Penyelidikan Ilmiah dalam Pembelajaran

Prosedur yang tepat untuk melakukan penyelidikan ilmiah, seperti menentukan pertanyaan ilmiah, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, mengumpulkan data, menganalisis data, dan menarik kesimpulan.

Cara penyelidikan yang tepat bagi suatu pertanyaan ilmiah. Tergantung pada jenis pertanyaan dan variabel yang diteliti, metode ilmiah yang tepat dipilih.

Menganalisis desain percobaan ilmiah untuk mengidentifikasi kekurangan atau kesalahan yang mungkin memengaruhi hasilnya.

Kemampuan untuk menganalisis informasi dan menarik kesimpulan yang masuk akal.

Kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara mandiri, mengambil inisiatif dan bertanggung jawab atas tindakan sendiri.

Kemampuan untuk bekerja bersama-sama, saling membantu, dan berbagi tanggung jawab dalam mencapai tujuan bersama.

Memahami konsep ekonomi daerah melalui riset lapangan dan analisis data.

Memahami kondisi sosial pendidikan suatu daerah melalui observasi dan analisis data.

Peta yang menunjukkan wilayah-wilayah di suatu daerah yang rentan terhadap konflik atau ketidakstabilan sosial.

Kemampuan untuk menghubungkan dan berinteraksi antara berbagai tempat, baik dalam ruang maupun waktu.

Pembelajaran yang memicu siswa untuk berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengkaji informasi dengan cermat.

Suatu kondisi di mana individu-individu dengan latar belakang budaya, suku, agama, ras, dan golongan berbeda hidup bersama.

Proses mengamati, menganalisis, dan memahami data tentang kondisi sosial pendidikan di suatu wilayah.

Lembar yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang kondisi sosial dan ekonomi di suatu daerah.

Kemampuan untuk memahami dan menganalisis masalah sosial akibat kemajuan teknologi.

Memikirkan dan menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan sosial yang dikaitkan dengan kemajuan teknologi.

Mengajak siswa untuk berpikir tentang diri sendiri dan memahami pengalaman mereka terkait dengan materi pelajaran.

Menjelajahi konsep dan teori yang berhubungan dengan materi pelajaran.

Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan bekerja sama dalam kelompok.

Membimbing siswa untuk memahami konsep yang telah dipelajari dan menghubungkannya dengan realitas.

Menunjukkan contoh nyata dari konsep yang dipelajari.

Memastikan bahwa siswa memahami konsep yang telah dipelajari.

Fase pembelajaran di mana siswa diajak untuk merenungkan dan menggali pengetahuan awal mereka tentang topik yang akan dipelajari.

Fase pembelajaran di mana siswa bekerja sama dalam kelompok untuk membahas dan menganalisis permasalahan yang diberikan.

Proses di mana guru memberikan petunjuk dan bimbingan kepada siswa untuk membantu mereka memahami konsep.

Fase di mana siswa mengerjakan tugas secara mandiri untuk memperdalam pemahaman tentang materi yang sedang dipelajari.

Fase di mana siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dalam forum diskusi.

Fase di mana guru memberikan tugas, motivasi, dan salam penutup mengakhiri sesi pembelajaran.

Salah satu komponen P3 (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang menekankan pada pentingnya memupuk sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.

Salah satu komponen P3 (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang menekankan pada pentingnya memupuk sikap bernalar kritis dalam memecahkan masalah.

Salah satu komponen P3 (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang menekankan pada pentingnya memupuk sikap kreatif dalam mencari solusi.

Salah satu komponen P3 (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang menekankan pada pentingnya memupuk sikap mandiri dalam belajar.

Salah satu komponen P3 (Pembelajaran Berbasis Proyek) yang menekankan pada pentingnya memupuk sikap gotong royong dalam bekerja sama.

Pengangguran terjadi ketika jumlah orang yang mencari pekerjaan lebih banyak daripada jumlah pekerjaan yang tersedia.

Pengangguran dapat menyebabkan penurunan produktivitas, penurunan pendapatan masyarakat, dan munculnya masalah sosial seperti kemiskinan.

Pengangguran terselubung terjadi ketika orang bekerja pada pekerjaan yang seharusnya dapat dilakukan oleh lebih sedikit orang.

Pertumbuhan ekonomi mengacu pada peningkatan jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu perekonomian.

