History of Indonesian Doctors and Medical Schools

Document Details

QuieterSynecdoche9294

Uploaded by QuieterSynecdoche9294

UPN Veteran Jakarta

Tags

Indonesian Medical Schools History of Indonesian Medical Professionals Medical History Historical Figures

Full Transcript

# Peran Dokter - Dalam sejarah perjuangan di sejumlah negara, kelompok profesi dokter seringkali menjadi kelompok intelektual pertama yang menginisiasi gerakan nasionalisme, semangat patriotisme dan aksi heroisme rakyatnya. - Di benua Asia, kita mengenal dokter Sun Yat Sen (Cina) dan dokter Jose Ri...

# Peran Dokter - Dalam sejarah perjuangan di sejumlah negara, kelompok profesi dokter seringkali menjadi kelompok intelektual pertama yang menginisiasi gerakan nasionalisme, semangat patriotisme dan aksi heroisme rakyatnya. - Di benua Asia, kita mengenal dokter Sun Yat Sen (Cina) dan dokter Jose Rizal (Filipina). - Di kawasan Timur Tengah, ada tokoh-tokoh seperti dokter Frantz Fanon (Aljazair) dan dokter George Habbash (Palestina). - Di belahan benua Amerika ada pula dokter Ramon Betances (Puerto Rico) dan dokter Ernesto Guevara yang lebih dikenal sebagai Che Guevara yang merupakan tokoh revolusi Amerika Latin # Keterlibatan para dokter dalam gerakan perjuangan - Keterlibatan para dokter dalam gerakan perjuangan di negaranya pada dasarnya merupakan buah dari profesionalisme mereka. - Dalam profesi dokter terdapat sebuah metode berpikir, metafor-metafor biologis dan fisiologis baru bagi para dokter pribumi yang terjajah untuk mengevaluasi masyarakat dan penyakitnya. - Para dokter pejuang mendiagnosa bahwa negara terjajah merupakan suatu tubuh yang berpenyakit dengan kemiskinan dan ketidakadilan sebagai masalah utamanya sehingga para pejuang dokter membayangkan terbentuknya sebuah negara baru yang sehat dan merdeka. # Keberadaan para dokter pribumi sebagai pelopor semangat nasionalisme - Keberadaan para dokter pribumi sebagai pelopor semangat nasionalisme, didasari oleh pemahaman mereka tentang hakikat profesi seorang dokter. - Dokter adalah sosok yang dalam menjalankan profesinya tidak dipengaruhi oleh pertimbangan agama, suku, jenis kelamin, status sosial dan politik kepartaian, dengan kata lain dalam menjalankan tugasnya, seorang dokter sangat menjunjung tinggi nilai kesetaraan yang pada akhirnya akan menumbuhkan rasa nasionalisme. - Tidaklah mengherankan apabila para dokter merupakan kelompok pertama yang mengawali semangat nasionalisme. - Di Indonesia, para dokter mempunyai peran sebagai penentu sejarah. Hal ini telah dibuktikan, dimana dalam setiap periode sejarah negeri ini tidak terlepas dari peran para dokter. # Perintis Sekolah Kesehatan Pribumi - 1847: Wabah di Jawa makin mengganas - Dr.Willem Bosch Kepala Dinas Kesehatan Militer Hindia Belanda (1845-1853) Menyarankan kepada Dewan Penasehat Gubernur Jenderal untuk mendidik 30 pemuda jawa menjadi pembantu dokter - Sarannya diikuti dengan keluarnya keputusan kerajaan tanggal 2 Januari 1849 tentang pendidikan ahli pengobatan dan juru cacar pribumi # Direktur Pertama Sekolah Djawa - Pendidikan kedokteran ini resmi didirikan pada 1 Januari 1851, dengan nama Pendidikan Kedokteran dan Vaksin Anak-Anak Bumiputera di Rumah Sakit Militer Weltevreden - Dr.Pieter Bleeker ditunjuk sebagai Direktur Sekolah, yang bertanggung jawab mengelola kegiatan pendidikan yang diikuti oleh 12 pemuda dari Jawa. # Sekolah Dokter Djawa - Pendidikan ini bernama Dokter Djawa, karena hingga 1854, sekolah ini hanya menerima siswa dari pulau Jawa. - 1856: Sekolah Dokter Djawa menerima siswa diluar jawa, yakni 2 pemuda dari Pantai Barat Sumatera, dan 2 pemuda dari Minahasa. - Masa Pendidikan 2 Tahun, hanya dipekerjakan mantri cacar # Lulusan Terakhir Sekolah Dokter Djawa - 3 Lulusan terakhir sekolah dokter djawa: - dr. Tjipto Mangunkusumo, - dr.Abdul Hakim Nasution dan - dr.Abdul Karim Harahap # STOVIA - 1889: Namanya diubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen (atau Sekolah Pendidikan Ahli Ilmu Kedokteran Pribumi), - 1898: Diubah lagi menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (atau Sekolah Dokter Pribumi). - 1902: Lama pendidikan kembali bertambah menjadi 9 tahun sekaligus mengiringi berdirinya gedung baru sekolah kedokteran di Hospitaalweg - 1913: Diubah kata Inlandsche (pribumi) menjadi Indische (Hindia) # Dokter Pribumi Pertama Meraih gelar Dokter dan Doktor dari Belanda - Tahun 1904: Lulusan STOVIA diizinkan melanjutkan pendidikan kedokteran di Belanda - 3 Lulusan STOVIA kuliah di Belanda Abdul rivai, Mas Boenyamin dan Mas Asmaun - Mas asmaun menjadi pribumi pertama bergelar dokter - Abdul rivai menjadi dokter pribumi pertama yang doktor # NIAS - 1913: Dibuka sekolah kedokteran dengan nama NIAS (Nederlands Indische Artsenschool) di Surabaya. - 1924: Baik STOVIA maupun NIAS hanya menerima siswa lulusan MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) # GHS - Pada tahun 1918: Dr. Abdul Rivai bersama 14 anggota Volksraad mengusulkan pembentukan suatu universitas di Hindia Belanda. - 16 Agustus 1927: Pemerintah Hindia Belanda membuka Geneeskundige Hoogeschool (GHS - Sekolah Tinggi Kedokteran) di Jakarta). # Bangkitnya Kesadaran Berbangsa - Dokter Wahidin Sudirohusodo memperjuangkan pendidikan, pengajaran, dan memupuk kesadaran bangsa. - Menginspirasi pelajar STOVIA untuk membentuk organisasi yang bertujuan untuk memajukan pendidikan bagi rakyat Indonesia # Perintis Pergerakan Nasional 1908 - Sutomo bersama 8 pelajar STOVIA membidani kelahiran organisasi Budi Utomo pada 20 Mei 1908 yang mengihami pendirian organisasi pergerakan lainnya. # Perintis Organisasi profesi dokter pribumi - Dilandasi semangat kebangkitan dokter Indonesia dan hasrat akan kesetaraan dengan dokter eropa, maka pada 17 September 1909, di aula gedung STOVIA, Dokter W.K.Tehupeiory mendirikan perkumpulan dokter pribumi Vereniging van Inlandshce Geneeskundigen # Perintis Partai Pertama di Indonesia 1912 - Dokter Cipto Mangunkusumo bersama-sama Setiabudi dan Suwardi Suryaningrat mendirikan Indische Partij (IP),yang merupakan partai pertama di Indonesia # Sumpah Pemuda 1928 - Johanes Leimena perwakilan Jong Ambon merupakan salah satu tokoh sumpah pemuda yang ikut di sebagai panitia Kongres Pemuda II. # Dokter Perempuan Pertama - Dr.Marie Thomas lulus STOVIA 1922 - Dr.Anna Warouw lulus STOVIA 1924 # Ika Dai Gaku - Saat Jepang menguasai Indonesia di tahun 1942, maka sekolah NIAS di Surabaya dan sekolah STOVIA di Jakarta ditutup oleh pemerintah Jepang. - Pada tanggal 29 April 1943: Pemerintah Jepang membuka sekolah dokter dengan menggunakan GHS di Jakarta yang diganti nama menjadi Ika Dai Gaku (IDG) # Mahasiswa Prarapatan 10 - Para mahasiswa IDG melakukan perlawanan terselubung dan bermarkas di jl.Prapatan 10 jakarta - Pimpinan kelompok prapatan adalah Eri Sudewo - Membentuk pusat komando gerakan dan membagi mahasiswa dalam pleton-pleton # Pertabin dan Djawa Izi Hokokai - Pada masa pendudukan Jepang, VIG dibubarkan pada April 1942. Namun secara informal perkumpulan dokter Indonesia ini terus berlanjut dengaan nama Perkumpulan Tabib Indonesia (Pertabin). - Pada Agustus 1943: Di bentuk perkumpulan dengan nama Asosiasi Pelayanan Kesehatan Jawa Djawa Izi Hoko kai. - Terpilih sebagai ketua adalah Dokter Abdul Rasjid # Berjuang lewat Novel dan Drama - Dokter Abu Hanifah mendirikan perkumpulan drama penggemar Maya - Beberapa drama yang telah dipentaskan ialah: tiga drama El Hakim: - Taufan di Atas Asia, - Dewi Reni, - Intelek Istimewa - Perintis filsafat di Indonesia # Inisiator pemberontakan PETA - Dokter Ismangil Tokoh utama Pemberontakan PETA Blitar, 14 Februari 1945 - Memimpin diskusi pemberontakan dengan Soeprijadi dan kawan-kawan. - Diadili dan dihukum penggal oleh tentara Jepang # Dokter Indonesia Dibunuh Jepang - **Maluku** - dr. Gurojo (Tual) - dr. Moh. Goro (Seram) - dr. Usmani (Tobelo) - **Kalimantan Barat** - dr. Roebini (Pontianak) - dr. Achmad Diponegoro (Pontianak) - dr. Soenarjo (Pontianak) - dr. Agusdjam (Ketapang) - dr. Ismail (Singkawang) - **Kalimantan Tengah** - dr. Tumangkol (Sampit) - **Kalimantan Selatan** - dr. Soesilo (Banjarmasin) - **Kalimantan Timur** - dr. J.J. Dungus (Balikpapan) - dr. Kanujoso (Balikpapan) - dr Loekardi (Tanjungredep) - **Jakarta** - dr. Achmad Mochtar - dr. Marah Achmad Arif - dr. Soeleiman Siregar - dr. Kayadu - **Lampung** - dr. D. Pesik, (Tanjungkarang) - **Jawa Timur** - dr. Ismangil (Blitar) - **Dr.Rubini Natawisastra** # Dokter anggota BPUPKI - Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat - Dr.Soekiman Wirdjosandjojo - Dr.Boentaran Martoatmodjo - Dr. Djenal Asikin Widjaja Koesoema # Dokter anggota PPKI - Dr.KRT.Radjiman Wedyodiningrat - Dr.Mohammad Amir # Proklamator Kemerdekaan Indonesia - Berawal dari telegram Sutan Syahrir kepada dr.Sudarsono (Kepala RS Kosambi) yang berisi informasi bahwa Jepang telah menyerah sehingga dr.Sudarsono diperintahkan membacakan proklamasi di Tugu Kejaksaan Cirebon pada 15 Agustus 1945 - Proklamasi disaksikan 100-150 orang # Kabinet Presidential Pertama - Dua Orang Dokter di kabinet yaitu: - dr. Boentaran Martoatmodjo (Menteri Kesehatan) - dr.Mohammad Amir (Menteri Negara) # Komite Nasional Indonesia Pusat - KNIP dilantik tanggal 29 Agustus 1945, beranggotakan 125 orang diketuai oleh Mr. Kasman Singodimedjo - Untuk memperlancar tugas-tugas KNIP, dibentuk Badan Pekerja (BP-KNIP) - 2 orang dokter anggota KNIP yaitu dr.Abdul Halim dan dr.Sudarsono - 4 orang mahasiswa IDG anggota KNIP: Eri Sudewo, Tajuluddin, Mulyo Hastrodipuro, Piet Mamahit # Perguruan Tinggi Kedokteran - 1945: Ika Daigaku dirubah nama menjadi Perguruan Tinggi Kedokteran - 1946: NICA mengambil alih Perguruan Tinggi Djakarta and dirubah namanya menjadi Nood Universiteit, sehingga Perguruan Tinggi Kedokteran Djakarta pindah ke Klaten dengan Dekan Prof Dr Sardjito, yang merupakan cikal bakal FK UGM. - 1947: Nood Universiteit berubah namanya menjadi Universiteit van Indonesie # Dokter Di Medan Perang - Dokter Mustopo - Dokter Subandi - Dokter Dustira - Dokter Sapraoen # Para Perunding Ulung - Linggarjati: - dr.Sudarsono, - dr.A.K.Gani, - dr. J.Leimena - Renville: - dr.J.Leimena - Konferensi Meja Bundar: - dr.Soekiman - dr.Abu Hanifah # Perintis Perhimpunan Dokter Indonesia - Tahun 1948: Dr.Darma Şetiawan merintis dan mengetuai Perintis Perhimpunan Dokter Indonesia (PDI) - Salah satu delegasi RI saat Indonesia bergabung ke PBB 1950 # Berdirinya Fakultas kedokteran - 1950: Perguruan Tinggi Kedokteran dan Universiteit van Indonesia digabung dan disatukan dengan nama Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia - 1952: Dijajagi Kerjasama dengan Unif of California San Francisco untuk merombak kurikulum dari kurikulum Belanda menjadi kurikulum Amerika - 1954: Diresmikan Kerjasama dengan Univ California San Fransisco and fakultas kedokteran di Surabaya diresmikan menjadi FK Universitas Airlangga # Inisiator Pembentukan IDI - Dr.dr.R.Soeharto menginisiasi penyatuan Pertabin and PDI dalam satu organisasi - Mengusulkan kata “Ikatan”di depan nama organisasi profesi dokter # Muktamar IDI - Muktamar dokter warga negara Indonesia dilaksanakan Jakarta 23-25 September 1950, yang dihadiri oleh 181 dokter WNI, 62 diantaranya datang dari luar Jakarta. - Dalam muktamar disepakati lahirnya perkumpulan dokter yang baru bernama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) and Dokter Sarwono Prawirohardjo terpilih menjadi Ketua Umum IDI yang pertama # Wakil Perdana Menteri - Dr.Subandrio Wakil Perdana Menteri 1, Sebelumnya Duta Besar, Menteri Luar Negeri, and Kepala Badan Pusat Intelijen. - Dr.Johane Leimena Wakil Perdana Menteri 3, Sebelumnya menjabat menteri pada 18 kabinet # Gubernur Dokter - Brigjen TNI Dr. Soemarno Gubernur DKI Jakarta dua periode yaitu periode 1960-1964 dan periode 1965–1966 # Pejuang Trikora - Dr.Ben Mboi Satu-satunya dokter AD sekaligus combatant and airborne yang diterjunkan di Irian Barat tahun 1962 dalam Operasi Trikora - Gubernur NTT (1978-1988) # Tokoh Tritura 1966 - Arif Rahman Hakim, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menuntut Tritura atas pemerintahan Orde Lama di bawah Presiden Soekarno - Meninggal karena ditembak sewaktu berlangsungnya demonstrasi mahasiswa pada tanggal 24 Februari 1966 # Presiden Majelis Kesehatan WHO - Pada 1973 Prof.Dr.dr. Sulianti Saroso diangkat menjadi anggota badan eksekutif and Presiden Health Assembly (Majelis Kesehtan) WHO. - Selama 25 tahun pertama WHO, hanya ada dua perempuan terpilih sebagai Presiden Majelis Kesehatan Dunia, yaitu Rajkumari Amrit Kaur dari India and Julie Sulianti Saroso dari Indonesia. # Tokoh Petisi 50 - Dokter Azis saleh - Dokter Ali Akbar - Dokter Judilhery Justam # Pelopor Reformasi 1998 - Dr.Hariadi Darmawan ketua iluni yang mendukung dan ikut terlibat dalam gerakan reformasi 1998 # Meminta Presiden Mundur - Rektor UI (waktu itu) Prof.Dr. dr. Asman Budisantoso sangat mendukung gerakan reformasi yang dimotori para mahasiswa - Bersama beberapa dosen senior UI, beliau bertemu Soeharto di Cendana dan menyatakan: “sangat menghargai bila Soeharto mengundurkan diri sebagai presiden". # Ibu Negara - Saat B.J. Habibie menjabat presiden RI, dr.Hasri Ainun Habibie menjadi ibu negara yang mendukung suami sekaligus melayani 200 juta rakyat Indonesia # Dokter Perempuan Menkes - Dr.dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) - Dr.dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH - dr.Nafsiah Mboi, Sp.A, MPH - Prof.Dr.dr.Nila Anfasa Moelek, Sp.M # Aktualisasi Kesejarahan Dokter Di Masa Pembangunan - **Di Bidang Politik** - Menjadi Kepala Daerah Gubernur, Bupati, Walikota - Menjadi Anggota DPD, DPR, DPRD - **Bidang Hukum** - Menteri Kehakiman Juni-Juli 2001 - Jaksa Agung RI Juli-Agustus 2001 - **Bidang Ekonomi** - Dr. Purnomo Prawiro - dr. Boenjamin Setiawan, Ph.D. - **Bidang Sosial** - Tarmizi Taher Oktober 1936 - Februari 2013 - Abdul Gafur 20 JUNI 1939 - **Bidang Budaya** - Amoroso Katamsi 21 Okt 1940-17 April 2018 - Tompi - Nycta Gina - TWINDA & TWINDY RARASATI - Mesty Ariotedjo - Indah Kusumaningrum - Reisa Broto Asmoro - Aditya Surya Pratama - **Bidang Ekonomi** - Brigjen DR DIAN ANDRIANI - Dokter lulusan Inggris menjadi prajurit karena ingin mengabdi - **Bidang Riset** - Adi Utarini - Pratiwi Sudarmono - **Bidang Pengabdian** - Gamal Albinsaid Malang, 8 September 1989 - dr. Lie Dharmawan, Dokter Yang Jual Rumah Untuk Bangun Rumah Sakit Apung - **Bertugas Di Daerah 3 T** - Pahlawan Medis Pelosok - **Bertugas Di Daerah Konflik** - dr. Joserizal Jurnalis - **Dokter Spesialis Di Medan Perang** - Dr. SARBINI ABDUL MURAD - **Pandemi Covid-19** - Presiden Berikan Tanda Kehormatan Negara Kepada 22 Tenaga Kesehatan Yang Gugur Dalam Tugas Penanganan COVID-19 - 325 Nakes yang gugur - 258 Nakes - 105 Dokter - 153 Perawat dan tenaga kesehatan lainnya - 67 Nakes - 9 Dokter - 58 Perawat and tenaga kesehatan lainnya - **Bertugas Di Lembaga Internasional** - SULIANTI SAROSO # Trias peran dokter indonesia - Dokter Wahidin sudirohusodo bersama para perintis kedokteran di Indonesia melalui kiprahnya pada masa pergerakan mengingatkan kepada kita bahwa dokter terlahir sebagai profesi mulia yang menyandang trias peran dokter yaitu: sebagai agent of treatment, agent of development and agent of change. - Setiap dokter Indonesia dalam kiprahnya diharapkan untuk senantiasa menerapkan trias peran dokter tersebut. # Agent Of Change - Sebagai agent of change, dokter dituntut untuk melakukan perubahan di lingkungannya. Merubah paradigma sakit menjadi paradigma sehat, merubah cakrawala sempit menjadi luas, merubah pola pikir destruktif menjadi konstruktif and merubah mental teroris ke mental religius. - Kiprah dokter sebagai agent of change telah dibuktikan, dimana dalam setiap periode sejarah negeri ini tidak terlepas dari peran para dokter. # Agent of Development - Sebagai agent of development, seorang dokter dituntut untuk membangun kolaborasi dengan profesi lain, membangun sinergisme dengan pemerintah and membangun kemitraan dengan masyarakat dalam rangka pembangunan bangsa and negara. - Kiprah dokter sebagai agent of development dibuktikan dengan keterlibatan para dokter sebagai pengambil kebijakan dalam pemerintahan. # Agent of treatment - Sebagai agent of treatment, seorang dokter dituntut untuk berkontribusi dalam penyehatan bangsa mulai tahap promotif, preventif, kuratif sampai rehabilitatif. # Realita Kiprah Dokter - Profesi kedokteran saat ini dirasakan menjauhi sejarahnya. - Dokter-dokter di Indonesia terkesan lebih banyak menyibukkan diri dalam rutinitas profesionalisme yang sempit sehingga dirasakan semakin terpisah dari masyarakat yang melahirkannya. Masyarakat yang seharusnya ia bimbing and dididik agar menjadi sehat and sejahtera. - Banyak dokter yang beranggapan bahwa ilmu kedokteran itu hanya mempelajari hal ihwal penyakit. Akibatnya kewajiban untuk menyehatkan bangsa hanya sekadar memeriksa pasien, memberi resep and mengobati orang sakit. Dokter lupa bahwa selain melakukan intervensi fisik, dokter juga harus berperan dalam intervensi mental and sosial masyarakat. # Take Home Message - Dokter and mahasiswa kedokteran Indonesia harus memiliki peran kesejarahan - **BACK TO BASIC** Trias peran dokter yaitu: sebagai agent of treatment, agent of development and agent of change (dr.Wahidin Sudirohusodo) - **BACK TO NATURE:** Promotif, Preventif, Kuratif and Rehabilitatif terintegrasi dengan kearifan lokal # Kesimpulan - Perlu ada upaya penyadaran kembali para dokter bahwa pengabdian dokter untuk penyehatan fisik harus dilakukan secara terintegrasi dengan proses penyehatan mental and sosial bangsa. - Usaha ini bisa dimulai dari institusi pendidikan kedokteran dengan merancang suatu kurikulum pendidikan yang mengajarkan trias peran dokter secara berimbang and proporsional termasuk kegiatan kemahasiswaan. - Pembinaan melalui organisasi profesi dokter seperti Ikatan Dokter Indonesia yang mendesain ulang program pendidikan dokter berkelanjutan bagi para anggotanya berbasis peran kesejarahan dokter. - Dengan kata lain, melalui jalur institusi pendidikan kedokteran and organisasi profesi, kiprah dokter akan dikembalikan kepada "**khittah peran dokter Indonesia**" yang telah dilakukan oleh dr.Wahidin, dr.Sutomo,dr.Cipto Mangunkusumo and sejawat dokter lainnya.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser