P03-ESENSI DAN URGENSI IDENTITAS NASIONAL [LANJUTAN] PDF
Document Details
Universitas Gunadarma
Burhan Amin
Tags
Summary
This document, specifically page 1, is a lecture or presentation on the concept of national identity, focusing on issues and challenges related to Indonesia's national identity. It details potential solutions and discusses past arguments surrounding this concept.
Full Transcript
“ Education Is The Most Powerfull Weapon ” Bab 2 Esensi & Urgensi 3 Identitas Nasional [Lanjutan] Delivered by: Burhan Amin 1 َ علا ْمتَن َۗا اِنا َك ا َ ْن َ ْالََ ِل ْْ ُم ْال َح ِِ ْْ ُم...
“ Education Is The Most Powerfull Weapon ” Bab 2 Esensi & Urgensi 3 Identitas Nasional [Lanjutan] Delivered by: Burhan Amin 1 َ علا ْمتَن َۗا اِنا َك ا َ ْن َ ْالََ ِل ْْ ُم ْال َح ِِ ْْ ُم َ سب ْٰحن ََك ََل ِع ْل َم لَنَا ٓ اِ اَل َما ُ ”Subhanaaka laa ’ilma lanaa illaa maa ’allamtanaa innaka antal ’aliimul hakiim” Q.S Al Baqarah : Ayat 32 Artinya : ”Mahasuci Engkau, tidak ada pengetahuan bagi kami selain apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. Alhamdulillah UNIVERSITAS GUNADARMA َ ب ٱ ْش َر ْح ِلى ص ْد ِرى ِ َر َويَس ِْر ِل ٓى أ َ ْم ِرى َ ع ْقدَة ً ِمن ِل سا ِنى ُ ٱحلُ ْل ْ َو ۟ يَ ْفقَ ُه وا قَ ْو ِلى Artinya : "Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku’’. Q.S Thaha : Ayat 25-28 Alhamdulillah UNIVERSITAS GUNADARMA Daftar Referensi Utama 1. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi, Ditjen Belmawa Ristekdikti, Cetakan I, 2016. 2. UUD 1945 Hasil Amandemen Agustus 2002, Jakarta. 3. Universitas Gunadarma, Diktat Kuliah Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan, Edisi 2006 4. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi, Prof. Dr. H. Kaelan, M.S. Drs. H. Achmad Zubaidi, M.Si, 2007 5. Hukum dasar Geopolitik dan Geostrategi dalam Kerangka Keutuhan NKRI oleh Prof. DR Ermaya Suradinata, SH.MS,MH, 2005 6. Materi Terbuka Kesadaran Pajak untuk PT, Tim Edukasi DJP, Cetakan I 2016 7. Buku-buku Pendidikan Kewarganegaraan dan Sumber Lainnya (Ref. Gunadarma) 4 Daftar Isi 5. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia 6. Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Nomor Pokok Wajib Pajak 7. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme, Perwujudan Bela Negara 8. Review Ensensi & Urgensi Identitas Nasional [Lanjutan] 5 5. Membangun Argumen Tentang Dinamika dan Tantangan Identitas Nasional Indonesia ❑ Setelah Anda menelusuri konsep identitas nasional menurut sumber historis, sosiologis, dan politis, apakah tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat ini? Dapatkah Anda kemukakan contoh dinamika kehidupan yang sekaligus menjadi tantangan terkait dengan masalah identitas nasional Indonesia? Coba Anda perhatikan sejumlah kasus dan peristiwa dalam kehidupan sehari-hari seperti yang pernah kita lihat pada Bab 1 sebagai berikut: 1. Lunturnya nilai-nilai luhur dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara (contoh: rendahnya semangat gotong royong, kepatuhan hukum, kepatuhan membayar pajak, kesantunan, kepedulian, dan lain-lain) 2. Nilai-nilai Pancasila belum menjadi acuan sikap dan perilaku sehari-hari (perilaku jalan pintas, tindakan serba instan, menyontek, plagiat, tidak disiplin, tidak jujur, malas, kebiasaan merokok di tempat umum, buang sampah sembarangan, dan lain- lain) 3. Rasa nasionalisme dan patriotisme yang luntur dan memudar (lebih menghargai dan mencintai bangsa asing, lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk bangsa sendiri, dan lain-lain) 4. Lebih bangga menggunakan bendera asing dari pada bendera merah putih, lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada menggunakan bahasa Indonesia. 5. Menyukai simbol-simbol asing daripada lambang/simbol bangsa sendiri, dan lebih mengapresiasi dan senang menyanyikan lagu-lagu asing daripada mengapresiasi lagu nasional dan lagu daerah sendiri. 