Prosedur Pengelolaan Fatigue Rev 02 (PDF)

Summary

This document is a procedure for managing fatigue in the workplace for PT. Cipta Kridatama. It outlines the objectives to prevent work-related accidents, describes the scope of the procedures, and provides a glossary of terms and concepts related to fatigue. It also includes sections for procedures for work-related activities.

Full Transcript

PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 0...

PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 1 dari 16 DAFTAR ISI 1. TUJUAN 2. RUANG LINGKUP 3. DAFTAR ISTILAH 4. DIAGRAM ALIR 5. RACI MATRIKS 6. KETENTUAN 7. REFERENSI 8. LAMPIRAN Pengesahan : Diajukan Oleh Diperiksa Oleh Disetujui Oleh Angga Tisna Mulyadi Andi Mangkona Mas Achmad Faisal MSA Bagus Priyantoro Sr. Specialist – OSHE Management Division Head OSHE Group Head QSHE Operation Assurance Representative Riwayat Revisi : No Tanggal Revisi Penjelasan Revisi Diajukan Oleh Disetujui Oleh Revisi - Penambahan penjelasan Fatigue Detection Camera dan lampiran pendukung. - Pembagian diagram alir dan ketentuan 01 10-12-20 Angga TM MA Faisal pada site non-Fatigue Detection Camera dan yang sudah diimplementasikan. - Form Konfirmasi Alert Fatigue Camera - Diagram Alir Detection Camera - Penambahan RACI Matriks Angga TM 02 17-07-2022 - Ketentuan Fatigue Camera pada point MA Faisal F Novianto 6.4 - Form P2H Fatigue Camera PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 2 dari 16 1. TUJUAN Untuk memberikan panduan dalam pengelolaan fatigue di area kerja PT. Cipta Kridatama sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja 2. RUANG LINGKUP Prosedur ini berlaku dilingkungan kerja PT. Cipta Kridatama dan seluruh karyawan yang terlibat pada aktivitas kerja yang memiliki risiko fatigue. Prosedur ini juga mencakup ketentuan dan serangkaian proses dalam pengelolaan fatigue. 3. DAFTAR ISTILAH 3.1. Fatigue adalah suatu mekanisme perlindungan tubuh yang dirasakan secara subjektif yang terjadi akibat kerja fisik atau mental secara berulang sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, hilangnya efisiensi dan penurunan kapasitas kerja serta ketahanan tubuh yang ditandai oleh adanya pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan kelelahan fisik. 3.2. Fatigue alarm adalah sebuah device alert sound yang berbunyi secara periodik, yang terpasang didalam kabin unit dan mengeluarkan bunyian bagi operator agar selalu alert (waspada) pada saat mengoperasikan unit. 3.3. Fatigue Detection Camera adalah sebuah device kamera yang terpasang pada unit untuk melakukan deteksi, alert, dan melakukan identifikasi terhadap kondisi operator secara real time. Device kamera memiliki kemampuan untuk menangkap dan merekam kondisi operator yang mengalami fatigue dan mengirimkan notifikasi kepada PIC monitoring dan mengirimkan kepada database server untuk disimpan sebagai evidence. 3.4. Pemeriksaaan klinis adalah sebuah proses dari seorang OSHE Crew memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit. 3.5. Pemeriksaan Fisik adalah pemeriksaan gejala-gejala fatigue secara fisik yakni seperti kondisi mata, tubuh dan lain-lain. 3.6. Operation Fatigue Dispatcher adalah fungsi yang melekat pada personal team Operation untuk melakukan pengawasan, pengelolaan, dan tindak lanjut dari operator terhadap alert yang teridentifikasi oleh fatigue camera pada area kerjanya secara harian. Operation Fatigue dispatcher akan melaporkan kejadian real time pada personil OSHE atau pengawas lapangan dan melakukan summary terhadap alert yang tercatat untuk disampaikan pada department terkait. 3.7. Tekanan Darah adalah tekanan yang dialami darah pada pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat denyutan jantung, dan disebut tekanan sistole. Nomor bawah (80) menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan, dan disebut tekanan diastole. 3.8. Pemeriksaan keseimbangan atau Rombergh test adalah pemeriksaan neurologis yang didasarkan pada kemampuan seseorang untuk menjaga keseimbangan tubuhnya dalam posisi berdiri. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 3 dari 16 4. DIAGRAM ALIR 4.1. Pengelolaan Fatigue GENERAL FATIGUE Pengawas Lapangan Karyawan Mulai Pemeriksaan Karyawan Sebelum Mulai Bekerja Form Kesiapan Bekerja Fit Ya Karyawan Bekerja Fatigue Ya Camera Pengelolaan Fatigue dengan Fatigue Detection Camera Pemeriksaan Tidak Karyawan Saat Tidak Bekerja - Survei Fatigue - Observasi Fatigue Fatigue Tidak Ya Tindak Lanjut Karyawan Fatigue Tidak Fit to Work Ya Kembali Bekerja Pulang Kerja Selesai PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 4 dari 16 4.2. Detection Camera PENGELOLAAN FATIGUE (FATIGUE DETECTION CAMERA) Fatigue Dispatcher Pengawas Lapangan Karyawan Mulai Pengawasan dan Konfirmasi Kondisi Pemeriksaan Fatigue Karyawan Camera Form Konfirmasi P2H Fatigue Alert Fatigue Kamera Camera Tidak Ada Alert ? Ya Action 1 Evaluasi Action 1 Tidak Ada Alert ? Ya Action 2 Evaluasi Action 2 Kembali Bekerja Pulang Kerja Selesai PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 5 dari 16 5. RACI MATRIKS 5.1. Pengelolaan Fatigue Tim OSHE Pengawas No Proses Medis Karyawan Site Lapangan Site Pemeriksaan Karyawan Sebelum Mulai 1 I I RA C, I Bekerja 2 Karyawan Bekerja I I I R, A 3 Pemeriksaan karyawan Bekerja C, I C, I RA C, I Pengelolaan Fatigue dengan Fatigue 4 I I RA C, I Detection Camera 5 Tindak Lanjut Karyawan Fatigue C, I C, I RA C, I 6 Kembali Bekerja I I I R, A 7 Pulang Kerja I I I R, A 5.2. Detection Camera OSHE Fatigue Pengawas Karyawan No Proses Site Dispatcher Lapangan 1 Pemeriksaan Fatigue Camera I C, I C, I R, A Pengawasan dan Konfirmasi Kondisi 2 I R R, A C, I Karyawan 3 Action 1 I C, I C, I R 4 Evaluasi Action 1 I R R, A C, I 5 Action 2 I C, I C, I R 6 Evaluasi Action 2 I R R, A C, I 7 Kembali Bekerja I I I R 8 Pulang Kerja I I I R, A 6. KETENTUAN 6.1. Pemeriksaan Karyawan Sebelum Bekerja 6.1.1. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat sebelum berangkat bekerja, antara lain : 6.1.1.1. Istirahat harus cukup yakni tidur minimum selama 7 – 8 jam per hari. Apabila karyawan menuliskan jam tidurnya kurang dari 7 – 8 jam maka yang harus dilakukan : 6.1.1.1.1. Jam tidur kurang dari 1 -3 jam di rekomendasikan dilakukan pemeriksaan kondisi pekerja dengan menggunakan Form Survey Fatigue CK-FM-SHE-25- 02. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 6 dari 16 6.1.1.1.2. Jam tidur kurang dari 4 jam di rekomendasikan karyawan di larang bekerja dan di pulangkan dan di lakukan pembinaan oleh pengawas, dan apabila ditemukan karyawan tersebut mengulang kembali di hari berikutnya maka karyawan diberikan sanksi sesuai peraturan perusahaan. 6.1.1.2. Lingkungan sekitar dikelola dengan baik seperti suhu kamar dibuat sejuk, hindari suara bising mengurangi pencahayaan di kamar dan lain-lain. 6.1.1.3. Hindari olahraga berat 1 jam sebelum tidur, biarkan tubuh santai dan tenang sebelum tidur. 6.1.1.4. Cukupi kebutuhan makan dan minum dengan makan-makanan bergizi seimbang (dilengkapi dengan buah dan sayur) dan minimal minum 2 liter air per hari. Sebaiknya memakan makanan yang mengandung protein tinggi (ikan, daging tanpa lemak, dan lain- lain) dan makanan dengan kadar lemak rendah (ayam dan ikan), serta karbohidrat kompleks (gandum, jagung, nasi merah, dan lain-lain) untuk membuat kebugaran tubuh tetap terjaga dan memperlambat kelelahan. 6.1.1.5. Karyawan yang berangkat menggunakan moda transportasi yang disediakan oleh perusahaan (bus/light vehicle) harus mematuhi peraturan keselamatan selama perjalanan, karyawan yang menggunakan moda transportasi pribadi (motor/mobil) harus menjaga keselamatan selama diperjalanan. 6.1.2. Pelaksanaan dilakukan sebelum mulai bekerja di setiap shift. Setiap pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi harus mengisi Form Kesiapan Bekerja CK-FM-SHE-25-01. 6.2. Karyawan Bekerja 6.2.1 Pada Site Non-Fatigue Camera 6.2.1.1. Jika hasil pemeriksaan menyatakan karyawan Fit, maka karyawan diizinkan untuk bekerja seperti biasa. 6.2.1.2. Selama bekerja karyawan harus mematuhi peraturan K3L dan tidak memaksakan diri apabila terindikasi fatigue/kelelahan saat bekerja yang dapat berakibat kecelakaan kerja. 6.3. Pemeriksaan Karyawan Saat Bekerja 6.3.1. Site Non-Fatigue Camera 6.3.1.1. Inspeksi fatigue menjadi akuntabilitas (kewajiban) pengawas lapangan. 6.3.1.2. Inspeksi fatigue dilakukan setiap shift (shift pagi dan shift malam) dengan waktu pemeriksaan sampel pada pukul 13.00 – 18.00 (shift I) dan pada pukul 01.00 – 06.00 (shift II), karena diwaktu tersebut terjadi penurunan suhu inti tubuh sehingga diwaktu tersebut tubuh sulit untuk tetap terjaga (potensi terjadi kelelahan). 6.3.1.3. Jumlah sampel yang diinspeksi adalah minimal 30% dari setiap jenis unit / jenis OHT, CT, DT dan ADT, WT, FT minimal 50% dari jumlah unit yang ada di project dan beroperasi pada waktu pelaksanaan survey. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 7 dari 16 6.3.1.4. Inspeksi fatigue dilakukan oleh Pengawas dengan menggunakan Form Survey Fatigue SHE-25-02 dimana didalamnya akan dilakukan pengecekan secara interaksi langsung atau melalui komunikasi radio. 6.3.1.5. Petugas medis juga melakukan Observasi Fatigue pada saat karyawan/operator sedang bekerja, dengan menggunakan Form Observasi Fatigue CK-FM-SHE-25-03 yang berisi pemeriksaan klinis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan keseimbangan, dan penilaian survey fatigue. 6.3.2. Pada Site dengan Fatigue Camera (Pengawasan Kondisi Karyawan saat Bekerja) 6.3.2.1. Pengawasan alert fatigue and behaviour menjadi akuntabilitas (kewajiban) PIC Operation Fatigue Dispatcher yang berkordinasi melalui komunikasi radio dengan pengawas lapangan dan OSHE Officer atau OSHE Control mengenai hasil alert dan notifikasi yang tercatat di fatigue detection camera. 6.3.2.2. Konfirmasi alert yang tercatat di fatigue detection camera dilakukan oleh pengawas lapangan, terhadap operator unit yang bersangkutan berdasarkan alur action management (Lampiran 1). 6.3.2.3. Pengawas lapangan dan OSHE Officer atau OSHE Control melakukan konfirmasi hasil alert yang tercatat berdasarkan informasi yang disampaikan operation fatigue dispatcher dengan ketentuan sebagai berikut: 6.3.2.3.1. Operation Fatigue Dispatcher melaporkan hasil alert yang tercatat dengan mencantumkan waktu kejadian, nama karyawan, SN, dan nomor lambung unit yang dikemudikan dari karyawan tersebut. 6.3.2.3.2. Operation Fatigue Dispatcher juga mengirimkan Foto atau video karyawan yang tercatat kepada pengawas dan OSHE Officer atau OSHE Control sebagai bukti dari alert tersebut. 6.3.2.3.3. Setelah informasi diterima, Pengawas lapangan dan operator melakukan tindak lanjut langsung dengan mengikuti alur dari action management (Lampiran 1). 6.3.2.4. Inspeksi fatigue dilakukan oleh OSHE control atau Pengawas dengan menggunakan Form Konfirmasi Alert Fatigue Camera CK-FM-SHE-25-04 dimana didalamnya akan dilakukan pengecekan secara interaksi langsung kepada unit. 6.3.2.5. Hasil assessment dari form ini disampaikan kepada Operation department head site dan HCA departemen head site untuk dilakukan tindak lanjut terhadap karyawan tersebut. Departemen Operation, HCA, dan OSHE site juga melakukan penyimpanan terhadap form hasil assessment sebagai data rekam jejak 6.4. Pengelolaan Fatigue dengan Fatigue Detection Camera 6.4.1. Pemeriksaan Fatigue Camera Pada tahapan kegiatan ini: 6.4.1.1. Karyawan/operator 6.4.1.1.1. Melakukan pemeriksaan fatigue detection camera dengan mengisi form CK- FM-SHE-25-05 P2H Fatigue Camera. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 8 dari 16 6.4.1.1.2. Karyawan atau operator melaporkan kepada pengawas jika terdapat temuan pada fatigue camera. 6.4.1.2. Pengawas lapangan 6.4.1.2.1. Melakukan verifikasi laporan P2H fatigue camera dan menandatangani laporan P2H tersebut. 6.4.1.2.2. Melakukan komunikasi ke pihak terkait jika terdapat temuan/kerusakan pada camera fatigue. 6.4.2. Pengawasan dan Konfirmasi Kondisi Karyawan 6.4.2.1. Petugas dispatcher 6.4.2.1.1. Melakukan pengawasan dan konfirmasi kondisi karyawan berdasarkan informasi alert dari camera fatigue. 6.4.2.1.2. Menginformasikan kepada operator, pengawas perihal kondisi karyawan via radio dan WA group. 6.4.2.2. Pengawas lapangan 6.4.2.2.1. Melakukan verifikasi laporan kesiapan bekerja operator, jika terdapat temuan operator tidak FIT untuk bekerja, pengawas melarang karyawan/operator tersebut untuk bekerja. 6.4.2.2.2. Melakukan insipeksi fatigue dengan menggunakan form survey fatigue 6.4.2.3. Karyawan/operator 6.4.2.3.1. Melaporkan kepada pengawas jika mengalami fatigue 6.4.2.3.2. Mengisi dengan jujur form kesiapan bekerja 6.4.3. Action 1 Pada tahap kegiatan ini karyawan/operator: 6.4.3.1. Melakukan pelaporan konfirmasi alert notifikasi pada camera fatigue kapada pengawas lewat radio atau telepon. 6.4.3.2. Melakukan 5B yaitu: 6.4.3.2.1. Berhenti sejenak 6.4.3.2.2. Beritahu pengawas 6.4.3.2.3. Berolahraga sejenak 6.4.3.2.4. Berfikir tentang keselamatan 6.4.3.2.5. Bekerja dengan aman 6.4.3.3. Melakukan sesuai ketentuan: Warning Description Voice Warning Tindakan Operator Types Kamera fatigue akan mendeteksi kondisi 1. Segera hentikan unit pada posisi wajah operator, kondisi yang di kategorikan aman. sebagai warning Level 1 adalah kondisi 2. Segera laporkan kepada dimana : pengawas. Warning “Hati-Hati, 1. Operator akan tertidur/mata tertutup di 3. Lakukan Olahraga ringan. Level 1 Tetap Fokus” bawah 2-3 detik. 4. Mencuci Muka 2. Mendeteksi posisi kelopak mata operator 5. Hentikan mengemudikan unit, yang tertuju kea rah bawah atau dalam dan melapor kepada pengawas kondisi tidak fokus dalam mengemudi. untuk meminta izin istirahat. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 9 dari 16 Warning Description Voice Warning Tindakan Operator Types Kamera fatigue akan mengaktifkan Warning 1. Segera hentikan unit pada posisi “Anda Level 2, dimana setelah suara peringatan aman Warning Mengantuk ! warning level 1 berbunyi dan kondisi mata 2. Segera laporkan kepada Level 2 STOP dan lapor tertutup atau mata tertuju ke arah bawah pengawas untuk meminta izin ke pengawas lebih dari 3 detik untuk istirahat. Kamera fatigue akan mengaktifkan Face Face Missing Warning, di saat wajah operator “Wajah Tidak Melakukan perbaikkan posisi Missing tidak terdeteksi oleh kamera fatigue atau Terlihat” kamera fatigue Warning wajah terhalang oleh obyek lain lebih dari 30 detik Kamera fatigue akan mengaktifkan Smoking Smoking “Jangan Mematikan rokok, dan membuang Warning, di saat operator merokok di saat Warning Merokok” puntung rokok di tempat sampah unit berjalan atau bergerak Kamera fatigue akan mengaktifkan Phone Warning, di saat operator berbicara “STOP Phone Tidak menggunakan Handphone di menggunakan Handphone di saat unit menggunakan Warning saat sedang mengemudi berjalan atau bergerak selama lebih dari 5 Handphone” detik Kamera fatigue akan mengaktifkan Look Look “Jangan Segera posisikan kembali pandangan Around Warning, di saat operator menoleh Around Menoleh ke mata ke arah depan (agar kembali kea rah samping di saat unit berjalan atau Warning samping” fokus pada saat mengemudi bergerak selama lebih dari 5 detik 1. Segera hentikan unit pada Kamera fatigue akan mengaktifkan Yawn posisi aman. Yawn “Mohon utuk Warning, di saat operator merokok di saat 2. Segera laporkan kepada Warning berisitirahat” unit berjalan atau bergerak pengawas untuk meminta izin untuk istirahat “Kecepatan Kamera fatigue akan mengaktifkan Speeding Anda melebihi Operator wajib mengurangi Speeding Warning, ketika unit bergerak di atas batas mohon kecepatan unit sesuai dengan rambu Warning kecepatan yang telah di konfigurasi di kurangi batas kecepatan. kamera fatigue kecepatan unit Anda” 6.4.4. Evaluasi Action 1 Mengacu pada ketentuan point 6.5 tindak lanjut karyawan fatigue 6.4.5. Action 2 Segera hentikan unit pada posisi aman dan segera laporkan kepada pengawas untuk meminta izin untuk beristirahat 6.4.6. Evaluasi Action 2 Mengacu pada ketentuan point 6.5 tindak lanjut karyawan fatigue 6.4.7. Kembali Bekerja Mengacu pada ketentuan point 6.6 kembali bekerja 6.5. Tindak Lanjut Karyawan Fatigue 6.5.1. Hasil inspeksi fatigue dalam Form Survey Fatigue CK-FM-SHE-25-03 dan Form Konfirmasi Alert Fatigue Detection Camera CK-FM-SHE-25-04 akan dilakukan tindak lanjut berdasarkan opsi di dalam form tersebut, yaitu : PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 10 dari 16 6.5.1.1. Pekerja yang teridentifikasi fatigue harus berhenti, lakukan olah raga ringan, cuci muka, minum air putih kemudian lakukan penilaian oleh pengawas. 6.5.1.2. Istirahat singkat selama 1 jam, kemudian lakukan penilaian kembali oleh pengawas. 6.5.1.3. Rotasi tugas pemindahan ke tipe unit lain. 6.5.1.4. Standby-kan pekerja dan mengganti dengan pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi / Spare (Jika ketiga tindakan pengendalian diatas tidak bisa dilakukan atau ketika dilakukan penilaian kembali hasilnya tetap fatigue). 6.5.1.5. Jika setelah selesai diobservasi dan beristirahat selama 1 jam, maka pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi dilakukan pemeriksaan kembali secara lengkap. Apabila hasilnya tetap ditemukan gejala fatigue maka harus dilakukan penggantian pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi atau menggunakan pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi. 6.5.2. Pada site yang telah diimplementasikan fatigue detection camera, Tindakan perbaikan dilaksanakan berdasarkan alert yang tercatat pada fatigue camera beserta proses konfirmasi ke unit yang dilaksanakan oleh Pengawas atau OSHE officer/OSHE control. Berikut beberapa bentuk tindakan perbaikan yang dapat dilakukan dari hasil Observasi Fatigue pada Form Observasi Fatigue CK-FM-SHE-25-03 : Kondisi Aktual Saran Tindakan Perbaikan Sadar penuh tanpa fatigue Terus bekerja Fatigue Ringan Terus bekerja dengan monitoring Konfirmasi Alert Warning Level Istirahat sejenak dan penilaian bilamana akan bekerja 1* Rotasi kerja – ke pekerjaan dengan risiko lebih kecil Fatigue Sedang Istirahat sejenak dan Penilaian kemampuan bekerja Konfirmasi Alert Warning Level Istirahat sejenak dan penilaian bilamana akan bekerja 1* Rotasi kerja – ke pekerjaan dengan risiko lebih kecil Kasus sakit, kirim ke klinik Fatigue Berat Istirahat sejenak dan Penilaian kemampuan bekerja Konfirmasi Alert Warning Level Kasus sakit, kirim ke klinik 2* Shift bekerja yang dipendekkan Dipulangkan Keterangan : * = (untuk site dengan fatigue detection camera) Operator yang dalam 1 shift terdapat notifikasi, petugas dispatch wajib menginstruksikan untuk operator menghentikan unit ditempat yang aman, dan berhak meminta kepada pengawas untuk tidak menugaskan operator tersebut mengoperasikan unit, dan operator tersebut di istirahatkan diberikan coaching dan conselling, jika melakukan hal yang sama diberikan sanksi sesuai dengan ketentuan perusahaan, notifikasi yang di maksud adalah sebagai berikut : 1. Terdapat alert warning Level 1: > 2x/shift. 2. Terdapat alert warning Level 2: 1x/shift Terdapat alert notifikasi (Yawn/Menguap): > 2x/shift PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 11 dari 16 6.5.3. Operation Fatigue Dispatcher akan membuat hasil evaluasi berupa rangkuman dari alert yang tercatat pada fatigue detection camera pada jangka waktu per minggu dan melaporkan hasil rangkuman untuk dapat ditindaklanjuti kepada departemen OSHE site, departemen OSHE HO, departemen Operation, departemen HCA, departemen Engineering dan Technology, dan departemen lain yang terkait. Mengenai Format grafik dapat dilihat pada Lampiran 2. 6.6. Kembali Bekerja Jika hasil pemeriksaan fatigue menyatakan pekerja yang mengoperasikan alat bergerak dan atau pekerja yang memiliki risiko tinggi tidak mengalami gejala fatigue maka, pekerja dapat melanjutkan aktivitas kerja secara normal. 6.7. Pulang Kerja Karyawan yang pulang bekerja menggunakan moda transportasi yang disediakan oleh perusahaan (bus/light vehicle) harus mematuhi peraturan keselamatan selama perjalanan. Karyawan yang pulang bekerja menggunakan moda transportasi pribadi (motor/mobil) harus menjaga Keselamatan selama diperjalanan. 7. REFERENSI 7.1. UU No.1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja 7.2. PP No.50 tahun 2012 tentang SMK3 7.3. Permen ESDM No.26 tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah Pertambangan yang Baik dan Pengawasan Pertambangan Minerba 7.4. Kepmen ESDM No.1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik. 7.5. Kepdirjen Minerba No.185.K/37.04/DJB/2019 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan Pelaksanaan, Penilaian dan Pelaporan Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan Minerba. 7.6. ISO 45001: 2018 Klausul 8.1 tentang Rencana dan Pengendalian Operasional. 7.7. National Transport Commission Australia. (Agustus, 2007). “Guideline For Managing Heavy Vehicle Driver Fatigue”. Melbourne: NTC Office. PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 12 dari 16 8. LAMPIRAN 8.1. ALERT DAN FLOW MANAGEMENT FATIGUE CAMERA 8.1.1. Contoh Perangkat Fatigue Camera pada Unit 8.1.2. Contoh Alert Fatigue Camera Alert Smoking Alert Yawning Alert Warning Level 1 Alert Cam Covered (Face Missing) PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 13 dari 16 8.1.3. Contoh Real Time Alert notifikasi WhatsApp dan Web Tracking Fatigue Camera 8.1.4. Action Management Table (Klasifikasi berdasarkan list Alert yang tercatat Alert Parameter Action 1 PIC Evaluasi Action 2 PIC Remark Warning Alert Operator Operator, Dalam Operator Operator, Evaluasi dilakukan level 2 / teridentifikasi istirahat,(refres Pengawas rentang dinyatakan Pengawas pada jumlah alert Dangero sebagai hment, Area, waktu 2 sebagai fatigue Area, yang terjadi (weekly, us warning level exercise, kopi) Petugas jam dan tidak Petugas monthly) OSHE tim Driving 2 (konfirmasi Dispatcher terjadi diperbolehkan Dispatcher, melakukan summary via notifikasi alert melanjutkan OSHE, HCA terhadap trend WA dan yang pekerjaan (SP3 Site keterkaitan alert foto/video di sama / PHK) dengan kejadian web analysis) fatigue / warning level 2. Feedback diberikan kepada OTD dan HCA untuk follow up (coaching) Face Alert Wajah tidak Operator, Dalam Kamera Operator, Evaluasi dilakukan Missing / teridentifikasi terlihat : Pengawas rentang mengalami Pengawas pada jumlah alert Cam dengan wajah Pengawas Area, waktu 2 kerusakan Area, yang terjadi (weekly, covered secara visual Lapangan Petugas jam (bracket dan Petugas monthly) OSHE tim tidak terlihat memberi Dispatcher terjadi abusive) : Dispatcher, melakukan summary dan/atau instruksi untuk alert Pengawas OSHE, HCA terhadap trend ditutupi oleh menghentikan yang Lapangan & Site operator pada unit sesuatu unit untuk sama OSHE instruksi yang konsisten terjadi (konfirmasi konfirmasi dari untuk alert tersebut via notifikasi alert yang menghentikan WA dan terekam unit, Feedback diberikan foto/video di ,melakukan kepada OTD dan HCA web analysis) Kamera sengaja interview untuk follow up ditutupi : dengan berita (coaching) Pengawas acara dalam Lapangan waktu 1x24 jam memberi instruksi untuk Perbaikan / menghentikan penggantian unit dan kamera spare memberi dilakukan saat peringatan ke rest time operator untuk tidak Alert terjadi melakukan kembali : tindakan pengawas tersebut lapangan, instruksi untuk PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 14 dari 16 Alert Parameter Action 1 PIC Evaluasi Action 2 PIC Remark menghentikan unit, diberikan peringatan SP1, diikutkan pada sesi coaching dengan HCA/OTD Overspe Action 1 : Pengawas Operator, Dalam Overspeed di Operator, Evaluasi dilakukan ed 50 Overspeed di Lapangan Pengawas rentang level ≥ 81 km/h Pengawas pada jumlah alert km/h level 56-65 memberi Area, waktu 2 : operator telah Area, yang terjadi (weekly, km/h instruksi pada jam melanggar Petugas monthly) OSHE tim operator untuk terjadi golden rules Dispatcher, melakukan summary Action 2 : menurunkan alert dan tidak OSHE, HCA terhadap trend Overspeed di kecepatan pada yang diperbolehkan Site operator pada unit level ≥ 81 batas aman sama melanjutkan yang konsisten terjadi km/h pekerjaan (SP3 alert tersebut / PHK) Feedback diberikan Alert terjadi kepada OTD dan HCA kembali dalam untuk follow up 2 jam : (coaching) Pengawas lapangan, OSHE instruksi untuk menghentikan unit, diberikan peringatan SP1, diikuti pada sesi coaching dengan HCA/OTD Yawning Alert Pengawas Operator, Dalam Pengawas Operator, Jika hasil assessment teridentifikasi Lapangan Pengawas rentang Lapangan & Pengawas menyatakan operator sebagai melakukan Area, waktu 1 OSHE instruksi Area, dalam kondisi fatigue, yawning komunikasi jam kepada unit Petugas maka operator harus (konfirmasi kepada terjadi untuk berhenti Dispatcher, menghentikan unit via notifikasi operator alert dan melakukan OSHE, HCA dan istirahat. WA dan mengenai yang assessment Site foto/video di kondisi sama terhadap Jika kondisi operator web analysis) operator dan kondisi tidak dapat menginstruksik operator melanjutkan an untuk pekerjaannya makan operator operator dinyatakan berhenti sebagai fatigue dan sejenak, dan tidak diperbolehkan melakukan melanjutkan survey fatigue pekerjaan (SP3/PHK) Warning Alert Pengawas Operator, Dalam Pengawas Operator, Jika hasil assessment level 1 / teridentifikasi Lapangan Pengawas rentang Lapangan & Pengawas menyatakan operator Distracti sebagai WL melakukan Area, waktu 2 OSHE instruksi Area, dalam kondisi fatigue, on 1/Distraction komunikasi Petugas jam kepada unit Petugas maka operator harus Warning Warning kepada Dispatcher terjadi untuk berhenti Dispatcher, menghentikan unit (konfirmasi operator alert dan melakukan OSHE, HCA dan istirahat. via notifikasi mengenai yang assessment Site WA dan kondisi sama terhadap Jika kondisi operator foto/video di operator dan kondisi tidak dapat web analysis) melakukan operator melanjutkan survey fatigue pekerjaannya makan operator dinyatakan sebagai fatigue Look Alert Pengawas Operator, Dalam OSHE Operator, Jika hasil assessment Around teridentifikasi Lapangan Pengawas rentang menginformasik Pengawas menyatakan operator sebagai look berkomunikasi Area. waktu 2 an kepada Area, dalam kondisi fatigue, PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 15 dari 16 Alert Parameter Action 1 PIC Evaluasi Action 2 PIC Remark around kepada jam pengawas Petugas maka operator harus (konfirmasi operator untuk terjadi untuk Dispatcher, menghentikan unit via notifikasi focus dalam alert memasukkan OSHE, HCA dan istirahat. WA dan bekerja yang operator Site foto/video di sama kepada list Jika kondisi operator web analysis) coaching dan tidak dapat counseling melanjutkan bersama OTD & pekerjaannya makan HCA operator dinyatakan sebagai fatigue Smoking Alert Pengawas Operator, Jika OSHE Operator, Jika hasil assessment teridentifikasi Lapangan & Pengawas terjadi menginformasik Pengawas menyatakan operator sebagai berkomunikasi Area alert an kepada Area, dalam kondisi fatigue, smoking kepada yang pengawas Petugas maka operator harus (konfirmasi operator dan sama untuk Dispatcher, menghentikan unit via notifikasi memberikan memasukkan OSHE, HCA dan istirahat WA dan couching and operator Site foto/video di counseling kepada list web analysis) coaching dan counseling bersama OTD & HCA Phone Alert Pengawas Operator, Jika Pengawas OSHE (SHE) Calling teridentifikasi Lapangan Pengawas terjadi Lapangan dan Pengawas sebagai berkomunikasi Area, alert OSHE Lapangan phone calling kepada yang berkomunikasi (Operation) (konfirmasi operator dan sama kepada via notifikasi memberikan operator telah WA dan SP1 melanggar foto/video di peraturan web analysis) perusahaan dan memberikan SP3/PHK 8.2. FORMAT HASIL EVALUASI RANGKUMAN ALERT Contoh format grafik hasil evaluasi ranguman alert fatigue detection camera PROSEDUR No. Dokumen : CK-PR-SHE-25-(2) Tanggal Efektif : 17-07-2022 PENGELOLAAN FATIGUE Revisi : 02 Hal : 16 dari 16

Use Quizgecko on...
Browser
Browser