Adam Smith, David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus adalah tokoh-tokoh utama yang mengemukakan teori pertumbuhan ekonomi klasik.

Sistem ekonomi liberal yang bebas dari campur tangan pemerintah.

Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan output total merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam teori klasik.

Sumber daya alam, tenaga kerja, dan barang modal merupakan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan output.

Sumber daya alam merupakan batas maksimum output yang dapat dicapai dalam perekonomian.

Perkembangan kemampuan memproduksi tidak selalu sama dengan pertambahan produksi barang dan jasa.

Pertambahan faktor produksi seperti tenaga kerja, modal, dan teknologi dapat menyebabkan peningkatan potensi pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan ekonomi klasik menekankan peran pasar bebas dan persaingan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi.

Teori pertumbuhan ekonomi klasik memiliki dampak besar dalam pemikiran ekonomi dan kebijakan ekonomi selama beberapa abad.

Teori pertumbuhan ekonomi klasik menjadi dasar pemikiran bagi banyak teori dan kebijakan ekonomi lainnya.

Indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu negara dalam bidang ekonomi. Misalnya, pertumbuhan ekonomi, tingkat pengangguran, dan tingkat inflasi.

Mengukur tingkat pendapatan masyarakat secara keseluruhan.

Mengukur aspek kehidupan masyarakat selain pendapatan, seperti pendidikan, kesehatan, dan perumahan.

Menggabungkan indikator moneter dan non-moneter untuk melihat gambaran pembangunan ekonomi secara menyeluruh.

Tingkat pendidikan suatu negara menunjukkan kualitas sumber daya manusianya.

Tingkat kesehatan penduduk menunjukkan kualitas hidup dan produktivitas.

Ketersediaan perumahan yang layak menunjukkan kesejahteraan masyarakat.

Angkatan kerja menunjukkan potensi ekonomi suatu negara.

Tingkat kriminalitas menunjukkan situasi keamanan dan stabilitas.

Frekuensi perjalanan wisata menunjukkan daya tarik suatu negara.

Akses terhadap media massa menunjukkan tingkat informasi dan pengetahuan masyarakat.

Kondisi sosial ekonomi menunjukkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.

Perbedaan ekonomi dan sosial antarindividu di dalam masyarakat.

Tingkat kedudukan dan peranan seseorang di masyarakat berdasarkan ukuran tertentu.

Penilaian dan evaluasi kondisi sosial ekonomi suatu wilayah.

Proses pembagian anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial berdasarkan kriteria tertentu.

Usaha yang terencana dan sadar untuk mengembangkan potensi seseorang agar memiliki kemampuan dan karakter yang baik.

Kedudukan atau posisi seseorang dalam masyarakat yang ditentukan oleh aktivitas ekonomi, pendapatan, pendidikan, tempat tinggal, dan jabatan.

Faktor yang menentukan kondisi sosial ekonomi seseorang, meliputi tingkat pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Tahap pendidikan formal yang terdiri dari pendidikan dasar, menengah, dan tinggi.

Kriteria yang digunakan untuk membedakan kelas sosial ekonomi, meliputi pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Persepsi seseorang tentang pentingnya pendidikan.

Faktor penting yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi orang tua.

Hubungan langsung dan tidak langsung pendidikan dengan pola komunikasi dalam keluarga.

Kemampuan orang tua untuk memberikan makna dan pentingnya pendidikan bagi anak.

Keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan untuk membantu menemukan pekerjaan

Pengaruh pendidikan orang tua terhadap tindakan dan sikap dalam menghadapi situasi.

Penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Bone yang merujuk pada Pancasila dan UUD 1945.

Situasi ketika sumber daya alam mencapai batas maksimumnya dalam proses produksi, meskipun tersedia tenaga kerja ahli dan modal yang cukup. Artinya, meski ada sumber daya manusia dan modal yang memadai, sumber daya alam sudah tidak dapat lagi mendukung peningkatan produksi.

Teori ekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat dapat menyebabkan kekurangan sumber daya, khususnya pangan, sehingga upah tenaga kerja menurun dan perekonomian stagnan.

Kondisi ekonomi suatu negara yang stagnan, yaitu pertumbuhan ekonomi terhenti atau sangat lambat, karena kekurangan sumber daya atau terbatasnya inovasi.

Teori ekonomi yang menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi jika terdapat peningkatan output, yang dicapai melalui kombinasi modal dan tenaga kerja, dengan teknologi yang dianggap konstan.

Model ekonomi yang dikembangkan Robert Solow, berfokus pada pengaruh modal dan tenaga kerja dalam proses produksi, dengan teknologi yang dianggap konstan. Model ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh rasio modal terhadap tenaga kerja.

Teori ekonomi yang menekankan pentingnya pembentukan modal untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan.

Teori yang dikemukakan oleh Joseph Schumpeter, menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi didorong oleh inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha.

Faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan dan pembangunan ekonomi suatu negara. Faktor ini dapat berupa sumber daya alam, manusia, modal, keahlian, kondisi sosial budaya, dan kelembagaan.

Sumber daya alam yang dimiliki oleh suatu negara, seperti tanah, air, hutan, mineral, dan laut, yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan barang dan jasa.

Kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh penduduk suatu negara, seperti pendidikan, kesehatan, dan keahlian kerja, yang dapat mendukung produktivitas dan pembangunan.

Barang-barang modal yang digunakan dalam proses produksi, seperti mesin, peralatan, infrastruktur, dan teknologi, yang membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru, mengelola bisnis, dan mengambil risiko dalam mengembangkan usaha, yang mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan inovasi dan peluang bisnis.

Kondisi sosial dan budaya dalam suatu masyarakat, seperti sistem nilai, norma, dan perilaku masyarakat, yang dapat memengaruhi proses pembangunan.

Situasi politik yang stabil dan demokratis, serta sistem pemerintahan yang baik, yang memberikan iklim kondusif untuk pertumbuhan ekonomi.

Proses perubahan yang berkelanjutan menuju perbaikan, dengan fokus pada peningkatan produktivitas, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup masyarakat.

Data statistik yang menunjukkan kondisi dan perkembangan ekonomi suatu negara. Indikator ini dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan pembangunan.

Tingkat pendidikan yang dicapai oleh seseorang, dilihat dari jenjang pendidikan formal yang ditempuh dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Kegiatan yang dilakukan oleh orang tua siswa untuk mendapatkan penghasilan, seperti bekerja di instansi pemerintah, swasta, atau wiraswasta.

Pendapatan rata-rata yang diperoleh orang tua siswa dari pekerjaan yang dijalankan. Biasanya diukur berdasarkan gaji atau penghasilan dari pekerjaan yang dijalankan.

Keadaan ekonomi keluarga yang diukur melalui tingkat kesejahteraan, yang mencakup aspek pendapatan, pengeluaran, dan kepemilikan aset.

Proporsi penduduk yang bekerja dan penghasilanya dalam berbagai sektor ekonomi seperti pertanian, pertambangan, industri, dan jasa.

Tingkat pendidikan orang tua siswa yang diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh, dari yang paling rendah hingga yang paling tinggi.

Kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh orang tua siswa untuk mencari nafkah.

Total pendapatan yang diperoleh orang tua siswa, baik dari gaji, usaha, atau sumber penghasilan lainnya.

Kondisi ekonomi keluarga yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti tingkat pendapatan, pengeluaran, dan aset yang dimiliki.

Sektor kegiatan ekonomi utama tempat sebagian besar penduduk bekerja dan menghasilkan pendapatan.

Jumlah penduduk yang bekerja di suatu wilayah, dilihat dari sektor ekonomi tempat mereka bekerja.

Kemampuan untuk beradaptasi dengan perbedaan agama, suku, budaya, dan ras dalam suatu masyarakat.

Tingkat pendidikan seseorang, diukur berdasarkan jenjang pendidikan formal yang telah ditempuh.

Keadaan ekonomi keluarga yang diukur berdasarkan tingkat pendapatan, pengeluaran, dan aset yang dimiliki.

Kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan penghasilan, seperti bekerja, berwirausaha, atau melakukan pekerjaan bebas.

Kondisi di mana berbagai kelompok budaya, agama, ras, dan golongan hidup bersama dalam satu negara.

Adanya perbedaan dalam pembagian hasil Sumber Daya Alam (SDA) antara pusat dan daerah, yang bisa menyebabkan ketidakadilan.

Sistem politik dengan berbagai partai yang bersaing untuk meraih kekuasaan. Hal ini dapat memicu konflik jika tidak dikelola dengan baik.

Kemampuan untuk menentang kekuasaan atau ketidakadilan, melalui kegiatan yang terorganisir dan berfokus.

Kemampuan untuk menunjukkan kemampuan mental, fisik, dan sosial demi kemajuan bersama.

