Jepang di Dunia dan Restorasi Meiji

Jepang di Dunia dan di Asia

• Jepang menerapkan politik isolasi (sakoku) untuk menolak pengaruh kolonialisme Eropa dan agama Kristen, melarang orang asing masuk dan warganya keluar negeri dengan ancaman hukuman mati.
• Politik isolasi diberlakukan oleh Keshogunan Tokugawa (pemerintahan militer) di bawah pimpinan Tokugawa Iemitshu pada 1633-1639.
• Politik isolasi berakhir setelah kedatangan Komodor Matthew Perry pada 30 Maret 1854 melalui Perjanjian Kanagawa dengan Amerika Serikat, dan Perjanjian Shimoda dengan Rusia pada 7 Februari 1855..
• Perjanjian Shimoda membuka pelabuhan Nagasaki, Shimoda, dan Hakodate untuk bangsa asing.
• Pembukaan Jepang bagi bangsa asing menimbulkan gerakan anti-Shogun, pro-kaisar, pemberontakan Satsuma dan Chosu pada 1863, serta Restorasi Meiji.

Restorasi Meiji

• Restorasi Meiji adalah revolusi politik tahun 1868 yang mengakhiri Keshogunan Tokugawa dan mengembalikan kekuasaan pada Kaisar Meiji (Mutsuhito).
• Restorasi Meiji adalah upaya modernisasi Jepang.
• Tujuan Restorasi Meiji untuk membangun kekuatan nasional di bawah institusi kapitalis dan menjadikan Jepang sebagai kekuatan regional dan dunia melalui perubahan politik, ekonomi, dan sosial yang besar.
• Kebijakan Restorasi Meiji di bidang militer meliputi wajib militer, pembentukan tentara nasional, dan pembelian perlengkapan perang dari Barat.
• Di bidang pendidikan, kebijakan meliputi wajib belajar, beasiswa ke luar negeri, mendatangkan guru dari Eropa, dan penerjemahan buku.
• Di bidang ekonomi, kebijakan meliputi pembangunan pabrik untuk mengolah sumber daya alam, sarana transportasi dan komunikasi, serta pembuatan bank.
• Di bidang sosial, kebijakan meliputi penghapusan kelas sosial dan penggantian sistem feodalisme menjadi sentralistik.
• Dampak Restorasi Meiji di bidang pemerintahan adalah pemerintahan feodal tumbang dan dibentuk Konstitusi pada 1889, mengarah pada pemerintahan demokratis.
• Dampak di bidang ekonomi adalah penguasaan pasar Asia dan menjadi saingan berat bagi Eropa dan Amerika pada akhir abad ke-19.
• Dampak di bidang pendidikan adalah menjadi negara pertama di Asia yang bebas buta huruf dan pelopor kemajuan pendidikan di Asia.
• Dampak di bidang militer adalah memiliki angkatan perang yang kuat, disiplin, taat, dan berani, yang terbukti dalam setiap peperangan.
• Jepang menang atas Rusia pada tahun 1905.

Awal Pendudukan/Imperialisme Jepang

• Jepang menduduki Cina pada tahun 1937.
• Jepang menduduki Vietnam pada tahun 1940.
• Pada tanggal 8 Desember 1941, Jepang menyerang Pearl Harbour untuk membalas Agresi Jepang di Asia Pasifik, membentuk ABDACOM (American British Dutch Australian Command).
• Pengeboman Pearl Harbor oleh AL Jepang pada 7 Desember 1941 mengakibatkan 2.402 orang Amerika Serikat tewas dan 1.282 terluka.
• Tujuan utama serangan Pearl Harbor adalah membatasi intervensi AS dalam konflik yang melibatkan negara-negara Perjanjian Tripartit (Jepang, Jerman, dan Italia).
• Jepang berubah dari negara agraris menjadi negara industri berdasarkan Restorasi Meiji.
• Jepang menjadikan Asia sebagai kesatuan wilayah di bawah pimpinannya berdasarkan Hakko-ichiu, dengan tujuan menciptakan Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya.

Pendudukan Jepang di Indonesia

• Tujuan pendudukan Jepang di Indonesia adalah sebagai pemasok bahan mentah untuk industri dan mesin perang, serta memanfaatkan rakyat daerah jajahan untuk menahan pasukan Sekutu.
• Belanda menyerah kepada Jepang pada 8 Maret 1942 di Kalijati, Subang, Jawa Barat.
• Wilayah-wilayah yang pertama kali diduduki Jepang adalah Tarakan, Balikpapan, Banjarmasin, Pontianak, dan Banten.

Pemerintahan Militer Jepang

• Jepang menarik perhatian rakyat Indonesia dengan mengaku sebagai saudara tua, memutar lagu Indonesia Raya, dan membebaskan tokoh Indonesia dari tahanan.
• Jepang melaksanakan propaganda 3A.
• Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda dan mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia.
• Sistem pemerintahan militer diberlakukan dengan pembagian tiga wilayah militer: Sumatera/XXV (Bukittinggi), Jawa/XVI (Jakarta), dan Kalimantan, Sulawesi, Maluku/Armada II (Makassar).
• Jepang membentuk susunan ketatanegaraan dari tingkat pusat hingga RT dan membubarkan semua organisasi politik zaman Belanda, kecuali MIAI.
• Jepang membentuk organisasi politik, militer, dan semi militer yang menguntungkan pihak Jepang.
• Organisasi politik bentukan Jepang adalah PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) yang dipimpin oleh 4 serangkai (Soekarno, Suwardi Suryaningrat, M Hatta, dan KH Mas Mansyur).
• PUTERA menggunakan media komunikasi massa Jepang sehingga para tokoh pemimpin Indonesia mampu berkomunikasi dengan rakyat luas.
• Organisasi non militer bentukan Jepang : Seinendan (Barisan Pemuda) yang beranggotakan pemuda berusia 14 s.d. 22 tahun dengan tujuan mendidik dan melatih para pemuda agar dapat mempertahankan tanah airnya dengan kekuatan sendiri
• Organisasi non militer bentukan Jepang : Fujinkai (Himpunan wanita) dengan anggota wanita berusia 15 tahun ke atas dengan tujuan membantu perang menghadapi Sekutu
• Barisan Pembantu Polisi (Keibodan/ Bogdan/ Sameo Konen Hokokudan) bertugas membantu tugas kepolisian; anggotanya berusia 20–25 tahun
• Organisasi militer bentukan Jepang : Heiho (Pembantu Prajurit ) dan Giyugun (PETA : Pembela Tanah Air) yang dibentuk pada April 1944 ,bertugas membantu Jepang dalam memenangkan Jepang dalam Perang Asia Timur Raya/ Perang Pasifik

Kebijakan Ekonomi

• Sistem ekonomi perang diterapkan dengan penguasaan sumber bahan mentah untuk industri perang oleh pemerintah dan monopoli perdagangan oleh swasta Jepang dengan tujuan menjadikan Indonesia sebagai sumber biaya perang.
• Hasil bumi seperti beras, gula, teh, daging, kopi, ikan, dan lain-lain dikuras habis untuk mensuplai tentara di medan perang.
• Pemerintah Jepang membentuk Pusat Kebaktian Jawa (Jawa Hokokai) yang bertugas mengumpulkan hasil bumi untuk diserahkan.
• Jawa Hokokai terdiri dari Izi Hokokai, Kyoiku Hokokai, Fujinkai, Keimin Bunka Syidosyo, dan Hokokai Perusahaan.
• Pemerintah Jepang membentuk Koperasi Pertanian (Noyo/ Nogyo Kumiai).
• Pemerintah Jepang memperbanyak tanaman "jarak" untuk minyak pelumas mesin/alat perang dan mengerahkan tenaga kerja paksa (romusha) untuk membuat sarana dan prasarana perang.

Kebijakan Sosial dan Budaya

• Pemerintah Jepang membentuk lembaga kebudayaan Jepang (Keimin Bunka Shidoso).
• Pemerintah Jepang memperkenalkan adat budaya Jepang.
• Pemerintah Jepang memperkenalkan upacara Seikerei (penghormatan pada dewa matahari).
• Pemerintah Jepang membentuk organisasi Jugun Ianfu (wanita penghibur untuk tentara Jepang).