Dasar-Dasar Tekanan Darah dan Curah Jantung

Konsep Dasar Tekanan Darah

• Tekanan darah mencerminkan tekanan darah pada dinding pembuluh darah. Rumusnya adalah Tekanan Darah = Curah Jantung x Resistensi Vaskular Sistemik. Curah Jantung sama dengan Volume Sekuncup x Laju Detak Jantung.
• Curah jantung adalah volume darah yang dipompa oleh jantung per menit, dipengaruhi oleh detak jantung (heart rate) dan volume sekuncup.
  • Laju detak jantung istirahat rata-rata adalah 70 bpm.
  • Nilai volume rata-rata setiap kontraksi kira-kira 70 ml/detak.
  • Curah jantung normal pada orang dewasa adalah kira-kira 5 L/menit.
  • Preload adalah regangan pada ventrikel jantung sebelum kontraksi, dipengaruhi oleh kondisi seperti hipovolemia atau kelebihan beban volume.
  • Afterload yaitu resistensi/hambatan yang dihadapi darah saat meninggalkan jantung, tinggi saat minum obat penekan darah, dan rendah saat reaksi alergi.
  • Kontraktilitas merupakan kekuatan kontraksi otot jantung.
• Detak jantung bervariasi tergantung aktivitas, diatur oleh sistem saraf simpatis dan parasimpatis, dan hormon seperti epinefrin dan norepinefrin.
• Resistensi vascular sistemik yaitu tahanan oleh pumbuluh darah terhadap aliran darah, yang dipengaruhi oleh:
  • Diameter pembuluh darah..
  • Viskositas darah.
  • Elastisitas pembuluh darah.
  • Resistensi secara umum dikendalikan oleh saraf simpatis, faktor humoral, dan autoregulasi lokal.
• Tekanan yang dihasilkan saat jantung berkontraksi untuk memompa darah ke arteri disebut tekanan sistolik.
• Tekanan diastolik yaitu saat jantung rileks dan darah kembali memenuhi jantung.
• MAP (Mean Arterial Pressure) atau tekanan arteri rata-rata selama siklus jantung dapat dihitung menggunakan rumus: MAP = DBP + 1/3 (SBP – DBP).

Hipertensi

• Hipertensi merupakan kondisi tekanan darah di atas normal. Menurut JNC VIII, pengkategoriannya adalah:
  • Normal: <120/80 mmHg
  • Pra-hipertensi: 120-139/80-89 mmHg
  • Hipertensi derajat 1: 140-159/90-99 mmHg
  • Hipertensi derajat 2: ≥160/≥100 mmHg
• Ada dua jenis hipertensi:
  • Primer: tidak diketahui penyebab utamanya, terkait faktor genetik, usia, dan gaya hidup.
  • Sekunder: disebabkan oleh kondisi medis seperti sleep apnea atau masalah ginjal.
• Beberapa gejala hipertensi yaitu berupa sakit kepala, gangguan penglihatan, mual, nyeri dada, dan pusing
• Faktor risiko di Indonesia meliputi konsumsi natrium tinggi, konsumsi kalium rendah, kurangnya aktivitas fisik, dan obesitas. Faktor lainnya adalah : Merokok, alcohol dan stress
• Diagnosis dapat ditegakkan menggunakan dua metode:
  • Pengukuran tekanan darah di klinik (Office Blood Pressure Measurement):
    • Hindari stimulan 30 menit sebelum pengukuran.
    • Gunakan alat ukur yang valid dan ukuran manset.
    • Ambil tiga kali pengukuran dengan interval 1-2 menit, rata-ratakan dua yang terakhir.
  • Pemantauan tekanan darah di luar klinik (Out-of-office Blood Pressure Monitoring) yaitu Pemantuan di rumah atau ambulatory
    • Pemantauan darah secara mandiri menggunakan monitor di rumah.
    • ambulatory yaitu secara otomatis menggunakan perangkat periodik 24 jam.
• Interpretasi pembacaan dilakukan dengan menganalisis hasil dari Office BP, Home BP, Daytime ABPM, 24h ABPM dan Night-time ABPM.
• Kondisi pembacaan hipertensi yang tidak tepat dapat dikenali sebagai hipertensi white coat dan hipertensi masked.
  • White coat hypertension, merupakan kondisi tekanan darah lebih tinggi saat diukur di klinik atau saat bertemu tenaga medis.
  • Masked hypertension merupakan kondisi tekanan darah rendah saat diukur di klinik.
• Penatalaksanaan non-farmakologi sebagai lini pertama ialah mengubah gaya hidup seperti mengurangi garam dan berolahraga.

Penatalaksanaan & Pencegahan Hipertensi

• Pengobatan non-obat meliputi penurunan berat badan, mengadopsi diet DASH, mengurangi asupan natrium, meningkatkan asupan kalium, dan menghindari minuman keras dan merokok
• Obat obatan anti tekanan darah meliputi:
  • Penghambat kanal kalsium.
  • Obat yang bekerja pada system adrenergik.
  • Diuretik.
  • Penghambat Angiostensin.
• Beberapa hal seperti olahraga teratur (minimal 30 menit setiap hari), menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan yang mengandung kalium (pisang, alpukat, brokoli), mengonsumsi makanan sehat (Diet DASH), dan periksa tekanan normal secara rutin.
• Beberapa hal yang harus dihindari adalah: merokok, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi garam berlebih, mengonsumsi kafein, dan mengonsumsi makanan tinggi kolesterol.

Hipotensi

• Hipotensi atau tekanan darah rendah didiagnosis ketika tekanan darah di bawah 90/60 mmHg dan mungkin disertai gejala.
• Terdapat empat jenis hipotensi yang terbagi menjadi:
  • Akut yaitu terjadi tiba-tiba.
  • Kronis yaitu terjadi dalam jangka panjang.
  • Ortostatik yaitu terjadi saat perubahan posisi tubuh.
  • Post-prandial yaitu terjadi setelah mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat.

Faktor Risiko Mengalami Hipotensi

• Kehamilan.
• Pengobatan hipertensi.
• Dehidrasi.
• Donor darah.

Diagnosis Hipotensi

• Diagnosis hipotensi mengukur tekanan darah dan dievaluasi tekanan darah harus di bawah 90/60 mmHg
• Gejalanya ialah kepala ringan, pusing, gangguan penglihatan, lelah, dan hilang kesadaran

Penatalaksanaan & Pencegahan Hipotensi

• Strategi lini pertama melibatkan perubahan gaya hidup, namun obat-obatan seperti fludrocortisone dan vasokonstriktor dapat diresepkan dalam beberapa kasus.
• Beberapa hal yang disarankan adalah:
  • Melakukan perubahan posisi tubuh bertahap.
  • Gerakan untuk meningkatkan venous return.
  • Olahraga isotonik.
  • Mengenakan stocking.
  • Mengatur pola makan dan mengurangi karbohidrat.

Gula Darah dan Diabetes Mellitus

• Gula darah merupakan gula yang diproduksi dari pemecahan makanan kita.
• Hormon insulin dan glukagon yaitu mengatur Gula darah yang meningkat dan menurun.
• Diabetes melitus (DM) yaitu merupakan penyakit metabolik dengan hiperglikemia. DM Tipe 1 dan DM Tipe 2.
• Diabetes melitus dibagi menjadi empat:
  • Tipe 1 yaitu Autoimun dan kekurangan insulin.
  • Tipe 2 yaitu resistansi insulin.
  • Tipe lain yaitu disebabkan karena kecacatan.
  • Gestasional yaitu sewaktu kehamilan untuk mempertahankan kehamilan
• Prediabetes (Obesitas dan berumur 45 tahun) Diabetes tipe 1dan Autoimun merupakan Faktor risiko.

Diagnosis Diabetes

• Diagnosis ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
• Anamnesis yaitu sering merasa haus dan mengalami penurunan berat badan.
• Pemeriksaan Fisik yaitu status generalis umum ditemukan kondisi faktor risiko DM.
• Pemeriksaan penunjang yaitu Pemeriksaan darah sentral/gula plasma dan Perifer/kapiler
• Gold standard dalam diagnosis diabetes yaitu oral glucose tolerance test (OGTT) dan hemoglobin A1c (HbA1c).

Penatalaksanaan & Pencegahan

• Modifikasi Gaya Hidup pola makan / diet seimbang.
• Obat Antihiperglikemi & Insulin. Berbagai obat untuk menurunkan hiperglikemi.

Komplikasi Akibat Diabetes

• Ketoasidosis dan hyperosmolar state (HHS).
• Selain itu dapat menimbulkan Diabetik, Retinopati, Nefropati, serta penyakit Kardiovaskular Stroke.