Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII PDF

Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...
Loading...

Summary

Ini adalah buku teks bahasa Indonesia untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK kelas XII. Buku ini disusun berdasarkan Kurikulum 2013 dan berisi materi tentang surat lamaran pekerjaan, novel, editorial, dan artikel jurnal. Buku ini juga menjelaskan cara menulis surat lamaran dengan baik.

Full Transcript

EDISI REVISI 2018 Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK KELAS XII Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum...

EDISI REVISI 2018 Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK KELAS XII Hak Cipta © 2018 pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang Disklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau mela- lui email [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini. Katalog Dalam Terbitan (KDT) Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Bahasa Indonesia/Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018. vi, 258 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas XII ISBN 978-602-427-098-8 (jilid lengkap) ISBN 978-602-427-101-5 (jilid 3) 1. Bahasa Indonesia -- Studi dan Pengajaran I. Judul II. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 140 Penulis : Maman Suryaman, Suherli, dan Istiqomah. Penelaah : Dwi Purnanto dan Muhammad Rapi Pe-review : Ratna Ningrum Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Cetakan Ke-1, 2015 (ISBN 978-602-282-752-8 (jil. 3a)) (ISBN 978-602-282-753-5 (jil. 3b)) Cetakan Ke-2, 2018 (Edisi Revisi) Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt. Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahamurah atas kemurahan-Nya sehingga buku teks pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XII untuk SMA/MA dan SMK/MAK dapat diselesaikan. Terdapat dua jenis buku yang dikembangkan, yakni Buku Siswa dan Buku Guru. Buku siswa maupun buku guru dikembangkan dengan berdasar kepada asumsi bahwa belajar bahasa adalah bagaimana cara siswa membangun pengalaman baru di dalam kegiatan berbahasa dan bersastra berdasarkan pengalaman awalnya. Asumsi ini menekankan kepada prinsip bahwa sumber belajar bahasa yang otentik adalah pengalaman. Siswa akan belajar bahasa dengan baik jika yang dipelajarinya terkait dengan apa yang telah diketahuinya. Piaget, misalnya, melalui teori skemanya menjelaskan bahwa perkembangan intelektual anak muncul melalui proses penciptaan pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan awal si anak. Sulit dibayangkan bahwa kemampuan berbahasa dan bersastra siswa akan berkembang jika mereka tidak mengalami pengetahuan atau pengalaman barunya dengan pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki siswa atau guru. Artinya, belajar berbahasa dan bersastra itu akan lebih bermakna jika para siswa mengalaminya, bukan hanya mengetahuinya. Pembelajaran yang demikian akan mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan membangun literasinya. Buku teks pelajaran ini dirancang dengan berbasis teks dan pengalaman agar belajar bahasa Indonesia semakin meningkatkan kemampuan berbahasa dan bersastra melalui beragam teks. Untuk mendukung capaian tersebut buku ini juga dilengkapi dengan membiasakan siswa untuk membaca buku. Hal ini dimaksudkan agar literasi membaca tumbuh dengan baik. Para siswa harus tamat membaca buku paling sedikit 18 judul buku pengayaan (pengayaan pengetahuan, keterampilan, dan kepribadian), buku referensi, dan buku hasil penelitian. Materi yang akan dipelajari di kelas XII SMA/MA dan SMK/MAK sederajat meliputi surat lamaran, novel, editorial, dan artikel jurnal atau media massa cetak. Di samping itu, terdapat materi berupa buku yang wajib dibaca siswa dan guru secara terprogram. Model penyajian buku menggunakan teks untuk tujuan-tujuan sosial dan fungsi komunikasi. Beberapa metode yang diterapkan di antaranya belajar berbasis metode ilmiah, belajar berbasis masalah, dan belajar berbasis tugas. Hal ini dimaksudkan agar isu-isu mutakhir kecakapan abad ke-21, Bahasa Indonesia iii seperti kemampuan berpikir kritis, inovatif, kreatif, dan kolaborasi tumbuh dengan baik. Pembelajaran dimulai dengan pemahaman, pemodelan, dan pengungkapan informasi di balik teks secara mandiri maupun secara kolaboratif. Aktivitas yang harus ditempuh berupa mengenal dan memahami teks, kemudian diakhiri dengan menyusun, membuat, atau memproduksi teks tersebut. Buku Guru berisi panduan pembelajaran bahasa Indonesia secara umum dan cara menggunakan buku teks secara khusus. Setiap bab dalam buku teks ini mencakup hal-hal berikut. Pertama, penjelasan tentang tujuan, struktur retorika, kebahasaan, dan lokasi sosial. Kedua, model teks dan telaah model teks. Ketiga, latihan dan tugas. Keempat, tugas membaca buku. Terlahirnya buku ini tidak terlepas dari sumbangan tenaga dan pikiran dari para penelaah. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan beribu terima kepada Prof. Dr. Muhammad, M.S. (Universitas Negeri Makassar); Dr. Dwi Purnanto (Universitas Sebelas Maret); atas segala jerih-payah Bapak/Ibu penelaah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fristalina dan Mohamad Hamka, M.Si. yang telah memberi masukan dalam pengembangan Kompetensi Dasar ke dalam buku teks pelajaran. Teriring doa semoga amal baik Bapak/Ibu akan mendapatkan pahala dari Tuhan Yang Maha Mengetahui. Untuk para siswa kami ucapkan selamat membaca dan menjadikan buku ini sebagai bagian dari upaya pencerdasan kehidupan bangsa. Kami sadari bahwa buku ini masih belum sempurna. ”Tiada gading yang tak retak”, demikian pepatah bijak di masyarakat kita. Semoga buku ini bermanfaat. Tim Penulis iv Kelas XII Bahasa Indonesia Daftar Isi Kata Pengantar..................................................................................... iii Daftar Isi............................................................................................... v Bab 1 Membuat Surat Lamaran Pekerjaan A. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan........ 2 B. Menyajikan Simpulan Sistematika dan Unsur-Unsur Isi Surat Lamaran Pekerjaan................................................................................................... 9 C. Memformulasikan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan..... 15 D. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan..................................................... 21 E. Melaporkan Kegiatan Membaca Buku.................................................. 27 Bab 2 Menikmati Cerita Sejarah Indonesia A. Mengidentifikasi Informasi dalam Cerita Sejarah............................... 33 B. Menganalisis Kebahasaan Teks Cerita (Novel) Sejarah....................... 59 C. Mengonstruksi Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah.................................. 65 D. Menulis Cerita Sejarah Pribadi............................................................... 76 Bab 3 Memahami Isu Teknis Lewat Editorial A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Editorial................................ 86 B. Menyeleksi Ragam Informasi sebagai Bahan Teks Editorial................ 92 C. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Editorial....................... 98 D. Merancang Teks Editorial........................................................................ 102 Bab 4 Menikmati Novel A. Menafsir Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan........................ 110 B. Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel................................................ 117 C. Menyajikan Hasil Interpretasi Pandangan Pengarang......................... 125 D. Merancang Novel...................................................................................... 126 Bab 5 Menyajikan Gagasan Melalui Artikel A. Mengevaluasi Informasi, Baik Fakta Maupun Opini dalam Sebuah Artikel yang Dibaca................................................................................... 133 Bahasa Indonesia v B. Menyusun Opini dalam Bentuk Artikel................................................ 144 C. Menganalisis Kebahasaan Artikel dan/atau Buku Ilmiah.................... 155 D. Mengonstruksi Artikel Berdasarkan Fakta............................................ 177 Bab 6 Menilai Karya Melalui Kritik dan Esai A. Membandingkan Kritik Sastra dan Esai............................................... 185 B. Menyusun Kritik dan Esai...................................................................... 198 C. Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan........................................... 205 D. Mengonstruksi Kritik Sastra dan Esai.................................................... 211 E. Mengidentifikasi Nilai-Nilai dalam Buku Pengayaan dan Buku Drama. 215 F. Menulis Refleksi tentang Nilai-Nilai dari Buku Pengayaan dan Buku Drama......................................................................................................... 232 Daftar Pustaka...................................................................................... 246 Glosarium............................................................................................. 247 Indeks.................................................................................................... 249 Profil Penulis........................................................................................ 251 Profil Penelaah...................................................................................... 256 Profil Editor.......................................................................................... 