Materi Sosiologi PDF
Document Details
Uploaded by EverlastingExuberance
SMA Xaverius
Tags
Summary
This document discusses the concept of sociology, including the work of various sociologists like Auguste Comte and Émile Durkheim. It explores different social paradigms, characteristics of sociology, and the scope of sociological study. The text also examines concepts like social facts, social definitions, and social behaviors.
Full Transcript
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar teman, yaitu hubungan yang mempelajari tentang hubungan antar seorang dengan seorang, seorang dengan golonganb, maupun golongan dengan golongan. Menurut para ahli: - Auguste Comte(Bapak sosiologi dunia): Mempelajari gejala gejala dalam masyara...
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antar teman, yaitu hubungan yang mempelajari tentang hubungan antar seorang dengan seorang, seorang dengan golonganb, maupun golongan dengan golongan. Menurut para ahli: - Auguste Comte(Bapak sosiologi dunia): Mempelajari gejala gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran rasional dan ilmiah - Herbert Spencer: Evolusi Sosial - Emile Durkheim: Pentingnya metode sosial dan membahas bagaimana individu dalam kelompok bisa bunuh diri - Selo Soemardjan: Perubahan sosial di jogja Paradigma Sosial: 1. Fakta sosial adalah cara pandang yang menyatakan fakta sosial ada dan nyata diluar individu dengan realitasnya sendiri. Terbagi menjadi material dan nonmaterial 2. Definisi sosial adalah cara pandang yang menyatakan fakta sosial bersifat subjektif dan tidak lepas dari individu sebagai pelaku tindakan sosial 3. Perilaku sosial adalah cara pandang yang membahas tingkah laku individu dilakukan berdasarkan tindakan sebelumnya. Menekankan hubungan individu dengan sekitarnya. Sifat sifat sosiologi: 1. Empiris: ilmu yang didapatkan berdasarkan penelitian dan observasi langsung dan bukan sekedar asumsi/teori belaka. Contoh: Studi perilaku remaja 2. Teoritis: penyusunan ilmu yang dilakukan berdasarkan hasil observasi yaitu fakta dan data yang akurat secara logis Contoh: Teori konflik Karl Marx mengenai perubahan sosial 3. Kumulatif: teori teori sosiologi yang berasal dari teori sebelumnya yang dikembangkan, diubah, atau dibantah. Contoh: teori evolusi darwin yang dikembangkan oleh herbert spencer menjadi evolusi sosial 4. Non-etis: tidak mencari baik atau buruknya suatu fakta tetapi berupaya menjelaskan fakta fakta tersebut. Contoh: melakukan penelitian tentang bagaimana kelompok remaja di lingkungan sekolah Hakikat sosiologi: 1. Sebagai ilmu sosial: aspek sosial masyarakat (interaksi, struktur sosial, budaya, dan perubahan sosial) 2. Sebagai disiplin ilmu yang kategoris: memahami fenomena sosial dengan klasifikasi dan pengelompokan 3. Sebagai ilmu pengetahuan murni: mencari pemahaman mendalam fenomena sosial 4. Bersifat abstrak dan tidak konkret: nilai, norma sosial, dan struktur 5. Membahas pola hubungan antar individu/kelompok: pola pola umum interaksi dan perilaku manusia 6. Bersifat empiris dan rasional: data nyata Ruang lingkup sosiologi: - Secara umum: - Norma yang mempengaruhi hubungan sosial - Peran dan kedudukan sosial individu dalam kelompok - Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat - Perubahan sosial budaya akibat berbagai faktor - Masalah sosial budaya dalam kehidupan - Menurut Soerjono Soekanto: - Sosiologi umum: membahas tingkah laku dan hubungan manusia secara umum - Sosiologi khusus: membahas kehidupan manusia dalam berbagai sektor kehidupan Objek kajian sosiologi - Objek material: semua hal yang berpengaruh kepada kehidupan manusia - Objek