Biologi Reproduksi Manusia

BAB 15 PEMBIAKAN SEKS, PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN DALAM MANUSIA DAN HAIWAN

• Bab ini membahas pembiakan seks, perkembangan, dan pertumbuhan pada manusia dan hewan.
• Topik dibahas meliputi sistem reproduksi manusia, gametogenesis, kitar haid, perkembangan janin (fetus), pembentukan kembar, dan isu kesehatan terkait sistem reproduksi.

15.1 Sistem Pembiakan Manusia

• Sistem reproduksi manusia memastikan kelangsungan spesies.
• Pembiakan seksual melibatkan produksi gamet jantan dan betina.
• Organ reproduksi perempuan meliputi rahim (uterus), tuba falopi, indung telur (ovari), dan faraj.
• Organ reproduksi laki-laki meliputi testis, duktus sperma, vas deferens, kelenjar prostat, dan zakar.

Sistem Pembiakan Lelaki dan Perempuan

• Kelangsungan spesies bergantung pada pembiakan, baik seksual maupun aseksual.
• Pembiakan seks melibatkan gamet jantan dan betina.
• Proses persenyawaan menghasilkan individu baru.

15.1.1 Organ Reproduksi Wanita

• Uterus: Organ berdinding tebal dan berotot berfungsi sebagai tempat perkembangan janin.
• Tuba Falopi: Saluran sempit yang menghubungkan indung telur dengan uterus, tempat persenyawaan terjadi.
• Indung telur (Ovari): Menghasilkan ovum (sel telur) dan hormon estrogen dan progesteron.
• Vagina (Faraj): Saluran yang menghubungkan rahim ke luar tubuh; tempat sperma masuk dan kelahiran terjadi.
• Serviks: Bagian sempit di bawah rahim yang menghubungkan uterus dengan vagina; membantu proses persenyawaan.

15.1.2 Organ Reproduksi Pria

• Testis: Menghasilkan sperma dan hormon testosteron.
• Duktus Sperma: Saluran yang mengangkut sperma ke epididimis.
• Epididimis: Tempat pematangan sperma.
• Vesikel Seminal: Memproduksi cairan yang memberi nutrisi pada sperma.
• Kelenjar Prostat: Menambahkan cairan pada sperma untuk nutrisi dan pergerakan sperma.
• Uretra: Saluran yang membawa sperma dan urin keluar dari tubuh.
• Penis (Zakar): Organ luar yang membawa sperma menuju ke vagina.

15.2 Gametogenesis Manusia

• Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (sel reproduksi) di gonad (testis pada pria dan ovari pada wanita).
• Gamet bersifat haploid (n) dan menggabungkan untuk membentuk zigot diploid (2n).
• Spermatogenesis membentuk sperma di testis; oogenesis membentuk ovum pada ovari.

15.2.1 Spermatogenesis

• Proses pembentukan sperma pada tubulus seminiferus di testis.
• Melibatkan pembahagian sel mitosis dan meiosis.
• Tahap utama: spermatogonium, spermatosit primer, spermatosit sekunder, spermatid, dan sperma.

15.2.2 Oogenesis

• Proses pembentukan ovum pada ovari.
• Dimulai sebelum kelahiran dan dihentikan pada profasa I tahap meiosis I.
• Tahap utama: sel germa primordium, oogonium, oosit primer, oosit sekunder, dan ovum.

15.3 Kitar Haid

• Kitaran haid melibatkan perubahan siklik pada rahim wanita dan diatur oleh perubahan hormon.
• Kitaran sekitar 28 hari.
• Fasa-fasa dalam kitaran haid: menstruasi, folikuler, ovulasi, dan luteal.

15.4 Perkembangan Fetus Manusia

• Tahapan awal perkembangan janin dari persenyawaan sampai kelahiran.
• Zigot berkembang menjadi morula, kemudian blastosista, lalu menempel di dinding rahim (implantasi).
• Embrio dan janin mengalami perkembangan struktur dan fungsi organ.

15.5 Pembentukan Kembar

• Kembar dapat berupa kembar seiras atau kembar tidak seiras.
• Kembar seiras memiliki satu plasenta dan genetik yang sama; kembar tidak seiras berpunca dari dua telur dan dua sperma yang disenyawakan.

15.6 Isu Kesihatan Berkaitan Sistem Pembiakan Manusia

• Kemandulan, penyebab pada laki-laki dan perempuan
• Faktor genetik, fisik, dan lingkungan dapat mendasari masalah kesuburan.
• Penting untuk melakukan pemeriksaan medis apabila kesulitan untuk memiliki keturunan.

15.7 Pertumbuhan dalam Manusia dan Haiwan

• Pertumbuhan melibatkan peningkatan saiz, jumlah sel, dan jisim suatu organisme.
• Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal (genetik) dan faktor eksternal (gizi, kesehatan).
• Faktor lingkungan dan genetik memengaruhi perkembangan setiap organisme.