Pertemuan 15 Sensasi dan Persepsi (2024/2025) PDF

Summary

This document provides notes on the topic of sensation and perception. The notes explain the concepts and discuss various aspects of sensory experiences. It includes different examples relating to how our senses function, highlighting various types of perception, and the effect of our personal characteristics.

Full Transcript

Sensasi dan Persepsi Pertemuan 15 Tim Pengajar Pengantar Psikologi TA. 2024/2025 Bagaimana Anda tahu: ► Rumput itu hijau? ► Permen itu manis? ► Ada orang yang berbisik? ► Kapas itu lembut? ► Parfum itu harum? ► Anda tahu semuanya itu karena kemampuan An...

Sensasi dan Persepsi Pertemuan 15 Tim Pengajar Pengantar Psikologi TA. 2024/2025 Bagaimana Anda tahu: ► Rumput itu hijau? ► Permen itu manis? ► Ada orang yang berbisik? ► Kapas itu lembut? ► Parfum itu harum? ► Anda tahu semuanya itu karena kemampuan Anda untuk mengindera dan merasakan stimulus dalam lingkungan ► Semua informasi dari luar datang ke kita melalui indera ► Tanpa indera, otak kita akan terisolasi dari dunia luar ► Kemampuan ini memungkinkan terjadinya proses SENSASI dan PERSEPSI pada individu Apa itu Sensasi? ► Deteksi dan pengalaman langsung terhadap energy fisik sebagai hasil dari kejadian di lingkungan maupun kejadian dalam diri kita ► Proses merasakan dan merekam stimulus di sekitar kita ► Prosesdimana reseptor yang terstimulasi menghasilkan pola internal pada impuls saraf yang merepresentasikan stimulus di otak Bagaimana stimulasi dapat menjadi sensasi? Otak ‘merasakan’ dunia secara tidak langsung, karena organ pengindera (yang merasakan) mengubah stimulasi yang ditangkap indera menjadi pesan- pesan saraf (bahasa dalam system saraf) Indera Manusia yang Sensasional Sensasi dimulai dengan reseptor indera, yang mengubah energi dari sebuah stimulus menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang saraf menuju otak. Para psikolog yang berfokus pada bidang psikofisik telah mempelajari kepekaan sensorik dengan mengukur ambang batas mutlak dan ambang perbedaan. Ambang (thresholds) ► Ambang rangsang (thresholds) ► Batas minimal rangsang agar pengalaman sensoris bisa terjadi ► Konsentrasi terkecil dari suatu rangsangan yang mulai dapat menimbulkan kesan ► Sensitivitasmanusia terhadap berbagai stimulus berbeda dari waktu ke waktu Ambang (thresholds) ► Absolute threshold (Ambang mutlak) ► Intensitas minimal suatu stimulus agar bisa dideteksi oleh organ indera ► Konsentrasi rangsangan terkecil yang mulai dapat menimbulkan kesan ► Difference threshold (Ambang perbedaan) ► Jumlah terkecil suatu stimulus yang dapat diubah dan dapat terdeteksi perbedaannya ► Perubahan konsentrasi terkecil suatu rangsangan yang sudah dapat dideteksi perubahannya Contoh: ► Vision: Nyala lilin dilihat pada jarak 30 mil (50 km) di malam yang gelap ► Hearing: Bunyi detik jam pada kondisi tenang dengan jarak 20 kaki (6m) ► Taste : Satu sendok the gula dalam 2 galon air ► Smell : Setetes parfum menyebar di 3 ruang apartemen ► Touch : Sayap lalat yang jatuh sejauh 1cm dari pipi kita Indera-indera kita dirancang untuk merespons perubahan dan perbedaan yang ada di lingkungan. Ketika stimulasi tidak berubah, terjadilah adaptasi sensorik. Terlalu sedikit stimulasi dapat melahirkan deprivasi sensorik. Sedangkan terlalu banyak juga dapat menyebabkan terjadinya kelebihan stimulasi sensorik (sensory overload). Seperti apakah indera kita? Bagaimana dia bekerja? Dan bagaimana tiap indera saling berbeda? Semua indera manusia bekerja hampir sebagian besar pada jalan yang sama, namun masing-masing indera mengambil informasi yang berbeda dan mengirimkan informasi tersebut ke area otak tertentu untuk diproses Indera Manusia ► Apa sajakah indera manusia? ► Bagaimanamasing-masing indera menjalankan fungsinya? ► Apakahmasing-masing bagian dari indera memiliki peran dan fungsi sendiri-sendiri? ► Bagaimanacara masing-masing indera mengirimkan informasi yang diperolehnya untuk kemudian diproses di otak? Apa hubungan antara Sensasi dan Persepsi? Persepsi membawa makna ke sensasi, jadi persepsi menghasilkan interpretasi dari dunia luar, meskipun bukanlah reseprentasi sempurna dari dunia luar Apa itu Persepsi? ► Proses dimana impuls-impuls sensorik diatur dan diterjemahkan ► Interpretasi stimulus yang diindera sehingga individu menyadari, mengerti, memahami terhadap apa yang diindera (menganggap, menilai suatu objek) ► Sekumpulan tindakan mental yang mengatur impuls-impuls sensorik menjadi suatu pola yang bermakna ► Sensasi dan persepsi merupakan dasar belajar, berpikir, dan bertindak Perceptions’ Two Complementary Processes ► Bottom-up processing – analisis yang menekankan pada karakteristik dari stimulus ► Top-down processing – menekankan pada pengharapan (eskpektasi) orang yang mempersepsi, memori, dan faktor-faktor kognitif lain Perceptual Constancies ► Perceptualconstancy – Kemampuan untuk mengenali objek yang sama meski berada pada kondisi yang berbeda, seperti perubahan yang terjadi pada jarak, lokasi, dll ► Color constancy ► Size constancy ► Shape constancy Perceptual Ambiguity and Distortion ► Illusions– menunjukkan pengalaman yang tidak tepat dari suatu pola stimulus, dibagi oleh orang lain dalam lingkungan perseptual yang sama ► Ambiguous figures – Gambar yang memungkinkan terjadinya interpretasi lebih dari satu Perceptual Illusions Do you see or ? Kekuatan Persepsi: Asal-usul dan Pengaruhnya Banyak kemampuan persepsi dasar bersifat bawaan atau diperoleh pada saat kita dilahirkan. Dengan menggunakan visual cliff, sebagai contoh, para psikolog telah mempelajari bahwa bayi-bayi sudah memiliki persepsi kedalaman sejak usia 6 bulan dan bahkan mungkin lebih awal. Seorang ”pemanjat tebing” Bayi berusia 6 bulan biasanya enggan merangkak melewati batas yang tampak dari gambar tebing. Hal ini mengindikasikan bahwa mereka dapat mempersepsikan kedalaman. Namun demikian, tanpa pengalaman tertentu selama masa penting di awal kehidupan, sel-sel di sistem saraf mengalami kemunduran, berubah, atau gagal membentuk jalur saraf yang semestinya, dan pada akhirnya persepsi juga akan mengalami kerusakan. Ini sebabnya usaha untuk memperbaiki Penglihatan dan Pengalaman Awal kebutaan atau ketulian bawaan lebih Kucing dibesarkan dalam suasana gelap selama lima bulan pertama sesudah lahir, namun selama berhasil ketika dilakukan sedini beberapa jam setiap hari mereka ditempatkan pada mungkin. silinder khusus yang hanya membolehkan mereka melihat garis-garis vertikal atau horizontal. Selanjutnya, kucing yang hanya dihadapkan pada garis-garis vertikal mempunyai kesulitan untuk mempersepsikan garis horisontal, dan kucing yang dihadapkan hanya pada garis-garis horizontal juga mengalami kesulitan untuk mempersepsikan garisgaris vertikal (Blakemore & Cooper, 1970). Individual Differences and Culture in Perception ►Motivation ►Values ►Expectations ►Cognitive Style ►Experience and Culture ►Personality Pengaruh psikologis pada persepsi mencakup kebutuhan, kepercayaan, emosi, dan ekspektasi (yang menghasilkan set persepsi). Pengaruh-pengaruh ini di pengaruhi oleh budaya, yang memungkinkan orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan berkaitan dengan pengalaman dan pengaruh di atas. Orang-orang sering melihat sesuatu yang ingin mereka lihat. Seorang pria di Nashville membeli roti di kedai kopi dan merasa melihat penampakan ibu Teresa di roti tersebut. Roti tersebut kemudian dipernis dan dipajang di kedai kopi tersebut, dan ratusan pengunjung datang untuk melihatnya. Beberapa waktu kemudian, roti tersebut dicuri, mungkin oleh seseorang yang sangat beriman, atau sangat lapar. Jika persepsi sangat dipengaruhi oleh perbedaan individual dan lingkungan (budaya), lantas bagaimana Islam memandang persepsi yang terjadi pada manusia? Persepsi dalam Perspektif Psikologi Islam Instrumen Persepsi ► Dalam Psikologi Islam, instrument persepsi tidak hanya indera manusia (sensoris reseptor) ► Instrumen persepsi menurut Psikologi Islam: ►Inderawi ►Qalbu ►Akal Inderawi ► Indera penglihatan ► Indera pendengaran ► Indera perabaan ► Indera pengecapan ► Indera penciuman/ pembauan Inderawi Penglihatan (kedua mata), dengannya seseorang dapat melihat, mengetahui dan mengenali eksistensi sesuatu. Pendengaran (kedua telinga), dengannya seseorang dapat mendengar, mengetahui dan mengenali eksistensi sesuatu. Pengecap (lidah), dengannya seseorang dapat merasakan manis, asam, pahit, pedas dan tawarnya sesuatu. Penciuman (hidung), dengannya seseorang dapat mengenal aroma atau bau sesuatu. Peraba dan perasa (kulit), dengannya seseorang dapat mengenal bentuk dan sifat sesuatu dan keadaan. Fungsi inderawi ► Menangkap ilmu pengetahuan ► Menghindari kerusakan dan bahaya ► Memberikan kemampuan memprediksi ► Agar inderawi dapat berfungsi baik, maka hendaknya menjauhkan penggunaan inderawi dari hal-hal yang bertentangan dengan hukum- hukum dan norma-norma ketuhanan, membiasakan diri agar selalu melakukan mandi yang benar dan selalu dalam keadaan berwudhu serta memperbanyak doa. Mengapa Alquran lebih banyak menyebutkan pendengaran dan penglihatan? Signifikansinya yang sangat jauh dalam proses persepsi. Dalam penyebutan keduanya cukup sebagai bukti atas pentingnya seluruh indera dalam proses penunjang bagi berlangsungnya persepsi. Inilah keistimewaan al-Qur’an yang memiliki keuniversalan dengan bentuk abstrak yang luas, dan cukup hanya dengan sindiran serta isyarat kepada hakikat dasar yang universal dan meninggalkan penjelasan secara terperinci. ► Allah swt menjadikan al-Qur’an bukanlah kitab ilmu pengetahuan, tetapi ia lebih merupakan kitab hidayah bagi manusia. ► Allah swt menjadikan al-Qur’an cukup dalam tujuan dan maksud untuk membuktikan nikmat- Nya bagi manusia, yakni melalui cara membekali dengan alat-alat persepsi, yaitu dengan isyarat al-Qur’an atas pendengaran dan penglihatan. ► Indera pendengaran lebih sering disebutkan dalam al-Qur’an daripada penglihatan, karena pendengaran lebih penting dalam proses persepsi, belajar dan pencapaian ilmu pengetahuan. ► Bahwasanya indera pendengaran dapat bekerja secara langsung setelah seorang anak dilahirkan. ► Bahwasanya indera pendengaran mampu mendengar di setiap waktu, baik dalam keadaan terang ataupun gelap, sedangkan indera penglihatan tidak akan mampu melihat kecuali dalam kondisi terang. ► Firman-firman Allah swt tentang inderawi: al- Mulk, 67:10, an-Nuur,24:51, al-Maidah, 5:83, an-Nisaa, 4:56, al-An’aam, 6:7, al- Qashash,28:72. Qalbu ► Dengan qalbu seseorang dapat merasakan segala sesuatu, keadaan, suasana, dan peristiwa secara emosional ► Denganqalbu seseorang dapat menerima informasi melalui ilham (intuisi). ► Dengan qalbu seseorang dapat menerima gambaran tentang hakikat segala sesuatu (kasysyafi) Qalbu ► Dengan hati, manusia dapat merasakan pahala dan dosa, kasih sayang, kebencian, gembira dan kesedihan ► Denganhati, manusia dapat merasakan keimanan dan ketaqwaan, keyakinan dan ketauhidan, kedekatan dengan Sang pencipta ► Dengan hati, manusia dapat memahami pahala dan dosa, haq dan bathil, iman dan kafir, cinta dan benci ► Denganhati, manusia dapat merasakan getaran emosi hewan, tumbuhan, benda, tempat, keadaan Akal ► Dengan akal pikir yang cerdas, seseorang dapat dengan mudah memperoleh suatu pengetahuan yang luas dan mendalam. ► Dengan akal pikir yang cerdas, seseorang dapat dengan mudah memperoleh pemahaman yang obyektif dan benar. ► Dengan akal pikir yang cerdas, seseorang dapat dengan mudah memperoleh penganalisaan yang tajam dan akurat. ► Dengan akal pikir yang cerdas, seseorang dapat dengan mudah memperoleh perbandingan yang proporsional. ► Dengan akal pikir yang cerdas, seseorang dapat dengan mudah mengambil hikmah dari setiap kejadian dan peristiwa dengan bijak. Akal ► Dengan akal pikir yang sehat dan cerdas, seseorang dengan mudah mengambil suatu pengetahuan, pemahaman, penganalisaan, perbandingan, penyimpulan, mengambil hikmah dari semua yang diterima oleh hati dan indera ► Allahmengajarkan ilmu pengetahuan tentang hakikat ketuhanan yang bersifat rahasia dan tersembunyi melalui qalbu ► Ilmu pengetahuan tentang kemakhlukkan yang bersifat terbuka dan konkrit melalui inderawi Tingkatan Persepsi (Perspektif Psikologi Islam) ► Persepsi yang terbatas ► Persepsiyang dibangun berdasarkan pengalaman tanpa banyak melibatkan peran akal pikir (tanpa upaya mencari rahasia dan hikmahnya) ► Persepsi yang berkembang ► Persepsiyang dimiliki oleh para ilmuwan, ulama, intelektual, yang memandang semua hal dari berbagai aspek (ada proses analisis), sehingga bebas dari kepicikan ► Persepsi kenabian ► Persepsi di bawah bimbingan dan pengarahan Allah (Nabi, Rasul, ahli waris mereka) Referensi ► Adz-Dzakiey, H.B. (2007). Psikologi Kenabian. Yogyakarta : Beranda Publishing. ► Wade, C & Tavris, C. (2009). Psikologi. Edisi Kesembilan. Jilid 1 dan 2 (terjemahan : Widyasinta, B dan Juwono, I.D) Jakarta : Penerbit Erlangga. ► Zimbardo, P.G., Johnson, R.L., & McCann, V. (2012). Psychology: Core Concepts. 7th Edition. USA: Pearson Education, I

Use Quizgecko on...
Browser
Browser