Musik Barat PDF
Document Details
Tags
Summary
Dokumen ini membahas sejarah Musik Barat, dari zaman Yunani Kuno hingga zaman modern. Dipaparkan konsep musik Barat, dewi-dewi musik, serta perkembangannya di berbagai era. Artikel ini bermanfaat bagi siapa saja yang tertarik dengan sejarah dan perkembangan seni musik.
Full Transcript
Musik Barat A. Konsep Musik Barat The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan musik sebagai seni menggabungkan suara vokal atau instrumental (atau keduanya) untuk menghasilkan keindahan bentuk, harmoni ,dan ekspresi emosi. Tradisi musik barat berawal untuk tujuan spiritual ,yaitu...
Musik Barat A. Konsep Musik Barat The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan musik sebagai seni menggabungkan suara vokal atau instrumental (atau keduanya) untuk menghasilkan keindahan bentuk, harmoni ,dan ekspresi emosi. Tradisi musik barat berawal untuk tujuan spiritual ,yaitu untuk memuji keagungan para dewa. Pada zaman itu, masyarakat Yunani menggunakan musik sebagai sarana pemujaan terhadap dewi kesenian bangsa Yunani bernama Musae (cikal bakal nama musik). Oleh karena itu,awalnya musik tersusun dari rangkaian suara (vokal dan instrumental )yang membentuk melodi dan harmoni yang terdengar seperti mantra.Sesuai dengan kemajuan peradaban,kepercayaan dan pemujaan terhadap para dewa digantikan oleh kepercayaan kepada tuhan yang diajarkan oleh agama. Akhirnya,musik pun diciptakan sebagai sarana peribadahan agama,dalam hal ini agama Kristen. Musik pun berkembang digereja-gereja dan istana secara sakral sebagai doa.Musik dalam masa ini biasanya bersifat monofoni dan sakral. Lama kelamaan karena musik juga menyajikan keindahan musikal musikpun berkembang menjadi sarana hiburan yang menyenangkan. Susunan nada dalam konsep musik barat menggunakan skala diatonic yang memiliki tujuh not yang berbeda. Not tersebut adalah do-re-mi-fa-sol-la-si. B. Sejarah Musik Barat 1. Musik Zaman Yunani Kuno (Mulai 1100 SM) Menurut mitos dari Yunani Kuno, pada saat itu musik dianggap sebagai ciptaan dewa-dewi atau setengah dewa, seperti Appolo, Amphion, dan Orhpeus. Dewa-dewi tersebut beranggapan bahwa musik memiliki kekuasaan ajaib yang dapat menyempurnakan tubuh dan jiwa manusia, serta membuat mukjizat dalam dunia alamiah. Oleh karena itu, musik di zaman Yunani Kuno tidak dapat dipisahkan dari upacara-upacara keagamaan. Pada masa itu, dikenal ada sembilan dewi musik, yakni: Kalliope Dewi Seni Sastra Syair ------------- ------------------------ Klio Dewi Sejarah Erato Dewi Sastra Erotis Euterpe Dewi Sastra Liris Thalia Dewi Ria Jenaka Melpomene Dewi Drama Sedih Terpsichore Dewi Tari Polyhymnia Dewi Seni Musik Urania Dewi Ilmu Bintang 2. Musik Zaman Romawi (Mulai Tahun 753 SM) Kekuasaan kekaisaran Roma sangat luas sehingga mampu membantu perkembangan kesenian. Alat musik yang diciptakan oleh pemusik Roma pun semakin banyak dan bervariasi. Alat musik tersebut digunakan dalam teater terbuka untuk mengiringi pertarungan para gladiator. Popularitas musik zaman Romawi Kuno semakin meningkat karena Kaisar Nero dikenal sebagai pemusik yang handal. 3. Musik Abad Pertengahan (500-1350) Musik abad pertengahan diawali dengan runtuhnya kekaisaran Romawi. Musik abad pertengahan didominasi oleh musik gereja yang bersumber kepada seni musik Yahudi atau disebut dengan madah (nyanyian yang bersumber dari ayat suci). Pada masa ini musik mencapai puncak kesempurnaan, terutama pada masa Paus Gregorius Agung (540-604). Pada abad ini juga mulai diperkenalkan notasi musik mensural, yaitu notasi nada yang memperhitungkan panjang nada sesuai dengan proporsi yang kemudian menjadi dasar notasi balok yang kita kenal saat ini. 4. Musik Zaman Renaisans (1350-1600) Pada masa renaisans musik lebih banyak diciptakan dan diperdengarkan daripada masa sebelumnya.dua factor penting dalam perkembanagn ini adalah pencetakan musik yang mulai pada tahun 1501 dan dukugan bangsawan yang berpendidikan dan membutuhkan hiburan berkualitas tinggi. Risalah bagaimana cara memainkan alat musik juga mulai diterbitkan. Oleh sebab itu, musik duniawi semakin berkembang dan musik gerejawi otomatis merosot. Perkembangan baru dalam masa renaisans adalah perkembangan musik instrumental, baik solo ataupun ansamble. Dengan demikian musik dibebaskan dari kata-kata. Musik mulai berfungsi sebagai bunyi sempurna dengan suatu arti tersendiri. 5. Musik Zaman Baroque (1600-1750) Istilah barok diambil dari bahasa Portugis *barocco* yang berarti mutiara. Awalnya musik zaman barok dikritik sebagai musik yang harmoninya kurang jelas, kehilangan bentuk formal, berlebihan, kurang bermutu bahkan merosot. Namun karena perkembangan estetika yang baru, gaya musik barok semakin dinilai positif. Gaya musik barok t dan bombastis, namun hidup, lincah dan penuh perasaan hingga sangat cocok untuk penyajian opera. 6. Musik Zaman Klasik (1740-1770) Zaman klasik ditandai dengan kembalinya gaya seni yang memperhatikan kaidah-kaidah formal. Pada masa ini seniman kembali menengok kepada gaya seni zaman Yunani Kuno. Struktur bentuk dan komposisi musik kembali mengikuti kaidah-kaidah formal dalam mencapai kesempurnaan. Seperti halnya pada awal zaman Barok yang merupakan suatu reaksi terhadap Zaman Renaisans, musik Zaman Klasik juga merupakan reaksi atas zaman barok. Hal ini tampak dari timbulnya dua gaya, yaitu gaya galan dan gaya sensitif. 7. Musik Zaman Romantic (1800-1890) Zaman romantic ditandai dengan kegiatan musik yang menitikberatkan pada pemanfaatan timbre, ritmik melodi dan harmoni. Karya musik zaman romantic lebih menegutamakan garapan emosional dan dramatis. 8. Musik Zaman Peralihan (1890-Awal Abad 20) Musik zaman peralihan muncul setelah musik di zaman romantik berakhir. Musik ini memiliki ciri yang lebih tegas yang dilengkapi dengan semangat nasionalisme. Musik zaman peralihan modern diawali dari gejala munculnya aliran musik impresionis, ekspresionisme, dan eksperimental. Gaya ini berciri tidak teratur dan menekankan pada timbulnya kesan yang kuat bagi pendengar. 9. Musik Abad Modern (1900-sekarang) Musik zaman modern dimulai pada tahun 1900-2000. Musik pada zaman modern lebih bebas serta tidak mengakui adanya peraturan. Hal tersebut karena kemajuan iptek yang sangat pesat dan berkembangnya globalisasi yang juga berimbas pada perkembangan musik di seluruh dunia. Ciri paling penting dalam gerakan musik modern adalah sikap emansipatif, yaitu sikap yang ingin membebaskan diri dari segala aturan yang mengekang kebebasan berekspresi. Orkes mengalami perubahan ke arah ekonomis dengan embentuk ansambel kecil. Teknologi audio visual yang berkembang pesat juga mendorong perkembangan musik modern untuk selalu berdampingan dengan industri. Disini peranan radio, televisi dan studio rekaman sangat penting. Musik Modal, Tonal dan Atonal A. Musik Modal Musik modal dalah karya musik yang bersal dari satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungan khusus antara masing-masing not tangga nada tersebut, kecuali nada dasar yang meerupakan pusat. Ciri-ciri musik modal: 1. Memiliki pusat nada, yaitu nada dasar 2. Bersifat monofon 3. Tidak ada hubungan khusus antara masing-masing tangga nada 4. Menggunakan tangga nada pentatonic dan bersifat horizontal Musik modal terdiri atas tujuh skala, masing-masing dengan sifat yang berbeda dan karakteristik yang membedakan satu sama lain. Tujuh skala tersebut yaitu: Skala Urutan Nada ------------ ------------------------------------------- Ionian C -- D -- E -- F -- G -- A -- B -- C Dorian C -- D -- Eb -- F -- G -- A -- Bb -- C Frigian C -- Db -- Eb -- F -- G -- Ab -- Bb -- C Lydian C -- D -- E -- F\# -- G -- A -- B -- C Mixolydian C -- D -- E -- F -- G -- A -- Bb -- C Aeolian C -- D -- Eb -- F -- G -- Ab -- Bb -- C Locrian C -- Db -- Eb -- F -- Gb -- Ab -- Bb -- C B. Musik Tonal Musik tonal adalah musik yang memandang bunyi suara secara vertikal dan horizontal, artinya musik dibawakan dengan dua suara atau lebih, biasanya diiringi alat musik sehingga disebut juga sebagai musik polifoni. Ciri-ciri: 1. Bersifat polifonik 2. Terdengar harmonis 3. Musik umum yang familiar 4. Memiliki 12 skala (12 skala mayor dan 12 skala minor) 5. Tidak memiliki pusat nada Musik tonal memiliki 12 skala dengan interval mayor dan minor Interval tonalitas mayor atau tangga nada diatonis mayor Interval tonalitas minor atau tangga nada diatonis minor ---------------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------- ------------ -------------------------------------------------- Nada Dasar Urutan Nada Nada Dasar Urutan Nada C C -- D -- E -- F -- G -- A -- B -- C Cm C -- D -- Eb -- F -- G -- Ab -- Bb -- C C\# / Db Db -- Eb -- F -- Gb -- Ab -- Bb -- C -- Db C\#m C\# -- D\# -- E -- F\# -- G\# -- A -- B -- C\# D D -- E -- F\# -- G -- A -- B -- C\# -- D Dm D -- E -- F -- G -- A -- Bb -- C -- D D\# / Eb Eb -- F -- G -- Ab -- Bb -- C -- D -- Eb D\#m D\# -- E -- F\# -- G\# -- A\# -- B -- C\# -- D\# E E -- F\# -- G\# -- A -- B -- C\# -- D\# -- E Em E -- F\# -- G -- A -- B -- C -- D -- E F F -- G -- A -- Bb -- C -- D -- E -- F Fm F -- G -- Ab -- Bb -- C -- Db -- Eb -- F F\# / Gb F\# -- G\# -- A\# -- B -- C\# -- D\# -- E -- F\# F\#m F\# -- G\# -- A -- B -- C\# -- D -- E -- F\# G G -- A -- B -- C -- D -- E -- F\# -- G Gm G -- A -- Bb -- C -- D -- E -- F -- G G\# / Ab Ab -- Bb -- C -- Db -- Eb -- F -- G -- Ab G\#m G\# -- A\# -- B -- C\# -- D\# -- E -- F\# -- G\# A A -- B -- C\# -- D -- E -- F\# -- G\# -- A Am A -- B -- C -- D -- E -- F -- G -- A A\# / Bb Bb -- C -- D -- E -- F -- G -- A -- Bb A\#m Bb -- C -- Db -- Eb -- F -- Gb -- Ab -- Bb B B -- C\# -- D\# -- E -- F\# -- G\# -- A\# -- B Bm B -- C\# -- D -- E -- F\# -- G -- A -- B C. Musik Atonal System musik yang tidak memiliki nada spesifik, atau tidak mengikuti aturan baku dan tidak menggunakan tangga nada apapun. Contoh musik atonal adalah musik kontemporer dan musik soundtrack film. Ciri-ciri musik atonal: 1. Tidak memiliki nada spesifik 2. Tidak memiliki skala atau tangga nada apapun 3. Bersifat idealis (hanya bisa dinikmati oleh kalangan tertentu) 4. Lebih focus kepada irama daripada nadanya