Nutrisi untuk Kesehatan Kulit - K33 | PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Document Details

SafeChupacabra6430

Uploaded by SafeChupacabra6430

Universitas Bengkulu

dr. Noor Diah E. M.Gizi, Sp. GK

Tags

skin health human physiology nutrition skin care

Summary

This document provides an overview of skin health and nutrition, detailing functions of human skin, potential factors influencing its physiology (e.g., UV exposure, genetic factors), and nutritional elements vital for healthy skin. It discusses different aspects of skin health, including the role of vitamins and antioxidants.

Full Transcript

"K33. Nutrisi Untuk Kesehatan Kulit" dr. Noor Diah E. M.Gizi, Sp. GK disclaimer, PPTnyo jg dibaca ygy Fungsi Kulit Manusia pelindung melindungi tubuh dari kerusakan mekanis homeostasis tubuh...

"K33. Nutrisi Untuk Kesehatan Kulit" dr. Noor Diah E. M.Gizi, Sp. GK disclaimer, PPTnyo jg dibaca ygy Fungsi Kulit Manusia pelindung melindungi tubuh dari kerusakan mekanis homeostasis tubuh Faktor Resiko Perubahan Fisiologis Kulit dapat mengalami perubahan karena adanya sinar UV faktor endogen ○ misal diberi obat hormon pd wanita ○ contohnya itu kontrasepsi ○ nah itu dapat menyebabkan kulit wajah menjadi hitam-hitam Diet dan Kesehatan Kulit: Baik dan Buruknya Kulit Rusak (Damaged Skin): Epidermis: ○ Lapisan luar kulit yang biasanya mengalami kerusakan terlebih dahulu. Dermis: ○ Kolagen dan elastin menjadi tidak teratur, membuat kulit kendur dan berkerut. Subkutan: ○ Lemak di bawah kulit terpengaruh, bisa menyebabkan inflamasi. ○ jika lesi di subkutan berwarna setelah konsumsi makanan tertentu, itu berarti pigmen dari makanan tersebut tersimpan di lapisan lemak kulit Pemicu Kerusakan: ○ Dehidrasi ○ Diet tinggi lemak ○ Gula halus ○ Aditif makanan Kulit Sehat (Healthy Skin): Epidermis & Dermis: ○ Kolagen dan elastin tetap kuat dan teratur, menjaga elastisitas dan kelembaban. Subkutan: ○ Lemak tetap terstruktur dengan baik. Pemicu Kesehatan Kulit: ○ Buah dan sayur ○ Lemak sehat ○ Makanan kaya antioksidan ○ Mineral dan hidrasi yang cukup Fungsi kulit sangat dipengaruhi oleh nutrisi. Vitamin dan antioksidan membantu menjaga kesehatan kulit. Vitamin C penting untuk produksi kolagen, memperbaiki lesi kulit. ○ Kekurangannya bisa menyebabkan gangguan kulit. ex. Kudis Vitamin B diperlukan untuk energi dan fungsi enzim, ○ kekurangannya bisa memicu ruam merah yang tidak merata ○ dapat memicu terjadinya dermatitis seboroik ○ Masalah kulit seperti jamur di kulit dan kuku, serta kudis, bisa muncul karena kekurangan nutrisi. Kekurangan nutrisi mempengaruhi produksi kolagen dan lemak subkutan, mengganggu fungsi kulit. Masalah Nutrisi Khusus untuk Kulit Epidermis susah untuk menerima nutrisi karena pembuluh darah terletak lebih dalam. Penggunaan obat topikal seperti krim dan gel menjadi populer karena dirancang untuk menembus penghalang kulit (sawar) Obat topikal lebih efektif dibandingkan obat oral untuk perawatan kulit. Nutrisi dari makanan oral juga penting untuk kesehatan kulit. Contoh: ○ Masker tomat menyegarkan kulit, tetapi penyerapan nutrisi dari aplikasi topikal kurang efektif dibandingkan asupan makanan. Kombinasi penggunaan produk topikal dan konsumsi makanan bergizi adalah strategi optimal untuk merawat kesehatan kulit. SVCT (Sodium-Dependent Vitamin C Transporter) adalah transporter yang mengangkut vitamin C ke dalam sel terdiri dari ○ SVCT1 ditemukan di usus halus membantu penyerapan vitamin C dari makanan. ○ SVCT2 ditemukan di otak dan jaringan lain, berperan penting dalam memindahkan vitamin C ke dalam