Cakupan Sampel dan Metode
5 Questions
1 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Dalam konteks rancangan sampel, bagaimana hubungan antara akurasi dan presisi memengaruhi kualitas data yang dihasilkan?

  • Presisi yang tinggi lebih penting daripada akurasi karena fokus pada konsistensi hasil, meskipun mungkin tidak mendekati nilai populasi sebenarnya.
  • Akurasi yang tinggi selalu menjamin presisi yang tinggi, sehingga deviasi antara nilai sampel dan populasi minimal.
  • Akurasi berfokus pada seberapa dekat estimasi sampel dengan parameter populasi, sementara presisi berkaitan dengan tingkat deviasi antara nilai sampel dan nilai populasi; keduanya penting dan saling melengkapi. (correct)
  • Akurasi dan presisi adalah konsep yang identik dan dapat dipertukarkan dalam rancangan sampel, sehingga peningkatan salah satunya secara otomatis meningkatkan yang lainnya.

Mengapa metode pengambilan sampel seringkali kurang mendapat perhatian dibandingkan dengan perhitungan besar sampel dalam penelitian?

  • Karena metode pengambilan sampel dianggap lebih intuitif dan mudah dipahami daripada perhitungan besar sampel yang kompleks.
  • Karena sumber daya (tenaga, dana, waktu) yang dibutuhkan untuk merancang dan melaksanakan metode pengambilan sampel yang baik seringkali dianggap lebih mahal daripada hanya meningkatkan ukuran sampel. (correct)
  • Karena fokus utama penelitian adalah untuk memenuhi target jumlah sampel minimum, tanpa memperhatikan representasi sampel terhadap populasi.
  • Karena perhitungan besar sampel secara otomatis menentukan metode pengambilan sampel yang paling sesuai.

Dalam situasi apa penggunaan sampel menjadi sangat penting dan tak terhindarkan dalam penelitian kuantitatif?

  • Ketika sumber daya penelitian (dana, waktu, tenaga) tidak terbatas dan memungkinkan untuk mengumpulkan data dari seluruh populasi.
  • Ketika populasi target sangat kecil dan homogen, sehingga pengambilan data dari seluruh populasi akan lebih efisien.
  • Ketika peneliti memiliki akses ke data sensus lengkap yang mencakup seluruh populasi, sehingga tidak memerlukan pengambilan sampel.
  • Ketika penelitian melibatkan proses destruktif yang merusak atau menghabiskan unit yang diuji, seperti pengujian kekuatan material atau umur pakai produk. (correct)

Bagaimana pemilihan metode sampling yang tidak tepat dapat memengaruhi validitas dan generalisasi hasil penelitian?

<p>Dapat menyebabkan sampel menjadi tidak representatif terhadap populasi, sehingga mengurangi kemampuan untuk menggeneralisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih luas. (C)</p> Signup and view all the answers

Sebuah perusahaan ingin melakukan survei kepuasan pelanggan terhadap produk baru mereka. Populasi pelanggan sangat besar dan tersebar di seluruh Indonesia. Metode sampling manakah yang paling tepat digunakan perusahaan untuk memastikan sampel representatif dengan biaya dan waktu yang efisien?

<p>Stratified random sampling (pengambilan sampel acak bertingkat) dengan membagi pelanggan ke dalam kelompok berdasarkan wilayah geografis dan kemudian mengambil sampel acak dari setiap wilayah. (B)</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Simple Random Sampling

Metode pemilihan sampel di mana setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih.

Systematic Random Sampling

Memilih sampel dari populasi pada interval yang teratur, dimulai dari titik awal yang acak.

Stratified Random Sampling

Populasi dibagi menjadi subkelompok (strata) berdasarkan karakteristik tertentu, lalu sampel acak diambil dari setiap strata.

Cluster Random Sampling

Populasi dibagi menjadi kelompok (cluster), lalu beberapa cluster dipilih secara acak dan semua anggota cluster tersebut dijadikan sampel.

Signup and view all the flashcards

Multi-stage Random Sampling

Kombinasi dari berbagai metode sampling. Contoh: Memilih kabupaten secara acak, lalu memilih desa secara acak dari kabupaten terpilih, dan akhirnya memilih rumah tangga secara acak dari desa terpilih.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Tentu, berikut adalah catatan studi berdasarkan teks yang diberikan:

Ruang Lingkup Sampel

  • Ruang lingkup sampel mencakup tujuan penelitian, desain penelitian, populasi target dan kerangka sampel.
  • Juga termasuk menentukan metode pengambilan sampel sesuai desain penelitian.
  • Menghitung besar sampel sesuai tujuan penelitian.
  • Akhirnya, memilih sampel dan mengumpulkan data.

Metode dan Besar Sampel

  • Sampel terdiri dari dua komponen utama: metode dan besar sampel.
  • Metode sampel berkaitan dengan desain penelitian.
  • Besar sampel berkaitan dengan tujuan penelitian.
  • Desain penelitian mencakup cross-sectional, case-control, cohort, dan eksperimen.
  • Tujuan penelitian mencakup estimasi (proporsi, rerata) dan uji hipotesis (beda proporsi, beda rerata).
  • Uji hipotesis beda rerata dapat berupa paired atau independen.
  • Uji hipotesis juga dapat berupa korelasi, OR, RR, survival, dll.

Metode Pengambilan Sampel

  • Metode pengambilan sampel bisa berupa simple random sampling, systematic random sampling, stratified random sampling, atau cluster random sampling.
  • Untuk case-control, dilakukan random pada populasi kasus dan populasi kontrol.
  • Untuk cohort, dilakukan random pada populasi exposed dan populasi non exposed.
  • Untuk eksperimen, dilakukan random sampling dan random alokasi/randomisasi.

Rumus Besar Sampel

  • Rumus besar sampel berbeda-beda tergantung pada tujuan penelitian (estimasi atau uji hipotesis) dan jenis data (proporsi atau rerata).
  • Untuk estimasi proporsi, rumus besar sampel melibatkan estimasi proporsi (P), tingkat kepercayaan (Z), dan presisi (d).
  • Untuk uji hipotesis beda proporsi, rumus besar sampel melibatkan proporsi pada kedua kelompok (P1, P2), tingkat kepercayaan (Z), dan kekuatan uji.

Topik Presentasi

  • Konsep populasi dan sampel sangat penting dalam penelitian.
  • Bias dalam pemilihan sampel dapat mempengaruhi hasil penelitian.
  • Metode pemilihan sampel probabilitas mencakup simple random sampling, systematic random sampling, stratified random sampling, cluster random sampling, dan multi-stage random sampling.
  • Metode sampel harus sesuai dengan desain penelitian.

Konsep Rancangan Sampel

  • Rancangan sampel harus memenuhi dua kaidah: akurasi dan presisi.
  • Akurasi berkaitan dengan estimasi parameter populasi dan bergantung pada cara pengambilan sampel serta ketersediaan kerangka sampel.
  • Presisi berkaitan dengan deviasi antara nilai sampel dengan nilai populasi dan bergantung pada besar sampel.
  • Cara pengambilan sampel sering kurang mendapat perhatian dibandingkan menghitung besar sampel.

Mengapa Perlu Sampel

  • Populasi seringkali tidak terbatas, sehingga sumber daya terbatas.
  • Tidak mungkin meneliti semua populasi karena keterbatasan waktu dan ruang.
  • Ada penelitian yang destruktif, sehingga tidak mungkin meneliti semua populasi.
  • Tidak perlu meneliti semua populasi karena ada metode sampling yang akurasinya terukur.
  • Pengukuran sampel dapat mengurangi kesalahan pengukuran akibat beban kerja.
  • Metode sampling yang baik harus menjamin sampel menggambarkan populasinya, memiliki akurasi yang terukur, dan dapat dilaksanakan dengan efisien.

Metode Sampling

  • Metode sampling bertujuan untuk menarik sampel supaya nilai statistik mendekati nilai parameter.
  • Paling tidak, penyimpangan nilai statistik terhadap parameter dapat diketahui (sampling error).
  • Metode non-random mencakup sampel pertimbangan (purposive/judgmental), sampel berjatah (quota), sampel seadanya (incidental/convenience/consecutive), dan sampel snowball/respondent driven.
  • Metode random (probability) mencakup simple random sampling (acak sederhana), systematic random sampling (acak sistematik), stratified random sampling (acak bertingkat), cluster random sampling (acak berkelompok), dan multistages random sampling (acak bertahap).

Penentuan Besar Sampel

  • Jenis penelitian mempengaruhi penentuan besar sampel; penelitian eksplorasi awal mungkin cukup dengan 1-2 sampel, sedangkan generalisasi memerlukan sampel yang representatif.
  • Skala-ukur outcome variabel mempengaruhi jenis analisis; nominal/ordinal (kategorik) berkaitan dengan proporsi, sedangkan interval/ratio (numerik) berkaitan dengan mean dan SD.
  • Ketepatan perkiraan yang diinginkan (presisi) harus dipertimbangkan; sampling error kecil dan presisi tinggi memerlukan sampel yang makin besar.
  • Tujuan penelitian (estimasi atau uji hipotesis) mempengaruhi rumus besar sampel yang digunakan.
  • Interval kepercayaan dan kekuatan uji harus dipertimbangkan dalam penentuan besar sampel. Teknik pengambilan sampel juga mempengaruhi (SRS atau Non-SRS).

Potensi Kesalahan

  • Batas kesalahan tipe 1 (α) sebaiknya kecil, terutama dalam penelitian klinis.
  • Batas kesalahan tipe 2 (β) boleh agak besar dikit dari alpha.
  • Interval kepercayaan (CI) dan kekuatan uji (Power) akan menentukan besar sampel.

Perhitungan Besar Sampel

  • Besar sampel hanya dapat dihitung jika ada informasi awal tentang hal yang diteliti dan populasinya.
  • Perhitungan besar sampel dapat dibagi menurut tujuan penelitian: estimasi parameter atau uji hipotesis.
  • Penentuan besar sampel untuk estimasi (estimasi proporsi dan rerata)
  • Penentuan besar sampel untuk uji hipotesis (beda proporsi, beda rerata, korelasi, & survival)
  • Penentuan besar sampel untuk situasi lainnya
  • Anggapan yang salah tentang sampel

Semoga catatan ini membantu!

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Description

Catatan ini membahas ruang lingkup sampel, termasuk tujuan dan desain penelitian. Juga membahas metode pengambilan sampel dan perhitungan ukuran sampel yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan sampel dan pengumpulan data.

More Like This

Use Quizgecko on...
Browser
Browser