UAS Fisika Dasar IA 2023/2024 (Shift 2) Institut Teknologi Bandung PDF

Document Details

Uploaded by Deleted User

Institut Teknologi Bandung

2024

Institut Teknologi Bandung

Tags

physics fundamental mechanics energy university exam

Summary

This is a physics past paper from Institut Teknologi Bandung, covering topics such as kinetic energy, potential energy, and oscillations, for the 2023-2024 academic year.

Full Transcript

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia SOAL & SOLUSI UJIAN II FISIKA DASAR IA (FI-1101) SEMESTER 1, TAHUN 2...

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI FISIKA Jl. Ganesha No 10 Bandung 40132 Indonesia SOAL & SOLUSI UJIAN II FISIKA DASAR IA (FI-1101) SEMESTER 1, TAHUN 2023/2024 RABU, 6 Desember 2023, PUKUL 13.00 - 15.00 WIB (Shift-2) Petunjuk: gunakan konstanta gas 𝑅 = 8,31 J/mol βˆ™ K dan besar percepatan gravitasi g = 10 m/s2 1. Sebuah bola pejal dengan momen inersia 𝐼 = 2π‘šπ‘… 2 ⁄5 bermassa 1,4 kg dan jari-jari 10 cm menggelinding murni pada bidang miring dengan sudut kemiringan 30Β°. Bola tersebut dilepaskan dari keadaan diam dari ketinggian vertikal 2 meter dari bagian dasar bidang miring. a. Tentukan perubahan energi kinetik total bola tersebut setelah ketinggiannya turun sejauh 1 meter. b. Tentukan berapa energi kinetik translasi bola tersebut setelah ketinggiannya turun sejauh 1,4 meter. c. Tentukan berapa energi kinetik rotasi bola tersebut setelah ketinggiannya turun sejauh 2 meter. SOLUSI a. Perubahan energi kinetik total bola tersebut sama dengan perubahan energi potensial gravitasi setelah turun sejauh 1 meter: Δ𝐸𝑃 = π‘šπ‘”Ξ”β„Ž = (1,4 kg)(10 m/s 2 )(1 m) = 14 J 1 1 2 b. Energi kinetik total πΎπ‘‘π‘œπ‘‘ = 2 π‘šπ‘£ 2 + 2 πΌπœ”2 dengan πœ” = 𝑣/𝑅 dan 𝐼 = 5 π‘šπ‘… 2 1 2 maka πΎπ‘‘π‘œπ‘‘ = (1 + 𝛽) π‘šπ‘£ 2 = (1 + 𝛽)𝐾𝑇 dengan 𝛽 = 2 5 Dengan menggunakan hukum kekekalan energi antara titik awal dan titik akhir: 𝐸𝑃 + 𝐾𝑅 + 𝐾𝑇 = 𝐸𝑃 + πΎπ‘‘π‘œπ‘‘ = konstan (𝐸𝑃 + πΎπ‘‘π‘œπ‘‘ )𝑓 = (𝐸𝑃 + πΎπ‘‘π‘œπ‘‘ )𝑖 π‘šπ‘”β„Žπ‘“ + πΎπ‘‘π‘œπ‘‘,𝑓 = π‘šπ‘”β„Žπ‘– + 0 (1 + 𝛽)𝐾𝑇 = π‘šπ‘”(β„Žπ‘– βˆ’ β„Žπ‘“ ) π‘šπ‘”(β„Žπ‘– βˆ’ β„Žπ‘“ ) π‘šπ‘”(Ξ”β„Ž) (1,4 kg)(10 m/s2 )(1,4 m) 𝐾𝑇 = = = = 14 J (1 + 𝛽) (1 + 𝛽) (1 + 2/5) c. Untuk keadaan ini berlaku: 1 π‘šπ‘”(β„Žπ‘– βˆ’ β„Žπ‘“ ) 𝐾𝑇 = π‘šπ‘£π‘“2 = 2 (1 + 𝛽) Sehingga 2𝑔(β„Žπ‘– βˆ’ β„Žπ‘“ ) 2𝑔(Ξ”β„Ž) 2(10 m/s 2 )(2 m) 200 𝑣𝑓2 = = = = (m/s)2 (1 + 𝛽) (1 + 𝛽) (7/5) 7 Energi kinetik rotasi: 𝛽 1 2 1 1 200 𝐾𝑅 = π‘šπ‘£π‘“2 = βˆ™ π‘šπ‘£π‘“2 = π‘šπ‘£π‘“2 = (1,4 kg) ( (m/s)2 ) = 8 J 2 2 5 5 5 7 2. Sebuah benda dengan massa 0,600 kg terhubung pada pegas dengan konstanta pegas 60,0 N/m. Sistem benda-pegas tersebut berosilasi dan pada waktu 𝑑 = 0, benda memiliki laju maksimum sebesar 20,0 m/s dan sedang bergerak ke kiri. Persamaan simpangan balok memenuhi fungsi sebagai berikut: π‘₯ = π‘₯π‘š cos(πœ”π‘‘ + πœ™0 ). a. Tentukan frekuensi angular dan amplitudo osilasi tersebut. b. Tentukan posisi balok ketika energi kinetik tiga kali energi potensialnya. c. Tentukan interval waktu minimum yang diperlukan benda untuk bergerak dari π‘₯ = 0 ke π‘₯ = 1,00 m. SOLUSI: a. Frekuensi angular dan amplitudo osilasi. π‘₯ = π‘₯π‘š cos(πœ”π‘‘ + πœ™0 ) maka 𝑣 = βˆ’π‘₯π‘š sin(πœ”π‘‘ + πœ™0 ) Pada 𝑑 = 0 Ο€ 𝑣 = βˆ’π‘₯π‘š πœ”sin(πœ™0 ) = βˆ’π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  maksimum dengan πœ™0 = 2 Maka, Ο€ π‘₯ = π‘₯π‘š cos (πœ”π‘‘ + ) 2 Atau π‘₯ = βˆ’π‘₯π‘š sin(πœ”π‘‘) π‘˜ 50 N/m πœ”=√ =√ = 10 s βˆ’1 π‘š 0,5 kg Lalu π‘£π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = π‘₯π‘š πœ” 20 m/s = π‘₯π‘š (10 sβˆ’1 ) π‘₯π‘š = 2 m b. posisi dalam gerak tersebut dimana energi kinetik tiga kali energi potensial 1 1 3𝐸𝑃 = 𝐸𝐾 β†’ 3 ( π‘˜π‘₯ 2 ) = π‘šπ‘£ 2 2 2 1 2 1 2 1 2 π‘šπ‘£ + π‘˜π‘₯ = π‘˜π΄ 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 ( π‘˜π‘₯ ) + π‘˜π‘₯ = π‘˜π΄ 2 2 2 1 π‘₯ = Β± 𝐴 = Β±1 m 2 c. interval waktu minimum yang diperlukan agar partikel bergerak dari π‘₯ = 0 ke π‘₯ = 1,00 m π‘₯ = (βˆ’2 m)sin [(10 s βˆ’1 )𝑑] Atau dalam bentuk cosinus Ο€ π‘₯ = (2 m)cos((10 sβˆ’1 )𝑑 + 90Β°) = (2 m)cos ((10 sβˆ’1 )𝑑 + ) 2 Partikel di π‘₯ = 0 saat t= 0 β†’ 10𝑑 = πœ‹ s 1 Pada π‘₯ = 1 m β†’ βˆ’ 2 = sin [(10 sβˆ’1 )𝑑] dengan solusi πœ‹ (10 s βˆ’1 )𝑑 = βˆ’ 6 βˆ’1 πœ‹ (10 s )𝑑 = πœ‹ + 6 Maka waktu minimum πœ‹ 10βˆ†π‘‘ = s 6 πœ‹ βˆ†π‘‘ = s = 0,0524 s 60 3. Dua gelombang menjalar memiliki frekuensi sudut yang sama yaitu πœ” = 10πœ‹ rad⁄s, amplitudo dan juga panjang gelombang yang sama. Gelombang pertama merambat ke arah π‘₯ positif sedangkan gelombang kedua merambat ke arah π‘₯ negatif. Grafik simpangan gelombang pertama terhadap posisi pada saat 𝑑 = 0 diberikan oleh grafik di samping. a. Tentukan persamaan simpangan gelombang 𝑦1 (π‘₯, 𝑑) dan 𝑦2 (π‘₯, 𝑑) dalam fungsi cosinus. b. Tentukan laju rambat kedua gelombang tersebut. Kedua gelombang tersebut bersuperposisi dan kemudian membentuk gelombang berdiri. c. Tentukan amplitudo gelombang berdiri di posisi π‘₯ = 3⁄4 m dan jarak antara dua buah simpul yang berurutan. SOLUSI: a. Dari grafik kita dapatkan amplitudo 𝐴 = 2 m dan panjang gelombang πœ† = 2 m. Jadi persamaan simpangan gelombangnya adalah 𝑦1 (π‘₯, 𝑑) = (2 m) cos(10πœ‹π‘‘ βˆ’ πœ‹π‘₯) 𝑦2 (π‘₯, 𝑑) = (2 m) cos(10πœ‹π‘‘ + πœ‹π‘₯) Solusi Alternatif: Jika mengambil data dari grafik di awal, maka πœ† = 2,5 m sehingga 𝑦1 (π‘₯, 𝑑) = (2 m) cos(10πœ‹π‘‘ βˆ’ 0.8πœ‹π‘₯) 𝑦2 (π‘₯, 𝑑) = (2 m) cos(10πœ‹π‘‘ + 0.8πœ‹π‘₯) b. Laju rambat gelombang: πœ” (2 m)(10Ο€ sβˆ’1 ) 𝑣 = πœ†π‘“ = πœ† = = 10 m/s 2πœ‹ 2πœ‹ Solusi Alternatif: Jika mengambil πœ† = 2,5 m, maka πœ” (2,5 m)(10Ο€ sβˆ’1 ) 𝑣 = πœ†π‘“ = πœ† = = 12,5 m/s 2πœ‹ 2πœ‹ c. Persamaan superposisi kedua gelombang 𝑦𝑆 (π‘₯, 𝑑) = 𝑦1 (π‘₯, 𝑑) + 𝑦2 (π‘₯, 𝑑) = 2𝐴 cos π‘˜π‘₯ cos πœ”π‘‘ = (4 m) cos(πœ‹π‘₯) cos(10πœ‹π‘‘) Jadi amplitudo gelombang berdirinya adalah 𝐴𝑆 (π‘₯) = (4 m)|cos(πœ‹π‘₯)| dan amplitudo di posisi π‘₯ = 3⁄4 m adalah √2 𝐴𝑆 = (4 m) = 2√2 m 2 Jarak antar simpul yang berurutan cos(π‘˜π‘₯) = 0 maka π‘˜π‘₯ = 𝑛 πœ‹/2, 𝑛 = 1,2 πœ† Ξ”π‘₯𝑆 = =1m 2 Solusi Alternatif: Jika mengambil πœ† = 2,5 m, maka 3πœ‹ 𝐴𝑠 = (4 m) cos ( )m 5 πœ† Ξ”π‘₯𝑆 = = 1,25 m 2 4. Air (rapat massa 1000 kg/m3) disemprotkan keluar dari alat pemadam api dengan tekanan udara, seperti gambar di samping. Ketinggian air di dalam tabung 0,5 m di bawah pipa penyemprotan. Diketahui debit air keluar dari penyemprotan adalah 6 L/s dan luas penampang pipa penyemprotan adalah 2 cm2. a. Tentukan laju aliran air keluar dari penyemprotan. b. Dengan asumsi π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š (laju turunnya permukaan air di bagian dalam tabung) mendekati nol, berapakah perbedaan tekanan π‘ƒπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š βˆ’ π‘ƒπ‘Žπ‘‘π‘šπ‘œπ‘ π‘“π‘–π‘Ÿ (yang biasa disebut tekanan gauge) SOLUSI a. Debit 𝑄 = 𝐴𝑣 maka 𝑣 = 6 Γ— 10βˆ’3 /(2 Γ— 10βˆ’4 ) = 30 m/s b. Dengan asumsi π‘£π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š mendekati nol maka bentuk persamaan Bernoulli dapat disederhanakan menjadi 1 π‘ƒπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š + πœŒπ‘”π‘¦1 = π‘ƒπ‘Žπ‘‘π‘š + πœŒπ‘”π‘¦2 + πœŒπ‘£ 2 2 sehingga 1 π‘ƒπ‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š – π‘ƒπ‘Žπ‘‘π‘š = πœŒπ‘”(𝑦2 βˆ’ 𝑦1 ) + πœŒπ‘£ 2 2 1 = (1000 kg/m3 )(10 m/s2 )(0,5 m) + (1000 kg/m3 )(30 m/s)2 = 4,5 Γ— 105 Pa 2 5. Suatu mesin kalor dari 0,5 mol gas monoatomik mengalami siklus dengan proses sebagai berikut: 1) pendinginan isobarik pada tekanan 415,5 kPa dengan perubahan volume dari 6 L menjadi 3 L; 2) pemanasan isokhorik/isovolum sehingga tekanan meningkat menjadi 831 kPa; 3) proses ekspansi isothermal kembali ke keadaan awal. Dari keterangan yang diuraikan tersebut (gunakan ln 2 = 0,7; ln 3 = 1,1 dan ln 5 = 1,6 jika diperlukan). a. Gambarkan diagram P-V untuk ketiga proses tersebut. b. Hitunglah perubahan suhu pada proses isobarik? c. Tentukan efisiensi dari mesin kalor jika diketahui kalor masuk total adalah 3614,85 J. SOLUSI a. Diagram P-V b. Perubahan suhu pada proses isobarik Keadaan awal P = 415,5 kPa = 415500 Pa Vi = 6 L = 0,006 m3 𝑃𝑉𝑖 ( 415500 Pa)(0,006 m3 ) 𝑇𝑖 = = = 600 K 𝑛𝑅 (0,5 mol)(8,31 J/mol βˆ™ K) Keadaan akhir P = 415,5 kPa = 415500 Pa Vf = 3 L = 0,003 m3 𝑃𝑉𝑓 ( 415500 Pa)(0,003 m3 ) 𝑇𝑓 = = = 300 K 𝑛𝑅 (0,5 mol)(8,31 J/mol βˆ™ K) Maka, perubahan suhu βˆ†π‘‡ = 𝑇𝑓 βˆ’ 𝑇𝑖 = 300 𝐾 βˆ’ 600 K = βˆ’300 K c. Energi dalam (U), Usaha (W) dan Kalor (Q) Proses isobarik P = 415,5 kPa = 415500 Pa Vi = 6 L = 0,006 m3 Vf = 3 L = 0,003 m3 π‘Š = π‘βˆ†π‘‰ = (415500 Pa)(0,003 m3 βˆ’ 0,006 m3 ) = βˆ’1246,5 J Proses isokhorik π‘Š = 0 Proses isotermal Vi = 3 L = 0,003 m3 Vf = 6 L = 0,006 m3 T = 600 K 𝑉𝑓 0,006 m3 π‘Š = 𝑛𝑅𝑇 ln = (0,5 mol)(8,31 J/mol βˆ™ K)(600 K) ln = 2493 ln 2 J = 1745,1 J 𝑉𝑖 0,003 m3 Efisiensi π‘Šπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ (βˆ’1246,5 J + 0 + 1745,1 J) 𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛𝑠𝑖 = Γ— 100% = Γ— 100% = 13,8 % π‘„π‘šπ‘Žπ‘ π‘’π‘˜ 3614,85 J

Use Quizgecko on...
Browser
Browser