formal: cara pandang memahami manusia sebagai makhluk sosial Yang menjadi objek kajian sosiologu: 1. Manusia 2. Interaksi sosial 3. Sosialisasi 4. Nilai 5. Norma Fungsi sosiologi dalam bidang sosial a. Perencanaan sosial Meneliti kebudayaan masyarakat, hubungan manusia dengan lingkungan, hubungan antar golongan, serta dampak penemuan b. Penelitian Memahami simbol simbol kata kata kode, pola tingkah laku, dan gejala sosial sebagai objek penelitian empiris dan pemahaman pola tingkah laku manusia dalam masyarakat. c. Pembangunan sosial - Perencanaan: melihat kebutuhan masyarakat - Pelaksanaan: melihat pola perubahan tingkah laku dari pembangunan - Evaluasi: memperbaiki atau mengadakan kebutuhan masyarakat - Pemecahan masalah: masalah diteliti dan dicari solusinya Struktur sosial Susunan atau pola hubungan sosial dalam masyarakat a. Kelas sosial (stratifikasi sosial) Pengelompokan masyarakat berdasarkan kriteria tertentu yang menciptakan hierarki dalam masyarakat dan mempengaruhi akses/peluang. Kriteria umumnya seperti pendidikan, kekayaan, pekerjaan, dan pendapatan. Dibagi berdasarkan status ekonomi, sosial, dan politik. b. Status sosial Kedudukan, posisi, atau peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya. Status sosial dipengaruhi oleh lingkungan sosial, hak dan kewajiban, tanggung jawab, serta prestasi, ditandai dengan simbol status yang dapat mempengaruhi perlakuan dari orang lain. Menurut Soerjono Soekanto status sosial berarti kedudukan individu dalam masyarakat. c. Peran sosial Aspek dinamis dari status sosial yang berarti sesuatu yang diharapkan masyarakat dari individu berdasarkan status sosialnya, berfungsi sebagai status sosial yang berkelanjutan, saling membantu, dan aktualisasi diri. Cara memperoleh status: 1. Ascribed status Didapatkan sejak lahir dan tidak membutuhkan usaha untuk mendapatkannya Contoh: Ratu elizabeth 1 sebagai anak bangsawan 2. Achieved status Didapatkan dari usaha untuk mendapatkan sebuah pencapaian Contoh: Cristiano ronaldo sebagai pemain bola terbaik 3. Assigned status Diberikan masyarakat terhadap individu karena perjuangan atau pengorbanannya Contoh: Presiden Joko Widodo gelar presiden Jenis peran 1. Berdasarkan cara mendapatkan - Peran bawaan: didapatkan tanpa usaha secara otomatis - Peran pilihan: didapatkan dengan usaha dan pilihan sendiri 2. Berdasarkan cara pelaksanaan - Peran yang diharapkan: diharapkan masyarakat terhadap individu sesuai status sosialnya - Peran yang disesuaikan: dilakukan/ditentukan sesuai waktu dan situasi tertentu 3. Berdasarkan prioritas pelaksanaan - Peran kunci: peran pokok yang dimiliki individu diantara orang lain/dominan - Peran tambahan: peran yang dilakukan setelah melakukan peran kunci Dampak status dan peran sosial` 1. Konflik peran - Terjadi pada individu yang memiliki lebih dari satu peran. Biasa terjadi saat individu dalam keadaan tertekan dan merasa kurang mampu/sesuai dalam menjalankan beberapa perannya 2. Perubahan peran - Perubahan status sosial dapat mempengaruhi peran yang dimiliki individu 3. Perubahan dalam interaksi sosial - Perubahan status dan peran individu akan memengaruhi cara berinteraksi dengan orang lain dan bagaimana perlakuan orang lain kepadanya 4. Perubahan identitas sosial - Status sosial memengaruhi bagaimana individu memandang dirinya sendiri dan bagaimana orang lain memandangnya 5. Konflik sosial - Perubahan status sosial yang terlalu cepat dan tidak merata akan menimbulkan konflik sosial Interaksi sosial Hubungan timbal balik manusia baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok yang saling berpengaruh, mencakup proses berkomunikasi