Asal Usul Nenek Moyang & Jalur Rempah PDF
Document Details
Estik Wijayasari, S.SOS., M.PD.
Tags
Summary
Dokumen ini membahas asal usul nenek moyang bangsa Indonesia dan jalur rempah. Berbagai teori dan periode prasejarah dibahas, termasuk zaman batu dan megalitikum dengan penekanan pada jenis-jenis manusia purba dan budaya masa lalu.
Full Transcript
ESTIK WIJAYASARI, S.SOS., M.PD. ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA & JALUR REMPAH KELAS x Bumi Bumi awalnya satu benua: PANGEA Kemudian terpecah menjadi 2: Laurasia & Gondwana Laurasia: Eurasia (benua Eropa & Asia) dan Amerika Utara Gondwana: Afrika, Amerika Selatan...
ESTIK WIJAYASARI, S.SOS., M.PD. ASAL USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA & JALUR REMPAH KELAS x Bumi Bumi awalnya satu benua: PANGEA Kemudian terpecah menjadi 2: Laurasia & Gondwana Laurasia: Eurasia (benua Eropa & Asia) dan Amerika Utara Gondwana: Afrika, Amerika Selatan, Antarktika, India, dan Australia Indonesia terdiri atas pertemuan 3 lempeng: Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik A TEORI ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA: Menurut teori ini, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan. Menurut teori ini, nenek moyang Migrasi bangsa bangsa Indonesia berasal dari Austronesia dari Taiwan Afrika, tepatnya di Tanduk terjadi sekitar 5.000 tahun Afrika. Sejak sekitar 4.000 lalu. Selain budaya tahun yang lalu, mereka masuk maritim, budaya lain, yaitu kesamaan bercocok tanam ke Nusantara. Mereka dgn bangsa Indonesia merupakan penutur bahasa Austronesia. B TEORI ASAL-USUL NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA: Menurut teori ini, nenek moyang bangsa Menurut teori ini, asal-usul Indonesia berasal dari Yunnan, bangsa Indonesia adalah Tiongkok, mereka bermigrasi dari Indonesia itu sendiri. disebabkan karena desakan dan perang orang Indonesia merupakan keturunan melawan bangsa-bangsa Asia. Homo soloensis dan Homo wajakensis. Ahli: Moh Ada tiga gelombang migrasi manusia Yamin, ST Alihsyahbana, dari Yunnan ke Indonesia, yaitu bangsa Melanesoid, Proto Melayu, dan Deutro Melayu MASA PRASEJARAH disebut nirleka artinya: Nir: tidak ada, leka: tulisan Pra: sebelum, sejarah: tulisan Kesimpulan: zaman sebelum adanya tulisan Pembagian zaman dibagi 2 berdasar geologi & arkeologi Prof. Dr. Kern dan Dr. Brandes menyimpulkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Asia Tengah B. Perbandingan bahasa (sama-sama Bahasa Austronesia) BERDASARKAN GEOLOGI/ BENTUK MUKA BUMI: DIBAGI MENJADI 4 ZAMAN AZOIKUM/ARKAEKUM; (2500 juta tahun SM) PALEOZOIKUM/PRIMER: (340 juta tahun SM) MESOZOIKUM/SEKUNDER: (140 juta tahun Sm) ZAMAN TERSIER PLESTOSEN: Berlangsung sekitar 600.000 tahun lalu NEOZOIKUM ZAMAN KWARTER HOLOSEN Masa Neozoikum/ Zaman Batu Baru 1 Dibagi menjadi 2 2 Zaman Kwarter Zaman Tersier PLESTOSEN HOLOSEN: diperkirakan Manusia purba dan manusia awal mula muncul di masa ini hingga sekarang ZAMAN KWARTER E ZAMAN PRAAKSARA BERDASARKAN arkeOLOGI DIBAGI 2 1. Zaman Batu (LITHIKUM) 2. Zaman Perundagian (LOGAM) Pada saat ilmuwan atau para ahli menentukan Usia peninggalan budaya masyarakat praaksara, maka dilakukan dengan cara berikut: a. Tipologi, menentukan usia peninggalan budaya berdasarkan bentuk/tipe peninggalan. Makin sederhana bentuk peninggalan budaya tersebut maka makin tua usianya. b. Stratigrafi, menentukan usia peninggalan budaya berdasarkan lapisan tanah tempat benda tersebut ditemukan. Lapisan tanah paling atas adalah lapisan paling muda, begitu pun sebaliknya. c. Kimiawi, menentukan usia peninggalan budaya berdasarkan unsur-unsur kimia yang dikandung benda tersebut. DIBAGI JADI: PALEOLITHIKUM ZAMAN BATU MESOLITHIKUM NEOLITHIKUM MEGALITHIKUM PALEOLITHIKUM/ZAMAN Ciri-ciri: BATU TUA/MASA nomaden/berpindah-pindah berkelompok 10−15 orang, BERBURU DAN MERAMU kepemimpinan dgn konsep primus interpares TINGKAT AWAL berburu dan meramu/ food gathering/mengumpulkan makanan (mengejar hewan buruan dgn berpindah/nomaden) alat batu yang digunakan masih kasar dan sederhana hasil kebudayaannya dibagi menjadi dua kebudayaan, yakni -Ngandong (alat tulang: Alat-alat yang terbuat dari tanduk) -Pacitan (alat dr batu: kapak perimbas, kapak penetak dan kapak genggam, kapak Gurdi/serpih batu, pisau (pisaunya jangan dibayangkan seperti pisau skrg, tp kemiripan pd fungsinya), sudip) Berlangsung ±600.000 tahun lalu Manusia purba: jenis Meganthropus, Pithecanthropus, dan Homo Sapiens (diakhir Paleo) Used to & Would Time expressions Meganthropus Paleojavanicus Arti Namanya: manusia raksasa tertua dari Jawa. Dianggap sebagai manusia praaksara tertua yang ditemukan di Indonesia. Ditemukan oleh G.H.R. von Koenigswald. di Desa Sangiran, lembah Sungai Bengawan Solo, Jawa Tengah tahun 1936-1941 CIRI-CIRI FISIK: 1) pemakan tumbuhan dan umbi-umbian (2) Ukuran tubuh sangat besar dan kuat serta tegap (3) memiliki rahang yang kuat dan geraham yang besar Selain meganthropus, di Sangiran banyak ditemukan peninggalan tulang belulang manusia purba sehingga Situs Sangiran sebagai salah satu situs Warisan Budaya Dunia di Indonesia pada 1996. Situs manusia purba yang terletak di Kabupaten Sragen dan Karanganyar, Jawa Tengah, ini ditetapkan menjadi Warisan Budaya Dunia Nomor 593 oleh UNESCO. Hal tsb karena Sangiran merupakan pusat perkembangan manusia purba dunia. Peninggalan tulang tersebut dahulu digunakan penduduk sekitar untuk membantu proses melahirkan. PITHECANTHROPUS ERECTUS Dikenal juga dengan fosil manusia Fosil jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di pertama yang ditemukan Indonesia, Indonesia adalah jenis pithecanthropus/Homo Erectus. Apabila merupakan missing link teori Evolusi fosil manusia purba di Indonesia diurutkan dari yang tertua adalah Meganthropus Paleojavanicus, Pithecanthropus Darwin, memiliki arti nama manusia Mojokertensis, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus kera yang berjalan tegak. Soloensis, Homo Wajakensis, Homo Floresiensis, Homo Soloensis, Homo Sapien. Memiliki kesamaan jenis dengan spesies dari Tiongkok/ Cina yang Apabila urutan dari Jenis pithecanthropus dari yang tertua yaitu: Pithecanthropus Mojokertensis ditemukan oleh (G.H.R. Von Bernama Sinanthropus pekinensis. Koeningswald), Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Soloensis. Ditemukan di Trinil, Ngawi, Jawa Timur, oleh Eugene Dubois pada tahun Setelah penyelidikan lebih lanjut ahli biologi Amerika Ernst Mayr 1890. pada tahun 1944, Pithecanthropus erectus diklasifikasikan sebagai bagian dari Homo erectus. MESOLITHIKUM/ semi sedenter/ada yang berpindah-pindah, ada yang sudah mulai ZAMAN BATU menetap di goa, TENGAH Dikenal dengan peradaban Abris Sous Roche (gua tempat tinggal yang (MADYA)/MASA berada di pedalaman). Rock Shelter (gua tempat tinggal yang berada di pinggir pantai). BERBURU DAN Menghasilkan sampah dapur (kjokkenmoddinger) MERAMU Mencari makan: berburu dan meramu tingkat lanjut, sudah mulai TINGKAT mengenal cara bercocok tanam: teknik slash & burn (tebang & bakar) LANJUT Sudah mengenal cara pembuatan api Ciri-ciri: Di Sulawesi dan Papua, sudah mulai mengenal kepercayaan: bukti lukisan tangan warna merah di dinding goa seperti di Goa Leang-Leang Kebudayaan Bacson-Hoabinh yang terdiri atas alat-alat tulang (bone culture), alat serpih (flakes culture) dan kapak pebble (pebble culture). alat batu yang sudah mulai dihaluskan disalah satu sisi: kapak pebble, dll Sdh ada pembagian tugas: laki2 (berburu), perempuan (mengasuh anak, mengumpulkan makanan, dan mengajarkan anak meramu makanan) Manusia yang hidup, yakni ras Australomelanesoid dan ras Mongoloid. Berlangsung kira-kira 10.000−2.500 tahun lalu NEOLITHIKUM/ ZAMAN BATU MUDA (BARU)/MASA BERCOCOK TANAM Di zaman ini pula terjadi revolusi kebudayaan yaitu perubahan secara menyeluruh yang berlangsung cepat dan terjadi pada zaman prasejarah akhir, di mana masyarakat mulai menggunakan cara-cara baru untuk bertahan hidup. Peralihan zaman ini menandakan adanya revolusi kebudayaan dari food gathering menuju food producing. Manusia prasejarah tidak hanya mengumpulkan makanan, tetapi juga mencoba memproduksi makanan dengan bercocok tanam. Manusia sudah mengembangkan teknologi bercocok tanam sederhana dan memelihara binatang ternak Ciri-ciri: sedenter/menetap bercocok tanam/ food producing Benda hasil kebudayaan/alat batu sudah mulai dihaluskan pada kedua sisi. Contoh: Kapak persegi, NEOLITHIKUM/ kapak lonjong, gerabah/tembikar, pakaian (dari Kulit ZAMAN BATU kayu dan kulit binatang), perhiasan MUDA Berlangsung sekitar 1500 SM. (BARU)/MASA Mengenal sistem barter. BERCOCOK Menetap di desa-desa kecil dalam komunitas petani. Sudah mengenal kepercayaan Animisme (roh nenek TANAM moyang) & dinamisme (benda yg dianggap memiliki kekuatan) bangsa Melayu Proto-Melayu (Melayu Tua): MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR Didominasi oleh peninggalan batu-besar & Sudah berkembang sistem kepercayaan (religi), yang terdiri dari: a. Animisme: menyembah roh nenek moyang. Masyarakat pendukungnya percaya bahwa nenek moyang mereka yang telah meninggal akan hidup lagi dan arwahnya bersemayam di puncak gunung. Masyarakat di dataran rendah yang daerahnya tidak berpegunungan biasanya membuat bangunan tinggi semacam gunung yang disebut dengan Punden berundak–undak, merupakan bangunan bertingkat dengan tanjakan kecil sebagai tempat memuja roh para nenek moyang. Masing masing tingkat pundek berundak biasanya dibuat menhir. Hasil kebudayaan jaman Megalitikum ini bernama pundek berundak karena bangunannya berbentuk tumpukan batu bertingkat yang menyerupai anak tangga serta paling atas atau bagian tertinggi digunakan sebagai tempat paling suci, semacam gunung yang di puncaknya bersamayam arwah nenek moyang - Pundek berundak menurut perkembangannya digunakan sebagai dasar pembuatan keraton, candi (contohnya Candi Borobudur yang merupakan bentuk kearifan lokal Indonesia krn bentuk punden dan diakui sebagai warisan dunia krn keunikan ini) dan sebagainya. b. Dinamisme: menyembah benda-benda yang dianggap memiliki kekuatan gaib. c. Totemisme, menyembah hewan yang dianggap memiliki kekuatan gaib MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR HASIL KEBUDAYAAN: Punden Berundak: bangunan pemujaan. Ditemukan di daerah Banten Selatan Desa Citorek bernama Situs Lebak Cibedug Arca: patung. Menhir, tugu batu besar untuk penyembahan roh nenek moyang. Dolmen, meja batu tempat sesajen. Sarkofagus, peti kubur batu/ peti jenazah yang bentuknya menyerupai lesung, memiliki tutup di bagian atasnya. Sarkofagus dibuat menyerupai lesung batu namun bentuknya keranda, ditemukan di daerah Bali. Waruga, kubur batu berbentuk kubus. MEGALITHIKUM/ ZAMAN BATU BESAR Nekara terbesar di Asia Tenggara ditemukan di Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Fungsi: Nekara ini berfungsi sebagai kantongan kerajaan, upacara keagamaan, dan perlengkapan upacara pesta. Merupakan peninggalan masa perunggu yang berlangsung sekitar tahun 500-100 SM. MANUSIA PENDUKUNG: Proto Melayu (di Indonesia, bangsa ini menurunkan suku Dayak, Batak, Nias, Toraja dan Sasak). Rute (cek peta): Cina Selatan menuju ke Filiphina kemudian ke Sulawesi, dll Deutro Melayu (di Indonesia, bangsa ini melahirkan suku Jawa, Sunda, Minang dan Bugis).Rute (cek peta): Cina Selatan lewat Thailand, Malaysia, Sumatera, Jawa, Bali (daerah sepanjang pantai). Ada juga yang dari Jawa menuju kalimantan, Sulawesi Kitab Petunjuk Pelaut ke Lautan Erythrea (nama kuno Yunani untuk Samudra Hindia). Gaius Plinius Secundus alias Pliny the Elder (23/24– 79 M) dalam catatan perjalanannya menyebutkan tentang para pelaut pemberani dari timur yang Bukti datang membawa kayu manis dengan menggunakan perahu sederhana. Tertulis (Kitab Ramayana): Kayu gaharu dan cendana bersumber dari timur Nusantara Peta “Guide to Geography” (abad ke-1 M) yang dibuat astronom Alexandria (Mesir), Claudius Ptolomaeus Catatan perjalanan ke Jawa (Yeh-po-ti/She-po) melalui laut dari dua pendeta Buddha, yaitu Fa Hsien (413 M) dan Gunavarman (antara 424–453 M). Thank You! E Sumber GRAFINDO BUPENA TIRTO.ID HISTORIA.ID DLL