Psychological Assessment: Handbook and Techniques

Psikologi Proyektif

• Psikologi proyektif adalah dasar dari berbagai macam bentuk proyeksi, termasuk tes-tes proyektif yang bersifat verbal maupun non-verbal.
• Tes-tes proyektif digunakan untuk mengkategorikan kepribadian individu berdasarkan stimulus yang diberikan.
• Psikologi proyektif lebih menekankan pada konsep Psikoanalisa, karena Psikoanalisa menekankan pada teori-teori tentang struktur psikologis individu.

Tes Proyektif

• Tes Rorschach, Thematic Apperception Test (TAT), dan Tes Szondy adalah contoh tes proyektif yang digunakan untuk mengkategorikan kepribadian individu.
• Tes proyektif menggunakan alat tes berupa kata, kalimat, gambar, foto, ataupun bercak tinta yang ambigu dan tidak terstruktur.

Administrasi Tes DAP

• Instruksi: "Gambarlah orang!"
• Inquiry: 10 pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap aspek-aspek psikologis individu.

Draw A Tree / Baum

• Fungsi tes ini adalah untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang.
• Tes ini awalnya digunakan oleh Emil Jucher untuk membantu mendiagnosa, kemudian dikembangkan oleh Karl Koch.

HTP

• Tes HTP adalah salah satu tes grafis yang berguna untuk menggambar rumah, pohon, dan orang.
• Interpretasi masing-masing gambar dapat menunjukkan aspek-aspek psikologis individu.
• Prinsip Test HTP: tidak bisa lepas dari interpretasi masing-masing gambar.

Psikosa

• Psikosa termasuk dalam gangguan jiwa berat karena fungsi kognitifnya sudah tidak nyambung.
• Awal mulanya karena stimulus kecil, selanjutnya bisa menjadi lebih khusus.

Terapi

• Teori terapi dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu: communication, melalui asosiasi bebas dan berusaha menemukan common denominator dalam pola tingkah laku pasien.
• Proses terapi terkait distorsi, terapis berusaha menemukan apa yang menjadi distorsi dan mengajari klien untuk tidak menjadi distorsi.

Pendekatan dalam Psikologi Proyektif

• Klasifikasi pendekatan menurut Northrop: Behavioristik dan Fungsionalisme.
• Behavioristik: mementingkan TL/gejala yang tampak saja, memperhatikan hubungan antara gejala tersebut, cenderung kuantitatif, dan menggunakan metode non-proyektif.
• Fungsionalisme: memperhatikan hal-hal yang sifatnya internal (tidak disadari), mempelajari bagaimana individu memproyeksikan yang tidak disadari dalam TL, cenderung kualitatif, dan menggunakan metode proyektif.