Dasar Bantuan Hidup untuk Awam

Study Notes

Bantuan Hidup Dasar (BHD)

Tujuan utama BHD adalah menjaga sirkulasi darah dan oksigen kepada korban.
Situasi kritis yang memerlukan BHD termasuk henti jantung atau pernapasan.
Prinsip utama: jangan panik, pastikan keamanan, dengan memperhatikan golden period keberhasilan.

Golden Period Keberhasilan

Dalam waktu 1 menit: 98% kemungkinan berhasil.
Dalam waktu 4 menit: 50% kemungkinan berhasil.
Dalam waktu 10 menit: 1% kemungkinan berhasil.

Siapa yang Bisa Menolong

Siapa saja dapat menjadi penolong, terlepas dari latar belakang medis.
Perkenalan singkat diperlukan sebelum memberikan pertolongan.

Situasi Pertolongan

Pertolongan dapat dilakukan di berbagai lokasi seperti tempat umum, rumah sakit, maupun saat bencana alam/massal dengan melakukan triase.

Prinsip RJP (Resusitasi Jantung Paru)

RJP hanya dilakukan pada korban yang mengalami henti jantung/napas.
Panggil pertolongan medis jika diperlukan melalui nomor 119.
Hentikan RJP jika tanda vital pulih atau ketika tim medis tiba.

Tahapan Pelaksanaan BHD

Amankan Situasi: Pastikan keamanan diri, pasien, dan lingkungan sebelum membantu.
Minta Bantuan: Perkenalan diri dan instruksi untuk menghubungi nomor darurat.
Penilaian Korban: Lakukan primary survey menggunakan ABCDE (Airway, Breathing, Circulation, Disability, Exposure).

Pemeriksaan Airway

Pastikan tidak ada sumbatan pada saluran napas.
Jika ada sumbatan, lakukan teknik Cross Finger dan Finger Swab.
Jika tidak ada sumbatan, buka saluran napas menggunakan metode Jaw Thrust atau Head Tilt-Chin Lift.

Pemeriksaan Breathing

Periksa efektivitas pernapasan, menyimak suara dan gerakan dada.
Hitung frekuensi napas sesuai usia: Dewasa (12-20x/mnt), Anak (25-30x/mnt), Bayi (30-40x/mnt).

Pemeriksaan Circulation

Identifikasi denyut nadi; apakah teraba dengan baik.
Pantau tanda vital lainnya.

Evaluasi Neurologis (Disability)

Gunakan skala AVPU (Alert, Verbal, Pain, Unresponsive) untuk menilai kesadaran.
Periksa pupil untuk ukuran dan respon terhadap cahaya.

Exposure

Cari tanda-tanda trauma tambahan seperti perdarahan atau patah tulang.
Periksa abdomen untuk kemungkinan hematoma atau kekakuan.

Teknik Kompresi Dada

Kompresi harus keras dan cepat, dengan kedalaman sekitar 5 cm.
Rasio kompresi 30:2 dan siklus 3-4 siklus per menit (100-120 kompresi/menit).

Napas Bantuan

Napas disalurkan dengan durasi sekitar 1 detik, tidak berlebihan untuk menghindari hiperventilasi.
Pastikan dinding dada terangkat saat diberi napas bantuan.
Gunakan campuran udara untuk memicu refleks napas.

Posisi Pemulihan

Dapatkan posisi ini untuk korban yang sudah bernapas normal.
Hindari pada pasien dengan dugaan cedera kepala atau tulang belakang.

Secondary Survey

Lakukan pengecekan tanda vital dan kebutuhan tambahan dari pasien atau keluarganya, termasuk dukungan psikologis.
Ukur tingkat nyeri untuk penanganan lebih lanjut.

Description

Quiz ini dirancang untuk memberikan pemahaman dasar tentang Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada masyarakat umum. Diharapkan peserta dapat mengenali langkah-langkah penting dalam memberikan pertolongan saat situasi darurat. Materi ini sangat relevan bagi siapa saja yang ingin belajar tentang keselamatan dan pertolongan pertama.

Dasar Bantuan Hidup untuk Awam

Choose a study mode

Podcast

Questions and Answers

Apa tujuan utama dari Bantuan Hidup Dasar (BHD)?

Dalam triase pada bencana alam, apa langkah pertama yang harus dilakukan?

Kapankah RJP tidak dilakukan pada seorang korban?

Apa yang harus dilakukan setelah melakukan Bantuan Hidup Dasar?

Apa yang tidak termasuk dalam prinsip dasar BHD?

Apa langkah pertama yang harus diambil saat menghadapi kondisi korban?

Apa yang harus dilakukan jika jalur napas mengalami sumbatan?

Apa yang perlu diperhatikan saat menilai efektivitas pernapasan pasien?

Apa yang harus dilakukan jika pasien mengalami perilaku gazing saat diobservasi?

Saat menghubungi layanan darurat, informasi apa yang harus disampaikan?