Kerangka Konseptual Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen PDF
Document Details
Uploaded by UndisputedVignette
Universitas Padjadjaran
Tags
Summary
Ini adalah dokumen tentang kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, membahas pengertian perencanaan, strategi, tujuan, alokasi sumber daya dan langkahlangkah dalam berbagai konteks. Dokumen ini berfokus pada proses intelektual untuk mencapai tujuan dalam suatu organisasi atau bisnis.
Full Transcript
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN A. Capaian Pembelajaran Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kerangka konseptu...
BAB II KERANGKA KONSEPTUAL SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN A. Capaian Pembelajaran Setelah selesai mengikuti materi pada pertemuan ini, mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. B. Materi 1. Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah suatu proses intelektual yang melibatkan penyusunan rencana atau strategi untuk mencapai tujuan atau hasil tertentu di masa depan. Ini adalah langkah awal dalam pencapaian tujuan atau keberhasilan dalam berbagai konteks, seperti dalam bisnis, pemerintahan, pendidikan, proyek-proyek, dan kehidupan pribadi. Perencanaan melibatkan identifikasi tujuan atau target yang ingin dicapai, pengumpulan informasi, analisis situasi, dan pembuatan rencana tindakan yang rinci untuk mencapai tujuan tersebut. Sistem Pengendalian Manajemen 50 Pada konteks bisnis, perencanaan bisnis adalah proses penyusunan rencana bisnis yang mencakup strategi, tujuan, alokasi sumber daya, dan langkah- langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan bisnis. Studi kasus perencanaan pada pemerintahan, bisa mencakup perencanaan kebijakan publik, anggaran, dan program-program pemerintah. Pada proyek-proyek, perencanaan adalah langkah awal dalam mengatur dan menjalankan proyek dengan sukses. Perencanaan memiliki peran penting dalam membantu individu, organisasi, dan entitas lainnya mencapai tujuan mereka dengan cara yang efisien dan efektif. Itu melibatkan pemikiran jangka panjang, identifikasi sumber daya yang diperlukan, dan membuat rencana tindakan yang dapat diikuti. Perencanaan memiliki banyak definisi dan pandangan dari berbagai ahli dalam berbagai bidang. Berikut beberapa definisi perencanaan menurut beberapa ahli terkemuka: a. George R. Terry (Terry, 1977): "Perencanaan adalah pemilihan tujuan dan pengidentifikasian cara untuk mencapainya. Ini melibatkan pemikiran jangka panjang, mengantisipasi perubahan lingkungan, dan memutuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut." b. Koontz dan O'Donnell (Koontz dan O’donnell, 1968): "Perencanaan adalah proses pemilihan tujuan dan pengidentifikasian langkah-langkah yang diperlukan Sistem Pengendalian Manajemen 51 untuk mencapai tujuan tersebut. Ini melibatkan pemikiran, analisis, dan pemilihan alternatif tindakan." c. Rensis Likert (Likert, 1932): "Perencanaan adalah pemilihan tujuan, penetapan kebijakan, dan pengembangan program-program yang komprehensif untuk mencapai tujuan tersebut." d. Peter F. Drucker (Drucker, 1986): "Perencanaan adalah proses yang berfokus pada pengidentifikasian peluang, mengantisipasi masalah, dan mengatur sumber daya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi." e. Henry Mintzberg (Mintzberg, 1979): "Perencanaan tidak hanya melibatkan pemikiran rasional, tetapi juga perlu didasarkan pada wawasan dan intuisi. Ini harus mencakup fleksibilitas untuk menghadapi perubahan yang tak terduga." Perencanaan dapat berbeda dalam konteks dan tujuannya, tetapi secara umum, itu melibatkan pemilihan tujuan, pengidentifikasian cara untuk mencapai tujuan tersebut, dan pengembangan rencana tindakan yang dapat diikuti. Definisi dan pendekatan perencanaan juga dapat bervariasi tergantung pada disiplin ilmu atau konteksnya, seperti perencanaan bisnis, perencanaan strategis, perencanaan proyek, atau perencanaan pemerintah. Perencanaan memiliki berbagai manfaat dalam berbagai aspek kehidupan, baik pada tingkat individu, Sistem Pengendalian Manajemen 52 organisasi, maupun masyarakat secara keseluruhan. Beberapa manfaat utama dari perencanaan adalah: a. Mencapai Tujuan: Perencanaan membantu individu, organisasi, dan pemerintah untuk merumuskan tujuan yang jelas dan merancang rencana tindakan yang dapat membantu mencapai tujuan tersebut. b. Pengalokasian Sumber Daya yang Efisien: Melalui merencanakan, sumber daya seperti waktu, uang, tenaga kerja, dan materi dapat dialokasikan secara efisien untuk mencapai tujuan dengan cara yang paling produktif. c. Pengurangan Ketidakpastian: Perencanaan membantu mengidentifikasi dan mengatasi ketidakpastian dengan merencanakan respon yang tepat terhadap perubahan yang mungkin terjadi di masa depan. d. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Perencanaa melakukan analisis dan pemikiran yang cermat, perencanaan membantu individu dan organisasi mengambil keputusan yang lebih baik dan terinformasi. e. Koordinasi dan Kolaborasi: Perencanaan membantu mengkoordinasikan upaya berbagai unit dalam organisasi atau entitas lainnya untuk mencapai tujuan bersama. Ini juga mendorong kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat. f. Pengembangan Prioritas: Perencanaan membantu mengidentifikasi tugas dan aktivitas yang paling Sistem Pengendalian Manajemen 53 penting untuk dicapai, sehingga prioritas dapat ditetapkan dengan baik. g. Peningkatan Kinerja: Melalui rencana yang baik, individu dan organisasi dapat meningkatkan kinerja mereka karena mereka memiliki panduan yang jelas untuk mencapai tujuan. h. Evaluasi dan Pembelajaran: Perencanaan melibatkan pemantauan dan evaluasi terhadap kemajuan yang dicapai, yang dapat digunakan untuk memperbaiki strategi dan tindakan di masa depan. i. Mengurangi Pemborosan: Perencanaan membantu mengidentifikasi potensi pemborosan sumber daya dan mencari cara untuk menghindarinya. j. Pengembangan Fokus dan Motivasi: Melalui tujuan yang jelas dan rencana tindakan yang terstruktur, individu dan tim menjadi lebih fokus dan termotivasi untuk mencapai hasil yang diinginkan. k. Peningkatan Kualitas Hidup: Perencanaan pribadi dapat membantu seseorang mencapai keseimbangan antara pekerjaan, keluarga, dan waktu luang, sehingga meningkatkan kualitas hidup. Perencanaan adalah alat penting yang membantu individu dan organisasi mencapai kesuksesan dan menciptakan dampak positif. Ini membantu mengarahkan upaya dan mengelola sumber daya dengan lebih baik, serta menghadapi perubahan dengan lebih siap dan terorganisir. Sistem Pengendalian Manajemen 54 2. Pengertian Kerangka Konseptual Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen adalah landasan atau struktur dasar yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi. Kerangka konseptual ini membantu dalam pemahaman dan pelaksanaan berbagai aspek manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Berikut adalah penjelasan singkat tentang komponen utama dari kerangka konseptual ini: a. Perencanaan Manajemen: Perencanaan manajemen adalah tahap awal dalam kerangka konseptual. Ini melibatkan proses penetapan tujuan, identifikasi sumber daya yang diperlukan, perumusan strategi, dan pengembangan rencana untuk mencapai tujuan tersebut. Pada perencanaan, organisasi menentukan visi, misi, dan tujuan yang ingin dicapai, serta mengidentifikasi langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. b. Pengorganisasian: Setelah perencanaan, pengorganisasian melibatkan alokasi sumber daya (manusia, keuangan, peralatan, dll.) dan pembagian tugas serta tanggung jawab kepada anggota organisasi. Sistem Pengendalian Manajemen 55 Tujuan pengorganisasian adalah memastikan bahwa semua sumber daya tersedia dan terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan melibatkan pelaksanaan rencana yang telah disusun dalam tahap perencanaan. Ini melibatkan pengambilan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini, manajer dan anggota organisasi bekerja sesuai dengan rencana, mengkoordinasikan kegiatan, dan memantau perkembangan pelaksanaan. d. Pengendalian Manajemen: Pengendalian manajemen adalah proses evaluasi dan pemantauan kinerja organisasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Tujuan pengendalian adalah untuk memastikan bahwa rencana dieksekusi dengan baik dan jika ada penyimpangan dari rencana, tindakan perbaikan dapat diambil. Kerangka konseptual ini menciptakan suatu siklus berkelanjutan di mana perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian terus berulang untuk mencapai tujuan organisasi. Melalui penggunakan kerangka konseptual ini, organisasi dapat mencapai efisiensi, efektivitas, dan akuntabilitas dalam operasinya. Ini juga membantu dalam mengambil keputusan yang Sistem Pengendalian Manajemen 56 tepat dan memastikan keselarasan antara tindakan yang dilakukan dengan tujuan organisasi. Berbagai ahli manajemen telah memberikan kontribusi dalam pengembangan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen sering kali didasarkan pada konsep dan prinsip yang diusulkan oleh beberapa ahli terkemuka, seperti: a. Robert N. Anthony (Anthony et al., 1989): Robert N. Anthony adalah seorang ahli manajemen yang berkontribusi dalam pengembangan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Dia mengemukakan pentingnya perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian sebagai komponen utama manajemen. Anthony juga memperkenalkan konsep "manajemen berdasarkan pengecualian," di mana manajer hanya perlu fokus pada aspek- aspek yang memerlukan perhatian khusus. b. Peter F. Drucker (Drucker, 1986): Peter F. Drucker adalah seorang pemikir manajemen terkenal yang menekankan pentingnya perencanaan dan pengukuran kinerja dalam manajemen. Dia mengusulkan konsep "management by objectives" (MBO), yang menekankan pada penetapan tujuan yang spesifik, ukuran kinerja, dan penilaian kinerja berdasarkan pencapaian tujuan. Sistem Pengendalian Manajemen 57 c. Henri Fayol (Fayol, 1949): Henri Fayol adalah seorang ahli manajemen Prancis yang mengembangkan prinsip-prinsip dasar manajemen, yang mencakup perencanaan, organisasi, koordinasi, dan pengendalian. Kontribusi Fayol membentuk dasar bagi banyak kerangka konseptual manajemen modern. d. Alfred D. Chandler (A. D. C. Jr, 1962): Alfred D. Chandler adalah seorang sejarawan bisnis yang mengkaji sejarah perusahaan dan manajemen. Dia menekankan pentingnya perencanaan jangka panjang dan pengorganisasian yang kuat dalam pertumbuhan perusahaan besar. e. Kenneth R. Andrews (Andrews, 1971): Kenneth R. Andrews adalah seorang ahli manajemen yang mengembangkan konsep "perencanaan perusahaan" (corporate planning), yang membantu organisasi mengintegrasikan perencanaan strategis dengan rencana operasional. f. Igor Ansoff (Ansoff, 1965): Igor Ansoff adalah seorang teoritikus manajemen yang dikenal dengan konsep "matriks pertumbuhan produk/pasar," yang membantu organisasi dalam merumuskan strategi pertumbuhan dan perencanaan. Sistem Pengendalian Manajemen 58 Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen menggabungkan berbagai kontribusi dari para ahli tersebut, bersama dengan konsep-konsep lainnya, untuk membentuk kerangka kerja yang komprehensif untuk manajemen modern. Ini mencakup tahap perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian yang saling terkait untuk mencapai tujuan organisasi. Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen memberikan sejumlah manfaat penting bagi organisasi. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari menggunakan kerangka konseptual ini: a. Kepastian Tujuan: Kerangka konseptual ini membantu organisasi dalam merumuskan tujuan yang jelas dan terukur. Ini memungkinkan semua anggota organisasi untuk memiliki pemahaman yang sama tentang apa yang ingin dicapai. b. Koordinasi dan Pengorganisasian yang Lebih Baik: Dengan adanya kerangka konseptual, organisasi dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien dan mengatur tugas dan tanggung jawab dengan jelas. Ini memastikan koordinasi yang baik dalam pelaksanaan rencana. c. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik: Kerangka konseptual ini membantu dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan Sistem Pengendalian Manajemen 59 untuk pengambilan keputusan yang tepat. Ini memungkinkan manajer dan pemimpin organisasi untuk membuat keputusan berdasarkan fakta dan bukti. d. Pemantauan Kinerja: Dalam tahap pengendalian, kerangka konseptual ini memungkinkan organisasi untuk memantau dan mengevaluasi kinerja sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Ini membantu dalam mendeteksi penyimpangan dan masalah yang mungkin muncul, sehingga tindakan perbaikan dapat diambil secepat mungkin. e. Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas: Dengan menggunakan kerangka konseptual ini, organisasi dapat mengelola sumber daya dengan lebih efisien dan mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai. Hal ini dapat mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas operasional. f. Akuntabilitas: Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen membantu menciptakan tanggung jawab dan akuntabilitas di seluruh organisasi. Anggota organisasi tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana kinerja mereka akan dinilai. g. Fleksibilitas: Meskipun kerangka konseptual ini memberikan struktur, ia juga memungkinkan untuk penyesuaian Sistem Pengendalian Manajemen 60 rencana jika situasi berubah. Organisasi dapat merespons perubahan lingkungan dengan lebih cepat. h. Pengembangan Budaya Organisasi yang Kuat: Kerangka konseptual ini dapat membantu dalam membangun budaya organisasi yang kuat di mana perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian menjadi bagian integral dari cara organisasi beroperasi. i. Perbaikan Berkelanjutan: Kerangka konseptual ini mendukung siklus perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang berkelanjutan, yang memungkinkan organisasi untuk terus-menerus memperbaiki kinerja dan mencapai tujuan dengan lebih baik dari waktu ke waktu. Penerapan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen membantu organisasi mencapai stabilitas dan pertumbuhan yang berkelanjutan dengan merinci langkah-langkah yang harus diambil dan mengukur hasilnya. 