Podcast
Questions and Answers
Dalam konteks teologis, apa yang dimaksud dengan 'Al-Arsy'?
Dalam konteks teologis, apa yang dimaksud dengan 'Al-Arsy'?
- Tempat pengendalian segala urusan alam semesta oleh Allah SWT. (correct)
- Langit tertinggi yang tidak dapat dijangkau oleh manusia.
- Singgasana fisik Allah yang terletak di atas langit ketujuh.
- Tempat berkumpulnya para malaikat yang bertasbih kepada Allah.
Bagaimana Islam memandang tindakan bom bunuh diri?
Bagaimana Islam memandang tindakan bom bunuh diri?
- Dibolehkan dalam kondisi perang sebagai strategi untuk mengalahkan musuh.
- Dilarang karena merugikan diri sendiri dan orang lain, serta bertentangan dengan prinsip menjaga kehidupan. (correct)
- Diperbolehkan jika dilakukan untuk membela agama Islam.
- Dianggap sebagai tindakan terpuji jika dilakukan dengan niat yang ikhlas.
Apa makna dari frasa "وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ " berdasarkan teks?
Apa makna dari frasa "وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ " berdasarkan teks?
- Momen ketika manusia dibangkitkan dari kubur.
- Peristiwa turunnya wahyu kepada Nabi Muhammad SAW.
- Peristiwa tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil sebagai tanda hari kiamat. (correct)
- Proses penciptaan alam semesta oleh Allah SWT.
Bagaimana sikap yang tepat dalam bermazhab menurut Islam yang sesuai dengan teks?
Bagaimana sikap yang tepat dalam bermazhab menurut Islam yang sesuai dengan teks?
Apa yang dimaksud dengan ghibah dan apa dampaknya menurut ajaran Islam?
Apa yang dimaksud dengan ghibah dan apa dampaknya menurut ajaran Islam?
Apa yang dimaksud dengan ummatan wasata dalam konteks ajaran Islam?
Apa yang dimaksud dengan ummatan wasata dalam konteks ajaran Islam?
Apa peran Baitul Hikmah pada masa Bani Abbasiyah?
Apa peran Baitul Hikmah pada masa Bani Abbasiyah?
Apa perbedaan utama antara Salat Jama' dan Salat Qashar?
Apa perbedaan utama antara Salat Jama' dan Salat Qashar?
Apa yang dimaksud dengan khiyar dalam transaksi jual beli menurut Islam?
Apa yang dimaksud dengan khiyar dalam transaksi jual beli menurut Islam?
Apa makna ayat dalam Surat Al-Anbiya' ayat 30 terkait dengan teori Big Bang?
Apa makna ayat dalam Surat Al-Anbiya' ayat 30 terkait dengan teori Big Bang?
Flashcards
Surat Al-Anbiya' Ayat 30
Surat Al-Anbiya' Ayat 30
Langit dan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang padu, kemudian dipisahkan oleh Allah.
Makna Al-Arsy
Makna Al-Arsy
Sesuatu yang memiliki atap, tempat Allah mengendalikan segala urusan alam semesta.
Hukum Idgham Mitslain
Hukum Idgham Mitslain
Bertemunya dua huruf yang sama, huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat, lalu terjadi peleburan bacaan.
Penciptaan Malaikat
Penciptaan Malaikat
Signup and view all the flashcards
Makna "وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ "
Makna "وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ "
Signup and view all the flashcards
Sikap Menolak Mencontek
Sikap Menolak Mencontek
Signup and view all the flashcards
Ghibah dalam Islam
Ghibah dalam Islam
Signup and view all the flashcards
Makna Rukhshah
Makna Rukhshah
Signup and view all the flashcards
Makna "Ummatan Wasata"
Makna "Ummatan Wasata"
Signup and view all the flashcards
Makna Tabayun
Makna Tabayun
Signup and view all the flashcards
Study Notes
Isi Kandungan Surat Al-Anbiya' Ayat 30
- Ayat ini menjelaskan bahwa langit dan bumi awalnya menyatu, kemudian dipisahkan oleh Allah.
- Terdapat keterkaitan dengan teori Big Bang dalam ilmu pengetahuan modern, yang menjelaskan bahwa alam semesta berasal dari titik tunggal yang sangat padat, lalu mengalami ledakan besar dan terus berkembang.
- Sumber-sumber pendukung mencakup Tafsir Ibnu Katsir dan "The Bible, the Qur'an and Science" karya Maurice Bucaille.
Ayat yang Berhubungan dengan Teori Big Bang
- Frasa "كَانَتْ رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا" berarti "dahulu keduanya satu kesatuan, lalu Kami pisahkan".
- Istilah "ratq" bermakna sesuatu yang menyatu, sedangkan "fataq" bermakna pemisahan atau perpecahan.
- Selaras dengan teori Big Bang yang menyatakan alam semesta awalnya padat dan kemudian berkembang melalui ledakan besar.
- Sumber: Tafsir Al-Jalalain dan Dr. Zaghloul El-Naggar, pakar kosmologi Islam.
Makna Al-Arsy
- Secara bahasa, "Al-Arsy" berarti sesuatu yang memiliki atap.
- Dalam konteks teologis, Al-Arsy adalah tempat pengendalian segala urusan alam semesta oleh Allah SWT.
- Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-A'raf: 54, "Kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy".
- Makna "bersemayam" tidak bisa disamakan dengan makhluk, karena Allah Maha Suci dari sifat makhluk.
- Sumber: Tafsir Ibnu Katsir dan Kitab "Al-Aqidah At-Tahawiyyah" karya Imam Ath-Thahawi.
Hukum Tajwid dalam "ارْكَبْ مَّعَنَا"
- Pada frasa "ارْكَبْ مَّعَنَا" terdapat hukum Idgham Mitslain.
- Hukum ini terjadi ketika dua huruf yang sama bertemu dalam satu kata atau dua kata yang berdekatan, dengan huruf pertama sukun dan huruf kedua berharakat.
- Dalam hal ini, dua huruf "م" bertemu dan terjadi peleburan bacaan.
- Sumber: Kitab "Tuhfatul Athfal" karya Syaikh Sulaiman Al-Jamzuri.
Penciptaan Malaikat
- Malaikat diciptakan dari cahaya (An-Nur), berbeda dengan manusia dan jin.
- Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda:"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan sebagaimana yang telah dijelaskan kepada kalian." (HR. Muslim No. 2996).
- Sumber: Shahih Muslim.
Bentuk Penyampaian Wahyu oleh Malaikat Jibril
- Malaikat Jibril menyampaikan wahyu dalam berbagai bentuk.
- Salah satunya dengan menampakkan diri sebagai seorang laki-laki tampan berpakaian putih, sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab mengenai hadits Jibril.
- Sumber: HR. Muslim No. 8 dan Tafsir Ibnu Katsir.
Makna "وَنُفِخَ فِي الصُّوْرِ"
- Frasa ini merujuk pada peristiwa tiupan sangkakala oleh Malaikat Israfil sebagai tanda hari kiamat.
- Dalam QS. Az-Zumar: 68 disebutkan bahwa tiupan pertama akan menghancurkan semua makhluk, dan tiupan kedua akan membangkitkan mereka kembali.
- Sumber: Tafsir Al-Muyassar dan HR. Bukhari No. 6043.
Sikap Menolak Mencontek
- Mencontek adalah perbuatan curang yang bertentangan dengan nilai kejujuran.
- Setiap perbuatan manusia dicatat oleh malaikat, termasuk amal buruk yang dicatat oleh Malaikat Atid.
- QS. Qaf: 18 menyebutkan:"Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)."
- Sumber: Tafsir Al-Muyassar dan QS. Qaf: 18.
Ghibah dalam Islam
- Ghibah atau membicarakan keburukan orang lain tanpa sepengetahuannya merupakan dosa besar dalam Islam.
- Dalam QS. Al-Hujurat: 12, ghibah diibaratkan seperti memakan daging saudara sendiri yang telah mati, menunjukkan betapa buruknya perbuatan ini.
- Rasulullah SAW bersabda:"Ghibah adalah engkau menyebut sesuatu yang ada pada saudaramu yang dia tidak suka." (HR. Muslim No. 2589).
- Sumber: QS. Al-Hujurat: 12 dan HR. Muslim No. 2589.
Makna Ayat QS. Al-Hujurat Ayat 12
- Ayat ini mengajarkan untuk menjauhi prasangka buruk (suʼudzon), karena dapat mengarah pada fitnah dan dosa.
- Islam menekankan pentingnya berpikir positif dan mencari kebenaran sebelum menyimpulkan sesuatu tentang orang lain.
- Ayat ini berbunyi:"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain..." (QS. Al-Hujurat: 12).
- Sumber: Tafsir Al-Muyassar dan Kitab "Riyadhus Shalihin" karya Imam An-Nawawi.
Dampak Negatif Ghibah
- Ghibah adalah perbuatan membicarakan keburukan atau aib seseorang tanpa sepengetahuannya.
- Islam menganggap ghibah sebagai dosa besar yang dapat menyebabkan berbagai dampak negatif, antara lain: perpecahan sosial dan merusak tali silaturahmi.
- Sumber: Q.S. Al-Hujurat: 12 dan HR. Muslim No. 2589.
Makna Tabayun
- Tabayun berarti meneliti kebenaran suatu informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya.
- Islam mengajarkan umatnya untuk tidak tergesa-gesa dalam menerima atau menyebarkan berita yang belum jelas kebenarannya.
- Hal ini untuk menghindari fitnah dan kesalahpahaman.
- Sumber: Q.S. Al-Hujurat: 6.
Makna Rukhsah
- Secara bahasa, rukhsah berarti keringanan atau kemudahan.
- Dalam konteks Islam, rukhsah adalah keringanan hukum syariat bagi seseorang dalam kondisi tertentu, seperti perjalanan jauh, sakit, atau keadaan darurat.
- Contohnya adalah kebolehan mengqashar salat atau berbuka puasa bagi musafir.
- Sumber: Q.S. Al-Baqarah: 185 dan HR. Muslim No. 1114.
Salat Jama' dan Qashar
- Salat Jama' adalah penggabungan dua salat dalam satu waktu, sedangkan Salat Qashar adalah meringkas jumlah rakaat salat dari empat menjadi dua bagi musafir.
- Keringanan ini diberikan agar umat Islam tetap dapat menjalankan ibadah meskipun dalam perjalanan atau keadaan sulit.
- Sumber: Q.S. An-Nisa: 101 dan HR. Muslim No. 686.
Syarat Salat Jama' dan Qashar
- Bepergian jauh (minimal sekitar 80 km).
- Sedang dalam keadaan sakit atau uzur.
- Kondisi darurat lainnya, seperti hujan lebat atau perang.
- Sumber: Q.S. An-Nisa: 101 dan HR. Bukhari No. 1090.
- Beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan Salat Jama' dan Qashar antara lain:
Niat Salat Jama' Taqdim Maghrib dengan Isya’
- Jika seseorang ingin melaksanakan Salat Jama' Taqdim (menggabungkan salat di waktu yang pertama), maka niatnya sebagai berikut: "Usholli fardhal maghribi tsalâtsa raka'âti jam'an taqdiman ma'al 'Isya lillâhi ta'âlâ."
- Sumber: Kitab Fiqih Sunnah Sayyid Sabiq, Juz 1.
Niat Salat Jama' Qashar
- Untuk Salat Jama' Qashar, niatnya sebagai berikut: "Usholli fardhal dzuhri rak'ataini qashran jam'an taqdiman ma'al 'Ashri lillâhi ta'ala."
- Kata "قَصْرًا" menunjukkan bahwa salat yang dijamak juga diperpendek rakaatnya.
- Sumber: Kitab Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuhu, Juz 2.
Kemunduran Bani Umayyah II
- Faktor utama kemunduran Bani Umayyah II adalah perebutan kekuasaan di antara para wazir, ketidakpuasan dari kalangan rakyat terutama non-Arab, dan serangan dari Dinasti Abbasiyah.
- Serangan ini yang akhirnya menggulingkan Bani Umayyah di Andalusia.
- Sumber: Philip K. Hitti, "History of the Arabs".
Toleransi dalam Bani Umayyah II
- Bani Umayyah II menunjukkan sikap toleransi dengan memberikan kebebasan beragama kepada penduduk non-Muslim.
- Mengizinkan umat Yahudi dan Nasrani menjalankan ibadah mereka.
- Mempekerjakan non-Muslim dalam administrasi pemerintahan.
- Sumber: Ibn Khaldun, "Muqaddimah".
Makna "Ummatan Wasata"
- Ummatan Wasata berarti umat yang berada di posisi tengah, tidak ekstrem dalam beragama.
- Umat Islam diharapkan menjaga keseimbangan dalam ibadah dan kehidupan dunia,bersikap adil dalam menilai sesuatu.
- Tidak terjebak dalam fanatisme atau radikalisme.
- Sumber: Q.S. Al-Baqarah: 143 dan Tafsir Ibnu Katsir.
Bom Bunuh Diri dalam Islam
- Islam melarang tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain, termasuk bom bunuh diri.
- Dalam Al-Qur'an, Allah berfirman: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah Maha Penyayang kepadamu." (Q.S. An-Nisa: 29).
- Islam mengajarkan untuk menjaga kehidupan sebagai amanah dari Allah dan melarang tindakan ekstrem yang menyebabkan kehancuran.
Menghindari Pemahaman Ekstrem
- Cara terbaik untuk menghindari pemahaman ekstrem adalah dengan memahami ajaran Islam dari ulama yang memiliki pemahaman yang luas dan mendalam.
- Allah berfirman dalam Al-Qur'an: "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui." (Q.S. An-Nahl: 43).
- Pemahaman yang moderat akan menjaga keseimbangan dalam beragama.
Makna Nabi Secara Bahasa
- Secara bahasa, kata "Nabi" berasal dari bahasa Arab "نَبِيّ" (nabiyyun) yang berarti "kabar" atau "berita".
- Nabi adalah orang yang menerima wahyu dari Ällah untuk dirinya sendiri dan umatnya.
Sifat Wajib Rasul
- Rasul memiliki empat sifat wajib, yaitu: Shidiq (jujur), Amanah (dapat dipercaya), Tabligh (menyampaikan), dan Fathanah (cerdas).
- Shidiq (jujur) – Tidak pernah berdusta.
- Amanah (dapat dipercaya) – Tidak mengkhianati kepercayaan.
- Tabligh (menyampaikan) – Menyampaikan wahyu tanpa menyembunyikan.
- Fathanah (cerdas) – Memiliki kecerdasan luar biasa dalam berdakwah.
Rasul Ulul Azmi
- Rasul Ulul Azmi adalah rasul yang memiliki keteguhan luar biasa dalam menyampaikan risalah Allah.
- Mereka adalah: Nabi Nuh AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Musa AS, Nabi Isa AS, Nabi Muhammad SAW
Sifat Jaiz Rasul
- Sifat jaiz Rasul disebut Al-A'radul Basyariyah, yaitu sifat manusiawi yang wajar dimiliki seperti makan, minum, tidur, dan merasakan sakit.
Toleransi dalam Islam
- Islam membolehkan toleransi dalam hal sosial, tetapi tidak dalam akidah.
- Hal ini dijelaskan dalam Q.S. Al-Kafirun ayat 6: "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
- Toleransi harus tetap dalam batasan syariat Islam.
Piagam Madinah
- Piagam Madinah adalah perjanjian yang dibuat oleh Nabi Muhammad SAW untuk mengatur kehidupan masyarakat Madinah.
- Dalam pasal 16 disebutkan bahwa kaum Yahudi yang mengikuti kaum Muslimin akan mendapatkan perlindungan selama mereka tidak menzalimi.
Sikap terhadap Ibadah Orang Lain
- Islam mengajarkan untuk menghormati ibadah agama lain.
- Dalam Q.S. Al-An'am: 108 disebutkan: "Dan janganlah kamu mencela sesembahan yang mereka sembah selain Allah..."
- Hal ini menunjukkan pentingnya sikap saling menghormati dalam kehidupan beragama.
Ucapan Selamat kepada Non-Muslim
- Dalam Islam, mengucapkan selamat pada hari raya agama lain diperbolehkan selama tidak mengandung unsur syirik.
- Hal ini termasuk dalam menjaga hubungan baik dan keharmonisan sosial sesuai dengan ajaran Islam tentang toleransi.
Peran Islam dalam Menyatukan Beragam Suku dan Etnis di Indonesia melalui Nilai-Nilai Toleransi
- Islam memainkan peran signifikan dalam menyatukan berbagai suku dan etnis di Indonesia dengan menanamkan nilai-nilai toleransi.
- Ajaran Islam mendorong ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) yang melampaui batas-batas suku dan etnis.
- Misalnya, Islam mendorong tumbuhnya solidaritas di antara berbagai suku dan etnis yang berbeda, yang kemudian berkembang menjadi solidaritas sesama warga tanah air ketika menghadapi penjajahan.
Syarat-Syarat dalam Transaksi Jual Beli dalam Islam
- Dalam Islam, transaksi jual beli harus memenuhi beberapa syarat untuk memastikan keadilan dan menghindari sengketa: penjual dan pembeli, barang yang dijual, akad (ijab dan qabul), alat pembayaran.
- Penjual dan Pembeli: Keduanya harus berakal sehat, baligh, dan melakukan transaksi atas kehendak sendiri tanpa paksaan.
- Barang yang Dijual: Barang harus halal, suci, bermanfaat, dan dimiliki sepenuhnya oleh penjual.
- Akad (Ijab dan Qabul): Harus ada pernyataan serah terima antara penjual dan pembeli yang menunjukkan kesepakatan bersama.
- Alat Pembayaran: Harus jelas dan disepakati oleh kedua belah pihak.
Konsep Khiyar dalam Transaksi Jual Beli
- Khiyar adalah hak yang diberikan kepada penjual dan pembeli untuk memilih melanjutkan atau membatalkan transaksi.
- Beberapa jenis khiyar meliputi: khiyar majlis, khiyar syarat, khiyar aib.
- Khiyar Majlis: Hak untuk membatalkan atau melanjutkan transaksi selama kedua belah pihak masih berada di tempat akad.
- Khiyar Syarat: Hak untuk membatalkan atau melanjutkan transaksi berdasarkan persyaratan yang disepakati dalam jangka waktu tertentu.
- Khiyar Aib: Hak untuk membatalkan transaksi jika ditemukan cacat pada barang setelah akad berlangsung.
Larangan Riba dalam Transaksi Utang-Piutang
- Riba adalah tambahan yang dikenakan di luar kesepakatan awal dalam transaksi utang-piutang, dan Islam dengan tegas melarang praktik ini.
- Riba dianggap merugikan pihak peminjam dan menimbulkan ketidakadilan dalam ekonomi.
- Tujuan dari larangan riba adalan untuk mencegah eksploitasi dan memastikan keadilan dalam transaksi keuangan.
Larangan Memakan Riba Secara Berlipat Ganda dalam Q.S. Ali Imran Ayat 130
- Allah melarang umat Islam untuk memakan riba secara berlipat ganda karena hal tersebut tidak mendatangkan keberkahan dan dapat merugikan masyarakat secara keseluruhan.
- Ayat ini menekankan pentingnya menjauhi praktik riba untuk mencapai keadilan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Perkembangan Ilmu-Ilmu Islam pada Masa Bani Abbasiyah
- Pada masa Bani Abbasiyah, terjadi perkembangan pesat dalam penyusunan ilmu-ilmu Islam.
- Lahirnya berbagai disiplin ilmu seperti tafsir, fikih, nahwu, dan sirah.
- Pemerintah Abbasiyah mendukung para ulama dan cendekiawan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Penyusunan dan Pengembangan Ilmu-Ilmu Islam pada Masa Abbasiyah
- Pada masa Abbasiyah, ilmu-ilmu seperti tafsir (penafsiran Al-Qur'an), fikih (yurisprudensi Islam), nahwu (tata bahasa Arab), dan sirah (biografi Nabi Muhammad) mengalami kodifikasi dan pengembangan signifikan.
- Para ulama bekerja keras untuk menyusun dan mengajarkan ilmu-ilmu ini, sehingga masyarakat dapat memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan terstruktur.
Peran Baitul Hikmah dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
- Baitul Hikmah adalah pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan penerjemahan manuskrip dari berbagai peradaban, termasuk Yunani, Persia, dan India, yang didirikan pada masa Bani Abbasiyah.
Kejayaan Bani Abbasiyah dan Lahirnya Banyak Ilmuwan Islam
- Masa kejayaan Bani Abbasiyah ditandai dengan lahirnya banyak ilmuwan Islam dan perkembangan pesat dalam berbagai bidang ilmu.
Mad
- Secara bahasa, mad berarti panjang.
- Dalam ilmu tajwid, mad mengacu pada hukum bacaan yang mengharuskan pemanjangan suara huruf-huruf tertentu dalam Al-Qur'an.
Surat Al-Baqarah Ayat 30: Manusia sebagai Khalifah di Bumi
- Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diberi amanah untuk mengelola, memakmurkan, dan menjaga keseimbangan bumi.
Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfashil
- Mad jaiz munfashil terjadi jika huruf mad bertemu dengan hamzah, tetapi dalam dua kata yang terpisah. Dibaca panjang 4-5 harakat. Contohnya: يَا أَيُّهَا (Yaa ayyuhal) dalam Q.S. Al-Baqarah: 104 • فِي أَنفُسِكُمْ (Fii anfusikum) dalam Q.S. Ali-Imran: 30
Takdir Muallaq (Bergantung pada Usaha)
- Takdir muallaq adalah ketentuan Allah yang masih bisa berubah tergantung pada usaha dan doa manusia.
- Seperti kepintaran dapat meningkat dengan belajar dan kekayaan bisa bertambah dengan bekerja keras.
- Sumber: Kitab "Al-Qadha wa Al-Qadar" oleh Ibnu Taimiyah dan Hadis Nabi.
Takdir Mubram (Takdir yang Pasti)
- Takdir mubram adalah ketentuan Allah yang tidak dapat diubah dan pasti terjadi.
- Seperti kematian setiap manusia dan jenis kelamin saat lahir dan terbit dan terbenamnya matahari.
- Sumber: Kitab "Al-Irshad Ila Shahih Al-I'tiqad" oleh Syaikh Shalih Al-Fauzan
Yusuf Al-Qardhawi tentang Seni dalam Islam
- Ulama Yusuf Al-Qardhawi menyatakan bahwa seni dapat menjadi sarana dakwah, asalkan tidak melanggar batasan syariat.
Makna Rendah Hati dalam Islam
- Rendah hati berarti tidak angkuh dan sombong dalam berinteraksi dengan orang lain.
- Dalam Islam, sifat ini sangat dianjurkan.
Sebab Perbedaan Pendapat dalam Islam
- Perbedaan pendapat dalam Islam terjadi karena beberapa faktor:dalam memahami dalil, kaidah bahasa, kondisi sosial dan budaya.
Sikap dalam Bermazhab
- Dalam bermazhab, sikap terbaik adalah menghormati perbedaan dan tidak merasa lebih benar dari yang lain. "Pendapatku benar, tetapi mungkin salah. Pendapat orang lain salah, tetapi mungkin benar." - Imam Syafi'i
Zahiruddin Babur: Pendiri Dinasti Mughal
- Zahiruddin Babur (1483-1530) adalah pendiri Kesultanan Mughal di India. Ia berhasil menaklukkan Ibrahim Lodi dalam Pertempuran Panipat (1526).
- Sumber: Buku "Babur Nama" karya Babur sendiri
Studying That Suits You
Use AI to generate personalized quizzes and flashcards to suit your learning preferences.