Konsep Penyelidikan Tindak Pidana

Konsep Penyelidikan

• Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana, guna menentukan dapat tidaknya dilakukan penyidikan.
• Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang terjadi dan menemukan tersangkanya.
• Tindak pidana adalah perbuatan yang diancam hukuman sebagai kejahatan atau pelanggaran, yang tercantum dalam KUHP maupun perundang-undangan lain.
• Penyelidik adalah pejabat Polri yang diberi wewenang oleh KUHAP untuk melakukan penyelidikan.
• Tersangka adalah seseorang yang karena perbuatannya atau berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana.
• Saksi adalah seseorang yang dapat memberikan keterangan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar, lihat, dan alami sendiri.
• Petunjuk adalah perbuatan, kejadian, atau keadaan yang karena persesuaiannya menandakan telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya.
• Laporan informasi adalah informasi tentang suatu peristiwa dari masyarakat atau yang diketahui sendiri oleh anggota Polri untuk diselidiki apakah peristiwa tersebut merupakan pidana atau bukan.
• Laporan adalah pemberitahuan yang disampaikan oleh seseorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat berwenang tentang telah, sedang, atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana.
• Pengaduan adalah pemberitahuan disertai permintaan oleh pihak yang berkepentingan kepada pejabat berwenang untuk menindak menurut hukum terhadap seseorang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya.
• Laporan Polisi adalah laporan tertulis yang dibuat oleh petugas Polri tentang dugaan tindak pidana, baik yang ditemukan sendiri maupun melalui laporan.
• TKP adalah tempat terjadinya tindak pidana dan tempat lain dimana tersangka, korban, dan/atau barang bukti dapat ditemukan.
• Barang bukti adalah barang berwujud, bergerak atau tidak, yang dapat dijadikan alat bukti di persidangan untuk mempertebal keyakinan hakim.

Aturan Hukum yang Berkaitan dengan Penyelidikan

• KUHAP Pasal 1 Butir (4) dan (5) mengatur tentang definisi penyelidikan dan penyidik.
• KUHAP Pasal 4 mengatur tentang kewenangan penyidik.
• KUHAP Pasal 5 Ayat (1) dan (2) mengatur tentang kewenangan penyelidik.
• KUHAP Pasal 9 mengatur tentang bantuan yang wajib diberikan kepada penyidik.
• KUHAP Pasal 102 Ayat (1), (2), dan (3) mengatur tentang laporan polisi.
• KUHAP Pasal 103 Ayat (3) mengatur tentang tindakan pertama di TKP.
• KUHAP Pasal 104 mengatur tentang tujuan penyelidikan.
• KUHAP Pasal 105 mengatur tentang koordinasi dalam penyelidikan.
• KUHAP Pasal 111 Ayat (3) mengatur tentang pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP).

Tujuan Penyelidikan

• Pasal 104 KUHAP menyatakan tujuan penyelidikan adalah:
  • Mempersiapkan tindakan penyidikan.
  • Mencegah pelanggaran HAM.
  • Mengatasi penggunaan upaya paksa dini.
  • Menghindari tuntutan hukum akibat tindakan penyelidikan.
  • Membatasi dan mengawasi pelaksanaan penyelidikan secara terbuka.
• Pasal 1 butir 5 KUHAP menyatakan tujuan penyelidikan adalah:
  • Mencari keterangan dan bukti untuk menentukan apakah suatu peristiwa merupakan tindak pidana.
  • Melengkapi keterangan dan bukti agar jelas sebelum penindakan.
  • Persiapan pelaksanaan penindakan dan/atau pemeriksaan.

Fungsi Penyelidikan

• Menjamin perlindungan hak asasi manusia dalam penggunaan upaya paksa dalam penyidikan.
• Adanya persyaratan dan pembatasan yang ketat dalam penggunaan upaya paksa.
• Pengawasan yang ketat terhadap pelaksanaan penyidikan.
• Adanya lembaga pra peradilan, ganti rugi, rehabilitasi, dan tuntutan hukum lainnya.

Sasaran Penyelidikan

• Orang:
  • Siapa dan dimana korban/saksi/pelaku berada.
  • Bagaimana dan apa alibi korban/saksi/pelaku.
  • Bagaimana hubungan antara korban/saksi/pelaku.
  • Dengan apa dan bagaimana pelaku melakukan perbuatannya.
  • Alat bukti/barang bukti apa yang mendukung.
• Benda/barang:
  • Apakah benda/barang ada kaitannya dengan peristiwa.
  • Apa dan dimana benda/barang saat peristiwa terjadi.
  • Bagaimana hubungan benda/barang tersebut dengan korban/saksi/pelaku.
• Tempat:
  • Bagaimana hubungan antara korban/saksi/pelaku dan bagaimana barang bukti yang ada dengan TKP.
• Peristiwa/kejadian:
  • Menentukan apakah peristiwa yang dilaporkan merupakan tindak pidana atau bukan.