6 ❑ Tantangan dan masalah yang dihadapi terkait dengan Pancasila telah banyak mendapat tanggapan dan analisis sejumlah pakar. Seperti Azyumardi Azra (Tilaar, 2007), menyatakan bahwa saat ini Pancasila sulit dan dimarginalkan di dalam semua kehidupan masyarakat Indonesia karena: (1) Pancasila dijadikan sebagai kendaraan politik; (2) adanya liberalisme politik; dan (3) lahirnya desentralisasi atau otonomi daerah. ❑ Menurut Tilaar (2007), Pancasila telah terlanjur tercemar dalam era Orde Baru yang telah menjadikan Pancasila sebagai kendaraan politik untuk mempertahankan kekuasaan yang ada. ❑ Liberalisme politik terjadi pada saat awal reformasi yakni pada pasca pemerintahan Orde Baru. ❑ Pada saat itu, ada kebijakan pemerintahan Presiden Habibie yang menghapuskan ketentuan tentang Pancasila sebagai satu-satunya asas untuk organisasi kemasyarakatan termasuk organisasi partai politik. ❑ Sedangkan, lahirnya peraturan perundangan tentang desentralisasi dan otonomi daerah seperti lahirnya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 yang diperbaharui menjadi Undang-Undang No.32 tahun 2004 tentang Otonomi Daerah telah berdampak positif dan negatif. ❑ Dampak negatifnya antara lain munculnya nilai-nilai primordialisme kedaerahan sehingga tidak jarang munculnya rasa kedaerahan yang sempit. 7 ❑ Tentang luntur dan memudarnya rasa nasionalisme dan patriotisme perlu mendapat perhatian. Apa yang menjadi penyebab masalah ini? ❑ Apabila orang lebih menghargai dan mencintai bangsa asing, tentu perlu dikaji aspek/bidang apa yang dicintai tersebut. Bangsa Indonesia perlu ada upaya yakni membuat strategi agar apa yang dicintai tersebut beralih kepada bangsa sendiri. ❑ Demikian pula, apabila orang Indonesia lebih mengagungkan prestasi bangsa lain dan tidak bangga dengan prestasi bangsa sendiri, sebenarnya sesuatu yang aneh. ❑ Apabila orang Indonesia lebih bangga menggunakan produk asing daripada produk bangsa sendiri, hendaknya bangsa Indonesia mampu mendorong semangat berkompetisi. Intinya, bangsa Indonesia perlu didorong agar menjadi bangsa yang beretos kerja tinggi, rajin, tekun, ulet, tidak malas, serta menjunjung tinggi nilai kejujuran. Semua nilai-nilai tersebut telah tercakup dalam Pancasila sehingga pada akhirnya semua permasalahan akan terjawab apabila bangsa Indonesia mampu dan berkomitmen untuk mengamalkan Pancasila. ❑ Bagaimana menghadapi tantangan terkait dengan masalah kecintaan terhadap bendera negara merah putih, pemeliharaan bahasa Indonesia, penghormatan terhadap lambang negara dan simbol bangsa sendiri, serta apresiasi terhadap lagu kebangsaan? ❑ Pada hakikatnya, semua unsur formal identitas nasional, baik yang langsung maupun secara tidak langsung diterapkan, perlu dipahami, diamalkan, dan diperlakukan sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku. ❑ Permasalahannya terletak pada sejauh mana warga negara Indonesia memahami dan menyadari dirinya sebagai warga negara yang baik yang beridentitas sebagai warga negara Indonesia. 8 6. Esensi dan Urgensi Identitas Nasional Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Sebagai Salah Satu Identitas Warga Negara ❑ Pernahkah Anda berpikir apa yang akan terjadi seandainya sebuah bangsa tidak memiliki jati diri atau identitas nasional? Benarkah identitas nasional itu diperlukan? Atau, mengapa identitas nasional itu penting? ❑ Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu, bahwa sebuah negara dapat diibaratkan seorang individu manusia. ❑ Salah satu tujuan Tuhan menciptakan manusia adalah agar manusia saling mengenal. Agar individu manusia dapat mengenal atau dikenali oleh individu manusia lainnya, manusia perlu memiliki ciri atau kata lainnya adalah identitas. ❑ Inginkah Anda dikenali oleh orang lain? Inginkah Anda mengenal orang lain? Bagaimana caranya agar orang lain dapat mengenali diri Anda dengan mudah? Bagaimana kita dapat mengenal orang lain dengan mudah? Jawabannya, agar kita dapat dikenal dan mengenal orang lain diperlukan identitas. ❑ Mengapa individu ingin dikenali dan ingin mengenali identitas individu lain? Jawabannya tentu akan sangat tergantung kepada keinginan individu manusia masing-masing. Mungkin antara individu yang satu dengan yang lain memiliki perbedaan keinginan atau tujuan. ❑ Namun, secara naluriah atau umumnya manusia memiliki kebutuhan yang sama, yakni kebutuhan yang bersifat fisik atau jasmaniah, seperti kebutuhan makan dan minum untuk kelangsungan hidup dan kebutuhan psikis (rohaniah), seperti kebutuhan akan penghargaan, penghormatan, pengakuan, dan lain-lain. ❑ Apabila disimpulkan, individu manusia perlu dikenali dan mengenali orang lain adalah untuk memenuhi dan menjaga kebutuhan hidupnya agar kehidupannya dapat berlangsung hingga akhirnya dipanggil oleh Tuhan Yang Maha Kuasa atau meninggal dunia. Demikianlah, pentingnya identitas diri sebagai individu manusia. 9 7. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme, Perwujudan Bela Negara ❑ Salah satu penyebab pudarnya rasa nasionalisme dalam diri masyarakat Indonesia yaitu karena kuatnya arus globalisasi. Globalisasi membawa budaya barat masuk ke Indonesia dengan mudah, hingga tertanam dalam diri masyarakatnya. ❑ Hal itu sangat berdampak pada jiwa masyarakat Indonesia, mereka akan lebih mencintai budaya dan produk-produk asing, hingga menganggap produk buatan Indonesia sangat kalah kualitas dibandingkan produk asing. ❑ Lunturnya jiwa nasionalisme, mengakibatkan semangat juang dalam membangun negeri kian pudar. Masyarakat khusunya kaum muda sebagai generasi penerus bangsa menjadi apatis dan bahkan sering terjadi disintegrasi atau konflik yang mengatasnamakan ras, suku, dan agama. Karakter generasi muda harus dibentuk dengan sempurna untuk membangun dan mewujudkan visi dan misi bangsa agar menjadi bangsa yang dapat mempertahankan keutuhan dari segala bentuk ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar. ❑ Oleh karena itu, jika masyarakatnya saja malas untuk ikut campur dan mendukung bangsa Indonesia agar terhindar dari segala bentuk ancaman, maka Indonesia sudah kehilangan jati diri bangsa. Kita sebagai warga negara yang tinggal dan tumbuh di wilayah Indoenesia, harus mampu membangun jati diri bangsa dengan jiwa nasionalisme. ❑ Untuk membangkitkan kembali jiwa nasionalisme dalam diri warga Indonesia yang telah pudar, bisa dilakukan dengan ikut serta dalam upaya bela negara yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara, tidak hanya melulu orang-orang yang berkepentingan saja. ❑ Ikut serta disini berarti ikut mendukung dengan melakukan kegiatan-kegiatan positif yang dapat memajukan bangsa, bukan berarti ikut terjun dalam penyelesaian konflik bangsa. ❑ Seluruh warga negara adalah pendukung dalam upaya bela negara, sedangkan yang bertugas untuk mengatasi konflik secara langsung adalah aparat negara yaitu TNI dan POLRI. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk ikut serta berupaya dalam bela negara. Hal tersebut merupakan wujud nasionalisme dalam hal cinta tanah air. 10 ❑ Hak dan kewajiban bela negara bagi setiap warga negara diatur dalam peraturan perundang- undangan, diantaranya : ❖ Pasal 27 ayat 3 tentang hak dan kewajiban seluruh warga negara untuk berupaya membela negaranya ❖ Pasal 30 ayat 1 sampai 5 tentang hak dan kewajiban seluruh warga negara untuk berupaya dalam menjaga pertahanan dan keamanan negara ❖ TAP MPR/No.VI/Tahun 1973 tentang Konsep Wawasan Nusantara dan Kemanan Nasional ❖ UU No. 29 Tahun 1945 tentang Pokok-pokok Perlawanan Rakyat ❖ UU No. 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pertahanan dan Keamanan Negara ❖ TAP MPR/No. VI/Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dan POLRI ❖ TAP MPR/No. VII/Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI ❖ UU No. 56 Tahun 1999 tentang Pertahanan Negara ❑ Contoh upaya bela negara yang dapat dilakukan oleh para generasi muda bangsa yaitu melalui kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat. Diantaranya, dengan melestarikan budaya daerah, sehingga dapat mencegah adanya pengakuan budaya oleh negara lain. ❑ Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar, sehingga dapat memunculkan SDM yang cerdas dan berkualitas. ❑ Taat pada hukum dan peraturan yang berlaku juga merupakan perwujudan bela negara yang sangat mendukung keutuhan dan kedaulatan NKRI. Maka dari itu, kita sebagai warga Indonesia harus mewujudkan kemajuan bangsa dengan menanamkan semangat nasionalisme yang kuat dalam diri kita. ❑ Melihat kuatnya arus globalisasi, kita harus bisa menyeleksi segala budaya dan informasi yang didapat dari media apapun. Sehingga jiwa nasionalisme yang tertanam dalam diri kita tidak akan mudah pudar. 11 Rangkuman Tentang Indentitas Nasional [Lanjutan] 10. Warisan jenius yang tidak ternilai harganya dari para the founding fathers adalah Pancasila. Pancasila sebagai identitas nasional tidak hanya bersifat fisik seperti simbol atau lambang tetapi merupakan cerminan identitas bangsa dalam wujud psikis (nonfisik), yakni yang mencerminkan watak dan perilaku manusia Indonesia sehingga dapat dibedakan dengan bangsa lain. 11. Identitas nasional sangat penting bagi bangsa Indonesia karena: (1) Bangsa Indonesia dapat dibedakan dan sekaligus dikenal oleh bangsa lain; (2) Identitas nasional bagi sebuah negara-bangsa sangat penting bagi kelangsungan hidup negara-bangsa tersebut karena dapat mempersatukan negara-bangsa; dan (3) Identitas nasional penting bagi kewibawaan negara dan bangsa Indonesia sebagai ciri khas bangsa 12 8. Tugas Review Esensi & Urgensi Identitas Nasional [Lanjutan] Tuliskan Dalam Bentuk Bagan Ringkasan : 1. Bagaimana pendapat dan sikap Anda terhadap sejumlah masalah dan tantangan yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia? Jelaskan ! 2. Apakah hal itu dapat melunturkan identitas kita? Mengapa hal ini terjadi? 3. Bagaimana strategi yang Anda dapat tawarkan/usulkan untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila? Jelaskan ! 4. Apa saja identitas individu dari aspek fisik dan aspek psikis manusia itu? Jelaskan ! 5. Mengapa identitas nasional itu penting bagi sebuah negara-bangsa? Jelaskan ! 6. Bagaimana pendapat dan komentar Anda tentang esensi dan urgensi identitas nasional Indonesia? Jelaskan ! 7. Bagaimanan caranya membangkitkan kembali jiwa nasionalisme dalam diri warga Indonesia yang telah pudar, bisakah dilakukan dengan ikut serta dalam upaya bela negara? Jelaskan ! 13 8. Tugas Bagan Review Materi P03-Esensi & Urgensi Indetitas Nasional [Lanjutan] Buatlah Review Materi P03-Esensi & Urgensi Indetitas Nasional [Lanjutan] Dalam Bentuk Bagan Flowchart Untuk Soal-Soal Pada Slide 13 14 DISCLAIMER Berangkat dari niat menyampaikan ilmu, dapatlah kiranya timbul suatu harapan agar diktat – tulisan – rangkum materi – re-organizing paper yang telah dibuat ini dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkannya. Siapa pun dipersilahkan untuk mengambilnya, mengutipnya, memanfaatkannya dengan semaksimal mungkin. Silahkan memperbanyak, mencetak, meng-copy-nya dengan bebas guna kelancaran transfer ilmu pengetahuan. Dan apabila dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat komersial, ada baiknya dapat mengabarkan terlebih dahulu, sekedar pemberitahuan, atas kehormatan yang diberikan tersebut. Muhammad Burhan Amin, S.Sos., MMSI. [email protected] 15 Thank You ! Time Is Sword Perisai Pancasila 16