Summary

This document discusses domestic waste and its management. It explains different types of waste, such as solid and liquid waste, and the impact of improper waste disposal on the environment. It also touches upon the importance of waste management practices for maintaining public health and environmental quality.

Full Transcript

Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Modul 6: Pengolahan Limbah PENDAHULUAN Sampah domestik atau limbah rumah tangga merupakan ba...

Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Modul 6: Pengolahan Limbah PENDAHULUAN Sampah domestik atau limbah rumah tangga merupakan bahan buangan yang timbul karena adanya kehidupan manusia, masalah lingkungan dan kesehatan masyarakat timbul di berbagai daerah, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sampah domestik yang kerap disebut limbah rumah tangga dapat berupa limbah padat ataupun limbah cair. Limbah padat dapat berupa sampah dan limbah cair dapat berupa air kotor yang berasal dari aktivitas rumah tangga. Limbah yang dibuang sembarangan dapat menimbulkan berbagai bencana, baik pada lingkungan ataupun pada manusia sendiri. Semua negara di bumi ini menyadari bahwa sampah atau limbah adalah salah satu permasalahan yang membawa ketidaknyamanan hidup dalam sebuah lingkungan. Pertambahan jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap kuantitas dan kualitas limbah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbunan sampah memerlukan pengelolaan. Pengelolaan sampah atau limbah yang tidak mempergunakan metode dan teknik pengelolaan sampah yang ramah lingkungan selain akan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan juga akan sangat mengganggu kelestarian fungsi lingkungan baik lingkungam pemukiman, hutan, persawahan, sungai dan lautan. Buangan yang dihasilkan dari suatu proses domestic atau rumah tangga disebut limbah. Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus atau biasa disebut black water, dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya disebut juga grey water. Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, 206 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah sampah basah atau garbage, sampah kering atau rubbish, dan sisa- sisa industri atau industrial waste. Selain itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar, air limbah juga harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar penyakit dan bau yang tidak sedap. Untuk mewujudkan kota bersih dan hijau, pemerintah telah mencanangkan berbagai program yang pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah dan limbah. Untuk memupuk kesadaran dalam diri kita akan pentingnya hidup bersih dan memupuk rasa tanggung jawab bersama dari masalah sampah yang tak kunjung redah dilingkungan kita. Kegiatan Pembelajaran 1: Limbah domestik dan sampah KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa memiliki pengertian dan pemahaman mengenai apa itu limbah 2. Mahasiswa mampu untuk mengetahui apa itu limbah domestik URAIAN MATERI Limbah rumah tangga atau limbah domestic adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya. Sampah adalah semua barang atau benda atau sisa barang atau benda yang sudah tidak berguna dan terbuang dari kegiatan sehari-hari. Jadi sampah merupakan produk buangan yang 207 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah pada umumnya berbentuk padat dengan komposisi organik dan anorganik. Sampah yang terkumpul dapat menumpuk dan membusuk sehingga sangat mengganggu kesehatan, lingkungan serta mempengaruhui mutu estetika. Sedangkan limbah adalah produk akhir yang berupa material buangan dari sebuah proses pencucian, dekontaminasi atau proses metabolisme tubuh, yang dapat berbentuk cairan atau setengah padat. Tidak berbeda dengan sampah, limbah juga dapat mengganggu kesehatan, lingkungan serta mempengaruhi mutu estetika. Beberapa pengertian air limbah dan sampah menurut beberapa pendapat antara lain : a. Azwar (1989), Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti limbah industri dan limbah domestic atau limbah rumah tangga. b. Sugiharto (1987), Air limbah (waste water) adalah kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya, yang demikian air buangan merupakan hal yang bersifat kotoran umum. c. Kamus Istilah Lingkungan (1994), Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembuatan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan d. Prof. Ir. Rasyastuti. W ( 1996), Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai e. Istilah Lingkungan Untuk Manajeman, Ecolink (1996), Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun hasil proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dampak Sampah dan Limbah Domestic Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat aktivitas rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit. Salah satu contohnya pembuangan sampah yang tidak memenuhi persyaratan dapat menimbulkan dampak negative pada lingkungan. Dampak yang ditimbulkan sampah dan limbah antara lain: 208 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah 1. Pencemaran Lingkungan Sampah dari berbagai sumber dapat mencemari lingkungan, baik lingkungan darat, udara maupun perairan. Pencemaran darat yang dapat ditimbulkan oleh sampah misalnya ditinjau dari segi kesehatan sebagai tempat bersarang dan menyebarnya bibit penyakit, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya estetika (tidak sedap dipandang mata). Macam pencemaran udara yang ditimbulkannya misalnya mengeluarkan bau yang tidak sedap, debu gas-gas beracun. Macam pencemaran perairan yang ditimbulkan oleh sampah misalnya terjadinya perubahan warna dan bau pada air sungai, penyebaran bahan kimia dan mikroorganisme yang terbawa air hujan dan meresapnya bahan-bahan berbahaya sehingga mencemari sumur dan sumber air. 2. Penyebab Penyakit Tempat-tempat penumpukan sampah dan air limbah dari air buangan rumah tangga merupakan lingkungan yang baik bagi hewan penyebar penyakit penyakit misalnya : lalat, nyamuk, tikus, dan bakteri patogen (penyebab penyakit). Adanya hewan-hewan penyebar penyakit tersebut mudah tersebar dan menjalar ke lingkungan sekitar. Penyakit-penyakit itu misalnya kolera, disentri, tipus, diare, dan malaria. 3. Penyumbatan Saluran Air dan Pemicu Banjir Sampah jalanan dan sampah rumah tangga sering bertaburan di jalan serta sampah yang tidak dibuang pada tempatnya, jika turun hujan akan terbawa ke selokan atau sungai, akibatnya sungai akan tersumbat dan timbul banjir. Selanjutnya banjir dapat menyebarkan penyakit dan kemudaratan bagi manusia sendiri. Kemudian banyak selokan di musim hujan menjadi mampet karena penduduk membuang sampah disembarang tempat. 