Komunikasi Dasar dan Keterampilan

Komunikasi adalah proses saling menyampaikan dan berbagi perasaan serta pemikiran.

Keterampilan berkomunikasi penting untuk membangun hubungan kepercayaan dengan orang lain.

Komunikasi verbal menggunakan bahasa, seperti berbicara, menulis, atau bahasa isyarat.

Komunikasi non-verbal menggunakan bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan gestur.

Menyimak adalah mendengarkan dengan penuh perhatian dan secara akurat.

Artikulasi bahasa adalah kemampuan berbicara dengan jelas dan mudah dipahami.

Bahasa isyarat adalah bahasa yang menggunakan gerakan tangan dan tubuh untuk menyampaikan pesan.

Tulisan adalah bentuk komunikasi verbal tertulis yang dapat berupa surat, email, atau dokumen.

Penyakit atau disabilitas dapat membuat seseorang sulit berkomunikasi. Perawat lansia harus memahami hambatan komunikasi yang dialami pengguna dan berkomunikasi dengan cara yang sesuai.

Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi dengan pengguna yang memiliki disabilitas.

Gangguan penglihatan adalah ketidakmampuan untuk melihat atau kesulitan melihat. Pengidap gangguan ini mungkin tidak mengetahui jarak atau posisi suatu benda.

Penting untuk memberikan informasi secara verbal yang detail mengenai posisi dan karakteristik benda. Gunakan nada suara yang jelas dan cara berbicara yang mudah dipahami.

Minta pengguna untuk menyentuh benda secara langsung sehingga mereka dapat memahami bentuk dan teksturnya.

Saat menyapa pengguna dengan gangguan penglihatan, panggil terlebih dahulu namanya. Sebutkan juga identitas Anda sendiri.

Saat menyapa pengguna dengan gangguan penglihatan, beri tahu mereka terlebih dahulu jika Anda akan menyentuh mereka. Jangan sentuh secara tiba-tiba.

Penting untuk sabar dan pengertian dalam berkomunikasi dengan pengguna dengan gangguan penglihatan.

Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang memungkinkan jawaban bebas dan detail dari lawan bicara.

Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang hanya bisa dijawab dengan jawaban 'ya' atau 'tidak'.

Mengulang kata-kata lawan bicara menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan memahami apa yang mereka katakan.

Kontak mata menunjukkan minat, keterlibatan, dan perhatian dalam komunikasi.

Observasi terhadap gerak-gerik dan ekspresi wajah membantu memahami perasaan dan pesan non-verbal lawan bicara.

Melakukan kontak mata secara langsung dan tepat tanpa menatap terlalu intens.

Kontak mata dari atas dapat membuat orang merasa tidak nyaman dan terintimidasi.

Terus bertanya 'mengapa' dapat membuat orang merasa terpojok dan defensif.

Staf perawat lansia harus melaporkan hal-hal penting kepada rekan kerja, termasuk tentang pengguna, perkembangan pekerjaannya, dan lain-lain. Informasi mendesak seperti kecelakaan harus dilaporkan secara segera.

Berkonsultasi dengan rekan kerja atau spesialis jika mengalami kesulitan atau ketidakpahaman.

Mencatat informasi yang diterima secara singkat, membedakan fakta dan penilaian secara jelas, mendengarkan dengan cermat, mengulangi informasi agar benar, dan melaporkan dengan mempertimbangkan tempat dan waktu.

Melaporkan informasi haruslah akurat dan detail, membedakan fakta dan penilaian secara jelas.

Konsultasi dilakukan untuk mendapatkan saran dan membantu menyelesaikan masalah.

Kemampuan berkomunikasi dengan orang yang mengalami gangguan pendengaran dengan menggunakan alat bantu dengar untuk memperkuat suara.

Kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan dalam fungsi bahasa, meliputi mendengar dan memahami pembicaraan, membaca dan memahami tulisan, berbicara, dan menulis.

Komunikasi dengan orang yang mengalami afasia membutuhkan kesabaran dan pemahaman. Berbicara perlahan, menggunakan kata-kata sederhana, dan memanfaatkan komunikasi non-verbal.

Metode komunikasi dengan orang yang mengalami afasia dengan menggunakan gerakan tubuh atau tangan, gambar, atau ilustrasi.

Kondisi di mana seseorang mengalami penurunan fungsi kognitif yang dapat menyebabkan kesulitan dalam berkomunikasi, seperti percakapan yang sama berulang kali.

Komunikasi dengan orang yang mengalami demensia membutuhkan kesabaran dan pengertian. Berbicara perlahan, menggunakan kata-kata sederhana dan kalimat singkat, serta menerima dan berempati.

Contoh komunikasi dengan pengidap demensia meliputi berbicara perlahan, menggunakan kalimat pendek, dan menerima pembicaraan mereka, meskipun tidak selalu sesuai dengan kenyataan.

Memudahkan komunikasi dengan orang dengan demensia dengan menggunakan kata-kata sederhana dan kalimat singkat serta menerima dan berempati dengan mereka.

Catatan berisi informasi tentang pengguna, seperti kondisi mereka, tindakan yang dilakukan, dan respons terhadap tindakan tersebut. Catatan membantu tim dalam memahami dan memberikan perawatan yang lebih baik bagi pengguna.

Mencatat tanggal dan waktu saat kejadian terjadi secara akurat, agar mudah memahami kapan kejadian tersebut terjadi.

Menulis fakta yang terjadi kepada pengguna, baik fakta subjektif (persepsi) maupun fakta objektif (terukur).

Proses berbagi informasi kepada seluruh anggota tim perawatan lansia tentang kondisi pengguna, rencana perawatan, dan catatan medis.

Menyerahkan catatan kepada kolega atau staf lain dalam tim perawatan lansia, berisi informasi terkini tentang pengguna.

Tujuan utama berbagi informasi dalam tim perawatan lansia adalah untuk memberikan pelayanan perawatan yang efektif dan berfokus pada kebutuhan pengguna.

Catatan perawatan lansia digunakan sebagai alat komunikasi dan koordinasi antar anggota tim perawatan lansia.

Mencatat informasi penting saat memori tentang kejadian masih segar agar catatan lebih akurat dan terpercaya.