Ilmu Hadits: Pengantar Singkat

• Ilmu hadits penting dalam Islam untuk verifikasi dan pemahaman perkataan serta tindakan Nabi Muhammad.
• Pemahaman dasar ilmu hadits diringkas berdasarkan beberapa kitab penting.

Pembagian Ilmu Hadits

• Ilmu Hadits Dirayah menilai keabsahan hadits.
• Ilmu Hadits Riwayah membedah dan menjaga kemurnian redaksi hadits yang telah disahkan.

Istilah Penting dalam Ilmu Hadits

• Sanad adalah silsilah perawi hadits.
• Matan adalah redaksi hadits yang disampaikan.
• Hadits adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi, baik perkataan, tindakan, maupun persetujuan.
• Khabar memiliki makna yang sama dengan hadits.
• Atsar adalah ungkapan atau tindakan sahabat dan tabiin.
• Isnad adalah menyandarkan hadits kepada perawinya.
• Musnad adalah hadits yang sanadnya terhubung dengan Nabi.

Gelar Ahli Hadits

• Muhaddits adalah ahli yang mengetahui banyak hadits.
• Hafizh memiliki hafalan hadits lebih banyak dari muhaddits.
• Hakim mengetahui banyak hadits.
• Musnid meriwayatkan hadits dengan isnad.
• Hujjah adalah orang yang mengetahui banyak hadits.
• Amirul Mukminin fil Hadits adalah pemimpin dalam ilmu hadits.

Klasifikasi Hadits

• Mutawatir diriwayatkan oleh banyak orang yang mustahil berdusta.
  • Mutawatir Lafzhi memiliki lafaz dan makna yang sama.
  • Mutawatir Maknawi memiliki makna sama, namun dengan lafaz yang berbeda.
• Ahad tidak memenuhi syarat mutawatir.
  • Masyhur diriwayatkan oleh minimal tiga orang.
• Ilmu hadits membantu memahami bagaimana informasi tentang Nabi Muhammad disampaikan dan dipelihara.
• Pengetahuan ilmu hadits membantu menghindari kesalahan dalam menukil ajaran dan menjaga kemurnian sunnah.

Jenis-jenis Hadits

• Hadits Maqbul adalah hadits yang diterima.
  • Hasan Lidzatihi: Sanad bersambung, diriwayatkan orang adil, hafalan kurang kuat, perbedaan dengan shahih lidzatihi terletak pada kekuatan hafalan.
• Shahih Lighairihi: Awalnya hasan lidzatihi, diperkuat jalur lain yang lebih kuat.
• Hasan Lighairihi: Hadits dha'if dengan banyak jalur, bukan karena kejahatan perawi, banyaknya jalur bisa mengangkat kedhaifan.

Contoh Hadits

• Hadits tentang pintu surga di bawah naungan pedang (riwayat Abu Bakar bin Abu Musa) dibahas rinci oleh Tirmidzi.
• Hadits tentang siwak: Nabi Muhammad ingin umatnya bersiwak sebelum shalat tetapi tidak memberatkan.
• Ilmu hadits menjelaskan klasifikasi hadits, ciri, dan perbedaan, menekankan pentingnya mempelajari sanad dan matan.

Hadits Mardud

• Hadits mardud (ditolak) adalah hadits dha'if karena sanadnya terputus.

Jenis-jenis Hadits Mardud

• Mu'allaq: Sanad hilang di awal secara berurutan, ditolak kecuali jika sanadnya disambung kembali dan memenuhi syarat hadits maqbul.
• Mursal: Terputus di akhir sanad (tabiin meriwayatkan langsung dari Nabi tanpa sahabat), mayoritas ulama menolak kecuali dengan syarat tertentu.
• Mu'dhal: Dua rawi gugur berurutan dalam sanad.
• Munqathi: Terputus dalam sanad, tidak termasuk kategori lain.
• Mudallas: Menyembunyikan aib dalam sanad sehingga tampak sahih.
• Mursal adalah hadits yang terputus di akhir sanad, atau tabiin meriwayatkan langsung dari Nabi tanpa perantaraan sahabat, mayoritas ulama menolak jenis hadis ini .
• Imam Syafi'i mempertimbangkan dengan syarat tertentu.
• Mu'dhal adalah hadits dengan dua orang rawi yang gugur secara berurutan dalam sanad, misalnya hadits dari Abu Hurairah yang diriwayatkan oleh Hakim.
• Munqathi adalah hadits yang terputus dalam sanad, tetapi tidak dalam kategori lainnya.
• Mudallas adalah hadits yang menyembunyikan aib dalam sanad sehingga tampak sahih.
• Memahami jenis hadits yang ditolak membantu berhati-hati dalam merujuk hadis, penting untuk pelajaran dan amalan yang sahih.