Kimia Kelas XI K-13

Study Notes

Minyak bumi, atau petroleum, merupakan cairan kental berwarna cokelat gelap atau kehijauan yang mudah terbakar.
Terdiri atas campuran kompleks berbagai senyawa hidrokarbon, sebagian besar adalah alkana.
Terbentuk dari makhluk hidup (tumbuhan dan hewan) yang terkubur selama jutaan tahun melalui proses penguburan.
Proses penguburan melibatkan tiga fase perubahan kimiawi: diagenesis, katagenesis, dan metagenesis.

Diagenesis adalah zona tidak matang dengan perengkahan minimal (10%).
Diagenesis Dini: Peralihan senyawa stabil di permukaan menjadi senyawa pada kedalaman dengan suhu sekitar 40°C - 42°C; terbentuk kerogen.
Diagenesis Pertengahan: Proses aromatisasi; senyawa rantai panjang menjadi senyawa aromatik.
Diagenesis Akhir: Pengikatan logam oleh senyawa organik; pembentukan awal minyak bumi.

Katagenesis merupakan zona minyak dan gas basah dengan perengkahan cukup besar.
Terjadi perubahan senyawa kimia akibat suhu dan kedalaman penguburan.
Proses ini mengakibatkan penguraian termal dari kerogen, memproduksi minyak dan gas.

Dalam fase ini terjadi kerusakan termal dari senyawa cair menjadi residu padatan.
Transformasi senyawa organik menjadi senyawa kekurangan hidrogen, atau material bernilai seperti grafit dan intan.

Minyak bumi dapat dipisahkan melalui proses destilasi berdasarkan perbedaan titik didih.
Pemisahan tidak menghasilkan senyawa tunggal, melainkan kumpulan senyawa dengan isomer yang berbeda.
Fraksi Pertama (C1 - C5): Hidrokarbon rantai pendek berbentuk gas, digunakan sebagai bahan bakar.
Fraksi Kedua (C6 - C11): Dikenal sebagai nafta, diolah menjadi bahan bakar seperti bensin.
Fraksi Ketiga (C12 - C20): Digunakan sebagai minyak tanah dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
Fraksi Keempat (C21 - C30): Berlanjut dengan fraksi lainnya yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.