sel. Stratum korneum menghalangi penyerapan air dan nutrisi, sehingga dibutuhkan formulasi yang dapat melewati lapisan lemak. Lemak berkontribusi pada elastisitas kulit, meskipun penetrasi nutrisi bisa sulit. Teknologi nano digunakan untuk meningkatkan penetrasi nutrisi ke dalam kulit. Obat topikal bekerja langsung di kulit untuk meredakan peradangan seperti dermatitis seboroik. Obat ini mengandung antioksidan yang membantu melindungi kulit dari kerusakan. Ada rantai antioksidan yang terdiri dari Vitamin E, Vitamin C, dan Glutation, yang saling bekerja sama untuk melawan radikal bebas. Vitamin E melindungi lemak di sel kulit dari kerusakan. Setelah melawan radikal bebas, ia memerlukan bantuan Vitamin C untuk dapat aktif kembali. Vitamin C melindungi bagian cairan di sel kulit. Setelah digunakan, ia diperbaiki oleh Glutation supaya bisa dipakai lagi. Glutation juga melindungi sel dari radikal bebas. Setelah membantu Vitamin C, ia diperbaiki oleh enzim khusus. Pemutus rantai adalah mekanisme yang menghentikan radikal bebas agar tidak merusak lebih jauh. Antioksidan saling membantu untuk menjaga dan memperbaiki sel kulit. bukan untuk dihafalkan Parameter yang dicek meliputi kadar vitamin C dalam plasma, sintesis kolagen, proliferasi fibroblast, dan kecepatan penyembuhan luka. Vitamin C meningkatkan sintesis kolagen yang penting untuk perbaikan jaringan ikat, terutama pada kaki penderita Diabetes Mellitus. Dosis vitamin C yang dianjurkan biasanya antara 500-2000 mg per hari, sesuai guideline medis. Penghantaran vitamin C bisa melalui: ○ Oral: Harus melewati sawar usus dengan kemungkinan absorpsi terbatas. ○ Topikal: Memberikan penetrasi langsung ke kulit, lebih lambat tapi terfokus. ○ Injeksi: Masuk langsung ke sirkulasi darah untuk efek yang lebih cepat. Individu dengan metabolisme yang baik akan menyerap dan memanfaatkan vitamin C lebih efektif. Kombinasi vitamin C dan glutathione memberikan efek sinergis dalam perbaikan jaringan dan mengurangi stres oksidatif. Madu steril bisa digunakan untuk penyembuhan luka karena sifat anti-mikrobanya, dengan kualitas yang bervariasi tergantung proses sterilisasinya. Biasanya dicobakan ke tikus dilihat efeknya dalam mempengaruhi dna contoh ○ untuk mengatasi radiasi pada sinar uv ○ terhadap human keratinosit ini dibaca aja sama dr lina, tp yg dibaca tu cman yang aku ketik ini hiperpigmentasi dsbt kulit kasar Vitamin E memiliki berbagai isoform yang memberikan efek positif pada kesehatan kulit dan mekanisme yang terkait. Vitamin E membantu melindungi kulit dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas. Senyawa ini memperbaiki barrier kulit, meningkatkan hidrasi, dan mengurangi peradangan. Vitamin E dapat memberikan perlindungan terhadap kerusakan DNA, yang dapat mengurangi risiko kanker kulit, termasuk melanoma. Senyawa ini berperan dalam memperlambat proses penuaan kulit dengan meningkatkan elastisitas dan mengurangi kerutan. Meskipun bermanfaat, dosis tinggi vitamin E dapat menyebabkan efek toksik. Dosis rendah vitamin E disarankan untuk manfaat maksimal, sedangkan vitamin C dapat digunakan dalam dosis tinggi dengan aman. Obat botak seperti asam retinoat mempengaruhi produksi sebum. Vitamin A penting untuk kesehatan kulit dan rambut; dosis harus tepat. Hiperkeratosis folikel dapat membuat rambut mudah patah dan rontok. Kelebihan vitamin A menyebabkan kulit kering dan kerontokan rambut. Kelebihan vitamin A dapat menurunkan fungsi kelenjar sebaceous yang penting. Penggunaan retinol memiliki manfaat, tetapi juga ada risiko yang perlu diperhatikan. Dosis yang tidak tepat bisa berpotensi menyebabkan toksisitas. Penting untuk membaca informasi penggunaan dengan jelas. Dosis berlebih (dosting) dapat berbahaya dan mempengaruhi kesehatan ginjal. Turunan vitamin A mungkin tidak aman untuk penggunaan jangka panjang, meskipun dapat memberikan manfaat pada waktu tertentu. Cerenium dan vitamin E bekerja sama sebagai antioksidan. Jalur pro-oksidan yang berwarna merah mendukung aktivitas oksidan, sedangkan yang hijau berfungsi sebaliknya. Peningkatan oksidan dapat disebabkan oleh faktor tertentu, termasuk vitamin. Vitamin E efektif dalam dosis kecil untuk mengurangi inflamasi. Vitamin D dan E larut dalam lemak, sedangkan vitamin B dan C larut dalam air. Seng (zinc) penting untuk kesehatan kulit dan penyembuhan luka. Diserap di usus halus dan didistribusikan ke seluruh tubuh: ○ 60% ke otot rangka, ○ 30% ke tulang, ○ 5% ke kulit, ○ 5% ke hati, ○ 2-3% ke organ lainnya. Kulit mengandung 60 μg/g seng di epidermis dan 40 μg/g di dermis atas, dengan konsentrasi tinggi di daerah tersebut. Kekurangan seng dapat menyebabkan masalah kulit seperti akrodermatitis enteropatika dan kekeringan yang spesifik. Makanan tinggi fitat dan penyakit tertentu dapat menghambat penyerapan seng. Aplikasi seng meliputi penggunaan dalam regimen topikal untuk perawatan kulit. Seng efektif dalam pengobatan jerawat dengan mengurangi peradangan dan produksi sebum. Metode aplikasi dan bentuk sediaan bisa berbeda tergantung lokasi geografis dan kondisi kulit masyarakat setempat. Cara penyerapan dan distribusi seng dalam tubuh bervariasi berdasarkan faktor-faktor regional dan individu. penyakit yang terkait dengan probosis infeksi2 ada obat2nya yang diberi zinc Peningkatan signifikan dalam faktor-faktor tertentu dapat menurunkan fungsi kulit. Kerusakan kolagen mengakibatkan kulit menjadi kasar. Akantosis muncul sebagai kehitaman pada lipatan kulit, menandakan perubahan pada kesehatan kulit. skin fisiologi ○ mempengaruhi dari bagian resistensi insulin kulit seacra jaitnagn ad abagian yang brubah yang strukturnya itu Diet sering kali kontroversial; penting untuk memastikan bahwa sosisi diet tersebut aman dan sesuai. Peningkatan produksi sebum dapat terjadi pada wajah. Lemak diambil dari asam lemak alami. Injeksi kulit berasal dari makanan. Perhatikan cara diet membentuk substansi pada kulit dalam bentuk cair. Kurangi konsumsi gula untuk mengurangi produksi sebum. Batasi makanan manis untuk membantu menjaga kesehatan kulit. Kata dr Lina tabelnya ni salah, cmiiw Makanan dengan IG tinggi (70+): Makanan ini akan cepat meningkatkan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan lonjakan insulin dan kemudian diikuti penurunan gula darah yang tajam. Contohnya adalah nasi putih, roti putih, dan makanan olahan lainnya. Makanan dengan IG sedang (56-69): Makanan ini akan meningkatkan gula darah secara moderat. Makanan dengan IG rendah (55 atau kurang): Makanan ini akan meningkatkan gula darah secara lambat dan stabil. Contohnya adalah kebanyakan buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh. Defisiensi vitamin C, E, zinc, selenium, dan karotenoid berkontribusi terhadap timbulnya jerawat. Nutrisi ini berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak elastin kulit. Membantu produksi kolagen, yang penting untuk kesehatan dan elastisitas kulit. Nutrisi tersebut juga berfungsi memperbaiki kerusakan kulit akibat faktor eksternal. Sifat antioksidan dari nutrisi ini membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan. Konsumsi makanan berlebih dapat meningkatkan kadar insulin dalam darah, yang berpengaruh pada kesehatan kulit. Kadar insulin yang tinggi dapat mempengaruhi struktur jaringan kulit. Hormon androgen, yang meningkat akibat konsumsi makanan berlebih, dapat merangsang kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak sebum. Proses pembuatan makanan seperti nugget seringkali melibatkan penggunaan bahan-bahan yang meningkatkan kadar androgen. Hormon androgen berperan dalam memicu timbulnya lesi kulit, mirip dengan gejala yang terlihat pada jerawat. Jenis makanan yang tinggi lemak, seperti nugget, dapat memperburuk kondisi kulit jika dikonsumsi secara berlebihan. Konsumsi susu dapat meningkatkan kadar Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1), yang dikaitkan dengan peradangan kulit dan jerawat. IGF-1 dapat terpengaruh oleh bakteri dalam tubuh, sehingga dapat berperan dalam perkembangan jerawat. Suplemen otot yang mengandung IGF-1 atau komponen serupa dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Individu yang lebih tua (manula) mungkin tidak mengalami jerawat dengan cara yang sama, tetapi tetap dapat terpengaruh oleh faktor hormonal dan diet yang sama (tp gwenchana) Susu dan Eksaserbasi Acne Susu sapi mengandung beberapa hormon yang dapat menyebabkan peradangan dalam tubuh. Peradangan ini dapat menyumbat pori-pori, sehingga meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Hormon dalam susu sapi, seperti IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1), merangsang produksi sebum yang berlebihan. Semua jenis susu sapi, termasuk susu murni, rendah lemak, dan skim, telah dikaitkan dengan peningkatan risiko jerawat. Susu murni juga dapat menyebabkan reaksi inflamasi pada beberapa individu, memperburuk kondisi jerawat. Meskipun susu sapi memiliki indeks glikemik rendah, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi susu tetap berkontribusi pada masalah kulit, termasuk jerawat. Diet dapat mempengaruhi perkembangan jerawat melalui peningkatan insulin dan faktor pertumbuhan. Tingginya kadar insulin dapat berhubungan dengan hiperglikemia, yang memicu respons inflamasi. Hormon androgen cenderung meningkat akibat pola makan yang tidak sehat, yang dapat memperburuk jerawat. Makanan yang tinggi indeks glikemik, seperti gula dan karbohidrat olahan, dapat meningkatkan kadar insulin dan memperburuk kondisi kulit. Perubahan dalam pola makan dapat membantu mengontrol kadar insulin dan hormon androgen, sehingga dapat mengurangi risiko jerawat. INI PENJELASAN diagramnya ya boebz (baca dari kiri) konsumsi gula tinggi meningkatkan kadar insulin, menyebabkan hiperinsulinemia. Hiperinsulinemia merangsang peningkatan hormon androgen. Hormon androgen meningkatkan produksi sebum, menyumbat pori-pori, dan memicu jerawat. Produk susu mengandung IGF-1, yang merangsang produksi sebum dan pertumbuhan sel kulit, memperburuk peradangan jerawat. Kadar IGFBP-3 menurun akibat konsumsi gula tinggi, mengurangi kemampuannya mengikat IGF-1. Retinoid dari vitamin A menghambat produksi sebum, tetapi kadar yang rendah dapat memperburuk jerawat. Diet tinggi gula dan produk susu meningkatkan risiko jerawat melalui peningkatan insulin dan hormon androgen, serta penurunan IGFBP-3. Faktor lain yang mempengaruhi jerawat termasuk hormon, genetik, bakteri, dan stres. Mikroba tertentu dapat menyebabkan jerawat pada kulit. Barrier intestinal yang sehat penting untuk menjaga kesehatan saluran cerna. Kesehatan saluran cerna dapat mempengaruhi likuiditas dan keseimbangan mikrobiota. Konsep biopsi dapat membantu menilai keragaman mikroba pada individu dengan jerawat. Orang yang memiliki jerawat sering kali memiliki keragaman bakteri yang lebih rendah di kulit. Meskipun begitu, beberapa bakteri yang ada di kulit adalah bakteri baik yang bermanfaat. SCFA (short-chain fatty acids) dapat mempengaruhi jenis bakteri yang tumbuh di kulit. Menjaga imunitas kulit sangat penting untuk mencegah jerawat dan mendukung kesehatan kulit secara keseluruhan. Konsumsi makanan yang bervariasi penting untuk kesehatan. Makanan tinggi glukosa dapat menyebabkan perubahan mikrobiota usus. Perubahan pada vili usus dapat menyebabkan cracking atau kerusakan. Kondisi seperti GERD dapat berkontribusi pada masalah kulit. Inflamasi dalam tubuh dapat memicu metabolisme zat yang melewati sistemik pembuluh darah. Hal ini dapat mengganggu homeostasis di kulit, yang berpotensi menyebabkan jerawat. Gangguan ini juga dapat mempengaruhi sistem saraf pusat. Stres yang muncul dapat menyebabkan dorongan untuk mengonsumsi makanan manis. Jerawat di tubuh bisa muncul meskipun tidak ada penyebab fisik yang jelas, karena reaksi stres tubuh. ini apo b yg bs mengobati acne cocoa ○ bukan silverqueen akakwka ○ bubuknya ajaaw ○ minum coklat panas kasih gula gapapa fitoestrogen ○ biasanya kacang kacangan spices bukan yang kayak sambal mercon, cabe setan, yang banyak minyak2 ngono ○ inflamasi ○ ada jahe kunyit cinnamon green tea ○ dsb boleh kok makan kacang2, intinya jgn digoreng penyakit inflamasi susah dikendalikan sindrom metabolik sehingga homeostasisnya trhdp bakteriny rusak sehingga terjadi lesi kulit diagram hubungan antara psoriasis dengan penyakit kardiovaskular, berdasarkan psoriasis march Peningkatan berat badan dapat meningkatkan asam lemak dalam tubuh. Obesitas dapat memperburuk gejala psoriasis pada individu yang sensitif. Stres dapat memperparah kondisi psoriasis. Faktor genetik dan lingkungan berperan dalam perkembangan psoriasis; pola hidup yang sehat perlu diterapkan. Psoriasis dapat muncul di area yang tertutup, seperti di bawah ciput atau pakaian. Tanda psoriasis termasuk bercak keras dan mengelupas pada kulit. Penting untuk menjaga imunitas agar tidak memperburuk gejala psoriasis. Lesi pada kulit dapat menunjukkan adanya psoriasis dan berhubungan dengan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular Strategi Nutrisi Pada Psoriasis Pembatasan asam lemak jenuh sebaiknya dilakukan untuk mengurangi peradangan. Omega-3 bermanfaat untuk perbaikan kulit dan sering ditemukan dalam agen topikal seperti DNA salmon. Diet alternatif seperti bebas gluten, vegetarian, dan Mediterania dapat membantu, terutama bagi individu dengan gangguan imunitas. Di Indonesia, konsumsi tepung terigu tidak selalu cocok bagi sebagian orang. ○ Bukan berarti tidak bisa dikonsumsi, tetapi perlu dikombinasikan dengan sumber protein untuk mengurangi dampak negatif. Hindari tepung terigu yang dicampur dengan cokelat, meses, dan gula berlebihan. Memastikan komposisi makanan baik agar tidak menyebabkan masalah kesehatan sangat penting. Dalam memasak, seperti pada sup, jangan sembarangan mencampurkan bahan; harus ada perbedaan dalam cara memasak. Untuk melembutkan daging, gunakan bumbu yang disaring untuk mengurangi minyak. Metode memasak yang tepat penting untuk menjaga nutrisi dan menghindari peningkatan lemak yang berlebihan. Menjaga pola makan sehat dan cara hidup yang baik sangat penting untuk mencegah infeksi jangka panjang dan menjaga keseimbangan hormon. reg nutisi satu2, ○ kalo numpuk2 yang giman gitu beda kalolewat oral nanti luka smua injeksi fokuslah pada bagian man peran antioksidan abce zinc dan bagaimana cara kerjanya dan

Use Quizgecko on...
Browser
Browser