Summary

Dokumen ini berisi materi tentang gizi ibu hamil dan pertumbuhan janin. Materi tersebut membahas daur kehidupan manusia dan gizi sejak dini.  Materi ini cocok untuk mahasiswa yang mempelajari Gizi dan Kesehatan.

Full Transcript

PERTEMUAN 1 Framework UNICEF 2020 1. Outcomes (Hasil): Meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan kesejahteraan anak serta perempuan. 2. Immediate Determinants (Determinasi Langsung): ○ Diets (Pola makan): Pola makan yang baik, didukung ketersediaan...

PERTEMUAN 1 Framework UNICEF 2020 1. Outcomes (Hasil): Meningkatkan kesehatan, pertumbuhan, perkembangan kognitif, dan kesejahteraan anak serta perempuan. 2. Immediate Determinants (Determinasi Langsung): ○ Diets (Pola makan): Pola makan yang baik, didukung ketersediaan makanan yang cukup dan praktik makan yang benar. ○ Care (Perawatan): Perawatan yang memadai melalui praktik dan layanan yang mendukung. 3. Underlying Determinants (Determinasi Mendasar): ○ Food (Makanan): Makanan bergizi, ASI, air bersih, dan keamanan pangan. ○ Practices (Praktik): Kebiasaan makan yang baik, termasuk kebersihan dan konsumsi makanan. ○ Services (Layanan): Nutrisi, kesehatan, pendidikan, sanitasi, dan perlindungan sosial. 4. Enabling Determinants (Determinasi Pendukung): ○ Resources (Sumber daya): Sumber daya finansial, sosial, lingkungan, dan manusia. ○ Norms (Norma): Norma sosial yang mendukung hak gizi anak dan perempuan. ○ Governance (Tata kelola): Kebijakan publik dan sektor swasta untuk mendukung hak gizi. Perbedaan Framework UNICEF 1990 dan 2020 Daur yang dijelaskan adalah daur kehidupan manusia, dimulai dari bayi yang baru lahir. Bayi yang lahir dengan masalah gizi akan berdampak pada pertumbuhannya, termasuk perkembangan mental dan fisiknya. Ketika mereka dewasa, mereka mungkin menghadapi masalah kesehatan akibat gizi buruk di masa kanak-kanak, termasuk meningkatnya risiko penyakit kronis. Pada usia lanjut, mereka mungkin kesulitan merawat diri karena faktor usia dan kesehatan yang menurun. Siklus ini dapat berulang jika generasi selanjutnya juga mengalami masalah gizi, sehingga penting untuk memperhatikan gizi sejak dini. PERTEMUAN 2 Prinsip Menyusun Menu 1. Jumlah yang cukup: hitung kebutuhannya. Data yang dibutuhkan untuk menghitung kebutuhannya, yaitu; status gizi (bb, tb, usia), kebiasaan makan, aktivitas fisik. 2. Beragam pangan: PGS (makanan pokok, lauk pauk, sayur, buah) 3. Pertimbangan individu (selera, ekonomi, agama, dll): lihat latar belakangnya 4. Cara pengolahan (gizi yang hilang): hitung gizi yang hilang karena pengolahan 5. Penyajian: estetika (bentuknya), porsi, waktu penyajian. Gizi yang Hilang karena Pengolahan ✘ Vitamin A, Fe (rebus, berkuah) : 10% ✘ Vitamin A (tumis) : 15% ✘ Vitamin B1 (dimasak) : 25% ✘ Vitamin C (dimasak) : 50% Kebutuhan Normal (Almatsier 2004) ✘ Karbohidrat 60 – 75% dari energi ✘ Protein 10 - 15% dari energi ✘ Lemak 10 – 25% kebutuhan energi BMR Energi basal: energi yang dibutuhkan seseorang ketika tidak melakukan kegiatan apapun. Dihitung saat pagi setelah malam berpuasa. PERTEMUAN 3 Anabolik & Katabolik Anabolik: Fase ini terjadi selama 0-20 minggu kehamilan Katabolik: Fase ini terjadi setelah 20 minggu kehamilan Singkatnya, fase anabolik difokuskan pada pertumbuhan dan penyimpanan zat gizi dan energi, sedangkan fase katabolik berfokus pada mobilisasi dan penggunaan zat gizi dan energi untuk mendukung pertumbuhan janin dan persiapan persalinan. Tahap Perkembangan Bayi dan Risikonya Periode 1-3 (Minggu): Pembelahan zigot. Risiko utamanya adalah kematian prenatal. Periode 4-8 (Minggu): Organ-organ vital seperti jantung, mata, dan telinga mulai berkembang. Risiko utamanya adalah kelainan struktur tubuh mayor, seperti cacat jantung bawaan. Periode 9-16 (Minggu): Tulang dan otot janin berkembang. Sistem saraf pusat (SSP) berkembang pesat, sehingga risiko utamanya adalah kelainan fungsi tubuh dan kelainan struktur tubuh minor, seperti bibir sumbing. Periode 17-38 (Minggu): Janin tumbuh dan berkembang secara pesat. Risiko utamanya adalah kelahiran prematur dan berbagai komplikasi kehamilan. Hubungan Antara Masalah Gizi pada Ibu dengan Tumbuh Kembang Janin Gangguan Gizi Ibu > Penurunan Volume Darah > Ukuran Plasenta Berkurang > Aliran Zat Gizi dari Ibu ke Janin Berkurang > Pertumbuhan Janin Terhambat > Aliran Darah ke Plasenta Berkurang > Peningkatan Curah Jantung Berkurang Penyesuaian Metabolism Energy pada Kehamilan > penggunaan sumber energy di dalam tubuh : ✘ Lemak : sumber energy utama ibu ✘ Glukosa : sumber energy utama janin Suplemen pada Ibu Hamil 1. Asam Folat Jika kekurangan: Beirisiko spina bifida dan Neural Tube Defect (NTD) pada bayi baru lahir. 2. Vitamin A Jika berlebihan: Berisiko RAC (Retinoic Acid Syndrome) Masalah Kesehatan pada Ibu Hamil: Morning sickness (mual, muntah), Hiperemesis Gravidarum (mual muntah parah yang menurunkan bb), Heartburn (senasi terbakar di dada), dan Konstipasi (susah bab). Kondisi Kesehatan dan Intervensi Gizi selama Kehamilan 1. Obesitas dan kehamilan Dampak: Kelahiran prematur, diabetes gestasional, hipertensi, dan anak berisiko obesitas serta DM tipe 2. Intervenasi: Mencegah naik bb yang berlebihan, konsumsi yang beragam, aktivitas fisik, nurunin bb tidak dianjurkan. 2. Preeclampsia - Eclampsia Adalah: Sindrom pada kehamilan yg terjadi setelah UK 20 minggu. Tekanan darah meningkat dan disertai proteinuria. Intervenasi: Asupan serat yang cukup, makan beragam, ativitas fisik (renang, tenis) selama 30 menit, naik BB sesuai anjuran 3. Diabetes Gestastional Adalah: Diabetes yang terjadi pertama kali saat masa kehamilan. Dampak: Keguguran, makrosomia (BB lahir > 4500 g), resistensi insulin, DM tipe 2, hipertensi di kemudian hari. Intervenasi: Menganjurkan kebiasaan makan yang sehat dan olahraga untuk mengontrol glukosa darah dan memantau peningkatan BB serta asupan makan. PERTEMUAN 4 Manfaat ASI untuk Bayi: 1. Imunitas: Membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, melindungi dari infeksi. 2. Perkembangan Kognitif: IQ bayi yang diberi ASI lebih tinggi. 3. Pencegahan Penyakit: Mengurangi risiko diabetes dan infeksi usus buntu. 4. Kesehatan Fisik: Anak yang mendapat ASI memiliki penglihatan, rambut, dan pendengaran yang lebih baik. Faktor yang Mempengaruhi Produksi ASI: 1. Hormon Prolaktin: Berfungsi memproduksi ASI. Aktivitas meningkat saat payudara dikosongkan (frekuensi menyusui lebih sering membantu). 2. Hormon Oksitosin: Membantu pengeluaran ASI. Dipengaruhi secara psikologis; ibu dianjurkan melakukan hal-hal yang membuatnya nyaman. Dukungan untuk Ibu Menyusui: Dari keluarga, suami, teman, dan masyarakat. Tenaga kesehatan: Mendukung inisiasi menyusu dini, pemberian ASI eksklusif, dan menghindari penggunaan botol, dot, atau empeng. Manfaat ASI untuk Ibu: Menunda Kesuburan: Memperlambat kembalinya kesuburan setelah melahirkan. Mengurangi Risiko Penyakit: Menurunkan risiko kanker, osteoporosis, rematik, dan diabetes melitus. Antibodi Alami: Sel darah putih dalam ASI melindungi bayi dari penyakit. Risiko Penggunaan Susu Formula: 1. Peningkatan risiko kanker pada bayi. 2. Risiko infeksi saluran pernapasan lebih tinggi. 3. Risiko diare dan kematian jika tidak disusui sama sekali. 4. Penggunaan botol/dot dapat menyebabkan kebingungan puting dan gangguan pertumbuhan rongga mulut. PERTEMUAN 5 (PERIODE PRAKONSEPSI) 1. Periode Prakonsepsi Adalah masa sebelum kehamilan. Rentan 3 bulan - 1 tahun sebelum konsepsi itu tahap penting yang menentukan proses kehamilan. WUS: Wanita Usia Subur adalah 15-49 tahun Sub fertilitas: menurunnya kemampuan u/ menghasilkan keturunan Infertilitas: ketidakmampuan u/ menghasilkan keturunan 2. Fisiologi Reproduksi Kemampuan reproduksi terbentuk selama masa pubertas Siklus mens > mempersiapkan ovum untuk dibuahi Ovum u/ menghasilkan sel telur Siklus mens berlangsung selama 26-29 hari > bervariasi, usia berpengaruh 2 fase: folikuler (awal) & luteral (14 hari terakhir) Fase folikuler: ketika FSH & LH disekresikan akan mematangkan foliker Ovulasi (pelepasan ovum): dipicu oleh lonjakan LH Fase luteal: dipicu oleh sel-sel folikel yang tertinggal saat ovum dilepaskan Testosteron lebih sering ada di hormon reproduksi pria, jarang ada di wanita 3. Gizi selama Periode Perikonsepsi Adalah 2-4 bulan sebelum konsepsi s/d 4 bulan setelah konsepsi Dampak kekurangna asam folat: Neural Tube Defect (NTD) dan meningkatkan risiko pertumbuhan janin terhambat Dampak kekurangna besi: Meningkatkan Anemia Defisiensi Besi (ADB) dan meningkatkan risiko melahirkan prematur Hal yang perlu diperhatikan sebelum menikah: tinggi badan, status gizi, alkohol, dan diabetes. 4. Anjuran Asupan Energi & Zat Gizi lainnya selama Prakonsepsi Asam folat: 400 mcg/hari Vit. A: 10.000 UI/hari Zat besi: 18 mg/hari Energi dan zat gizi lainnya: sesuai AKG setelah dikoreksi 5. Masalah Gizi pada Pra & Perikonsepsi Obesitas - Dampak pada wanita: menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, anovulasi, konsepsi tertunda, dan mengurangi respon terhadap treatment u/ fertilitas - Dampak pada pria: menurunkan produksi sperma merusak DNA sperma Underweight - Dampak pada wanita: pematangan dan pelepasan sel telur terhambat > anovulasi dan amenorrhea - Dampak pada pria: konsentrasi dan jumlah sperma mengalami penurunan Anorexia Nervosa dan Bulimia - Anorexia: Gangguan makan ditandai dengan penurunan bb drastis, ketakutan berlebihan bb naik - Bulimia: Gangguan makan ditandai dengan memuntahkan makanan dengan sengaja, diet dan olahraga berlebihan - Dampak yang mungkin terjadi: ketika hamil akan keguguran, prematur, BBLR Diabetes menjelang kehamilan (Diabetes Gestastional) - Tujuan intervensi: Mengontrol gula darah, mengatasi masalah kesehatan dan memelihara kesehatan - Anjuran: Kurangi yang manis-manis, makan yang GI rendah, serat yang tinggi, turunin kalori makanan, aktivitas fisik Polycystic Ovary Syndrome - Tujuan intervensi: Meningkatkan sensitivitas insulin - Anjuran: modifikasi pola makan, turunin bb kalo perlu, olahraga KUIS 1. Gangguan makan yang ditandai dengan makanan yang sudah di makan untuk mencegah penembahan berat badan disebut.... PENYAKIT BULIMIA 2. Umumnya siklus menstruasi pada wanita berakhir secara alami pada usia.... 45 - 55 TAHUN 3. Berikut tujuan utama intervensi gizi yang diberikan pada wanita usia subur yang mengalami anoreksia, kecuali.... PENURUNAN BB Tujuan utamanya: Pemulihan ovulasi, memperbaiki keseimbangan energi negatif, dan penambahan massa tulang 4. Lonjakan hormon yang memicu terjadinya ovulasi adalah.... Hormon Luteinisasi 5. Berikut merupakan dampak dari kekurangan besi pada periode perikonsepsi, kecuali..... Meningkatkan risiko melahirkan bayi BBLR PERTEMUAN 6 Tujuan pemberian MP-ASI : ✘Memenuhi kebutuhan gizi yang sudah tidak dapat dipenuhi lagi hanya dari ASI ✘Meningkatkan bonding antara ibu dan anak ✘Membantu bayi dalam memulai transisi dari makanan cair ke makanan padat ✘Membangun kebiasaan makan yang baik KUIS 1. Berikut merupakan hubungan perkembangan kemampuan motorik dengan penyediaan zat gizi bayi antara lain : Kemampuan motorik bayi mendorong bayi untuk memiliki pencernaan yang baik 2. Tanda lapar berupa mendekatkan makanan ke arah mulut biasanya dapat dilakukan bayi usia.... 4-6 bulan 3. Simpanan zat besi pada bayi akan dapat dimanfaatkan hingga bayi berusia..... 4-6 bulan 4. Tekstur MPASI yang sesuai untuk bayi usia 6 - 9 bulan dapat dicek dengan cara..... Memiringkan/membalikkan sendok dan makanan tidak langsung tumpah 5. 3 indikator utama yang perlu diperhatikan secara berkala untuk mengidentifikasi awal jika ada masalah kesehatan pada bayi adalah : Berat Badan, Panjang/Tinggi Badan, Lingkar Kepala PERTEMUAN 7 Toddler/Batita : usia 1- 3 tahun →Motorik kasar : berjalan sendiri, berlari, mengendarai sepeda roda 3, meloncat →Motorik halus : menyusun benda, mencoret-coret, meniru lingkaran, dll Anak usia prasekolah : 3 - 5 tahun → karakteristik : kemampuan sosial, kemampuan berbahasa, mengontrol kebiasaan) Faktor yang Mempengaruhi Asupan Makan Balita : 1. Faktor ekonomi 2. Faktor agama 3. Faktor sosial budaya 4. Faktor pendidikan orangtua 5. Media massa Baik elektrik maupun cetak yang mudah diakses balita perlu diperhatika 6. Lingkungan dan keluarga Makanan yang disukai/tidak disukai balita tercermin dari kebiasaan lingkungan dan keluarganya 7. Teman Sebaya Makanan yang disukai/tidak disukainya pun bisa terpengaruh oleh teman sebayanya 8. Kondisi Kesehatan dan Penyakit Balita Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi selera makan balita 9. Temperamen Anak (bagaimana anak berperilaku terhadap sesuatu) 3 tipe anak berdasarkan temperamennya: Easy Child: Mudah beradaptasi dengan jadwal makan yang rutin, mudah mencoba dan menerima makanan baru Difficult Child: Sulit beradaptasi dengan jadwal makan yang rutin, susah menerima makanan baru Slow-to-warm-up Child: Lambat beradaptasi dan biasanya di awal akan menolak makanan baru, tapi jika dikenalkan secara berulang mereka akan dapat menerimanya Masalah Gizi pada Balita 1. Anemia Defisiensi Besi (ADB) → Kadar Hb < 11 g.dL 2. Karies Gigi 3. Sembelit 4. Kurang Energi Protein (KEP) 5. Obesitas 6. Kurang Vitamin A → sudah teratasi dengan pemberian vitamin A di posyandu ataupun rumah sakit 7. Ganggguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) → sudah teratasi dengan pemberian iodium Upaya Pencegahan Masalah Gizi pada Balita Anemia Defisiensi Besi (ADB) 1. Suplementasi dg tablet besi 2. Konseling dg ortu ttg diet yang dapat mencegah ADB (daging, ikan, unggas, sumber vit C) Karies 1. Berkumur atau menyikat gigi setelah mengonsumsi makanan dan minuman manis 2. Mengganti snack manis dg snack yg lebih sehat 3. Asupan fluoride, bisa dari minuman berfluoride/asta gigi/suplementasi Konstipasi 1. Konsumsi serat dalam jumlah yg cukup berasal dari sereal, kacang2an, buah, dan sayur Perkembangan Kemampuan Makan pada Anak → pada usia 18-24 bulan, anak mampu makan secara mandiri jika distimulasi dengan baik oleh orangtua. Caranya ? ✘Memperbolehkan anak makan sendiri (pakai sendok atau tangan) meskipun berantakan ✘Menghindarkan anak dari distraksi selama waktu makan (misal tv, gadget, dll) ✘Menyediakan makanan yg beragam dan tekstur bervariasi ✘Mengawasi makan anak jika perlu bantuan KUIS Andi adalah seorang anak laki-laki berusia 3 tahun 4 bulan. Berat badan Andi 11 kg, sedangkan tinggi badan andi 90 cm. Andi sangat sulit menerima makanan baru yang diberikan oleh ibunya. Dia lebih suka makanan yang memang sudah biasa dimakan. Kadar hemoglobin darah Andi adalah 10 mg/dL. Berdasarkan kasus di atas, jawablah pertanyaan berikut : 1. Bagaimana status gizi Andi berdasarkan indikator BB/U dan TB/U ? 2. Berdasarkan perilaku makan yang ditunjukkan oleh Andi, tipe temperamen apa yang dimiliki oleh Andi 3. Intervensi gizi apa yang sebaiknya diberikan kepada Andi ? Jawaban: 1. Status gizi berdasarkan indikator BB/U : antara -3 s/d –2 SD ( Berat badan kuran/ underweight ) ; Status gizi berdasarkan indikator TB/U : antara -3 s/d -2 SD ( Pendek/ kerdil ) 2. Anak yang Sulit 3. Meningkatkan asupan Energi dan Protein, serta makanan sumber zat besi.

Use Quizgecko on...
Browser
Browser