258 vi Kelas XII Bahasa Indonesia Bab 1 Menulis Surat Lamaran Pekerjaan Sumber: tipskarir.com Surat lamaran pekerjaan merupakan surat yang berisi permohonan untuk bekerja di suatu lembaga. Pada umumnya surat ini memiliki bagian-bagian yang berisi identitas diri, jasa yang dapat diberikan, pendidikan, kecakapan/ keahlian, serta pengalaman. Bagian-bagian ini sering disebut juga kualifikasi pelamar. Bahasa Indonesia 1 Surat lamaran pekerjaan berisi permohonan untuk bekerja pada suatu tempat. Untuk dapat mendalami surat lamaran pekerjaan, kamu harus banyak membaca dan belajar menyusun surat lamaran pekerjaan. Selain itu, kamu juga harus memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan yang terdapat pada surat lamaran pekerjaan. Setelah hal tersebut terpahami dengan baik, kamu akan mudah menyusun surat lamaran pekerjaan sesuai dengan yang kamu butuhkan. Untuk membantu kamu dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi berbahasa, disajikan peta konsep di bawah ini. Mengidentifikasi isi dan 1. Menentukan isi dan sistematika dalam sistematika surat lamaran surat lamaran pekerjaan pekerjaan yang dibaca 2. Menemukan hal-hal penting dalam surat lamaran pekerjaan 1. Memahami unsur - unsur kebahasaan Memformulasikan unsur surat lamaran pekerjaan kebahasaan surat lamaran 2. Membandingkan unsur kebahasaan yang pekerjaan terdapat pada surat lamaran pekerjaan Menyajikan simpulan 1. Mengidentifikasi sistematika dan unsur- Menulis Surat sistematika dan unsur - unsur isi unsur isi surat lamaran pekerjaan Lamaran Pekerjaan surat lamaran pekerjaan dalam 2. Menyimpulkan sistematika dan unsur- bentuk visual unsur isi surat lamaran pekerjaan 1. Menentukan isi, sistematika, dan Menyusun surat lamaran kebahasaan surat lamaran pekerjaan pekerjaan dengan memperhatikan 2. Menyusun surat lamaran pekerjaan isi, sistematika, dan kebahasaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan 1. Menemukan butir-butir penting dari Melaporkan kegiatan membaca buku nonfiksi (buku pengayaan) buku 2. Melaporkan kegiatan membaca buku dalam bentuk rekaman tertulis dalam buku laporan membaca A. Mengidentifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) menentukan isi dan sistematika dalam surat lamaran pekerjaan; dan (2) menemukan hal-hal penting dalam surat lamaran pekerjaan. 2 Kelas XII Bahasa Indonesia Pernahkah kamu mengamati surat lamaran pekerjaan? Temuan apa yang kamu dapatkan? Coba bandingkan dengan surat lamaran berikut ini. Jakarta, 4 November 2008 Yth. Pimpinan Personalia PT JAYA SENTOSA di Jakarta Saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Firdaus; tempat, tanggal lahir : Jakarta, 29 Agustus 1980; jenis kelamin : laki-laki; agama : Islam; pendidikan/jurusan : S-1 Akuntansi; alamat : Jalan Kramat Jati Nomor 25, Jakarta; pusat nomor telepon/hp : 08123456789. Dengan ini menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu, agar kiranya dapat diangkat menjadi pegawai di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, dengan jabatan sebagai staf keuangan. Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan : 1. fotokopi ijazah terakhir beserta transkripnya yang telah dilegalisasi masing- masing 1 (satu) lembar; 2. pasfoto ukuran 3×4 cm sebanyak 4 (empat) lembar; 3. fotokopi Kartu Pencari Kerja (AK. I) yang telah dilegalisasi sebanyak 1 (satu) lembar; 4. surat keterangan kesehatan; 5. surat keterangan kelakuan baik. Demikian permohonan ini disampaikan, besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu dapat mempertimbangkannya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Firdaus (Sumber: http://www.contohsuratdinas.com) Bahasa Indonesia 3 Mulailah dengan melihat kerapian dan kebersihan surat. Jika ditulis tangan, apakah tulisannya ditata dengan baik, tanpa ada huruf yang salah? Jika digunakan komputer, apakah format tulisan dan cetak hasilnya baik dan jelas? Berdasarkan contoh di atas, segi kerapian dan kebersihan belumlah mencukupi. Tata letak komponen surat belum diperhatikan dengan baik. Begitupun dengan mekanisme penulisan tanda baca, susunan baris, dan kebenaran tanda baca. Hal terpenting lainnya yang harus diperhatikan di dalam sebuah surat lamaran adalah bahasa yang digunakan. Pertama-tama, surat tersebut menggunakan bahasa formal. Ya, surat lamaran memang bukan surat pribadi yang diperuntukkan bagi teman atau saudara. Surat lamaran termasuk surat pribadi untuk lembaga resmi. Jadi, wajar jika bahasa surat lamaran harus formal (seperti dalam contoh di atas), bukan bahasa gaul. Coba cermati surat lamaran dalam contoh. Dilihat dari segi promosi diri pelamar, apakah sudah ada bagian yang menjelaskan promosi diri pelamar. Berdasarkan surat tersebut, penulis lamaran pekerjaan dalam contoh belum mempromosikan dirinya. Promosi yang baik tercermin pula pada bahasa yang impresif. Contohnya, ”Saya selalu siap untuk mendedikasikan diri secara profesional untuk bergabung dalam tim perusahaan yang Ibu/Bapak pimpin.” Tentulah kita harus menghindari diri dari tulisan yang bertele-tele. Kemukakan persoalan itu secara efektif. Coba baca kembali, apakah kamu terkesan dengan pernyataan dalam surat tersebut. Dilihat dari bagiannya, surat lamaran terdiri atas bagian surat dan riwayat hidup. Kedua bagian ini cukup ditampilkan dalam satu halaman untuk surat dan antara 3–4 halaman untuk riwayat hidup. Artinya, tampilkan isi riwayat hidup hanya bagian pengalaman yang penting, masukkan pendidikan formal dan nonformal; pengalaman organisasi dan prestasi yang relevan; serta kemukakan integritas pelamar secara jujur. Bagian surat diawali dengan pernyataan umum (tesis). Pernyataan umum ini berfungsi sebagai informasi awal terkait dengan pekerjaan yang akan dilamar. Untuk menguatkan pernyataan umum (tesis), penulis lamaran harus memberikan argumentasi. Berdasarkan contoh surat sebelumnya, yang menjadi tesis adalah sebagai berikut. 4 Kelas XII Bahasa Indonesia Saya yang bertanda tangan di bawah ini, nama : Firdaus; tempat, tanggal lahir : Jakarta, 29 Agustus 1980; jenis kelamin : laki-laki; agama : Islam; pendidikan/jurusan : S-1 Akuntansi; alamat : Jalan Kramat Jati Nomor 25, Jakarta Pusat; nomor telepon/hp : 08123456789. Dengan ini menyampaikan permohonan kepada Bapak/Ibu, agar kiranya dapat diangkat menjadi pegawai di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin, dengan jabatan sebagai staf keuangan. Di dalam surat lamaran terdapat pula argumentasi. Berikut ini adalah kutipan argumentasi surat lamaran pekerjaan. Sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan : 1. fotokopi Ijazah terakhir beserta transkripnya yang telah dilegalisasi masing- masing 1 (satu) lembar; 2. pasfoto ukuran 3×4 cm sebanyak 4 (empat) lembar; 3. fotokopi Kartu Pencari Kerja (AK. I) yang telah dilegalisasi sebanyak 1 (satu) lembar; 4. surat keterangan kesehatan; 5. surat keterangan kelakuan baik. Demikian permohonan ini disampaikan, besar harapan saya kiranya Bapak/ Ibu dapat mempertimbangkannya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih. Jika dicermati paparan di atas, surat lamaran tergolong ke dalam jenis eksposisi. Sesuai dengan pengertiannya bahwa surat lamaran pekerjaan adalah surat dari seseorang yang memerlukan pekerjaan kepada orang atau pejabat yang dapat memberikan pekerjaan atau jabatan. Melalui surat lamaran, pelamar menyampaikan permohonan untuk diterima sebagai pegawai. Permohonan ini tentulah harus mengandung tesis dan tesis harus didukung argumentasi yang kuat agar yang akan menerima pelamar merasa yakin dengan permohonannya. Surat lamaran pekerjaan bersifat formal. Keformalan surat lamaran dapat ditandai dari informasi mengenai sumber awal informasi tersebut. Contohnya, surat untuk melamar pekerjaan menjadi karyawan ataupun jabatan tertentu diperoleh dari pengumuman resmi pemerintah atau perusahaan yang dipublikasi melalui media massa, baik berupa surat maupun iklan. Dalam hal ini, pelamar dalam surat lamarannya perlu menyebutkan sumber lamaran Bahasa Indonesia 5 tersebut pada alinea atau paragraf pembuka. Jika lamaran itu tidak berdasarkan pada suatu sumber, tentu tidak diperlukan penyebutan sumber pada alinea pembuka. Penjenisan Surat Lamaran Berdasarkan jenis pembuatannya, surat lamaran pekerjaan dapat dikelompokkan ke dalam dua jenis. 1. Surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae). Dalam cara ini, riwayat hidup termasuk isi surat karena isinya berupa gabungan. Cara ini juga disebut dengan model gabungan. 2. Surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. Dalam cara ini riwayat hidup merupakan lampiran dan cara ini disebut model terpisah. Di dalam praktiknya, jenis yang sering dipakai adalah model terpisah. Walaupun dalam pembuatannya memerlukan dua kali kerja, model ini lebih digemari oleh pelamar kerja karena suratnya tidak terlalu panjang. Di dalam surat lamaran pekerjaan akan ditemukan hal-hal penting yang harus dilampirkan. Sebagai seorang pelamar pekerjaan harus cermat di dalam menulis surat agar semua data menjadi argumentasi yang kuat. Di samping lampiran, segi lain yang harus dipahami seorang penulis surat lamaran pekerjaan adalah isi dan sistematika surat. Perhatikan contoh surat lamaran pekerjaan berikut ini! Balikpapan, 20 November 2015 Yth. Direktur CV Multimedia Utama Jalan D.I. Panjaitan 57, Balikpapan Dengan hormat, Menanggapi iklan pada harian Kaltim Post tanggal 15 November 2015 tentang penerimaan pegawai baru, dengan ini saya mengajukan lamaran untuk jabatan supervisor alat berat. Adapun kualifikasi diri saya: nama : Suroyo Sinambela, S.T.; tempat, tanggal lahir : Tulungagung, 31 Oktober 1981; pendidikan : S-1 Teknik Mesin; alamat : Jalan Meratus Nomor 276, Balikpapan. 6 Kelas XII Bahasa Indonesia Sebagai bahan pertimbangan, berikut ini saya lampirkan: 1. fotokopi ijazah, 2. daftar riwayat hidup, dan 3. surat keterangan catatan kriminal. Besar harapan saya atas terkabulnya lamaran ini. Hormat saya Suroyo Sinambela, S.T. (Sumber: Romadi dan Rustamaji, 2010: 4) Berdasarkan surat lamaran pekerjaan di atas dapat diketahui bahwa isi dari surat lamaran meliputi tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang. Isi surat terdiri atas unsur nama, tempat dan tanggal lahir, pendidikan, alamat, serta beberapa hal yang dilampirkan. Hal-hal penting yang dilampirkan antara lain daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah terakhir, sertifikat, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan pasfoto. Kadang-kadang instansi/lembaga juga meminta persyaratan lain, seperti surat keterangan pengalaman kerja, surat keterangan berbadan sehat, dan surat izin orang tua. Kegiatan 1 Menentukan Isi dan Sistematika Surat Lamaran Setelah mencermati dan memahami surat lamaran pekerjaan pada uraian sebelumnya, cobalah kamu bandingkan dengan surat pribadi untuk teman berikut ini. Perbandingan dapat dilihat dari segi unsur surat sebagai jenis teks eksposisi. Tuliskan jawabanmu seperti pada kolom berikut ini! Sebagai pembanding, amati surat berikut ini! Bahasa Indonesia 7 Jayapura, 1 Maret 2015 Teruntuk Sahabatku, Arumi di Jakarta Perjalanan waktu rupanya tak seperti yang aku bayangkan. Dalam setahun, selepas kita bersama, aku merasa terlalu lama. Hari-hari yang selalu kita lewati begitu indah dan mengasyikkan. Namun, kini kita harus berpisah. Mudah- mudahan kamu dalam keadaan sehat dan selalu ceria. Sekali waktu aku ingin sekali berjumpa. Mudah-mudahan liburan akhir tahun ini aku bisa berkunjung ke Jakarta dan bisa bertemu denganmu. Salam, Anggi Wanggai Latihan 1. Bacalah kembali dengan cermat surat lamaran pekerjaan dan surat untuk teman di atas! 2. Kenali sistematika yang terdapat pada kedua surat tersebut, apa saja komponen-komponen di dalamnya! 3. Kenali bagian isi kedua surat tersebut, apa saja bagian-bagian isi surat! Rubrik Jawaban Jenis Surat Isi Sistematika Surat Lamaran Surat untuk Teman Kegiatan 2 Menemukan Hal-Hal Penting dalam Surat Lamaran Pada kegiatan ini, kamu diminta untuk menentukan hal-hal penting yang ada pada surat lamaran pekerjaan di atas. Hal ini dimaksudkan agar kamu lebih mengenal dan memahami surat lamaran pekerjaan. 8 Kelas XII Bahasa Indonesia Latihan 1. Bacalah kembali dengan cermat surat lamaran pekerjaan di atas! 2. Kenali unsur-unsur penting di dalam surat lamaran pekerjaan tersebut, apa saja komponen-komponen di dalamnya! Rubrik Jawaban Hal-Hal Penting yang Ada pada Surat Lamaran Pekerjaan Nomor Tesis Argumentasi Penegasan 1. 2. 3. B. Memformulasikan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) memahami unsur-unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan; dan (2) membandingkan unsur kebahasaan yang terdapat pada surat lamaran pekerjaan. Setelah mencermati surat lamaran pekerjaan, dapatkah kamu melihat bahasa yang digunakan? Adakah ketentuan-ketentuan yang harus kamu perhatikan? Bagaimana dengan surat lamaran pekerjaan yang diambil dari berbagai sumber? Kamu akan diarahkan untuk dapat memahami unsur- unsur kebahasaan yang digunakan pada surat lamaran pekerjaan. Ketentuan- ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan terkait Bahasa Indonesia 9 dengan bahasa yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Menggunakan bentuk surat yang standar. 2. Menggunakan bahasa yang baik dan benar. 3. Menggunakan kata-kata yang sopan. 4. Menggunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaran. 5. Tulisan bersih, mudah dibaca, dan sesuai dengan kaidah ejaan. 6. Melengkapi bagian-bagian surat dengan norma bahasa surat (seperti penulisan unsur hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang). Surat lamaran pekerjaan dapat ditulis berdasarkan sumber informasi di media massa, informasi dari seseorang, pengumuman, permintaan suatu instansi, atau inisiatif sendiri. Berikut ini contoh penulisan pada bagian alinea pembuka untuk masing-masing sumber informasi tersebut (Romadi dan Rustamaji, 2010:4). 1. Iklan Setelah membaca iklan yang dimuat dalam harian... tanggal... yang isinya menyatakan bahwa... Dalam harian... tanggal... saya membaca iklan yang menyatakan bahwa PT... membutuhkan.... Berkenaan dengan hal tersebut, maka.... 2. Informasi seseorang Menurut informasi dari Bapak... , perusahaan Bapak/Ibu membutuhkan.... Sehubungan dengan hal itu... 3. Pengumuman resmi dari instansi yang membutuhkan tenaga Berdasarkan dengan pengumuman nomor:... tanggal... tentang penerimaan karyawan PT..., maka yang bertanda tangan di bawah ini :... 4. Permohonan instansi pada sekolah Setelah mendapat informasi dari kepala sekolah tentang permohonan tenaga kerja... 5. Inisiatif sendiri Yang bertanda tangan di bawah ini,... dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai karyawan pada... (Sumber: Romadi dan Rustamaji, 2010: 4) 10 Kelas XII Bahasa Indonesia Kegiatan 1 Memahami Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan Untuk mengasah kemampuanmu dalam memahami unsur-unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan, carilah unsur-unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan di bawah ini. Kemudian, jelaskanlah hal tersebut berdasarkan hasil pengamatanmu! Bandung, 14 September 2015 Hal : Lamaran Pekerjaan Yth. HRD Manager PT. Moge Laksana Maju Jl. Kintamani Luhur No. 8, Bandung Dengan Hormat, Berdasarkan informasi yang saya peroleh dari harian surat kabar Pikiran Rakyat, perusahaan Bapak/Ibu membuka lowongan kerja untuk beberapa posisi. Melalui surat lamaran ini, saya ingin mengajukan diri untuk melamar kerja di instansi yang Bapak/Ibu pimpin, guna mengisi posisi yang dibutuhkan saat ini. Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Aisyah Watanabe Tempat/tanggal lahir : Bandung, 10 Mei 1991 Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : SMK Perhotelan Pasundan III Bandung Alamat : Jl. Pasundan Raya No. 7 RT/RW 001/003 Telepon : 08123896447887 Untuk melengkapi beberapa data yang diperlukan sebagai bahan pertimbangan Bapak/Ibu pimpinan di waktu yang akan datang, saya lampirkan juga kelengkapan data diri sebagai berikut: pasfoto ukuran 3x4, fotokopi KTP Bandung, daftar riwayat hidup, fotokopi ijazah terakhir, Bahasa Indonesia 11 fotokopi SKHUN, fotokopi sertifikat kompetensi, dan fotokopi sertifikat PKL. Demikian surat lamaran kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan sejujur- jujurnya. Atas perhatian serta kerja sama dari Bapak/Ibu pimpinan, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya, Aisyah Watanabe (Sumber:http: makalahproposal.blogspot.com) Tulislah hasil analisis terhadap unsur-unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan dalam format tabel berikut! Nomor Unsur-Unsur Kebahasaan Penjelasan............................................................... 1............................................................................................................................... 2............................................................................................................................... 3............................................................................................................................... 4............................................................................................................................... 5............................................................................................................................... 6............................................................................................................................... 7................................................................ 12 Kelas XII Bahasa Indonesia Kegiatan 1 Membandingkan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan Setelah memahami unsur kebahasaan pada surat lamaran pekerjaan, bandingkan dua surat lamaran pekerjaan yang ada di bawah ini! Berilah tanda pada masing-masing surat lamaran pekerjaan di bawah ini! Surat lamaran pekerjaan 1 Hal: Lamaran Pekerjaan Banyumas, 15 November 2013 Yth. Pimpinan PT BAHTERA Jalan Pramuka No. 1 Banyumas Dengan hormat, Berdasarkan informasi lowongan kerja pada situs https:// bursakerjabanyumasblogspot.com pada tanggal 12 November 2013 bahwa PT SEJAHTERA membutuhkan staf administrasi, bersama ini saya bermaksud melamar pekerjaan tersebut. Adapun keterangan mengenai diri saya adalah sebagai berikut: Nama : Anggraita Mustika Tempat/tanggal lahir : Banyumas, 29 Agustus 1995 Usia : 18 Tahun Pendidikan terakhir : SMK Alamat : Mandirancan RT 02 RW 03 Kec. Kebasen Kab. Banyumas Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan beberapa berkas sebagai berikut: 1. daftar riwayat hidup, 2. fotokopi ijazah terakhir beserta transkip nilai, 3. fotokopi KTP, 4. fotokopi SKCK, 5. fotokopi surat keterangan dokter, dan 6. pasfoto terbaru ukuran 4×6 cm. Demikian surat permohonan kerja ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Besar harapan saya untuk dapat diterima di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin. Atas perhatian Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih. Hormat saya Anggraita Mustika (Sumber: http://adewahyutriani.blogspot.co.id ) Bahasa Indonesia 13 Surat lamaran pekerjaan 2 Yogyakarta, 20 Oktober 2008 Hal : Lamaran Calon PNS Lampiran : 5 (lima) berkas Yth. : Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman di Sleman Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Budi Sugiharto Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 17 Juni 1983 Alamat : Jalan Malioboro Nomor 21 Yogyakarta Ijazah, jurusan : SMK Bidang Kealian Bisnis dan Manajemen Program Keahlian Akuntansi tahun 2007 Dengan ini mengajukan lamaran menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Sebagai bahan pertimbangan, bersama ini saya lampirkan: 1. daftar riwayat hidup, 2. fotokopi ijazah SMK, 3. surat keterangan catatan kepolisian dari polri, 4. surat pernyataan kesehatan dari dokter, 5. surat pernyataan tidak berkedudukan sebagai PNS/CPNS, 6. kartu kuning, dan 7. pas foto ukuran 3 x 4 sebanyak 5 lembar. Atas kebijaksanaan Bapak, saya mengucapkan terima kasih Hormat saya, Budi Sugiharto (Sumber: http://infokerjaan-baru.blogspot.co.id ) Catatlah hasil perbandingan unsur-unsur kebahasaan pada kedua surat lamaran pekerjaan tersebut ke dalam tabel berikut. Surat Lamaran Surat Lamaran Nomor Unsur-Unsur Kebahasaan Pekerjaan 1 Pekerjaan 2 1............................................................................................................................ 2............................................................................................................................ 14 Kelas XII Bahasa Indonesia Surat Lamaran Surat Lamaran Nomor Unsur-Unsur Kebahasaan Pekerjaan 1 Pekerjaan 2 3............................................................................................................................. 4............................................................................................................................... 5.............................................................................................................................. 6............................................................................................................................ 7............................................................................................................................ Beri komentar terhadap kedua surat lamaran pekerjaan!........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ C. Menyajikan Simpulan Sistematika dan Unsur-Unsur Isi Surat Lamaran Pekerjaan ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) mengidentifikasi sistematika dan unsur-unsur surat lamaran pekerjaan secara visual; dan (2) menyimpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan. Bahasa Indonesia 15 Pada subbab selanjutnya kamu akan diajak untuk menyajikan simpulan sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan. Agar kamu dapat mengidentifikasi sistematika dan unsur-unsur isi yang terdapat pada surat lamaran pekerjaan, perhatikan materi yang disajikan pada subbab ini dengan cermat dan sungguh-sungguh. Secara umum, sistematika surat lamaran pekerjaan meliputi tempat dan tanggal pembuatan surat, lampiran dan perihal, alamat surat, salam pembuka, alinea pembuka, isi, penutup, salam penutup, serta tanda tangan dan nama terang. Berikut penjelasan dari masing-masing komponen sistematika surat lamaran pekerjaan tersebut. 1. Tempat dan tanggal pembuatan surat Tempat dan tanggal pembuatan surat ditempatkan di pojok kanan atas tanpa titik di akhir karena bukan merupakan kalimat. Contoh: Papua Barat, 28 Agustus 2015 2. Lampiran dan hal a. Kata ’Lampiran’ dan ’hal’ tidak disingkat, seperti lamp. b. Angka dalam kolom lampiran ditulis menggunakan huruf. Contoh: Lampiran : Empat lembar Hal : Pemberitahuan 3. Alamat surat a. Tidak menggunakan kata ”Kepada”. b. Alamat disarankan tidak lebih dari tiga baris. c. Jabatan tidak boleh menggunakan jenis kelamin seperti Bapak atau Ibu. d. Tulisan ”Jalan” pada alamat tidak boleh disingkat. e. Tidak menggunakan titik di masing-masing akhir barisnya. Contoh: Yth. Manager Sukses Mandiri Jalan M. Yamin Nomor 02, Kalibata Jakarta 16 Kelas XII Bahasa Indonesia 4. Salam Pembuka Setelah kata ”Dengan hormat” digunakan tanda baca koma (,). Contoh: Dengan hormat, Berdasarkan.......... 5. Alinea pembuka Alinea pembuka sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan sopan agar para pihak atau instansi yang membacanya tidak tersinggung. Di dalam alinea ini juga sudah harus muncul pernyataan umum yang menggambarkan diri pelamar (tesis). 6. Isi Dalam isi terdapat hal-hal berikut. a. Identitas Isi identitas berisi keterangan berupa nama, tempat tanggal lahir, alamat, pendidikan terakhir dan dapat ditambah lagi sesuai dengan keperluan. Di dalam menuliskan keterangan tersebut, huruf awal kata digunakan huruf kecil. Contoh: nama : Nitriana Safitri tempat tanggal lahir : Jakarta, 7 Januari 1995 pendidikan terakhir : S-1 Sastra Inggris alamat : Dukuhturi, Bumiayu, Brebes, 52273 b. Maksud dan tujuan Maksud dan tujuan merupakan keterangan tentang alasan pengirim atau pelamar pekerjaan menulis surat. c. Menyatakan lampiran Dalam lamaran pekerjaan terdapat beberapa lampiran tentang syarat yang sudah diminta oleh instansi yang membutuhkan pekerja. Oleh karena itu, pelamar harus memenuhi lampiran yang diminta tersebut. Kemudian, di setiap rincian digunakan tanda baca titik koma (;) dan di akhir lampiran digunakan baca titik (.). Contoh: fotokopi ijazah yang sudah dilegalisasi; fotokopi kartu tanda penduduk; pasfoto ukuran 3×4 dua lembar. Bahasa Indonesia 17 7. Penutup Di dalam surat lamaran pekerjaan, isi penutup haruslah menunjukkan keantusiasan pelamar pekerjaan kepada instansi yang dituju. Contoh: Demikian surat lamaran pekerjaan ini saya buat. Besar harapan saya untuk dapat menjadi bagian dari perusahaan.... 8. Salam penutup Jika di awal ada salam pembuka, tentulah diakhiri salam penutup. Sebagai surat lamaran, salam penutup menjadi sangat penting. Salam penutup sebagai bentuk etika, sopan santun, dan penghormatan. Contoh: Hormat saya, 9. Tanda tangan dan nama terang Tanda tangan ini biasanya berada di pojok kanan bawah surat, lalu di bawahnya ditulis nama lengkap. Contoh: Hormat saya, (Ttd) Nitriana Safitri Kegiatan 1 Mengidentifikasi Sistematika dan Isi Surat Lamaran Pekerjaan Baca dan cermatilah surat lamaran pekerjaan di bawah ini! Medan, 1 Maret 2013 Hal: Lamaran Pekerjaan Yth. Kepala Sekolah Islam Al-Ulum Terpadu Medan di tempat Dengan hormat, Dengan ini saya membuat permohonan lamaran pekerjaan untuk menjadi guru honor di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin. Adapun data pribadi saya sebagai berikut. 18 Kelas XII Bahasa Indonesia Nama : Mesriana, S.Pd. Tempat/Tanggal lahir : Sidomulyo, 05 Desember 1989 Agama : Islam Pendidikan Terakhir : S-1 Sarjana Pendidikan Bahasa Indonesia Alamat : Jalan Pancing, Gang Pertama Nomor 48, Medan Nomor HP : 081396984240/085260684889 Berdasarkan keterangan di atas, saya bermaksud melamar pekerjaan untuk menjadi guru honor di sekolah yang Bapak/Ibu pimpin sekarang ini. Sebagai bahan pertimbangan saya lampirkan: 1. fotokopi KTP 1 lembar; 2. pasfoto 3 x 4 sebanyak 1 lembar; 3. akta VI 1 lembar; 4. ijazah 1 lembar; 5. transkrip nilai 1 lembar; 6. daftar riwayat hidup 1 lembar. Demikian surat lamaran ini saya buat sebenar-benarnya. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu, saya ucapkan banyak terima kasih. Hormat saya, Mesriana, S.Pd. (Sumber: http://contohsuratlamaranpekerjaan001.blogspot.co.id/) Setelah selesai membaca, identifikasilah sistematika dan isi surat lamaran pekerjaan. Untuk mempermudah pengerjaanmu, lihatlah tabel di bawah ini. Kerjakan pada lembar terpisah atau pada buku kerja. Bahasa Indonesia 19 Sistematika dan Unsur-Unsur Isi Nomor Jawaban Surat Lamaran Pekerjaan 1. Tempat dan tanggal pembuatan surat............................................................................................................................................ 2. Lampiran dan hal............................................................................................................................................ 3. Alamat surat............................................................................................................................................ 4. Salam pembuka............................................................................................................................................ 5. Alinea pembuka............................................................................................................................................ 6. Isi............................................................................................................................................ 7. Penutup............................................................................................................................................ 8. Salam penutup............................................................................................................................................ 9. Tanda tangan dan nama terang............................................................................................................................................ Kegiatan 1 Menyimpulkan Sistematika dan Isi Surat Lamaran Pekerjaan Setelah dapat mengidentifikasi sistematika dan unsur-unsur isi dalam surat lamaran pekerjaan, simpulkan sistematika dan unsur-unsur isi surat 20 Kelas XII Bahasa Indonesia lamaran pekerjaan. Untuk membantu kalian dalam menyimpulkan, ikutilah format pengerjaan berikut ini! Sistematika dan Isi Nomor Simpulan Surat Lamaran Pekerjaan 1. Tempat dan tanggal pembuatan surat........................................................................................................................................................ 2. Lampiran dan hal........................................................................................................................................................ 3. Alamat surat........................................................................................................................................................ 4. Salam pembuka........................................................................................................................................................ 5. Alinea pembuka........................................................................................................................................................ 6. Isi........................................................................................................................................................ 7. Penutup........................................................................................................................................................ 