Summary

This document is a module about safety and health (K3) in a laboratory. It describes the principles of K3LH and provides guidelines for safe practices in the lab. This includes the importance of following safety procedures and handling hazardous materials.

Full Transcript

# KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM ## BAB 1 **Tanti Wahyu T** + Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ### TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu : - Mengemukakan prinsip K3LH - Menjelaskan pengertian dari tempat kerja dan laboratorium - Menje...

# KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (K3) DI LABORATORIUM ## BAB 1 **Tanti Wahyu T** + Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ### TUJUAN PEMBELAJARAN Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu : - Mengemukakan prinsip K3LH - Menjelaskan pengertian dari tempat kerja dan laboratorium - Menjelaskan pentingnya K3 di dalam laboratorium uji - Mengemukakan aturan umum dalam bekerja di laboratorium uji - Menjelaskan cara melakukan beberapa pekerjaan di laboratorium uji yang aman - Menganalisis jenis bahaya di Laboratorium **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **1** ## A. PENGERTIAN DAN TUJUAN KESELAMATAN KERJA Sebagai seorang praktikan, sebelum melakukan praktikum kita terlebih dahulu harus mengetahui bagaimana pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di laboratorium, agar kita dapat melaksanakan praktikum dengan aman dan lancar. Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan penggunaan alat alat laboratorium, bahan dan proses praktikum, tempat praktikun dan lingkungannya serta cara-cara melakukan praktikum sedangkan kecelakaan kerja adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan yang terjadi pada saat praktikum sedang berlangsung. Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2012, K3 merujuk pada segala kegiatan yang bertujuan menjamin dan melindungi keselamatan serta kesehatan tenaga kerja. Standar Internasional OHSAS 18001 menjelaskan bahwa K3 melibatkan berbagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Penerapan K3 menjadi suatu metode untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat, dengan pengenalan serta pengendalian terhadap faktor-faktor potensial yang dapat membahayakan pekerja. Selain itu, terdapat konsep Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH), yang memiliki tujuan utama menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman. Dari berbagai sudut pandang, K3LH dapat disimpulkan sebagai program perlindungan yang bertujuan agar tenaga kerja dan individu lain di lingkungan kerja selalu berada dalam keadaan sehat dan selamat serta menjaga produktivitas kerja. + SAFETY FIRST Dalam hal bekerja, pegawai harus memperhatikan kondisi kerja dan tempat kerjanya. Sebagai seorang penguji kualitas suatu barang, anda pasti akan lebih banyak menghabiskan waktu di laboratorium. Apa itu laboratorium? Laboratorium adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yang dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya). Dalam bab ini anda akan belajar bagaimana K3 yang berlaku di laboratorium supaya anda dapat bekerja secara aman, sehat dan nyaman Tujuan penerapan K3 di laboratorium agar terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan produktif bagi pekerja, aman dan sehat bagi pasien, pengunjung dan lingkungan sehingga proses pelayanan di laboratorium profesional dan berkualitas. **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **2** ## Sasaran K3 Laboratorium: - Melindungi para pekerja dan orang lain di laboratorium dari sumber bahaya yang ada. - Menjamin setiap peralatan dipakai secara aman dan efisien - Menjamin proses pelayanan berjalan lancer ## B. PERATURAN KESELAMATAN KERJA Tujuan Peraturan Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin : a. Kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan orang yg bekerja di laboratorium. b. Mencegah orang lain terkena resiko terganggu kesehatannya akibat kegiatan di laboratorium. c. Mengontrol penyimpanan dan penggunaan bahan yang mudah terbakar dan beracun d. Mengontrol pelepasan bahan berbahaya (gas) dan zat berbau ke udara, sehingga tidak berdampak negative terhadap lingkungan. **Aturan umum yang terdapat dalam peraturan itu menyangkut hal hal sebagai berikut :** a. Orang yang tak berkepentingan dilarang masuk laboratorium, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan. b. Jangan melakukan eksprimen sebelum mengetahui informasi mengenai bahaya bahan kimia, alat alat dan cara pemakaiannya. c. Mengenali semua jenis peralatan keselamatan kerja dan letaknya untuk memudahkan pertolongan saat terjadi kecelakaan kerja. d. Harus tau cara pemakaian alat emergency : pemadam kebakaran, eye shower, respirator dan alat keselamatan kerja yang lain. e. Setiap laboran/Pekerja laboratorium harus tau memberi pertolongan darurat (P3K). f. Latihan keselamatan harus dipraktekkan secara periodik bukan dihapalkan saja g. Dilarang makan minum dan merokok di lab, hal ini berlaku juga untuk laboran dan kepala Laboratorium. h. Jangan terlalu banyak bicara, berkelakar, dan lelucon lain ketika bekerja di laboratorium i. Jauhkan alat alat yang tak digunakan, tas, hand phone dan benda lain dari atas meja kerja. **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **3** ## Selain aturan bekerja selama praktikum, kita harus mengetahui aturan setelah bekerja : a. Melepas semua kabel dan alat Listrik (misal steker dan sambungan kabel), yang penyambungnya hanya bersifat sementara b. Membersihkan alat - alat dan tempat kerja, meletakkan dan mengembalikan alat – alat yang digunakan ke tempat semula c. Mengolah atau menempatkan limbah penelitian / percobaan pada tempat yang disediakan d. Memastikan bahwa tempat kerja dan laboratorium dalam keadaan aman. e. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum meninggalakn laboratorium **Pakaian di Laboratorium** Pekerja laboratorium harus mentaati etika berbusana di laboratorium. Busana yang dikenakan di laboratorium berbeda dengan busana yang digunakan sehari hari. Busana atau pakaian di laboratorium hendaklah mengikuti aturan sebagai berikut : a. Dilarang memakai perhiasan yang dapat rusak oleh bahan kimia, sepatu yang terbuka, sepatu licin, atau berhak tinggi. b. Wanita dan pria yang memiliki rambut panjang harus diikat, rambut panjang yang tidak terikat dapat menyebabkan kecelakaan. karena dapat tersangkut pada alat yang berputar. c. Pakailah jas praktikum, sarung tangan dan pelindung yang lain dg baik meskipun, penggunaan alat alat keselamatan menjadikan tidak nyaman. + ## C. BEKERJA SECARA AMAN DI LABORATORIUM **Mengapa K3 di laboratorium penting?** **Untuk mencegah :** - Dampak buruk dari bahan kimia berbahaya - Paparan organisme, penyakit, dll di laboratorium - Bahaya peralatan laboratorium – jika tidak ditangani dengan benar **Hal yang harus diperhatikan saat beraktivitas di Laboratorium :** 1. Kenakan jas lab, masker yang menutupi mulut dan hidung, kacamata pelindung (googles) dan sarung tangan 2. Gunakan alat bantu seperti pipa kaca, pipet tetes, sendok plastic, atau pinset untuk mengambil zat - zat atau bahan 3. Jangan mencium zat kimia secara langsung, cara membaui adalah dengan mengibas – ngibaskan tangan ke mulut tabung 4. Jika hendak memanaskan tabung reaksi, arahkan mulut tabung reaksi tersebut menjauhi wajah 5. Cucilah tangan dengan sabun setelah selesai praktikum **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **4** ## Beberapa aktivitas yang dilakukan di laboratorium : ### 1. Memindahkan Bahan Kimia Seorang laboran pasti melakukan pekerjaan pemindahan bahan kimia pada setiap kerjanya. Ketika melakukan pemindahan bahan kimia maka harus diperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Baca label bahan sekurang kurangnya dua kali untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan bahan misalnya antara asam sitrat dan asam nitrat. b. Pindahkan sesuai jumlah yang diperlukan c. Jangan menggunakan bahan kimia secara berlebihan d. Jangan mengembalikan bahan kimia ke tempat botol semula untuk menghindari kontaminasi, meskipun dalam hal ini kadang terasa boros Terdapat dua jenis wujud zat bahan kimia di laboratorium yang biasa dipindahkan yaitu bahan kimia padat dan cair. Cara pemindahan kedua bahan tersebut memiliki hal khusus yang harus diperhatikan pada masing-masing bahan. Tabel berikut memuat informasi terkait hal-hal yang harus diperhatikan dalam memindahkan bahan kimia padat dan bahan kimia cair. | **Bahan Kimia Padat** | **Bahan Kimia Cair** | |:--------------------------------------|:----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------| | Gunakan sendok sungu atau alat lain yang bukan berasal dari logam | Tutup botol dibuka dg cara dipegang dg jari tangan dan sekaligus telapak tangan memegang botol tersebut | | Jangan mengeluarkan bahan kimia secara berlebihan | Tutup botol jangan ditaruh diatas meja karena isi botol bisa terkotori oleh kotoran yang Pindahkan cairan menggunakan batang pengaduk untuk menghindari percikan | | Gunakan alat untuk memindahkan bahan agar bebas dari kontaminasi, hindari satu sendok untuk bermacam macam keperluan | Pindahkan dengan alat lain seperti pipet volume sehingga lebih mudah dan lebih tepat sesuai volume yang diinginkan | | Jangan biarkan wadah asli bahan terbuka terlalu lama untuk menghindari kontaminasi dari udara luar | | ### 2. Memanaskan bahan kimia Pemanasan tabung reaksi sering dilakukan dalam suatu percobaan di laboratorium. Ada banyak reaksi yang harus dilakukan pemanasan untuk mempercepat proses reaksi. Tata cara melakukan pemanasan tabung reaksi adalah : a. Isi tabung reaksi sebagian saja, sekitar sepertiganya. b. Api pemanas terletak pada bagian bawah larutan. c. Goyangkan tabung reaksi agar pemanasan merata. d. Arah mulut tabung reaksi pada tempat yang kosong agar percikannya tidak mengenai orang lain. Selain menggunakan tabung reaksi, biasanya pemanasan di laboratorium kimia juga menggunakan gelas kimia. Pemanasan yang dilakukan menggunakan gelas kimia ( bukan tabung reaksi) maka harus memperhatikan aturan sebagai berikut: a. Gunakan kaki tiga sebagai penopang gelas kimia tersebut. b. Letakkan batang gelas atau batu didih pada gelas kimia untuk menghindari pemanasan mendadak. c. Jika gelas kimia tersebut berfungsi sebagai penagas air, isikan air seperempatnya saja supaya tidak terjadi tumpahan ### 3. Peralatan dan Cara Kerja Bekerja dengan alat alat kimia juga berpotensi terjadinya kecelakaan kerja, oleh karena itu harus diperhatikan hal hal sebagai berikut : a. Botol reagen harus dipegang dg cara pada bagian label ada pada telapak tangan. b. Banyak peralatan terbuat dari gelas, hati hati kena pecahan kaca. Bila memasukkan gelas pada prop-karet gunakan sarung tangan sebagai pelindung. c. Ketika menggunakan pembakar spritus hati hati jangan sampai tumpah di meja karena mudah terbakar. Jika digunakan bunsen amati keadaan selang apakah masih baik atau tidak. d. Hati hati bila mengencerkan asam sulfat pekat, asam sulfatlah yang dituang sedikit demi sedikit dalam air dan bukan sebaliknya. ### 4. Pembuangan Limbah Limbah bahan kimia secara umum meracuni lingkungan, oleh karena itu perlu penanganan khusus : a. Limbah bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke lingkungan b. Buang pada tempat yang disediakan c. Limbah organik dibuang pada tempat terpisah agar bisa didaur ulang. d. Limbah padat (kertas saring, korek api, endapan) dibuang ditempat khusus. e. Limbah yang tidak berbahaya (Misal : detergen) boleh langsung dibuang,dg pengenceran air yang cukup banyak. f. Buang segera limbah bahan kimia setelah pengamatan selesai. g. Limbah cair yang tidak larut dlm air dan beracun dikumpulkan pada botol dan diberi label yg jelas. Kecelakaan kerja biasa saja terjadi meskipun telah bekerja dengan hati hati, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah tetap tenang dan jangan panik. Ini sangat membantu agar rasa panik yang kamu timbulkan nggak membahayakan sekitar, menyenggol peralatan atau bahan kimia yang lain misalnya. Kemudian, beda kejadian, beda juga penanganannya. Berikut beberapa macam pertolongan pertama kecelakaan kerja di laboratorium : ### 1. Terkena asam dan basa kuat Jika ada anggota tubuhmu yang terkena asam/basa kuat secara langsung, kamu bisa menanganganinya dengan mencuci tangan menggunakan air mengalir. Tujuannya untuk mengurangi dari asam maupun basa kuat tersebut. Selain itu, kamu juga bisa menetralisir dengan basa lemah, atau bisa juga mengoleskannya dengan salep. ### 2. Luka bakar Siapa yang masih percaya kalau mengoleskan odol dapat mengurangi efek yang ditimbulkan dari luka bakar ? Langkah yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengoleskan salep jika luka bakar tergolong ringan. Tapi, jika nampak parah dan menimbulkan rasa nyeri, segera kompres dengan air es, atau periksa ke dokter. ### 3. Mata terkena percikan zat kimia Jika mata kamu terkena percikan zat kimia, jangan dikucek meskipun perih. Segera basuh dengan air bersih, dan kalau masih perih, segera bawa ke dokter. ### 4. Bila terhirup bahan kimia Bagaimana jika tidak sengaja menghirup bahan kimia. Jauhkan dari kerumunan, atau keluar dari lab untuk mencari udara segar. Jika merasa sudah kesulitan bernapas, segera pergi ke dokter. ### 5. Bila tertelan zat kimia Jika tertelan zat kimia, segera muntahkan dan kumur-kumur dengan air. Kalau sampai pingsan, segera bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut. Kebakaran juga bisa saja terjadi di laboratorium, karena di dalamnya banyak tersimpan bahan yang mudah terbakar. Bila terjadi kebakaran maka : a. Jangan Panik. b. Segera bunyikan alarm tanda bahaya. c. Identifikasi bahan yang terbakar (kelas A, B atau C), padamkan dengan kelas pemadam yang sesuai ( Contoh kebakaran klas B bensin, minyak tanah dll tidak boleh disiram dengan air) d. Hindari menghirup asap secara langsung, gunakan masker atau tutup hidung dengan sapu tangan. e. Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat. f. Cari bantuan pemadam kebakaran, oleh karenanya nomor telepon pemadam kebakaran haru ada di laboratorium. g. Apabila di laboratorium terjadi kebakaran kecil seperti saat melakukan pengujian, Anda bisa memadamkan api tersebut dengan lap basah. ## Kombinasi Bahan yang harus dihindari Kombinasi bahan di bawah ini berpotensi terjadi kecelakaan kerja, oleh karenanya harus dihindari : a. Natrium atau Kalium dengan air. b. Amonium nitrat, serbuk seng dan air. c. Kalium nitrat dg natrium asetat d. Nitrat dengan ester. e. Peroksida dengan magnesium, seng atau aluminium. f. Benzena atau alkohol dengan api. ## Yang harus dilakukan jika terkena Glassware yang pecah? a. Bersihkan luka dengan iodine, jika luka kecil tutup luka dengan plester luka. b. Jika luka berdarah terus, hentikan pendarahan dengan menekan kebawah menggunakan kapas steril, rujuk korban ke perawat atau dokter. c. Jangan memegang pecahan glassware dengan tangan terbuka. Gunakan sikat dan lap untuk membersihkannya. d. Taruh pecahan glassware pada tempat sampah khusus. **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **8** ## Yuukk Latihan Soal !!! Mari kita lihat pemahaman kalian tentang K3LH https://wordwall.net/id/resource/75511744/k3lh-part-1 # D. JENIS BAHAYA DI LABORATORIUM Kecelakaan kerja dapat terjadi kapan saja dan dimana saja yang dapat menimpa setiap pekerja. Kecelakaan kerja mengakibatkan kerugian baik bagi pekerja dan pihak yang mempekerjakan. Oleh karena itu perlu dilakukan identifikasi kecelakaan kerja guna mencegah terjadinya kecelakaan kerja tersebut. Melalui identifikasi bahaya kerja maka akan meminimalkan bahkan mencegah bahaya melalui pengendalian bahaya kerja yang dilakukan sesuai hasil analisa identifikasi bahaya kerja. Agar tindak lanjut penangan dari hasil identifikasi lebih maksimal maka perlu dilakukan juga suatu penilaian risiko. Penilaian resiko adalah metode sistematis dalam melihat aktivitas kerja, memikirkan apa yang dapat menjadi buruk, dan memutuskan kendali yang cocok untuk mencegah terjadinya kerugian, kerusakan, atau cidera di tempat kerja. Penilaian ini harus juga melibatkan pengendalian yang diperlukan untuk menghilangan, mengurangi atau meminimalkan risiko Selain itu terjadinya kecelakaan kerja disebabkan karena dua golongan. Golongan pertama adalah faktor mekanis dan lingkungan (unsafe condition), sedangkan golongan kedua adalah faktor manusia (unsafe action). Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa faktor manusia menempati posisi yang sangat penting terhadap kecelakaan kerja yaitu antara 80-85 % **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **9** Terjadinya kecelakaan dapat disebabkan oleh banyak hal, tetapi dari analisis terjadinya kecelakaan menunjukkan bahwa hal-hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium: 1. Kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan proses-proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam melakukan kegiata 2. Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan labolatorium dan juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama melakukan kegiatan labolatoriu 3. Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau mahasiswa yang sedang melakukan kegitan labolatorium 4. Kurangnya atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan dan perlengkapan perlindungan kegiatan labolatorium 5. Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan yang semestinya harus ditaati 6. Tidak menggunakan perlengkapan pelindung yang seharusnya digunakan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak sesuai. 7. Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan. ## Sumber bahaya dapat dibedakan menjadi sumber dari : 1. Perangkat/alat-alat laboratorium, seperti pecahan kaca, pisau bedah, korek api, atau alat-alat logam. 2. Bahan-bahan fisik, kimia dan biologis, seperti suhu (panas-dingin), suara, gelombang elektromagnet, larutan asam, basa, alkohol, kloroform, jamur, bakteri, serbuksari atau racun gigitan serangga. 3. Proses kerja laboratorium, seperti kesalahan prosedur, penggunaan alat yang tidak tepat, atau faktor psikologi kerja (terburu-buru, takut dan lain-lain) ## Beberapa contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium : 1. Terpeleset, biasanya karena lantai licin. Terpeleset dan terjatuh adalah bentuk kecelakaan kerja yang dapat terjadi di laboratorium. Akibatnya : - Ringan: memar - Berat: fraktura, dislokasi, memar otak, dan lain-lain. 2. Pakai sepatu anti slip, jangan pakai sepatu dengan hak tinggi, tali sepatu longgar, hati-hati bila berjalan pada lantai yang sedang dipel (basah dan licin) atau tidak rata konstruksinya dan pemeliharaan lantai dan tangga. **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **10** Risiko terjadi kebakaran (sumber: bahan kimia, kompor) bahan desinfektan yang mungkin mudah menyala (flammable) dan beracun. Kebakaran terjadi bila terdapat 3 unsur bersama sama yaitu: oksigen, bahan yang mudah terbakar dan panas. Akibatnya : 1. Timbulnya kebakaran dengan akibat luka bakar dari ringan sampai berat bahkan kematian. 2. Timbul keracunan akibat kurang hati-hati. Laboratorium menghadapi beragam risiko, baik dari dalam maupun luar laboratorium. Beberapa risiko terutama mungkin mempengaruhi laboratorium itu sendiri, tetapi risiko lainnya mungkin mempengaruhi lembaga yang lebih besar dan bahkan masyarakat jika tidak ditangani dengan tepat. ### 1. Keadaan Darurat Skala Besar dan Situasi Sensitif Adanya banyak jenis kejadian skala besar yang bisa mempengaruhi laboratorium dan benar-benar mengganggu operasional laboratoium. Sebagian keadaan darurat skala besar dan situasi sensitive yang paling sering terjadi meliputi : a. Kebakaran, banjir, dan gempa bumi, b. Peringatan pandemic, c. Pemadaman Listrik d. Larangan perjalanan, e. Tumpahan atau lepasnya bahan berbahaya f. Hilangnya bahan atau peralatan laboratorium, g. Hilangnya data atau sistem computer, h. Hilangnya peralatan yang bernilai tinggi atau sulit dicari penggantinya, dll. ### 2. Bahaya hayati Bahaya hayati merupakan masalah laboratorium yang menangani mikroorganisme atau bahan yang terkontaminasi mikroorganisme. Bahaya-bahaya ini biasanya muncul di laboratorium penelitian klinis seperti laboratorium mikrobiologi, tetapi mungkin juga muncul di laboratorium lain. Penilaian risiko bahan bahaya hayati perlu mempertimbangkan sejumlah faktor, antara lain organisme yang dimanipulasi, perubahan yang dilakukan terhadap organisme tersebut, dan kegiatan yang akan dilakukan dengan organism tersebut. ### 3. Paparan bahan kimia beracun Salah satu resiko yang sulit diprediksi dan paling berbahaya yang dihadapi seseorang di dalam laboratorium adalah kadar racun berbagai bahan kimia. Di laboratorium kimia, tidak ada satu zat pun yang s | Bahan Beracun | Contoh | Efek | |:---------------------|:--------------------------|:---------------------------------| | Racun akut | Hidrogen sianida, <br> nitrogen dioksida | Menyebabkan dampak berbahaya pada paparan pertama | | Iritan | Silil halida dan <br> hidrogen selenida | Menyebabkan efek radang sementara | | Zat korosif | Klorin, asam nitrat | Menghancurkanjaringan hidup dengan aksi bahan kimia dilokasi kontak | | Alergen dan pemeka | Diazometana | Menghasilkan reaksi merugikan oleh sistem kekebalan; mempengaruhi orang secara berbeda tergantung kepekaan mereka | | Asfiksian | Karbon dioksida, <br> metana | Mengganggu pengiriman pasokan oksigen yang memadai ke organ tubuh yang vital | | Neurotoksin | Merkuri, karbon <br> disulfida | Mengakibatkan efek merugikan pada struktur atau fungsi sistem syarat pusat atau periferal; bisa permanen atau sementara | | Toksin reproduktif | Arsenik | Menyebabkan kerusakan kromosomatau efek teratogenik di fetus dan menyebabkan efek merugikan pada berbagai aspek reproduksi, termasuk kesuburan, kehamilan, produksi ASI, dan kinerja reproduksi umum lainnya | | Toksin | Pelarut organik <br> (to lue na) | Beraksi selama kehamilan dan menyebabkan efek merugikan pada fetus | | Pengembangan | | | | Bahan beracun | Hidrokarbon berklor | Mempengaruhi organ selain sistem neurologis dan reproduktif | | Karsinogen | Benzena, klorometil <br> metil eter | Menyebabkan kanker setelah terpapar berulang kali atau dalam durasi lama; efek mungkin terlihat nyata setelah masa inkubasi yang lama | dalam u jenis kandun Hal-hal yang penting dalam mengantisipasi pengendalian kecelakan kerja di laboratorium adalah untuk mengetahui aturan-aturan yang aman, bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi dan hal-hal yang perlu dilakukan jika terjadi suatu kecelakaan. Kecelakaan di dalam laboaratorium dapat dianalisis potensi bahayanya dengan Metode Job Safety Analysis (JSA) sebagai upaya penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di dalam laboratorium. Berikut adalah aturan umum yang berkaitan dengan keamanan di laboratorium: a. Penataan ruangan yang baik sangatlah penting untuk keamanan kerja di laboratorium. Ruangan perlu ditata dengan rapi, berikan tempat untuk jalan lewat dan tempatkan segala sesuatu pada tempatnya. b. Setiap orang harus cukup akrab dengan lokasi dan perlengkapan darurat seperti kotak P3K, pemadam kebakaran, botol cuci mata dan lain-lain. c. Gunakan perlengkapan keamanan bila sedang melakukan eksperimen. d. Sebelum mulai bekerja kenalilah dulu kemungkinan bahaya yang akan terjadi dan ambil tindakan untuk mengurangi bahaya tersebut. e. Berikan tanda peringatan pada setiap perlengkapan, reaksi atau keadaan tertentu. f. Eksperimen yang tanpa izin harus dilarang dan bekerja sendirian di laboratorium juga perlu dicegah. g. Gunakan tempat sampah yang sesuai untuk sisa pelarut, pecahan gelas, kertas dan lain-lain. h. Semua percikan dan kebocoran harus segera dibersihkan. | NO | GAMBAR | NAMA ALAT | FUNGSI | POTENSI BAHAYA | |:---|:-----------|:----------------|:--------------------------------------------------------------------------------------|:-------------------------------------------------------------------------------------------------| | 1 | | Tabung reaksi | Tempat mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil | Tempat mereaksikan bahan kimia dalam skala kecil | | 2 | | Tanur | | | | 3 | | Pembakar spritus | | | | 4 | | Oven | | | | 5 | | | | | | 6 | | | | | | 7 | | | | | | 8 | | | | | | 9 | | | | | | 10 | | | | | **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **14** # E. LIMBAH BERBAHAYA Hampir setiap laboratorium menghasilkan limbah. Limbah adalah bahan yang dibuang atau hendak dibuang, atau tidak lagi berguna berdasarkan peruntukannya. Sebuah bahan dianggap limbah jika dibiarkan atau jika dianggap seperti limbah, seperti bahan tumpah. Limbah diklasifikasikan sebagai bahan berbahaya atau tidak berbahaya dan bisa meliputi barang-barang seperti bahan laboratorium sekali pakai, media filter, larutan cair, dan bahan kimia berbahaya. Limbah yang berpotensi berbahaya memiliki satu atau beberapa sifat antara lain daya sulut, korosivitas, reaktivitas, atau toksisitas. Adapun langkah nyata yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah di laboratorium: a. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik seperti etanol, aseton, kloroform dan dietil eter dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan dilakukan di b. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga tidak menimbulkan residu berupa sisa bahan kimia. Selain menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi limbah yang dihasilkan. c. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metode pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan beracun seperti Pb, Hg, Cd dan sebagainya, endapannya harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya dinetralkan dan dibuang. d. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran terbuka dapat diterapkan untuk bahan-bahan organik yang kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya. Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang aman dan jauh dari pemukiman penduduk. e. Pembakaran dalam Metoda pembakaran dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik. f. Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun. Perhatikan gambar di bawah ini, kalian diharapkan dapat mengidentifikasi risiko dan pencegahannya Tulislah jawaban kalian pada tabel di bawah ini ! | KONDISI BERBAHAYA | AKSI BERBAHAYA | |:-----------------------------|:-------------------------------------| | (UNSAFE CONDITION) | (UNACT CONDITION) | | | | **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **16** # LATIHAN SOAL SUMATIF BAB 1 Isilah titik di bawah ini dengan benar ! 1. K3 adalah singkatan dari ..... 2. Suatu usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan manusia, sehingga tidak mudah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan kesehatan, disebut ..... 3. Upaya untuk menciptakan situasi dan kondisi yang sehat bagi pekerja dan lingkungannya pengertian dari ..... 4. Adapun tujuan diberlakukannya UU keselamatan kerja adalah ... 5. Suatu keadaan yang memungkinkan atau dapat menimbulkan kecelakaan dan kerugian berupa cedera, penyakit, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi yang telah ditetapkan disebut.... 6. Untuk menjaga keselamatan didalam kegiatan K3 diperlukan alat-alat perlindungan diri, berikut ini yang termasuk kedalam alat perlindungan diri adalah..... 7. Pelindung mata atau kaca mata digunakan untuk melindungi mata dari bahaya. Sebutkan pekerjaan yang wajib menggunakan peralatan pelindung ini... 8. Syarat-syarat helm untuk alat pelindung diri, yaitu.... 9. Apa saja bahaya yang mungkin terjadi di laboratorium kimia? 10. Apa saja langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum menggunakan alat laboratorium kimia? **Analisis Kimia Dasar & K3/HSE** **17**

Use Quizgecko on...
Browser
Browser