3. Gambaran dan Pelaksanaan Kerangka Konseptual Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen memiliki gambaran umum seperti pendekatan sistematis yang digunakan oleh Sistem Pengendalian Manajemen 61 organisasi untuk mencapai tujuan mereka. Ini melibatkan serangkaian tahap yang saling terkait, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Berikut adalah gambaran umum tentang kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen: a. Perencanaan Manajemen: Perencanaan adalah tahap awal dalam kerangka konseptual ini. Ini melibatkan penentuan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi dan mengidentifikasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan melibatkan penyusunan rencana strategis dan operasional yang mencakup visi, misi, tujuan, dan langkah-langkah yang harus diambil. b. Pengorganisasian: Setelah perencanaan, tahap pengorganisasian melibatkan alokasi sumber daya, seperti manusia, keuangan, teknologi, dan peralatan, serta pembagian tugas dan tanggung jawab kepada anggota organisasi. Tujuan dari pengorganisasian adalah memastikan bahwa sumber daya tersedia dan terorganisir dengan baik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan melibatkan pelaksanaan rencana yang telah disusun dalam tahap Sistem Pengendalian Manajemen 62 perencanaan. Anggota organisasi melakukan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan rencana. Pelaksanaan juga melibatkan koordinasi kegiatan, komunikasi yang efektif, dan manajemen konflik jika diperlukan. d. Pengendalian Manajemen: Pengendalian adalah tahap akhir dalam kerangka konseptual ini. Ini melibatkan pemantauan kinerja organisasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Tujuan pengendalian adalah memastikan bahwa rencana dieksekusi dengan baik dan jika ada penyimpangan dari rencana, tindakan perbaikan dapat diambil untuk mengkoreksi masalah tersebut. Pentingnya kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen terletak pada pengintegrasian dan koordinasi langkah-langkah ini. Proses ini menciptakan suatu siklus berkelanjutan di mana organisasi dapat merencanakan, mengorganisasi, melaksanakan, dan mengendalikan operasinya secara efisien. Kerangka konseptual ini membantu organisasi untuk mencapai tujuan mereka dengan cara yang terstruktur, terukur, dan terarah, selain itu dalam era yang semakin kompleks dan dinamis, kerangka konseptual ini juga memungkinkan organisasi untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dengan lebih baik, Sistem Pengendalian Manajemen 63 sehingga mereka dapat tetap relevan dan kompetitif dalam pasar. Pelaksanaan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen melibatkan serangkaian langkah dan tindakan konkret yang perlu diambil oleh organisasi. Berikut adalah panduan umum tentang bagaimana melaksanakan kerangka konseptual ini: a. Identifikasi Tujuan dan Visi: Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan merumuskan tujuan jangka panjang dan visi organisasi. Ini melibatkan perumusan tujuan spesifik, ambisius, dan terukur yang ingin dicapai. b. Perencanaan: Selanjutnya, organisasi harus mengembangkan rencana yang akan mengarah pada pencapaian tujuan tersebut. Ini mencakup penyusunan rencana strategis dan operasional yang merinci langkah- langkah konkret yang harus diambil. c. Pengorganisasian: Setelah rencana telah disusun, organisasi perlu mengorganisasi sumber daya dan struktur organisasi untuk mendukung pelaksanaan rencana. Ini termasuk alokasi sumber daya seperti tenaga kerja, dana, dan teknologi yang sesuai. d. Pelaksanaan: Tahap pelaksanaan melibatkan implementasi rencana yang telah disusun. Anggota organisasi Sistem Pengendalian Manajemen 64 harus menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka sesuai dengan rencana. Komunikasi yang efektif dan koordinasi antar tim dan departemen sangat penting selama tahap pelaksanaan ini. e. Pengendalian: Pengendalian adalah tahap pemantauan dan evaluasi kinerja organisasi terhadap tujuan yang telah ditetapkan dalam tahap perencanaan. Ini dilakukan secara berkelanjutan. Jika ada penyimpangan atau masalah, langkah- langkah perbaikan harus diambil untuk mengkoreksi dan memastikan bahwa organisasi tetap bergerak menuju pencapaian tujuan. f. Pemantauan dan Evaluasi: Selama seluruh proses pelaksanaan, organisasi harus terus memantau dan mengevaluasi kinerja. Ini dapat melibatkan pengukuran kinerja, analisis data, dan laporan reguler. Hasil pemantauan dan evaluasi ini dapat digunakan untuk membuat perubahan dan penyesuaian rencana jika diperlukan. g. Pembelajaran dan Perbaikan: Organisasi harus berkomitmen untuk belajar dari pengalaman dan peningkatan berkelanjutan. Pengalaman pelaksanaan harus menjadi dasar untuk meningkatkan rencana di masa depan. h. Keterlibatan Stakeholder: Sistem Pengendalian Manajemen 65 Melibatkan semua pihak terkait, termasuk karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis, dapat meningkatkan pemahaman, dukungan, dan keberhasilan pelaksanaan. i. Komunikasi: Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam seluruh proses. Semua anggota organisasi harus memahami rencana, tujuan, dan peran mereka dalam mencapainya. j. Fleksibilitas: Organisasi juga perlu fleksibel dan dapat merespons perubahan kondisi lingkungan atau perubahan strategis yang mungkin terjadi selama pelaksanaan. Kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen adalah suatu proses berkelanjutan. Organisasi harus secara terus-menerus memperbaiki dan mengoptimalkan operasinya untuk mencapai tujuan dan menjawab perubahan yang mungkin terjadi dalam lingkungan bisnis. Kerangka konseptual sistem perencanaaan dan pengendalian manajemen tidak hanya dapat dijelaskan secara tekstual, tetapi juga dapat digambarkan dalam bentuk diagram alur atau bagan. Berikut ini adalah diagram alur yang menggambarkan kerangka konseptual sistem perencanaaan dan pengendalian manajemen dalam bentuk grafis: Sistem Pengendalian Manajemen 66 Gambar 2.1 Diagram Alur Kerangka Konseptual Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen Pada diagram di atas, setiap langkah dalam kerangka konseptual sistem perencanaaan dan pengendalian manajemen disusun secara berurutan, Sistem Pengendalian Manajemen 67 dimulai dengan penetapan identifikasi tujuan dan visi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan dan evaluasi, pembelajaran dan perbaikan, keterlibatan stakeholders, komunikasi, hingga fleksibilitas. Proses ini membentuk siklus berkelanjutan di mana organisasi secara terus-menerus memantau dan mengendalikan kinerjanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, selain itu kerangka konseptual sistem perencanaaan dan pengendalian manajemen dapat juga dilihat pada suatu tabel untuk mencakup berbagai elemen yang terkait dengan pengelolaan suatu organisasi. Berikut adalah tabel kerangka konseptual untuk sistem perencanaan dan pengendalian manajemen: Tabel 2.1 Komponen Kerangka Konseptual Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen No. Komponen Deskripsi Menetapkan arah dan sasaran jangka panjang organisasi Visi, Misi, dan 1. untuk membimbing Tujuan perencanaan dan pengendalian tindakan Analisis Menganalisis faktor-faktor 2. Lingkungan eksternal yang dapat Eksternal memengaruhi organisasi Sistem Pengendalian Manajemen 68 No. Komponen Deskripsi (PESTEL Analysis – Analisa Politics (Politik), Economics (Ekonomi), Social (Sosial), Technology (Teknologi), Environment (Lingkungan), dan Legal (Hukum)) Menyusun rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan, Perencanaan 3. dengan mempertimbangkan Strategis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman Menetapkan pedoman dan Penetapan prinsip-prinsip yang akan 4. Kebijakan membimbing tindakan organisasi Penetapan Menetapkan sasaran spesifik Sasaran dan dan mengalokasikan sumber 5. Anggaran daya dalam anggaran untuk Keuangan mencapai tujuan perusahaan Menjalankan kebijakan dan Implementasi tindakan sesuai dengan 6. Rencana rencana strategis yang telah Strategis dibuat Monitoring dan Melakukan pemantauan 7. Evaluasi Kinerja terhadap kinerja organisasi Sistem Pengendalian Manajemen 69 No. Komponen Deskripsi untuk menilai pencapaian tujuan dan melakukan koreksi jika diperlukan Menerapkan kontrol internal Sistem untuk memastikan kepatuhan 8. Pengendalian terhadap kebijakan dan Internal prosedur organisasi Menyusun laporan berkala Pelaporan 9. tentang pencapaian tujuan dan Kinerja kinerja organisasi Menyediakan program pengembangan karyawan Pengembangan untuk meningkatkan 10. Karyawan keterampilan dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan organisasi Menerapkan insentif dan Sistem Insentif penghargaan untuk mendorong 11. dan motivasi dan pencapaian Penghargaan kinerja yang baik Melakukan evaluasi periodik terhadap keseluruhan sistem 12. Evaluasi Sistem perencanaan dan pengendalian manajemen untuk memastikan efektivitas dan efisiensi Sistem Pengendalian Manajemen 70 Tabel ini mencakup komponen-komponen utama dari sistem perencanaan dan pengendalian manajemen, serta deskripsi singkat untuk masing-masing komponen tersebut. Setiap komponen saling terkait dan berkontribusi untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif. Berikut adalah contoh kasus penggunaan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen dalam konteks bisnis: Perusahaan XYZ: Perusahaan XYZ adalah produsen dan distributor peralatan elektronik. Manajemen perusahaan ini telah menerapkan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan strategis mereka. Beberapa langkah yang dilakukan sebagai berikut: a. Perencanaan Manajemen: Tujuan: Meningkatkan pangsa pasar di pasar global sebesar 20% dalam 3 tahun. Strategi: Membuka cabang baru di pasar luar negeri, mengembangkan produk baru, dan meningkatkan efisiensi produksi. Rencana: Menetapkan lokasi dan waktu pembukaan cabang baru, mengidentifikasi produk baru yang akan dikembangkan, dan mengalokasikan sumber daya ke setiap inisiatif. Sistem Pengendalian Manajemen 71 b. Pengorganisasian: Alokasi Sumber Daya: Mengalokasikan dana untuk pembukaan cabang baru, melibatkan tim pengembangan produk, dan menginvestasikan dalam teknologi produksi yang lebih canggih. Struktur Organisasi: Membentuk tim khusus untuk mengelola cabang baru, tim R&D untuk mengembangkan produk baru, dan mengidentifikasi manajer yang bertanggung jawab. c. Pelaksanaan: Pembukaan Cabang Baru: Memulai konstruksi cabang baru di lokasi strategis. Pengembangan Produk Baru: Tim R&D mulai bekerja pada produk baru yang inovatif. Produksi Efisien: Mengimplementasikan teknologi produksi yang lebih efisien dan melibatkan pelatihan karyawan. d. Pengendalian Manajemen: Pemantauan Kinerja: Mengukur hasil dari cabang baru, perkembangan produk baru, dan efisiensi produksi. Evaluasi terhadap Tujuan: Membandingkan kinerja aktual dengan tujuan yang telah ditetapkan. Identifikasi Penyimpangan: Mengidentifikasi penurunan dalam efisiensi produksi dan mengatasi masalah yang muncul. Sistem Pengendalian Manajemen 72 e. Pemantauan dan Evaluasi: Pengukuran Kinerja: Melakukan pengukuran berkala terhadap penjualan, pangsa pasar, dan produktivitas produksi. Analisis Data: Menganalisis data kinerja untuk memahami tren dan penyimpangan. Laporan Hasil Pemantauan: Menghasilkan laporan kinerja yang berkala untuk pemangku kepentingan. f. Pembelajaran dan Perbaikan: Penggunaan Hasil Pemantauan untuk Perbaikan: Menggunakan temuan dari pemantauan untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki dan mengambil tindakan yang sesuai. Adaptasi Rencana dan Strategi: Jika hasil pemantauan menunjukkan bahwa tujuan tidak tercapai, perusahaan akan menyesuaikan rencana dan strategi mereka. Kesinambungan Siklus: Proses ini berlanjut selama beberapa tahun untuk mencapai tujuan jangka panjang. Pada contoh ini, perusahaan XYZ menggunakan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen untuk mencapai tujuan strategisnya dengan mengidentifikasi, merencanakan, mengorganisir, melaksanakan, mengendalikan, memantau, dan mengadaptasi rencana mereka sepanjang perjalanan. Proses ini memungkinkan Sistem Pengendalian Manajemen 73 perusahaan untuk merespons perubahan pasar dan memastikan pencapaian tujuan strategis mereka. C. Latihan 1. Apa yang dimaksud dengan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen? 2. Apa yang menjadi perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan operasional dalam konteks kerangka konseptual ini? 3. Mengapa penting untuk merumuskan tujuan dan visi organisasi dalam perencanaan manajemen? 4. Bagaimana pengorganisasian sumber daya terkait dengan pengembangan struktur organisasi dalam kerangka konseptual ini? 5. Apa peran pelaksanaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan? 6. Bagaimana organisasi dapat memantau dan mengendalikan kinerja mereka dalam konteks kerangka konseptual ini? 7. Mengapa pemantauan dan evaluasi kinerja merupakan langkah penting dalam sistem perencanaan dan pengendalian manajemen? 8. Bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan hasil pemantauan untuk perbaikan berkelanjutan dalam kerangka konseptual ini? 9. Bagaimana komunikasi efektif memengaruhi pelaksanaan kerangka konseptual ini? Sistem Pengendalian Manajemen 74 10. Mengapa fleksibilitas adalah faktor kunci dalam sistem perencanaan dan pengendalian manajemen? 11. Bagaimana keterlibatan stakeholder, seperti karyawan dan pelanggan, berkontribusi pada kesuksesan kerangka konseptual ini? 12. Apa tantangan yang mungkin dihadapi oleh organisasi dalam menerapkan kerangka konseptual sistem perencanaan dan pengendalian manajemen? Sistem Pengendalian Manajemen 75 D. Referensi Abdurachman, T. A., Abidin, J., & Jarno, J. (2022). Sosialisasi Implementasi sistem Pengandalian Manajemen bagi UMKM di Tangerang Selatan. Dedikasi Pkm, 3(3), 311. https://doi.org/10.32493/dedikasipkm.v3i3.23936 Abuhav, I. (2017). ISO 9001:2015 - A Complete Guide To Quality Management Systems. CRC Press. Andrews, K. R. (1971). The Concept of Corporate Strategy. Dow Jones-Iriwn. Ansoff, H. I. (1965). Corporate Strategy: An Analytical Approach to Business Policy for Growth and Expansion. McGraw-Hill, Inc. Anthony, R. N., Dearden, J., & Bedford, N. M. (1989). Management Control System (Sixth). Richard D. Irwin, Inc. Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2008). Management Control Systems (Eleventh). Salemba Empat. Anthony, R. N., & Reece, J. S. (1979). Accounting Principles (Fourth). Richard D. Irwin, Inc. Armstrong, M. (2006). Handbook of Personnel Management Practice (Tenth). Kogan Page. Atkinson, A. A., Kaplan, R. S., & Young, S. M. (2013). Management Accounting: Information for Decision Making and Strategy Execution (Sixth). Pearson Education Limited. Sistem Pengendalian Manajemen 76 Barnard, C. I. (1948). Organization and Management, Selected Papers. Harvard University Press. Beach, D. S. (1980). Personnel: The Management of People at Work (Fourth). Macmillan Publishing. Bertalanffy, L. von. (1968). General System Theory (First). George Braziller. https://doi.org/10.1016/B978-0-444- 52076-0.50006-7 Boulding, K. E. (1969). Economics as a moral science. The American Economic Review, 59(1), 1–12. https://doi.org/10.4324/9781315205434 Cameron, K., & Quinn, R. (2006). Diagnosing and Changin Organizational Culture : Based on the Competing Values Framework (Third). John Willey and Sons. Checkland, P. (1981). Systems Thinking, Systems Practice. John Willey and Sons. Child, J. (1984). Organization: A Guide To Problems and Practice (First). Harper and Row. Cleland, D. I. (2004). Field Guide to Project Management (Second). John Willey and Sons. Deal, T. E., & Kennedy, A. A. (1982). Corporate Cultures: The Rites and Rituals of Corporate Life (First). Addison Wesley Publishing Company. Denison, D. R. (1984). Bringing Corporate Culture to The Bottom Line. Organizational Dynamics, 13(2), 4–22. Dessler, G. (1978). Personnel Management: Modern Sistem Pengendalian Manajemen 77 Concepts and Techniques. Reston Pub. Co. Donaldson, L., & Davis, J. H. (1991). Stewardship Theory or Agency Theory: CEO Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of Management, 16(1), 49–64. https://doi.org/10.1177/031289629101600103 Drucker, P. F. (1986). Management: Tasks, Responsibilities, Practices. Truman Talley Books. Drury, C. (2018). Management and Cost Accounting (Tenth). Cengage Learning. Fayol, H. (1949). General and Industrial Mangaement. Sir Isaac Pitman and Sons, LTD. Flippo, E. B. (1976). Principles of Personnel Management (Fourth). McGraw-Hill Kogakusha. Follett, M. P. (1896). The Speaker of the House of Representatives. Longman Green and Co. Gantt, H. L. (1910). Work, Wages, and Profit. Engineering Magazine. Gantt, H. L. (1974). Work, Wages, and Profits (Republishe). Hive Publishing. Garrison, R., Noreen, E., & Brewer, P. (2020). Managerial Accounting (Seventeent). McGraw-Hill, Inc. Garvin, D. A. (1988). Managing Quality: The Strategic and Competitive Edge. Free Press. Griffin, R. W. (1990). Management (Third). Houghton Miffiln. Sistem Pengendalian Manajemen 78 Hampton, D. R. (1986). Management (Third). McGraw-Hill, Inc. Handy, C. (1995). Understanding Organizations. Oxford University Press. Hawkins, D. F. (1977). Corporate financial reporting: Text and cases (The Willard J. Graham series in accounting). Richard D. Irwin, Inc. Hays, W. L. (1969). Qualification in Psychology. Prentice Hall. Herzberg, F., Mausner, B., & Snyderman, B. B. (1959). The Motivation to Work (2nd ed.). John Willey and Sons. Hofstede, G. (1984). Culture′s Consequences: International Differences in Work-Related Values (Abridged). SAGE Publications, Inc. Horngren, C. T., Foster, G., & Datar, S. M. (1994). Cost Accounting A Managerial Emphasis (Eighth). Prentice Hall. Horngren, C. T., Sundem, G. L., & Stratton, W. O. (2005). Introduction to Management Accounting (Fourteen). Pearson Education Limited. Huber, G. P. (1980). Managerial Decision Making (Management Applications Series). Scott Foresman and Company. Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the Firm: Managerial Behavior, Agency Costs and Ownership Structure. Journal of Financial Economics, 3(4), 305– Sistem Pengendalian Manajemen 79 360. Jr., W. J. B. (2000). Accounting for Managers (Second). Thomson Learning Custom Publishing. Jr, A. D. C. (1962). Strategy and Structure: Chapters in The History of The industrial Enterprise. MIT Press. Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (1996). The Balanced Scorecard Translating Strategy Into Action (First, Issue 1). Harvard Business School Press. Kerzner, H. (2017). Project Management: A Systems Approach to Planning, Scheduling, and Controlling (Twelfth). John Willey and Sons. Koontz, H., & O’donnell, C. (1968). Principles of Management; An Analysis of Managerial Functions (Fourth). McGraw-Hill, Inc. Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran (B. Sabran (ed.); 13th ed.). Erlangga. Lawrence, P., & Lorsch, J. (1969). Developing Organizations: Diagnosis and Action (First). Addison Wesley Publishing Company. Likert, R. (1932). A Technique for the Measurement of Attitudes. Archives of Psychology, 22(140), 5–55. https://doi.org/10.4135/9781412961288.n454 Luthans, F., & Doh, J. P. (2018). International Management: Culture, Strategy and Behaviour, Tenth Edition (Tenth). McGraw-Hill, Inc. Sistem Pengendalian Manajemen 80 Meadows, D., Randers, J., & Meadows, D. (2006). Limits to Growth (The 30-Year Update). Earthscan. Merchant, K. A., & Stede, W. A. Van der. (2017). Management Control Systems: Performance Measurement, Evaluation And Incentives (Fourth). Pearson Education Limited. Milkovich, G. T., Newman, J. M., & Gerhart, B. (2011). Compensation (Tenth). McGraw-Hill, Inc. Mintzberg, H. (1979). The Structuring of Organizations. Prentice Hall. Mosley, D. C., Megginson, L. C., & Pietri, P. H. (1985). Supervisory Management : The Art of Working With and Through People. South-Western Pub. Co. Mowen, M. M., Hansen, D. R., & Heitger, D. L. (2018). Managerial Accounting: The Cornerstone of Business Decision-Making (Seventh (ed.)). Cengage Learning. Mulcahy, R. (2015). PMP Exam Prep (Eighth). RMC Publishing, Inc. Newman, W. H., & Summer, C. E. (1961). The Process of Management Concepts, Behavior, and Practice. Prentice Hall. Otley, D. T. (1980). The Contingency Theory of Management Accounting: Achievement and Prognosis. Accounting Organizations and Society, 5(4), 413–428. https://doi.org/https://doi.org/10.1016/0361- 3682(80)90040-9 Sistem Pengendalian Manajemen 81 Parsons, T. (1951). The Social System. In Pareto’s General Sociology (First). Routledge. https://doi.org/10.4159/harvard.9780674493155.c3 Prahalad, C. K., & Hamel, G. (1990). The Core Competencies of the Corporation. Harvard Business Review, 68(3), 79–91. Robbins, S. P., Judge, T. A., & Breward, K. E. (2018). Essential of Organizational Behaviour. Pearson Canada Inc. Ross, S. A., Westerfield, R. W., & Jordan, B. D. (2000). Fundamentals of Corporate Finance (Fifth). McGraw- Hill, Inc. Schein, E. H. (2010). Organizational Culture and Leadership (Fourth). John Willey and Sons. Simons, R. (1995). Levers of Control: How Managers Use Innovative Control Systems to Drive Strategic Renewal. Harvard Business School Press. Stoner, J. A. F., Freeman, R. E., & Gilbert, D. R. (1994). Management (Sixth). Prentice Hall. Taylor, F. W. (1919). The Principles Scientific Management. Harper and Brothers Publishers. Terry, G. R. (1977). Principles of Management. Richard D. Irwin, Inc. Weber, M. (1947). Bureaucracy. The Free Press. Werther, W. B., & Davis, K. (1996). Human Resources and Sistem Pengendalian Manajemen 82 Personel Management (Fifth). McGraw-Hill, Inc. Weston, J. F., Besley, S., & Brigham, E. F. (1996). Essentials of Managerial Finance. Dryden Press. Worth, M. J. (2018). Nonprofit Management: Principles and Practice (Fifth). CQ Press. Yoder, D. (1979). Personnel Management and Industrial Relations (Sixth). Prentice Hall. Zimmerer, T. W., Scarborough, N. M., & Wilson, D. (2007). Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management (Fifth). Pearson College Div. Sistem Pengendalian Manajemen 83