Podcast
Questions and Answers
Absorbsi obat yang bersifat lipofilik lebih sulit dibandingkan dengan obat yang bersifat hidrofilik.
Absorbsi obat yang bersifat lipofilik lebih sulit dibandingkan dengan obat yang bersifat hidrofilik.
False (B)
Transport pasif obat tidak memerlukan energi dari tubuh.
Transport pasif obat tidak memerlukan energi dari tubuh.
True (A)
Motilitas gastrointestinal yang cepat akan menyebabkan waktu absorbsi obat menjadi lebih lama.
Motilitas gastrointestinal yang cepat akan menyebabkan waktu absorbsi obat menjadi lebih lama.
False (B)
Disintegrasi obat merupakan proses di mana obat dilarutkan dalam cairan tubuh.
Disintegrasi obat merupakan proses di mana obat dilarutkan dalam cairan tubuh.
First-pass metabolism adalah proses di mana obat mengalami metabolisme sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
First-pass metabolism adalah proses di mana obat mengalami metabolisme sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
Dalam pemberian obat secara parenteral, obat harus terlebih dahulu larut dalam cairan jaringan sebelum diabsorpsi.
Dalam pemberian obat secara parenteral, obat harus terlebih dahulu larut dalam cairan jaringan sebelum diabsorpsi.
Faktor pH dan ionisasi dapat mempengaruhi absorbsi obat per oral.
Faktor pH dan ionisasi dapat mempengaruhi absorbsi obat per oral.
Kelarutan obat dalam lemak tidak berpengaruh terhadap proses absorbsi obat.
Kelarutan obat dalam lemak tidak berpengaruh terhadap proses absorbsi obat.
Obat yang larut dalam lemak memiliki absorpsi yang lebih lambat dibandingkan dengan obat yang larut dalam air.
Obat yang larut dalam lemak memiliki absorpsi yang lebih lambat dibandingkan dengan obat yang larut dalam air.
Bioekuivalen adalah obat yang memiliki efek yang sama pada tubuh dengan obat lain.
Bioekuivalen adalah obat yang memiliki efek yang sama pada tubuh dengan obat lain.
Volume distribusi (Vd) meningkat jika konsentrasi obat dalam plasma darah menurun.
Volume distribusi (Vd) meningkat jika konsentrasi obat dalam plasma darah menurun.
Absorpsi obat melalui injeksi subkutan lebih cepat dibandingkan dengan inhalasi.
Absorpsi obat melalui injeksi subkutan lebih cepat dibandingkan dengan inhalasi.
Obat asam lebih cenderung terikat pada lipoprotein dalam plasma darah.
Obat asam lebih cenderung terikat pada lipoprotein dalam plasma darah.
Konsentrasi obat dalam sirkulasi sistemik meningkat saat obat memiliki afinitas pengikatan protein plasma yang rendah.
Konsentrasi obat dalam sirkulasi sistemik meningkat saat obat memiliki afinitas pengikatan protein plasma yang rendah.
Bioavailabilitas merujuk pada jumlah spesifik obat yang diserap oleh jaringan otak setelah pemberian.
Bioavailabilitas merujuk pada jumlah spesifik obat yang diserap oleh jaringan otak setelah pemberian.
Semakin kecil volume distribusi (Vd), semakin sedikit obat yang tersebar di jaringan tubuh.
Semakin kecil volume distribusi (Vd), semakin sedikit obat yang tersebar di jaringan tubuh.
Metabolisme obat terjadi terutama di ginjal dan paru-paru.
Metabolisme obat terjadi terutama di ginjal dan paru-paru.
CYP3A4 adalah isoform enzim yang paling dominan dalam metabolisme obat di liver.
CYP3A4 adalah isoform enzim yang paling dominan dalam metabolisme obat di liver.
Pethidine merupakan contoh obat yang terlibat dalam reaksi hidrolisis pada fase I metabolisme.
Pethidine merupakan contoh obat yang terlibat dalam reaksi hidrolisis pada fase I metabolisme.
Penumpukan obat di jaringan adiposa tidak berpengaruh terhadap proses hemodialisa.
Penumpukan obat di jaringan adiposa tidak berpengaruh terhadap proses hemodialisa.
Reaksi konjugasi glucoronide termasuk dalam fase I metabolisme.
Reaksi konjugasi glucoronide termasuk dalam fase I metabolisme.
Cytochrome P450 dapat mengalami induksi yang meningkatkan aktivitasnya akibat obat lain atau penyakit.
Cytochrome P450 dapat mengalami induksi yang meningkatkan aktivitasnya akibat obat lain atau penyakit.
Obat seperti salicylic acid dan benzoic acid terlibat dalam reaksi konjugasi aminoasid pada fase II.
Obat seperti salicylic acid dan benzoic acid terlibat dalam reaksi konjugasi aminoasid pada fase II.
CYP2D6 berkontribusi sekitar 50% dari total enzyme CYP 450 yang ada di liver.
CYP2D6 berkontribusi sekitar 50% dari total enzyme CYP 450 yang ada di liver.
Obat yang memiliki ikatan dengan enzim pada tempat aktif yang sama dapat menginduksi metabolisme obat lain.
Obat yang memiliki ikatan dengan enzim pada tempat aktif yang sama dapat menginduksi metabolisme obat lain.
Induksi enzim dapat menyebabkan obat mengalami toksisitas akibat metabolit beracun meningkat.
Induksi enzim dapat menyebabkan obat mengalami toksisitas akibat metabolit beracun meningkat.
Penyakit tertentu dapat meningkatkan laju metabolisme obat dan mempengaruhi ekskresi obat dalam tubuh.
Penyakit tertentu dapat meningkatkan laju metabolisme obat dan mempengaruhi ekskresi obat dalam tubuh.
Klirens hepatic adalah salah satu jenis klirens yang menunjukkan kemampuan tubuh membersihkan darah dari obat dalam waktu tertentu.
Klirens hepatic adalah salah satu jenis klirens yang menunjukkan kemampuan tubuh membersihkan darah dari obat dalam waktu tertentu.
Produk metabolit yang larut dalam air lebih mudah diekskresi melalui empedu.
Produk metabolit yang larut dalam air lebih mudah diekskresi melalui empedu.
Autoinduksi pada penerapan obat dapat menyebabkan penurunan efek terapeutik dari obat itu sendiri.
Autoinduksi pada penerapan obat dapat menyebabkan penurunan efek terapeutik dari obat itu sendiri.
Kloramfenikol dan tetrasiklin dapat mengalami sirkulasi enterohepatik setelah diekskresi ke usus.
Kloramfenikol dan tetrasiklin dapat mengalami sirkulasi enterohepatik setelah diekskresi ke usus.
Ekskresi renal adalah proses di mana obat yang tidak terabsorpsi diekskresi bersama feses.
Ekskresi renal adalah proses di mana obat yang tidak terabsorpsi diekskresi bersama feses.
Cmax merujuk pada waktu yang diperlukan obat untuk mencapai konsentrasi maksimal dalam plasma.
Cmax merujuk pada waktu yang diperlukan obat untuk mencapai konsentrasi maksimal dalam plasma.
MEC adalah konsentrasi minimum yang diperlukan untuk mencapai efek toksik.
MEC adalah konsentrasi minimum yang diperlukan untuk mencapai efek toksik.
Variasi dalam farmakokinetik obat dapat dipengaruhi oleh kondisi patologis pada hati dan ginjal.
Variasi dalam farmakokinetik obat dapat dipengaruhi oleh kondisi patologis pada hati dan ginjal.
T1/2 mengacu pada waktu yang diperlukan agar kadar obat dalam sirkulasi sistemik berkurang menjadi seperempatnya.
T1/2 mengacu pada waktu yang diperlukan agar kadar obat dalam sirkulasi sistemik berkurang menjadi seperempatnya.
Polimorfisme genetika tidak memiliki pengaruh terhadap farmakokinetik obat.
Polimorfisme genetika tidak memiliki pengaruh terhadap farmakokinetik obat.
Area Under Curve (AUC) menggambarkan total eksposur obat dalam plasma selama periode tertentu.