8. Tanda tangan dan nama terang........................................................................................................................................................ D. Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) menentukan isi, sistematika, dan kebahasaan surat lamaran pekerjaan; dan (2) menyusun surat lamaran pekerjaan dengan memperhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan. Bahasa Indonesia 21 Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah belajar mengidentifikasi sistematika dan unsur-unsur isi surat lamaran pekerjaan. Selain itu, kamu juga sudah mempelajari unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Menyusun atau menulis surat lamaran pekerjaan sebenarnya tidak sulit. Apabila akan menulis surat lamaran pekerjaan sebaiknya sesuaikan dengan perusahaan/instansi yang dituju. Surat lamaran pekerjaan juga disesuaikan dengan sistematika penulisannya. Oleh karena itu, perbanyaklah referensi untuk mempermudah dalam menulis surat lamaran pekerjaan. Berikut ini disajikan tips dalam membuat surat lamaran pekerjaan. 1. Menggunakan bahasa yang baik dan benar. 2. Menulis dengan susunan format rapi. 3. Melengkapi data sesuai dengan keperluan. 4. Melampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja. Kegiatan 1 Menentukan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Surat lamaran Pekerjaan Dalam kegiatan ini, kamu diminta untuk menentukan isi, sistematika, dan kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Perhatikan isi, sistematika, dan kebahasaan yang sudah kamu pelajari pada sub subbab sebelumnya. Berilah tanda panah pada tabel berikut ini sesuai dengan sistematika surat lamaran pekerjaan. Nomor Surat Lamaran Pekerjaan Sistematika 1 Semarang, 12 November 2008 Isi 2 Hal : Lamaran kerja Alamat surat Lampiran : satu bundel 3 Yth. Kepala Bagian Personalia Alinea pembuka PT Pura Barutama Jalan Jend. Ahmad Yani Nomor 122, Kudus 4 Dengan hormat, Tempat dan tanggal pembuatan surat Yang bertanda tangan di bawah ini saya, 22 Kelas XII Bahasa Indonesia 5 nama : Ulia Handayani; Lampiran dan Hal tempat, tanggal lahir : Semarang, 24 April 1983; alamat : Jalan Beruang Dalam VII/27 Semarang; pendidikan terakhir : Strata 1 Jurusan Teknik Kimia. 6 dengan ini mengajukan lamaran kerja ke Penutup perusahaan yang Bapak/ Ibu pimpin untuk bisa ditempatkan sesuai dengan kualifikasi pendidikan saya. Sebagai bahan pertimbangan bersama surat ini, saya lampirkan: fotokopi ijazah terakhir; pas foto ukuran 4×6; daftar riwayat hidup; SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian); fotokopi KTP; fotokopi sertifikat pelatihan bahasa Inggris; dan fotokopi sertifikat pelatihan komputer. 7 Demikian surat lamaran kerja ini, atas perhatian Tanda tangan dan nama terang Bapak/Ibu, saya sampaikan ucapan terima kasih. 8 Hormat saya, Salam pembuka Ulia Handayani Berdasarkan penjabaran pada subbab sebelumnya, tentukanlah isi surat lamaran dan temukan ciri-ciri kebahasaan surat lamaran pekerjaan pada teks berikut ini! Bahasa Indonesia 23 Semarang, 12 November 2008 Hal : Lamaran kerja Lampiran : satu bendel Yth. Pemasang Iklan di Harian Suara Merdeka d.a. PO BOX 2234 SMG Dengan hormat, Berdasarkan iklan di harian Suara Merdeka, hari Senin tanggal 10 November 2009, dengan ini saya, nama : Ulia Handayani; tempat, tanggal lahir : Semarang, 24 April 1983; alamat : Jalan Beruang Dalam VII/27 Semarang; pendidikan terakhir : Strata 1 Jurusan Teknik Kimia. mengajukan lamaran kerja ke perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin untuk bisa di­ tempatkan pada staf manajer teknik. Sebagai bahan pertimbangan, bersama surat ini saya lampirkan: 1. fotokopi ijazah terakhir; 2. pasfoto ukuran 4×6; 3. daftar riwayat hidup; 4. SKCK (Surat Keterangan Catatan Kepolisian); 5. fotokopi KTP; 6. fotokopi sertifikat pelatihan bahasa Inggris; dan 7. fotokopi sertifikat pelatihan komputer. Demikian surat lamaran kerja ini dibuat, atas perhatian Bapak/Ibu, saya sampaikan ucapan terima kasih. Hormat saya, Ulia Handayani 24 Kelas XII Bahasa Indonesia Daftar Riwayat Hidup Nama : Ulia Handayani Tempat, tanggal lahir : Semarang 24 April 1983 Alamat : Jalan Beruang Dalam VII/27 Semarang Riwayat Pendidikan 1. Sekolah dasar : SD Hj. Isriati Semarang, Lulus tahun 1991 2. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama : SMP Negeri 2 Semarang, Lulus tahun 1994 3. Sekolah Lanjutan Tingkat Atas : SMA Negeri 3 Semarang, Lulus tahun 1997 4. Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Semarang Lulus tahun 2002 (Sumber: https://solehamin.wordpress.com) Catatlah hasil identifikasi terhadap isi dan kaidah kebahasaan surat lamaran pekerjaan dalam tabel berikut! Isi Surat Lamaran Pekerjaan Kebahasaan................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ Bahasa Indonesia 25 Kegiatan 2 Menyusun Surat Lamaran Pekerjaan dengan Memperhatikan Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Setelah mempelajari sistematika, isi, kebahasaan surat lamaran pekerjaan, buatlah surat lamaran pekerjaan! Kamu boleh membuat surat lamaran pekerjaan dengan memilih berbagai sumber. Surat lamaran pekerjaan....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... 26 Kelas XII Bahasa Indonesia................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................ E. Melaporkan Kegiatan Membaca Buku ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) menemukan butir-butir penting dari buku nonfiksi (buku pengayaan) dan nilai-nilai dari buku fiksi yang dibaca; dan (2) melaporkan kegiatan membaca buku dalam bentuk rekaman tertulis dalam buku laporan membaca. Pernahkah kamu membaca buku-buku ilmu pengetahuan, selain buku teks pelajaran? Setelah kamu membacanya, bagaimana tanggapanmu mengenai isi buku tersebut? Pada pelajaran ini kamu akan belajar bagaimana melaporkan buku yang dibaca. Buku tersebut adalah buku nonfiksi, berupa buku pengayaan. Untuk dapat melaporkannya, kamu harus membaca dan memahami isi yang terkandung di dalam buku. Kegiatan 1 Menemukan Butir-Butir Penting dari Buku Nonfiksi (Buku Pengayaan) dan Nilai-Nilai dari Buku Fiksi yang Dibaca Kegiatan membaca sangat berguna. Dari kegiatan membaca, kita memperoleh banyak pengetahuan, wawasan, atau informasi berharga. Banyak sumber bacaan yang dapat kamu baca. Namun, saat ini kamu belajar dari Bahasa Indonesia 27 membaca buku nonfiksi. Salah satu jenis buku nonfiksi adalah buku-buku pengayaan. Buku-buku ini akan memperkaya pengetahuan, keterampilan, dan sikapmu. Marilah mempersiapkan kegiatan membaca buku nonfiksi sebagai proyek membaca minggu ini. Buku tersebut harus kamu selesaikan dalam seminggu. Oleh karena itu, biasakan membawa buku tersebut ke mana pun kamu bepergian. Sempatkanlah untuk membaca. Proyek membaca ini dilaporkan secara mandiri. Langkah-langkah berikut dapat kamu jadikan sebagai panduan. 1. Carilah buku nonfiksi (buku pengayaan) di perpustakaan atau di toko buku. Buku yang kamu baca bukan buku teks pelajaran. Bacalah buku tersebut selama satu minggu. 2. Jika kamu memiliki uang, pergilah ke toko buku. Carilah buku nonfiksi yang dapat kamu miliki untuk dibaca. 3. Siapkan untuk membaca. Siapkan buku tulis dan alat tulis untuk melaporkan kegiatan membaca minggu ini. 4. Tuliskanlah judul buku, nama penulis, penerbit, tahun terbit, dan kota terbit. 5. Amatilah daftar isi buku tersebut. Bacalah sekilas daftar isinya, lalu tuliskanlah, ada berapa bab isi buku tersebut. 6. Sebelum membaca secara menyeluruh, berdasarkan daftar isi buku, susun pertanyaan yang mungkin akan kamu dapatkan dari isi buku. Pada buku laporan membaca, tuliskanlah pertanyaan-pertanyaan yang ingin didapatkan jawabannya dari membaca buku. 7. Mulailah membaca. Jika buku itu milikmu, tandailah butir-butir penting dari setiap subbab yang dibaca. Jika buku itu milik perpustakaan, setiap kamu membaca butir-butir penting, tuliskanlah pada buku laporan membaca. 8. Pada setiap akan memulai membaca, tuliskan terlebih dahulu hari, tanggal, dan waktu membaca agar kegiatanmu terdata. 9. Lakukanlah kegiatan membaca buku tersebut selama satu minggu. 10. Jika sudah selesai membaca buku, susunlah laporan kegiatan tersebut dalam buku rekaman tertulis kegiatan membaca. Untuk membantu melaporkan kegiatan membaca, berikut ini contoh format yang dapat kamu buat. 28 Kelas XII Bahasa Indonesia Kegiatan 2 Melaporkan Kegiatan Membaca Buku Laporan Kegiatan Membaca Buku Judul Buku : …………………………………………….. Pengarang : ……………………………………………. Penerbit : ……………………………………………. Kota Terbit : ……………………………………………. Kegiatan Prabaca Nomor Pertanyaan Sebelum Membaca Buku 1. 2. dst Kegiatan Pascabaca Bab/Subbab/ Nomor Butir-Butir Penting/Menarik Bagian 1. I/Pendahuluan 2. I/Pengertian...... dst..... Dilaporkan oleh : ……………………….. Kelas : …………… Bahasa Indonesia 29 Rangkuman 1. Surat lamaran pekerjaan berisi permohonan untuk bekerja pada suatu tempat. Hal yang perlu dikemukakan di dalam surat lamaran adalah identitas diri, jasa yang dapat diberikan, pendidikan, kecakapan/ keahlian, serta pengalaman (kualifikasi). 2. Menurut jenis pembuatannya surat lamaran pekerjaan terbagi menjadi dua, yaitu: a. surat lamaran pekerjaan yang digabungkan dengan riwayat hidup (curriculum vitae); dan b. surat lamaran yang dipisahkan dari riwayat hidup. 3. Ketentuan-ketentuan yang harus diperhatikan dalam surat lamaran pekerjaan. a. Gunakan bahasa yang baik dan benar. b. Gunakan kata-kata yang sopan. c. Gunakan kata pengantar yang jelas, singkat, padat, informatif, dan tepat sasaraan. d. Jaga agar tulisan bersih, mudah dibaca, sesuai dengan kaidah ejaan. e. Lengkapi bagian-bagian surat (hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, tanda tangan, dan nama terang). 4. Sistematika surat lamaran kerja a. Tempat dan tanggal pembuatan surat b. Lampiran dan perihal c. Alamat surat d. Salam pembuka e. Alinea pembuka f. Isi g. Penutup h. Salam penutup i. Tanda tangan dan nama terang 5. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat surat lamaran pekerjaan. a. Menggunakan bahasa yang baik dan benar. b. Format penulisan tersusun rapi dengan bahasa yang jelas. c. Surat lamaran kerja hendaknya ditulis secara manual atau ditulis tangan. d. Lengkapi dengan data-data yang dibutuhkan oleh perusahaan tempat melamar kerja. e. Lampirkan surat pendukung seperti sertifikat pengalaman kerja. 30 Kelas XII Bahasa Indonesia Bab 2 Menikmati Cerita Sejarah Sumber:http://www.sheratonbandung.com/en/asianafricanconference2015 dan www.goodreads.com Novel sejarah merupakan sebuah genre yang penting dan sering ditulis di negara-negara Barat. Negara-negara tersebut menanamkan pentingnya sejarah dalam pendidikan. Novel sejarah membantu memperkenalkan dan mengakrabkan suatu masyarakat pada masa lalu bangsanya. Dengan demikian, pendidikan dalam novel dapat menanamkan akar pada bangsanya. Seorang sastrawan yang sering kali menggunakan fakta-fakta sejarah sebagai latar untuk mengisahkan tokoh-tokoh fiksinya bermaksud untuk mengisahkan kembali seorang tokoh sejarah dalam berbagai dimensi kehidupannya, seperti emosi pribadi tokoh, tragedi yang menimpanya, kehidupan keluarga dan masyarakat, serta pandangan politiknya. Misalnya, novel Roro Mendut versi Mangunwijaya dan versi Ajip Rosidi; Bumi Manusia, Jejak Langkah, Anak Segala Bangsa, dan Rumah Kaca karya Pramoedya Bahasa Indonesia 31 Ananta Toer; Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. yang mengisahkan kehidupan Soekarno ketika menjalin rumah tangga dengan Inggit Garnasih; Novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil karya Remy Silado. Contoh lain novel The da Vinci Code karya Dan Brown. Novel sejarah adalah novel yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan, bisa bersifat naratif atau deskriptif. Novel sejarah termasuk dalam teks naratif jika disajikan dengan menggunakan urutan peristiwa dan urutan waktu. Namun, jika novel sejarah disajikan secara simbolisasi verbal, novel tergolong ke dalam teks deskriptif. Untuk membantu dalam mempelajari dan mengembangkan kompetensi bersastra, disajikan peta konsep berikut ini. 1. Mendata informasi penting dalam teks sejarah 2. Menentukan hal-hal menarik dalam novel sejarah Mengidentifikasi informasi dalam 3. Mengidentifikasi struktur teks cerita teks cerita sejarah sejarah (novel) 4. Membedakan teks cerita sejarah (novel sejarah) Menganalisis kebahasaan teks 1. menganalisis kebahasaan teks cerita cerita (novel) sejarah (novel) sejarah; dan 2. menjelaskan makna kias yang terdapat Menikmati Cerita dalam teks cerita (novel) sejarah. Sejarah Mengonstruksi nilai-nilai dalam 1. mengidentifikasi nilai-nilai dalam novel teks cerita sejarah sejarah; 2. mengaitkan nilai-nilai dalam novel sejarah dengan kehidupan saat ini; dan 3. menyusun kembali nilai-nilai dari novel sejarah ke dalam teks eksplanasi. 1. menyusun kerangka novel sejarah berdasarkan peristiwa sejarah; dan Menulis cerita sejarah pribadi 2. mengembangkan kerangka menjadi novel sejarah. 32 Kelas XII Bahasa Indonesia A. Mengidentifikasi Informasi dalam Teks Cerita Sejarah ! Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu: (1) mendata informasi penting dalam teks sejarah (novel); (2) mengidentifikasi struktur teks cerita sejarah (novel); dan (3) membedakan teks cerita sejarah (novel sejarah) dengan teks sejarah. Pernahkah kamu membaca novel yang berlatar belakang sejarah? Misalnya, novel Arus Balik dan Mangir karya Pramoedya Ananta Toer atau novel-novel sejarah lain yang berlatar belakang sejarah Kerajaan Majapahit berjudul Kemelut Majapahit karya SH. Mintarja. Membaca novel (termasuk novel sejarah) dapat dilakukan dengan cepat. Perlu diusahakan agar membaca novel selesai dalam satu kurun waktu tertentu. Misalnya, satu jam selesai sebagai tahap pengenalan dengan membaca cepat. Perlu ditumbuhkan kesadaran terhadap diri sendiri bahwa membaca pada mulanya berat, tetapi jika sudah terbiasa akan menjadi ringan. Orang-orang yang sudah terbiasa membaca akan dengan mudah membaca novel dengan cepat. Novel sejarah dapat dikategorikan sebagai novel ulang (rekon). Supaya tidak terjadi kesalahpahaman atas frasa “novel ulang”, berikut ini penjelasan tentang jenis-jenis novel ulang. Berdasarkan jenisnya, novel ulang terdiri atas tiga jenis, yakni rekon pribadi, rekon faktual, dan rekon imajinatif. 1. Rekon pribadi adalah novel yang memuat kejadian dan penulisnya terlibat secara langsung. 2. Rekon faktual (informasional) adalah novel yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain. 3. Rekon imajinatif adalah novel yang memuat kisah faktual yang dikhayalkan dan diceritakan secara lebih rinci. Berdasarkan penjelasan di atas, novel sejarah tergolong ke dalam rekon imajinatif. Artinya, novel tersebut didasarkan atas fakta-fakta sejarah yang kemudian dikisahkan kembali dengan sudut pandang lain yang tidak muncul dalam fakta sejarah. Misalnya, kegemaran, emosi, dan keluarga. Bahasa Indonesia 33 Dalam menikmati novel sejarah, mula-mula kamu membacanya secara cepat. Dalam hal ini kamu dapat mengamati bagian tokoh sejarah yang dikisahkan, karakter yang digambarkan, dan kejadiannya. Misalnya, setelah membaca novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. terbitan Sinar Harapan tahun 1981, kamu mampu mengenali bahwa novel ini sangat dekat dengan sejarah. Data-data faktual, seperti tempat kejadian dan tokohnya, benar adanya. Ramadhan K.H. kemudian merekonstruksinya menjadi novel. Novel ini mengisahkan cerita romantis Ibu Inggit dengan Soekarno (Bapak Proklamator Indonesia). Imajinasi pengarang muncul saat ingin memberikan makna tentang peran Ibu Inggit dalam pembentukan seorang pribadi yang kelak akan menjadi presiden pertama negeri ini. Ibu Inggit-lah yang mengayomi, memelihara, dan mengantar Soekarno ke dalam kedudukannya sebagai tokoh nasional. Peran ini bukanlah sebagai “kawan politik”, tetapi sebagai dua sosok yang saling memahami. Inggit Garnasih yang usianya 12 tahun lebih tua dari Soekarno berperan sebagai istri, kawan, dan ibu yang menginginkan setiap suami, sahabat, dan anaknya sukses dalam kehidupannya. Peran ini dapat dijalankan secara simpatik oleh Inggit. Soekarno di dalam asuhan kejiwaan ibu Inggit dapat diantarkan ke pintu gerbang pucuk pimpinan nasional. Secara simbolis mengandung makna bahwa Ibu Inggit benar-benar mendampingi suaminya selama masa terberatnya dalam perjuangan. Soekarno dibentuk oleh Ibu Inggit menjelma menjadi pimpinan bangsa. Inilah yang diimajinasikan oleh pengarang, yang secara historis, simbolisasi ini tidak muncul dalam buku-buku sejarah tentang Soekarno dan tentang Inggit Garnasih: bahwa Ibu Inggit memegang peranan besar dalam riwayat pembentukan negeri ini. Hanya perannya tidak muncul ke publik karena lebih banyak di belakang layar, “bagai seorang ibu yang hanya memberi, tetapi tak pernah meminta”. Ibu Inggit adalah Ibu Indonesia dalam menjelmakan seseorang menjadi pemimpin besar. Plot penceritaan novel sangat bergantung pada tokoh Soekarno selama perjuangannya untuk menjadi tokoh politik penting Indonesia. Tokoh Inggit menjadi “saksi mata” atas semua novel. Teknik orang pertama (aku) yang digunakan hanya untuk mengisahkan kejadian di sekitar Soekarno dan bukan tentang dirinya sendiri. Melalui teknik ini, pengarang lebih dapat mengungkapkan perasaan dan pikiran seorang istri pejuang nasional yang kurang dikenal secara publik. 34 Kelas XII Bahasa Indonesia Kegiatan 1 Mendata Informasi dalam Teks Sejarah Kegiatan mendata informasi penting dalam novel sejarah tentu akan berbeda dengan mendata informasi penting dalam teks sejarah. Informasi penting dalam novel sejarah lebih mengarah kepada fakta sejarah yang dijadikan latar penceritaan serta imajinasi penulis atas fakta tersebut. Seperti dipaparkan pada pengantar sebelumnya, novel Kuantar ke Gerbang karya Ramadhan K.H. mengandung fakta sejarah tentang masa perjuangan awal Soekarno dan kehidupan rumah tangganya dengan Inggit Garnasih. Di samping tokoh, fakta sejarah yang digunakan adalah latar tempat, seperti Sukamiskin (sebuah nama kecamatan di Kota Bandung dan juga menjadi nama Lapas), Banceuy sebuah nama kelurahan di Kota Bandung dekat alun-alun Kota Bandung serta Kota Bandung itu sendiri, Surabaya saat Soekarno melakukan perjalanan dengan kereta api, Endeh dengan membentuk rombongan sandiwara kisah perjalanannya dari Bengkulu ke Padang. Pusat penceritaan novel sejarah Kuantar ke Gerbang terletak pada tokoh Soekarno. Namun bukan tentang Soekarno itu sendiri, melainkan kisah kejadian di sekitarnya. Imajinasi pengarang ini secara leluasa banyak mengungkap perasaan dan pikiran tokoh Inggit Garnasih. Menurut Sumardjo (1991:57), imajinasi pengarang terhadap tokoh Inggit Garnasih dengan jasa- jasanya sering berubah menjadi semacam gugatan meskipun ini tak banyak dan hadir secara tersamar (implisit, pen.). Kesan Jacob Sumardjo sangat beralasan karena dalam buku-buku sejarah tentang Soekarno, Inggit Garnasih sangat jarang dikupas. Padahal, jasa-jasanya sangat besar dalam mengantarkan Soekarno ke panggung politik nasional dan menjadi Bapak Bangsa. Penulis mengharapkan agar Inggit Garnasih semakin banyak dikupas dalam sejarah Indonesia. Latihan Berikut ini disajikan kutipan novel sejarah berjudul Kemelut di Majapahit karya SH Mintardja (hal. 22–27). Sebelum dibaca, cobalah membentuk kelompok (misalnya 4 orang). Salah satu anggota kelompok diminta mem­ bacakan kutipan. Siswa yang lain mendengarkan sambil mecatat informasi- informasi penting (fakta-fakta sejarah dan imajinasi pengarang). Selama mendengarkan, tutuplah bukumu. Nikmatilah ceritanya sambil konsentrasi penuh. Bahasa Indonesia 35 Kemelut di Majapahit (S.H. Mintardja) Setelah Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu itu membagi- bagikan pangkat kepada mereka. Ronggo Lawe diangkat menjadi adipati di Tuban dan yang lain-lain pun diberi pangkat pula. Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi raja, amatlah erat dan baik. Akan tetapi, guncangan pertama yang memengaruhi hubungan ini adalah ketika Sang Prabu telah menikah dengan empat putri mendiang Raja Kertanegara, telah menikah lagi dengan seorang putri dari Melayu. Sebelum puteri dari tanah Malayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara. Hal ini dilakukannya karena beliau tidak menghendaki adanya dendam dan perebutan kekuasaan kelak. Keempat orang puteri itu adalah Dyah Tribunan yang menjadi permaisuri, yang kedua adalah Dyah Nara Indraduhita, ketiga adalah Dyah Jaya Inderadewi, dan yang juga disebut Retno Sutawan atau Rajapatni yang berarti “terkasih“ karena memang putri bungsu dari mendiang Kertanegara ini menjadi istri yang paling dikasihinya. Dyah Gayatri yang bungsu ini memang cantik jelita seperti seorang dewi kahyangan, terkenal di seluruh negeri dan kecantikannya dipuja-puja oleh para sastrawan di masa itu. Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu Kertanegara ke negeri Malayu. Pasukan ini dinamakan pasukan Pamalayu yang dipimpin oleh seorang senopati perkasa bernama Kebo Anabrang atau juga Mahisa Anabrang, nama yang diberikan oleh Sang Prabu mengingat akan tugasnya menyeberang (anabrang) ke negeri Malayu. Pasukan ekspedisi yang berhasil baik ini membawa pulang pula dua orang putri bersaudara. Putri yang kedua, yaitu yang muda bernama Dara Petak, Sang Prabu Kertarajasa terpikat hatinya oleh kecantikan sang putri ini, maka diambillah Dyah Dara Petak menjadi istrinya yang kelima. Segera ternyata bahwa Dara Petak menjadi saingan yang paling kuat dari Dyah Gayatri, karena Dara Petak memang cantik jelita dan pandai membawa diri. Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang setelah diperisteri oleh Sang Baginda, lalu diberi nama Sri Indraswari. Terjadilah persaingan di antara para istri ini, yang tentu saja dilakukan secara diam-diam namun cukup seru, persaingan dalam memperebutkan cinta kasih dan perhatian Sri Baginda yang tentu saja akan mengangkat derajat 36 Kelas XII Bahasa Indonesia dan kekuasaan masing-masing. Kalau Sang Prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu terasa benar oleh para senopati dan mulailah terjadi perpecahan diam-diam di antara mereka sebagai pihak yang bercondong kepada Dyah Gayatri keturunan mendiang Sang Prabu Kertanegara, dan kepada Dara Petak keturunan Malayu. Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dyah Gayatri. Namun, karena segan kepada Sang Prabu Kertarajasa yang bijaksana, persaingan dan kebencian yang dilakukan secara diam-diam itu tidak sampai menjalar menjadi permusuhan terbuka. Kiranya tidak ada terjadi hal-hal yang lebih hebat sebagai akibat masuknya Dara Petak ke dalam kehidupan Sang Prabu, sekiranya tidak terjadi hal yang membakar hati Ronggo Lawe, yaitu pengangkatan patih hamangku bumi, yaitu Patih Kerajaan Mojapahit. Yang diangkat oleh Sang Prabu menjadi pembesar yang tertinggi dan paling berkuasa sesudah raja yaitu Senopati Nambi. Pengangkatan ini memang banyak terpengaruh oleh bujukan Dara Petak. Mendengar akan pengangkatan patih ini, merahlah muka Adipati Ronggo Lawe. Ketika mendengar berita ini dia sedang makan, seperti biasa dilayani oleh kedua orang istrinya yang setia, yaitu Dewi Mertorogo dan Tirtowati. Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main. Nasi yang sudah dikepalnya itu dibanting ke atas lantai dan karena dalam kemarahan tadi sang adipati menggunakan aji kedigdayaannya, maka nasi sekepal itu amblas ke dalam lantai. Kemudian terdengar bunyi berkerotok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur. ”Kakangmas adipati... harap Paduka tenang...,” Dewi Mertorogo menghibur suaminya. ”Ingatlah, Kakangmas Adipati... sungguh merupakan hal yang kurang baik mengembalikan berkah ibu pertiwi secara itu...” Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan terhadap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat. Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh kedua orang istrinya yang berusaha menghiburnya. ”Aku harus pergi sekarang juga!“ katanya. ”Pengawal lekas suruh persiapkan si Mego Lamat di depan! Aku akan berangkat ke Mojopahit sekarang juga!” Mego Lamat adalah satu di antara kuda-kuda kesayangan Adipati Ronggo Lawe, seekor kuda yang amat indah dan kuat, warna bulunya abu-abu muda. Semua cegahan kedua istrinya sama sekali tidak didengarkan oleh adipati yang sedang marah itu. Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Mego Lamat yang berlari congkalang yang memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris Bahasa Indonesia 37 perasaan dua orang istri yang mencinta dan mengkhawatirkan keselamatan suami mereka yang marah-marah itu. Pada waktu itu, sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa. Semua penghadap adalah bekas kawan-kawan seperjuangan Ronggo Lawe dan mereka ini terkejut sekali ketika melihat Ronggo Lawe datang menghadap raja tanpa dipanggil, padahal sudah agak lama Adipati Tuban ini tidak datang menghadap Sri Baginda. Sang Prabu sendiri juga memandang dengan alis berkerut tanda tidak berkenan hatinya, namun karena Ronggo Lawe pernah menjadi tulang punggungnya di waktu beliau masih berjuang dahulu, sang Prabu mengusir ketidaksenangan hatinya dan segera menyapa Ronggo Lawe. Di dalam kemarahan dan kekecewaan, Adipati Ronggo Lawe masih ingat untuk menghanturkan sembahnya, tetapi setelah semua salam tata susila ini selesai, serta merta Ronggo Lawe menyembah dan berkata dengan suara lantang, “Hamba sengaja datang menghadap Paduka untuk mengingatkan Paduka dari kekhilafan yang paduka lakukan di luar kesadaran Paduka!“ Semua muka para penghadap raja menjadi pucat mendengar ucapan ini, dan semua jantung di dalam dada berdebar tegang. Mereka semua mengenal belaka sifat dan watak Ronggo Lawe, banteng Mojopahit yang gagah perkasa dan selalu terbuka, polos dan jujur, tanpa tedeng aling-aling lagi dalam mengemukakan suara hatinya, tidak akan mundur setapak pun dalam membela hal yang dianggap benar. Sang Prabu sendiri memandang dengan mata penuh perhatian, kemudian dengan suara tenang bertanya, ”Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?” ”Yang hamba maksudkan tidak lain adalah pengangkatan Nambi sebagai pepatih paduka! Keputusan yang paduka ambil ini sungguh-sungguh tidak tepat, tidak bijaksana dan hamba yakin bahwa paduka tentu telah terbujuk dan dipengaruhi oleh suara dari belakang! Pengangkatan Nambi sebagai patih hamangkubumi sungguh merupakan kekeliruan yang besar sekali, tidak tepat dan tidak adil, padahal Paduka terkenal sebagai seorang Maharaja yang arif bijaksana dan adil!” Hebat bukan main ucapan Ronggo Lawe ini! Seorang adipati, tanpa dipanggil, berani datang menghadap sang Prabu dan melontarkan teguran- teguran seperti itu! Muka Patih Nambi sebentar pucat sebentar merah, kedua tangannya dikepal dan dibuka dengan jari-jari gemetar. Senopati Kebo Anabrang mukanya menjadi merah seperti udang direbus, matanya yang lebar itu seperti mengeluarkan api ketika dia mengerling ke arah Ronggo Lawe. Lembu Sora yang sudah tua itu menjadi pucat mukanya, tak mengira dia bahwa keponakannya itu akan seberani itu. Senopati-senopati Gagak Sarkoro dan Mayang Mekar juga memandang dengan mata terbelalak. 38 Kelas XII Bahasa Indonesia Pendeknya, semua senopati dan pembesar yang saat itu menghadap sang prabu dan mendengar ucapan-ucapan Ronggo Lawe, semua terkejut dan sebagian besar marah sekali, tetapi mereka tidak berani mencampuri karena mereka menghormat sang Prabu. Akan tetapi, sang Prabu Kertarajasa tetap tenang, bahkan tersenyum memandang kepada Ronggo Lawe, ponggawanya yang dia tahu amat setia kepadanya itu, lalu berkata halus, ”Kakang Ronggo Lawe, tindakanku mengangkat kakang Nambi sebagai patih hamangkubumi, bukanlah merupakan tindakan ngawur belaka, melainkan telah merupakan suatu keputusan yang telah dipertimbangkan masak-masak, bahkan telah mendapatkan persetujuan dari semua paman dan kakang senopati dan semua pembantuku. Bagaimana Kakang Ronggo Lawe dapat mengatakan bahwa pengangkatan itu tidak tepat dan tidak adil?” Dengan muka merah, kumisnya yang seperti kumis Sang Gatotkaca itu bergetar, napas memburu karena desakan amarah, Ronggo Lawe berkata lantang, ”Tentu saja tidak tepat! Paduka sendiri tahu siapa si Nambi itu! Paduka tentu masih ingat akan segala sepak terjang dan tindak-tanduknya dahulu! Dia seorang bodoh, lemah, rendah budi, penakut, sama sekali tidak memiliki wibawa...” Sumber:http://www.4shared.com/document/ZIG0MKli/SH_intardja_-_Kemelut _di_Maja.htm Kegiatan 2 Menentukan Hal-Hal Menarik dalam Novel Sejarah Ketika mendengarkan pembacaan kutipan novel, tentulah terdapat bagian-bagian yang menarik. Kemenarikan itu dapat berupa waktu, tempat, tokoh yang mungkin bagi sebagian orang tidak asing. Untuk mengukur kemampuan mendengarkan, jawablah pertanyaan- pertanyaan berikut ini. 1. Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat? 2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat? 3. Peristiwa apa saja yang dikisahkan? 4. Siapa saja tokoh yang terlibat dalam penceritaan? 5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong ke dalam novel sejarah? Diskusikanlah hasil kerja dengan teman satu kelompokmu. Untuk memperdalam jawaban-jawabanmu, bersama tim kelompok telusuri lebih jauh mengenai kebenaran dari segi fakta dengan membaca buku-buku sejarah. Bahasa Indonesia 39 Jika sudah didapatkan rumusan fakta sejarah, selanjutnya diskusikan imajinasi yang dikembangkan melalui penceritaannya. Misalnya, berpusat pada tokoh siapa penceritaan dilakukan, untuk menjelaskan tokoh imajinasi siapa, segi- segi apa yang diceritakan pada tokoh yang diimajinasikan (seperti emosi, pandangan politik, kekuatan pribadi), mengapa pengarang menonjolkan tokoh yang diimajinasikan, kelebihan apa yang dimiliki tokoh yang diimajinasikan sehingga tokoh ini memiliki kekuatan penceritaan. Jika sudah menyelesaikan kegiatan di atas, mari kita lanjutkan untuk menikmati novel sejarah dengan membaca kutipan novel berikut ini. Tugas Petunjuk: Bacalah kutipan teks novel sejarah Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara berikut ini. Kemudian kerjakan, tugas-tugas yang menyertainya. Gajah Mada Bergelut dalam Takhta dan Angkara... Cerita macam itu berkembang ke arah salah kaprah. Entah siapakah yang bercerita, kabut tebal itu memang disengaja oleh para dewa di kayangan agar wajah cantik para bidadari yang turun dari kayangan melalui pelangi jangan sampai dipergoki manusia. Para bidadari itu turun untuk memberikan penghormatan kepada satu-satunya wanita di dunia yang terpilih sebagai sang Ardhanareswari, yang berarti wanita utama yang menurunkan raja-raja besar di tanah Jawa ini. Maklum sebagai sang Ardhanareswari, Ken Dedes adalah titisan dari Pradnya Paramita, dewi ilmu pengetahuan. Apa benar kabut tebal itu turun karena para bidadari turun dari langit? Gajah Mada tidak bisa menyembunyikan senyumnya dari kenangan kakek tua, yang menuturkan cerita itu dan mengaku memergoki para bidadari itu, lalu mengambil salah seorang di antara mereka menjadi istrinya. Gajah Mada ingat, anak kakek tua itu perempuan semua dan jelek semua, sama sekali tidak ada pertanda titisan bidadari. ”Mirip cerita Jaka Tarub saja,” gumam Gajah Mada sekali lagi untuk diri sendiri. ”Lagi pula, setahuku tidak pernah ada pelangi di malam hari. Pelangi itu munculnya selalu siang dan ketika sedang turun hujan.” Lebih jauh soal kabut tebal pula, konon ketika Calon Arang, si perempuan penyihir dari Ghirah marah dan menebar tenung, kabut amat tebal membawa penyakit turun tak hanya di wilayah tertentu. Namun, merata di seluruh 40 Kelas XII Bahasa Indonesia negara, menyebabkan Prabu Airlangga dan Patih Narottama kebingungan dan terpaksa minta bantuan kepada Empu Barada untuk meredam sepak terjang wanita menakutkan itu. Empu Barada benar-benar sakti. Empu itu menebas pelepah daun keluwih yang melayang terbang ketika dibacakan japa mantra. Beralaskan pelepah daun itulah Empu Barada terbang membubung ke langit dan memperhatikan seberapa luas kabut pembawa tenung dan penyakit. Empu Barada melihat, ampak-ampak pedhut itu memang sangat luas dan menelan luas negara dari ujung ke ujung. Untunglah cahaya Hyang Bagaskara yang datang di pagi harinya mampu mengusir kabut itu menjauh tanpa tersisa jejaknya sedikit pun. ”Hanya sebuah dongeng,” gumam Gajah Mada untuk diri sendiri. Kabut tebal itu memang mengurangi jarak pandang dan mengganggu siapa pun untuk mengetahui keadaan di sekitarnya. Ketika sebelumnya siapa pun tak sempat memikirkan, itulah saatnya siapa pun mendadak merasakan bagaimana menjadi orang buta yang tidak bisa melihat apa-apa. Pada wilayah yang kabutnya benar-benar tebal, untuk mengenali benda-benda di sekitarnya harus dengan meraba-raba. Akan tetapi, tidak demikian dengan anjing yang menggonggong sahut- sahutan ramai sekali. Apa yang dilakukan anjing itu laporannya akhirnya sampai ke telinga Gajah Mada. Gajah Enggon yang meminta izin untuk bertemu segera melepas warastra, sanderan dengan ciri-ciri khusus yang dibalas Gajah Mada dengan anak panah yang sama melalui isyarat khusus pula. Dari jawaban anak panah itu Gajah Enggon dan Gagak Bongol mengetahui di mana Gajah Mada berada. Gagak Bongol dan Enggon segera melaporkan temuannya. “Ditemukan mayat lagi, Kakang Gajah,” Gajah Enggon melaporkan. Gajah Mada memandangi wajah samar-samar di depannya. ”Mayat siapa?” “Prajurit bernama Klabang Gendis mati dengan anak panah menancap tepat di tenggorokannya. Tak ada jejak perkelahian apa pun, sasaran menjadi korban tanpa menyadari arah bidikan anak panah tertuju kepadanya.” Gajah Mada merasa tak nyaman memperoleh laporan itu. Orang yang mampu melepas anak panah dengan sasaran sulit pastilah orang yang sangat menguasai sifat gendewa dan anak panahnya. Orang yang mampu melakukan hal khusus macam itu amat terbatas dan umumnya ada di barisan pasukan Bhayangkara. Adakah prajurit Bhayangkara yang terlibat? ”Dan kami temukan mayat kedua,” Gagak Bongol menambahkan. ”Pelaku pembunuhan menggunakan anak panah itu mati dipatuk ular. Bahasa Indonesia 41 Mayatnya dicabik-cabik beberapa ekor anjing. Pembunuh yang terbunuh ini, menyisakan jejak rasa kecewa di hati kita, Kakang. Aku tahu, Kakang Gajah pasti kecewa mengetahui siapa dia?” Gajah Mada menengadah memandang langit. Namun, tak ada apa pun yang tampak kecuali warna pedhut yang makin menghitam legam. ”Bhayangkara?” ”Ya,” jawab Gagak Bongol. ”Siapa?” lanjut Gajah Mada. Gagak Bongol dan Senopati Gajah Enggon tidak segera menjawab dan memberikan kesempatan kepada Patih Daha Gajah Mada untuk menemukan sendiri jawabnya. Nama pembunuh yang mati dipatuk ular itu tentu berada di barisan yang tersisa dari nama-nama prajurit Bhayangkara yang pernah dipimpinnya. Nama-nama itu adalah Bhayangkara Lembu Pulung, Panjang Sumprit, Kartika Sinumping, Jayabaya, Pradhabasu, Lembang Laut, Riung Samudra, Gajah Geneng, Gajah Enggon, Macan Liwung, dan Gagak Bongol. Panji Saprang yang berkhianat dan menjadi kaki tangan Rakrian Kuti mati dibunuh Gajah Mada di terowongan bawah tanah ketika pontang-panting menyelamatkan Sri Jayanegara. Bhayangkara Risang Panjer Lawang gugur di Mojoagung, dibunuh dengan cara licik oleh pengkhianat kaki tangan Ra Kuti. Selanjutnya, Mahisa Kingkin terbunuh oleh Gagak Bongol sebagai korban fitnah di Hangawiyat. Terakhir, Singa Parepen atau Bango Lumayang yang berkhianat mati dibunuhnya di Bedander ketika kamanungsan sebagai pengkhianat.... (Sumber: Gajah Mada Bergelut dalam Kemelut Takhta dan Angkara karya Langit Kresna Hariadi, halaman 109-111). Setelah membaca kutipan novel tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini. 1. Kapankah latar waktu cerita dalam kutipan novel sejarah di atas dibuat? 2. Di manakah latar dalam kutipan novel sejarah tersebut dibuat? 3. Peristiwa apa sajakah yang dikisahkan? 4. Siapa sajakah tokoh yang terlibat dalam penceritaan? 5. Di bagian apa sajakah yang menandakan bahwa novel tersebut tergolong ke dalam novel sejarah? Diskusikanlah hasil kerja dengan teman satu kelompokmu. Untuk memperdalam jawaban-jawabanmu, bersama tim kelompok menelusuri lebih jauh mengenai kebenaran dari segi fakta dengan membaca buku-buku sejarah. 42 Kelas XII Bahasa Indonesia Jika sudah didapatkan rumusan fakta sejarah, selanjutnya diskusikan imajinasi yang dikembangkan melalui penceritaannya. Misalnya, berpusat pada tokoh siapa penceritaan dilakukan, untuk menjelaskan tokoh imajinasi siapa, segi- segi apa yang diceritakan pada tokoh yang diimajinasikan (seperti emosi, pandangan politik, kekuatan pribadi), mengapa pengarang menonjolkan tokoh yang diimajinasikan, kelebihan apa yang dimiliki tokoh yang diimajinasikan sehingga tokoh ini memiliki kekuatan penceritaan. Agar upaya yang kamu lakukan semakin bermakna, kembangkanlah hasil diskusi menjadi sebuah tulisan esai atau kritik. Panjang tulisan kira-kira dua halaman A4 dengan ukuran 1,5 spasi. Cobalah kirim ke media massa cetak lokal atau nasional. Publikasi dapat pula dilakukan melalui media blog pribadi atau majalah dinding di sekolah. Namun, presentasikan terlebih dahulu tulisan tersebut di kelas secara panel antarkelompok. Kegiatan 3 Mengidentifikasi Struktur Teks Cerita Sejarah Novel sejarah, seperti juga novel-novel lainnya, termasuk dalam genre teks cerita ulang. Novel sejarah juga mempunyai struktur teks yang sama dengan struktur novel lainnya yaitu orientasi, pengungkapan peristiwa, rising action, komplikasi, evaluasi/resolusi, dan koda. 1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientasi) Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan setting cerita baik waktu, tempat, maupun peristiwa. Selain itu, orientasi juga dapat disajikan dengan mengenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 2. Pengungkapan peristiwa Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya. 3. Menuju konflik (rising action) Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran tokoh. 4. Puncak konflik (turning point, komplikasi) Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang paling besar dan mendebarkan. Pada bagian ini pula, ditentukannya perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal. Bahasa Indonesia 43 5. Penyelesaian (evaluasi, resolusi) Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan ataupun penilaian tentang sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami peristiwa puncak itu. Pada bagian ini pun sering pula dinyatakan wujud akhir dari kondisi ataupun nasib akhir yang dialami tokoh utama. 6. Koda Bagian ini berupa komentar terhadap keseluruhan isi cerita, yang fungsinya sebagai penutup. Komentar yang dimaksud bisa disampaikan langsung oleh pengarang atau dengan mewakilkannya pada seorang tokoh. Hanya saja tidak setiap novel memiliki koda, bahkan novel-novel modern lebih banyak menyerahkan simpulan akhir ceritanya itu kepada para pembacanya. Mereka dibiarkan menebak-nebak sendiri penyelesaian ceritanya. Untuk lebih memahami struktur teks novel sejarah, pelajarilah contoh analisis struktur novel sejarah Gajah Mada: Bergelut dalam Takhta dan Angkara berikut ini. Kutipan Novel Sejarah Struktur Keterangan Duka membayang di kaki langit, duka sekali lagi membungkus mata hati.... Ada banyak hal yang dicatat Panca

Use Quizgecko on...
Browser
Browser