Kolestasis: Definisi, Epidemiologi, Metabolisme

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Seorang bayi baru lahir menunjukkan gejala kolestasis. Parameter laboratorium manakah yang paling sesuai dengan definisi kolestasis?

  • Bilirubin direk serum > 2 mg/dL dengan bilirubin total 4 mg/dL
  • Bilirubin direk serum > 0.8 mg/dL dengan bilirubin total 6 mg/dL
  • Bilirubin direk serum > 1 mg/dL dengan bilirubin total 3 mg/dL (correct)
  • Bilirubin direk serum > 1 mg/dL dengan bilirubin total 7 mg/dL

Atresia biliaris ekstrahepatik adalah penyebab tersering kolestasis pada neonatus. Manakah pernyataan yang PALING TEPAT menggambarkan rasio jenis kelamin pada kasus ini?

  • Jumlah pasien perempuan dua kali lebih banyak dari pasien laki-laki. (correct)
  • Tidak ada perbedaan signifikan antara jumlah laki-laki dan perempuan
  • Jumlah pasien laki-laki dua kali lebih banyak dari pasien perempuan.
  • Jumlah pasien laki-laki dan perempuan hampir sama.

Seorang bayi didiagnosis dengan kolestasis intrahepatik. Kondisi manakah di bawah ini yang PALING mungkin menjadi penyebabnya?

  • Kista koledokus
  • Defisiensi alfa-1 antitripsin (correct)
  • Batu empedu
  • Atresia bilier

Seorang neonatus dicurigai mengalami kolestasis. Tanda dan gejala manakah yang merupakan trias klasik kolestasis?

<p>Ikterus, urin gelap, feses dempul (D)</p> Signup and view all the answers

Dalam melakukan anamnesis pada bayi dengan kolestasis, informasi manakah yang PALING penting untuk digali terkait riwayat kehamilan ibu?

<p>Riwayat infeksi TORCH (D)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Definisi Kolestasis

Kondisi terganggunya sekresi substansi ke duodenum, menyebabkan penahanan di hati dan kerusakan hepatosit.

Parameter Kolestasis

Bilirubin direk serum > 1 mg/dL jika bilirubin total < 5 mg/dL; atau bilirubin direk > 20% bilirubin total jika bilirubin total > 5 mg/dL.

Penyebab Tersering Kolestasis Neonatus

Atresia biliaris ekstrahepatik adalah penyebab tersering kolestasis pada neonatus.

Trias Kolestasis

Kuning, feses pucat, urin gelap.

Signup and view all the flashcards

Anamnesis Kolestasis

Riwayat obstetrik ibu, riwayat keluarga, risiko hepatitis, paparan toksin/obat-obatan.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Baik, berikut adalah catatan studi tentang Kolestasis:

Definisi

  • Kolestasis adalah kondisi di semua penyebab terganggunya sekresi substansi ke dalam duodenum, menyebabkan tertahannya bahan di hati dan merusak hepatosit.
  • Parameter diagnostik kolestasis termasuk kadar bilirubin direk serum > 1 mg/dL jika bilirubin total < 5 mg/dL, atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total jika kadar bilirubin total > 5 mg/dL.

Epidemiologi

  • Insidensi kolestasis diperkirakan sekitar 1 dari 2500 kelahiran hidup.
  • Atresia biliaris ekstrahepatik merupakan penyebab kolestasis yang paling sering teridentifikasi, mencakup lebih dari 33% kasus.
  • Rasio jenis kelamin neonatus dengan kolestasis ekstrahepatik adalah 1:2.

Metabolisme Bilirubin

  • Eritrosit dihancurkan oleh sel retikuloendotelial atau sel eritroid di limpa dan sumsum tulang.
  • Hemoglobin terurai menjadi globin dan hem.
  • Hem diubah menjadi biliverdin oleh hem oksigenase.
  • Biliverdin direduksi menjadi bilirubin.
  • Bilirubin yang tidak terkonjugasi berikatan dengan albumin dan dibawa ke hati.
  • Di dalam hati, bilirubin yang tidak terkonjugasi dilepaskan dari albumin dan mengalami konjugasi dengan bantuan glukuronosil transferase.
  • Bilirubin terkonjugasi diekskresikan melalui empedu ke dalam usus.
  • Di usus Bakteri mengubah bilirubin menjadi urobilinogen.