Proses perubahan yang terjadi secara berkelanjutan dalam suatu masyarakat.

Adanya ketidakpuasan di antara anggota masyarakat yang menyebabkan mereka mencari cara untuk memperbaiki keadaan.

Perkembangan ilmu pengetahuan melahirkan teknologi canggih yang mengubah pola hidup dan interaksi manusia.

Peningkatan jumlah penduduk di suatu daerah dapat memicu urbanisasi, konflik, dan perubahan dalam struktur masyarakat.

Konflik yang terjadi antara individu atau kelompok dalam masyarakat dapat menyebabkan perubahan sistem sosial, peraturan, atau kesepakatan.

Adanya interaksi dengan budaya luar dapat memicu masuknya unsur-unsur budaya asing yang dapat diterima atau ditolak oleh masyarakat.

Peristiwa perang dapat menyebabkan perubahan sistem birokrasi, ideologi, dan struktur masyarakat.

Bencana alam dapat memaksa masyarakat untuk berpindah dan membangun pemukiman baru, yang berdampak pada perubahan sosial.

Perbedaan kepentingan atau ketidakseimbangan sosial yang menyebabkan perselisihan dalam masyarakat.

Gerakan seseorang atau kelompok dalam hierarki sosial, naik atau turun, berdasarkan status sosial, ekonomi, atau pendidikan.

Sikap tradisional yang menolak perubahan, menjadi penghalang bagi kemajuan dan perkembangan.

Pendidikan yang formal dan terstruktur, dilakukan melalui jenjang-jenjang pendidikan di sekolah.

Situasi atau kondisi di mana ada rasa ketidakpuasan dengan keadaan yang ada, yang mendorong perubahan sosial budaya.

Penghasilan yang diterima oleh orang tua siswa, baik dari pekerjaan ataupun sumber lain, dalam bentuk uang yang diterima dalam satu bulan.

Kategori pendapatan orang tua siswa yang rendah, berdasarkan penghasilan kurang dari Rp500.000 per bulan.

Kategori pendapatan orang tua siswa yang cukup tinggi, berdasarkan penghasilan antara Rp500.000 hingga Rp1.000.000 per bulan.

Kategori pendapatan orang tua siswa yang tinggi, berdasarkan penghasilan antara Rp1.000.000 hingga Rp2.000.000 per bulan.

Kategori pendapatan orang tua siswa yang sangat tinggi, berdasarkan penghasilan lebih dari Rp2.000.000 per bulan.

Suatu keadaan sosial yang tidak stabil dan rentan terhadap konflik, akibat dari perbedaan pendapat, ketidakpuasan masyarakat, atau kegagalan dalam menyelesaikan masalah.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh kesulitan ekonomi, seperti kemiskinan, pengangguran, atau ketidakmerataan pendapatan.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan politik, seperti perselisihan antar partai, ketidakpuasan dengan sistem pemerintahan, atau konflik kepentingan.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan budaya, seperti konflik antar suku, agama, ras, atau golongan, atau perselisihan karena nilai-nilai budaya yang berbeda.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh perbedaan ideologi, seperti perselisihan antar paham atau ideologi, atau konflik karena pandangan politik yang berbeda.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh ancaman keamanan, seperti konflik antar negara, serangan terorisme, atau bencana alam.

Kerawanan sosial yang disebabkan oleh ketidakadilan hukum, seperti korupsi, penyalahgunaan wewenang, atau ketidakadilan dalam penegakan hukum.

Suatu negara yang warga negaranya juga merupakan bangsa yang sama, yang memiliki rasa kebangsaan yang kuat dan tekad untuk membangun masa depan bersama.

Suatu kondisi di mana warga negara yang berbeda suku, agama, ras, dan golongan hidup bersama dalam satu negara.

Suatu keadaan di mana masyarakat memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan tekad untuk bersatu dalam satu negara.

Proses penyatuan atau peleburan budaya asing dengan budaya asli suatu masyarakat.

Keadaan di mana perdagangan antar negara semakin meningkat dan saling ketergantungan.

Dampak positif globalisasi pada masyarakat, seperti kemudahan interaksi antar negara, peningkatan perdagangan internasional, dan penyebaran informasi.

