Risiko TI. Penetapan risiko residual ini dapat ditetapkan berdasarkan expert judgement. Contoh pengisian risiko TI residual dapat dilihat pada Tabel 3.19. Tabel 3.19. Contoh Pengisian Risiko TI Residual Terdapat Level Level Besaran Level Risiko Risiko TI Kemungkinan Dampak Risiko TI TI Residual ? Ya 2 2 7 Rendah Tidak - - - - E. Pemantauan dan Reviu 1) Pemantauan Pelaksanaan pemantauan terdiri dari 2 jenis, yaitu a. Pemantauan berkelanjutan Pemantauan berkelanjutan dilakukan secara terus-menerus atas seluruh faktor atau penyebab yang mempengaruhi risiko TI dan kondisi lingkungan organisasi. Apabila terjadi perubahan yang signifikan, dimungkinkan dilakukan penilaian ulang atas profil risiko TI. Pemantauan dilakukan secara harian oleh Unit Pemilik Risiko dan menjadi bagian dalam proses bisnis organisasi. b. Pemantauan berkala Pemantauan berkala dilakukan guna memonitor pelaksanaan rencana aksi penanganan risiko TI. Hasil pelaksanaan pemantauan dapat menjadi dasar untuk melakukan penyesuaian kembali proses manajemen risiko TI. Pemantauan dilakukan setiap triwulan atau sewaktu-waktu (insidental). 39 Manajemen Risiko TI 2) Reviu Pelaksanaan reviu terdiri dari 2 jenis, yaitu a. Reviu implementasi manajemen risiko TI Reviu ini bertujuan untuk mengontrol kesesuaian dan ketepatan seluruh pelaksanaan proses manajemen risiko TI sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Reviu dilakukan setiap triwulan atau sewaktu-waktu (insidental). b. Reviu tingkat kematangan penerapan manajemen risiko TI Reviu ini bertujuan menilai kualitas penerapan manajemen risiko TI. Reviu dapat dilakukan pada seluruh tingkatan unit organisasi yang menerapkan manajemen risiko TI. Terdapat 5 (lima) tingkat kematangan penerapan manajemen risiko TI, yaitu: i. Belum sadar risiko Merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa organisasi memiliki sistem pengendalian yang masih cukup terbatas atau bahkan tidak ada sama sekali, sehingga tidak diketahui keterkaitan antara sistem pengendalian yang ada terhadap risiko-risiko yang berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. ii. Sadar risiko Merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa organisasi sudah memiliki sistem pengendalian yang cukup namun belum seluruhnya dapat dikaitkan dengan risiko-risiko yang mempengaruhi kegiatan organisasi. iii. Risiko ditetapkan Merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa organisasi sudah mampu mengidentifikasi dan menetapkan risiko- risiko kunci, melakukan reviu secara berkala, dan menetapkan langkah penanganan atas risiko tersebut dalam 40 Manajemen Risiko TI organisasi. Namun upaya pemantauan atas penanganan risiko yang dijalankan tersebut hanya dilakukan oleh beberapa pihak tertentu dalam organisasi. iv. Risiko dikelola Merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa organisasi sudah mampu mengidentifikasi dan menetapkan keseluruhan risiko, melakukan reviu secara berkala, dan menetapkan langkah penanganan terhadap keseluruhan risiko. Upaya pemantauan atas penanganan risiko yang dijalankan tersebut dilakukan oleh seluruh pihak dalam organisasi, namun hanya pihak yang paling bertanggung jawab secara langsung terhadap risiko yang mampu memberikan jaminan atas keefektifan proses manajemen risiko yang telah ditetapkan dalam organisasi. v. Dapat menangani risiko Merupakan kondisi yang menunjukkan bahwa organisasi sudah mampu mengidentifikasi dan menetapkan keseluruhan risiko, melakukan reviu secara berkala, dan menetapkan langkah penanganan terhadap keseluruhan risiko. Upaya pemantauan atas langkah mitigasi risiko yang dijalankan tersebut dilakukan oleh seluruh pihak dalam organisasi, dan seluruh pihak dalam organisasi mampu memberikan jaminan atas keefektifan proses manajemen risiko yang telah ditetapkan dalam organisasi. Karakteristik dari tingkat kematangan penerapan manajemen risiko dijelaskan pada Tabel 3.20. 41 Manajemen Risiko TI Tabel 3.20. Tingkat Kematangan Penerapan Manajemen Risiko Parameter Penilaian Kepemimpinan Proses Manajemen Penanganan Risiko Hasil - Risiko - Penerapan Komitmen dan - Jumlah persentase Manajemen Tingkat pemahaman Pelaksanaan proses penanganan yang Risiko Kematangan pimpinan manajemen risiko dilaksanakan dan - terhadap keberhasilan Keberhasilan implementasi penurunan level pencapaian manajemen risiko risiko tujuan strategis Sangat tidak lengkap Belum sadar dan identifikasi Sangat rendah Sangat rendah Sangat rendah risiko sangat tidak komprehensif Tidak lengkap dan Sadar risiko Rendah identifikasi tidak Rendah Rendah komprehensif Cukup lengkap dan Risiko Sedang identifikasi cukup Sedang Sedang ditetapkan komprehensif Lengkap dan Risiko dikelola Tinggi identifikasi Tinggi Tinggi komprehensif Dapat Sangat lengkap dan menangani Sangat tinggi identifikasi sangat Sangat tinggi Sangat tinggi risiko komprehensif F. Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan merupakan kegiatan atau proses pendokumentasian suatu aktivitas dalam bentuk tulisan dan dituangkan dalam dokumen. Pelaporan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan hasil pekerjaan yang telah dilakukan selama satu periode tertentu (setiap triwulan). Proses manajemen risiko TI dan keluaran yang dihasilkan perlu dicatat dan dilaporkan dengan mekanisme yang tepat. Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengkomunikasikan aktivitas manajemen risiko TI serta keluaran yang dihasilkan, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, meningkatkan kualitas aktivitas manajemen 42 Manajemen Risiko TI risiko TI, serta mengawal interaksi dengan pemangku kepentingan termasuk tanggung jawab serta akuntabilitas terhadap manajemen risiko TI. Pencatatan dan pelaporan manajemen risiko TI terdiri dari: 1) Pencatatan dan Pelaporan Periodik Pencatatan dan pelaporan periodik merupakan kegiatan yang dilakukan secara berulang pada waktu yang telah ditentukan (misalkan setiap triwulan atau tahunan). 2) Pencatatan dan Pelaporan Insidental Pencatatan dan pelaporan insidental merupakan kegiatan yang dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan kebutuhan. laporan ini dibuat apabila: § Terdapat kondisi abnormal yang perlu dilaporkan segera kepada pimpinan untuk memberikan masukan mengenai rencana tindak lanjut. § Terdapat permintaan dari pimpinan untuk memberikan masukan berdasarkan analisis dalam pengambilan suatu keputusan atau kebijakan tertentu. 3.2 Rangkuman Proses manajemen risiko TI merupakan penerapan secara sistematis dari kebijakan, prosedur, dan praktik terhadap aktivitas komunikasi dan konsultasi, penetapan konteks risiko, penilaian risiko (identifikasi risiko, analisis risiko, evaluasi risiko), penanganan risiko, pemantauan dan reviu, serta pencatatan dan pelaporan. § Komunikasi dan konsultasi merupakan proses yang berkelanjutan dan berulang untuk menyediakan, membagikan, ataupun mendapatkan informasi dan menciptakan dialog dengan para pemangku kepentingan mengenai Risiko. 43 Manajemen Risiko TI § Penetapan konteks bertujuan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kerangka acuan serta parameter-parameter dasar sebagai pondasi dan batasan dalam penerapan manajemen risiko TI. Penetapan konteks meliputi: (1) inventarisasi informasi umum, (2) identifikasi sasaran TI, (3) penentuan struktur pelaksana manajemen risiko TI, (4) identifikasi pemangku kepentingan (stekholders), (5) identifikasi peraturan perundang-undangan, (6) penetapan kategori risiko TI, (7) penetapan area dampak risiko TI, (8) penetapan kriteria kemungkinan dan dampak risiko TI, (9) matriks analisis risiko dan level risiko TI, dan (10) selera risiko TI. § Penilaian (Assessment) risiko TI adalah keseluruhan proses identifikasi risiko, analisis risiko dan evaluasi risiko. Informasi yang dicantumkan pada analisis risiko TI meliputi: (1) level kemungkinan, (2) level dampak, dan (3) besaran risiko TI dan level risiko TI. § Penanganan risiko TI merupakan proses untuk memodifikasi penyebab risiko TI dengan mengidentifikasi berbagai opsi yang mungkin diterapkan dan memilih satu atau lebih opsi penanganannya. Informasi yang dicantumkan pada penanganan risiko TI meliputi: (1) rencana penanganan risiko TI dan (2) risiko residual. § Pemantauan bertujuan untuk memonitor faktor-faktor penyebab risiko TI dan kondisi lingkungan organisasi serta pelaksanaan rencana aksi penanganan risiko TI. Sedangkan riviu bertujuan untuk mengontrol kesesuaian dan ketepatan seluruh pelaksanaan proses manajemen risiko TI sesuai dengan ketentuan yang berlaku. § Pencatatan dan pelaporan bertujuan untuk mengkomunikasikan aktivitas manajemen risiko TI serta keluaran yang dihasilkan, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, meningkatkan kualitas aktivitas manajemen risiko TI, serta 44 Manajemen Risiko TI mengawal interaksi dengan pemangku kepentingan termasuk tanggung jawab serta akuntabilitas terhadap manajemen risiko TI. 3.3 Soal Latihan 1) Lengkapilah tabel identifikasi risiko TI berikut berdasarkan contoh hasil penetapan konteks risiko TI pada uraian materi sebelumnya (Tabel 3.1 s.d. 3.13) Identifikasi Risiko TI Jenis Area Kejadian Penyebab Kategori Dampak Risiko Dampak Kualitas SDM lebih tinggi dari ekspektasi Terjadi gangguan pada jaringan internet Terdapat petugas entri data yang sakit Disediakan anggaran tambahan di tengah kegiatan Terjadi bencana alam, misal banjir di kantor 2) Buatlah rencana penanganan risiko TI terhadap hasil identifikasi risiko TI di atas! 45 Manajemen Risiko TI 3.4 Contoh Kasus Implementasi Manajemen Risiko terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Badan Pusat Statistik (BPS) telah dilakukan pada tahun 2021. Implementasi ini memuat hasil implementasi dari proses- proses manajemen risiko SPBE sebagaimana tertuang dalam Kerangka Kerja Manajemen Risiko SPBE. Unit Pemilik Risiko (UPR) dalam implementasi ini yaitu Direktorat Sistem Informasi Statistik (SIS). Informasi umum mengenai UPR dapat dilihat pada table berikut: 46

Use Quizgecko on...
Browser
Browser