Dasar Komunikasi PDF
Document Details
Uploaded by DeftSanJose923
Tags
Summary
Dokumen ini membahas dasar-dasar komunikasi, termasuk makna komunikasi dan komunikasi verbal dan non-verbal dalam konteks perawatan lansia. Termasuk berbagai jenis teknik komunikasi, seperti komunikasi lisan, komunikasi bahasa isyarat, dan komunikasi tulis.
Full Transcript
Bab 1 Dasar Komunikasi 1 Makna Komunikasi Komunikasi berarti saling menyampaikan dan berbagi perasaan dan pemikiran. Kita perlu menguasai keterampilan komunikasi sebagai alat untuk membangun hubungan kepercayaan dengan pihak lain. Gambaran...
Bab 1 Dasar Komunikasi 1 Makna Komunikasi Komunikasi berarti saling menyampaikan dan berbagi perasaan dan pemikiran. Kita perlu menguasai keterampilan komunikasi sebagai alat untuk membangun hubungan kepercayaan dengan pihak lain. Gambaran komunikasi Hari ini Bapak terlihat Iya! lebih gembira, ya. Sebenarnya... Menyampaikan & menerima Menyampaikan & menerima 98 2 Cara Menyampaikan Informasi Cara menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan komunikasi verbal yang menggunakan bahasa, dan komunikasi non-verbal yang menggunakan selain bahasa, seperti gerakan tubuh dan ekspresi wajah. 1) Komunikasi verbal Komunikasi verbal dapat dilakukan dengan artikulasi bahasa, dialog melalui bahasa Bagian isyarat, dan menyampaikan pesan dengan tulisan. 3 Contoh komunikasi verbal Keterampilan Komunikasi Bab 1 Dasar Komunikasi Artikulasi bahasa Bahasa isyarat Tulisan 99 2) Komunikasi non-verbal Komunikasi non-verbal bisa dilakukan di antaranya dengan gerak-gerik seperti gerakan tubuh atau tangan, dan ekspresi wajah. 100 3 Keterampilan Komunikasi Untuk membangun hubungan, kita perlu berkomunikasi dengan menyadari hal-hal berikut ini. Menyimak Menyimak berarti mendengarkan pembicaraan dengan penuh perhatian dan secara akurat, dengan Bagian sikap mendengar pembicaraan 3 secara antusias. Keterampilan Komunikasi Berempati Berempati berarti merasakan apa yang dipikirkan dan dirasakan pihak lain dengan perasaan yang sama. Penting untuk memahami dengan menempatkan diri pada posisi pihak lain. Bab 1 Dasar Komunikasi Menerima Menerima berarti menerima perasaan dan pendapat pihak lain, tanpa menyangkal atau membenarkan. 101 Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna 1 Teknik Mendengarkan Pembicaraan (Teknik Menyimak secara Aktif) Staf perawat lansia berkomunikasi dengan pengguna, keluarganya, dan tenaga profesional lainnya dalam memberikan dukungan agar pengguna dapat menjalani hidup yang lebih baik. 1) Penghormatan atas nilai-nilai yang dianut pengguna Setiap pengguna menganut nilai-nilai yang berbeda sesuai dengan era ia dilahirkan dan dibesarkan serta lingkungan tempat ia tinggal. Staf perawat lansia menyediakan perawatan lansia dengan menghormati perasaan, pikiran, pemikiran, dan nilai-nilai yang dimiliki pengguna. 2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi verbal [Penggunaan bahasa] Staf perawat lansia memperhatikan penggunaan bahasa yang sopan. Selamat pagi. 102 [Teknik bertanya] Staf perawat lansia harus berupaya untuk tidak hanya bertanya satu arah kepada pengguna tentang hal yang ingin ia ketahui, tetapi juga berkomunikasi dua arah dengan pengguna. Ada dua jenis pertanyaan, yakni (1) pertanyaan tertutup, dan (2) pertanyaan terbuka. (1) Pertanyaan tertutup Pertanyaan tertutup adalah pertanyaan yang dapat dijawab lawan bicara secara mudah dengan satu kata, seperti “Ya” atau “Tidak” dan “A” atau “B”. Terus melontarkan pertanyaan tertutup akan menjadi komunikasi satu arah. (2) Pertanyaan terbuka Bagian Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang dapat dijawab lawan bicara secara bebas 3 seperti, “Bagaimana menurut Anda?” dan “Apa yang ingin Anda lakukan?” Namun, perlu diperhatikan bahwa terus menanyakan alasan seperti “Mengapa?” dapat membuat lawan Keterampilan Komunikasi bicara merasa disudutkan. Contoh pertanyaan Bapak suka Ibu suka kari? makanan apa? Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna Ya. Apa, ya... Pertanyaan tertutup Pertanyaan terbuka 103 [Pengulangan] Jika staf perawat lansia mengulangi kata-kata yang diucapkan pengguna, hal tersebut akan menyampaikan pesan bahwa staf perawat lansia menyimak apa yang dikatakan pengguna. Contoh pengulangan Kemarin sekujur badan saya sakit, jadi saya susah tidur. Badan Bapak sakit dan tidak bisa tidur, ya. 3) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam komunikasi non-verbal [Gerak-gerik dan ekspresi wajah] Staf perawat lansia melakukan observasi terhadap gerak-gerik dan ekspresi wajah pengguna, serta berkomunikasi sesuai dengannya. [Kontak mata] Staf perawat lansia berinteraksi dengan pengguna dengan melakukan kontak mata. Jika tidak melakukan kontak mata dengan pengguna, sulit untuk menyampaikan pesan bahwa Anda menyimak perkataannya. 104 Cara melakukan kontak mata Bagian Melakukan kontak mata 3 Keterampilan Komunikasi Staf perawat lansia yang melihat pengguna dari atas akan terasa mengintimidasi. [Nada bicara] Berbicara dengan nada bicara pelan, tenang, dan jeda yang cukup. [Mengangguk dan menimpali] Mengangguk dengan menggerakkan leher secara vertikal dan menimpali seperti mengatakan, “Iya, ya,” terhadap apa yang dikatakan pengguna akan menunjukkan sikap Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna berusaha menyimak dan memahami pengguna. [Postur dan gerakan tubuh atau tangan] Staf perawat lansia berkomunikasi dengan menghadap ke arah pengguna. Saat mendengarkan pembicaraan orang lain, sikap menyilangkan tangan/kaki atau duduk bersandar dengan arogan akan memberikan kesan buruk kepada orang lain tersebut. Makna gerakan tubuh atau tangan sangat beragam sesuai dengan negara dan budaya masing-masing. 105 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam postur Berbicara dengan menghadap lawan Menyilangkan tangan. bicara. Menyilangkan kaki. Duduk bersandar dengan arogan. [Jarak dan sentuhan tubuh] Contoh sentuhan tubuh Di beberapa negara, percakapan dalam jarak dekat dan sentuhan tubuh akan menciptakan kesan akrab. Di Jepang, banyak orang merasa lebih nyaman jika ada jarak tertentu, sekalipun hubungannya dekat. Menyentuh tubuh orang lain akan memberikan makna berbeda-beda kepada orang Berkomunikasi dengan menyentuh lain tersebut, tergantung pada waktu, kekuatan, tangan secara lembut. frekuensi, dll. 106 2 Penjelasan dan Persetujuan (Informed Consent) Staf perawat lansia membantu pengguna membuat keputusan agar pengguna dapat hidup sesuai dengan keinginannya sendiri. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan oleh staf perawat lansia dalam membantu pengguna membuat keputusan. (1) Menunjukkan pilihan-pilihan yang ada. Bagian (2) Menjelaskan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pilihan secara jelas. 3 (3) Memberikan kesempatan bagi pengguna untuk memilih dan menentukan sendiri. Keterampilan Komunikasi Agar pengguna dapat merealisasikan hal yang telah ia putuskan, staf perawat lansia menghormati dan mendukung pilihannya. 