Proses dan Asumsi Pembelajaran Orang Dewasa

• Kesempatan mengembangkan pengetahuan, sikap dan keterampilan penting bagi orang dewasa untuk belajar dengan baik.
• Pengalaman dan daya pikir mempengaruhi proses belajar orang dewasa.
• Saling pengertian membantu pencapaian tujuan pembelajaran orang dewasa.
• Orang dewasa belajar lebih banyak dari situasi kehidupan nyata.
• Orang dewasa sulit memusatkan perhatian lama hanya dengan mendengarkan.
• Kombinasi audio dan visual memberikan retensi tertinggi bagi orang dewasa.

Tahapan Proses Belajar Orang Dewasa (Pannen dan Malati, 1994)

• Kesadaran: Pengenalan terhadap materi yang dipelajari.
• Pemahaman: Memahami konsep atau prinsip bahan yang dipelajari.
• Keterampilan: Kesempatan praktik penting dalam proses pembelajaran.
• Penguasaan keterampilan: Dicapai melalui praktik.
• Penerapan: Menerapkan pengetahuan dan keterampilan.
• Sikap: Membentuk sikap tertentu setelah menerapkan pengetahuan.

Asumsi Perilaku Belajar Orang Dewasa (Lindeman (Knowles, 1990)

• Termotivasi: Belajar sesuai kebutuhan dan minat akan memuaskan.
• Berorientasi pada kehidupan: Unit belajar adalah situasi nyata.
• Pengalaman: Sumber belajar yang kaya; metode pendidikan adalah analisis pengalaman.
• Mandiri: Memiliki kebutuhan untuk mengarahkan diri sendiri. Instruktur menghubungkan proses eksplorasi.
• Perbedaan individu meningkat: Pembelajaran harus fleksibel dalam gaya, waktu, tempat, dan tahapan.

Ciri Kematangan Orang Dewasa

• Berorientasi pada tugas, bukan pada ego.
• Mempunyai tujuan yang jelas dan kebiasaan kerja yang efisien.
• Mengendalikan perasaan pribadi.
• Objektif dan realistis dalam pengambilan keputusan.
• Menerima kritik dan saran.
• Bertanggung jawab terhadap usaha pribadi.
• Menyesuaikan diri secara realistis terhadap hal-hal baru.

Konsep Membedakan Orang Dewasa dengan Anak-anak

• Konsep diri: Mampu mengambil keputusan, bertanggung jawab, dan sadar akan tugas dan peran.
• Konsep pengalaman: Kaya dengan pengalaman.
• Konsep kesiapan belajar: Tahu dan sadar terhadap kebutuhannya.
• Konsep perspektif dan orientasi belajar: Berpusat pada persoalan yang dihadapi saat ini.

Faktor Fisik yang Mempengaruhi Proses Belajar

• Penglihatan dan pendengaran: Ketajaman berkurang seiring usia. Jumlah peserta ideal 15-25 orang.
• Artikulasi: Perubahan struktur alat ucap mempengaruhi pelafalan.
• Ketahanan tubuh dan penyakit: Fungsi organ menurun; perlu pertimbangkan jadwal, latihan, dan gizi.

Kelemahan Teori Albert Bandura

• Peniruan negatif: Individu dapat meniru perilaku negatif yang tidak diterima masyarakat.

Kelebihan Teori Albert Bandura

• Menekankan hubungan lingkungan dan perilaku melalui kognitif.
• Perilaku bukan hanya refleks, tetapi juga akibat interaksi lingkungan dan kognitif.
• Menekankan conditioning (pembiasan) dan imitation (peniruan).

Penerapan Teori Belajar Sosial

• Lingkungan virtual multi-pengguna (MUVE) digunakan untuk pembelajaran online.
• Contoh: Second Life, teori pembelajaran tradisional, seperti teori belajar sosial Albert Bandura.

Prinsip-prinsip Faktor Model

• Tingkat tertinggi: Mengorganisasikan dan mengulangi perilaku secara simbolik.
• Individu menyukai perilaku yang sesuai dengan nilai yang dimiliki.
• Individu menyukai model yang disukai, dihargai, dan bermanfaat.

Jenis-jenis Peniruan (Modelling)

• Peniruan langsung.
• Peniruan tidak langsung.
• Peniruan gabungan.
• Peniruan sesaat/seketika.
• Peniruan berkelanjutan.

Perilaku Diatur-Sendiri (Self-Regulated Behavior)

• Bandura: Perilaku manusia sebagian besar diatur oleh diri sendiri.
• Tindakan sesuai atau melebihi standar performa dinilai positif.
• Tindakan di bawah standar performa dinilai negatif.

Contoh Teori Belajar Sosial

• Anak belajar mengendarai sepeda.
• Iklan mie instan.
• Melihat kecelakaan di konser.
• Balita kecanduan rokok dan berkata kasar.

Belajar Vicarious

• Belajar observasional termotivasi oleh harapan bahwa meniru model dengan baik akan menuju reinforcement.
• Belajar dari melihat orang lain diberi reinforcement atau dihukum atas perilaku tertentu.

Pemodelan dalam Belajar

Fase Atensi

• Memberikan perhatian pada suatu model.
• Dilakukan dengan menyajikan materi pelajaran secara jelas dan menarik.

Fase Retensional

• Bertanggung jawab atas pengkodean tingkah laku model.
• Pengamat tidak dapat memperoleh manfaat jika model tidak hadir.

Fase Reproduksi

• Kode-kode dalam memori membimbing penampilan dari tingkah laku yang baru diamati.

Fase Motivasional

• Pengamat termotivasi untuk meniru model.

Konsep Utama Teori Belajar Sosial

• Pemodelan.
• Belajar Vicarious.
• Perilaku Diatur-Sendiri (Self-Regulated Behavior).

Ruang Lingkup Teori Belajar Sosial

Determinisme Resiprokal (Reciprocal Determinism)

• Perilaku manusia dijelaskan dalam konteks timbal balik antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan.

• Terjadi interaksi antara individu (kognitif), tingkah laku (behavior) dan lingkungan.

• Teori belajar sosial (observational learning). Prinsip: Menjelaskan belajar dalam situasi alami.

Hubungan antara Proses Belajar dan Perubahan Perilaku

• Perubahan disadari dan disengaja (intensional).
• Perubahan berkesinambungan (kontinu).
• Perubahan fungsional (dapat dimanfaatkan).
• Perubahan positif (normatif dan menuju kemajuan).
• Perubahan aktif (individu berupaya melakukan perubahan).
• Perubahan bersifat permanen (menetap dan melekat).
• Perubahan bertujuan dan terarah (tujuan jangka pendek, menengah, panjang).
• Perubahan perilaku secara keseluruhan (pengetahuan, sikap, keterampilan).

Prinsip Pendidikan Kesehatan

• Fokus pada klien: Hubungan terapeutik, memenuhi kebutuhan spesifik.
• Holistik: Mempertimbangkan klien secara keseluruhan, berbagi pengalaman.
• Negosiasi: Menentukan bersama apa yang diketahui dan penting diketahui.
• Interaktif: Proses dinamis melibatkan partisipasi petugas kesehatan dan klien.

Proses Belajar dalam Pendidikan Kesehatan

• Faktor materi.
• Lingkungan.
• Instrumental.
• Faktor individual subjek belajar.

Visi dan Misi Promosi Kesehatan

Visi

• Mencegah timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lain.
• Menanggulangi penyakit dan masalah kesehatan lain.
• Memanfaatkan pelayanan kesehatan.
• Mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

Misi

• Memberdayakan individu, keluarga, dan kelompok masyarakat.
• Membina lingkungan kondusif untuk perubahan perilaku.
• Menadvokasi pengambil keputusan dan pihak berkepentingan.
• Mendorong kebijakan dan peraturan berwawasan kesehatan.
• Mengintegrasikan promosi kesehatan dalam program kesehatan.
• Meningkatkan kemitraan sinergis antara pusat, daerah, swasta, dan LSM.
• Meningkatkan investasi dalam bidang promosi dan kesehatan.

Pendidikan dan Perilaku Kesehatan

Batasan Perilaku

• Skinner (1938): Perilaku adalah hasil hubungan stimulus dan respon (teori "s-o-r").

Proses Adopsi Perilaku (Rogers, 1974)

• Awareness (kesadaran): Individu menyadari stimulus.
• Interest (perhatian/tertarik): Mulai tertarik dengan stimulus.
• Evaluation (menilai): Menimbang baik dan buruknya mengikuti stimulus.

Pengertian Pendidikan Kesehatan

• Pengalaman yang mendukung kebiasaan, sikap, dan pengetahuan terkait kesehatan.
• Proses perubahan perilaku kesehatan yang dinamis, bukan hanya transfer materi.

Teori dalam Proses Belajar

Teori Belajar Gestalt

• Fenomena terdiri dari kesatuan esensial yang melebihi jumlah unsur.
• Keseluruhan lebih dari bagian-bagian.
• Belajar terjadi saat memperoleh pemahaman dalam situasi problematis (problem solving).

Teori Belajar Menghafal dan Mental Disiplin

• Teori menghafal: Belajar adalah menghafal, usaha mengumpulkan pengetahuan untuk digunakan nanti.
• Teori mental disiplin: Belajar mendisiplinkan mental melalui latihan kontinu, terencana, dan teratur.