Dampak negatif globalisasi pada masyarakat, seperti lunturnya nilai budaya asli, masuknya nilai konsumerisme dan hedonisme, dan kerusakan lingkungan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di pasar, seperti pedagang, pembeli, dan pengelola pasar.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di mal, seperti toko, restoran, dan pengelola mal.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di pelabuhan, seperti importir-eksportir, agen transportasi, dan pengelola pelabuhan.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di terminal, seperti perusahaan transportasi, penumpang, dan pengelola terminal.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di rumah sakit, seperti dokter, perawat, dan pengelola rumah sakit.

Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ekonomi di sekolah, seperti guru, siswa, dan pengelola sekolah.

Faktor-faktor yang memengaruhi kondisi sosial ekonomi suatu daerah, seperti pendidikan, pekerjaan, dan penghasilan.

Peningkatan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian.

Sikap yang mendorong seseorang untuk menghargai hasil karya orang lain, memicu inovasi dan penemuan baru, serta meningkatkan potensi kemajuan di masyarakat.

Pendidikan formal yang ditempuh melalui jenjang pendidikan di sekolah, mengajarkan berbagai kemampuan dan nilai-nilai, serta mendorong pemikiran kritis dan objektif dalam menghadapi perubahan zaman.

Sistem lapisan masyarakat yang terbuka memungkinkan individu untuk maju ke strata yang lebih tinggi melalui kerja keras dan perubahan, mendorong peluang kemajuan dan perubahan sosial.

Ketidakpuasan terhadap kondisi saat ini dapat memicu perubahan sosial, bahkan revolusi, terutama jika terjadi dalam jangka waktu lama dan menimbulkan tekanan.

Orientasi pada masa depan mendorong masyarakat untuk berpikir maju, berinovasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain dapat menghambat perubahan sosial karena sulitnya mengakses informasi dan pembelajaran dari luar.

Keterlambatan perkembangan ilmu pengetahuan dapat menghambat perubahan sosial, karena pengetahuan baru sulit diakses dan pola pikir masyarakat menjadi tertinggal.

Sikap konservatif atau sulit menerima perubahan dapat menghambat kemajuan dan inovasi dalam masyarakat.

Proses mendunia yang menghilangkan batas negara, didorong oleh perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, dan telekomunikasi.

Perkembangan teknologi informasi dan transportasi mempermudah transaksi antar negara, sehingga mendorong globalisasi dan perdagangan bebas.

Kerjasama internasional mempermudah transaksi antar negara, mendorong peningkatan jumlah produk impor-ekspor dan mempercepat proses globalisasi.

Kemudahan transportasi mempermudah pengiriman barang dan jasa antar negara, mempercepat masuknya produk asing dan meningkatkan proses globalisasi.

Perbedaan karakteristik pada suatu atau beberapa wilayah dapat mengakibatkan perbedaan tingkat perkembangan dan kesejahteraan, yang menyebabkan ketidakseimbangan antar wilayah.

Interaksi antarruang dapat terjadi dalam bentuk perpindahan berupa barang, pendidikan, ekonomi, penduduk, dan informasi, yang menghubungkan berbagai wilayah.

Interaksi antar ruang dapat melemah jika wilayah yang memiliki apa yang dibutuhkan lebih dekat dibandingkan wilayah yang sebelumnya berinteraksi.

Wilayah dengan interaksi perpindahan penduduk yang paling sering terjadi biasanya memiliki pusat ekonomi atau wisata yang menarik penduduk dari wilayah lain.

Jarak yang dekat dan biaya transportasi yang murah dapat memperkuat interaksi antar ruang karena memudahkan akses dan pergerakan.

Kerawanan sosial adalah keresahan sosial yang berkepanjangan akibat konflik dari perbedaan pendapat, yang tidak terselesaikan secara memuaskan.

Kerawanan sosial dapat terjadi dalam berbagai aspek, seperti ekonomi, politik, sosial budaya, ideologi, hankam, dan hukum.

Indonesia memiliki beragam etnik dan budaya, yang dapat menjadi sumber kerawanan sosial jika tidak dikelola dengan baik.

Bentuk NKRI yang kesatuan dapat menekan kerawanan sosial dengan memperkuat rasa persaudaraan dan semangat gotong royong.

Perubahan sosial dapat menghasilkan integrasi dan disintegrasi, yang merupakan proses yang wajar dalam mencapai kesinambungan sosial.

Perubahan sosial yang bermanfaat harus diimbangi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia agar dapat beradaptasi dan memanfaatkan perubahan secara optimal.