Pemeriksaan Darah Rutin PDF

Summary

This document provides a comprehensive overview of routine blood tests, focusing on the different components of blood, including erythrocytes, leukocytes, and thrombocytes. The document also covers pre-analytical considerations and various methods of analysis.

Full Transcript

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN Pradita Sri Mitasari Bagian Patologi Klinik FK UKDW Pemeriksaan darah rutin merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan pada alat analisis otomatis dan mampu menampilkan pengukuran eritrosit, leukosit dan trombosit. Pemeriksaan hematologi yang secara rutin diperiksa pad...

PEMERIKSAAN DARAH RUTIN Pradita Sri Mitasari Bagian Patologi Klinik FK UKDW Pemeriksaan darah rutin merupakan suatu pemeriksaan yang dilakukan pada alat analisis otomatis dan mampu menampilkan pengukuran eritrosit, leukosit dan trombosit. Pemeriksaan hematologi yang secara rutin diperiksa pada hampir seluruh pasien yang datang ke fasilitas kesehatan. indikasinya adalah untuk melakukan skrining anemia maupun kelainan sel darah lainnya, infeksi, skrining awal kanker, respon pasca terapi antibiotik maupun pengobatan lainnya. Hal yang perlu diperhatikan pada pre-analitik: Sampel ditampung pada wadah dengan antikoagulan yang sesuai, biasanya menggunakan antikoagulan EDTA (tabung tutup ungu muda) Volume dalam jumlah cukup / sufisien - agar sesuai ratio darah : antikoagulan pemeriksaan segera dilakukan (sampel maks 6 jam pada suhu ruang) atau jika disimpan harus dengan kaidah yang sesuai Pemeriksaan darah rutin dapat diperiksa dengan menggunakan metode: 1. manual = low cost, labour intensive. 2. semi-automated 3. automated: higher cost, precise, depends on analyser Eritrosit = sel darah yang anukleasi, berbentuk bikonkaf, discoid yang berisi hemoglobin pengangkut oksigen dan CO2. Eritrosit tampak pink hingga merah, dengan ukuran 6-8 mikrometer dengan central pallor. Parameter yang muncul pada pemeriksaan darah rutin: Jumlah eritrosit Hemoglobin Hematokrit RDW Indeks eritrosit (MCV, MCH, MCHC) HITUNG ERITROSIT Menggambarkan jumlah eritrosit per volume darah. Penurunan kadarnya disebut sebagai anemia dan peningkatannya mengindikasikan suatu polisitemia. Metode yang digunakan: bilik hitung (manual) automated (metode impedansi, metode light scatter) Nilai normal hemoglobin: Perempuan = 3.8 - 4.8 x 10^6/µL Laki-laki = 4.5 - 5.5 x 10^6/µL HEMOGLOBIN Protein yang terkandung dalam eritrosit. Kadar hemoglobin dapat diperiksa sebagai salah satu indikator adanya anemia. Metode yang digunakan: cyanmethemoglobin sodium lauryl sulfate (SLS) -- pada hematology analyser Nilai normal hemoglobin: Perempuan = 12-15 g/dL Laki-laki = 14-18 g/dL HEMATOKRIT Menggambarkan ratio dari volume eritrosit terhadap volume whole blood. pemeriksaan sederhana untuk skrining anemia, digunakan untuk perhitungan indeks eritrosit bersama dengan jumlah eritrosit dan hemoglobin. Metode yang digunakan: Mikrohematokrit (manual) Automated / semi-automated Nilai normal hemoglobin: Perempuan = 36-46% Laki-laki = 40-54% INDEKS ERITROSIT merupakan hasil perhitungan dari 3 parameter: hitung eritrosit (AE), hemoglobin dan hematokrit Digunakan untuk melakukan klasifisikasi anemia INDEKS ERITROSIT 1. MEAN CORPUSCULAR VOLUME (MCV) = rerata volume eritrosit; menggambarkan diameter eritrosit pada preparat darah tepi MCV= Hematokrit (%) x 10 AE (x 10^6/µL) normalnya = 80 -100 femtoliter (fL) penurunan MCV disebut sebagai mikrositik oeningkatan MCV disebut sebagai makrositik INDEKS ERITROSIT 2. MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN(MCH) = rerata berat hemoglobin dalam satu eritrosit MCH= Hb (g/dL) x 10 AE (x 10^6/µL) normalnya = 26 - 32 picogram (pg) Interpretasi MCH dilakukan paralel dengan MCHC INDEKS ERITROSIT 3. MEAN CORPUSCULAR HEMOGLOBIN CONCENTRATION (MCHC) rerata konsentrasi hemoglobin dalam tiap eritrosit. MCHC= Hb (g/dL) x 100 Hmt (%) normalnya = 32 - 36 g/dL MCHC normal disebut sebagai normokromik. MCHC rendah disebut sebagai hipokromik. Tidak ada istilah hiperkromik karena suatu sel tidak mungkin memiliki Hb > 36 g/dL. Istilah ini sering digunakan pada gambaran sel sferositik yang tampak penuh dan tidak memiliki central pallor INDEKS ERITROSIT 4. RED CELL DISTRIBUTION WIDTH (RDW) menggambarkan variasi ukuran eritrosit. Hasil disajikan dalam %. Berdasarkan hasil perhitungan pada hematology analyzer. terdapat dua jenis parameter: RDW - CV = hasil kalkulasi (normal = 12-15%) RDW - SD = didapatkan dari histogram (normal = 37-54 fL) RDW meningkat menggambarkan variasi ukuran eritrosit tinggi = anisositosis LEUKOSIT Leukosit = sel darah yang berfungsi dalam sistem imun; disebut sebagai leukosit / sel darah putih karena terlihat colorless jika berada pada suspensi darah. Leukosit di darah tepi terdiri dari: neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, basofil Parameter yang muncul pada pemeriksaan darah rutin: Jumlah leukosit Hitung jenis sel leukosit (neutrofil%, limfosit%, monosit%, eosinofil%, basofil%) LEUKOSIT HITUNG LEUKOSIT Perhitungan jumlah leukosit per mikroliter darah. Nilai normal = 4-11 x 10^3/µL Perhitungan dapat dilakukan dengan: manual (menggunakan bilik hitung) automated (pada alat hematology analyzer) Leukosit menurun = leukopenia Leukosit meningkat = leukositosis LEUKOSIT HITUNG JENIS LEUKOSIT Perhitungan jenis leukosit yang ditemukan pada darah tepi. Dapat dilakukan dengan metode: manual (menggunakan preparat darah tepi) automated (pada alat hematology analyzer) Leukosit yang diidentifikasi = bisa 5 jenis - maupun 3 jenis (neu,lim,mix) LEUKOSIT NETROFIL SEGMEN (50-70%) ukuran: 10-15 µm; Nukleus: 2-5 segmen/lobus sitoplasma: colorless/pink ungu pucat/krem, granula (+) EOSINOFIL (2-5%) ⬆️= netrofilia (ditemukan pada proses inflamasi akut dan ukuran: 12-17µm; Nukleus: 2-3 infeksi terutama bakterial) lobus ⬇️ = netropenia (ditemukan pada pasien pasca kemoterapi,) Sitoplasma: krem-pink, granul(+) warna oranye pink ⬆️= eosinofilia (ditemukan pada proses alergi atau infeksi/infestasi parasit NETROFIL BATANG (0-5%) terutama cacing) ukuran: 10-15 µm Nukleus: berbentuk tapal kuda ((belum terpisah / tersegmen) LIMFOSIT (20-40%) Sitoplasma: biru pucat hingga pink, granula (+) ukuran: 7-18 µm; Nukleus: bulat atau ⬆️ = menandakan respon terhadap inflamasi atau infeksi akut oval, N/C ratio tinggi maupun penanda ke arah keganasan hematologi; dikenal Sitoplasma: sedikit, biru terang, granul dengan istilah shift to the left umumnya tidak ada ⬆️= limfositosis (ditemukan pada infeksi virus) ⬇️ = limfopenia (cth pada imunodefisiensi) MONOSIT (3-11%) ukuran: 12-20 µm Nukleus: ireguler NC ratio rendah BASOFIL (0-2%) Sitoplasma: biru keabuan, dapat ditemukan ukuran: 10-14 µm; Nukleus: 2 lobus vakuola, umumnya granul halus (ground glass) Sitoplasma: colorless-ungu, granul (+) ukuran besar menutupi ⬆️= monositosis (ditemukan pada infeksi virus maupun sitoplasma bakterial, pada inflamasi kronik dan keganasan). ⬆️= basofilia (ditemukan pada proses alergi atau pada kecurigaan keganasan hematologi TROMBOSIT Trombosit = sering disebut sebagai keping darah, merupakan sel yang berukuran kecil, dan merupakan pecahan dari sel megakariosit. Trombosit berfungsi untuk menjaga integritas pembuluh darah dan berperan dalam proses hemostasis. Trombosit berukuran 2-4 mikrometer, bentuknya bulat atau oval, tidak bernukleus dan sedikit mengandung granul Parameter yang muncul pada pemeriksaan darah rutin: Jumlah trombosit Indeks trombosit: MPV, PDW, P-LCR, Plateletcrit TROMBOSIT JUMLAH TROMBOSIT Perhitungan jumlah trombosit per mikroliter darah. Metode pemeriksaan dapat dilakukan secara: manual - dengan bilik hitung automated - metode impedansi, light scatter, fluorescent staining Nilai normal trombosit = 150-450 x 10^3 per mikroliter Peningkatan disebut sebagai trombositosis = ditemukan pada inflamasi, trauma ataupun pada kelainan klonal Penurunan disebut sebagai trombositopenia = dapat ditemukan pada perdarahan, sebagai manifestasi dari berbagai penyakit, sebagai akibat obat. Dapat telah bermanifestasi sebagai perdarahan. TROMBOSIT INDEKS TROMBOSIT Hampir serupa dengan indeks eritrosit; diperoleh dari hasil analisis hematology analyser. Indeks trombosit tidak semuanya dapat menganalisis. kegunaannya adalah untuk mengetahui gambaran kuantitas dan morfologi trombosit di sirkulasi Indeks yang paling sering muncul adalah MPV (MEAN PLATELET VOLUME) yang menggambarkan rerata ukuran trombosit. Indeks lainnya: Plateletcrit = persentase trombosit dalam suatu volume darah (setara dengan Hct) P-LCR = rasio trombosit berukuran besar PDW = variasi ukuran trombosit (setara dengan RDW pada eritrosit)

Use Quizgecko on...
Browser
Browser