Catatan Kuliah Pertemuan 5 & 6 (PDF)

NOTES Genres SAPI Fiction? Kuliah 📒 PERTEMUAN 6 bell & magendie law (saraf) sensory = saraf sensor → otak motorik = otak → tubuh herman helmoholtz (mata) active mind sensory and persepsi...

NOTES Genres SAPI Fiction? Kuliah 📒 PERTEMUAN 6 bell & magendie law (saraf) sensory = saraf sensor → otak motorik = otak → tubuh herman helmoholtz (mata) active mind sensory and persepsi unconsious inference → proses pengolahan masa lalu diubah dari sensasi ke presepsi weber peka terhadap stimulus, termasuk perubahan perubahannya G.T Fechner ambang batas (treshold) menguji → limits (satu stimulus, intensitas ganti), constant stimuli (sepasang stimulus, satu standat, satu bervariasi), adjustment (menebak besar intensitas sesuai standar) f Joseph Gall (otak) kemampuan mental tiap orang beda orak ada bagian dan fungsi sendiri” kemampuan dilihat dari kerangka kepala paul broca (khusus bicara, bahasa) left → cortical hemiphere → kemampuan bicara NOTES 1  wrinkle area = temporal lobe → pemahaman bahasa 📒 PERTEMUAN 5 a. Empirisme Spinoza panteisme mind and body bagai mata uang → tidak dapat dipisahkan ga punya free will emosi dasar “pleasure and pain” leibniz jiwa dan raga ga interaksi tidak ada satu hal pun di dunia yang benar” mempengaruhi hal lainnya bagai jam, walaupun ga ada interaksi tetap nunjukin jam yang sama alam ga bikin lompatan, semua ada proses persepsi → liat tapi ga sadar apa yang dilihat apperception → liat + sadar apa yang diliat concept of limen or threshold (ambang antara ketidaksadaran dan kesadaran) imanuel Kant dikotomi manusia adalah ruang dan waktu b. Romantisme J.J rousseau manusia lahir bebas dan baik namun dikontaminasi lingkungan general will → manusia punya cita cita diterima oleh lingkungan natural impulses = adaptatif di lingkungna goethe NOTES 2  manusia hidup bertolak belakang klo sekarang senang siap” sedih schopenhauer will to survive → ada keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup untuk meminimalisir kepedihan juga harus meminimalisir kebutuhan c. Eksistensialisme kierkegard religion as too rational and mechanical truth is subjectivity → dirasakan secara emosional a love affair with god → baca alkitab kek baca surat dari tuhan stage of personal freedom → estetis (dikuasai nafsu nafsu), etis (mulai bertobat, menerima kebajikan moral), religius (hidup dalam tuhan) nietzsche appolonian (rasional) dan dionysian (irasional) death of god → kematian Tuahn membuka seluas luasnya bagi segalah energi kreatif untuk berkembang superman → orang mendekati potensi penuh, hidup mandiri dan kreatif 📒 PERTEMUAN 4 a. Reinaiisance → berpusat pada manusia bacon alam hanya bisa dipahami dengan mempelajarinya secara langsung dan objektif khusus ke umum Ia juga memperingatkan terhadap empat "idola" atau kesalahan dalam berpikir yang dapat memengaruhi penelitian ilmiah: NOTES 3  1. Idola gua (prasangka pribadi). 2. Idola suku (kesalahan indrawi yang umum pada manusia). 3. Idola pasar (kesalahan yang muncul dari bahasa sehari-hari). 4. Idola teater (kesetiaan buta terhadap pandangan tertentu). decrates "cogito ergo sum" (saya berpikir, maka saya ada) percaya bahwa panca indera tidak menipu karena berasal dari Tuhan dan Tuhan tidak akan menipu.Namun, data indrawi tetap perlu dianalisis secara rasional sebelum diterima sebagai valid. Descartes juga seorang dualis yang percaya bahwa tubuh dan pikiran terpisah, tetapi berinteraksi. Tubuh manusia bekerja secara mekanis, sedangkan pikiran memberikan kesadaran, pilihan bebas, dan kemampuan berpikir rasional. Comte Comte dikenal sebagai bapak Positivisme, yang menekankan bahwa pengetahuan yang valid harus didasarkan pada observasi empiris, yaitu informasi yang bisa dilihat atau dirasakan oleh banyak orang. Ia mengembangkan hukum tiga tahap dalam evolusi pemikiran manusia: 1. Tahap Teologis: tahap paling awal, didasarkan pada takhayul dan mistisisme. 2. Tahap Metafisik: penjelasan didasarkan pada esensi yang tak terlihat, prinsip, atau hukum. 3. Tahap Ilmiah: di mana positivisme diterima, dan ilmu pengetahuan didasarkan pada observasi yang bisa dibuktikan. Empirisme Inggris: Empirisme adalah pandangan bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi. Tokoh-tokoh penting dalam aliran ini antara lain John Locke, David Hume, dan John Stuart Mill: NOTES 4  John Locke: Ia menolak gagasan tentang ide bawaan dan berargumen bahwa manusia lahir sebagai "tabula rasa" (lembaran kosong) yang diisi oleh pengalaman. Semua ide dan pemikiran berasal dari pengalaman, baik melalui penginderaan atau refleksi diri. David Hume: Hume juga percaya bahwa semua pengetahuan berasal dari pengalaman. Ia membedakan antara impresi (persepsi yang kuat dan jelas) dan ide (persepsi yang lebih lemah dan berasal dari ingatan atau imajinasi). Hume juga mengembangkan tiga hukum asosiasi ide: kesamaan, kedekatan, dan sebab-akibat. John Stuart Mill: Mill berpendapat bahwa ide-ide sederhana bisa bergabung dan menghasilkan ide kompleks yang berbeda dari elemen penyusunnya. Ia mengembangkan konsep kimia mental, yang menunjukkan bahwa ide-ide bisa berfusi untuk membentuk sesuatu yang baru dan lebih kompleks daripada bagian-bagiannya 📒 PERTEMUAN 3 aristoteles rasional penting tapi akhirnya panca indera untuk tahu sesuatu harus tau 4 aspe material cause → terbuat dari apa formal cause → penggabungan material membentul sesuatu force cause → usaha yang diperlukan untuk membuat sesuatu final cause → fungsi objek entelechy → tercipta karena ada tujuannya hierarrcy of souls a vegetative soul → tanaman → hanya pemrosesan makanan, bertumbuh, dan berkembang biak a sensitive soul → hewan → reproduksi, memiliki perasaan, paham terhadap lingkungan, meberikan rasa puas dan sakit, ingatan a rational soul → manusia → vegetatif + sensitif + rasionalitas NOTES 5  sensation and reason → percaya panca indera karena benda memantulkan dirinya ke mata kita common sense and reason → panca indera penting tapi ga berarti klo ga diolah secara rasional active reason → mencari hukum umum atau esensi passive reasin → mencari kesimpulan penyebab daru munculnya kumpulan informasi sensoris commomn sense → membuat kesimpulan sederhana atau kumpulan informasi sensoris sesory information → mengumpulkan informasi sensoris memory and recall motivation : memenuhi kebutuhan biologis memenuhi kebutuhannya dalam berpikir emotion : emosi memiliki pengaruh tesendiri bagi manusia dalam berperilaku contoh : orang yang ketakutan akan berlari lebih cepat dibanding orang yang lari hanya untuk olahraga jogging pyrrho of Ellis (ca 360-270 B.C.) founder of skepticism skepticism → semua bisa didebatkan, sehingga dnegan mendbeatkan artinya bisa mencari kebenaran St. Augustine (Ca. 354 -430 AD) Tuhan berbicara pada manusia lewat roh kudus dan kita dikasih kebebasan buat milih antara setan dan tuhan instropeksi : examination of one’s inner experience (pemeriksaan pengalaman batin seseorang) Avicenna/ibnu sina (ca 980-1037) [The best of Muslim Physicians] dark ages → masa kegelapan di eropa (400 - 1000 M) (ilmu pengetahuan di Eropa sedang rendah) NOTES 6  7 hierarki berpikir : common sense/presepsi retentive imagination → mengingat common sense compositive animal imagination → berusaha menghindari rasas sakit/emosi negatif dan mendapatkan kenikmatan compositive human imagination estimate power memory proscessing St. Thomas Aquinas membuat ilmu pengetahuan dapat diterima Gereja Skolastisisme adalah upaya untuk mensintesiskan filsafat Aristoteles dengan agama Kristen, terutama oleh St. Thomas Aquinas. Aquinas berpendapat bahwa informasi sensoris adalah sumber pengetahuan yang akurat, tetapi hanya memberikan informasi tentang hal-hal khusus, bukan universal. Menurutnya, Tuhan bisa dikenal melalui wahyu, Kitab Suci, refleksi pengalaman batin, logika, nalar, dan alam. Aquinas juga menekankan bahwa nalar dan iman tidak dapat bertentangan, karena keduanya menuju pada kebenaran tertinggi, yaitu Tuhan. Dampaknya, nalar dan iman dapat dipelajari secara terpisah, dan perdebatan tentang dogma Gereja menjadi mungkin dilakukan. 📒 PERTEMUAN 2 Hippocrates → keluarga pendeta dan tabib sakit fisik maupun mental disebabkan oleh faktor alami/faktor resiko yang diturunkan/diwariskan bisa menyebabkan penyakit, keseimbangan cairan tubuh empedocles → elemen dalam kehidupan ada 4 unsur (tanah, air, api, udara) NOTES 7  tanah → empedu hitam; udara → empedu kuning; api → darah; air → lendir keempat elemen seimbang = sehat; tidak seimbang = sakit hippocrates percaya self healing → tabib hanya membantu agar tubuh dapat menyembuhkan sendiri “cures” yang direkomendasikan hippocrates included rest, proper diet, exersice, fresh air, massage, baths 500 tahun kemudian diteruskan Galen → dikaitkan dengan tempramen → kalo ada satu yang dominan, ada satu difat yang menonjol kategori galen : phlegm (lendir) dominan → phlegmetic → unemotional, sluggish blood dominant → sanguine → cheerful empedu kuning dominan → choleric → gangguan emosi (quicked tempered fiery) empedu hitam dominan → melancholic → sad/sedih KATA KUNCI : karakter bisa dipengaruhi oleh cairan cairan tubuh Hippocrates - Galen - eysenck Socrates (ca. 470–399 B.C.) filsafat dimulai dari socrates memahami esensi/hakikat suatu konsep = jalan menuju pengetahuan, dan tujuan dari kehidupan adalah untuk meperoleh pengetahuan berperilaku berdasarkan pengetahuan, maka disanalah lelak moral yang sebenarnya Ex: jika seseorang tahu apa hakikat dari keadilan, maka ia akan berperilaku adil. kebenaran objektif - umum KATA KUNCI : esensi, definisi, pengetahuan Seperti contoh berikut: apakah kursi itu? Orang bisa periksa seluruh kursi yang ada dunia ini. Misalnya kursi hakim terdiri dari tempat duduk NOTES 8  dan sandaran, berkaki empat, dari bahan kayu jati. Kedua, kursi malas, terdiri dari tempat duduk, sandaran dan berkaki empat, terbuat dari besi anti karat dan seterusnya. Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa setiap kursi itu selalu ada tempat duduk dan sandaran. Maka semua orang akan sepakat bahwa definisi kursi adalah tempat duduk yang bersandaran. Contoh tersebut merupakan kebenaran obyektif – umum. Hal yg bersifat khusus seperti jumlah kaki, bahan, ukuran, dsb., itulah yg merupakan kebenaran relatif. Plato (427 - 347 B.C) dunia ada 2 fisik → bisa dilihat, tidak tetap ide → tetap, hanya satu mcam dua macam pengetahuan Pengetahuan yang diperoleh melalui pengalaman atau indera (pengetahuan pengalaman) Pengetahuan yang diperoleh melalui akal (pengetahuan akal) Plato “the analogy of the divided line” NOTES 9  Plato “the allegory of the cave” Ringkasan Allegori: Dalam allegori ini, Plato meminta kita membayangkan sekelompok tahanan yang telah hidup dirantai di dalam gua gelap sepanjang hidup mereka. Mereka tidak bisa bergerak dan hanya bisa melihat bayangan yang terpantul di dinding gua dari objek-objek di belakang mereka, yang diterangi oleh cahaya api. Para NOTES 10  tahanan ini menganggap bayangan-bayangan tersebut sebagai kenyataan satu-satunya karena itu adalah satu-satunya yang pernah mereka lihat. Suatu hari, seorang tahanan dibebaskan dan diizinkan meninggalkan gua. Pada awalnya, dia silau oleh sinar matahari dan kesulitan memahami apa yang dilihatnya. Seiring waktu, matanya mulai menyesuaikan diri, dan dia menyadari bahwa dunia di luar gua adalah dunia nyata, penuh dengan objek dan kehidupan Penjelasan Allegori Gua 1. Gua dan Tahanan: Para tahanan di dalam gua melambangkan manusia yang hidup dalam kebodohan atau ketidaktahuan. Mereka terikat dan hanya bisa melihat bayangan, yang merupakan representasi dari pengetahuan yang tidak lengkap. Bayangan ini adalah dunia persepsi yang tidak benar, yang terdiri dari opini dan pandangan yang tidak berdasarkan fakta. 2. Bayangan: Bayangan yang dilihat oleh para tahanan merupakan representasi dari kenyataan yang distorsi. Dalam konteks ini, bayangan melambangkan ilusi dan pengetahuan yang tidak sejati. Tahanan tidak menyadari bahwa apa yang mereka lihat hanyalah tiruan dari objek nyata di luar gua. 3. Proses Pencerahan: Ketika seorang tahanan dibebaskan dan keluar dari gua, dia mengalami proses pencerahan. Mula-mula, dia kesulitan untuk menerima kenyataan baru yang dilihatnya karena terlalu terbiasa dengan bayangan. Ini melambangkan perjuangan individu untuk memahami kebenaran dan mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam. 4. Dunia Nyata: Setelah beradaptasi dengan cahaya matahari, mantan tahanan menyadari bahwa dunia di luar gua adalah dunia nyata. Di sini, dia melihat objek dan bentuk dalam cahaya, yang melambangkan pengetahuan yang lebih tinggi dan kebenaran yang objektif. Dalam konteks ini, dunia nyata adalah dunia ide atau bentuk yang sempurna, yang merupakan inti dari teori bentuk Plato. NOTES 11  5. Kembali ke Gua: Setelah memahami dunia nyata, mantan tahanan merasa terdorong untuk kembali ke gua dan memberitahu para tahanan lainnya tentang penemuan ini. Namun, ketika dia mencoba menjelaskan kebenaran kepada mereka, para tahanan menolak untuk mempercayainya. Ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh individu yang mencoba menyebarkan pengetahuan dan kebenaran di tengah kebodohan dan ketidaktahuan masyarakat. Makna dan Implikasi Pengetahuan dan Pendidikan: Allegori ini menekankan pentingnya pendidikan dan pencarian pengetahuan yang lebih tinggi. Plato percaya bahwa pendidikan dapat membebaskan individu dari ketidaktahuan dan membawa mereka ke pemahaman yang lebih dalam tentang kebenaran. Realitas vs. Ilusi: Plato menunjukkan perbedaan antara dunia persepsi (ilusi) dan dunia ide (realitas). Ini juga berimplikasi pada filosofi epistemologi, yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan dan apa yang bisa kita anggap sebagai kebenaran. Perjuangan untuk Kebenaran: Proses pencerahan yang dialami mantan tahanan mencerminkan perjuangan manusia untuk menemukan dan memahami kebenaran. Hal ini juga menunjukkan bahwa sering kali ada resistensi terhadap kebenaran, terutama ketika ia bertentangan dengan keyakinan yang telah lama dipegang. NOTES 12