Film Fotografi PDF 2024
Document Details
Uploaded by Deleted User
2024
Endang Juliastuti, Vebi Nadhira, Naila Zahra, Andrianto Handojo
Tags
Summary
These lecture notes cover film photography, focusing on topics such as image recording, film construction, recording processes, density, linearity, and nonlinear relationships. The document is part of a Teknik Optik course, likely at an undergraduate level.
Full Transcript
TF 4070 Teknik Optika Film Fotografi Tim Pengajar : Endang Juliastuti, Vebi Nadhira, Naila Zahra Penyusun : Andrianto Handojo dan Endang...
TF 4070 Teknik Optika Film Fotografi Tim Pengajar : Endang Juliastuti, Vebi Nadhira, Naila Zahra Penyusun : Andrianto Handojo dan Endang Juliastuti Narator : Vebi Nadhira Internal use only, not for distribution Perekam Citra Jenis yang umum: - film fotografi - CCD (charge coupled device) Film fotografi: - bekerja berdasarkan efek fotokimia - dipakai sejak 1879 - pada saat ini masih digunakan utk aplikasi khusus, a.l. foto sinar X dan holografi. CCD: - bekerja berdasarkan efek fotoelektronik - ditemukan pada 1969 - digunakan pada banyak alat pencitraan modern. Internal use only, not for distribution Konstruksi Film lapisan pelindung emulsi substrat lapisan anti halo tanpa lapisan : Emulsi : substrat mengandung AgX= (=Ag Br, AgJ, Ag Cl) peka cahaya Substrat : – Seluloid (agak ungu) Hasilnya : – Estar (bening) lentur titik citra – Kaca kaku Lapisan anti halo : meredam pantulan dari permukaan bawah substrat “halo” Internal use only, not for distribution Perekaman 1. Pencahayaan (exposure) cahaya AgX diaktifkan sesuai dengan bentuk + − AgX ⎯⎯⎯⎯→ Ag X citra, membentuk gambar laten 2. Pengembangan (development) Ag + X − + e − ⎯⎯→ Ag + X− Membentuk garam 3. Penghentian Dalam air atau larutan sedikit asam : menghentikan proses pengembangan 4. Penetapan (fixing) Melarutkan AgX yang tidak terpapar cahaya. Berlangsung dalam larutan asam lemah, misalnya cuka. 5. Pembilasan Melarutkan semua bahan Kimia sisa proses Internal use only, not for distribution Densitas Butir-butir perak menyebabkan redaman cahaya. Faktor transmisi intensitas Io I I = Io film Densitas (kerapatan optik) D menyatakan tingkat kehitaman/kepekatan film : 1 D = log Kurva Hurter & Driffield : D bahu Ukuran konstras film : = tan bag. linier Besaran tergantung pada : tumit Jenis film Jenis larutan pengembang Do Lama dan agitasi pengembangan log E E = energi pencahayaan = IT Ws 2 = J 2 = J 2 m m m T = waktu pencahayaan Internal use only, not for distribution Linearitas Histeresis Contoh: sensor ultrasonik [www.omron-ap.com] [zone.ni.com] Internal use only, not for distribution Hubungan tak Linier Pendekatan pada bagian linier kurva H dan D : D = log E + K1 K1 = konstanta 1 Atau, log = logE + log 10K1 1 = 10K1 E = K 2 E− Hubungan dengan intensitas pencahayaan adalah tak linier : − = K 2 (IT ) − Faktor transmisi amplitudo : t= = konst. (IT ) 2 Sekarang tinjau : I = I + I I = bagian intensitas yang konstan (“bias”) I = bagian intensitas yang berubah, I I − − Terdapat : t = = konst. T 2 ( I + I) 2 − Pendekatan linier diperoleh I 2 jika komponen intensitas yg Untuk T dan I tertentu : t= = konst. 1+ I berubah sangat kecil I dan jika t konst. 1 - 2 dibandingkan yg konstan I Internal use only, not for distribution Hubungan Linier Grafik antara faktor transmisi amplitudo dan energi pencahayaan : t 1 bag. linier Mempunyai bagian linier : letaknya dekat tumit kurva H & D E 0 Pemetaan pencahayaan : Titik tengah bagian linier : t 0.5 1 E output : variasi faktor transmisi amplitudo bag. linier Jika film diletakkan di atas halaman bertulisan, tulisan 0.5 tepat masih terbaca 0 E =IT input : variasi pencahayaan, misalnya E ( ) Internal use only, not for distribution Warna Warna apapun dapat disusun dari tiga warna primer. Dikenal dua sistem warna dasar: sistem aditif dan sistem subtraktif. Sistem Aditif: menggunakan sumber cahaya merah, hijau dan biru. Penambahan : Merah + Hijau = Kuning Merah + Biru = Magenta Hijau + Biru = Sian Merah + Hijau + Biru = Putih https://id.wikipedia.org/wiki/RGB Internal use only, not for distribution Contoh Sistem Aditif (1) Contoh sistem aditif: - lampu panggung - tabung televisi berwarna https://www.britannica.com/technology/television-picture-tube Internal use only, not for distribution Contoh Sistem Aditif (2) Tiap piksel layar televisi mengandung tiga sub-piksel: merah – hijau – biru Karena itu: banyak logo stasiun televisi memakai warna merah – hijau – biru ? Internal use only, not for distribution Sistem Subtraktif Sistem subtraktif menggunakan warna dasar magenta – kuning – sian Perhatikan: magenta = putih – hijau kuning = putih – biru sian = putih – merah hitam = putih – hijau – biru – merah Memang betul: magenta: aditif kuning: aditif sian: aditif merah + biru merah + hijau hijau + biru Penggunaan: cat, tinta dll www.rgbworld.com/color Internal use only, not for distribution Film Warna du lapisan pelindung Konstruksi film: emulsi peka biru lapisan filter kuning emulsi peka biru dan hijau lapisan pemisah emulsi peka biru dan merah substrat lapisan anti halo Lapisan filter kuning menghalangi cahaya biru, karena dua emulsi di bawahnya juga peka terhadap biru. AgX pada dasarnya hanya peka terhadap biru (orthochromatic) : - Kepekaan thd warna lain dibentuk oleh tambahan zat pemeka - Kamar gelap untuk pemrosesan foto hitam putih berpenerangan merah redup. Internal use only, not for distribution Terima kasih atas perhatiannya Maaf atas kesalahan dll ^_^ Semangat dan sehat selalu^_^ Internal use only, not for distribution