dan kontak sosial baik secara langsung maupun dengan perantara. Tindakan sosial Seluruh perbuatan manusia yang terjadi/dilakukan baik secara sadar atau tidak yang memiliki makna subjektif bagi pelakunya dan dapat mempengaruhi orang lain. Jenis jenis tindakan sosial menurut Max weber 1. Tindakan rasional instrumental - Yang didasarkan pada perhitungan logis untuk mencapai tujuan tertentu secara efisien. Contoh: pengusaha yang memilih strategi tertentu untuk mendapat keuntungan 2. Tindakan rasional berorientasi nilai (wertrational) - Yang dilakukan atas dasar keyakinan atau nilai nilai yang dianggap benar tanpa mempertimbangkan hasilnya Contoh: pahlawan yang rela berkorban demi keadilan walau hasilnya tidak pasti 3. Tindakan afektif - Yang dipengaruhi oleh emosi, perasaan, atau dorongan hati yang sering kali tidak rasional Contoh: seorang ibu yang memeluk anaknya dengan rindu 4. Tindakan tradisional - Yang dilakukan berdasarkan kebiasaan atau tradisi yang telah berlangsung lama yang biasanya dilakukan tanpa berpikir panjang karena sudah rutinitas Contoh: menyalakan lilin di malam hari sebagai bagian dari tradisi keluarga Syarat interaksi sosial: Kontak sosial dan komunikasi Faktor terbentuknya interaksi sosial: - Imitasi: meniru - Sugesti: dorongan orang lain - Identifikasi: tanda ciri khas - Simpati: sikap tertarik yang membawa aksi - Empati: penunjukan sikap dan emosi Bentuk bentuk interaksi sosial: a. Yang menuju ke arah kerja sama( asosiatif) - Kerjasama: beberapa orang yang memiliki tujuan yang sama - Akomodasi: individu/kelompok saling menyesuaikan diri untuk menghilangkan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan - Asimilasi: usaha untuk mengurai perbedaan dengan membentuk kebudayaan baru sebagai campuran - Akulturasi: kelompok dihadapkan dengan kelompok asing yang berbeda namun mempertahankan kebudayaan lama b. Yang menuju ke arah perpecahan - Persaingan - Kontraversi: sikap tersembunyi seseorang mengenai perasaannya terhadap orang lain, secara psikologis - Pertentangan: terjadi ketika terdapat perbedaan pemahaman yang meni,bulkan jarak pemisah Kelompok sosial - Charles H. Cooley: kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang terdapat pola interaksi yang dipahami satu sama lain - Mayor Polak: kelompok yang terdiri dari sejumlah orang yang berhubungan dan terstruktur Ciri ciri kelompok sosial: 1. Satu kesatuan yang nyata, dapat dilihat dan dibedakan 2. Mempertahankan nilai dan kepentingan yang sama 3. Memiliki struktur sosial 4. Tiap anggota memiliki peran 5. Peran anggota diatur norma Syarat kelompok sosial menurut Soedjorno Soekanto 1. Adanya kesadaran sebagai anggota 2. Ada hubungan timbal balik antar anggota 3. Ada faktor pengikat bersama 4. Memiliki pola dan kaidah yang sama 5. Memiliki sistem dan proses Faktor pembentuk kelompok sosial 1. Kepentingan dan tujuan yang sama 2. Hubungan darah dan keturunan 3. Daerah yang sama 4. Kepercayaan yang sama Pembentukan kelompok sosial 1. Forming: mengamati sifat/tugas satu sama lain mencari sosok pemimpin 2. Storming: terjadi konflik antar anggota karena perbedaan pendapat 3. Norming: komunikasi membaik dan muncul kesepakatan aturan 4. Performing: setelah terjadi kebersamaan anggota dalam menjalankan peran 5. Adjourning: kelompok yang dibubarkan setelah mencapai tujuan Jenis jenis/ klasifikasi kelompok sosial: 1. Solidaritas mekanik (Emile Durkheim) - Ciri ciri masyarakat yang sederhana dan belum mengenal pembagian kerja - Contoh: gotong royong 2. Solidaritas organik (Emile Durkheim) - Bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja - Contoh: dokter yang membutuhkan layanan dari apotek 3. Gemeinschaft(Ferdinand Tonnies) - Kehidupan bersama yang anggotanya memiliki hubungan batin kuat dan bersifat alamiah dan kekal - Contoh: hubungan dalam keluarga 4. Gesellschaft(Ferdinand Tonnies) - Kehidupan politik sebagai sekumpulan orang yang kebetulan hadir bersama tetapi setiap orang tetap mandiri, bersifat sementara - Contoh; anggota dpr 5. Kelompok primer (Charles H. Cooley) - Pergaulan, kerjasama, dan tatap muka yang intim, pergaulan ini menghasilkan keterpaduan individu dalam satu kesatuan dan memiliki tujuan kelompok bersama - Contoh: kelompok sahabat 6. Kelompok sekunder(Ellsworth Faris) - Formal, tidak pribadi, berdiri kelembagaan - Contoh: koperasi dan partai politik 7. In group ( William G. Sumner) - Kelompok kelompok sosial yang dengannya individu mengidentifikasi dirinya - Contoh: keluarga inti 8. Out group (William G. Sumner) - Individu sebagai kelompok yang menjadi lawan in group - Perbedaan sekolah 9. Membership group (Robert K. Merton) - Setiap orang secara fisik menjadi anggota dari kelompok tersebut - Contoh: organisasi sekolah 10. Reference group (Robert K. Merton) - Kelompok sosial menjadi acuan bagi seseorang secara psikologis sehingga dapat membentuk pribadi dan perilakunya - Contoh: remaja yang mengikuti gaya hidup idolanya 11. Kelompok formal - Memiliki aturan tegas dan diciptakan untuk mengatur hubungan antar sesama anggota - Contoh: organisasi perusahaan 12. Kelompok informal - Tidak memiliki organisasi dan struktur yang pasti - Contoh: kelompok arisan 13. Kelompok okupasional - Kelompok yang tercipta karena makin memudarnya fungsi kekerabatan dan beranggotakan orang orang dengan profesi sejenis - Contoh: ikatan dokter indonesia 14. Kelompok volunter - Terdiri atas berbagai anggota yang memiliki kepentingan dan kepedulian yang sama - Contoh: tim sukarelawan yang membantu korban bencana alam 15. Kelompok sosial tidak teratur - Kerumunan dan publik, kumpulan orang yang hadir secara fisik di tempat yang sama pada suatu waktu dan bersifat sementara - Contoh: antrean pembeli karcis di bioskop Dinamika kelompok Gerak sekumpulan orang dalam menemukan pola berhubungan untuk mencapai tujuan dan perubahan di masyarakat Faktor internal 1. Konflik antar anggota sebagai ketidakseimbangan 2. Perbedaan kepentingan 3. Perbedaan paham dalam mencapai tujuan Faktor eksternal 1. Perubahan situasi disekitar kelompok 2. Perubahan anggota 3. Perubahan sosial ekonomi kelompok Unsur dinamika kelompok sosial a. Kepemimpinan Pemimpin adalah seseorang yang dapat mempengaruhi perilaku, pendapat, dan sikap orang lain dengan syarat memiliki kemampuan, kemauan, dan kesempatan Tipe pemimpin: - Instrumental: berorientasi supaya anggota melaksanakan tugas - Ekspresif: seseorang dengan jiwa pemimpin tanpa pengakuan formal Gaya dasar pemimpin: 1. Otoriter: pemberi perintah 2. Demokratis: seseorang yang berupaya mencapai konsensus 3. Laizes faire: permisif terhadap anggota b. Organisasi Dua orang atau lebih yang bekerjasama secara formal dan terikat untuk mencapai tujuan - Unsur organisasi: anggota, kerjasama, lingkungan, komunikasi, peralatan - Ciri organisasi: adanya tujuan, terikat secara formal untuk kerjasama yang terkoordinir c. Jejaring sosial Hubungan secara langsung atau tidak antara individu/kelompok untuk mencari kemajuan, mengembangkan efektivitas gagasan, dan menjalin kerjasama d. Konformitas Keadaan dimana seseorang berperilaku kepada orang orang lain berdasarkan harapan kelompok - Tradisional: menyesuaikan diri dengan nilai, norma, dan adat istiadat - Modern: menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman