Full Transcript

PERTEMUAN 13 INCOME TAXES (PSAK 46) INCOME TAXES Definisi yang dirumuskan dalam PSAK 46 Laba / Rugi Akuntansi yaitu Laba / Rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak Laba / Rugi Kena Pajak atau Laba / Rugi Fiskal yaitu Laba / Rugi selama satu periode yg dihitung...

PERTEMUAN 13 INCOME TAXES (PSAK 46) INCOME TAXES Definisi yang dirumuskan dalam PSAK 46 Laba / Rugi Akuntansi yaitu Laba / Rugi selama satu periode sebelum dikurangi beban pajak Laba / Rugi Kena Pajak atau Laba / Rugi Fiskal yaitu Laba / Rugi selama satu periode yg dihitung berdasarkan peraturan yg ditetapkan oleh otoritas perpajakan atas penghasilan pajak yg terutang Beban Pajak (Penghasilan Pajak) yaitu jumlah gabungan Currrent Tax dan Deferred Tax yg diperhitungkan dlm menentukan Laba Rugi pd suatu periode INCOME TAXES Tax Base atas Aset merupakan nilai yg terkait dgn asset utk tujuan pajak yaitu Jumlah yg dpt diurangkan utk tujuan pajak terhadap setiap manfaat ekonomi kena pajak yg akan mengalir ke entitas ketika recovery jmlh tercatat asset tsb Contoh : Tgl 1 Jan 2021, PT. Indah membeli mesin seharga Rp. 800.000.000. Umur 5 thn. Utk tujuan fiscal mesin ini disusutkan dgn metode garis lurus 20% / thn. Besarnya akumulasi penyusutan selama thn 2021 & 2022 adlh Rp. 320.000.000. Nilai buku akhir thn 2022 = Rp. 480.000.000, yg akan dikurangkan sbg penyusutan utk periode yad atau sbg pengurang bila terjadi pelepasan (penjualan) mesin tsb. Jadi Tax base atas mesin tsb = Rp. 480.000.000 INCOME TAXES Tax Base atas Liabilities Dasar pengenaan pajak utk liabilitas adlh sebesar jumlah tercatat liabilitas dikurangi dgn setiap jmlh yg dpt dikurangkan utk tujuan pajak berkenaan dgn liabilitas tsb pd periode yad Cont : tgl 31 Des 2022 tercatat liabilitas jgk pendek = Rp. 10.000.000, termasuk Accrued Expenses Rp. 2.000.000 dan Unearned Interest Income = Rp. 3.000.000. Bila Accrued Expenses & Unearned Interest Income diperhitungkan utk laba rugi fiscal dgn azas Cash Basis, maka Tax Base utk Accrued Expenses & Unearned Interest Income adalah Nihil INCOME TAXES Current Tax yaitu jumlah pajak penghasilan yg dihitung atas Laba Kena Pajak utk suatu periode sesuai dgn peraturan pajak yg berlaku Current Tax dpt dibagi 2 yaitu 1.Current Tax Aset Current Tax Aset adlh pembayaran pajak yg sdh dibayarkan oleh entitas namun belum terutang pajak atu dgn kata lain, jika jmlh pajak yg tlh dibayar utk periode kini & periode lalu melebihi jmlh pajak yg terutang pd periode tsb, maka entitas akan mengakui adanya Current Tax Aset. Contoh : SSP PPh pasal 25, pajak dibayar dimuka atas penghasilan yg blm terutang pajak 2.Current Tax Liability adlh jmlh pajak kini utk periode kini & periode lalu yg blm dibayarkan oleh entitas INCOME TAXES Perbedaan Temporer (Temporary Differences) yaitu perbedaan penafsiran & pengakuan antara SAK dgn peraturan pajak atas pengakuan pendapatan & biaya mengakibatkan timbulnya perbedaan jmlh dlm perhitungan L/R akuntansi dgn L/R fiskal. PSAK 46 menggunakan Balance Sheet Approach dalam penentuan timbulnya perbedaan temporer, yaitu dgn membanding kan antara nilai tercatat asset & liabilitas dgn Dasar Pengenaan Pajak (DPP) Perbedaan temporer dpt berupa : 1. Perbedaan temporer kena pajak (Taxable Temporary Difference) yaitu perbedaan temporer yg menimbulkan jmlh kena pajak dlm penghitungan laba atau rugi pajak periode yad ketika jmlh asset & liabilitas tercatat diperhitungkan kembali (Recovered) atau diselesaikan (Settled) Taxable Temporary Difference terjadi jika nilai tercatat > DPP shg menimbulkan Liabilitas Pajak Tangguhan INCOME TAXES 2. Perbedaan temporer dpt dikurangkan (Deductible Temporary Difference) yaitu perbedaan temporer yg menimbulkan jmlh yg dpt dikurangkan dlm penghitungan laba / rugi kena pajak periode yad ketika jmlh asset & liabilitas tercatat diperhitungkan kembali (Recovered) atau diselesaikan (Settled) Deductible Temporary Difference terjadi jika nilai tercatat < DPP shg menimbulkan Aset Pajak Tangguhan INCOME TAXES Liabilitas Pajak Tangguhan yaitu jumlah pajak penghasilan yg terutang atas Laba Kena Pajak utk suatu periode Contoh : Tgl 1 Jan 2024 PT. A membeli truk sehrg Rp. 500.000.000. Umur = 5 thn. Utk perhitungan laba akuntansi truk disusutkan menggunakan metode garis lurus (20%), sdgkan utk tujuan fiscal, truk disusutkan menggunakan metode saldo menurun (50%). Ditanya Hitung Liabilitas pajak tangguhan Akuntansi Akuntansi Tanggal Keterangan Keuangan Pajak 01/01/2024 Hrg Perolehan Truk 500.000.000 500.000.000 Penyusutan Garis lurus 20% -100.000.000 31/12/2024 Saldo Menurun 50% -250.000.000 Nilai Buku 400.000.000 250.000.000 Perbedaan temporer kena pajak = Rp. 400.000.000 – Rp. 250.000.000 = Rp. 150.000.000 Jika tariff PPh 25%, maka Liabitas Pajak Tangguhan : 25% x Rp. 150.000.000 = Rp. 37.500.000 INCOME TAXES Aset Pajak Tangguhan yaitu Jumlah Pajak Penghasilan yg dpt dipulihkan pd periode masa depan sbg akibat adanya : Perbedaan temporer dpt dikurangkan, Akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, Akumulasi kredit pajak belum dimanfaatkan (dalam hal peraturan perpajakan mengijinkan) Contoh : berdasarkan contoh diatas, jika penyusutan akuntansi menggunakan metode saldo menurun (60%). Ditanya : Hitung Aset pajak tangguhan Akuntansi Akuntansi Tanggal Keterangan Keuangan Pajak 01/01/2024 Hrg Perolehan Truk 500.000.000 500.000.000 Penyusutan Saldo Menurun 60% -300.000.000 31/12/2024 Saldo Menurun 50% -250.000.000 Nilai Buku 200.000.000 250.000.000 Perbedaan temporer kena pajak = Rp. 250.000.000 – Rp. 200.000.000 = Rp. 50.000.000 Jika tariff PPh 25%, maka Liabitas Pajak Tangguhan : 25% x Rp. 50.000.000 = Rp. 12.500.000 FINAL TAXES Final Tax yaitu kewajiban pajak yang setelah pelunasannya dinyatakan selesai Penghasilan yg dikenakan PPh Final tdk digabungkan dgn penghasilan lain yg terkena PPh yg bersifat tdk final PSAK 46 tdk mengatur Final Tax, dgn demikian penghasilan yg dikenakan Final Tax bukan lagi bagian dari Coorporate Income Tax Jumlah yg dibayarkan sbg PPh yg dikenakan Final Tax harus diakui sbg Beban Pajak & merupakan bagian dari beban periode berjalan

Use Quizgecko on...
Browser
Browser