Area Under Curve (AUC) menggambarkan total eksposur obat dalam plasma selama periode tertentu.
Kehamilan dapat mempengaruhi kadar obat dalam plasma karena perubahan fisiologis yang signifikan.
Kehamilan dapat mempengaruhi kadar obat dalam plasma karena perubahan fisiologis yang signifikan.
Kel adalah tetapan kecepatan eliminasi yang menentukan waktu eliminasi obat dari tubuh.
Kel adalah tetapan kecepatan eliminasi yang menentukan waktu eliminasi obat dari tubuh.
Flashcards
Farmakokinetika
Farmakokinetika
Cabang ilmu farmakologi yang mempelajari proses tubuh terhadap obat, meliputi absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat, serta hubungannya dengan efek obat.
Absorpsi obat
Absorpsi obat
Proses pergerakan obat dari tempat pemberian ke aliran darah.
Transport Pasif
Transport Pasif
Mekanisme absorbsi obat tanpa memerlukan energi, meliputi difusi sederhana, difusi terfasilitasi, dan osmosis.
Transport Aktif
Transport Aktif
Signup and view all the flashcards
Faktor Absorbsi Obat Oral
Faktor Absorbsi Obat Oral
Signup and view all the flashcards
Disintegrasi
Disintegrasi
Signup and view all the flashcards
Dissolution
Dissolution
Signup and view all the flashcards
Pemberian Parenteral
Pemberian Parenteral
Signup and view all the flashcards
Bioavailabilitas
Bioavailabilitas
Signup and view all the flashcards
Bioekuivalen
Bioekuivalen
Signup and view all the flashcards
Distribusi obat
Distribusi obat
Signup and view all the flashcards
Volume distribusi (Vd)
Volume distribusi (Vd)
Signup and view all the flashcards
Absorpsi melalui membrane kapiler
Absorpsi melalui membrane kapiler
Signup and view all the flashcards
Obat larut lemak
Obat larut lemak
Signup and view all the flashcards
Injeksi subkutan (s.c.)
Injeksi subkutan (s.c.)
Signup and view all the flashcards
Metabolisme Obat Fase I
Metabolisme Obat Fase I
Signup and view all the flashcards
Enzim CYP450
Enzim CYP450
Signup and view all the flashcards
Metabolisme Obat Fase II
Metabolisme Obat Fase II
Signup and view all the flashcards
Induksi CYP450
Induksi CYP450
Signup and view all the flashcards
Penghambatan CYP450
Penghambatan CYP450
Signup and view all the flashcards
Penyimpanan obat di jaringan tubuh
Penyimpanan obat di jaringan tubuh
Signup and view all the flashcards
Jaringan Adiposa
Jaringan Adiposa
Signup and view all the flashcards
Penanganan Keracunan Pethidin
Penanganan Keracunan Pethidin
Signup and view all the flashcards
Cmax
Cmax
Signup and view all the flashcards
Tmax
Tmax
Signup and view all the flashcards
AUC
AUC
Signup and view all the flashcards
MEC
MEC
Signup and view all the flashcards
MTC
MTC
Signup and view all the flashcards
T1/2
T1/2
Signup and view all the flashcards
Kel
Kel
Signup and view all the flashcards
Induksi Enzim Mikrosomal
Induksi Enzim Mikrosomal
Signup and view all the flashcards
Efek Induksi Enzim
Efek Induksi Enzim
Signup and view all the flashcards
Autoinduksi
Autoinduksi
Signup and view all the flashcards
Ekskresri Obat
Ekskresri Obat
Signup and view all the flashcards
Ekskresi Renal
Ekskresi Renal
Signup and view all the flashcards
Ekskresi Hepato-bilier
Ekskresi Hepato-bilier
Signup and view all the flashcards
Enterohepatik Sirkulasi
Enterohepatik Sirkulasi
Signup and view all the flashcards
Klirens Obat
Klirens Obat
Signup and view all the flashcards
Study Notes
Farmakokinetika
- Farmakokinetika adalah cabang ilmu farmakologi yang mempelajari proses absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi obat dalam tubuh.
- Tujuannya adalah untuk memahami bagaimana tubuh memproses obat yang masuk ke dalam tubuh.
- Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi obat per oral meliputi disintegrasi dan waktu disolusi obat, formulasi, ukuran partikel obat, kelarutan dalam lemak, pH dan ionisasi, area dan vaskularisasi usus, motilitas gastrointestinal, serta ada/tidaknya makanan dalam GIT dan metabolisme (fisrt-pass metabolism).
- Absorpsi obat adalah proses pergerakan obat dari tempat pemberian ke dalam sirkulasi sistemik. Kecepatan absorbsi tergantung dari cara/rute pemberian obat (oral, parenteral, topikal).
- Rute pemberian obat yang berbeda menghasilkan farmakokinetika yang berbeda. Rute pemberian secara enteral (melalui sistem pencernaan) seperti oral, sublingual, dan rektal, serta parenteral (non-digestive system) seperti inhalasi, injeksi (intramuskular, subkutan, intravena, intra-arterial, intradermal, dan transdermal), serta melalui membran mukosa (transmukosal).
- Mekanisme transport obat menembus membran sel meliputi transport pasif (difusi sederhana, difusi yang difasilitasi, osmosis), dan transport aktif (transport aktif primer, transport aktif sekunder, endositosis).
- Absorpsi obat (melalui saluran pencernaan) meliputi proses disintegrasi/dissolusi, difusi ke dalam sirkulasi sistemik, dan masuk ke dalam aliran darah.
- Proses absorpsi pada usus dan rektum, terdapat bioavailabilitas:
- Availabilitas farmasi (50%)
- Availabilitas sistemik (50%)
- Proses absorpsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi berpengaruh pada konsentrasi obat pada tempat kerjanya dan durasi/intensitas efek obat
- Distribusi obat dipengaruhi oleh kelarutan obat dalam lemak, kecepatan aliran darah ke jaringan, ikatan obat dengan protein plasma (albumin, lipoprotein, a1-acid glycoprotein) dan volume distribusi (Vd).
- Volume distribusi (Vd) merupakan ukuran yang mencerminkan seberapa luas obat terdistribusi dalam tubuh dibandingkan konsentrasi obat dalam plasma darah.
- Metabolisme obat adalah proses perubahan struktur kimia obat oleh enzim dalam tubuh, utamanya di hati (CYP450).
- Enzim CYP450 dapat terinduksi dan dihambat oleh obat lain, yang dapat mempengaruhi metabolisme obat.
- Contoh obat yang berikatan dengan enzim CYP450 terdapat dalam tabel di presentasi.
- Metode penghambatan dan induksi obat terkait dengan jalur metabolisme
- Ekskresi obat dilakukan oleh ginjal (filtrasi glomeruler, sekresi tubular aktif, reabsorpsi tubular pasif), saluran gastrointestinal, dan jalur hepar-bilier.
- Obat diekskresikan berupa metabolit yang larut dalam air atau dalam bentuk utuh.
- Bioavailabilitas adalah persentase obat yang mencapai sirkulasi sistemik sesudah pemberian dosis tertentu.
- Bioekivalen menunjukkan obat yang memiliki efek yang sama pada tubuh karena memiliki bioavailabilitas dan kecepatan absorpsi sama.
- Faktor yang memengaruhi farmakokinetika obat meliputi usia, kehamilan, polimorfisme genetika farmakogenetik, dan kondisi patologis seperti penyakit saluran pencernaan, penyakit yang mempengaruhi plasma darah, penyakit hati, dan penyakit ginjal.
- Ada kurva kadar obat dalam plasma yang menunjukkan hubungan antara waktu dan konsentrasi obat dalam plasma darah, seperti Cmax (konsentrasi puncak), Tmax (waktu mencapai konsentrasi puncak), AUC (area bawah kurva), MAC (minimum effective concentration), MTC (minimum toxic concentration), dan T1/2 (waktu paruh).
Ringkasan
- Ada banyak faktor yang memengaruhi pergerakan obat di dalam tubuh.
- Pemahaman mengenai Farmakokinetika sangat penting untuk menjamin efek terapi yang efektif dan pencegahan efek samping.
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.