Pendekatan Konseling Berpusat Klien

Study Notes

Carl Rogers lahir pada tahun 1902 di Oak Park, Illinois.
Menghabiskan masa remajanya di pertanian, mengembangkan ketertarikan pada ilmu pertanian dan mencatat pengamatannya dengan rinci.
Awalnya bercita-cita menjadi petani berbasis sains, namun kemudian tertarik pada bidang agama.
Lulus dari Universitas Wisconsin pada tahun 1924 dan melanjutkan pendidikan di Union Theological Seminary di New York City.
Mengajar di Ohio State University pada tahun 1940, menandai transisi dari penelitian klinis ke lingkungan akademis.
Menerbitkan buku “Counseling and Psychotherapy” pada tahun 1942.
Menjadi profesor psikologi di rumah sakit pada tahun 1945.
Menjabat sebagai presiden Masyarakat Psikologi dari tahun 1946 hingga 1957.
Meninggal dunia karena serangan jantung pada tahun 1987.

Pendekatan ini awalnya dikenal sebagai client-centered konseling, kemudian diubah menjadi person-centered konseling.
Terinspirasi oleh Carl Rogers, dikenal sebagai Konseling Rogerian.
Menekankan kemampuan dan tanggung jawab klien untuk memahami realitas dan mengidentifikasi solusi.
Konselor diharapkan bersikap hangat, bersahaja, empati, dan penuh perhatian.
Mengidentifikasi 19 rumusan tentang hakikat manusia.
Asuma bahwa setiap individu memiliki dunia pengalaman yang terus berubah, di mana mereka menjadi titik pusatnya.
Organisme bereaksi pada dunia berdasarkan pengalaman dan pemahamannya.
Organisme bereaksi sebagai kesatuan terorganisir dalam bidang pengalamannya.
Setiap organisme memiliki kecenderungan dasar untuk mengaktualisasi, mempertahankan, dan mengembangkan pengalaman.
Perilaku merupakan upaya organisme untuk memenuhi kebutuhannya.
Emosi terkait dengan pencapaian tujuan organisme dan tercermin dalam perilaku.
Memahami perilaku seseorang membutuhkan pemahaman dari kerangka acuan internal mereka.
Konsep diri terbentuk melalui interaksi dengan lingkungan, khususnya penilaian terhadap interaksi dengan orang lain.