3 Komunikasi yang Sesuai dengan Kondisi Pengguna Bab Pengguna mungkin kesulitan berkomunikasi karena mengalami penyakit atau disabilitas 2 Komunikasi dengan Pengguna tertentu. Penting bagi staf perawat lansia untuk memilih metode komunikasi yang sesuai dengan penyakit atau disabilitas pengguna. 1) Arti penting komunikasi sesuai dengan karakteristik berbagai disabilitas Penyakit atau disabilitas dapat menghambat komunikasi. Staf perawat lansia harus memahami apa hambatan yang dialami pengguna dalam berkomunikasi, dan berkomunikasi dengan cara yang sesuai dengan pengguna tersebut. Belakangan ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) makin banyak digunakan sebagai metode komunikasi. 107 2) Komunikasi dengan pengidap gangguan penglihatan 1. Karakteristik komunikasi dengan pengidap gangguan penglihatan Gangguan penglihatan adalah gangguan tidak bisa atau sulit melihat. Karena tidak cukupnya informasi dari penglihatan, pengidap gangguan ini mungkin tidak mengetahui jarak atau tempat suatu benda. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan pengidap gangguan penglihatan Menggunakan informasi selain penglihatan Menjelaskan secara terperinci posisi dan karakteristik benda dengan kata-kata. Selain itu, penting untuk memberikan perhatian pada nada suara dan cara berbicara. Informasi bisa disampaikan pula dengan meminta pengguna untuk menyentuh langsung suatu benda. Menyapa dengan memanggil nama Staf perawat lansia harus menyapa terlebih dahulu karena menyentuh tubuh pengguna tanpa berkata apa-apa akan mengejutkannya. Saat menyapa, panggil nama pengguna terlebih dahulu, baru berbicara. Penting pula bagi staf perawat lansia untuk menyebutkan namanya sendiri. Menyapa dengan memanggil nama Pak ○○! Ada yang terjatuh! Agar pengidap gangguan penglihatan mengetahui kalau ia diajak bicara, terangkan terlebih dahulu. 108 Menjelaskan tempat dan arah secara terperinci Saat menjelaskan tempat, staf perawat lansia menyampaikan secara terperinci, misalnya “Di sebelah kanan Anda,” dan “Di arah suara saya.” Untuk menyampaikan posisi makanan saat makan, staf perawat lansia bisa menggunakan metode posisi jam untuk menjelaskan posisi makanan sesuai dengan posisi jarum jam. 3. Contoh metode dan alat bantu komunikasi untuk pengidap gangguan penglihatan Bagian Komunikasi akan lebih mudah jika memanfaatkan alat bantu yang sesuai dengan kondisi gangguan penglihatan pengguna. 3 Keterampilan Komunikasi (Huruf Braille) Huruf braille dan papan Braille adalah alat untuk menyampaikan informasi bagi orang yang tidak bisa melihat. Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna Huruf Braille Papan Braille 109 3) Komunikasi dengan pengidap gangguan pendengaran 1. Karakteristik komunikasi dengan pengidap gangguan pendengaran Pengidap gangguan ini tidak cukup bisa mendengar suara sehingga bisa merasa sangat kesepian dan kehilangan. Oleh karena itu, ia memerlukan dukungan mental. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan pengidap gangguan pendengaran Berbicara dari arah depan agar kedua belah pihak dapat mengetahui ekspresi wajah dan gerakan mulut satu sama lain. Jika pengguna memiliki telinga yang cukup baik dalam mendengar, staf perawat lansia berusaha berbicara dari sisi tersebut. Berbicara secara perlahan dan jelas. Tidak berbicara keras lebih dari yang diperlukan. Sedapat mungkin berbicara di tempat yang tenang. 3. Contoh metode dan alat bantu komunikasi dengan pengidap gangguan pendengaran (Membaca gerak bibir (oralism)) Berkomunikasi dengan membaca gerak mulut. Bercakap-cakap dengan membaca gerak mulut Selamat pagi! 110 (Komunikasi tertulis) Bercakap-cakap dengan Berkomunikasi dengan menggunakan komunikasi tertulis kertas, alat komunikasi tertulis, dll. Juga dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan lain-lain. 3 Bagian Keterampilan Komunikasi (Bahasa isyarat) Bercakap-cakap dengan bahasa Menyampaikan makna dengan cara isyarat memadukan gerakan tangan dan jari dengan gerakan wajah, leher, dll. Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna (Alat bantu dengar) Bercakap-cakap dengan Alat bantu dengar adalah alat yang menggunakan alat bantu dengar mengumpulkan suara dengan mikrofon, memperkuat, dan meneruskannya ke telinga. 111 4) Berkomunikasi dengan pengidap afasia 1. Karakteristik komunikasi dengan pengidap afasia Afasia disebabkan oleh cedera pada area otak besar yang terkait dengan bahasa. Pengidapnya mengalami penurunan fungsi mendengar dan memahami pembicaraan, membaca dan memahami tulisan, berbicara, menulis huruf, dll. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan pengidap afasia Berbicara secara perlahan dan jelas, dengan kata-kata singkat yang mudah dipahami. Memanfaatkan komunikasi non-verbal, seperti dengan gambar, foto, dan gerakan tubuh atau tangan. Tidak menunjukkan kesalahan kecil dalam berbicara. Menanyakan pertanyaan tertutup yang mudah dijawab dengan sederhana seperti “Ya” dan “Tidak”. 3. Contoh metode dan alat bantu komunikasi dengan pengidap afasia Memanfaatkan gerakan tubuh atau tangan dan lain-lain selain perkataan. Memanfaatkan gambar atau ilustrasi. 112 5) Berkomunikasi dengan pengidap demensia 1. Karakteristik komunikasi dengan pengidap demensia Karena adanya penurunan fungsi kognitif, percakapan yang sama dapat terjadi berulang kali, dan komunikasi antara staf perawat lansia dan pengguna tidak tersambung. 2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi dengan pengidap demensia Berbicara perlahan. Bagian Berbicara dengan kata-kata yang mudah dipahami dan kalimat singkat. Tetap menerima dan berempati tanpa menyangkal pembicaraan pengidap demensia, 3 sekalipun jika berbeda dari kenyataan. Keterampilan Komunikasi Contoh komunikasi dengan pengidap demensia Bab 2 Komunikasi dengan Pengguna Menampung kekhawatiran yang dirasakan pengidap demensia. 113 3 Bab Komunikasi Tim 1 Pemahaman Dasar tentang Berbagi Informasi dengan Catatan 1) Tujuan berbagi informasi Perawatan lansia dilakukan bersama oleh tim melalui kerja sama dengan profesi lain seperti tenaga profesional medis, bukan hanya oleh staf perawat lansia. Untuk memberikan layanan perawatan lansia yang lebih baik bagi pengguna, informasi tentang detail perawatan lansia dan perawatan medis perlu disampaikan kepada seluruh anggota tim. Cara berbagi informasi Berbagi informasi melalui catatan Bentuk catatan di antaranya adalah rencana perawatan lansia, catatan kasus, dan buku serah-terima tugas. Berbagi informasi melalui rapat (dialog) Caranya bisa melalui serah-terima tugas untuk menyampaikan informasi tentang pengguna kepada sesama staf, rapat yang membahas detail terkait perawatan lansia, dll. Berbagi informasi melalui Suasana serah-terima tugas catatan 114 2) Makna catatan dalam perawatan lansia Untuk menyediakan perawatan lansia yang berkualitas, staf perawat lansia perlu memahami informasi tentang pengguna. Staf perawat lansia mencatat kondisi pengguna, tindakan terhadap pengguna, dan respons pengguna terhadap tindakan tersebut. Ada dua perspektif dalam makna catatan, yakni penyediaan layanan perawatan lansia yang lebih baik dan pelaksanaan perawatan tim. Bagian 3) Dasar dalam penulisan catatan perawatan lansia 3 (1) Mencatat saat memori masih kuat. (2) Mencatat tanggal dan waktu dengan akurat. Keterampilan Komunikasi Mencatat tanggal agar waktu kejadian yang ditulis bisa diketahui. (3) Mencatat fakta. Fakta terdiri atas fakta subjektif dan fakta objektif. Fakta Uraian A pa yang dilihat pengguna, pengalaman pengguna, keluhan Fakta subjektif pengguna, dll. P erkataan pengguna, dll. Bab 3 Komunikasi Tim A pa yang diamati oleh staf perawatan lansia, dll. Fakta objektif A ngka tekanan darah dan suhu tubuh, data pemeriksaan, dll. Contoh catatan Fakta objektif Fakta subjektif Tanggal Uraian Saat perawatan lansia untuk ekskresi pada pukul 08.00, bagian sakral Bapak ◯◯ terlihat memerah sepanjang 1 cm. Saat ditanyakan, beliau 2019/7/20 menjawab, “Tidak sakit.” Setelah dilaporkan kepada perawat, diketahui bahwa hal itu merupakan tahap awal dari dekubitus. 115 (4) Mencatat uraian agar dapat dipahami sekali baca Menuliskan 6 hal berikut ini secara jelas di catatan. (1) When ⇒ Kapan (2) Where ⇒ Di mana (3) Who ⇒ Siapa (4) What ⇒ Apa (5) Why ⇒ Mengapa (6) How ⇒ Bagaimana Contoh kalimat yang mudah dipahami (1) Kapan (3) Siapa (6) Bagaimana Pada tanggal 〇 bulan 〇, Bapak A pergi ke pos polisi setelah menemukan dompet di Stasiun Tokyo. (5) Mengapa (4) Apa (2) Di mana 116 4) Melindungi informasi pribadi dan menjaga kerahasiaan Staf perawat lansia harus memperhatikan manajemen informasi secara memadai. Khususnya, melindungi informasi pribadi dan menjaga kerahasiaan sangat diperlukan sebagai bagian dari etika profesi tenaga profesional. Untuk membagikan informasi pribadi, persetujuan dari pengguna tentang penanganan informasi pribadi harus diperoleh dari pengguna yang bersangkutan. (Jenis informasi pribadi) Bagian Nama, alamat, nomor telepon, foto pengguna, dll. 3 Untuk melindungi informasi pribadi, hal-hal berikut perlu diperhatikan. Keterampilan Komunikasi Tidak membicarakan tentang pengguna dan tempat kerja di luar tempat kerja. Tidak menulis informasi tentang pengguna dan tempat kerja di internet atau media sosial. Bab 3 Komunikasi Tim 117 2 Laporan, Informasi, dan Konsultasi 1) Laporan dan informasi Staf perawat lansia memberikan perawatan lansia sebagai bagian dari tim. Staf perawat lansia melaporkan, menginformasikan, dan berbagi tentang apa yang ia ketahui terkait dengan pengguna, perkembangan pekerjaannya sendiri, dan lain-lain kepada rekan-rekan lainnya di tim. Waktu laporan dan informasi berbeda sesuai dengan detail yang disampaikan. Hal yang sangat mendesak seperti ketika terjadi kecelakaan harus segera dilaporkan. Pengirim Penerima informasi informasi Menyampaikan secara Mencatat. singkat. Mendengarkan dengan Menyampaikan dengan membedakan fakta dan membedakan fakta dan penilaian. penilaian. Mengulangi. Melaporkan dengan mempertimbangkan tempat dan waktu. 2) Konsultasi Konsultasi dilakukan untuk mendapatkan saran dari staf lainnya atau spesialis saat menghadapi masalah atau hal yang tidak dipahami. Jika mengalami kebingungan, staf perawat lansia harus berkonsultasi tanpa menilai sendiri. 118