ULAK KESEHATAN - Asesmen dan Intervensi PDF

Summary

This document is about a psychology course titled 'ULAK KESEHATAN' at the Universitas Airlangga, focusing on assessment and intervention strategies. The program is for a professional psychology program for the current semester. Information included refers to learning outcomes, assessment components, references, practical details, and definitions of psychodiagnostics.

Full Transcript

Pengantar : Asesmen dan Intervensi Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Deskripsi Mata Kuliah Capaian Pembelajaran Lulusan: Memiliki kemampuan melakukan asesmen, diagnosis, dan intervensi psikologi sesuai dengan pe...

Pengantar : Asesmen dan Intervensi Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Deskripsi Mata Kuliah Capaian Pembelajaran Lulusan: Memiliki kemampuan melakukan asesmen, diagnosis, dan intervensi psikologi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan potensi diri dan meningkatkan kesejahteraan psikologis pada layanan pendidikan, kesehatan, tempat kerja dan komunitas. Beban Studi: 2 sks Metode Pembelajaran: Kuliah (0,5 sks) dan Praktikum (1,5 sks) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Komponen Penilaian Ujian Tengah Semester : 20% Ujian Akhir Semester : 25% Proyek Mahasiswa : 55% Total : 100% Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Referensi 1. Corey, G. (2013). Case approach to counseling and psychotherapy. 3rd ed. Pacific Grove, Calif., Brooks/Cole Pub. Co. 2. Groth-Marnat, G. (2012). Handbook of Psychological Assessment. 5th edition. New Jersey: John-Wiley and Sons, Inc 3. Habsara DK, Ibrahim ARA, Putranto AK, Risnawaty W, Suryadi D, Kusumawardhani N. (2021). Penatalaksanaan Gangguan Psikologis - Jilid 1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 4. Habsara DK, Ibrahim ARA, Putranto AK, Risnawaty W, Suryadi D, Kusumawardhani N. (2021). Penatalaksanaan Gangguan Psikologis - Jilid 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 5. First, M. B. (2022). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5-TR. Fifth edition, text revision. Washington, DC, American Psychiatric Association Publishing. 6. International Classification of Diseases, Eleventh Revision (ICD-11), World Health Organization (WHO) 2019/2021 7. Ingram, B. L. (2006). Clinical case formulations: Matching the integrative treatment plan to the client. John Wiley & Sons, Inc 8. Davies D., & Bhugra, D. (2004): Models of Psychopathology. London: McGraw-Hill. 9. Gladding, ST. (2022). Theories of Counseling - Third Edition. Maryland: Rowman & Littlefield 10. Manual Tes (Laboratorium Psikologi Universitas Airlangga) Rincian Praktikum Jumlah Jam Praktikum Aktifitas Praktikum Pembagian Kelompok Variasi Kasus Jumlah Kasus Aktifitas di UPP 6 jam/hari 1. Belajar asesmen (administrasi, Tiap rotasi terdapat 15 1. Masalah penyesuaian / Permasalahan Blind Case : 5 kasus (setara skoring dan interpretasi) mahasiswa, dibagi dalam relasi (R) 0,75 jam/hari dengan 13,5 jam) 2. Belajar integrasi data 3 kelompok @ 5 2. Stress, Kecemasan dan NSSI (R) Aktifitas bekerja mandiri 3. Melakukan intake klien orang/kelompok. 3. Depresi dan ide bunuh diri (B) 4. Formulasi kasus 4. Permasalahan Adiksi (B) 5. Latihan konseling di bawah Real case dilakukan secara 5. Permasalahan Emosi (B) 6,75 jam/hari supervisi (klien/partisipan individual 6. Permasalahan (simptom visual, indera, Real Case : 1 kasus (setara disiapkan mahasiswa) dll) (B) dengan 40,5 jam) Total Jam/hari 7. Permasalahan perkembangan (R) Total Jam Praktikum 67,5 jam Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Rincian Praktikum Hari Ke Materi Praktikum TOTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Asesmen (administrasi, Teori Asesmen Psikologi : Observasi dan wawancara, 2 skoring dan interpretasi)- MSE, MMSE, Intake Blind Case Teori Asesmen Kepribadian : 1. Tes Grafis (BAUM DAP HTP) 2. Wartegg 3 3. FSCT 13,5 4. SSCT Teori Asesmen Neuropsikologis: BG & VMI 2 Teori Asesmen Inteligensi: Skala Raven & Skala Binet 4,75 Penggunaan Screening Kesehatan Mental 1,75 Penyelesaian Kasus-Blind Depresi dan Ide Bunuh diri 2,75 Case Permasalahan Adiksi 1. Integrasi Data 2 2. Formulasi Kasus Permasalahan Emosi 2 13,5 Neuro-organic related problem (simptom visual, indera, dll) 3 Stress, Kecemasan dan NSSI 3,75 Penyelesaian Kasus-Real Case 1. Intake Asesmen Penanganan real case dilakukan secara individual, tiap 2. Asesmen mahasiswa memilih salah satu kasus berikut : 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 40,5 3. Integrasi Data 1. Masalah penyesuaian / Permasalahan relasi 4. Formulasi Kasus 2. Permasalahan perkembangan 5. Rancangan Intervensi 6. Pelaksanaan Intervensi TOTAL 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 6,75 67,5 Format Laporan : - Identitas Klien - Keluhan - Integrasi Hasil Asesmen DESKRIPSI LAPORAN TUGAS MAHASISWA - Dinamika Kasus - Diagnosis - Prognosis 2 LAPORAN REAL CASE (1 laporan) 1 LAPORAN BLIND CASE (5 laporan) Mahasiswa secara individual membuat laporan real case mengenai kasus masalah penyesuaian / Permasalahan relasi ataupun Permasalahan perkembangan. Mahasiswa secara berkelompok (5 orang ) membuat laporan blind case mengenai kasus a. Depresi dan Ide Bunuh diri Format Laporan : b. Permasalahan Adiksi - Identitas Klien c. Permasalahan Emosi - Keluhan d. Neuro-organic related problem (simptom visual, indera, dll) - Riwayat Keluhan e. Stress, Kecemasan dan NSSI - Hasil Asesmen (masing-masing asesmen) - Integrasi Hasil Asesmen Format Laporan : - Interpretasi per Aspek (Motivasi, Emosi, Relasi dan Kognisi) - Identitas Klien - Dinamika Kasus - Keluhan - Diagnosis - Prognosis - Integrasi Hasil Asesmen - Rancangan Intervensi - Dinamika Kasus - Hasil & Evaluasi Intervensi - Diagnosis - Prognosis 3 LOGBOOK PRAKTIKUM Format Logbook : 2 LAPORAN REAL CASE (1 laporan) 1. Hari / tanggal 2. Aktivitas Mahasiswa secara individual membuat laporan real case mengenai kasus masalah 3. Jumlah Jam 4. Tanda tangan spv penyesuaian / Permasalahan relasi ataupun Permasalahan perkembangan. Format Laporan : Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga - Identitas Klien Definisi Psikodiagnostik 1. THE INFORMATION GATHERING 2. THE UNDERSTANDING OF THE INFORMATION 3. THE INTEGRATION OF THE INFORMATION 4. THE INTERVENTION TO SOLVE THE PROBLEM (Catatan: 1-3 Asesmen & 4 Intervensi) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Definisi Psikodiagnostik MENURUT JAGER & PETERMANN A scientific discipline that applied and develops measures to assess relevant characteristics of persons, situations, institutions, and even objects. The information has to be integrated in a judgement or advise MENURUT DE ZEEUW Is aimed at the assessment of individual differences and at applying this knowledge on a single person for his or the society welfare Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Definisi Psikodiagnostik Clinical Psychodiagnostic: A systematic decision process in which different theoretical and empirical research is united, that delineate the force field 0f clinical diagnostics. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Definisi Psikodiagnostik Definisi psikodiagnostik sangat bervariasi. Diagnostik digunakan dalam bidang dan cara yang berbeda-beda. Jan J.F. ter Laak mengajukan 4 (empat) komponen dan 3 (tiga) level untuk memberikan definisi psikodiagnostik yang lebih lengkap. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga THREE LEVELS 1. IMPLICIT/COMMON SENSE THEORIES 2. PSYCHOLOGICAL THEORETICAL CONCEPTS 3. MATHEMATICAL MODELLING Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga THREE LEVELS LEVEL 1: IMPLICIT/COMMON SENSE THEORIES v Psikodiagnostik yang dilakukan oleh orang awam ada pada common sense level. v Orang awam mempunyai teorinya sendiri tentang karakteristik person, tentang perbedaan individual, tentang penyebab perilaku dan perkembangannya. LEVEL 2 : PSYCHOLOGICAL THEORETICAL CONCEPTS v Level kedua, psychological theoritical level, menuntut penguasaan teori, konsep dan konstrak psikologi. v Level kedua ini ditambah dengan pengujian hipotesis dan metode psikologi membentuk bagian yang substansial basis pengetahuan psikologi ilmiah. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga THREE LEVELS LEVEL 3: MATHEMATICAL MODELLING v Pada level ketiga, teori tes klasik dan modern memberikan contoh- contoh modeling matematika dari perilaku. Untuk beberapa perilaku, level ini belum lengkap. v Dalam psikologi, teori dapat berada pada level yang berbeda-beda, mulai dari hipotesis kerja sampai model matematis untuk fenomena perilaku tertentu. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Kaitan Ketiga Level di Atas v Ketiga level di atas berbeda satu sama lain, tetapi tidak terpisah melainkan berhubungan. v Ketiganya memiliki tujuan yang sama, yaitu memahami (mendeskripsikan dan menjelaskan) perilaku, kognisi dan perasaan orang atau sekelompok orang. v Memang pengetahuan common sense dapat dikatakan tidak ilmiah. Ahli psikometrik menolak tes yang didasarkan pada teori psikologi yang tidak jelas dan tidak didasarkan pada teori tes terbaru. v Fenomena bahwa ketiga level tidak harmonis memang ada, namun hal itu bukanlah suatu kelemahan. v Masing-masing level memiliki dinamikanya sendiri dan harus dikonfrontasikan satu sama lain untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga FOUR COMPONENTS 1. TEST TEORY OR PSYCHOMETRICS 2. THEORIES ABOUT INDIVIDUAL DIFFERENCES 3. TEST, INSTRUMENTS, PROCEDURES 4. THE DIAGNOSTICAL PROCESS Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Four Components KOMPONEN 1: TEST THEORY OR PSYCHOMETRICS Teori tes berkaitan dengan model statistik matematis untuk data diagnostik. Teori ini berisi model untuk jawaban-jawaban untuk item atau satu set item dan untuk jumlah skor pada tes. Mellenbergh (1980, 1990) menyebutnya dengan psychometrics. Tiga model yang paling penting adalah classical test theory, modern test theory atau item response theory, dan item sampling theory. Untuk psikodiagnostik, dua yang pertama adalah yang relevan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Four Components KOMPONEN 2: THEORIES ABOUT INDIVIDUAL DIFFERENCES Teori perbedaan individual dimulai dari kerja Galton untuk menentukan faktor herediter pada kepandaian, kemudian oleh Binet dan Simon ketika ingin menseleksi murid-murid untuk pendidikan. Pengukuran inteligensi secara teoritis dan praktis dielaborasi oleh Spearman dan Thurstone. Raymond B. Cattell melakukan hal yang sama untuk asesmen kepribadian. Psikodiagnostik menjadi terkait erat dengan teori dan konstrak perbedaan individual dalam prestasi (maximum performance) dan cara berperilaku (typical performance). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Four Components KOMPONEN 3: TEST, INSTRUMENTS, PROCEDURES Tes psikologi didefinisikan sebagai prosedur klasifikasi atau pengukuran yang sistematik, yang memberikan pernyataan tentang satu atau lebih karakteristik orang tentang perilaku tertentu secara empiris dan teoritis, dengan memproses secara objektif reaksi-reaksinya pada sejumlah stimuli yang dipilih secara hati-hati dan membandingkan reaksi tersebut dengan sampel representatif dari subjek. Tes perlu memiliki informasi tentang reliabilitas, ketepatan, dan validitasnya. Komponen-komponen itu harus dirujuk pada pengembangan tes. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Four Components KOMPONEN 4: THE DIAGNOSTICAL PROCESS Proses diagnostik dapat digambarkan sebagai yang terjadi dalam pendiagnosa: Apa macam informasi yang dia peroleh dan mengapa, bagaimana dia mengintegrasikan informasi untuk membangun suatu gambaran klien atau untuk memformulasikan nasehat Disamping itu, ada model normatif yang memberikan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh pendiagnosa dan bagaimana informasi harus dikombinasikan agar dapat dipilih sejumlah kemungkinan yang terbatas, misalnya suatu intervensi. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Model Pengambilan Keputusan dalam Psikodiagnostik Multi Attribute Utility Model Model ini memaksimalkan kegunaan suatu keputusan (the utility of a decision). Model ini mencari kuantifikasi atribut-atribut yang relevan dan memberikan aturan-aturan untuk mengintegrasikannya guna menentukan kemenarikan alternatif. Jika orang tidak memilih alternatif dengan kemenarikan paling tinggi, berarti dia memilih secara irrasional atau suboptimal. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Model Pengambilan Keputusan dalam Psikodiagnostik Bayes’ Theorem Model ini dapat digunakan dalam suatu kasus tunggal. Aturan Bayes memberikan cara bagaimana merubah suatu hipotesis a-priori dengan pencerahan dari informasi-informasi menjadi hipotesis yang relevan. Walaupun hasil aturan itu terkadang bertentangan dengan intuisi, tetapi aturan itu mendapatkan dukungan empiris. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Model Pengambilan Keputusan dalam Psikodiagnostik HTM (Hypothesis Testing Model for diagnostical activity) 1. Orientasi pada problem 2. Deskripsi perilaku problem dalam bentuk istilah-istilah faktual yang konkret. 3. Formulasi dan seleksi berbagai hipotesis dengan tujuan penjelasan persepsi problem dan atau perilaku problem. Pengujian hipotesis dilakukan sebagai elemen sentral dalam psikodiagnostik ilmiah. 4. Memilih (atau mengembangkan) tes, instrumen dan atau prosedur untuk mengoperasionalkan konstrak untuk menguji faktor-faktor kausal; Melakukan tes, instrumen dan prosedur; Membandingkan hasilnya dengan hipotesis; Menerima atau menolak hipotesis; dan akhirnya memilih dan mengintegrasikan hipotesis yang diterima untuk memformulasikan diagnosis. 5. Memformulasikan rekomendasi untuk treatment yang cocok dengan problem. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Kode Etik Psikologi Indonesia Berkaitan dengan asesmen: Pasal 20: Informed Consent Bab V: Kerahasiaan Rekam dan Hasil Pemeriksaan Psikologi Bab XI: Asesmen Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Referensi Himpunan Psikologi Indonesia. (2010). Kode etik psikologi Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia. Ter Laak, J.F. (1996). Psychodiagnostics: content and methods. Utrecht: Reproduction General Service, Faculty of Social Sciences Utrecht University. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Teori Asesmen Psikologi: Observasi dan Wawancara Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Paradigma dalam Asesmen § An assessment paradigm is “a set of principles, beliefs, values, hypotheses, and methods advocated in an assessment discipline or by it adherents” § The paradigm determines the nature of the questions addressed, settings in which information is obtained, nature of assessment instruments, the manner in which data obtained from assessment instruments are used, inferences that may be drawn from assessment data, how the clinician proceeds from assessment to intervention when change is desirable, and so on. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Paradigma dalam Asesmen § In summary, a clinician’s assessment paradigm determines how he or she approaches the systematic examination of behavior, which is essentially the task of psychological assessment. § The two principal assessment paradigms are traditional and behavioral; each has subparadigms. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Paradigma dalam Asesmen Perbedaan Traditional paradigm Behavioral paradigm Philosophical Tend to emphasize descriptions of Focus on the identification of assumptions an individual’s dispositional environmental conditions regarding characteristics (e.g., personality that reliably produce the behaviors descriptions traits) or what he or she of interest. The and causes of has (cf. Mischel, 1968), which is behavior of the individual is behavior often inferred from observed explained by describing the behavior and from self-reports of conditions feelings, attitudes, and behavior. under which the behavior of interest occurs. The behavior of the individual tends to be explained A lower by these personal characteristics. level of inference is required in behavioral assessment because the phenomenon of interest is usually behavior (including thoughts or cognitions) rather than inferences drawn from Dasar-Dasar Asesmen Psikologi the behavior. Perbedaan lain antara Paradigma Tradisional dan Behavioral l Yaitu pada sejauh mana penggunaan pendekatan idiographic dan nomothetic l In general, the nomothetic approach is used to examine commonalities among individuals, whereas the idiographic approach is used to ascertain the uniqueness of an individual. l Nomothetic assessment typically involves the use of assessment instruments that have been standardized with a large number of individuals. The results of the assessment are compared against the results obtained with a standardization population (normative sample). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Perbedaan lain antara Paradigma Tradisional dan Behavioral § Idiographic assessment is an individualized approach to assessment that involves methods and measures that are tailored to the individual client. There is typically no attempt to compare the assessment results with those obtained with other individuals. The criteria or standards used by the clinician are individually determined. § Mischel (1968) noted that “behavioral assessment involves an exploration of the unique or idiosyncratic aspects of the single case, perhaps to a greater extent than any other approach” Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Apakah Atribut Psikologis itu? Atribut Fisik Atribut Psikologis Contoh Tinggi Badan, Berat badan, Suhu Motif, Belief, Values, Sifat, Tubuh, Kecepatan Benda Kepribadian, Intelegensi, Bakat, Minat Karakteristik § Memiliki batasan universal § Batasan berlaku secara relatif, yang dapat diterima semua tergantung pada konteks budaya orang dan lingkungan sekitar. § Memiliki definisi/rumusan dan § Definisi dapat beragam satuan ukuran yang baku (cm, tergantung pada teori yang kg, 0C, km/jam) mendasari Atribut Psikologis relatif lebih rumit untuk diukur jika dibandingkan dengan atribut fisik. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Apakah Atribut Psikologis itu? Teori KONSEP KONSEP Asumsi Asumsi Dimensi Dimensi Definisi Definisi Indikator Indikator Atribut : Pejelasan akan konsep sehingga memungkinkan untuk dilakukan pengukuran melalui dimensi dan indikatornya. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Apakah Atribut Psikologis itu? Fluid Atribut Psikologis Stable Mood Ability Attitudes Interests Opinion Personality Personal Values Fluid attributes makes them less than optimal predictors of important behaviors. Due to the relative stability of measures of ability, interest, and personality, these three areas are the primary focus of people using psychological tests to predict future behavior. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Jenis Atribut Psikologis Jenis Atribut Psikologis berdasarkan ragam tes psikologi: q Inteligensi Mengukur kapasitas kognisi secara umum, kemampuan untuk memahami informasi di sekitarnya, berpikir rasional dan mengunakan sumber daya secara optimal untuk menanggapi persoalan. q Bakat Pengukuran tehadap bakat ditujukan untuk memprediksi potensi individu saat diberikan pelatihan tertentu. Contoh, individu dengan bakat mekanik dapat menjadi seorang operator mesin yang handal melalui sekolah teknik (STM) q Minat Minat mengukur preferensi individu terhadap aktivitas tertentu. Contoh, seorang siswa dengan minat Investigative dapat menjadi seorang peneliti. q Kepribadian Mengukur karakteristik individu yang relatif stabil dan mendasari perilakunya. q Nilai Mengukur kepercayaan individu yang relatif menetap terhadap mode perilaku yang ideal. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Pengukuran Atribut Psikologis Pengukuran merupakan suatu prosedur perbandingan antara atribut yang hendak diukur dengan alat ukurnya (Azwar, 2008) Prinsip Pengukuran: ü Penegasan batasan-batasan atribut yang hendak di ukur, identifikasi tujuan dan kawasan ukur. ü Pemilihan konsep atau konstruk teoritik yang hendak dipakai guna melandasi dasar perumusan indikator perilaku yang operasional ü Pemilihan konsep yang hendak digunakan harus mengacu kepada teori mengenai atribut yang bersangkutan, akan menjadi dasar perumusan indikator perilaku yang operasional. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Metode Pengukuran Atribut Psikologis Metode Deskripsi Interview Penggalian informasi mengenai individu dengan prinsip-prinsip tertentu (jurnalistik, riset dan diagnosis) dan desain tertentu (structured – unstructured) Studi Kasus Riset mendalam terhadap atribut psikologis individu. Studi kasus dapat menggunakan metode yang berbeda: interview, tes psikologi, observasi, kuesioner dll. Observasi Proses pengamatan terhadap atrbut psikologis tertentu dengan metode dan tujuan yang terencana. Self-report Informasi faktual yang diberikan oleh individu sendiri mengenai atribut psikologis dalam dirinya. Tes Psikologi Pengukuran terhadap karakteristik mental dan atau perilaku individu yang terstandarisasi dan obyektif Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Mental Status Examination (MSE ) Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MSE Mengukur status kesehatan mental individu. Hasil MSE menjadi tahapan awal untuk menetapkan asesmen dan intervensi selanjutnya Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MSE Meliputi: Intelektualitas/proses berpikir: ketepatan isi pikiran, keruntutan, kompleksitas pikiran, problem solving, ingatan Gangguan persepsi: halusinasi, ilusi, atau mispersepsi yang sederhana Orientasi & arah perhatian: konsentrasi, orientasi waktu, tempat & situasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MSE Ekspresi emosi: perasaan yg dominan, kekuatan & kesesuaian emosi, pengendalian emosi Insight & konsep diri: penilaian thd diri, daya realistik, pemahaman akan sakit/gangguan yg dialami Perilaku & appearance: ekspresi, gerakan yg ekspresif, reaksi fisiologis, cara berpakaian Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga The TheMental Mental State Examination State Examination Component Component What What to assess to assess Appearance&& Appearance Physical appearance Physical appearance Gender; ethnicity; Gender; bodybody ethnicity; habitus; apparent habitus; age; cleanliness apparent and grooming, age; cleanliness hair/clothing and grooming, style, hair/clothing style, Behaviour Behaviour cosmetics andand cosmetics jewellery; syndromic jewellery; features. syndromic features. Manner of relating to Ease of separation from each parent; reactions to meeting the clinician (e.g. eagerness to Manner of relating clinician and parents to Easedefiance, please, of separation from each overfamiliar); parent; facial eye contact; reactions to meeting expression. Note the clinician presence (e.g. eagerness to of hallucinatory clinician and parents please, defiance, behaviours overfamiliar); (e.g. talking eyeincongruently). to self; laughing contact; facial expression. Note presence of hallucinatory behaviours (e.g. talking to self; laughing incongruently). Activity level Psychomotor slowing or agitation, sustained or episodic, goal-oriented or erratic; coordination, Activity level unusual postures orslowing Psychomotor motor patterns (e.g. tics,sustained or agitation, stereotypies, odd mannerisms, or episodic, tremors). goal-oriented or erratic; coordination, unusual postures or motor patterns (e.g. tics, stereotypies, odd mannerisms, tremors). Speech Spontaneous and talkative to mute. Fluency, rate, volume, tone. Speech Spontaneous and talkative to mute. Fluency, rate, volume, tone. Mood Predominant emotion over days/weeks (e.g. euthymic, apathetic, angry, dysphoric, apprehensive, euphoric). Use 0-10 scale (0: extremely sad & wishing to end life immediately, 10: Mood Predominant extremely happy).emotion over days/weeks (e.g. euthymic, apathetic, angry, dysphoric, apprehensive, euphoric). Use 0-10 scale (0: extremely sad & wishing to end life immediately, 10: extremely happy). Affect Current observed emotional state. Describe type, range (constricted to labile), reactivity (blunted or flat to reactive), & appropriateness. Affect Current observed emotional state. Describe type, range (constricted to labile), reactivity (blunted or flat to reactive), & appropriateness. Thought Stream (i.e. speed) Poverty of thought (thought blocking), poverty of content (perseveration), racing thoughts, flight of ideas. Thought Stream (i.e. speed) Poverty of thought (thought blocking), poverty of content (perseveration), racing thoughts, flight of ideas. Sumber: https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Mental_state_examination/#the-mental-state-examination Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Sumber: https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/Mental_state_examination/#the-mental-state-examination MSE Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Referensi utama: Sattler, M.J.& Hoge, D.R. (2005). Assessment of children: Behavioral, social, and clinical foundations. La Mesa, CA: Jerome M. Sattler, Publisher, Inc. Shaughnessy, J.J., Zechmeister, E.B. & Zechmeister, J.S. (2012). Research methods in psychology (9th Ed). New York: McGraw-Hill. Groth-Marnat, G. (2012). Handbook of Psychological Assessment. 5th edition. New Jersey: John-Wiley and Sons, Inc Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Mini Mental State Examination (MMSE) Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MMSE Instrumen MMSE diperkenalkan pertama kali oleh Folstein pada tahun 1975 Efektif sebagai alat skrining untuk gangguan kognitif pada komunitas usia lanjut, di rumah sakit, dan institusi. MMSE merupakan alat ukur yang singkat, mudah, dan hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Penggunaan MMSE? Instrumen ini dapat digunakan pada keadaan berikut : (Pezzotti et al, 2008) a. Skrining gangguan kognitif. b. Dapat memperkirakan beratnya gangguan kognitif yang terjadi saat dilakukan pemeriksaan. c. Sebagai patokan perjalanan gangguan kognitif. d. Alat ukur keberhasilan pengobatan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Penggunaan MMSE? Di Amerika Serikat, MMSE adalah alat skrining yang paling sering digunakan dalam mendeteksi demensia Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MMSE Domain kognitif MMSE secara keseluruhan mencapai angka total 30, dan meliputi : (Kerwin, 2013) a. Orientasi : menyebutkan waktu dan tempat. b. Registrasi : menyebutkan 3 nama benda yang telah ditentukan sebelumnya. c. Atensi dan perhitungan : mengeja huruf dan mengurangi angka dari belakang ke depan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga MMSE d. Mengingat kembali (recall) : menyebutkan kembali ketiga nama benda sebelumnya. e. Bahasa : menyebutkan nama benda yang ditunjukkan, mengulang kata, membaca, dan melakukan perintah. f. Kemampuan kontruksi : menggambar persegi lima. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi MMSE Interpretasi skor MMSE adalah Fungsi kognitif normal (27-30) Gangguan kognitif ringan/ MCI (21-26) Gangguan kognitif sedang (11-20) dan 23 Gangguan kognitif berat (0-10) Skor MMSE bervariasi dalam populasi tergantung umur dan tingkat pendidikan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Keterbatasaan MMSE memiliki keterbatasan, yaitu tidak sensitif untuk demensia yang ringan, dan bila digunakan pada pasien yang berintelegensi dan berpendidikan tinggi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Teori Asesmen Psikologi: Intake Interview Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Pengertian intake interview ▪ Seringkali disebut initial interview, yaitu wawancara awal yang bertujuan memperoleh gambaran mengenai keluhan klien. ▪ Tujuan intake interview secara spesifik: 1. Mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menggali keluhan klien saat ini 2. Memperoleh informasi mengenai riwayat perkembangan klien 3. Mengevaluasi keberfungsian klien 4. Mengantisipasi kedaruratan (ketika ada indikasi pikiran/niat/perilaku bunuh diri dan/atau menyakiti diri sendiri) 5. Memberikan gambaran umum mengenai prosedur asesmen dan intervensi lanjutan Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Manfaat intake interview ▪ Intake interview dapat mendorong munculnya pemahaman empatik tentang situasi yang dihadapi klien. Ketika terapis mendengarkan dengan seksama dan menyampaikan apresiasi atas kekhawatiran klien, klien akan merasa dipahami. Rasa dipahami ini merupakan dasar dari hubungan terapeutik (therapeutic alliance). ▪ Kesulitan emosional sering kali membuat klien merasa terisolasi. Pengalaman berbagi masalah dengan pendengar yang peduli dapat sangat melegakan. Jadi, intake interview dapat menjadi intervensi awal bahkan sebelum intervensi yang sesungguhnya dirancang. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Faktor yang mempengaruhi intake interview ▪ Prosedur kedatangan klien ▪ Informasi dari sumber rujukan/ referral (bila ada) menjadi sumber informasi penting dalam intake interview ▪ Setting institusi ▪ Orientasi teoritis ▪ Latar belakang profesional Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Struktur intake interview 1. Membangun rapport 2. Menggali info spesifik 3. Meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan atau menanggapi kekhawatiran klien Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Hal yang disarankan dalam intake interview ✔ Ikuti pola berpikir klien pada awal wawancara ✔ Gunakan struktur untuk membantu klien yang mengalami kesulitan dalam menyampaikan pikirannya ✔ Gunakan pertanyaan yang mengajak klien berbicara (misalnya, pertanyaan terbuka, tidak mengarahkan) ✔ Gunakan bahasa klien ✔ Waspada terhadap tanda-tanda awal hilangnya kontrol perilaku ✔ Identifikasi kekuatan dan juga area permasalahan klien ✔ Tetapkan batasan pada perilaku yang mengancam dan panggil bantuan jika perlu Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Hal yang disarankan dalam intake interview x Hindari jargon dan bahasa teknis x Hindari pertanyaan yang berawal dengan “Mengapa?” x Hindari memberikan kepastian terlalu dini x Jangan membiarkan klien bertindak tidak pantas (misalnya merusak atau melempar suatu benda) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Intake form (dewasa) Data pribadi dan keluarga (suami/istri, anak, orangtua, saudara/ urutan dalam keluarga) Keluhan Riwayat keluhan dan perawatan kesehatan Status praesens (fisik dan psikis) Anamnesis (riwayat perkawinan, pendidikan, pekerjaan) Kegemaran dan kegiatan lain Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Intake form (anak) Data pribadi dan keluarga (orangtua, saudara/ urutan dalam keluarga) Keluhan Riwayat keluhan dan perawatan kesehatan Status praesens (fisik dan psikis) Anamnesis (riwayat medis, kelahiran, perkembangan, hubungan di dalam keluarga, pendidikan) Kegemaran dan kegiatan lain Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Ilustrasi https://youtu.be/1viZK1KQgNc Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Grafis Test (Baum, DAP & HTP) Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga PENGANTAR Drawing : indikasi dr fenomena yang terjadi dlm kehidupan manusia Merupakan ekspresi untuk mencari keteraturan dalam dunia yang kompleks Tidak hanya memberikan informasi ttg anak, namun jg pikiran & problem solving ant anak dan org dewasa Tidak ada gambar yang merup. “an automatic print out of some perceptual world” Apa yang terlihat harus diartikan dalam konteks “action of drawing” Yang perlu kita pahami adalah “the nature of translation & the nature of action” Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga PENGANTAR Kepribadian dapat diungkap melalui tes proyektif. Melalui metode ini psikolog berusaha untuk “memahami individu dari interpretasi yang mereka buat mengenai dunia mereka” (Groth-Marnat, 1999). Salah satu bentuk dikategorikan sebagai bentuk ekspresif (expressive technique), yaitu Projective Drawing yang terdiri dari 2 macam: 1. Menggambar (Drawing) 2. Menanggapi obyek ekspresi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 3 PENGANTAR Sifat Tes Proyektif 1. Tugas yang relatif tak berstruktur; 2. Tugas yang memungkinkan berbagai tanggapan secara hampir tak terbatas; 3. Petunjuk mengerjakan tes ini dibuat singkat, secara umum agar individu dapat bermain secara bebas dengan fantasinya; 4. Rangsangan tes biasanya ambiguous (samar-samar). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 4 PENGANTAR Diharapkan : berfungsi sebagai layar untuk memproyeksikan: a. karakteristik proses berpikir, b. Kebutuhan, c. Kecemasan, dan d. Konflik-konflik yang ada pada testi/responden. 5 PENGANTAR Macam Tes Gambar Baum Test (Menggambar Pohon) DAP (Draw A Person) Test (Menggambar Orang) K-H-T-P (The House-Tree-Person) Test (Menggambar Rumah-Pohon-Orang) Wartegg Test Menggambar dengan warna secara bebas. Expressive Drawing Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 6 PENGANTAR Rapport pada tes grafis : “Examiner’s effort to arouse the test takers’ interest in the test, elicit their cooperation, and encourage them to respond in a manner appropiate to the objective of the test.” Perhatikan : 1. Perkembangan subjek amatan/testi/klien; 2. Latar belakang pengalaman dan budaya subjek/testi/klien; 3. Test setting; 4. Pandangan bahwa “Tes adalah ancaman bagi harga diri” subjek/testi/klien; 5. Kerja sama (Bila subjek/testi/kliennya adalah orang dewasa, maka penting untuk “menjual” tujuan/ maksud dari tes). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 7 PENGANTAR Perhatikan pula : 1. Variabel pengetesan, tester, pengkaji. 2. Kecemasan terhadap tes. 3. Pengaruh pelatihan pada hasil tes. 4. Motivasi tersembunyi dibalik faking bad atau faking good. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 8 Duta N. [Untuk kalangan terbatas psikologi] Draw A Person (DAP) Draw A Person (DAP) Dasar Teoritik : Kepribadian berkembang melalui pergerakan, perasaan, & pikiran Aktivitas kreatif mencakupi konflik & kebutuhan yang ditekan dr individu Ada hub yang erat antara figur yang digambar dengan ind penggambar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Body as a vehicle for Self Expression Ketika individu berusaha DAP dia berusaha menggambar dari berbagai sumber Banyaknya figur eksternal terkait dgn body membuat individu bertindak spontan, menyusun, & mempresentasikan orang Beberapa proses memilih melibatkan identifikasi melalui proyeksi & introyeksi dalam waktu yg bersamaan Proses pertumbuhan, terkait dgn sensasi, persepsi & emosi dari organ tubuh tertentu Persepsi individu terhadap body image atau organ tubuh memandu individu dlm menciptakan gambar “person” dalam struktur & content yg spesifik DAP : vehicle for the expression of ones body needs & conflict Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga DAP : ADMINISTRASI Menggambar di atas kertas HVS ukuran kwarto (letter size 8 1/2 “ x 11”) dg pensil HB atau B dan penghapus. Instruksi : Gambarlah Orang. Setelah gambar pertama di buat, berikan kembali 1 lmb kertas kosong, berikan instruksi “gambarlah orang dengan jenis kelamin berlawanan dr gambar sebelumnya” Pemberian 2 buah gambar dilakukan jika memungkinkan, namun lebih disukai apabila ind menggambar “orang” dgn jenis kelamin yang sama dgn jns kelamin mereka Jika subyek membuat gambar orang yang jenis kelaminnya berbeda dgn jenis kelaminnya (utk kepentingan klinis) : - diminta untuk membuat gambar orang yg jenis kelaminnya - diminta utk menceritakan orang pertama yg digambarnya. Waktu : 5 - 15 menit (klasikal), tdk dibatasi (individual) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga DAP : ADMINISTRASI Tegaskan bahwa proses ini tidak terkait dengan keahlian menggambar --> utk mengatasi resistensi klien utk menggambar Observasi merupakan aspek yg penting Jika subyek menanyakan jenis kelamin gambar, posisi gambar, besar kecilnya gambar, dll. Maka di jawab : “terserah pada anda “. Jika klien menghilangkan satu bagian tubuh yg penting, buat catatan , lalu berikan dorongan agar ia mencoba menggambar bagian tersebut, utk memperoleh cue kenapa ia menghilangkan bgn tersebut Identitas subyek dan Identitas figur jg hrs lengkap Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Asosiasi : Secara Umum Nama : Jenis Kelamin : Aktivitas : Hubungan dgn Klien: Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Asosiasi : Klinis Machover Figure Drawing Test Dibuat setelah proses menggambar dilakukan Minta klien melakukan asosiasi atas gmbr yang dibuat Berguna untuk interpretasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Observasi tes DAP Selama subyek mengerjakan tes, tester membuat observasi dan mencatat semua : a. pernyataan verbal subyek b. komentar yang diberikan c. cara ia menggambar d. figur dengan jenis kelamin mana yang digambar terlebih dahulu, e. berapa lama ia menggambar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Aspek Interpretasi DAP 2. Emosi 1. Kognisi 3. Sosial a. Posisi ekstrim a. Proporsi bagian b. Ukuran gambar a. Mata b. Shading (ketepatan) c. Kualitas garis b. Keterbukaan tangan d. Proporsi bagian c. Aktivitas c. Kelengkapan bagian e. Proporsi kepala d. Dimensi gambar d. Facing f. Ukuran tangan e. Logika gambar g. Ukuran kaki e. Leher (dimensi) h. Posisi gambar orang f. Mulut i. Kelengkapan dan tambahan j. Keberhasilan pada leher k. Proporsi gambar orang l. Penghilangan bagian gambar m. Aktivitas orang Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BAUM Test BAUM : Dasar Teoritik Tanaman merupakan sistem yang terbuka, segala sesuatu menjulur keluar, ke ujung tunas-tunasnya Konstitusi tubuh manusia & hewan tdk memperlihatkan kejadian in & merupakan sistem tertutup, segala sesuatu bergerak ke dalam & dikendalikan oleh organ2 pusat “keberadaan” tanaman berarti gerakan hidup ke luar, suatu usaha menjauhi zona2 pertumbuhan pusat, yg bersifat lebih simbolis Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BAUM : Dasar Teoritik Sebagai konteks interpretasi, gmbr pohon memanfaatkan prinsip2 yang dilandasi oleh arti garis & coretan, yang dibuat untuk menciptakan gambar Juga menggunakan prinsip2 yang melatarbelakangi simbolik ruang Gmbr pohon : sekresi dr apa yang ada di dalam, proyeksi dari psyche & apa yg muncul tidak benar2 merupakan suatu “face” Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BAUM : Administrasi Testee diminta untuk menggambar pohon pada selembar kertas : hvs uk 81/2” x 11” Instruksi : “Gambarlah pohon” Minta testee menuliskan nama pohon yang dibuat setelah selesai menggambar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BAUM : Administrasi Klasikal 1. Posisi kertas : vertikal 2. Klasikal: instruksi posisi kertas perlihatkan 3. Subyek diminta menuliskan identitasnya di sudut kanan atas kertas : - Nama - Jenis kelamin - Tingkat pendidikan - Usia - Tanggal tes 4. Subyek diminta untuk membalik kertas dan mendengarkan instruksi selanjutnya dari tester. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Koch, 1952 23 Baum Test : Interpretasi Akar (id) Fungsi : tempat menghisap makanan, menopang pohon Interpretasi : makanan adalah energi. Energi adalah id, menyangkut primitif instingtif Batang (ego) Fungsi : menyalur makanan dari akar ke daun, menopang pohon Interpretasi : menyangkut kedirian (ego) sebagai usaha untuk menyalurkan ke luar (fungsi ego) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Baum Test : Interpretasi Mahkota (superego) Fungsi. : untuk memperindah pohon, melindungi /sebagai peneduh, memasak makanan melalui fotosintesis Interpretasi : yang paling banyak berhubungan dengan dunia luar, hubungan diri dengan lingkungan, merupakan fungsi dari superego menyangkut kognitif Rohani. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Baum : Dasar Interpretasi A. Kesan Umum B. Bagian-bagian 1. Ukuran gambar 1. Mahkota 2. Lokasi 2. Dahan 3. Kualitas garis 3. Batang 4. Penyelesaian 4. Stem basis 5. Akar 6. Lain-lain Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Bagian Pohon Mahkota Mahkota terdiri : daun, bunga, buah Mahkota dpt dilihat dr segi : bentuk, goresan,daun Interpretasi : mengindikasikan ttg kemauan kontak dgn lingkungan sosial, hubungan timbal balik antara dunia luar dgn dirinya. sbg refleksi “super ego” dr cita2, keinginan,kemauan logika, norma dan etika yg ditaati olehsubyek. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Bagian Pohon Cabang / Dahan Mengambarkan pengorganisasian kepribadian dan kemampuan individu untuk memperoleh kepuasan dari lingkungan Cabang bentuknya luwes dan tepat, indikasinya hubungan individu yg normal, fleksibel dan memuaskan dengan lingkungan sosial. Cabang / dahan dpt dilihat dari segi : bentuk,ukuran, penataan gerak garis / arah Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Bagian Pohon Batang Batang dpt dilihat dr segi: bentuk, ukuran, permukaan batang, bayang dimensi merefleksikan perkembangan psikologis, perasaan dr dorongan dasar, baka instingtif dan penyaluran dr dorongan tsb (berhub dgn kekuatan ego) Permukaan batang : merefleksikan kekuatan ego Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Bagian Pohon Akar Mrp sumber kehidupan yg tdk tampak shg dinilai sbg “id” (dorongan bwh sadar), Kebthn dr hawa nafsu, dorongan impuls dasar (basic instink), keinginan fisik dan sikap pasif). Bila akar tdk nampak : normal Bila tampak : blm tercapainya kedewasaan, sdg mencari pegangan, dikendalikan oleh kekuatan tdk sadar (hawa nafsu), lemahnya kemauan dan usaha, konservatif, sukar melepaskan diri dr persoalan yg dihadapi. Akar pd anak2 : normal Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Bagian Pohon Pangkal Pohon (Stem Basis) menunjukkan bentuk dorongan dasar / asal dr khdpn ssorg serta penyalurannya. menunjukkan hub individu dgn lingk sekitarnya. berhubungan dgn bentuk2 komunikasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Ruang 1. Kanan atas Kesadaran : hal-hal kesadaran terkendali Orientasi ke masa depan Sosial : orientasi ke lingkungan, mudah bergaul Optimis karena orientasi ke depan Perilakunya berdasarkan pada unsur-unsur yang rasional, terkendali dan sadar/memahami betul mengapa ia begini Mempunyai kehendak untuk menempatkan diri dalam lingkungan yang luas, banyak teman, enak bergaul, aktif. 2. Kiri bawah Introvet Mengalami kesukaran dalam penyesuaian /diri di dalam lingkungan /sukar bergaul Tidak sadar akan kesukarannya Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Ruang 3. Kanan bawah 4. Kiri atas Berkemauan untuk bergaul, tapi Kesadaran akan diri susah bergaulnya Mengalami kesukaran dalam Berusaha menarik perhatian tapi penyesuaian diri di lingkungan susah Menyadari kesukaran tersebut Keinginan untuk bergaul besar, 5. Mengubah posisi kertas hanya susah untuk Sukar menempatkan diri di lingkungan mengatakannya. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Interpretasi Ruang 6. Pohon ada di tengah 7.Menggambar lebih dari ruangan satu pohon Orang yang selalu menjaga Selalu butuh kehadiran keseimbangan, orang lain untuk tampil, sehingga banyak sehingga ketergantungan pertimbangan karena takut pada orang lain besar dinilai salah oleh Kepercayaan diri kurang orang lain dan takut tidak diterima oleh lingkungan Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Aspek Interpretasi Baum 1.Kognisi 2. Emosi 3. Sosial Proporsi bagian Posisi ekstrim Produksi daun Shading (ketepatan) Ukuran gambar Hubungan batang ranting Kelengkapan bagian Kualitas garis Hubungan ranting daun Dimensi gambar Proporsi bagian Stembasis Bentuk daun Logika gambar Bentuk mahkota Batang (permukaan) Tumbuhan tambahan Akar menonjol Keberhasilan pada stembasis Kesungguhan menyelesaikan gambar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga House-Tree-Person (HTP) HTP : KARAKTERISTIK TES Menggambarkan kehidupan subjek di rumah dan relasi subjek dengan saudaranya Kombinasi dari tes Rumah, Pohon dan Orang Tes proyeksi Diterapkan pada anak-anak dan orang dewasa Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga HTP : Administrasi Pada kertas A4/HVS Pensil Instruksi : Gambarlah Rumah-Pohon-Orang Observasi Boleh ditambahkan dengan cerita tentang gambar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Makna Masing-masing Gambar Gambar Utama: Rumah Gambar Utama: Pohon Gambar utama: Fokus : Ibu Fokus : Ayah Person/Orang. Makna interpretatif : Makna interpretatif: Fokus: Dirinya/Selfnya, menggambarkan menggambarkan untuk mengetahui tingkat kehidupan sosial, kehidupan vital atau perkembangan individu. terutama peranan hidup dari Makna interpretatif: hubungan/asosiasi subjek dalam hubungan Bagaimana interpersonal subyek dengan orang. dengan kemampuan yang relationship dari individu dimilikinya (bersifat umum ataupun spesifik). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Wartegg Zeichen Test (WZT) Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Pokok Bahasan ❑ Pendahuluan dan Sejarah Singkat ❑ Administrasi ❑ Skoring ❑ Interpretasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Referensi 1. Groth-Marnat, G. (2012). Handbook of Psychological Assessment. 5th edition. New Jersey: John-Wiley and Sons, Inc. 2. Kinget, G.M. (2010). The Drawing Completion Test (8th ed.). New York: Grune & Stratton. 3. Roivainen, E. (2009). A brief history of the Wartegg drawing test. Gestalt Theory, 31, 1, 55-71. 4. Wartegg, E. (2000). Signs of the times. The life and research of a psychodiagnostician [An unpublished manuscript from 1977, in Bernhardt, H. & Lockot, R. (eds.), The History of Psychoanalysis, 95-111. 5. Manual Tes (Laboratorium Psikologi Universitas Airlangga). Pendahuluan dan Sejarah Singkat DIKEMBANGKAN OLEH EHRIG WARTEGG Berawal dari “Phantasie Test” dari penelitian Sender, kemudian dikembangkan oleh Ehrig Wartegg bersama Margaret Kinget pada periode 1920 - 1930. MENGGUNAKAN PRINSIP GESTALT Kepribadian terdiri dari fungsi dasar: (1) emosi, (2) imajinasi, (3) intelektual, dan (4) aktivitas. Struktur kepribadian menjadi tidak seimbang ketika satu atau beberapa fungsi sangat dominan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Konsep Penting STIMULUS DIMAKNAI SECARA GESTALT Cara mempersepsikan, memperlakukan, dan menginterpretasikan stimulus sesuai dengan konsep: ❑ Segala sesuatu dilihat secara utuh dan tidak per elemen ❑ Keteraturan, urutan, kesederhanaan, dan kesimetrisan cenderung dipilih daripada ketidakorganisasian ❑ Prinsip pengorganisasian memengaruhi cara seseorang mempersepsi sesuatu, melihat secara utuh, kemudian menafsirkan sesuai dengan pengalamannya Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Skema Kepribadian Menurut Wartegg Emotion Outgoing Seclusive Imagination Combining Creative Intellect Practical Speculative Activity Dynamic Controlled Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Emotion: Outgoing vs Seclusive OUTGOING Berorientasi ke dunia luar dan mudah berhubungan dengan orang lain. Secara umum mereka ramah, ceria, easy going, dan bebas dari rasa tegang, yang kemudian dapat memfasilitasi mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan. Disisi lain karakter tersebut membuat mereka cenderung flat secara emosi. Perhatian dan minat mereka sangat beragam tapi fluktuatif dan superficial, sehingga akan menghambat efisiensi dan pencapaian mereka. SECLUSIVE Tidak terlalu berorientasi pada dunia luar, cenderung melihat sesuatu hanya dari sudut pandangnya saja, sangat sensitif, dan mudah depresi. Akibatnya, mereka cenderung withdraw dari mimpi-mimpinya, spekulasi dan spiritualitasnya. Pengalamannya berdampak panjang dimana ia suka reflesi dan merenung. Ia suka mengembangkan konflik dan kekhawatiran terhadap sesuatu yang tidak jelas. Namun disisi lain ia bisa sangat interesting pada hal-hal yang sifatnya afeksional. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Imagination :Combining vs Creatives COMBINING Mengambilnya langsung dari lingkungan, mengaturnya sesuai dengan standar tujuan dan menghasilkan bentuk yang sesuai dengan dunia pengalaman inderawi. imajinasi jenis ini dengan demikian pada dasarnya didasarkan pada persepsi dan berorientasi pada realitas yang terlihat. CREATIVE Kehilangan kontak dengan realitas, lebih menyukai bentuk abstrak untuk symbol emosi, filosofi atau sesuatu yang mistis. Sentuhan imaginasi kreatif ini dapat memperkaya kepribadian dan memiliki nilai yang tinggi dalam aktivitas tertentu. Namun dominasi yang jelas dari jenis imajinasi ini cenderung menjadi penghambat penyesuaian dengan kehidupan sehari-hari. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Intellect : Practical vs Speculative PRACTICAL Digerakan oleh persepsi dan observasi, kesadaran penuh, berpikir rapi, sistematik dan mengekspresikan secara langsung kepribadian yang strik, sesuai fakta dan positif. Sangat berorientasi pada fakta, realitas konkrit dan alasan induktif. SPECULATIVE Lebih suka berdasarkan fakta, alasan observasi dan teori untuk praktik. Pada orang dgn kecerdasan di atas rata-rata ia dengan mudah menjadi sangat canggih, suka membuat perbedaan yang bagus dan merancang sistem teoretis yang luas. Pada orang dengan kecerdasan sedang, ia menghadirkan rias intelektual yang agak rasional, tidak praktis, dan agak terasing. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Activity : Dynamic vs Controlled DYNAMIC Pribadi yang mudah masuk ke perusahaan baru, percaya diri, berani dan antusias, mereka mungkin bersemangat atau mereka mudah tersinggung. Mereka memiliki sejumlah besar energi, yang memungkinkan mereka melakukan banyak tugas pada saat yang sama. mereka sering menunjukkan kecenderungan untuk menegaskan diri mereka sendiri dan dorongan besar mereka untuk bertindak kadang-kadang mengambil bentuk pseudo-produktivitas dan komplain. CONTROLLED Ditandai dengan ketegasan keputusan dan konsistensi perilaku. Orang ini dengan hati-hati merencanakan gerakannya sebelum dia melakukannya dan terus merenungkannya setelahnya. Karena kontrol dan kehati-hatian yang ia lakukan, ia biasanya mengembangkan akurasi dan keandalan yang luar biasa, dan karena kegigihannya ia mencapai tujuannya terlepas dari hambatan. Perhatiannya terkonsentrasi dan dia suka ketenangan dan keteraturan. karena itu, perilakunya tampak konsisten, seragam, dan tenang. Namun, konsentrasinya dapat berkembang menjadi fiksasi, kegigihannya dan kendalinya menjadi penghambatan atau keterpaksaan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Administrasi Pada lembar kertas yang sudah Anda terima, terdapat kotak dengan delapan buah segiempat. Tuliskan identitas Anda terelbih dahulu: nama, nomor tes (jika ada), jenis kelamin, usia, dan tanggal tes hari ini. Silakan perhatikan, pada setiap segiempat terdapat suatu tanda tertentu. Tanda-tanda tersebut tidak memiliki arti khusus, namun merupakan bagian dari gambar yang harus Anda buat di dalam masing-masing segiempat. Anda boleh menggambar apa saja yang Anda inginkan dan mulai dari tanda mana saja sesuka Anda. Anda tidak perlu mengikuti urutan seperti susunan segiempat tersebut, namun harap memberikan nomor dan judul pada setiap gambar sesuai dengan urutan sewaktu Anda membuatnya (beri contoh dan jelaskan nomor dituliskan di luar bidang segiempat) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Administrasi (2) Anda hanya diperkenankan menggunakan pensil yang telah dibagikan dan tidak diperkenankan menggunakan alat bantu lainnya. Apakah ada perntanyaan? (setelah semua gambar selesai) Tuliskan keterangan gambar apa yang Anda buat dengan memberi keterangan: - Gambar yang paling Anda sukai dan berikan tanda + - Gambar yang paling Anda tidak sukai dan berikan tanda – - Gambar yang paling mudah Anda buat dan berikan tanda M - Gambar yang paling sulit Anda buat dan berikan tanda S Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Skoring Skoring dilakukan untuk memberikan penilaian kuantitatif terhadap profil kepribadian. Penilaian terhadap gambar didasarkan pada KRITERIA: 1. Scored Criterion (diskor secara kuantitatif di dalam scoring blank) 2. Non Scored Criterion (diskor secara kualitatif, meliputi: FLR, penguatan, tekstur dan fungsi shading, keseluruhan, konteks-isolasi, kejelasan-kekaburan, dan popularitas) – menjadi pertimbangan pemberian skor dan interpretasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Dasar-dasar Skoring (dan Interpretasi) 1. Perseptif-asosiatif >> STIMULUS-DRAWING RELATION 2. Asosiatif-proyektif >> CONTENT 3. Aktif-ekspresif >> EXECUTION Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Stimulus Drawing Relation (SDR) 1. Setiap stimulus mempunyai karakter alamiah yang mengekspresikan suatu kualitas tertentu dan mengaktivasi respons psikologis tertentu 2. SDR adalah hubungan antara gambar yang dihasilkan dengan kualitas stimulus 3. Nilai ekspresif dari stimuli ini dipakai sebagai alat untuk mengetahui bagaimana seorang individu mempersepsikan, merasakan, dan mengasosiasikan suatu objek 4. Kemampuan untuk mengintegrasikan stimuli menjadi indikasi afinitas atau insensibilitas Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Kualitas Setiap Stimulus Stimulus 1 (titik) Mempunyai sifat kecil, ringan, kebulatan dan sentralitas. Letaknya yang ditengah mudah menarik perhatian, tetapi sering diabaikan oleh individu yang kurang sensitif Stimulus 2 (garis bergelombang) Menunjukkan sesuatu yang hidup, bergerak, lepas. Kualitas ini memerlukan integrasi pada sesuatu yang organis atau dinamis Stimulus 3 (tiga garis vertikal yg smk memanjang) Menunjukkan kualitas kekakuan, keteraturan dan progression. Stimulus ini juga bs menimbulkan organisasi yang dinamis dan perkembangan yang bertahap. Stimulus 4 (kotak hitam) Menunjukkan kualitas inorganis, tidak bergerak/statis, berat, padat, masif. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Kualitas Setiap Stimulus Stimulus 5 (dua garis yang bertentangan) Menunjukkan konflik dan dinamik, mengarahkan pada sesuatu yang bersifat teknis atau konstruktif Stimulus 6 (garis vertikal dan horisontal) Menunjukkan kualitas rigid dan sederhana. Kedua garis tersebut membutuhkan perencanaan untuk menyelesaikannya. Stimulus 7 (titik2x membentuk ½ lingkaran) Menunjukkan kualitas halus, supel dan tidak dapat diolah dengan cara yang kasar atau sembarangan Stimulus 8 (garis lengkung yang luas) Mempunyai kualitas kebulatan, fleksibilitas, mengarahkan pada sesuatu yang bersifat organis, animate atau inanimate Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Kualitas Stimulus Stimulus dapat dibagi : 1. Organis atau feminim : 1,2,7,8 2. Teknik konstruktif atau maskulin : 3,4,5,6 SDR ditunjukkan dari isi dan cara menggambar Tendensi diagnostik (lihat Kinget tabel 1a dan 1b [terj: Azwar] hal 12-13) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Contoh Skoring dan Interpretasi SDR Kualitas Nomer Afinitas Insensibilitas Interpretasi Stimulus Stimulus Stimulus 3 - ✔ Penampakan kepribadian Mekanik maskulin Predominasi fungsi-fungsi kesadaran Keluguan 4 ✔ - 5 ✔✔✔ - 6 ✔✔ - Content dan Execution ❑ Skoring content dan execution memerlukan pemahaman dan ketekunan karena banyaknya aspek yang perlu diobservasi dan diskor dari gambar ❑ Sebagian dari aspek kriteria skoring akan diperkenalkan dalam kelas, sedangkan sebagian yang lain dapat dipelajari secara mandiri melalui sumber-sumber referensi yang kredibel (disarankan merujuk pada Kinget (2010) dan material dalam lab) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Skor Kriteria Tanda silang (x) untuk skor kriteria dapat diberikan antara 1-3 tanda silang dalam setiap kotak 1: LEMAH (Jika kriteria tersebut ada dalam gambar, tetapi dari segi dimensi atau terkesan secara keseluruhan agak samar) - X 2 : KUAT (Jika kriteria tersebut nyata ada dalam gambar, signifikan dari segi dimensi ataupun cukup mewarnai keseluruhan gambar) - XX 3 : SANGAT KUAT (Jika kriteria tersebut sangat menonjol dalam gambar) - XXX ½ ( / ) : nilai intensitas tengah untuk meningkatkan akurasi atau kriteria tidak cukup adekuat untuk diberi poin penuh (menimbulkan keragu-raguan) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Skoring ❑ Kedelapan gambar perlu dilihat apakah mengandung kriteria seperti dalam tabel Scoring Blank ❑ Misalnya, apakah ada inanimate nature dalam gambar 1, 2, 3, dst… ❑ Jika tidak ada, skip ke gambar dan kriteria berikutnya ❑ Jika ada kriteria dalam gambar, diberilah tanda silang (x) dalam kotak dimaksud. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Skoring (2) ❑ Setiap kotak dalam tabel diisi skor (tanda silang, X), termasuk yang diskip karena tidak ada kriteria dalam gambar diberikan tanda strip (-) sebagai tanda bahwa gambar telah diskoring ❑ Semua tanda silang dalam satu kriteria kemudian dijumlahkan, ditulis dalam ‘total score’ ❑ Pada akhirnya, setiap kriteria akan mempunyai sebuah total score, beri keterangan nol (0) untuk kriteria yang kosong jika memang tidak ditemukan criteria tersebut dalam kedelapan gambar. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Skoring (3) ❑ Semua total score dipindahkan ke bagian bawah, yaitu di grafik atau Interpretation Blank. ❑ Setiap total score ditulis disebelah kriteria di bagian heading grafik ❑ Semua total score pada kolom yang sama kemudian dijumlahan, lalu tuliskan penjumlahannya di kotak kecil di sisi kanan atas tiap kolom. ❑ Angka tersebut kemudian dipindahkan sebagai sebuah titik dalam grafik di bawahnya ❑ Pada akhirnya akan ada delapan titik yang kemudian dihubungkan dengan garis, sebagai psikogram dari subjek. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Tahap-tahap Interpretasi ❑ Lengkapi tabulasi tingkat adekuasi respon ❑ Lengkapi tabulasi ‘centang-an’ kriteria dari tiap gambar ❑ Ikuti cara penjumlahannya, serta dapatkan grafiknya ❑ Profiling kepribadian Emotion (outgoing-seclusive) Imagination (combinative-creative) Intellect (practical-speculative) Activity (dynamic-controlled) ✔ Individualisasi diagnosis, dari sekuens pengerjaan, komentar, observasi perilaku subjek, dll. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ ANALISIS CONTENT R STRUKTUR PENYESUAIAN 1 Penyesuaian diri di lingkungan baru 2 Kontak interpersonal/ respon emosi 3 Ambisi dengan target lingkunga 4 Konflik dengan kecemasan 5 Dobrakan/ Resiliensi 6 Akal sehat awam 7 Perasaan 8 Sosialisasi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ ARCHETYPUS (STRUKTUR BAKAT) Stimulus 1: (+) (-) Permulaan pusat : Menempatkan diri dengan Labil, suggestible, menyebar awal sesuatu, pasti, punya prinsip tapi tak pasti penempatan diri Stimulus 2 : (+) (-) Bakal hidup : Tanggap, responsif, hangat, Pasif, dingin, tertutup, Penyesuaian, afektifitas, terbuka, ekstrovert selektif kontak/relasi Stimulus 3 : (+) (-) Kenaikan: Terarah, ingin maju, high Tidak punya arah, depresif, keluasan hasrat/ambisi, achiever cita-cita sempit punya tujuan Stimulus 4 : (+) (-) Menghadapi Dikuasai kesadaran, Mengabaikan, ragu-ragu, tekanan/dosa/gagal/ rasional, terkendali emosional, melamun konflik resolusi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ ARCHETYPUS (STRUKTUR BAKAT) Stimulus 1: (+) (-) Permulaan pusat : Menempatkan diri dengan Labil, suggestible, menyebar awal sesuatu, pasti, punya prinsip tapi tak pasti penempatan diri Stimulus 2 : (+) (-) Bakal hidup : Tanggap, responsif, hangat, Pasif, dingin, tertutup, Penyesuaian, afektifitas, terbuka, ekstrovert selektif kontak/relasi Stimulus 3 : (+) (-) Kenaikan: Terarah, ingin maju, high Tidak punya arah, depresif, keluasan hasrat/ambisi, achiever cita-cita sempit punya tujuan Stimulus 4 : (+) (-) Menghadapi Dikuasai kesadaran, Mengabaikan, ragu-ragu, tekanan/dosa/gagal/ rasional, terkendali emosional, melamun konflik resolusi Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ ARCHETYPUS (STRUKTUR BAKAT) 2 Stimulus 5: (+) (-) Daya dobrak/ perlawanan/ Aktif, decesive, berkemauan Pasif, indecesive, terserah, ketabahan/ vitalitas kuat mengikuti arus Stimulus 6 : (+) (-) Berstruktur, terintegrasi, Akal sehat kuat, bisa Naif, memandang dari frame pengendalian rasional menyatukan frame yang spesifik Stimulus 7 : (+) (-) Sensitivitas, kehalusan Sensible, empati, bersedia Kasar, datar, sekenanya, tidak perasaan, peduli dengan menyelami orang lain mendalam orang lain Stimulus 8 : (+) (-) Ikatan dan lindungan sosial Harmonis, dapat berpartisipasi, Tidak harmonis, menyendiri, dewasa kekanakan Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ ANALISIS KUALITATIF ASPEK GRAFIS INTERPRETASI Tr : Antrieb Gambar penuh, garis lebar Menunjukkan dorongan afektif E : Empfindung Tekanan lemah, kosong, shading Vitalitas lemah, sensitif A : Aufgeschlossenheit Gambar bulat, asimetri, ekspan Extrovert I : Innerlichkeit Gambar kecil, menjauhi pinggir Kedudukan diri introvert Gt : Geltungstreben Garis menyolok, tebal Hasrat ingin unggul/ dominan W : Willensgerichkeit Tekanan pasti, terarah, lurus-lurus Arah kemauan menetap F : Willensfestigkeit Gambar tertutup, kontur, frame Kepastian kemauan N : Nuchterneit Garis lurus, bersiku, simetris Mengutamakan daya pikir G : Genawigkeit Berstruktur, perpektif, telaten Menunjukkan ketelitian Gs : Geistigkeit Simbol relegi Kehidupan rohaniah Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi ❑ INSENSIBILITAS VS AFINITAS STIMULUS NOMOR (-) (+) Mekanikal 3,4,5,6 Lemah emosional, tidak realistis Maskulin, sadar, to the poin Kompleks 3,5,6,7 Tidak dinamis, tidak terorganisir Kontruktif, terorganisir Lurus 3,5,6 Ketidaksadaran, inkonsisten Teguh, sungguh2, kompulsif Berorientasi 3,5 Kurang asertif, segan, tenang Dorongan vital, yakin diri, semangat Dinamik 5 Sederhana, menghindari konflik Waspada, ambisi, nekad, kompetitif Kecil 1.7 Serampangan, tidak telaten Peka, detil, teliti, kompulsif Organik 1,2,7,8 Feminim, peka, adaptif Emosi tumpul, jauh dari kehidupan Sederhana 1.2.4.8 Santai, cerah pikiran Rumit, tegang, njelimet Lengkung 2,7,8 Lancar, luwes, simpatik Keras, kaku, over Lepas 1,2 Riang, luwes, spontan Terbatas, kaku Statik 4 Konsisten, realitas Sensible, tidak stabil Besar 8 Problem penyesuaian Terbuka, hangat, lembut Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Teknis Interpretasi Interpretasi Urutan 1.2.3.4.5.6.7.8 : Pengendalian ketat, kurang fleksibel 7.5.3.1.8.6.2.4 : Labil, tidak terkendali, tidak terarah 8.7.6.5.4.3.2.1 : Oposisional, kepala batu 8.1.2.3.5.4.6.7 : Teratur, happy life Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga CONTENT DAN EXECUTION (dapat dipelajari lebih lanjut secara mandiri untuk memahami masing-masing kriteria) *lihat file PPT: Content_Execution_WZT TERIMA KASIH TES RAVEN Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Raven’s Progressive Matrices Didasari teori faktor Spearman: dalam menjalankan fungsi kognitif memerlukan faktor umum (g factor) dan faktor spesifik (s factor) Mengacu pada konsep Spearman tentang eduction of relation (kemampuan untuk menemukan suatu hubungan dasar yang berlaku di antara dua hal) Selain itu juga mengacu pada konsep eduction of correlates (kemampuan untuk menerapkan hubungan dasar yang telah ditemukan dalam eduction of relation pada situasi baru) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Raven’s Progressive Matrices Raven menyatakan bahwa PM ini adalah tes kejelasan pengamatan dan tingkat perkembangan intelektual Tes ini memungkinkan untuk menggali perbedaan antara kapasitas individu untuk berpikir produktif dan ingatannya Dengan melihat stimulusnya, dan waktu yang dapat tak terbatas maka tes ini dapat digunakan untuk memperoleh gambaran kapasitas individu dalam aktivitas intelektual Selain faktor g, PM juga mengandung faktor yang mengukur bakat keruangan, penalaran induktif, ketepatan perseptual (Cronbach, 1988). Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Isi Tes Soal tes ini terdiri dari suatu set matriks atau susunan bagian dari suatu desain/corak dalam urutan berdasarkan baris dan lajurnya Pada setiap soal terdapat suatu bagian yang dihilangkan pada ujung kanan dari desain tersebut Tugas subyek adalah memilih bagian yang hilang dari sejumlah alternatif jawaban yang tersedia Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Isi Tes Soal-soal disusun dengan tingkat kesulitan bertambah, oleh karenanya disebut “progressive” Soal yang mudah hanya mengukur ketepatan dalam diskriminasi, sedangkan soal yang lebih sulit melibatkan kemampuan analogi, permutasi, pergantian pola serta hubungan logis lainnya Jadi, PM ini berusaha mengukur kemampuan berpikir non verbal dalam simbol abstrak Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Variasi Bentuk Tes CPM (Coloured Progressive Matrices) Untuk anak-anak yang lebih muda atau kelompok khusus yang tidak sesuai dites dengan SPM karena berbagai alasan. CPM ini memiliki norma persentil bagi anak usia 5,5 hingga 11,5 tahun. Ada juga norma tambahan bagi orang tua berusia 60-89 tahun dan bagi individu tuna grahita. SPM (Standard Progressive Matrices) Distandarisasikan untuk sampel di Inggris yang terdiri dari anak usia 6 - 16 tahun. APM (Advanced Progressive Matrices) Tes ini dikembangkan bagi remaja dan orang dewasa yang memiliki kemampuan di atas rata- rata. Norma persentilnya bagi usia 11,5 hingga 14 tahun, dan usia 20, 30 dan 40 tahunan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga CPM Tes ini terdiri dari 3 set (A, AB, B) yang masing-masing terdiri dari 12 soal. Batas waktu CPM adalah 25 menit Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga SPM Tes SPM digunakan secara individual atau klasikal dan waktu penyajian yang dibutuhkan 30 menit. Tes SPM memuat 60 soal yang didalamnya terbagi menjadi lima seri yaitu seri A, B, C, D dan E. Setiap seri terdiri dari 12 soal yang berbentuk gambar-gambar. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga APM Batasan waktu (selama 40 menit), untuk mengukur kecepatan dan ketetapan kemampuan intelektual. APM terdiri atas dua bagian. Bagian I terdiri dari 12 soal, sedangkan bagian II terdiri dari 36 soal. Biasanya tes ini dipergunakan untuk subyek yang berusia di atas 11 tahun. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Catatan administrasi tes… Pada anak-anak, biasanya LJ dipegang oleh psikolog & buku soal oleh subyek. Pengisian dilakukan oleh psikolog, berdasarkan jawaban yang diberikan subyek Administrasi pada anak-anak perlu dipastikan paham cara pengerjaannya (nomer 1,2,3 bisa jadi contoh percobaan) Cek optimalisasi hasil tes pada CPM -> tarik garis diagonal dari nomer 12 (set A) ke nomer 1 (set B). Jika kesalahan lebih banyak terjadi di area bawah garis diagonal, maka hasil tes dianggap sudah optimal (kesalahan banyak terjadi di area yang semakin sulit) Dapat dikerjakan secara work limit ataupun time limit Skor BENAR=1, SALAH=0 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Level IQ RAVEN Level/ Kategori Golongan I Intellectually Superior II Definitely Above he Average in Intellectual Capacity III Intellectually Average IV Definitely Below the Average in Intellectual Capacity V Intellectually Defective Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH TES BINET Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Gasal 2024/2025 Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Materi yang dipelajari : TEORI & KONSEP SEJARAH ADMINISTRASI SKORING INTERPRETASI Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Alfred Binet (1857-1911) The “father” of intelligence testing 1904: Binet mendapat tugas dari pemerintah Perancis untuk melakukan screening/identifikasi terhadap siswa-siswa yang berpotensi mengalami masalah akademis, sehingga membutuhkan kelas pendidikan khusus "tes inteligensi yang pertama" Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Konsep inteligensi menurut Binet Inteligensi merupakan kemampuan untuk menilai (judgement), memahami (comprehension), berpikir logis (reasoning), serta menyesuaikan diri (adapt). Oleh karenanya, Binet berasumsi bahwa inteligensi dapat diukur melalui tugas-tugas yang menggunakan penalaran dan pemecahan masalah bukan pada ketrampilan Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Prinsip utama dalam tes Binet ❖ Inteligensi berkembang seiring dengan usia, oleh karenanya perbedaan inteligensi akan ditentukan usia individu (age differentiation) ❖ Binet menyusun tugas-tugas yang dapat diselesaikan oleh 2/3 – 3/4 anak pada kelompok usia tertentu ❖ Inteligensi merupakan satu kemampuan mental yang bersifat umum, bukan kemampuan yang terpisah (general mental ability) ❖ Inteligensi dapat ditunjukkan oleh satu skor Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga Binet mana yang kita pelajari? STANFORD – BINET INTELLIGENCE SCALE FORM L – M Baca buku manual Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI Persiapan tes: ❖ Kenalilah alat tes Anda…!!! ❖ Menyusun isi kotak SB sedemikian rupa sehingga memudahkan penyajian ❖ Tidak disarankan MENGHAFAL SELURUH ISI petunjuk/instruksi, tetapi harus PAHAM petunjuk tes ❖ Stop watch diharapkan tidak terlalu bising ❖ Alat tulis dan lembar catatan untuk observasi tes Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan ❖ Prinsip Penyajian Tes: ❖ Dimulai pada tingkat usia yang sesuai dengan: ❖ Usia kronologis anak ❖ Perkiraan kemampuan anak ❖ Bina dan pelihara rapport dengan anak, sehingga usaha yang dikeluarkan oleh anak dapat maksimal. Amati, bedakan dan catat respon saat anak diam atau “tidak tahu”, karena sungguh2 tidak tahu atau sebab lain Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan Prinsip Penyajian Tes: Jawaban-jawaban harus di-skor secara tepat Skoring dilakukan selama penyajian karena langkah-langkah selanjutnya tergantung pada kesuksesan merespon item-item yang telah disajikan. Skoring tidak boleh ditunda, harus dilakukan pada saat itu juga Sambil membuka buku soal, tester harus membuka buku kunci jawaban untuk melakukan skoring langsung Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan Prinsip Penyajian Tes: Bolehkah mengulang pertanyaan? Boleh, dengan kondisi : - tester salah pengucapan - bila anak kurang mendengarkan/ tidak mengerti pertanyaan - tidak dilakukan untuk tes memori - Contoh: “Apa artinya Mars?” anak menjawab, “Perhiasan” Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan Probing (pendalaman jawaban) perlu dilakukan : ❖ Untuk jawaban2 yang meragukan (contoh lihat di buku manual terutama pada tes perbendaharaan kata, keanehan verbal, kata abstrak ❖ Jika tester salah mengajukan pertanyaan/ melakukan kesalahan, maka harus menggunakan TES PENGGANTI ❖ TES PENGGANTI hanya ada satu dalam setiap tahunnya ❖ TESTER HATI-HATI dalam mengadminstrasikan tes Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan ❖ Administrasi harus mengikuti prosedur standar, usahakan item tes diberikan secara urut dan persis dengan buku manual, kecuali kondisi tertentu ❖ Urutan pemberian aitem2 tes sudah diatur sedemikian rupa sehingga menghindari kebosanan pada anak-anak. ❖ Pentingnya prosedur standar sedikit perubahan yang tidak disengaja/disengaja, seperti mengganti kalimat, menghilangkan sebagian petunjuk, atau menambah keterangan lebih lanjut dapat merubah tingkat kesukaran item (terkait dengan validitas) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 1 3 ADMINISTRASI lanjutan ❖ Pelaksanaan tes: ❖ Menghitung usia kronologis (untuk menentukan tawal level usia yang akan disajikan) ❖ Turun satu level dari usia kronologis ❖ Tes kemudian dilakukan secara urut ke level usia di belakang/depannya hingga menemukan basal dan ceiling ❖ Basal :level usia dimana testee menjawab semua soal dengan benar,tepat sebelum ia melakukan kesalahan jawaban pada level usia tertentu ❖ Ceiling: level usia dimana testee tidak dapat menjawab seluruh soal dengan benar Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga ADMINISTRASI lanjutan HARUS diperoleh BASAL & CEILING Jika BASAL tidak diperoleh, maka mundur ke level USIA sebelumnya Jika CEILING tidak diperoleh, maka harus diganti dengan tes lain -> SB tidak sesuai bagi orang dengan tingkat Inteligensi GENIUS Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BASAL adalah… Basal merupakan tahun dimana menjadi batas terendah kemampuan seseorang untuk dianggap mampu menjawab soal dengan benar. Umur Basal tidak ditulis dengan angka namun ditulis dengan BASAL. Pada kondisi BASAL tersebut dapat diasumsikan bahwa semua item akan dijawab dengan benar/mendapat skor plus (+) sebelum terjadi KESALAHAN YANG PERTAMA. Jika basal tidak diperoleh, pengujian akan kembali ke tahun yang lebih rendah secara berurutan hingga basal ditetapkan. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga CEILING adalah… Ceiling ditentukan ketika seseorang tidak dapat menjawab semua soal di dalam satu tahun tertentu dengan benar. Skor di tahun tersebut SEMUANYA SALAH atau tidak memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan sehingga mendapatkan nilai minus (-). Ceiling perlu memperhatikan skor sebelumnya (pada item yang sama, contoh : perbendaharaan kata) sehingga memungkinkan terjadi CEILING SEMU. Jika terjadi ceiling semu, tes harus dilanjutkan ke tahun berikutnya hingga diperoleh CEILING sebenarnya. Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga DON’T DO THESE … Tidak melakukan observasi selama pelaksanaan tes Tidak mengisi tanda minus (-) dan plus (+) pada lembar jawaban Langsung memberi skor pada soal-soal yang ditolak testee (mis. “nggak tahu”, “nggak suka soalnya”) perlu dilakukan probing Tergesa-gesa dalam menyajikan tes Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 1 5 DON’T DO THESE … Menghentikan tes saat testee gagal 5 dari 6 subtes pada tahun tertentu 🡺 Disini berarti tester langsung “menuduh” testee tidak bisa menjawab subtes 6 padahal belum tentu testee tidak mampu menjawab Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga 1 5 DO THESE … Tunda tes saat anak sedang lapar, lelah mengantuk Menggunakan meja kursi yang proporsional dengan tubuh anak Hindari “penonton” (missal orangtua atau teman) di tempat pelaksanaan tes Selalu menjaga motivasi anak Kemungkinan menyajikan tes tidak sesuai urutan (untuk tester yang sudah terampil dan berpengalaman) Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga SKORING: melakukan perhitungan MENTAL AGE (MA), lalu pertemukan MA dengan CRONOLOGICAL AGE (CA) IQ (tabel) Contoh penghitungan MA : Anak usia (CA) 4 tahun 0 bulan Tingkat Jml tes yg Kredit bln Jml Kredit thn usia berhasil bulan per item III 6 (BA) - 3 - III-6 5 1 - 5 3/11/15 Primatia Yogi Wulandari 14 IV 3 1 - 3 IV-6 2 1 - 2 V 2 1 - 2 VI 1 2 - 2 INTERPRETASI Berdasarkan usia mental anak Mempertimbangkan hasil observasi Klasifikasi IQ 140 Keatas Very Superrior 120 – 139 Superior 110 – 119 Rata-rata Atas (High average) 90 – Normal atau Rata-rata 109 Rata-rata bawah (Low average) 80 – 89 Borderline defective 70 – 79 Cacat mental (mentally devective) 69 ke-bawah Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga BINETGRAM Program Profesi Psikologi Universitas Airlangga TERIMA KASIH Inventory untuk Screening Kesehatan Mental Mata Kuliah Asesmen dan Intervensi Latar Kesehatan Semester Gasal 2024/2025 Beck Depression Inventory (BDI) Beck Depression Inventory (BDI) v Beck Depression Inventory (BDI) adalah salah satu alat penilaian yang paling dikenal dan banyak digunakan untuk mengukur tingkat depresi. Dikembangkan oleh Aaron T. v Beck, seorang psikiater Amerika yang juga dikenal sebagai salah satu pionir terapi kognitif, BDI telah menjadi alat penting dalam psikologi klinis sejak diperkenalkan pada tahun 1961. PENGEMBANGAN Awal Pengembangan (1961): Ø Beck mengembangkan BDI berdasarkan observasinya terhadap pasien depresi dan pola berpikir mereka. Ia mengidentifikasi bahwa pasien dengan depresi cenderung memiliki pola pikir negatif yang konsisten, termasuk penilaian diri yang rendah, pesimisme, dan perasaan putus asa. Ø BDI awalnya terdiri dari 21 item yang dirancang untuk mencerminkan gejala umum depresi, seperti kesedihan, perasaan bersalah, kehilangan minat, dan perubahan pola tidur. PENGEMBANGAN Pengembangan Lanjutan: Ø BDI-II (1996): Versi kedua dari BDI diperkenalkan sebagai respons terhadap kriteria diagnostik baru yang tercantum dalam DSM-IV (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders). Ø BDI-II memperbarui dan merevisi beberapa item untuk mencerminkan lebih baik gejala depresi, termasuk perubahan dalam pola tidur dan nafsu makan. Ø BDI-II mempertahankan format 21 item, tetapi beberapa pernyataan diperbarui untuk lebih relevan dengan pemahaman modern tentang depresi. TEORI § Teori Kognitif Depresi: BDI didasarkan pada teori kognitif yang dikembangkan oleh Beck, yang menyatakan bahwa depresi adalah hasil dari pola pikir negatif dan distorsi kognitif. § Menurut Beck, individu yang depresi cenderung memiliki skema kognitif negatif yang mempengaruhi cara mereka menafsirkan pengalaman hidup mereka. § Triad Kognitif: Salah satu konsep inti dalam teori ini adalah "triad kognitif," yang melibatkan pandangan negatif tentang diri sendiri, dunia, dan masa depan. BDI dirancang untuk mengukur tingkat keparahan dari pola pikir negatif ini. VALIDITAS & RELIABILITAS Ø Studi oleh Ginting et al. (2013): Penelitian ini mengevaluasi BDI-II (versi kedua dari BDI) pada populasi mahasiswa di Indonesia. Hasilnya menunjukkan koefisien alpha Cronbach sebesar 0,88, yang menunjukkan reliabilitas internal yang sangat baik. Ø Studi oleh Halimah et al. (2018): Dalam penelitian yang melibatkan pasien dengan penyakit kronis di rumah sakit, BDI-II juga menunjukkan reliabilitas yang baik dengan koefisien alpha sebesar 0,85. VALIDITAS & RELIABILITAS Ø Studi oleh Ginting et al. (2013): Validitas konstruk BDI-II diukur dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori. Hasilnya menunjukkan bahwa struktur faktor BDI-II konsisten dengan yang ditemukan dalam studi di negara lain, dengan sebagian besar item menunjukkan loading faktor yang kuat pada dimensi depresi. Ø Ini menunjukkan bahwa BDI-II secara valid mengukur konsep depresi dalam konteks Indonesia. ADMINISTRASI v BDI-II terdiri dari 21 pernyataan yang setiapnya memiliki empat pilihan jawaban, yang berkisar dari 0 (tidak ada gejala) hingga 3 (gejala berat). v Responden diminta untuk memilih pernyataan yang paling sesuai dengan perasaan mereka selama dua minggu terakhir. v Skor total dihitung dengan menjumlahkan skor dari semua item, dengan kisaran skor total 0 hingga 63. Skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat depresi yang lebih berat. v BDI biasanya digunakan sebagai alat skrining untuk mendeteksi adanya depresi dalam setting klinis, serta untuk memantau perubahan dalam tingkat depresi selama terapi. SKORING Skor akhir kemudian digunakan untuk mengkategorikan tingkat keparahan depresi: v 0–13: Tidak ada depresi v 14–19: Depresi ringan v 20–28: Depresi sedang v 29–63: Depresi berat Beck Anxiety Inventory (BAI) PENGEMBANGAN Ø Beck Anxiety Inventory (BAI) dikembangkan oleh Aaron T. Beck, pada tahun 1988. Ø Beck melakuka kajian pada prevalensi gangguan kecemasan dan pentingnya membedakan kecemasan dari depresi dalam diagnosis klinis, Beck mengembangkan BAI untuk menilai gejala kecemasan secara spesifik. PENGEMBANGAN v BAI terdiri dari 21 item yang menilai berbagai gejala fisik dan kognitif yang berhubungan dengan kecemasan. v Instrumen ini dikembangkan dengan fokus pada geja

Use Quizgecko on...
Browser
Browser