4. Gangguan Infrastruktur Infrastruktur lain dapat juga dipengaruhi oleh pengelolaan sampah yang tidak memadai, seperti tingginya biaya yang diperlukan untuk pengolahan air. Jika sarana penampungan sampah kurang atau tidak efisien, orang akan cenderung membuang sampahnya di jalan. Hal ini mengakibatkan jalan perlu lebih sering dibersihkan dan diperbaiki. 209 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Pengolahan dan Pengelolaan Sampah Masalah sampah menjadi salah satu permasalahan di setiap kota, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia. Penangangan masalah sampah yang tidak baik akan menimbulkan dampak yang luas, tidak saja bagi lingkungan, tetapi juga berdampak buruk bagi perekonomian, dan sosial. Untuk mengolah sampah menjadi kompos, diperlukan pemilahan dan pemisahan sampah organic dan sampah anorganik. Pada pengolahan dan pengelolaan sampah, bak sampah dapat dipakai untuk membuang kotoran seperti daun, plastik, kertas. Pembakaran kotoran dari sampah untuk bak yang dibuat dari kayu diambil dahulu lalu dibakar di tempat. Sampah kompleks perumahan biasanya diambil dengan gerobak sampah atau truk sampah dan dibuang ke tempat lain. Dapat dibuat bak, bisa dari kayu bekas atau batu bata, bisa juga dari porselin. Bak dari kayu lebih sederhana tetapi kotoran tidak dapat dibakar, karena bak akan terbakar. Bak yang dari batu bata kotorannya bisa dibakar. Agar supaya kayu bawah tidak terkena rayap dapat dibuatkan kaki. Begitu pula pada bak batu bata, agar mudah memindahkan bak. Cara pembuatan bak sampah dapat dilihat pada Gambar di bawah ini. Gambar.6.1 Alternatif bentuk bak sampah Bak sampah tersebut digunakan untuk membuang kotoran sampah seperti kertas, daun, dll. Agar tetap terawat, maka perlu diperhatikan hal, yaitu : a. Bak kayu perlu di cat b. Setelah penuh diambil terus dibakar c. Jangan membuang yang berbau busuk seperti bangkai, dsb. 210 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Berikut ini beberapa cara pengolahan dan pengelolaan sampah rumah tangga : 1. Mendaur Ulang Sampah Rumah Tangga Mendaur ulang sampah merupakan salah satu cara yang perlu mendapat prioritas utama dalam pengelolaan sampah rumah tangga, karena gangguan pencemarannya tinggi. Pengomposan sebaiknya dilakukan di dalam wadah untuk mencegah pencemaran lingkungan, gangguan binatang dan menjaga estetika. Bahan wadah tempat sampah :  Wadah portable dapat menggunakan drum, plastik, kayu, anyaman bambu, dsb.  Wadah permanen dapat menggunakan pasangan semen dengan ukuran: panjang dan lebar minimal 75 cm, sedangkan tingginya lebih kurang 100 cm. Bagian atas dibuatkan tutup yang mudah dibuka/tutup, bagian depan bawah diberi lobang panen kompos. Alat yang telah diuji coba dengan hasil baik adalah drum 200 liter, diberi pasangan pipa PVC berlubang-lubang untuk penghawaan. Bahan yang dikomposkan berupa sampah daun dan sisa makanan dapur. 2. Cara Pengomposan Sampah Rumah Tangga : a) Drum dipasang tegak, diganjal dan di bawah lubang ditaruh pecahan genteng untuk mencegah tikus masuk. b) Sampah daun dari pembersihan halaman dikumpulkan di dekat drum komposter dan dipotong-potong (2,5 - 5 cm) menggunakan parang atau gunting rumput. c) Sampah dapur ditampung dulu di dapur dalam dua ember kecil bertutup, yang satu untuk sisa makanan, yang kedua untuk plastik dan barang-barang bekas lain. Setiap kali ember sisa makanan penuh, dibawa ke kebun, dan dimasukkan ke dalam drum kemudian di atasnya ditutup rapat dengan potongan daun atau serbuk gergaji untuk mencegah pencemaran lalat dan menyeimbangkan C2N ratio. Kemudian di atas lapisan ditaburi aktivator isolar mikroorganisme 2 - 3 sendok besar(antara lain: orgaded, stardec, dsb.), atau kompos dan terakhir disiram air agar selalu lembab. 211 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah d) Demikian dilakukan setiap hari sampai drum penuh dan biarkan pengomposan berlanjut. Proses pengomposan akan merambat dari bawah ke atas seperti yang terjadi di lantai hutan. e) Untuk mempercepat pengomposan, sejak drum berisi separuh, perlu sering ditusuk-tusuk agar terjadi lorong-lorong penghawaan. f) Setelah lebih kurang 6 minggu, kompos dipanen dengan mengeluarkannya dari drum, dikering anginkan dan dapat langsung dipakai. Sesudah itu drum dapat dipakai kembali. Atau bisa dengan cara : a) Pengumpulan dan pemisahan sampah Sampah dikumpulkan dari dalam pasar dan ditampung di ruang penampungan. Di tempat ini sampah non organik dipisahkan dengan sampah organik. Karena sebagian besar sampah pasar adalah sampah organik, tahapan ini mudah dilakukan secara manual. Menampung sampah sekaligus menyortir sampah non organik. b) Pencacahan Sampah Sampah organik yang sudah terpisah dengan sampah non organik selanjutnya dicacah dengan menggunakan mesin pencacah. Tujuan dari pencacahan ini adalah untuk memperkecil dan menyeragamkan bahan baku kompos. c) Penyiapan Promi Umumnya untuk bahan-bahan lain promi diencerkan dengan air, tetapi untuk sampah pasar ini promi tidak boleh diencerkan dengan air. kandungan air di dalam sampah sudah cukup tinggi sehingga penambahan air akan kurang baik untuk proses pengomposan. bahan yang digunakan untuk mengencerkan promi adalah pasir atau tanah kering. tanah/pasir diayak terlebih dahulu sebelum digunakan. PROMI (Promoting Microbes) adalah mikroba bahan aktiv yang terdiri dari tiga macam mikroba, yaitu; Aspergillus sp, Trichordema harzianum DT 38 dan Trichordema harziananum DT 39, ditambah dengan mikroba pelapuk. 1. Pencampuran Promi di dalam Bak pengomposan Selanjutnya sampah yang telah dicacah dicampurkan dengan promi dan ditampung di bak-bak pengomposan. Sampah tidak boleh diinjak-injak, karena akan menyebabkan menjadi padat 212 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah dan kandungan udara di dalam kompos berkurang. Setelah penuh, sampah ditutup dengan terpal plastik dan didiamkan selama 14 hari. Sampah ditutup dengan terpal plastik dan diikubasi. 2. Panen Kompos Setelah 14 hari sampah akan berubah warna menjadi kehitaman dan menjadi lebih lunak. Kompos sampah telah cukup matang. Kompos selanjutnya dipanen dan dibawa ke tempat pengolahan lebih lanjut. Di tempat ini kompos dicacah lagi dan dikemas ke dalam karung- karung plastik. Kompos matang setelah 14 hari. 3. Pengolahan Pasca Panen Setelah dipanen kompos dijemur untuk mengurangi kadar air kompos. Kompos yang telah kering selanjutnya dicacah agar ukurannya seragam dan menarik. Kemudain kompos dikemas ke dalam karung-karung plastik. Pengomposan sampah dalam jumlah banyak: 1. Apabila tersedia banyak bahan baku sampah, misalnya setelah pemangkasan tanaman, bahan baku ini dapat dimasukkan seluruhnya ke dalam wadah dengan menggunakan sistim berlapis (sandwich system), dengan ketebalan lapisan kurang lebih 30 cm. Di atas setiap lapisan bahan baku sampah diberi pupuk kandang, tanah subur, kompos atau ditaburi aktivator biologis (orgadec, stardec, dll.) kemudian diberi air supaya lembab. Demikian dilakukan sampai penuh dan wadah segera ditutup untuk menghindari gangguan berbagai binatang. 2. Tempat Pembuangan Akhir dan Penerapan Sanitary Landfill. Sanitary Landfill adalah sistem pengelolaan sampah yang mengembangkan lahan cekungan dengan syarat tertentu, antara lain jenis dan porositas tanah. Dasar cekungan pada sistem ini dilapisi geotekstil. Lapisan yang menyerupai plastik ini menahan peresapan lindi ke tanah. Diatas lapisan ini, dibuat jaringan pipa yang akan mengalirkan lindi ke kolam penampungan. Lindi yang telah melalui instalasi pengolahan baru dapat dibuang ke sungai. Sistem ini juga mensyaratkan sampah diuruk dengan tanah setebal 15 cm tipa kali timbunan mencapai ketinggian 2 meter. 213 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Gambar 6.2 Pengolahan sampah dengan system Sanitary Landfill Sistem Sanitary Landfill tentunya harus memenuhi desain teknis tertentu sehingga sampah yang dimasukkan ke tanah tidak mencemarkan tanah dan air tanah. Di sejumlah negara maju, sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA), sampah dipilah terlebih dahulu antara sampah organik dan non-organik, sampah yang mudah terdegradasi dan yang sulit. Sistem ini mampu mengontrol emisi gas metan, karbondioksida atau gas berbahaya lainnya akibat proses pemadatan sampah. RSL juga bisa mengontrol populasi lalat di sekitar TPA. Sehingga mencegah penebaran bibit penyakit. Cara kerjanya, di RSL, sampah ditumpuk dalam satu lahan. Lahan tempat sampah tersebut sebelumnya digali dan tanah liatnya dipadatkan. Lahan ini desbut ground liner. Usai tanah liat dipadatkan, tanah kemudian dilapisi dengan geo membran, lapisan mirip plastik berwarna yang dengan ketebalan 2,5 milimeter yang terbuat dari High Density Polyitilin, salah satu senyawa minyak bumi. Lapisan ini lah yang nantinya akan menahan air lindi (air kotor yang berbau yang berasal dari sampah), sehingga tidak akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Di atas lapisan geo membran dilapisi lagi geo textile yang gunanya memfilter kotoran sehingga tidak bercampur dengan air lindi. Secara berkala air lindi ini dikeringkan. Sebelum dipadatkan, sampah yang menumpuk diatas lapisan geo textille ini kemudian ditutup dengan menggunakan lapisan geo membran untuk mencegah menyebarnya gas metan akibat proses pembusukan sampah (yang dipadatkan) tanpa oksigen. Geo membran ini juga akan menyerap panas dan membantu proses pembusukan. Radiasinya akan dipastikan dapat membunuh lalat dan telur-telurnya di sekitar sampah. Sementara hasil pembusukan samapah dalam bentuk kompos bisa dijual. Gas metan ini juga yang pada akhirnya digunakan untuk memanaskan air hujan yang sebelumnya ditampung untuk mencuci truk-truk pengangkut sampah. Henky yakin jika truk sampah yang bentuknya tertutup dicuci setiap kali habis mengangkut sampah, tidak akan menebarkan bau ke lokasi TPA. 214 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Pengolahan sampah dengan sistem ini sebenarnya sama saja dengan yang sudah dilaksanakan TPA Bantar Gebang. Hanya saja, pada Zona I TPA Bantar Gerbang, groun lner tidak menggunakan geo membran untuk menahan air lindi. Dan terjadi kebocoran yang menyebabkan pencemaran air serta pencemaran udara. Jika, TPA Bantar Gebang direhabilitasi kemudian pola pengolahannya digantikan dengan RSL, pemerintah daerah Jakarta, emnurut Henky tidak perlu mencari lokasi baru untuk menampung sampah. Karena sampah dapat diolah secara berkesinambungan dan sistem di ground liner bisa diperbaiki secara berkala. Sampah seperti pecahan kaca, logam, dan plastik dibakar dulu hingga menjadi abu sebelum ditimbun. Sampah yang mudah terdegradasi seperti sisa makanan, digiling terlebih dulu sebelum ditimbun. Dasar TPA dilapisi bahan kedap air dan diberi saluran untuk cairan hasil dari pembusukan sampah (lindi). Di dekat TPA harus ada sumur kontrol untuk mengontrol apakah air tanah di sekitar TPA sudah tercemar. TPA di Indonesia, sesungguhnya tidak menerapkan sanitary landfill seperti yang sering didengung-dengungkan. Paling banter TPA itu menggunakan sistem open dumping alias model curah yang lebih primitif dibandingkan dengan sanitary landfill, yakni sampah ditumpuk bergunung-gunung. Jika sistem ini dilengkapi lapisan dasar kedap air dan saluran untuk lindi masih dianggap mendingan. Namun, kalau tidak sangat berbahaya sekali karena sampah akan mencemari tanah dan air tanah (berupa bakteri e-coli dan logam berat) secara langsung. Sudah begitu, sistem open dumping yang digunakan ternyata masih disertai dengan pembakaran sampah. Padahal, pembakaran sampah itu "haram hukumnya" karena pembakaran sampah hanya menghasilkan oksidan berbahaya bagi kesehatan, apalagi kalo sampah yang dibakar adalah sampah non-organik, seperti plastik, kaca, atau logam. Jika itu dilakukan sama saja dengan memindahkan sampah di permukaan tanah ke udara dalam bentuk oksidan. Sampah landfill yang diproduksi pasar dan rumah tangga, seperti sisa makanan, sisa sayur mayur, atau segala yang cepat busuk dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan sumber energi untuk membangkitkan listrik dari tenaga uap. Tempat pembuangan dengan rayonisasi juga mempersingkat waktu waktu dari pengambilan ke tempat pembuangan sampah untuk langsung diolah. Durasi ini penting untuk meminimalkan bau akibat proses pembusukan yang tidak dapat ditunda. Truk-truk yang menutup sampahnya dengan terpal plastik tebal adalah cermin pengelolaan sampah yang buruk, dengan ditutup rapat seperti itu bau yang timbul akan lebih menyengat sebab proses anaerob menghasilkan gas asam sulfida, metan, dan licit. Sampah cukup ditutup dengan semacam jaring halus yang memungkinkan proses aerob atau menyerap oksigen dan mengeluarkan CO2 yang tidak berbau. 215 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Rayonisasi pembuangan sampah tidak akan membuat warga sekitarnya terganggu apabila tempat pembuangan dan pengolahan sampah dikelola dengan baik dan tidak menimbulkan polusi. Kompensasi sosialnya, warga sekitar mendapat tambahan subsidi kesehatan dan pendidikan sebagai insentif. Indikator yang bisa dilihat dari komitmen Pemerintah untuk mempercepat kesadaran masyarakat salah satunya adalah baik buruknya pengelolaan sampah di setiap kota yang selalu parsial, latah dan berorientasi kepada proyek. Merujuk pada Protokol Kyoto (1997) yang sampai saat ini belum diratifikasi oleh Indonesia, khususnya pada Annex A, disebutkan bahwa jenis-jenis buangan yang bisa diperdagangkan adalah gas-gas rumah kaca, buangan bahan bakar, serta buangan industri mineral, logam, pelarut dan limbah. Namun, belum banyak pihak yang memahami apa yang bisa dimanfaatkan menurut protokol tersebut karena Indonesia masih belum meratifikasi. Menurut pakar Lingkungan Prof (Em) Dr. Otto Soemarwoto, " Semua pihak yang berhubungan dengan emisi sebaiknya mempelajari Protokol Kyoto dan pengaturannya melalui Mekanisme Pembangunan Bersih sehingga ketika diratifikasi, semua bisa memanfaatkannya". Kesadaran warga untuk mau memilah sampah organik dan anorganik sebetulnya dapat dipicu dengan memberikan insentif berupa pengurangan pajak bagi restoran, kantor, dan pusat bisnis yang kooperatif dalam pemilahan sampah ini. Contoh Soal 6.1: Jelaskan apa yang dimaksud dengan limbah rumah tangga? Jawab : Limbah rumah tangga atau limbah domestic adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia Contoh Soal 6.2: Menurut Sugiharto(1987) apa pengertian air limbah dan sampah? Jawab : Air limbah (waste water) adalah kotoran dari manusia dan rumah tangga serta berasal dari industri, atau air permukaan serta buangan lainnya, yang demikian air buangan merupakan hal yang bersifat kotoran umum. 216 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah PENUGASAN KELAS 1. Bentuklah kelompok kecil dan diskusikanlah tentang limbah limbah rumah tangga 2. Diskusikanlah dalam kelompok kecil mengenai pengolahan limbah domestic atau limbah rumah tangga. RANGKUMAN 1. Sampah domestik atau limbah rumah tangga merupakan bahan buangan yang timbul karena adanya kehidupan manusia 2. Sampah domestik yang kerap disebut limbah rumah tangga dapat berupa limbah padat ataupun limbah cair 3. Limbah padat dapat berupa sampah dan limbah cair dapat berupa air kotor yang berasal dari aktivitas rumah tangga. 4. Dalam air limbah terdapat bahan kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya 5. Jadi sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya berbentuk padat dengan komposisi organik dan anorganik. Sampah yang terkumpul dapat menumpuk dan membusuk sehingga sangat mengganggu kesehatan, lingkungan serta mempengaruhui mutu estetika. Sedangkan limbah adalah produk akhir yang berupa material buangan dari sebuah proses pencucian, dekontaminasi atau proses metabolisme tubuh, yang dapat berbentuk cairan atau setengah padat EVALUASI FORMATIF 1 1. Apa yang dimaksud dengan limbah domestic atau limbah rumah tangga? 2. Apa yang dimaksud dengan sampah? 3. Apa pengertian air limbah menurut Azwar(1989)? 4. Tuliskan apa saja dampak yang ditimbulkan sampah dan limbah? 5. Bagaimana cara pengomposan sampah rumah tangga? 217 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah KUNCI JAWABAN 1. Limbah merupakan buangan atau sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. 2. sampah merupakan produk buangan yang pada umumnya berbentuk padat dengan komposisi organik dan anorganik. 3. Azwar (1989), Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung berbagai zat yang membahayakan kehidupan manusia atau hewan serta tumbuhan, merupakan kegiatan manusia seperti limbah industri dan limbah domestic atau limbah rumah tangga. 4. Pencemaran lingkungan, Penyebab penyakit, Penyumbatan saluran air dan pemicu banjir, Gangguan infrastruktur 5. a. Drum dipasang tegak, diganjal dan di bawah lubang ditaruh pecahan genteng untuk mencegah tikus masuk. b. Sampah daun dari pembersihan halaman dikumpulkan di dekat drum komposter dan dipotong-potong (2,5 - 5 cm) menggunakan parang atau gunting rumput. c. Sampah dapur ditampung dulu di dapur dalam dua ember kecil bertutup, yang satu untuk sisa makanan, yang kedua untuk plastik dan barang-barang bekas lain. Setiap kali ember sisa makanan penuh, dibawa ke kebun, dan dimasukkan ke dalam drum kemudian di atasnya ditutup rapat dengan potongan daun atau serbuk gergaji untuk mencegah pencemaran lalat dan menyeimbangkan C2N ratio. Kemudian di atas lapisan ditaburi aktivator isolar mikroorganisme 2 - 3 sendok besar(antara lain: orgaded, stardec, dsb.), atau kompos dan terakhir disiram air agar selalu lembab. d. Demikian dilakukan setiap hari sampai drum penuh dan biarkan pengomposan berlanjut. Proses pengomposan akan merambat dari bawah ke atas seperti yang terjadi di lantai hutan. e. Untuk mempercepat pengomposan, sejak drum berisi separuh, perlu sering ditusuk- tusuk agar terjadi lorong-lorong penghawaan. f. Setelah lebih kurang 6 minggu, kompos dipanen dengan mengeluarkannya dari drum, dikering anginkan dan dapat langsung dipakai. Sesudah itu drum dapat dipakai kembali. 218 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Kegiatan Pembelajaran 2: Jenis-jenis limbah Rumah Tangga KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan tentang jenis-jenis limbah rumah tangga 2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan mengetahui cara pengolahan jenis limbah rumah tangga URAIAN MATERI Jenis – jenis unit pengolahan limbah domestik. 1. Septic tank Sistem septictank sebenarnya adalah sumur rembesan atau sumur kotoran. Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan air bersih dan udara. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah : a. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m. b. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septictank dibuat miring kearah ruang lumpur antara lain sebagai berikut: 1. Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah antara 100 – 200 liter/orang/hari dari volume penggunaan air bersih. 2. Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal ± 3 hari. 219 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah 3. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 5 tahun. 4. Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebih 2.5 cm dari pipa air keluar. 5. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian. 6. Proses pengolahan yang secara biologi dilakukan oleh mikro organisme / bakteri pengurai. Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatika hal berikut: 1. KemiringanPipa Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm. 2. Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi. Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat mampat. 3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya. 4. Sumur resapan Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. 220 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Konstruksi Sumur Resapan Air (SRA) merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir banjir dan menurunnya permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena dengan pertimbangan : 1. Pembuatan konstruksi SRA sederhana. 2. Tidak memerlukan biaya yang besar. 3. Bentuk konstruksi SRA sederhana. Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain : 1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi. 2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air 3. Mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan. Proses air limbah dari wc sampai kembali kedalam Limbah dari WC melalui saluran, masuk ke septictank untuk diendapkan dan di saring, kemudian dialirkan ke Drain Field sehingga dapat masuk ke dalam air tanah. Jenis - jenis septictank :  Persegi Gambar 6.3. Jenis septic tank Pada ruangan pertama limbar cair yang masuk akan menjadi 3 bagian yaitu :  Lumpur/sludge yang mengendap pada bagian bawah dan untuk seterusnya lumpur ini akan terurai lewat proses anaerobik.  Supernatant adalah cairan yang telah terkurangi unsur padatannya dan untuk seterusnya akan mengalir menuju ke chamber 2. 221 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah  Scum (buih) yang merupakan bahan yang lebih ringan dari air seperti minyak, lemak, dan bahan ikutan lain. Scum ini bertambah lama bertambah tebal, karena itu perlu dihilangkan secara periodik (biasanya sekali dalam 1 tahun). Scum ini sebenarnya tidak mengganggu reaksi yang terjadi selama proses pengolahan, tetapi bila terlalu tebal akan memakan tempat sehingga kapasitas treatment akan berkurang atau tidak temapat tidak mencukupi lagi dan itu yang menyebabkan septictank mudah penuh. Pada ruangan yang kedua akan terjadi yaitu :  Endapan lumpur/sludge khususnya partikel yang tidak terendapkan pada ruang pertama.  Supernatant yang seterusnya menjadi sesuai baku mutu untuk dibuang ke alam atau diresapkan kedalam tanah.  Tabung Gambar.6.4 Tabung Dimana pada prinsipnya proses pengolahan limbah pada septictank tabung sama dengan septictank persegi yaitu mempunya lebih dari satu ruangan untuk memperoses kotoran yang masuk sehingga dapat terurai kembali kedalam tanah. 1. Air buangan Selain dari buangan closet (WC) limbah bekas air buangan kamar mandi dan bekas air cucian juga harus dikelola dengan baik. Berikut ini merupakan ketentuan yang sedapat mungkin untuk dilakukan dalam pengelolaannya yaitu tempat cucian dipasang tidak jauh dari dapur. Bak cucian dipasang saringan, saluran pralon ke bak kontrol yang jaraknya maksimum 5 m. 222 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Bak ini perlu ditutup dan diberi pegangan agar memudahkan pengambilan tutup bak. Agar binatang tidak dapat masuk perlu dibuat besi penghalang. Dibawah ini adalah gambar pengelolaan air limbah saluran pembuangan. Gambar 6.5 Saluran pembuangan Dari gambar tersebut terlihat kegunatempat pengelolaan limbah, yaitu untuk membuang aircucian dapur dan kamar mandi serta untuk membuang air kotoran kamar mandi. Saluran pengolahan limbah ini perlu dibersihkan secara teratur terutama pada saringan air. Jangan membuan benda-benda padat seperti : batu kerikil, kertas, kain, plastik dan barang-barang lainnya, karena akan menyumbat saluran. Limbah air bekas mandi dan cuci dialirkan ke bak kontrol dan langsung ke sumur resapan. Air akan tersaring pada bak resapan dan air yang keluar dari bak resapan sudah bebas dari pencemaran.Tempat mandi dan cuci dibuat dari batu bata, campuran semen dan pasir. Bak kontrol dibuat terutama untuk saluran yang berbelok, karena pada saluran berbelok lama-lama terjadi pengikisan ke samping sedikit demi sedikit, dan akan terjadi suatu pengendapan kotoran. Dibuat juga sumur resapan yang terbuat dari susunan batu bata kosong yang diberi kerikil dan lapisan ijuk. Sumur resapan diberi kerikil dan pasir. Jarak antara sumur air bersih ke sumur resapan minimum 10 m supaya air bersih tidak tercemar. 2. Sistem tangki septik filter up flow Prinsip kerja tangki septik dengan filter up flow ini pada dasarnya sama dengan tangki septik biasa, yakni terdiri dari bak pengendap, ditambah dengan suatu filter yang diisi dengan kerikil atau batu pecah. Filter up flow ini mempunyai dua fungsi yang menguntungkan dalam proses pengolahan air buangan rumah tangga secara individu yakni : 1. Adanya air buangan yang melalui media krikil yang terdapat pada filter yang lama kelamaan mengakibatkan timbulnya lapisan lendir yang menyeliputi krikil atau yang 223 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah disebut juga biological film. Air buang ayang masih mengandung zat organik yang belum teruraikan pada tangki setik bila melalui lapisan lendir ini akan mengalami proses penguraian secara biologis. 2. Bak filter juga berfungsi sebagai media penyaring bagi buangan yang melalui media ini. Sebagai akibatnya air buangan yang mengandung suspended solid dan bakteri E. Coli setelah melalui filter ini akan berkurang konsentrasinya. Efesiensi penyaringan akan sangat besar karena dengan adanya filter up flow yakni penyaringan dengan sistem aliran keatas akan mengurangi kecepatan partikel yang terdapat pada air buangan dan partikel yang tidak terbawa aliran ketas akan mengendap didasar bak filter. Gambar 6.6 Filter up flow 3R atau Reuse, Reduce, dan Recycle sampai sekarang masih menjadi cara terbaik dalam mengelola dan menangani sampah dengan berbagai permasalahannya. Penerapan sistem 3R atau reuse, reduce, dan recycle menjadi salah satu solusi pengelolaan sampah di samping mengolah sampah menjadi kompos atau meanfaatkan sampah menjadi sumber listrik (PLTSa; Pembangkit Listrik Tenaga Sampah). Justru pe,ngelolaan sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilaksanakan oleh setiap orang dalam kegiatan sehari-hari. 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. Reuse berarti menggunakan kembali sampah yang masih dapat digunakan untuk fungsi yang sama ataupun fungsi lainnya. Reduceberarti mengurangi segala sesuatu yang mengakibatkan sampah. Dan Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat. 224 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Melakukan 3R (Reuse Reduce Recycle) setiap hari. Mengelola sampah dengan sistem 3R (Reuse Reduce Recycle) dapat dilakukan oleh siapa saja, kapan saja (setiap hari), di mana saja, dan tanpa biaya. Yang dibutuhkan hanya sedikit waktu dan kepedulian kita. Berikut adalah kegiatan 3R (Reuse Reduce Recycle) yang dapat dilakukan di rumah, sekolah, kantor, ataupun di tempat- tempat umum lainnya. Contoh kegiatan reuse sehari-hari:  Pilihlah wadah, kantong atau benda yang dapat digunakan beberapa kali atau berulang- ulang. Misalnya, pergunakan serbet dari kain dari pada menggunakan tissu, menggunakan baterai yang dapat di charge kembali.  Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang sama atau fungsi lainnya. Misalnya botol bekas minuman digunakan kembali menjadi tempat minyak goreng.  Gunakan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali  Gunakan sisi kertas yang masih kosong untuk menulis.  Gunakan email (surat elektronik) untuk berkirim surat.  Jual atau berikan sampah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan Contoh kegiatan reduce sehari-hari:  Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.  Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.  Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).  Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.  Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.  Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan dan fotokopi.  Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu. Contoh kegiatan recycle sehari-hari:  Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan mudah terurai.  Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.  Lakukan pengolahan sampah organic menjadi kompos.  Lakukan pengolahan sampah non organic menjadi barang yang bermanfaat. 225 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Bak sampah dapat dipakai untuk membuang kotoran seperti daun, plastik, kertas. Pembakaran kotoran dari sampah untuk bak yang dibuat dari kayu diambil dahulu lalu dibakar di tempat. Sampah kompleks perumahan biasanya diambil dengan gerobak sampah/truk sampah dan dibuang ke tempat lain. Dapat dibuat bak, bisa dari kayu bekas/batu bata atau bisa juga dari porselin. Bak dari kayu lebih sederhana tetapi kotoran tidak dapat dibakar, karena bak akan terbakar. Bak yang dari batu bata, kotorannya bisa dibakar. Agar supaya kayu bawah tidak terkena rayap dapat dibuatkan kaki. Begitu pula pada bak batu bata, agar mudah memindahkan bak. Gambar dibawah ini menjelaskan bagaimana proses pembuangan sampah dari tempat pembuangan sampah sementara (TPSS) sampai dengan ke tempat pembuangan sampah (TPSU). Gambar 6.7 Tempat pembuangan sampah sementara Contoh Soal 6.3: Sebutkan jenis septic tank? Jawaban : Persegi dan tabung 226 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Contoh Soal 6.4: Apa yang dimaksud dengan septic tank? Jawaban : Septic tank merupakan sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset bak penampung kotoran cair dan padat, bak resapan, serta, pipa pelepasan air bersih dan udara. PENUGASAN KELAS 1. Bentuklah kelompok kecil dan diskusikanlah tentang septic tankc 2. Diskusikanlah dalam kelompok kecil tentang prinsip kerja alat septic tank RANGKUMAN 1. Septic tank merupakan sistem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari kloset , bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan,serta pipa pelepasan air bersih dan udara. 2. Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m, untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septictank dibuat miring kearah ruang lumpur. 3. Prinsip kerja tangki septik dengan filter up flow ini pada dasarnya sama dengan tangki septik biasa, yakni terdiri dari bak pengendap, ditambah dengan suatu filter yang diisi dengan kerikil atau batu pecah. 4. 3R terdiri atas reuse, reduce, dan recycle. 5. Recycle berarti mengolah kembali (daur ulang) sampah menjadi barang atau produk baru yang bermanfaat EVALUASI FORMATIF 2 1. Apa yang perlu diperhatikan agar septic tank tidak muda penuh dan mampat, awet dan tahan lama? 2. Apa yang dimaksud sumur resapan? 227 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah 3. Apa manfaat sumur resapan air? 4. Apa contoh kegitan reduce sehari-hari? KUNCI JAWABAN 1. Kemiringan pipa, pemilihan pipa yang tepat, sesuaikan kapasitas septic tank,bak harus kuat dan kedap air. 2. Sumur Resapan Air merupakan rekayasa teknik konversi air yang berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentu yang digunakan sebagai tempat penampung air hujan diatas atap rumah dan meresapkannya ke dalam tanah. 3. Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air antara lain : 1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi terjadinya banjir dan erosi. 2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air 3. mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan 4. Contoh kegiatan reduce sehari-hari:  Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.  Hindari memakai dan membeli produk yang menghasilkan sampah dalam jumlah besar.  Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill). Misalnya alat tulis yang bisa diisi ulang kembali).  Maksimumkan penggunaan alat-alat penyimpan elektronik yang dapat dihapus dan ditulis kembali.  Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.  Hindari membeli dan memakai barang-barang yang kurang perlu. LEMBAR KERJA PRAKTEK 2 228 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Kegiatan Pembelajaran 3 : Konsep Pengolahan Limbah Rumah Tangga KEMAMPUAN YANG DIHARAPKAN 1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang konsep pengolahan limbah rumah tangga 2. Mahasiswa mampu dan dapat menjelaskan dampak akibat limbah rumah tangga URAIAN MATERI Saat ini, pencemaran lingkungan akibat limbah rumah tangga telah mencakup semua elemen yakni udara, air, dan tanah. Pengelolaan limbah yang baik meliputi penanganan limbah secara keseluruhan agar limbah tersebut tidak mengganggu kesehatan, estetika, dan lingkungan. Menurut Tjokrokusumo, pengolahan limbah ada tiga jenis yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara biologi. Dan perkembangan metode dan proses pengolahan limb,ah ini terus berkembang dan beragam. Terdiri dari pengolahan primer, pengolahan sekunder, dan pengolahan tersier. Prosesproses pengolahan tersebut dapat diaplikasikan secara keseluruhan, berupa kombinasi beberapa proses atau hanya salah satu disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk limbah rumah tangga dapat diolah berdasarkan klasifikasi dan jenis limbahnya. Jenis-jenis Limbah Rumah Tangga dan Pengolahannya 1. Limbah Padat/Sampah Sampah adalah bahan sisa, baik, bahan-bahan yang sudah tidak digunakan lagi (barang bekas) maupun bahan yang sudah diambil bagian utamanya yang dari segi ekonomis, sampah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya dan dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan pada kelestarian lingkungan. Limbah padat atau sampah yang bersumber dari limbah rumah tangga meliputi: 229 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah a. Sampah Organik adalahsampah yang bisa terurai dengan sendirinyakarena bisa membusuk misalnya sisa-sisa makanan, sayuran, buah-buahan, nasi, dan sebagainya. Dampak dari pembuangan limbah organik yang mengandung protein akan menghasilkan bau yang tidak sedap/busuk dan menyebabkan eutrofikasi atau menjadikan perairan terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. b. Sampah Anorganik adalah limbah yang tidak bisa atau sulit diuraikan oleh proses biologi misalnya plastik, kaca,bersumber dari peralatan rumah tangga, alumunium, kaleng, dan sebagainya. Akibat dari menumpuknya limbah seperti ini (plastik, styrofoam, dan lain-lain) selain menggangu pemandangan dan polutan pada tanah. Dalam rencana pengelolaan sampah perlu adanya metode pengolahan sampah yang baik.Adapun bentuk pengelolaan yang dianjurkan untuk menangani masalah sampah adalah sebagai berikut: a. Pemilihan Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik) oleh masing-masing rumah tangga. Bagi rumah tangga yang memiliki lahan, dapat mengolah sampah basah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman, sedangkan untuk sampah kering seperti kertas, botol, plastik dan kaleng, sebelum dibuang sebaiknya dipilah dulu, dikarenakan sampah tersebut ada yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali, bisa juga diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa dipakai kembali dapat dibuang. b. Pewadahan Pola pewadahan yang direncanakan adalah pola individual, yaitu setiap keluarga menyediakan pewadahan, wadah ditempatkan di halaman depan rumah atau di pinggir jalan sehingga mempermudah pada saat pengumpulan dan pengangkutan. Maksud dari pewadahan sampah ini adalah untuk memisahkan sampah anorganik menurut jenisnya/bahan, agar memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya. Pewadahan yang merupakan suatu cara penampungan sampah untuk sementara sebelum dipindahkan ke tempat pembuangan sementara (TPS) atau (TPA). Untuk mencegah terjadinya kebocoran atau menimbulkan bau sehingga mengganggu 230 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah lingkungan dan pernafasan, maka semua sampah harus disimpan dalam wadah yang memenuhi persyaratan sebagai berikut:  Tertutup  Tidak mudah rusak dan kedap air  Mudah dan cepat dikosongkan serta diangkut  Ekonomis dan mudah diperoleh. c. Pengumpulan Untuk menangani masalah persampahan yang bersumber dari rumah tangga, pola pengumpulan yang dianjurkan adalah pola individual tak langsung, dimana sampah dikumpulkan oleh petugas kebersihan yang mendatangi tiap-tiap sumber sampah (rumah ke rumah) dan diangkut ke tempat pembuangan sementara (TPS). Pola pengumpulan lain yang menjadi alternatif adalah Pola komunal langsung adalah kegiatan pengambilan sampah dari masing-masing titik komunal dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir tanpa melalui kegiatan pemindahan. d. Pengangkutan Jenis kendaraan pengangkut sampah yang digunakan untuk pola pengumpulan komunal langsung adalah jeniscompactor truck dengan kapasitas 6 m3 dan arm roll truck yang berkapasitas 4 m3. Kendaraan jenis compactor truck memiliki kelebihan dapat melakukan pengepresan sampah sehingga kapasitas daya tampungnya dapat ditingkatkan. Dalam pemuatan maupun pembongkaran sampah, compactor truck dan arm roll dilengkapi dengan lengan tarik hidrolik sehingga dapat bergerak secara otomatis yang dikendalikan oleh sopir sehingga tidak bersentuh,an langsung dengan sampah. e. Tempat pembuangan sementara (TPS) Setelah sampah dikumpulkan dan diangkut, maka selanjutnya sampah dibuang ketempat pembuangan sementara yang tersedia. f. Penanganan sampah dengan konsep 3R Upaya penanganan diharapkan dapat menguragi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai sampai ke tempat pembuangan akhir. Ada beberapa cara menangani pengurangan sampah yang lebih dikenal dengan prinsip 3R meliputi kegiatan: Reduce (Mengurangi): kegiatan mengurangi sampah, tidak akan mungkin menghilangkan sampah secara keseluruhan tetapi secara teoritis aktivitas ini akan mengurangi sampah dalam jumlah yang nyata. Oleh karena itu kita harus mengurangi pengunaan bahan atau barang yang kita gunakan dalam aktivitas kita sehari-hari, karena semakin banyak kita menggunakan bahan atau barang, maka akan semakin banyak sampah yang dihasilkan. Mengurangi produksi sampah dapat dilakukan dengan cara: 231 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah 1. Menggunakan bahan atau barang yang awet. 2. Mengurangi penggunaan barang sekali pakai. 3. Mengurangi belanja barang yang tidak terlalu dibutukan. 4. Merawat dan memperbaiki pakaian, mainan, perkakas dan peralatan rumah tangga daripada menggantinya dengan yang baru. 5. Menggunakan kantong plastik (kresek)3 sampai 5 kali untuk berbelanja. 6. Menggunakan keranjang atau kantong yang dapat digunakan berulang ulang. Reuse (Memakai kembali): Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali, hindari pemakaian barang yang sekali pakai, hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum menjadi sampah. Pemakaian kembali barang bekas tanpa harus memprosesnya dulu: 1. Menggunakan kembali kemasan untuk fungsi yang sama atau fungsi lainya. 2. Memanfaatkan barang kemasan menjadi tempat penyimpanan sesuatu.Seperti kertas bekas, botol plastik, botol kaca masih dapat dipergunakan kembali untuk keperluan lainnya. Contohnya kertas, koran bekas dapat digunakan kembali sebagai pembungk,us barang-barang, botol plastik digunakan sebagai tempat bibit tanaman. 3. Menggunakan bahan yang bisa dipakai ulang daripada yang sekali buang, sebagai misalnya: membeli batere yang dapat diisi ulang daripada batere sekali buang. Recycle (Mendaur ulang): Sebisa mungkin barang-barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang, tidak semua barang bisa didaur ulang namun saat ini sudah banyak industri formal yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain. Sampah anorganik yang masih memiliki nilai ekonomis yang dapat didaur ulang (misalnya: kertas, plastik, gelas, kaleng,botol, sisa kain), dilakukan pengepakan kemudian dijual kepada pengepul sampah sedangkan sampah anorganik yang tidak dapat dimanfaatkan lagi dibuang ke TPA. 232 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah 2. Air Limbah (Dihasilkan dari kegiatan mandi dan mencuci) Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan, mall dan lainlain.Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair dan lain-lain. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.Pengelolaan air limbah rumah tangga dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut: 1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah. 2. Tidak mengotori permukaan tanah. 3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah. 4. Mencegah berkembangbiaknya lalat dan serangga lain. 5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu. 6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah. 7. arak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m. Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan bendabenda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. 3. Kotoran yang dihasilkan manusia Limbah ini meliputi tinja dan urine. Menurut Suparmin, keseimbangan ekosistem tanah, air, dan udara dapat terganggu karena pencemaran ekosistem oleh berbagai jenis bahan pencemar biologis, kimiawi, maupun fisik yang terdapat pada tinja dan limbah cair. Oleh karena itu, pembuangan tinja dan limbah cair yang aman dan saniter, akan mencegah pencemaran lingkungan. Jamban yangsehat adalah suatu cara pembuangan air kotoran manusia agar air kotoran tersebut tidak mengganggu kesehatan dan lingkungan. Kemudian dibuat bak penampung kotoran (septik tank) yang terdiri dari bak pengumpul dan bak peresapan serta dihubungkan dengan saluran pipa pralon. 233 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah Contoh Soal 6.5 : Apa yang dimaksud limbah cair domestic? Jawaban : Limbah cair domestic (domestic wastewater) yaitu limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga, restoran, penginapan, mall dan lain-lain. Contoh : air bekas cucian pakaian atau peralatan makan, air bekas mandi, sisa makanan berwujud cair dan lain-lain. Contoh Soal 6.6 : Bagaimana menurut Suparmin, akibat pencemaran keseimbangan ekosistem tanah, air dan udara? Jawaban : Menurut Suparmin, keseimbangan ekosistem tanah, air, dan udara dapat terganggu karena pencemaran ekosistem oleh berbagai jenis bahan pencemar biologis, kimiawi, maupun fisik yang terdapat pada tinja dan limbah cair. Oleh karena itu, pembuangan tinja dan limbah cair yang aman dan saniter, akan mencegah pencemaran lingkungan. PENUGASAN KELAS 1. Bentuklah kelompok kecil dan diskusikanlah tentang bagaimana cara pengolahan sampah 2. Diskusikanlah dalam kelompok kecil tentang bagaimana cara mengurangi produk sampah RANGKUMAN 1 Limbah padat atau sampah aalah bahan sisa, baik bahan yang sudah diambil bagian utamanya yang dari segi ekonomis, sampah adalah bahan buangan yang tidak ada harganya dan dari segi lingkungan, sampah adalah bahan buangan yang tidak berguna dan banyak menimbulkan masalah pencemaran dan gangguan kelestarian lingkungan. 2 Sampah Anorganik adalah limbah yang tidak bisa atau sulit diuraikan oleh proses biologi misalnya plastik, kaca,bersumber dari peralatan rumah tangga, alumunium, kaleng, dan 234 Fisika Lingkungan Modul 6: Pengolahan limbah sebagainya. Akibat dari menumpuknya limbah seperti (plastik, styrofoam, dan lain-lain) selain menggangu pemandangan dan polutan pada tanah. 3 Pemilihan Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik) oleh masing-masing rumah tangga. 4 Penanganan sampah dengan konsep 3R Upaya penanganan diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah secara signifikan mulai dari sumbernya sampai sampai ke tempat pembuangan akhir 5 Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan bendabenda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak.9 Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. EVALUASI FORMATIF 3 1. Sebutkan tiga jenis pengolahan limbah menurut Tjokrokusumo? 2. Sebutkan salah satu jenis limbah rumah tangga? 3. Bagaimana cara pemilihan pengolahan sampah? 4. Tuliskan beberapa cara untuk mengurangi produksi sampah? 5. Bagaimana cara pengolahan limbah yang paling sederhana? KUNCI JAWABAN 1. Menurut Tjokrokusumo, pengolahan limbah ada tiga jenis yaitu pengolahan secara fisika, pengolahan secara kimia, dan pengolahan secara biologi 2. Sampah Anorganik adalah limbah yang tidak bisa atau sulit diuraikan oleh proses biologi misalnya plastik, kaca,bersumber dari peralatan rumah tangga, alumunium, kaleng, dan sebagainya. Akibat dari menumpuknya limbah seperti ini (plastik, styrofoam, dan lain- lain) selain menggangu pemandangan dan polutan pada tanah. 235 Fisika Lingkungan Modul 7: Bencana Alam 3. Pemilihan pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan sampah basah (organik) dan sampah kering (anorganik) oleh masing-masing rumah tangga. Bagi rumah tangga yang memiliki lahan, dapat mengolah sampah basah menjadi kompos yang berguna untuk tanaman, sedangkan untuk sampah kering seperti kertas, botol, plastik dan kaleng, sebelum dibuang sebaiknya dipilah dulu, dikarenakan sampah tersebut ada yang dapat didaur ulang atau digunakan kembali, bisa juga diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa dipakai kembali dapat dibuang. 4. Mengurangi produksi sampah dapat dilakukan dengan cara: 1. Menggunakan bahan atau barang yang awet. 2. Mengurangi penggunaan barang sekali pakai. 3. Mengurangi belanja barang yang tidak terlalu dibutukan. 4. Merawat dan memperbaiki pakaian, mainan, perkakas dan peralatan rumah tangga daripada menggantinya dengan yang baru. 5. Menggunakan kantong plastik (kresek)3 sampai 5 kali untuk berbelanja. 6. Menggunakan keranjang atau kantong yang dapat digunakan berulang ulang. 5. Pengelolaan limbah rumah tangga yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan bendabenda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah tropis yang dapat dimanfaatkan. Lembar Kerja Praktek 3 236

Use Quizgecko on...
Browser
Browser