Asal Usul Nenek Moyang Bangsa Indonesia

Berbagai teori menjelaskan asal usul nenek moyang bangsa Indonesia, terutama dari wilayah Asia.

Teori yang menyatakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Taiwan, membawa budaya maritim dan cocok tanam.

Teori yang menyatakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Afrika, kemudian bermigrasi ke Nusantara.

Teori yang menyatakan nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, Tiongkok, dalam tiga gelombang migrasi.

Zaman sebelum adanya catatan tertulis (tulisan).

Dipilah berdasarkan temuan geologi dan arkeologi.

Benua super yang pernah ada, kemudian terpecah menjadi Laurasia dan Gondwana.

Sisi-sisi Bumi yang saling bergerak mempengaruhi lokasi Indonesia. Indonesia dikelilingi oleh pergerakan.

Zaman sebelum ditemukan bukti catatan tertulis. Sejarah sebelum manusia dapat menulis.

Periode pertama Zaman Praaksara. Ditandai oleh penggunaan alat dari batu.

Periode kedua Zaman Praaksara. Ditandai dengan penggunaan logam.

Teknik menentukan usia peninggalan praaksara berdasarkan bentuk dan tipe benda.

Teknik menentukan usia peninggalan praaksara berdasarkan lapisan tanah tempat ditemukannya benda.

Zaman tertua dalam sejarah manusia, ditandai dengan alat-alat batu kasar, gaya hidup nomaden dan berburu serta meramu.

Zaman Paleolitikum dicirikan oleh nomaden, kehidupan berkelompok kecil, alat batu sederhana, dan keterampilan berburu dan meramu.

Jenis manusia purba yang ditemukan di Sangiran, Jawa Tengah, dikenal sebagai manusia raksasa tertua di Jawa.

Lokasi di Jawa Tengah yang merupakan situs warisan dunia UNESCO, tempat ditemukannya fosil Meganthropus Paleojavanicus dan berbagai jenis manusia purba.

Jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia, dikenal dengan fosil manusia pertama di Indonesia.

Alat-alat yang digunakan manusia purba pada Zaman Paleolitikum terbuat dari batu kasar dan sederhana, seperti kapak perimbas, kapak penetak, dan kapak genggam.

Salah satu kebudayaan manusia purba di Zaman Paleolitikum, dikenal dengan alat-alat yang terbuat dari tanduk hewan.

Salah satu kebudayaan manusia purba di Zaman Paleolitikum, dikenal dengan kapak perimbas, kapak penetak, dan kapak genggam.

Genus (kelompok) manusia purba yang terdiri dari beberapa spesies seperti Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Mojokertensis, dan Pithecanthropus Soloensis. Nama ini berarti 'manusia kera yang berjalan tegak'.

Spesies manusia purba yang ditemukan di Tiongkok, mirip dengan Pithecanthropus Erectus. Memiliki kesamaan jenis dengan Pithecanthropus Soloensis.

Spesies manusia purba yang ditemukan di Wajak, Jawa Timur. Memiliki ciri fisik lebih maju dibandingkan dengan Pithecanthropus.

Spesies manusia purba yang ditemukan di Flores, Indonesia. Dikenal sebagai 'hobbit' karena ukuran tubuhnya yang kecil.

Zaman Batu Tengah, juga disebut Madya, merupakan tahap peralihan antara Zaman Paleolithikum (Batu Tua) dan Neolithikum (Batu Muda).

Kebudayaan yang berkembang di Zaman Mesolithikum, ditandai dengan penggunaan alat tulang, serpih, dan kapak pebble.

Cara hidup manusia di Zaman Neolitikum yang menghasilkan makanan sendiri melalui bercocok tanam dan memelihara hewan.

Ciri-ciri khas Zaman Neolitikum meliputi: menetap, bercocok tanam, alat batu halus, mengenal sistem barter, dan kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Kepercayaan yang menyembah roh nenek moyang yang dianggap masih hidup dan bersemayam di alam.

Kepercayaan bahwa benda-benda tertentu memiliki kekuatan gaib atau roh.

Bangunan bertingkat dengan tanjakan kecil yang berfungsi sebagai tempat pemujaan roh nenek moyang.

Batu tegak yang berfungsi sebagai simbol atau tanda peringatan.

Keyakinan menyembah benda-benda yang diyakini memiliki kekuatan gaib. Misalnya, batu keramat atau pohon keramat.

Keyakinan menyembah hewan tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib dan dianggap sebagai nenek moyang atau pelindung.

Patung yang dibuat pada zaman Megalitikum. Dapat berupa patung manusia, hewan, atau makhluk mitologis.

Tugu batu besar yang digunakan untuk menyembah roh nenek moyang. Biasanya didirikan di lokasi penting.

Meja batu yang berfungsi sebagai tempat sesajen dalam ritual keagamaan di masa Megalitikum.

Peti kubur batu yang berbentuk seperti lesung atau keranda, digunakan untuk menyimpan jenazah.

Kubur batu yang berbentuk kubus, umumnya ditemukan di daerah Sulawesi. Memiliki fungsi sebagai tempat pemakaman.