Etiologi

  • Ekstrahepatik:
    • Kolestasis ekstrahepatik disebabkan oleh atresia bilier ekstrahepatik, kista duktus koledokus, inspissated bile/mucous plug, kolelitiasis atau biliary sludge, dan perforasi spontan duktus biliaris.
  • Intrahepatik:
    • Viral: HIV, virus sitomegalo, rubella, parvovirus B19, echovirus, adenovirus
    • Bakteri: Infeksi saluran kemih, sepsis, sifilis
    • Protozoa: Toksoplasma
    • Metabolik/genetik: Sindrom Alagille, PFIC 1-3 (Byler disease), congenital hepatic fibrosis/Caroli's disease.
    • Kelainan metabolism karbohidrat: Galaktosemia, Fruktosemia, Glikogenosis tipe IV
    • Kelainan metabolism Lipid: Wolman, Niemann-Pick, Gaucher -Kelainan sintesis asam empedu: 3-beta-hydroxysteroid dehydrogenase/isomerase deficiency, 4-oxosteroid 5-beta reductase deficiency
    • Lain-lain: Neonatal hepatitis idiopatik Syok/hipoperfusi, Obstruksi usus

Trias Kolestasis

  • Gejala kolestasis terdiri dari bayi yang tampak kuning, feses yang pucat, dan urin yang gelap.

Diagnosis

  • Anamnesis: meliputi riwayat obstetrik ibu, berat badan lahir, infeksi intrapartum, morbiditas perinatal, dan riwayat nutrisi parenteral.
  • Riwayat Keluarga: Adanya saudara kandung pasien dengan penyakit serupa dapat mengindikasikan kelainan genetik/metabolik.
  • Risiko Hepatitis virus hepatotropik, dan paparan terhadap toksin/obat-obatan.
  • Pemeriksaan Fisik:
    • Fasies dismorfik mengindikasikan sindrom Alagille.
    • Bising Jantung: Sindrom Alagille, atresia biliaris.
    • Hepar: Hepatomegali atau penyusutan, konsistensi, dan permukaan dapat memberikan informasi tentang sirosis
  • Pemeriksaan laboratorium: meliputi bilirubin total dan direk, ALT, AST, dan GGT.
  • Pemeriksaan Penunjang:
    • USG Abdomen: Untuk mengidentifikasi struktur saluran hepatobilier dan menegakkan diagnosis kista duktus koledokus dan atresia bilier.
    • Biopsi Hati: Merupakan tes diagnostik definitif untuk evaluasi kolestasis.

Diagnosis banding

  • Untuk kolestasis dengan bilirubin total < 5 mg/dL atau bilirubin direk >20% dari bilirubin total pada kadar bilirubin total > 5mg/dL, feses akolik, urin seperti teh, perlu disingkirkan atresia biliaris
  • Kesimpulan:
    • Kecurigaan atresia biliaris(positif) harus dilakukan Kolangiografi intraoperatif.
    • Kecurigaan atresia biliaris(negatif) lacak etiologi lain.

Komplikasi

  • Hiperlipidemia dan Xanthoma: Terjadi karena gangguan aliran empedu menyebabkan peningkatan kadar lipidoprotein, dapat mencapai 1000-2000 mg/dL.
  • Pruritus: Disebabkan oleh konsentrasi garam empedu yang tinggi di hati.
  • Sirosis dan Gagal Hati: Dapat terjadi akibat keterlambatan diagnosis.

Tatalaksana

  • Kausal:
    • Terapi spesifik tergantung pada penyebab kolestasis.
    • Operasi portoenterostomi Kasai dan transplantasi hati dilakukan pada atresia biliaris.
  • Suportif:
    • Asam Ursodeoksikolat: Digunakan sebagai agen pilihan pertama untuk pruritus yang disebabkan oleh kolestasis, kolestasis yang disebabkan karena nutrisi parenteral, dan atresia biliaris.
    • Rifampin: Menghambat uptake asam empedu.
    • Kolestiramin: Mengikat asam empedu di lumen usus dan menghalangi sirkulasi enterohepatik.
    • Phenobarbital: Meningkatkan aliran asam empedu, tetapi dapat menyebabkan sedasi dan gangguan perilaku.

Prognosis

  • Keberhasilan penanganan atresia biliaris tergantung pada kecepatan tindakan operasi Kasai.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

More Like This

Neonatal Cholestasis
5 questions
Neonatal Jaundice
34 questions

Neonatal Jaundice

WellBacklitWeasel avatar
WellBacklitWeasel
Use Quizgecko on...
Browser
Browser