quiz image

Erikson's Psychosocial Development Theory

CleanlyAestheticism avatar
CleanlyAestheticism
·
·
Download

Start Quiz

Study Flashcards

20 Questions

Apa yang terjadi jika bayi tidak dapat mengembangkan kepercayaan pada tahap pertama?

Mereka akan mengembangkan rasa kesalahan dan keraguan.

Apa tujuan dari tahap keenam menurut teori Erikson?

Mengembangkan rasa kebersamaan dan intimasi.

Apa akibatnya jika anak gagal mengembangkan rasa identitas pada tahap kelima?

Mereka akan mengalami kebingungan peran.

Apa yang mempengaruhi hasil dari setiap tahap menurut teori Erikson?

Pengalaman sosial dan budaya.

Apa yang terjadi jika orang tua gagal mengembangkan rasa generativitas pada tahap ketujuh?

Mereka akan mengalami perasaan stagnasi.

Apa yang memungkinkan individu untuk kembali dan mengulangi tahap sebelumnya menurut teori Erikson?

Kemampuan untuk merevisi tahap sebelumnya.

Apa yang terjadi jika individu gagal mengembangkan rasa integrasi pada tahap terakhir?

Mereka akan mengalami perasaan kesesalan.

Apa yang menjadi tujuan dari tahap kelima menurut teori Erikson?

Mengembangkan rasa identitas dan peran.

Apa yang mempengaruhi hasil dari setiap tahap menurut teori Erikson?

Hasil dari tahap sebelumnya.

Apa yang terjadi jika anak gagal mengembangkan rasa inisiatif pada tahap ketiga?

Mereka akan mengalami rasa bersalah.

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Trust Vs. Mistrust = Perkembangan rasa percaya diri saat pengasuhan yang konsisten dan handal Autonomy Vs. Shame = Perkembangan rasa otonomi saat anak diperbolehkan memilih dan menjelajah Initiative Vs. Guilt = Perkembangan rasa inisiatif saat anak diperbolehkan mengambil keputusan dan tanggung jawab Industry Vs. Inferiority = Perkembangan rasa kemampuan saat anak diperbolehkan belajar dan mencapai

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Autonomy Vs. Shame = Perasaan malu dan ragu saat anak dihukum atau dibatasi Initiative Vs. Guilt = Perasaan bersalah dan tidak berharga saat anak tidak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perasaan tidak mampu dan tidak percaya diri saat anak tidak diperbolehkan belajar Identity Vs. Role Confusion = Perasaan bingung dan tidak yakin akan peran dan identitas

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Trust Vs. Mistrust = Pengasuhan yang tidak konsisten dan tidak handal mempengaruhi perkembangan ini Initiative Vs. Guilt = Tidak memperbolehkan anak mengambil keputusan dan tanggung jawab mempengaruhi perkembangan ini Industry Vs. Inferiority = Tidak memperbolehkan anak belajar dan mencapai mempengaruhi perkembangan ini Identity Vs. Role Confusion = Tidak memperbolehkan anak menjelajahi peran dan identitas mempengaruhi perkembangan ini

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Autonomy Vs. Shame = Perkembangan rasa mandiri saat anak diperbolehkan memilih Initiative Vs. Guilt = Perkembangan rasa inisiatif saat anak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perkembangan rasa kemampuan saat anak diperbolehkan belajar Identity Vs. Role Confusion = Perkembangan rasa identitas saat anak menjelajahi peran

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Trust Vs. Mistrust = Perasaan aman dan percaya diri saat pengasuhan yang konsisten Initiative Vs. Guilt = Perasaan bersalah dan tidak berharga saat anak tidak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perasaan tidak mampu dan tidak percaya diri saat anak tidak diperbolehkan belajar Identity Vs. Role Confusion = Perasaan bingung dan tidak yakin akan peran dan identitas

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Autonomy Vs. Shame = Perasaan malu dan ragu saat anak dihukum atau dibatasi Initiative Vs. Guilt = Perkembangan rasa inisiatif saat anak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perasaan percaya diri dan kompetensi saat anak diperbolehkan belajar Identity Vs. Role Confusion = Perkembangan rasa identitas saat anak menjelajahi peran

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Trust Vs. Mistrust = Pengasuhan yang konsisten dan handal mempengaruhi perkembangan ini Autonomy Vs. Shame = Tidak memperbolehkan anak memilih mempengaruhi perkembangan ini Initiative Vs. Guilt = Tidak memperbolehkan anak mengambil keputusan mempengaruhi perkembangan ini Industry Vs. Inferiority = Tidak memperbolehkan anak belajar mempengaruhi perkembangan ini

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Trust Vs. Mistrust = Perasaan aman dan percaya diri saat pengasuhan yang konsisten Autonomy Vs. Shame = Perkembangan rasa mandiri saat anak diperbolehkan memilih Initiative Vs. Guilt = Perkembangan rasa inisiatif saat anak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perkembangan rasa kemampuan saat anak diperbolehkan belajar

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Initiative Vs. Guilt = Perasaan bersalah dan tidak berharga saat anak tidak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perasaan tidak mampu dan tidak percaya diri saat anak tidak diperbolehkan belajar Identity Vs. Role Confusion = Perasaan bingung dan tidak yakin akan peran dan identitas Trust Vs. Mistrust = Perasaan mistrust saat pengasuhan yang tidak konsisten

Pilihlah tahap psikososial Erikson yang sesuai dengan deskripsi berikut:

Autonomy Vs. Shame = Perkembangan rasa otonomi saat anak diperbolehkan memilih dan menjelajah Initiative Vs. Guilt = Perkembangan rasa inisiatif saat anak diperbolehkan mengambil keputusan Industry Vs. Inferiority = Perkembangan rasa kemampuan saat anak diperbolehkan belajar dan mencapai Identity Vs. Role Confusion = Perkembangan rasa identitas saat anak menjelajahi peran

Study Notes

Overview

Erik Erikson's theory, also known as the Eight Stages of Psychosocial Development, proposes that individuals go through eight distinct stages of development from infancy to old age.

The Eight Stages

1. Trust vs. Mistrust (0-1 year)

  • Infants develop a sense of trust when caregivers provide consistent and reliable care.
  • Failure to establish trust can lead to mistrust and anxiety.

2. Autonomy vs. Shame and Doubt (1-3 years)

  • Toddlers learn to assert independence and develop a sense of autonomy.
  • Overprotection or criticism can lead to shame and doubt.

3. Initiative vs. Guilt (3-6 years)

  • Children take on more responsibilities and develop a sense of initiative.
  • Excessive criticism or restriction can lead to guilt.

4. Industry vs. Inferiority (6-12 years)

  • Children develop skills and competencies, leading to a sense of industry.
  • Failure to develop skills can lead to feelings of inferiority.

5. Identity vs. Role Confusion (12-18 years)

  • Adolescents explore their identities and develop a sense of self.
  • Failure to establish an identity can lead to role confusion.

6. Intimacy vs. Isolation (18-40 years)

  • Young adults form close relationships and develop intimacy.
  • Failure to form meaningful relationships can lead to isolation.

7. Generativity vs. Stagnation (40-65 years)

  • Middle-aged adults contribute to society and develop a sense of generativity.
  • Failure to contribute can lead to feelings of stagnation.

8. Integrity vs. Despair (65+ years)

  • Older adults reflect on their lives and develop a sense of integrity.
  • Failure to find closure can lead to feelings of despair.

Key Concepts

  • Each stage builds upon the previous one, and the outcome of each stage influences the outcome of subsequent stages.
  • Erikson's theory emphasizes the importance of social and cultural influences on development.
  • The theory suggests that individuals can revisit and rework earlier stages to resolve unfinished business.

Teori Erikson tentang Pengembangan Psikososial

  • Teori ini menjelaskan bahwa individu melewati delapan tahap pengembangan psikososial yang berbeda dari masa bayi hingga usia tua.

Delapan Tahap Pengembangan

1. Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

  • Bayi mengembangkan rasa percaya ketika pengasuh memberikan perawatan yang konsisten dan handal.
  • Kegagalan membentuk kepercayaan dapat menyebabkan rasa takut dan kecemasan.

2. Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan (1-3 tahun)

  • Anak-anak belajar untuk mengambil inisiatif dan mengembangkan rasa otonomi.
  • Perlindungan berlebihan atau kritik dapat menyebabkan rasa malu dan keraguan.

