Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI PDF 2023
Document Details
Uploaded by UnrivaledSanity5358
2023
Siti Nurjanah, Sri Cahyati, dan Ali Usman
Tags
Summary
This document is a teacher's guide on Pancasila for senior high school students in Indonesia. It provides an overview of Pancasila as a national ideology in Indonesia, explaining its historical context, core values, and applications. The guide includes pedagogical strategies for teaching the subject.
Full Transcript
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2023 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Penulis : Siti Nurjanah, Sri Cahyati, dan Ali Usman ISBN : 978-623-194-638-6 (jil.2 PDF) Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila A. Pendahuluan...
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA, 2023 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Penulis : Siti Nurjanah, Sri Cahyati, dan Ali Usman ISBN : 978-623-194-638-6 (jil.2 PDF) Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila A. Pendahuluan Pada pembelajaran bab ini, guru mengajak peserta didik menyelami Pancasila berdasarkan subtema (1) rumusan dan keterkaitan sila-sila Pancasila dan (2) Pancasila sebagai ideologi terbuka. Pada rumusan dan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila, guru dan peserta didik diharapkan dapat mengingat kembali materi mengenai kronologi sejarah perumusan Pancasila yang telah dibahas pada kelas X. Ide dasar sila-sila Pancasila secara historis dapat dilacak pada sidang-sidang BPUPK (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan), mulai dari rumusan yang diusulkan oleh Mohammad Yamin, Soepomo, hingga Sukarno. Pada buku ajar ini (Buku Panduan Guru dan Buku Siswa) secara konsisten ditulis BPUPK bukan BPUPKI karena tiga alasan. Pertama, BPUPK yang merupakan terjemahan dari bahasa Jepang, Dokuritzu Zyunbi Tyoosakai, tidak menyebut nama negara yang akan merdeka, yakni Indonesia. Kedua, pada masa itu, Indonesia belum menjadi bangsa merdeka dan belum ada kesepakatan nama negara. Ketiga, berdasarkan Peraturan Badan (Perban) BPIP Nomor 2 Tahun 2020 tentang Materi Pokok Pembinaan Ideologi Pancasila yang mengggunakan istilah BPUPK. Begitu pula penulisan nama Sukarno bukan Soekarno. Penulisan nama Sukarno atas permintaannya sendiri berdasarkan wawancara dengan Cindy Adams dalam buku Bung Karno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Selain itu, penulisan Sukarno menyesuaikan dengan ejaan baru bahasa Indonesia. Setelah memahami historisitas rumusan sila-sila, guru menjelaskan tentang keterkaitan antarsila sebagai kesatuan yang utuh, kemudian dilanjutkan ke materi mengenai makna lima sila, yang dapat diinternalisasi ke dalam perilaku kehidupan berbangsa, bermasyarakat, dan pengalaman individu masing-masing. Internalisasi terhadap sila-sila Pancasila pada akhirnya mengarah pada pentingnya memahami Pancasila sebagai ideologi. Secara sistematis, pembahasan tema ini dimulai dari pengertian dan ciri ideologi hingga pemahaman Pancasila sebagai ideologi terbuka. 16 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Pokok Materi dan Hubungan Antarpokok Materi dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran Bab menjiwai Pancasila mencakup empat meteri yang saling terkait, yaitu (1) menganalisis keterkaitan antarsila Pancasila; (2) menganalisis makna sila-sila dalam Pancasila mencakup Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia; (3) menganalisis Pancasila dalam tindakan; (4) menganalisis Pancasila sebagai ideologi negara mencakup pengertian dan ciri ideologi, Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia, dan Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis. Dari penjabaran materi ini, peserta didik diharapkan dapat menganalisis rumusan dan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila serta menganalisis Pancasila sebagai ideologi negara. Dimensi Proil Pelajar Pancasila yang diterapkan pada pembelajaran bab ini adalah berpikir kritis dan kolaboratif. Peta Konsep Keterkaitan Lima Sila Pancasila Makna dan Keterkaitan Sila-Sila Pancasila Makna Lima Sila Pancasila Menjiwai Pancasila Dalam Tindakan Pancasila Meja Statis Pancasila sebagai Ideologi Negara Leitstar Dinamis Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 17 B. Apersepsi Apersepsi merupakan suatu proses internalisasi terhadap materi tertentu berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya sehingga peserta didik dapat mengingat dan memahami materi dalam proses belajar. Guru dituntut dapat menyelami pengalaman-pengalaman peserta didik terhadap materi yang dipelajari sebelumnya sehingga dapat dilanjutkan untuk memahami materi berikutnya. Dalam konteks bab menjiwai Pancasila, guru dapat melakukan apersepsi melalui gambar dan keterangan teks di bawah ini. Gambar 1.1 Pidato Sukarno pada Sidang BPUPK Sumber: Arsip Nasional Republik Indonesia/1 Juni 1945 Bagaimana kronologi sejarah perumusan Pancasila oleh pendiri bangsa dalam sidang BPUPK hingga disahkan menjadi dasar negara Indonesia pada sidang PPKI? Guru harus aktif bertanya dan mengonirmasi kepada peserta didik terkait kronologi sejarah perumusan Pancasila yang telah dipelajari pada kelas X. Apersepsi terhadap kronologi sejarah perumusan Pancasila akan membawa pada pemahaman rumusan dan sistematika lima sila Pancasila yang menjadi materi pokok dalam bab ini. 18 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI C. Konsep dan Keterampilan Prasyarat Peserta didik perlu mengingat kembali materi-materi yang telah dipelajari pada kelas X, terutama materi tentang kronologi sejarah perumusan Pancasila. Tema rumusan dan sistematika sila-sila Pancasila pada kelas XI ini merupakan lanjutan dari kelas X. Bahan materinya beririsan dengan kronologi sejarah perumusan Pancasila melalui sidang-sidang BPUPK. Pemahaman terhadap konsep dan prasyarat di atas idealnya tidak hanya dilakukan peserta didik, tetapi juga guru. Guru harus melakukan hal yang sama, yaitu mengingat dan mendalami kembali tentang kronologi sejarah perumusan Pancasila. Guru dapat meningkatkan wawasan kebangsaan selain dengan membaca Buku Siswa juga membaca referensi lain, seperti buku, jurnal, atau informasi dari situs yang kredibel. D. Penyajian Materi Esensial Materi yang disajikan dalam bab menjiwai Pancasila mencakup konsep- konsep berikut: 1. Menganalisis keterkaitan antarsila Pancasila 2. Menganalisis makna sila-sila dalam Pancasila a. Ketuhanan Yang Maha Esa b. Kemanusiaan yang adil dan beradab c. Persatuan Indonesia d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 3. Menganalisis Pancasila dalam tindakan 4. Menganalisis Pancasila sebagai ideologi negara a. Pengertian dan ciri ideologi b. Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia c. Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis Materi yang disajikan dalam bab ini bersifat deskriptif dan abstrak sehingga memungkinkan peserta didik dapat menghubungkan dengan pengalaman- pengalaman aktual yang dialaminya. Hal itu akan membentuk pribadi yang sesuai dengan Proil Pelajar Pancasila. Guru dapat menambah bahan referensi lain, seperti beberapa buku di bawah ini. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 19 1. Ki Hajar Dewantara. 1950. Pantjasila. Jogja: N.V. Usaha Penerbitan Indonesia 2. Hatta, Subardjo, Maramis, Sunario, dan Pringgodigdo. 1984. Uraian Pancasila. Jakarta: Penerbit Mutiara 3. Notonagoro. 1968. Beberapa Hal Mengenai Pancasila. Jakarta: Pancuran Tujuh 4. Sukarno. 2013. Pancasila Dasar Negara: Kursus Pancasila oleh Presiden Sukarno. Yogyakarta: PSP UGM 5. Musthafa Kamal Pasha, dkk. 2003 (edisi revisi). Pancasila dalam Tinjauan Historis, Yuridis, dan Filosois. Yogyakarta: Citra Kasih Mandiri 6. Tim Dosen Pancasila Universitas Brawijaya. 2017. Pancasila dalam Diskurus: Sejarah, Jalan Tengah, dan Filosoi Bangsa. Yogyakarta: Ifada Publishing 7. Hasse Jubba, Yuyus Kardiman, dan Prayogo. 2022. Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI. Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila E. Penilaian Sebelum Pembelajaran Penilaian peserta didik dapat dilakukan sebelum pembelajaran melalui apersepsi. Guru dapat mengajukan pertanyaan terbuka, misalnya: Siapa yang masih ingat perbedaan tugas dan fungsi Panitia Sembilan dengan Panitia Delapan dalam kronologi sejarah perumusan Pancasila? Guru perlu mencatat peserta didik yang memberikan jawaban dan respons atas pertanyaan tersebut karena ini termasuk bagian dari upaya memberi penilaian sebelum pembelajaran. Dari proses ini, guru dapat memetakan dan mengukur tingkat kemampuan peserta didik baik dari aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. Hasil penilaian sebelum pembelajaran melalui apersepsi dapat menjadi pertimbangan bagi guru untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat bagi peserta didik. Guru diharapkan dapat memadukan peran antara penyampaian meteri dan strategi pembelajaran yang efektif. 20 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI F. Panduan Pembelajaran 1. Periode Waktu Pembelajaran Materi menjiwai Pancasila disampaikan dalam 14 JP (7 kali pertemuan X 2 JP). Namun, untuk pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing sekolah. Tabel 1.1 Periode Waktu Pembelajaran Pertemuan ke- Materi 1 Keterkaitan antarsila Pancasila 2 Menganalisis makna sila-sila dalam Pancasila Makna Ketuhanan Yang Maha Esa 3 Makna Kemanusiaan yang adil dan beradab Makna Persatuan Indonesia 4 Makna Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 5 Pancasila dalam tindakan 6 Pancasila sebagai ideologi negara Pengertian dan ciri ideologi 7 Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis 2. Tujuan Pembelajaran Tujuan pembelajaran pada bab ini dijabarkan ke dalam kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran sebagai berikut. 1. Menganalisis keterkaitan antarsila Pancasila 2. Menganalisis makna sila-sila dalam Pancasila 3. Menganalisis makna Ketuhanan Yang Maha Esa 4. Menganalisis makna kemanusiaan yang adil dan beradab 5. Menganalisis makna persatuan Indonesia 6. Menganalisis makna kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 21 7. Menganalisis makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia 8. Menganalisis Pancasila dalam tindakan 9. Menganalisis Pancasila sebagai ideologi negara 10. Menganalisis pengertian dan ciri ideologi 11. Menganalisis Pancasila sebagai ideologi Negara Republik Indonesia 12. Menganalisis Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis 3. Kegiatan Aktivitas Pembelajaran a. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 Tabel 1.2 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-1 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Keterkaitan 120 menit Keterkaitan antarsila Diskusi Portofolio Antarsila Pancasila Pancasila Mengisi Graik TIK Mengisi Grafik TIK Grafik TIK adalah grafik yang digunakan untuk membantu peserta didik mengorganisasikan informasi sebelum, saat, dan setelah pembelajaran. Grafik ini membantu peserta didik untuk mengaktifkan pengetahuan sebelumnya dan mengaitkan dengan pengetahuan yang baru. Dalam hal ini, guru mengajak peserta didik mengisi grafik TIK untuk mengetahui apa yang telah dipelajari di kelas atau pertemuan sebelumnya serta apa yang hendak diketahui lebih mendalam. Tabel 1.3 Mengisi Graik TIK Saya Tahu … Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui … (diisi di awal pembelajaran) (diisi di awal pembelajaran) (diisi di akhir pembelajaran) *Lembar Kerja Peserta Didik Keterangan: Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang tema yang akan dibahas (diisi di awal pembelajaran). 22 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu lebih banyak tentang tema yang akan dibahas (diisi di awal pembelajaran). Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang tema yang telah dibahas (diisi di akhir pembelajaran). Setelah mengisi Graik TIK, guru mengajak peserta didik untuk mereleksikan pengamalan Pancasila di lingkungan sekitar. Peserta didik diminta untuk mengurutkan sila-sila Pancasila dari mulai yang paling sering diaktualisasikan di lingkungan masyarakat hingga yang paling jarang, atau bahkan tidak pernah, dan berikan alasannya. Guru perlu mengonirmasi kepada peserta didik tentang apa yang mereka tulis. Misalnya, mengapa di antara mereka menempatkan sila persatuan Indonesia pada urutan pengamalan yang pertama dibandingkan dengan sila-sila lainnya? Mengapa pula sila-sila lainnya diletakkan pada urutan kedua sampai kelima? Tabel 1.4 Urutan Pengamalan Sila-Sila Pancasila dalam Lingkungan Masyarakat Sila Urutan Alasan Pengamalan Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat dalam kebijaksanaan permusyawaran/perwakilan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia b. Kegiatan Pertemuan Pembelajaran ke-2 Tabel 1.5 Kegiatan Pertemuan Pembelajaran ke-2 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Menganalisis 120 menit Makna sila-sila Diskusi kelompok Portofolio Makna Sila-Sila dalam Pancasila Mengisi tabel dalam Pancasila Makna ketuhanan Yang Maha Esa Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 23 Diskusi kelompok Diskusi kelompok yang dimaksud dalam pembelajaran ini adalah berdiskusi dalam kelompok kecil untuk memaksimalkan peran setiap anggota kelompok. Dilanjutkan dengan berbagi informasi dari kelompok sebelumnya serta berdiskusi dalam kelompok baru untuk memperoleh tanggapan lebih banyak. Langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi kelompok: Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil. Pada 15 hingga 20 menit pertama, guru meminta peserta didik membaca materi ajar atau artikel lain yang relevan untuk didiskusikan di kelompoknya masing-masing sesuai tema yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah masing-masing anggota kelompok kecil mendiskusikan materi, guru mengajak peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan juru bicara (satu atau dua orang). Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya, konirmasi, atau menyanggah pendapat kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan apresiasi, misalnya mengajak peserta didik memberikan tepuk tangan yang meriah pada kelompok yang sukses melaksanakan presentasi. Pada akhir diskusi, guru dapat memberikan klariikasi dan kesimpulan. Dalam menjalankan diskusi kelompok, guru dituntut untuk membaca kembali argumen logis tentang makna sila-sila dalam Pancasila (Ketuhanan Yang Maha Esa). Guru diharapkan tidak hanya mengandalkan dari buku ajar, tetapi juga memperkaya dari sumber-sumber referensi lain. Dalam mendampingi peserta didik melakukan diskusi tema keterkaitan antar sila dalam Pancasila, guru dapat mengarahkan agar mereka menemukan contoh atau perilaku yang menunjukkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila, dengan mengisi tabel berikut ini. 24 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Tabel 1.6 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-3 1 Contoh sikap atau perilaku Menghormati umat beragama lain yang yang mencerminkan sedang melakukan praktik peribadatan keterkaitan antara sila pertama ………………………………………. dan sila kedua ………………………………………. ………………………………………. ………………………………………. 2 Contoh sikap atau perilaku yang Tidak melakukan kampanye partai politik mencerminkan keterkaitan di dalam rumah ibadah antara sila pertama dan ………………………………………. sila keempat ………………………………………. ………………………………………. ………………………………………. 3 Contoh sikap atau perilaku yang Berdemonstrasi di ruang-ruang publik mencerminkan keterkaitan tanpa menganggu hak orang lain antara sila kedua dan ………………………………………. sila keempat ………………………………………. ………………………………………. ………………………………………. c. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-3 Tabel 1.7 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-3 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Makna Sila-sila 120 menit Makna kemanusiaan Diskusi Portofolio dalam Pancasila yang adil Membuat dan beradab video pendek Makna persatuan Indonesia Guru menjelaskan makna lima sila berdasarkan di buku ajar. Meski pembahasan di dalamnya bersifat normatif, upaya internalisasi terhadap makna lima sila oleh peserta didik dapat dilakukan secara transformatif dan partisipatoris. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 25 Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari contoh-contoh yang menunjukkan internalisasi dan pengamalan terhadap makna lima sila yang dapat ditemui berdasarkan pengalaman nyata dalam kehidupan sehari- hari, baik dilakukan oleh diri sendiri maupun orang lain. Contoh-contoh tersebut tidak hanya ditulis, tetapi juga didokumentasikan dalam bentuk video. Jika memungkinkan, peserta didik membuat film pendek berdurasi 2-3 menit dengan tema sesuai makna lima sila. Aktivitas ini dilakukan dengan menggunakan strategi pembelajaran proyek. Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan. Guru memulai dengan melaksanakan diskusi terlebih dahulu tentang makna lima sila. Guru menugaskan peserta didik untuk mencari contoh-contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan tema yang sesuai dengan makna lima sila. Pastikan dokumentasi video dibuat secara mandiri oleh individu atau kelompok, kemudian diunggah ke media sosial masing-masing (Facebook, Instagram, Twitter, dan lain-lain). Berikut contoh implemantasi dari aktivitas di atas. Tabel 1.8 Contoh Pengamalan Pancasila Tema Keterangan Tautan Video Kemanusiaan Prinsip tolong menolong, saling menjaga, buku.kemdikbud.go.id/s/fcifgf (Makna sila II) dan saling membantu sesama sejatinya tidak dibatasi oleh perbedaan golongan, agama, suku, dan ras. Kemanusian di atas segalanya. Toleransi Momen toleransi antarumat beragama buku.kemdikbud.go.id/s/ikuhth Antarumat di Bali sempat viral, saat umat Hindu Beragama merayakan Hari Nyepi 2023 (Tahun Baru (Makna sila I) Saka 1945) berpapasan dengan umat Islam yang sedang menyambut bulan suci Ramadan 1444 H. 26 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Pembelajaran proyek adalah kegiatan yang meminta peserta didik menghasilkan sebuah produk (media visual) dari hasil pengolahan dan sintesis informasi. Kegiatan ini membantu peserta didik mengekspresikan pemahaman dalam bentuk yang variatif. d. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-4 Tabel 1.9 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-4 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Makna Sila-Sila 120 menit Makna kerakyatan Diskusi Portofolio dalam Pancasila yang dipimpin Membuat oleh hikmat video pendek kebijaksanaan dalam per- musyawaratan/ perwakilan Makna keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pertemuan keempat membahas dua materi: (1) makna kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan (2) keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Guru dapat memulai pembelajaran dengan menanyakan perkembangan hasil kerja pada pertemuan sebelumnya. Setelah itu masuk ke pembahasan mengenai makna dua sila berikutnya. Petunjuk pembelajaran sama dengan petunjuk pada pertemuan pekan sebelumnya. e. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-5 Sebelum masuk ke materi Pancasila dan ideologi bangsa, terlebih dahulu guru memulai pembelajaran melalui lagu. Pada subbab ini, ditampilkan tiga lagu populer yang sama-sama mengusung tema Garuda sebagai simbol Pancasila. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 27 Guru meminta peserta didik menonton video klip lagu “Garuda di Dadaku”, “Garuda Pancasila”, dan “Garuda”. Setelah itu, guru memimpin peserta didik untuk menyanyikannya bersama-sama. Berikut lirik ketiga lagu tersebut beserta tautan video YouTube. Ayo Berkolaborasi Aktivitas 1.9 Lirik lagu “Garuda di Dadaku”: Ayo putra bangsa Harumkan negeri ini Jadikan kita bangga Indonesia Tunjukkan pada dunia Bahwa ibu pertiwi Pantas jadi juara Indonesia Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Jayalah negaraku Tanah air tercinta Indonesia raya Guru bisa mengakses Reff: video lagu tersebut pada Garuda di dadaku laman YouTube buku. Garuda kebanggaanku kemdikbud.go.id/s/ Ku yakin hari ini pasti menang... svkga8 atau melalui kode QR di atas. Kobarkan semangatmu Tunjukkan sportivitasmu Ku yakin hari ini pasti menang... 28 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Ayo Berkolaborasi Aktivitas 1.10 Lirik lagu “Garuda Pancasila”: Garuda pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Guru bisa mengakses Rakyat adil makmur sentosa video lagu tersebut pada laman YouTube Pribadi bangsaku buku.kemdikbud.go.id/ Ayo maju maju s/2ks8ia atau melalui Ayo maju maju kode QR di atas. Ayo maju maju Ayo Berkolaborasi Aktivitas 1.11 Lirik lagu "Garuda": Garuda kau juaraku Kau semangatku Kebanggaan bangsa Garuda kau harapanku kekuatanku Berjayalah negeriku Aku di sini engkau di sana Kita bersama kita berjuang Kami di sini kan mendukungmu Guru bisa mengakses Kami setia hanya untukmu video lagu tersebut pada Ho wo ho wo laman YouTube buku. Darah dan cinta bersatulah kemdikbud.go.id/s/ Ho wo ho wo rtjpob atau melalui kode Merah putih berkibarlah QR di atas. Kita Indonesia Selanjutnya, guru menugaskan peserta didik untuk menganalisis perbedaan dan persamaan dari ketiga lagu tersebut. Aktivitas ini bisa dilakukan secara individual ataupun kelompok. Jika menggunakan diskusi kelompok, lakukan pembagian seperti pengalaman sebelumnya. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 29 Langkah-langkah dalam melaksanakan diskusi kelompok: Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil. Pada 15 hingga 20 menit pertama, guru meminta peserta didik membaca materi ajar atau artikel lain yang relevan untuk didiskusikan di kelompoknya masing-masing sesuai tema yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah masing-masing anggota kelompok kecil mendiskusikan materi, guru mengajak peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan juru bicara (satu atau dua orang). Guru memberi kesempatkan kepada kelompok lain untuk bertanya, konirmasi, atau menyanggah pendapat kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan apresiasi, misalnya mengajak peserta didik memberikan tepuk tangan yang meriah pada kelompok yang sukses melaksanakan presentasi. Pada akhir diskusi, guru dapat memberikan klariikasi dan kesimpulan. Berikut contoh analisis perbedaan dan persamaan ketiga lagu bertema Garuda tersebut. Tabel 1.10 Contoh Analisis Perbedaan dan Persamaan Lagu Bertema Garuda Judul Lagu Perbedaan Persamaan Garuda di Dadaku Berdasarkan tahun Optimisme, (Grup Band Netral) kelahiran: dibentuk/ nasionalisme, didirikan tahun 1992 patriotisme Berdasarkan asal band/ pencipta lagu: Berdasakan latar belakang sejarah penulisan lagu: Berdasarkan genre musik: dll. Garuda Pancasila Berdasarkan tahun kelahiran: Optimisme, (Lagu Nasional ciptaan diciptakan tahun 1952 nasionalisme, Prohar Sudharnoto) patriotisme Garuda Berdasarkan tahun kelahiran: Optimisme, (Grup Band Cokelat) dibentuk/didirikan tahun 1996 nasionalisme, patriotisme 30 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Dari ketiga lagu bertema Garuda itu, ada banyak pelajaran yang bisa dipetik. Pancasila dalam tindakan telah hidup dan dipraktikkan oleh masyarakat, terutama generasi muda para suporter bola dalam rangka mendukung timnas. f. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-6 Tabel 1.11 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-6 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Pancasila sebagai 120 Pancasila sebagai Mengisi lembar TIK Portofolio Ideologi Negara menit ideologi negara Menulis Pengertian dan jurnal harian ciri ideologi Diskusi Guru kembali mengarahkan peserta didik untuk menuliskan grafik pengorganisasian TIK agar dapat mengetahui ekspektasi mereka dalam pembahasan subbab ini. Tabel 1.12 Mengisi Graik TIK Saya Tahu … Saya Ingin Tahu … Saya Telah Ketahui … (diisi di awal pembelajaran) (diisi di awal pembelajaran) (diisi di akhir pembelajaran) *Lembar Kerja Peserta Didik Keterangan: Pada kolom Saya Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ketahui tentang tema yang akan dibahas (diisi di awal pembelajaran). Pada kolom Saya Ingin Tahu, peserta didik menuliskan apa yang dia ingin tahu lebih banyak tentang tema yang akan dibahas (diisi di awal pembelajaran). Pada kolom Saya Telah Ketahui, peserta didik menuliskan hal baru yang mereka pelajari tentang tema yang telah dibahas (diisi di akhir pembelajaran). Pertemuan keenam membahas konsep-konsep dasar tentang ideologi dan hubungannya dengan Pancasila. Guru memastikan peserta didik memahami materi subbab ini sebelum melangkah ke subbab berikutnya. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 31 Karena itu, guru diharapkan dapat melaksanakan rangkaian aktivitas dengan menerapkan strategi belajar diskusi kelompok dan jurnal harian. Pelaksanaan diskusi kelompok sebagaimana pada pertemuan-pertemuan sebelumnya, sementara jurnal harian sebagai penunjang agar peserta didik semakin berhasil menguasi materi. Jurnal harian merupakan kegiatan mencatat aktivitas sehari-hari berkaitan dengan topik yang sedang dibicarakan. Kegiatan ini membantu proses penilaian capaian yang berkaitan dengan penerapan nilai. Penugasan jurnal harian sebaiknya dilakukan secara individual agar setiap peserta didik memiliki kemauan untuk mencatat dan mengingat materi. Jika tugas jurnal harian sudah diselesaikan, guru meminta peserta didik mengumpulkan hasilnya dan mempresentasikannya. Jurnal harian dapat dilakukan dengan menyiapkan buku tulis atau kertas kosong, yang di dalamnya berisi kolom tanggal/hari, tema pembahasan, dan keterangan/narasi. Lihat contoh jurnal harian berikut: Tabel 1.13 Jurnal Harian Peserta Didik Tema No. Tanggal/Hari Keterangan/Narasi Pembahasan 1. 20 April/Senin Pengertian Suatu pandangan hidup tertentu, baik Ideologi berasal dari ajaran agama maupun ilsafat hidup (philosophy of life); suatu pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagad raya atau bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya. 2. 3. 4. 5. 32 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI g. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-7 a. Alokasi waktu: 2 kali pertemuan (4 JP) Tabel 1.14 Kegiatan Pembelajaran Pertemuan ke-7 Keterangan Alokasi Aktivitas Pokok Materi Asesmen Subbab Waktu Pembelajaran Pancasila sebagai 240 Pancasila sebagai Diskusi Portofolio Ideologi Negara menit ideologi Negara Membuat infograik Republik Indonesia Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis Aktivitas dalam subbab ini, guru menjelaskan materi seperti biasanya, kemudian membagi peserta didik ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk melaksanakan diskusi. Langkah-langkah melaksanakan diskusi kelompok: Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok kecil. Pada 15 hingga 20 menit pertama, guru meminta peserta didik membaca materi ajar atau artikel lain yang relevan untuk didiskusikan di kelompoknya masing-masing sesuai tema yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah masing-masing anggota kelompok kecil mendiskusikan materi, guru mengajak peserta didik untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok melalui perwakilan juru bicara (satu atau dua orang). Guru memberi kesempatkan kepada kelompok lain untuk bertanya, konirmasi, atau menyanggah pendapat kelompok yang sedang presentasi. Guru memberikan apresiasi, misalnya mengajak peserta didik untuk memberikan tepuk tangan yang meriah pada kelompok yang sukses melaksanakan presentasi. Pada akhir diskusi, guru dapat memberikan klariikasi dan kesimpulan. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 33 Saat diskusi kelompok, guru memberi kebebasan kepada peserta didik dalam mencari informasi yang menjadi jawaban atas permasalahannya secara mandiri. Guru cukup mengawasi. Pada subbab ini, guru mengarahkan peserta didik untuk melaksanakan project based learning, salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered learning), di mana peserta didik melakukan investigasi mendalam terhadap suatu topik. Dalam konteks ini, peserta didik secara konstruktif dan kolaboratif melakukan pendalaman pembelajaran dengan pendekatan berbasis riset terhadap suatu permasalahan. Langkah-langkah melaksanan pembelajaran project based learning: Menentukan pertanyaan dasar Membuat desain proyek Menyusun perencanaan/jadwal Memantau perkembangan proyek Penilaian hasil Evaluasi Proses pencarian data dan informasi dalam materi subbab ini difokuskan untuk menjawab dua pertanyaan: 1. Apa yang dimaksud dengan Pancasila sebagai ideologi negara? 2. Apa yang kalian ketahui tentang Pancasila sebagai meja statis dan leitstar dinamis? Setelah berhasil menjawab dan menganalisisnya, peserta didik diminta melanjutkan ke tahap berikutnya, yaitu membuat infografik dari keseluruhan materi subbab yang telah dipelajari sejak pertemuan pertama hingga terakhir. 34 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Infograik adalah gabungan dari visualisasi, graik, dan teks yang digunakan untuk menyampaikan suatu informasi, biasanya berupa data angka. Sejak kemunculannya, infograik adalah bentuk komunikasi visual dengan desain unik dan menarik yang akan memudahkan audiens menangkap informasi yang ada di konten. Gambar 1.2 Contoh Infograik Sumber referensi lain: https://indonesiabaik.id/ G. Pengayaan dan Remedial 1. Pengayaan Program pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah mencapai capaian pembelajaran. Bentuk pengayaan yang dapat diberikan oleh guru sebagai berikut. 1. Memberi tugas kepada peserta didik untuk merangkum materi yang telah dipelajari dan menjelaskannya kepada peserta didik lain. 2. Mengarahkan peserta didik untuk membaca artikel atau buku-buku referensi selain buku ajar. 2. Remedial Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai capaian pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu peserta didik dalam mencapai capaian pembelajaran. Untuk melaksanakan remedial, guru dapat melakukan hal-hal berikut. 1. Guru dapat melakukan pertemuan satu per satu (one on one meeting) dengan peserta didik untuk menanyakan hambatan belajarnya, meningkatkan motivasi belajarnya, dan memberikan umpan balik kepada peserta didik. 2. Memberikan aktivitas belajar tambahan di luar jam pelajaran baik dilakukan secara mandiri maupun bersama temannya dengan catatan: (1) menyesuaikan dengan gaya belajar peserta didik dan (2) membantu menyelesaikan hambatan belajarnya. H. Interaksi dengan Orang Tua/Wali dan Masyarakat Interaksi guru dengan orang tua/wali merupakan hal penting dalam kesuksesan belajar peserta didik. Dengan melakukan interaksi ini, orang tua dapat dilibatkan secara intensif dalam mewujudkan kesuksesan belajar peserta didik. Interaksi guru dengan orang tua/wali dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, di antaranya melalui pendampingan dan observasi. 1. Pendampingan. Guru dapat meminta bantuan orang tua/wali untuk mendampingi belajar anaknya. Pendampingan di sini dapat berupa: menanyakan dan mengingatkan tugas-tugas yang dikerjakan di rumah; mendampingi proses belajar anaknya di rumah, termasuk mengetahui gaya 36 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI dan hambatan belajarnya. Semua proses pendampingan yang dilakukan oleh orang tua/wali dapat dicatat secara sistematis. 2. Observasi. Guru juga dapat meminta bantuan orang tua/wali untuk melakukan observasi kepada anaknya terkait sikap dan perilaku selama di rumah ataupun terkait tugas-tugas tertentu yang memerlukan pengamatan orang tua. Guru dapat melakukan interaksi tersebut dengan cara berikut. 1. Kunjungan ke rumah peserta didik. Guru dapat melakukan kunjungan secara mandiri ataupun secara kolektif (bersama guru bimbingan konseling atau peserta didik lain) ke salah satu rumah peserta didik. Dengan melakukan kunjungan ini, guru dapat melihat langsung kondisi peserta didik di lingkungan keluarga, latar belakang kehidupannya, dan masalah-masalah yang dihadapinya dalam keluarga sekaligus mengobservasi langsung cara belajar peserta didik. 2. Mengundang ke sekolah. Guru juga dapat mengundang orang tua/ wali datang ke sekolah, misalnya ketika sekolah menggelar acara/ kegiatan tertentu yang memungkinkan mengundang orang tua. Dengan mengundang orang tua/wali dari peserta didik yang mengalami kendala/masalah dalam belajar, guru bersama orang tua/wali dapat mencarikan solusinya. 3. Surat menyurat baik melalui elektronik maupun cetak. Surat menyurat dilakukan untuk memberikan penghargaan kepada peserta didik yang sukses dalam belajar ataupun kepada peserta didik yang mengalami kesulitan/masalah dalam belajar. Adapun interaksi guru dengan masyarakat dapat dilakukan, misalnya, melalui kegiatan wawancara kepada tetangga terkait dengan nilai Pancasila apa yang sudah diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat. Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 37 I. Asesmen 1. Persebaran Asesmen Tabel 1.15 Persebaran Asesmen Keterangan Keterangan Aspek Penilaian Bentuk Asesmen Asesmen Aktivitas Awal Aktivitas Pengetahuan Portofolio Sikap Keterampilan Formatif Aktivitas Pengetahuan Portofolio Sikap Keterampilan Sumatif Uji Kompetensi Pengetahuan Tes tulis 2. Rubrik Penilaian Tabel 1.16 Rubrik Penilaian Penilaian Kognitif Penilaian Sikap Penilaian Keterampilan Observasi Guru Dalam melakukan penilaian sikap, guru dapat melakukan observasi. Observasi dilakukan dengan mencatat hal-hal yang tampak dan terlihat dari aktivitas peserta didik di kelas. Komponen-komponen yang diobservasi meliputi: 1. kemampuan kolaborasi, bekerja sama, atau membantu teman dalam kegiatan kelompok; 2. dapat menyimak dengan saksama penjelasan guru dan saat teman- nya berbicara; 3. menunjukkan antusiasme dalam pembelajaran; 4. berani menyampaikan pendapat disertai dengan argumentasi yang jelas, rasional, dan sistematis, serta disampaikan dengan santun; 5. menunjukkan penghargaan terhadap teman yang berbeda, baik perbedaan pendapat, ras, suku, maupun agama dan kepercayaan; 6. menunjukkan sikap tanggung jawab ketika diberi tugas dan peran yang harus dilakukan; 7. dan lain-lain. 38 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Catatan Observasi: Guru dapat mengembangkan komponen penting lainnya terkait hal-hal yang perlu diobservasi. Guru dapat menggunakan tabel observasi berikut atau mengembangkannya sesuai kebutuhan guru. Tabel 1.17 Catatan Observasi Nama Peserta Didik: Tanggal: Berdasarkan observasi saya, sikap positif peserta didik bernama: ___________ sebagai berikut: Berdasarkan observasi saya, hal-hal yang perlu ditingkatkan dari sikap peserta didik bernama: __________________ sebagai berikut: Penilaian Diri Sendiri dan Sebaya Guru dapat meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri sendiri atau meminta teman sebaya untuk melakukan penilaian ketercapaian capaian/tujuan pembelajaran. Penilaian diri sendiri dapat berupa kualitatif ataupun kuantitatif. Jika dilakukan secara kuantiatif, peserta didik diminta untuk memberikan angka ketercapaian capaian pembelajaran, misalnya menggunakan skala 1-10. Jika dilakukan secara kualitatif, peserta didik diminta untuk mencatat hal-hal yang telah dan belum dicapai. Dengan melakukan penilaian diri sendiri, berarti meminta peserta didik untuk melakukan releksi apakah dirinya telah mencapai capaian pembelajaran. Pertanyaan-pertanyaan kunci yang dapat diberikan kepada peserta didik dalam melakukan penilaian diri ataupun sebaya, di antaranya: Apakah kamu atau teman kamu telah mencapai capaian/tujuan pembelajaran? (cek kembali capaian/tujuan pembelajaran di setiap subbab pembelajaran) Jika ya, hal apa yang membuat kamu atau teman kamu mencapainya? Jika tidak, apa kira-kira yang bisa kamu atau teman kamu lakukan untuk mencapainya? Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 39 J. Kunci Jawaban Dalam menjawab uji kompetensi, peserta didik diarahkan untuk melakukan pembiasaan berpikir kritis dan analitis, sebagaimana yang menjadi tujuan pembelajaran subbab ini. 1. Berikan argumentasi yang menjelaskan bahwa sila-sila dalam Pancasila memiliki keterkaitan! Mohammad Hatta dalam tulisannya berjudul Pengertian Pancasila (1977) menjelaskan bahwa sila-sila Pancasila tidak berdiri sendiri dan saling terpisah. Kelima sila tersebut membentuk satu kesatuan sebagai dasar dan ideologi negara yang makna dan penerapannya tidak bisa dipisah-pisah. Dalam konteks ini, sebagai sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa hadir menjadi sila yang memimpin atau menjiwai seluruh sila-sila lainnya. Untuk itu, pengamalan sila ketuhanan dalam Pancasila tidak hanya dalam bentuk-bentuk peribadatan agama/keyakinan seseorang, tetapi lebih luas dalam bentuk sikap mengasihi sesama manusia, membangun persatuan bangsa, aktif berdemokrasi, hingga mewujudkan kesejahteraan bersama sebagaimana diajarkan dalam sila kedua sampai kelima. Begitu pun sebaliknya, pengamalan seseorang terhadap sila kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial dalam Pancasila, mesti dilihat sebagai bentuk keimanan dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana diajarkan oleh sila pertama. 2. Apa makna dan perbedaan kata “diliputi” dan “meliputi” dalam hierarki sila-sila Pancasila? Hubungan sila pertama dan kelima. Keterkaitan atas keduanya melahirkan prinsip ketuhanan yang diamalkan dalam bentuk perilaku adil terhadap sesama serta berempati pada orang lain yang berada dalam kondisi kekurangan atau membutuhkan bantuan, seperti kemiskinan dan sebagainya. Sebaliknya, berbagai perilaku yang mencerminkan empati atau sikap kepedulian sosial tersebut harus dianggap sebagai bentuk perwujudan keimanaan dan ketakwaannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. 3. Jelaskan contoh yang menunjukkan perilaku Pancasilais dalam kehidupan sehari-hari! Sebagai dasar dan ideologi negara serta pandangan hidup bangsa, Pancasila seharusnya diaktualisasikan oleh setiap individu bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Namun demikian, dalam realitanya seringkali hal 40 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI itu sulit praktikkan.Ini membuktikan bahwa terkadang masyarakat masih mengabaikan pengamalan sila-sila Pancasila. Ada beberapa contoh perilaku yang memperlihatkan bentuk pengamalan sila-sila Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yaitu: (1) sila pertama, menghormati perbedaaan agama atau keyakinan lain; (2) sila kedua, menolong masyarakat yang sedang tertimpa musibah bencana alam; (3) sila ketiga, mempergunakan produk-produk buatan dalam negeri; (4) sila keempat, menghargai pendapat orang lain saat berdiskusi dalam sebuah rapat; dan (5) sila kelima, tidak melakukan tindakan yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 4. Mengapa perlu menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka? Pancasila berkedudukan sebagai ideologi Negara Republik Indonesia karena Pancasila merupakan orientasi yang memandu negara Indonesia untuk mencapai tujuannya, yakni merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana dinyatakan dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945. Nilai- nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial yang tercermin sebagai ekspresi budaya, corak perekonomian, kehidupan sosial, dan spiritualitas masyarakat yang terdapat di dalam Pancasila merupakan modal sekaligus penuntun bagi terwujudnya cita-cita tersebut. Jika Pancasila sebagai ideologi negara ditinggalkan, mustahil tujuan atau cita-cita tersebut dapat terwujud. Dengan demikian, Pancasila niscaya berkedudukan sebagai Ideologi Negara Republik Indonesia. 5. Apa yang membedakan ideologi Pancasila dengan ideologi-ideologi lain di dunia? Pancasila sebagai leitstar dinamis memiliki maksud bahwa Pancasila merupakan bintang penuntun yang menggerakkan dan mengarahkan bangsa Indonesia dalam merespons dan mengantisipasi tantangan-tantangan setiap zaman yang terus berubah. Pancasila mampu membuat negara Indonesia mengatasi tantangan dan tuntutan yang ada serta mampu membuat negara Indonesia adaptif terhadap tantangan zaman tanpa harus meninggalkan prinsip-prinsip yang mendasarinya dan cita-cita yang ingin dicapai olehnya. Dalam hal ini pula, Pancasila menyediakan cita-cita, kemauan, dan kemampuan untuk mewujudkannya. Nilai ketuhanan mencita-citakan masyarakat yang mengejar kebajikan dan kebaikan serta dapat menjalankan ibadah tanpa hambatan. Nilai kemanusiaan mencita-citakan masyarakat yang memperlakukan sesamanya secara adil dan beradab. Nilai kebangsaan Panduan Khusus Bab 1 Menjiwai Pancasila 41 mencita-citakan masyarakat yang berwatak persatuan, gotong-royong, dan mencintai tanah air. Nilai kerakyatan/demokrasi mencita-citakan kedaulatan rakyat dengan asas permusyawaratan melalui lembaga perwakilan. Nilai keadilan sosial mencita-citakan masyarakat yang adil dan makmur. K. Releksi Guru melakukan releksi mengenai apa yang telah berjalan dengan baik dan apa yang masih kurang sehingga perlu ditingkatkan, dengan menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini. Hal menarik apakah yang saya temui selama pembelajaran? Apa pertanyaan yang muncul selama pembelajaran? Jika ada, apa yang ingin saya ubah dari cara mengajar pada kegiatan ini? Apa yang saya sukai dan tidak sukai dari kegiatan pembelajaran kali ini? Pelajaran apa yang saya dapatkan selama proses pembelajaran? Apa yang ingin saya ubah untuk meningkatkan/memperbaiki pelaksanaan dan hasil pembelajaran? Apa dua hal yang ingin saya pelajari lebih lanjut setelah kegiatan ini? Dengan pengetahuan yang saya miliki sekarang, apa yang akan saya lakukan jika harus mengajar kegiatan yang sama di kemudian hari? Bagian manakah dari pembelajaran yang paling berkesan bagi saya? Mengapa? Pada bagian manakah peserta didik paling banyak belajar? Pada momen apa peserta didik menemui kesulitan saat mengerjakan tugas akhir mereka? Bagaimana mereka mengatasi masalah tersebut dan apa peran saya pada saat itu? Kapan atau pada bagian mana saya merasa kreatif ketika mengajar? Mengapa? L. Sumber Belajar Utama Sumber belajar utama yang digunakan adalah Buku Siswa Pendidikan Pancasila Kelas XI yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Sumber lain yang dapat digunakan adalah buku referensi pendamping yang diterbitkan oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). 42 Panduan Guru Pendidikan Pancasila untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI