Tugas Pertemuan Ke-2 Pramuka & Kepemudaan (Amanda Oktavianti) PDF

Document Details

TollFreeRetinalite5627

Uploaded by TollFreeRetinalite5627

Universitas Nahdlatul Ulama Lampung

Amanda Oktavianti

Tags

pramuka pendidikan kepemudaan sejarah

Summary

Ini adalah tugas akademik mengenai sejarah dan dasar-dasar kepramukaan serta penerapannya dalam pendidikan karakter di sekolah dasar. Tugas ini membahas asal mula pramuka di dunia dan perkembangannya di Indonesia.

Full Transcript

Tugas pertemuan ke-2 Pramuka dan kepemudaan Dosen pengampu : Elvani Hertati,M.Pd. Nama : Amanda oktavianti NIM : D0124022 Prodi : PGSD Fakultas : Keguruan ilmu pendidikan Tugas : Analisis se...

Tugas pertemuan ke-2 Pramuka dan kepemudaan Dosen pengampu : Elvani Hertati,M.Pd. Nama : Amanda oktavianti NIM : D0124022 Prodi : PGSD Fakultas : Keguruan ilmu pendidikan Tugas : Analisis sejarah dan dasar-dasar kepramukaan “Sejarah Gerakan Pramuka dan Penerapannya dalam pendidikan Karakter di sekolah Dasar” Asal Mula Pramuka di Dunia Sejarah Pramuka dunia pertama kali dipelopori oleh Lord Baden Powell atau nama lengkapnya Robert Sthepenson Smyth Baden Powell of Giwell, seorang warga negara Inggris yang pernah menjadi tentara. Gerakan pramuka dikenal dengan istilah gerakan kepanduan yang dimana kemah pertama (Jamboree) kepanduan yang dipimpin Baden Powell, terjadi pada tahun 1907 yang bertempat di Brown Sea Island, Inggris. Gerakan Pramuka di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta juga didirikan Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) oleh Belanda. kata Pramuka sendiri merupakan singkatan dari praja muda karana, yang memiliki arti rakyat muda yang suka berkarya Perkembangan Pramuka di Indonesia Di Indonesia, gerakan pramuka mulai diperkenalkan pada tahun 1912 dengan berdirinya organisasi kepanduan yang disebut "Nederlandsche Padvinders Vereeniging" oleh orang Belanda. Namun, perkembangan signifikan terjadi setelah Indonesia merdeka. Pada tahun 1961, Gerakan Pramuka resmi dibentuk dan diakui sebagai organisasi kepanduan nasional yang berlandaskan Pancasila. Pramuka di Indonesia bertujuan untuk membentuk karakter generasi muda, dengan kegiatan yang meliputi pelatihan kepemimpinan, keterampilan, dan kegiatan sosial. Gerakan Pramuka di Indonesia juga memiliki program-program yang mencakup pendidikan lingkungan, kewirausahaan, dan keterlibatan dalam kegiatan sosial, sehingga menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dan kepribadian generasi muda Indonesia. Dengan demikian, pramuka telah berkembang menjadi gerakan yang tidak hanya mengajarkan keterampilan praktis tetapi juga nilai-nilai moral dan sosial, baik di tingkat global maupun di Indonesia. Kepramukaan di Indonesia memiliki prinsip dasar yang dikenal sebagai Tri Satya dan Dasa Dharma. Berikut penjelasan tentang keduanya serta cara mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam pembentukan karakter siswa SD. Tri Satya adalah tiga janji yang diucapkan oleh setiap anggota pramuka. Ketiga janji tersebut adalah: 1. Setia kepada Tuhan Yang Maha Esa: Menunjukkan sikap hormat dan pengabdian kepada Tuhan, serta menghargai agama dan kepercayaan masing-masing. 2. Setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia: Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran berbangsa. 3. Menolong sesama hidup: Mengajarkan untuk peduli dan membantu sesama, serta berkontribusi positif bagi masyarakat. Dasa Dharma merupakan sepuluh norma atau pedoman perilaku yang diharapkan dimiliki oleh setiap anggota pramuka. Berikut adalah sepuluh poin Dasa Dharma: 1. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia 3. Patriot yang sopan dan suka cita 4. Rela menolong dan tabah 5. Rajin, terampil, dan hemat 6. Disiplin, percaya diri, dan bertanggung jawab 7. Sederhana dan bersahaja 8. Keadilan dan tidak pandang bulu 9. Suka bekerja sama 10. Cinta damai dan menjunjung tinggi persatuan Integrasi ke dalam Pembentukan Karakter Siswa SD 1. Pendidikan Nilai Sejak Dini: Ajarkan siswa untuk memahami nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Dharma melalui cerita, diskusi, dan kegiatan interaktif. Contohnya, gunakan cerita pahlawan nasional untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air. 2. Kegiatan Ekstrakurikuler: Libatkan siswa dalam kegiatan pramuka di sekolah. Melalui kegiatan luar ruangan, mereka dapat belajar kerjasama, tanggung jawab, dan kepemimpinan. 3. Praktik Kebaikan: Dorong siswa untuk melakukan tindakan kecil, seperti membantu teman yang membutuhkan atau menjaga kebersihan lingkungan, sebagai bentuk penerapan nilai menolong sesama. 4. Pembelajaran Kontekstual: Integrasikan nilai-nilai ini dalam pelajaran sehari-hari. Misalnya, dalam pelajaran seni, ajarkan tentang budaya lokal untuk menumbuhkan rasa cinta pada tanah air. 5. Kegiatan Sosial: Ajak siswa terlibat dalam kegiatan sosial, seperti bakti sosial, agar mereka dapat merasakan langsung pentingnya membantu sesama. 6. Refleksi dan Diskusi: Selenggarakan sesi refleksi setelah kegiatan, di mana siswa dapat mendiskusikan pengalaman dan bagaimana mereka menerapkan nilai-nilai tersebut. Dengan cara-cara tersebut, nilai-nilai Tri Satya dan Dasa Dharma dapat ditanamkan dalam diri siswa, membentuk karakter mereka menjadi individu yang lebih baik dan bertanggung jawab “Analisis peran kepramukaan di Indonesia” Gerakan Pramuka di Indonesia memiliki peran penting dalam mendidik generasi muda melalui berbagai cara yang berfokus pada pengembangan karakter, keterampilan, dan kepemimpinan. Berikut adalah beberapa peran utama Gerakan Pramuka dalam pendidikan generasi muda: 1. Pengembangan Karakter Gerakan Pramuka menekankan nilai-nilai moral dan etika melalui Tri Satya dan Dasa Dharma, yang membantu membentuk karakter yang baik, seperti disiplin, tanggung jawab, dan rasa hormat kepada orang lain. 2. Peningkatan Keterampilan Pramuka menawarkan berbagai kegiatan yang mengajarkan keterampilan praktis, seperti pertolongan pertama, berkemah, navigasi, dan keterampilan sosial. Kegiatan ini mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata. 3. Pembentukan Kepemimpinan Melalui struktur organisasi pramuka, anggota diajarkan untuk mengambil inisiatif, memimpin kelompok, dan bekerja sama. Ini membantu membentuk keterampilan kepemimpinan yang penting di masa depan. 4. Cinta Alam dan Lingkungan Pramuka mendorong anggotanya untuk mencintai alam dan lingkungan sekitar. Melalui kegiatan yang berkaitan dengan konservasi, generasi muda diajarkan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan keberlanjutan. 5. Kebersamaan dan Persaudaraan Pramuka mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persahabatan. Anggota pramuka belajar bekerja sama, saling menghargai, dan membangun hubungan sosial yang positif. 6. Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan Pramuka terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, seperti bakti sosial, yang mengajarkan rasa empati dan kepedulian terhadap masyarakat. Ini menumbuhkan kesadaran sosial di kalangan generasi muda. 7. Pendidikan Non-Formal Pramuka menyediakan pendidikan non-formal yang melengkapi pendidikan formal. Kegiatan pramuka sering kali melibatkan pembelajaran di luar kelas, membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan menyenangkan. 8. Peningkatan Kepercayaan Diri Melalui tantangan dan pencapaian dalam kegiatan pramuka, anggota merasa lebih percaya diri dan mampu menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. 9. Penanaman Nilai-nilai Kebangsaan Pramuka mengajarkan nilai-nilai kebangsaan dan cinta tanah air, membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya identitas nasional dan peran mereka dalam pembangunan bangsa. Dengan pendekatan holistik ini, Gerakan Pramuka di Indonesia berperan sebagai wadah yang efektif dalam mendidik generasi muda, mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang berkarakter, mandiri, dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, masyarakat, dan negara. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan pramuka yang mendukung pendidikan karakter: 1. Kemah Bakti 2. Pendidikan Keterampilan 3. Lomba Perkemahan 4. Bakti Sosial 5. Pelatihan Kepemimpinan 6. Kegiatan Lingkungan 7. Diskusi dan Refleksi 8. Kegiatan Kesenian 9. Jelajah Alam 10. Simulasi Kedaruratan Melalui kegiatan-kegiatan ini, pramuka dapat secara efektif membangun karakter siswa, mempersiapkan mereka untuk menjadi individu yang lebih baik dalam masyarakat. “Bandingkan peran Pramuka di masa lalu dengan saat ini” Gerakan Pramuka di era digital saat ini menghadapi berbagai tantangan yang perlu diatasi agar tetap relevan dan efektif dalam mendidik generasi muda. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang dihadapi: 1. Perubahan Minat Generasi Muda  Deskripsi: Generasi muda saat ini lebih tertarik pada teknologi dan media sosial, yang bisa mengurangi minat mereka terhadap kegiatan luar ruangan dan tradisional pramuka.  Solusi: Mengintegrasikan teknologi dalam kegiatan pramuka, seperti menggunakan aplikasi untuk pelatihan atau promosi. 2. Akses ke Teknologi  Deskripsi: Tidak semua anggota pramuka memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan internet, yang dapat menciptakan kesenjangan.  Solusi: Menyediakan pelatihan teknologi dan akses di area yang kurang terlayani. 3. Persaingan dengan Aktivitas Lain  Deskripsi: Banyaknya pilihan aktivitas di luar pramuka, seperti olahraga, seni, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya, bisa mengalihkan perhatian anggota.  Solusi: Menciptakan program yang menarik dan relevan dengan minat dan kebutuhan anggota. 4. Perubahan Nilai dan Budaya  Deskripsi: Nilai-nilai yang diajarkan dalam pramuka mungkin tidak selalu sejalan dengan nilai yang dipromosikan oleh media sosial dan budaya populer.  Solusi: Mengedukasi anggota tentang pentingnya nilai-nilai pramuka dan relevansinya dalam konteks modern. 5. Keterbatasan Sumber Daya  Deskripsi: Banyak organisasi pramuka menghadapi keterbatasan dalam hal dana, pelatihan, dan sumber daya manusia untuk menjalankan program yang efektif.  Solusi: Membangun kemitraan dengan lembaga lain atau sponsor untuk mendukung kegiatan pramuka. 6. Kompetensi Pengurus  Deskripsi: Pengurus pramuka perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang memadai untuk mengelola kegiatan di era digital.  Solusi: Mengadakan pelatihan bagi pengurus pramuka tentang penggunaan teknologi dan manajemen organisasi. 7. Kesadaran Keamanan Digital  Deskripsi: Munculnya risiko keamanan online, seperti bullying dan penipuan, yang memerlukan kesadaran tinggi di kalangan anggota.  Solusi: Mengedukasi anggota tentang keamanan digital dan etika penggunaan media sosial. 8. Keterlibatan Orang Tua  Deskripsi: Tingkat keterlibatan orang tua dalam kegiatan pramuka bisa berkurang, terutama jika mereka tidak memahami manfaatnya.  Solusi: Melibatkan orang tua dalam program dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan karakter melalui pramuka. 9. Adaptasi Kurikulum  Deskripsi: Kurikulum pramuka perlu diadaptasi agar sesuai dengan perkembangan zaman dan kebutuhan generasi muda.  Solusi: Mengembangkan kurikulum yang lebih fleksibel dan modern, mencakup keterampilan digital dan kewirausahaan. 10. Krisis Identitas  Deskripsi: Perubahan globalisasi dapat memengaruhi identitas budaya yang ingin dijunjung oleh pramuka.  Solusi: Menekankan pentingnya nilai-nilai lokal dan budaya dalam kegiatan pramuka, sambil tetap relevan dengan konteks global. Dengan menghadapi tantangan-tantangan ini secara proaktif, Gerakan Pramuka dapat tetap relevan dan efektif dalam mendidik generasi muda di era digital. “Refleksi pribadi” Pendapat saya pramuka sangatlah penting ada disekolahkan dikarnakan dalam gerakan pramuka kita bisa menanam nilai nilai seperti pengembangan karakter, keterampilan hidup, Cinta Alam dan Lingkungan, Kepemimpinan dan Kerjasama, Pengembangan Sosial, Pendidikan Non- Formal, Kesiapan Menghadapi Masa Depan, Mengajarkan Kebangsaan, Secara keseluruhan, pramuka di sekolah bukan hanya tentang kegiatan luar ruangan, tetapi juga tentang membentuk individu yang baik, siap menghadapi berbagai tantangan, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Pramuka dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan generasi milenial melalui berbagai strategi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa diterapkan Integrasi Teknologi dalam Kegiatan, Pengembangan Konten Digital, Kegiatan yang Relevan dengan Minat Generasi Milenial, Pendekatan Fleksibel dalam Kurikulum. Mengutamakan Keterlibatan Anggota, Fokus pada Pendidikan Karakter Melalui Media Digital, Membangun Komunitas Online, dan Dengan langkah-langkah ini, pramuka dapat tetap relevan dan menarik bagi generasi milenial, sambil tetap mempertahankan nilai-nilai inti yang telah ada sejak lama. Adaptasi ini penting agar pramuka dapat terus berkontribusi dalam pengembangan karakter dan keterampilan generasi muda di era digital. REFERENSI Afdal, H. W. (2019, Desember ). Analisis Pelaksanaan Kegiatan Pramuka Di Sd Negeri 004. Pendas Mahakam, IIII. Erliani, S. (2016, Oktober). Peran Gerakan Pramuka untuk Membentuk Karakter Kepedulian Sosial dan. Madrasah Ibtidaiyah, II. Hesti Adi Wahyuni, H. M. (2022, January). Peran Pendidikan Pramuka dalam Pembentukan Karakter Bangsa. LJESE. Kusumawati, I. (2012, January). Pembentukan Karakter Siswa Melalui. Academy Of Education Journal. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, I. Sukisworo Nurrudin Rizky, D. K. (2018). Gerakan Pramuka Di Indonesia (1940-1961). l Pendidikan Sejarah, V.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser