Cairan Sendi dan Artrosentesis
45 Questions
9 Views

Choose a study mode

Play Quiz
Study Flashcards
Spaced Repetition
Chat to Lesson

Podcast

Play an AI-generated podcast conversation about this lesson

Questions and Answers

Apa yang menjadi fungsi utama cairan sendi?

  • Menyuplai makanan bagi kartilago sendi (correct)
  • Mengurangi jumlah sel darah putih
  • Meningkatkan rasa sakit pada sendi
  • Sebagai zat kimia yang berbahaya

Cairan sendi tidak memiliki komposisi kimia yang sama dengan plasma darah.

False (B)

Sebutkan dua contoh tes untuk pemeriksaan cairan sendi.

Tes makroskopis dan tes mikroskopis

Indikasi dari artrosentesis adalah untuk memastikan __________.

<p>diagnosis</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi kontra indikasi untuk teknik artrosentesis?

<p>Infeksi lokal (C)</p> Signup and view all the answers

Cocokkan kelompok patologis cairan sendi dengan penjelasannya:

<p>Non inflamatorik = Cairan sendi tanpa tanda-tanda peradangan Inflamatorik akut = Cairan sendi dengan tanda-tanda peradangan Hemoragik = Cairan sendi yang mengandung darah Septik = Cairan sendi yang terkontaminasi infeksi</p> Signup and view all the answers

Apa yang dapat menyebabkan cairan sendi menjadi kental?

<p>Asam hialuronat (C)</p> Signup and view all the answers

Komplikasi dari aspirasi cairan sendi hanya terbatas pada infeksi dan perdarahan.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan aspirasi pada tempat suntikan?

<p>Asepsis dan antisepsis (B)</p> Signup and view all the answers

Tabung III berisi heparin/EDTA digunakan untuk tes kimia dan serologi.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan warna dan kejernihan cairan sendi normal!

<p>Tidak berwarna dan jernih</p> Signup and view all the answers

Viskositas cairan sendi normal ditandai dengan ukuran panjang tetesan lebih dari _____ cm.

<p>6</p> Signup and view all the answers

Cocokkan jenis tes dengan prinsipnya:

<p>Tes Makroskopis = Menguji warna dan kejernihan Tes Viskositas = Mengukur panjang tetesan Tes CRP = Reaksi aglutinasi untuk inflamasi Tes ANA = Metode sandwich dengan Ag dan Ab</p> Signup and view all the answers

Apa hasil interpretasi dari cairan sendi berwarna kuning keruh?

<p>Inflamasi spesifik dan nonspesifik (B)</p> Signup and view all the answers

Tes ANA positif jika jumlah ANA lebih dari 1.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan dua kondisi di mana test CRP menunjukkan aglutinasi positif.

<p>RA aktif dan TBC</p> Signup and view all the answers

Tes Mikroba dilakukan bila ada dugaan kelainan sendi disebabkan oleh _____.

<p>infeksi</p> Signup and view all the answers

Apa yang menunjukkan adanya proses peradangan pada tes bekuan?

<p>Ada bekuan (D)</p> Signup and view all the answers

Apa yang terjadi pada bakteri Gram- saat pewarnaan menggunakan alkohol?

<p>Melepaskan warna ungu dan mengikat fuschin/safranin (B)</p> Signup and view all the answers

Bakteri Gram+ akan melepaskan warna ungu saat diberikan alkohol.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan satu contoh bakteri yang tahan asam!

<p>Basil tahan asam</p> Signup and view all the answers

Pada cairan sendi berwarna ______ dapat diindikasikan sebagai cairan septik.

<p>merah/xant</p> Signup and view all the answers

Padankan jenis bakteri dengan bentuknya:

<p>Gram+ = Batang Gram- = Kokus Tahan asam = Basil Tidak tahan asam = Basil</p> Signup and view all the answers

Apa warna dan kejernihan cairan sendi normal?

<p>Kuning muda dan jernih (A)</p> Signup and view all the answers

Leukosit pada cairan sendi inflamasi lebih dari 2000 hingga 100.000.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Apa yang mengindikasikan adanya hemoragik pada cairan sendi?

<p>Kejernihan bervariasi dan warna merah/xant</p> Signup and view all the answers

Sifat neutrofil pada cairan sendi septik adalah lebih dari ______ %.

<p>75</p> Signup and view all the answers

Pada pengujian kultur, bagaimana hasil pada cairan sendi septik?

<p>Positif (B)</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi penyebab utama terbentuknya transudat?

<p>gangguan keseimbangan antara tekanan darah kapiler (B)</p> Signup and view all the answers

Transudat merupakan cairan patologis yang berasal dari proses radang.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan dua kondisi yang dapat menyebabkan terbentuknya transudat.

<p>Sindroma Nefrotik dan Cirrhosis Hepatis.</p> Signup and view all the answers

Cairan yang terdapat pada keadaan infeksi, trauma, dan radang steril disebut ______.

<p>eksudat</p> Signup and view all the answers

Cocokkan kondisi berikut dengan jenis cairan yang dihasilkan:

<p>Sindroma Nefrotik = Transudat Trauma = Eksudat Keganasan = Eksudat Cirrhosis Hepatis = Transudat</p> Signup and view all the answers

Apa yang menyebabkan terjadinya kekeruhan pada pemeriksaan protein kualitatif?

<p>Adanya protein dalam cairan (C)</p> Signup and view all the answers

Cairan berwarna putih seperti susu disebabkan oleh adanya zat lemak atau chylus.

<p>True (A)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan satu contoh pemeriksaan makroskopis dari cairan patologis.

<p>Warna cairan.</p> Signup and view all the answers

Saat pemeriksaan kimiawi, rumus untuk menghitung kadar protein kuantitatif adalah (BJ-1,007) x ______.

<p>346</p> Signup and view all the answers

Manakah dari kondisi berikut yang tidak terkait dengan terbentuknya transudat?

<p>Infeksi bakteri (C)</p> Signup and view all the answers

Apa ciri-ciri dari eksudat?

<p>Keruh, bervariasi warna, dan kental (A)</p> Signup and view all the answers

Transudat memiliki berat jenis lebih besar dari 1,018.

<p>False (B)</p> Signup and view all the answers

Apa prinsip dalam menghitung jumlah leukosit?

<p>Jumlah leukosit tanpa menggunakan larutan Turk.</p> Signup and view all the answers

Jika cairan tampak keruh dan berbau busuk, itu menunjukkan bahwa cairan tersebut adalah __________.

<p>eksudat</p> Signup and view all the answers

Cocokkan jenis sel dengan dominasi pada transudat dan eksudat:

<p>Transudat = Dominasi sel Limfosit Eksudat = Dominasi sel Neutrofil</p> Signup and view all the answers

Apa yang menjadi penyebab peningkatan eksudat?

<p>Tekanan hidrostatik kapiler meningkat (D)</p> Signup and view all the answers

Sebutkan satu ciri dari transudat.

<p>Jernih dan tidak berbau.</p> Signup and view all the answers

Flashcards

Cairan Sendi

Cairan kental di dalam sendi yang berfungsi melumasi dan melindungi, serta memberi nutrisi pada tulang rawan.

Komposisi Cairan Sendi

Cairan sendi terutama berupa ultrafiltrat plasma darah, mengandung asam hialuronat yang membuatnya kental.

Patologi Cairan Sendi

Perubahan patologis atau abnormal dalam cairan sendi, diklasifikasikan menjadi non-inflamasi, inflamasi akut, hemoragik, dan septik.

Tes Makroskopis Cairan Sendi

Pengamatan fisik cairan sendi, meliputi warna, kejernihan, bekuan, dan kekentalan.

Signup and view all the flashcards

Artrosentesis

Prosedur pengambilan cairan sendi secara invasif dengan jarum.

Signup and view all the flashcards

Indikasi Artrosentesis

Alasan medis untuk melakukan artrosentesis, seperti memastikan diagnosis, mengurangi nyeri, dan membaikkan fungsi sendi.

Signup and view all the flashcards

Kontra Indikasi Artrosentesis

Kondisi yang menyebabkan artrosentesis tidak disarankan, seperti infeksi lokal, diatesis hemoragik, dan fraktur.

Signup and view all the flashcards

Komplikasi Artrosentesis

Potensi masalah dari prosedur artrosentesis, termasuk infeksi, perdarahan, kerusakan kartilago, dan robeknya tendon/ligamen.

Signup and view all the flashcards

Asepsis dan Antisepsis Tempat Suntikan

Prosedur sterilisasi untuk mencegah infeksi pada tempat suntikan.

Signup and view all the flashcards

Anestesi Lokal (Infiltrasi/Semprot)

Penyuntikan obat bius lokal untuk mengurangi rasa sakit.

Signup and view all the flashcards

Aspirasi Cairan Sendi

Proses pengambilan cairan sendi secara perlahan.

Signup and view all the flashcards

Tabung I (tanpa antikoagulan)

Digunakan untuk tes makroskopis cairan sendi (warna, kejernihan).

Signup and view all the flashcards

Tabung II (EDTA/Heparin)

Digunakan untuk tes mikroskopis cairan sendi (sel-sel darah).

Signup and view all the flashcards

Tabung III (steril, heparin/EDTA)

Digunakan untuk tes mikrobiologi cairan sendi (infeksi).

Signup and view all the flashcards

Tabung IV (tanpa antikoagulan)

Digunakan untuk tes kimia dan serologi cairan sendi.

Signup and view all the flashcards

Warna Cairan Kuning Jernih

Menunjukkan kemungkinan artritis traumatik, osteoartritis, atau artritis rematoid ringan.

Signup and view all the flashcards

Warna Cairan Kuning Keruh

Menunjukkan peradangan sendi yang lebih parah.

Signup and view all the flashcards

Warna Cairan Chyloid (Seperti Susu)

Menunjukkan artritis rematoid kronis, pirai, atau obstruksi limfatik.

Signup and view all the flashcards

Pewarnaan Gram

Teknik pewarnaan untuk membedakan bakteri Gram positif dan Gram negatif berdasarkan sifat dinding selnya.

Signup and view all the flashcards

Bakteri Gram Positif

Bakteri yang mempertahankan pewarna ungu setelah proses pewarnaan Gram.

Signup and view all the flashcards

Bakteri Gram Negatif

Bakteri yang kehilangan pewarna ungu dan menyerap pewarna merah/fuschin setelah proses pewarnaan Gram.

Signup and view all the flashcards

Pewarnaan Tahan Asam

Teknik pewarnaan untuk mengidentifikasi bakteri yang tahan terhadap asam.

Signup and view all the flashcards

Basil Tahan Asam

Bakteri yang tetap berwarna merah setelah prosedur pewarnaan tahan asam.

Signup and view all the flashcards

Analisis Cairan Sendi Normal

Karakteristik cairan sendi yang normal, termasuk warna jernih, volume rendah, dan negatif bekuan.

Signup and view all the flashcards

Karakter Cairan Sendi Septik

Cairan sendi yang menunjukkan infeksi, dengan ciri-ciri warna keruh, volume tinggi, banyak leukosit, dan banyak neutrofil.

Signup and view all the flashcards

Leukosit Tinggi (Cairan Sendi)

Jumlah leukosit yang lebih tinggi dari normal dalam cairan sendi mengindikasikan kemungkinan adanya peradangan atau infeksi.

Signup and view all the flashcards

Neutrofil Tinggi (Cairan Sendi)

Persentase neutrofil yang lebih tinggi dari 75% menunjukkan potensi infeksi yang serius dalam cairan sendi.

Signup and view all the flashcards

Transudat

Cairan patologis yang terbentuk akibat proses tanpa peradangan (non inflamasi) seperti gangguan keseimbangan tekanan di pembuluh darah.

Signup and view all the flashcards

Eksudat

Cairan patologis yang terbentuk akibat proses radang (inflamasi/infeksi) seperti infeksi bakteri, trauma, atau kanker.

Signup and view all the flashcards

Penyebab Transudat

Terbentuk karena ketidakseimbangan tekanan hidrostatik dan osmotik di pembuluh darah.

Signup and view all the flashcards

Contoh Penyebab Transudat

Sindroma nefrotik, sirosis hati, gagal jantung, penumpukan air dan garam, obstruksi limfe.

Signup and view all the flashcards

Penyebab Eksudat

Infeksi bakteri, virus, jamur, parasit, trauma, kanker atau metastase, radang steril.

Signup and view all the flashcards

Pengumpulan Spesimen

Cairan diambil dengan cara pungsi atau pembedahan, minimal 4-5 ml untuk cairan kental, dan 200-300 ml untuk cairan jernih.

Signup and view all the flashcards

Pembeda Transudat dan Eksudat

Transudat dan Eksudat adalah dua jenis cairan tubuh yang berbeda. Transudat adalah cairan yang terjadi akibat peningkatan tekanan hidrostatik atau penurunan tekanan onkotik, sementara Eksudat terjadi karena peningkatan permeabilitas pembuluh darah atau penurunan absorpsi limfe.

Signup and view all the flashcards

Ciri-ciri Transudat

Transudat biasanya berwarna kuning muda, encer, jernih, dan memiliki berat jenis kurang dari 1,018. Jumlah selnya sedikit, didominasi oleh sel mononuklear, dan proteinnya rendah.

Signup and view all the flashcards

Pemeriksaan Makroskopis

Melihat ciri-ciri cairan secara langsung, seperti warna, kejernihan, bau, dan adanya bekuan.

Signup and view all the flashcards

Ciri-ciri Eksudat

Eksudat biasanya berwarna keruh, kental, berbau busuk, memiliki berat jenis lebih dari 1,018, jumlah sel tinggi, didominasi oleh sel PMN, dan protein tinggi.

Signup and view all the flashcards

Pemeriksaan Rivalta

Uji kualitatif untuk protein dalam cairan tubuh, menggunakan asam asetat glasial. Reaksi positif menunjukkan eksudat.

Signup and view all the flashcards

Pemeriksaan Protein Kuantitatif

Mengukur jumlah protein dalam cairan tubuh, biasanya dihitung berdasarkan berat jenis.

Signup and view all the flashcards

Tes Rivalta

Tes Rivalta adalah tes sederhana untuk membedakan transudat dan eksudat. Tes ini positif pada Eksudat karena adanya protein yang tinggi.

Signup and view all the flashcards

Zat Lemak dalam Cairan

Adanya lemak di dalam cairan, membuat warnanya putih seperti susu, mungkin karena chylus atau zat lain.

Signup and view all the flashcards

LDH

LDH adalah enzim yang meningkat pada Eksudat. LDH tinggi pada Eksudat menunjukkan kerusakan jaringan yang lebih parah.

Signup and view all the flashcards

Faktor Penyebab Transudat

Penyebab transudat meliputi peningkatan tekanan hidrostatik kapiler, penurunan tekanan onkotik plasma, atau kedua faktor tersebut.

Signup and view all the flashcards

Faktor Penyebab Eksudat

Penyebab Eksudat meliputi peningkatan permeabilitas kapiler, penurunan absorpsi limfe, atau kedua faktor tersebut.

Signup and view all the flashcards

Study Notes

Pemeriksaan & Tes Laboratorium Darah, Cairan Sendi pada Kasus Nyeri Sendi

  • Pemeriksaan ini berfokus pada penentuan penyebab nyeri sendi melalui pemeriksaan darah dan cairan sendi.
  • Cairan sendi adalah cairan kental di dalam rongga sendi.
  • Komposisinya serupa dengan plasma darah.
  • Fungsinya adalah memberi nutrisi pada tulang rawan sendi, serta melumasi dan melindungi sendi.
  • Cairan sendi mengandung asam hialuronat yang membuatnya kental.
  • Dihasilkan oleh sel-sel sinoviosit.
  • Volumenya sekitar 1-3 ml.

Patologi Cairan Sendi

  • Ada 4 kelompok patologi cairan sendi: non inflamatorik, inflamatorik akut, hemoragik, dan septik.
  • Setiap kategori terkait dengan kondisi spesifik yang memengaruhi sendi.

Tes untuk Pemeriksaan Cairan Sendi

  • Tes Makroskopis: meliputi warna, kejernihan, bekuan, dan viskositas.
    • Warna dan kejernihan cairan sendi berbeda dalam berbagai kondisi cedera.
    • Bekuan menunjukkan adanya peradangan, semakin besar bekuan, semakin berat peradangannya.
    • Viskositas cairan sendi mencerminkan tingkatan peradangan.
  • Tes Mikroskopis: meliputi jumlah, morfologi, dan hitung jenis sel serta kristal.
    • Jumlah sel darah putih (leukosit) dalam cairan sendi dapat mengindikiasi kondisi inflamasi.
    • Morfologi sel dan hitung jenis sel memberikan gambaran mengenai penyebab nyeri sendi.
    • Kristal dalam cairan sendi mengindikasikan kondisi tertentu.
  • Tes Kimia: Glukosa, LDH (Laktat dehidrogenase), protein total, dan asam urat.
    • Pemeriksaan ini membantu mengidentifikasi kondisi-kondisi seperti artritis gout.
  • Tes Serologi: RF (Rhematoid Faktor), CRP (C-Reactive Protein), dan ANA (Antinuclear Antibodies).
  • Tes Mikrobiologi: meliputi pewarnaan Gram dan kultur.
    • Uji ini dilakukan jika ada dugaan infeksi pada kasus nyeri sendi.
    • Pewarnaan Gram digunakan untuk mengidentifikasi jenis bakteri.

Teknik Artrosentesis

  • Teknik pengambilan sampel cairan sendi disebut "Artrosentesis".
  • Indikasi artrosentesis: penetapan diagnosis, penurunan rasa sakit, perbaikan fungsi sendi, serta diagnosis banding (perbandingan dengan kondisi lain).
  • Pemeriksaan cairan sendi diusahakan secepat mungkin.
  • Dianjurkan puasa 4-6 jam atau semalam untuk mencegah ketidakseimbangan antara cairan sendi dan plasma darah
  • Kontraindikasi: adanya infeksi lokal, diatesis hemoragik (kecenderungan perdarahan), fraktur intra-artikuler, osteoporosis juxta-artikuler yang berat, sendi yang tidak stabil, serta kegagalan suntikan sebelumnya.

Komplikasi

  • Komplikasi dari aspirasi cairan sendi: infeksi, perdarahan, kerusakan kartilago, dan robekan tendon/ligamen.

Alat dan Bahan Artrosentesis

  • Spuit dan jarum (ukuran 19-25)
  • Pulpen untuk menandai titik suntik
  • Anestesi lokal (lidokain/etilklorida spray)
  • Kapas alkohol, kain kasa, yodium
  • Tabung aspirasi (4 buah)

Cara Kerja Artrosentesis

  • Sterilisasi area prosedur.
  • Penentuan lokasi dan penandaan titik suntik.
  • Penderita dalam posisi rileks.
  • Asepsis dan antisepsis area suntik.
  • Anestesi lokal (infiltrasi/semprotan).
  • Aspirasi secara perlahan (dengan pengaturan jumlah 10-20 ml).
  • Sampel ditempatkan ke dalam 4 tabung yang sudah disiapkan sebelumnya.

Tabung untuk sampel cairan sendi

  • Tabung I (tanpa antikoagulan): untuk tes makroskopis
  • Tabung II (dengan antikoagulan EDTA/heparin): untuk tes mikroskopis
  • Tabung III (dengan antikoagulan heparin/EDTA): untuk tes mikrobiologi
  • Tabung IV (tanpa antikoagulan): untuk tes kimia & serologi.

Penjelasan Tes Makroskopis

  • Warna dan kejernihan: Kondisi normal adalah jernih, warna kuning jernih dapat menunjukkan artritis traumatik, kuning keruh dapat mengindikasikan inflamasi, chylus (susu) menunjukkan artritis rematoid kronis, nanah menunjukkan artritis septik.
  • Bekuan: Kondisi normal adalah tidak ada bekuan. Adanya bekuan menunjukkan peradangan; semakin besar bekuan, semakin berat peradangan.
  • Viskositas: Kondisi normal adalah viskositas tinggi; viskositas rendah mengindikasikan inflamasi akut dan septik.
  • Tes mucin: Kondisi normal adalah ditemukan 1 bekuan yang kenyal; bekuan tidak tegas menunjukkan artritis rematoid. Bekuan yang pecah-pecah menunjukkan infeksi.

Pemeriksaan Cairan Sendi: Cara Pemeriksaan, Gambar, dan Interpretasi

  • Langkah-langkah cara pemeriksaan Mucin Clot Test
  • Gambar untuk penjelasan variasi hasil pemeriksaan Mucin Clot Test: Baik, Fair, Buruk, dan Sangat Buruk.

Tes Mikroskopis: Jumlah Leukosit

  • Prinsip: pengenceran sampel dengan NaCl 0.9% dan dimasukkan ke bilik hitung (hemositometer) untuk menghitung faktor pengenceran, dan diperoleh jumlah sel leukosit.
  • Interpretasi: jumlah leukosit <200/mm³ normal; 200-500/mm³ mengindikasikan penyakit degeneratif; >2000-100.000 menunjukkan inflamasi akut.

Kelompok Inflamasi Akut

  • Pada >750.000/mm³, artritis gout akut, RF, dan RA.
  • Pada 20.000-200.000/mm³, kemungkinan artritis septik.
  • Pada jumlah spesifik lainnya, menunjukan kategori diagnosis tertentu.

Tes Mikroskopis: Morfologi dan Hitung Jenis Sel

  • Prinsipnya, cairan sendi diwarnai di atas kaca objek untuk pemeriksaan mikroskopis.
  • Interpretasi: kondisi normal mengandung jumlah neutrofil < 25%; kelompok inflamasi akut (artritis gout akut, RF, dan RA), kelompok septik, dan kelompok hemoragik.

Tes Mikroskopis: Kristal

  • Prinsipnya, jenis kristal tergantung pada jenis kelainannya.
  • Interpretasinya, kristal yang ditemukan pada cairan sendi dapat mengindikasikan RA (kondisi tertentu), kristalogi asam urat (artritis gout) serta kristal.

Tes Kimia: Glukosa

  • Hasil reaksi diukur menggunakan spektrofotometer.
  • Normal: perbedaan glukosa serum dan cairan sendi ≤ 10 mg/dL.
  • Kelompok inflamatorik: nilai berbeda sesuai kondisi yang kemungkinan ada.
  • Kelompok septik, menunjukkan perbedaan pada nilai; kelompok hemoragik pun berbeda nilai.

Tes Kimia: LDH

  • Intensitas warna reaksi diukur dengan spektrofotometer.
  • Kondisi normal adalah 100-190 U/L.
  • Meningkat pada RA, gout, artritis penyebab infeksi; namun tetap normal pada penyakit sendi degeneratif.

Tes Kimia: Protein Total

  • Kondisi normal untuk kadar protein total cairan sendi adalah 1/4-1/3 dari plasma darah.
  • Kadar meningkat menunjukan perubahaan permeabilitas atau peningkatan sintesis protein di membran sinovial, yang merupakan tanda penyakit tertentu.

Tes Kimia: Asam Urat

  • Umurny sama dengan plasma.
  • Peningkatan asam urat dalam darah adalah tanda gout.
  • Tetapi, tidak semua pasien gout memiliki asam urat tinggi.
  • Efusi sendi dengan kristalogi asam urat monosodium menunjukkan kondisi tertentu.

Tes Serologi: RF (Rheumatoid Factor)

  • Pemeriksaan menggunakan suspensi granul plastik yang dilapisi gamma globulin manusia untuk mendeteksi autoantibodi.
  • Normal: Aglutinasi negatif; kadar RF < 8 IU/L.
  • Positif (RF +): > 60% pada pasien RA.
  • Positif palsu dapat terjadi pada kondisi lain.

Tes Serologi: CRP (C-Reactive Protein)

  • Prinsipnya, reaksi aglutinasi terjadi akibat adanya inflamasi atau nekrosis jaringan.
  • Normal: aglutinasi negatif; kadar CRP < 6 mg/L.
  • Positif (aglutinasi positif) menunjukkan kondisi tertentu (misalnya RA aktif, demam reumatik, keganasan, infeksi virus, TBC, dan kerusakan jaringan).

Tes Serologi: ANA (Antinuclear Antibody)

  • Metode sandwich menggunakan Ag + Ab + anti IgG, yang menghasilkan warna biru pada immunoassay.
  • Normal: jumlah ANA < 1.
  • Positif (> 1): Kondisi yang terkait.

Tes Mikrobiologi

  • Identifikasi adanya bakteri dalam cairan sendi, menggunakan pewarnaan Gram dan biakan (kultur).
  • Interpretasi: Gram+ menunjukkan bakteri bentuk batang (umum pada artritis TBC); Gram- menunjukkan bakteri bentuk kokus (umum pada artritis GO).
  • Pewarnaan tahan asam untuk mendeteksi bakteri seperti Staphylococcus, bakteri Gram negatif dan infeksi gonococcus.

Algoritma Analisis Cairan Sendi

  • Bagan untuk membedakan kondisi normal, non-inflamasi, inflamasi, septik dan hemoragik berdasarkan hasil pemeriksaan.

Transudat dan Eksudat

  • Transudat adalah cairan patologis yang berasal dari proses tanpa peradangan.
  • Eksudat adalah cairan patologis yang berasal dari proses radang.
  • Terdapat di rongga-rongga tubuh seperti peritonium, pleura, perikardium, dan syinovial.
  • Transudat terkait dengan gangguan keseimbangan tekanan hidrostatis kapiler dan tekanan osmotik protein plasma.
  • Faktor yang dapat menyebabkan transudat meliputi Sindrom Nefrotik, Sirosis Hepatitis, retensi natrium dan air (gagal ginjal), kegagalan jantung, perikarditis, dan obstruksi limfe (hidrothorax, limfedema).

Pemeriksaan Cairan Sendi: Makroskopis, Biokimia, dan Mikroskopis

  • Makroskopis: warna, kejernihan, volume, bekuan, viskositas, mucin.
  • Pemeriksaan Biokimia: meliputi kadar protein, glukosa, LDH, asam urat.
  • Pemeriksaan Mikroskopis: menghitung jumlah dan jenis sel darah putih (leukosit), dan memeriksa adanya kristal.

Penyakit Rheumatoid Arthritis (RA)

  • Inflamasi jaringan sinovial yang bersifat destruktif, kronik, progresif, dan sistemik.
  • Ditandai dengan tanda-tanda inflamasi (rubor, kalor, dolor, tumor, dan functio laesa).
  • Terkait dengan autoantibodi (rheumatoid factor dan anti-nuclear antibody).
  • Terjadi hubungan dengan Human Leukocyte Antigen (HLA) DRw4.
  • Termasuk penyakit autoimun.

Gout Arthritis/Pirai

  • Salah satu jenis artritis yang disebabkan oleh peningkatan kadar asam urat dalam darah.
  • Ditandai dengan penumpukan kristal asam urat (monosodium urat monohidrat) di dalam sendi.
  • Biasanya mengenai jari-jari kaki, lutut, tumit, pergelangan kaki, dan jari-jari tangan.
  • Merupakan kelainan metabolik.
  • Lebih sering menyerang pria dan wanita di usia mendekati menopause.

Pemeriksaan Laboratorium Gout Arthritis

  • Asam urat: normal untuk laki-laki < 7,0 mg/dL, perempuan < 5,7 mg/dL.
  • Pemeriksaan lain meliputi tes radang(LED dan CRP), dan penemuan kristal.

Studying That Suits You

Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.

Quiz Team

Description

Quiz ini menguji pemahaman tentang fungsi, komposisi, dan pemeriksaan cairan sendi. Selain itu, juga membahas tentang prosedur artrosentesis dan indikasi serta kontraindikasi yang terkait. Cobalah untuk mencocokkan kelompok patologis dengan penjelasannya.

More Like This

Synovial Fluid Analysis Quiz
24 questions
Cairan Sendi dan Artrosentesis
10 questions
Cairan Sendi dan Artrosentesis
44 questions
Use Quizgecko on...
Browser
Browser