3. Inisiatif vs. Rasa Bersalah (3-6 tahun)

  • Anak-anak mengambil lebih banyak tanggung jawab dan mengembangkan inisiatif.
  • Kritik atau pembatasan berlebihan dapat menyebabkan rasa bersalah.

4. Industri vs. Rasa Inferior (6-12 tahun)

  • Anak-anak mengembangkan keterampilan dan kompetensi, menghasilkan rasa industri.
  • Kegagalan mengembangkan keterampilan dapat menyebabkan rasa inferior.

5. Identitas vs. Kebingungan Peran (12-18 tahun)

  • Remaja menjelajahi identitas mereka dan mengembangkan rasa diri.
  • Kegagalan membentuk identitas dapat menyebabkan kebingungan peran.

6. Keterikatan vs. Kepunahan (18-40 tahun)

  • Dewasa muda membentuk hubungan yang dekat dan mengembangkan keterikatan.
  • Kegagalan membentuk hubungan yang bermakna dapat menyebabkan kepunahan.

7. Generativitas vs. Stagnasi (40-65 tahun)

  • Dewasa tengah membantu masyarakat dan mengembangkan generativitas.
  • Kegagalan berkontribusi dapat menyebabkan perasaan stagnasi.

8. Integrasi vs. Kesedihan (65+ tahun)

  • Lanjut usia merefleksikan hidup mereka dan mengembangkan integrasi.
  • Kegagalan menemukan penutupan dapat menyebabkan kesedihan.

Konsep Kunci

  • Setiap tahap dibangun di atas tahap sebelumnya, dan hasil dari setiap tahap mempengaruhi hasil tahap berikutnya.
  • Teori Erikson menekankan pentingnya pengaruh sosial dan budaya pada pengembangan.
  • Teori ini juga menyarankan bahwa individu dapat kembali dan mengolah kembali tahap sebelumnya untuk menyelesaikan urusan yang belum selesai.

Teori Erik Erikson

Tahap 1: Kepercayaan Vs. Ketidakpercayaan (0-1 tahun)

  • Bayi mengembangkan kepercayaan jika pengasuh memberikan perawatan yang konsisten, menyayang, dan dapat diandalkan.
  • Bayi mengembangkan ketidakpercayaan jika pengasuh tidak konsisten, mengabaikan, atau tidak responsif.

Tahap 2: Otonomi Vs. Malu (1-3 tahun)

  • Anak mengembangkan otonomi jika diperbolehkan membuat pilihan dan menjelajah.
  • Anak mengembangkan rasa malu jika dibatasi atau dihukum karena menjelajah dan membuat kesalahan.

Tahap 3: Inisiatif Vs. Kesalahan (3-6 tahun)

  • Anak mengembangkan inisiatif jika diperbolehkan mengambil tugas dan membuat keputusan.
  • Anak mengembangkan kesalahan jika tidak diperbolehkan mengambil tanggung jawab atau membuat keputusan.

Tahap 4: Industri Vs. Rasa Inferior (6-12 tahun)

  • Anak mengembangkan kemampuan dan harga diri jika diperbolehkan belajar dan mencapai prestasi.
  • Anak mengembangkan rasa inferior jika tidak diperbolehkan mengembangkan keterampilan atau mencapai prestasi.

Tahap 5: Identitas Vs. Kebingungan Peran (12-18 tahun)

  • Remaja mengembangkan identitas jika diperbolehkan menjelajahi peran dan kemungkinan.
  • Remaja mengembangkan kebingungan peran jika tidak diperbolehkan menjelajahi dan bereksplorasi.

Tujuan Teori Erik Erikson

  • Mencapai keseimbangan yang sehat antara dua ekstrem dalam setiap tahap.
  • Setiap tahap membangun di atas tahap sebelumnya, dan resolusi setiap krisis mempengaruhi hasil tahap berikutnya.

Erik Erikson's theory proposes individuals go through eight distinct stages of development from infancy to old age. It influences personality, social and emotional development.

Make Your Own Quizzes and Flashcards

Convert your notes into interactive study material.

Get started for free
Use Quizgecko on...
Browser
Browser