Panduan Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan 2023 PDF

Summary

This document, a guide for Posyandu (community health posts) leaders, covers essential skills for various age groups. The guide is used for training programs, covering topics such as pregnancy, infants, children, and adults.

Full Transcript

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PANDUAN KETERAMPILAN DASAR Bidang Kesehatan Buku Panduan Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Keme...

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PANDUAN KETERAMPILAN DASAR Bidang Kesehatan Buku Panduan Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2023 Puji dan syukur kita panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan berkat dan rahmat-Nya, sehingga “Buku Panduan Keterampilan Dasar Kader Bidang Kesehatan” dapat terselesaikan dengan baik. Kami ucapkan juga rasa terima kasih kami kepada pihak-pihak yang mendukung lancarnya penyusunan buku ini mulai penulisan hingga proses cetak. Adapun tujuan dari buku ini adalah sebagai bahan pendukung dalam pelatihan bagi kader Posyandu sesuai acuan Panduan Pengelolaan Posyandu dan Kurikulum Modul Keterampilan Dasar Bagi Kader Posyandu. Dengan buku ini, diharapkan membantu fasilitator Puskesmas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Provinsi dan Kabupaten/Kota, Balai Pelatihan Kesehatan, dan Politeknik Kesehatan sebagai bahan ajar dan dapat menjadi materi pembelajaran mandiri bagi kader Posyandu. Dalam buku ini tertulis bagaimana keterampilan dasar kader yang perlu dikuasai sesuai siklus hidup, mulai dari Keterampilan Dasar Ibu hamil dan ibu menyusui, Keterampilan Dasar Bayi dan Balita, Keterampilan Dasar Usia Sekolah dan Usia Remaja, Keterampilan Dasar Usia Dewasa dan Lanjut Usia, serta Keterampilan Dasar Pengelolaan Posyandu. drg Widyawati, MKM Pembinaan teknis kader tidak berhenti pada pelatihan, selanjutnya kader Plt. Direktur Promosi Kesehatan melaksanakan pelayanan Posyandu dan tenaga kesehatan menilai dan Pemberdayaan Masyarakat keterampilan kader, dilanjutkan pemberian Tanda Kecakapan Kader (TKK). Kader yang memiliki TKK dengan jumlah cukup, akan dilombakan mulai dari tingkat kecamatan sampai tingkat Provinsi (minimal Kader Purwa) dan pemenangnya akan disampaikan pada saat Jambore Kader. Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami harapkan saran dan kritik yang membangun. Daftar Keterampilan Pengelolaan Posyandu Keterampilan Bayi dan Balita 09 23 Keterampilan Ibu Hamil dan Menyusui 55 Keterampilan Usia Sekolah dan Remaja 71 Keterampilan Usia Dewasa dan 84 Lanjut Usia 1. Transformasi Layanan Primer fokus untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan melakukan peningkatan dan penguatan promosi serta pencegahan bagi sasaran seluruh siklus kehidupan, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat Posyandu merupakan lembaga yang mendukung Puskesmas untuk mendekatkan akses layanan kesehatan dasar kepada masyarakat. Pembinaan kader posyandu dimulai dengan peningkatan kapasitas kader Posyandu untuk memiliki 25 keterampilan dasar bidang kesehatan, pemberian tanda kecakapan kader (purwa, madya, utama) dan apresiasi bagi pemenang Lomba Kader dan Posyandu Berprestasi bidang kesehatan yang akan diumumkan pada Jambore Kader pada Hari Kesehatan Nasional TRIMESTER 1 TRIMESTER 2 TRIMESTER 3 Orientasi 25 Keterampilan Penilaian Kader Pemberian Penghargaan Dasar Kader Berprestasi dalam Jambore Kader Penilaian Keterampilan dan Pemberian Tanda Kecakapan Kader Penyaringan peserta atau atau Kader berprestasi atau Tanda Kecakapan Kader Tingkat Kecakapan Kader Posyandu berprestasi 2. Alur Tanda Keterampilan Kader (TKK) 1. PENINGKATAN 2. PRAKTIK LAPANGAN 3. PEMBERIAN TANDA 4. PEMBERIAN SERTIFIKAT & KAPASITAS KADER KECAKAPAN KADER (TKK) TINGKATAN KETERAMPILAN Sasaran : Kader KADER Sasaran : Kader Fasilitator: Tenaga Sasaran : Kader Sasaran : Kader Fasilitator: Tenaga Kesehatan Kesehatan Pemberi TKK : Kepala Desa/ Pemberi : Tenaga Kesehatan Puskesmas/ Puskesmas Lurah/ Ketua PKK/ Kepala Puskesmas / Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Puskesmas a. Melalui pelatihan terakreditasi Pada saat kader melakukan Kader yang lulus uji Pemberian sertifikat dan tingkatan Pengetahuan dan Keterampilan Mata Wawasan pelayanan atau praktik mendapat Tanda keterampilan kader dapat diberikan Mata Pelatihan Dasar: Pelatihan Inti: 1. - Kebijakan lapangan, tenaga kesehatan Kecakapan Kader (TKK), bersama dengan pemberian TKK 1. Layanan Dasar Posyandu bagi Ibu - Transformasi menguji keterampilan kader yang diberikan ketika Hamil, Ibu Menyusui - Layanan Primer di Posyandu menggunakan Daftar Tilik Musrenbang/ Mini Kader yang dinyatakan lulus setelah 2. Layanan Dasar Posyandu bagi Bayi Mata Pelatihan Lokakarya Puskesmas/ mengikuti pelatihan terakreditasi Penunjang: dan Balita - Bina suasana Pertemuan Posyandu/ dan praktik lapangan, akan 3. Layanan Dasar - Rencana Tindak Lanjut Forum pertemuan lainnya mendapat sertifikat yang disahkan Posyandu bagi Anak Usia Sekolah dan oleh Direktorat Peningkatan Mutu Remaja Daftar Tilik dapat Tenaga Kesehatan sekaligus pin 4. Layanan Dasar diakses di tingkatan Kader Utama Posyandu bagi Masyarakat Usia Scan barcode ini Dewasa dan Lanjut Usia SERTIFIKAT 5. Komunikasi Efektif 6. Pengelolaan Posyandu Metode: Ceramah, Simulasi, Bermain Peran, dan Praktek Lapangan b. Melalui workshop/orientasi Kader yang dinyatakan lulus Pengetahuan dan Keterampilan Mata Pelatihan Inti: setelah mengikuti 4. Layanan Dasar workshop/orientasi dan praktik 1. Layanan Dasar Posyandu bagi Ibu Posyandu bagi lapangan, akan diberikan pin Masyarakat Usia Hamil, Ibu Menyusui Dewasa dan Lanjut Usia tingkatan Keterampilan Kader 2. Layanan Dasar Jika kader dinilai belum Purwa/Madya/ Utama sesuai Posyandu bagi Bayi 5. Komunikasi Efektif dan Balita 6. Pengelolaan Posyandu memenuhi, diberi bimbingan dan jumlah TKK yang dipenuhi 3. Layanan Dasar dinilai kembali menggunakan Posyandu bagi Anak Daftar Tilik hingga nilai terpenuhi atau atau Usia Sekolah dan Remaja 3. Tingkatan Kader berdasarkan 25 Keterampilan dasar kader atau atau atau Kader Purwa: Mampu melakukan 3 kelompok keterampilan : 1. Wajib menguasai 2 keterampilan dasar Pengelolaan Posyandu dan Layanan Bayi dan Balita 2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain pilihan (layanan ibu hamil & menyusui atau usia sekolah & remaja atau usia dewasa A A A & lanjut usia) Kader Madya: Mampu melakukan 4 kelompok keterampilan : 1. wajib menguasai 3 keterampilan dasar sesuai pada tingkatan Purwa 2. Ditambahkan dengan 1 keterampilan dasar lain pilihan layanan ibu hamil & menyusui atau usia sekolah & remaja atau usia dewasa & lanjut usia) Kader Utama: Wajib menguasai seluruh keterampilan kader 5 kelompok keterampilan 4. TANDA KECAKAPAN KADER BERDASARKAN 25 KETERAMPILAN DASAR BIDANG KESEHATAN Keterampilan Keterampilan Keterampilan Pengelolaan Bayi dan Balita Ibu Hamil, Menyusui Posyandu Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian balita Menjelaskan Penggunaan Buku KIA bagian ibu hamil, Menjelaskan paket nifas layanan posyandu Melakukan penyuluhan ASI untuk seluruh siklus Eksklusif, MP ASI Kaya Protein Hewani sesuai umur Melakukan penyuluhan Isi hidup Piringku Ibu Hamil dan Melakukan penimbangan, Ibu Menyusui Melakukan pengukuran panjang/ pencatatan dan tinggi badan dan lingkar Menjelaskan Pemeriksaan pelaporan kepala, lengan atas Ibu Hamil dan Ibu Nifas Melakukan Menjelaskan hasil pengukuran Menjelaskan bahwa ibu kunjungan rumah berat dan tinggi badan hamil perlu memantau berat normal, kurang dan tindak badan, lingkar lengan dan Melakukan lanjutnya komunikasi efektif tekanan darah dengan kurva Buku KIA A Menjelaskan stimulasi perkembangan, vitamin A dan obat cacing sesuai umur Menjelaskan anjuran minum TTD setiap hari selama Menjelaskan layanan hamil imunisasi rutin lengkap dan PD3I (Hepatitis, Difteri, Menjelaskan pemantauan Campak, Rubela, Diare) tanda bahaya ibu hamil, ibu nifas Menjelaskan pemantauan tanda bahaya bayi dan balita 5. TANDA KECAKAPAN KADER BERDASARKAN 25 KETERAMPILAN DASAR BIDANG KESEHATAN Keterampilan Keterampilan Usia Sekolah Usia Dewasa & Lansia & Remaja Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku, aktivitas Melakukan fisik dan cek kesehatan) penyuluhan isi piringku dan aktivitas fisik Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, Menjelaskan hipertensi, diabetes, stroke, program kanker, PPOK, TBC, diare, pencegahan kesehatan jiwa, Geriatri) anemia (TTD dan skrining Hb remaja Melakukan deteksi dini usia putri) dewasa dan lansia dengan pengukuran lingkar perut, Melakukan tekanan darah (obesitas, penyuluhan hipertensi) bahaya merokok dan NAPZA, dan Melakukan deteksi dini usia kehamilan remaja dewasa dan lansia dengan kuesioner (PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri dan diabetes) Melakukan penyuluhan keluarga berencana 6. Paket layanan di posyandu untuk mendukung upaya promosi, pencegahan dari beban penyakit terbanyak Ibu Hamil Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader 1. Isi Piringku Ibu Hamil, Ibu Hamil Kurang Energi Pemantauan Ibu Menyusui Kronik (KEK) Buku KIA berat badan a. Lingkar lengan atas 2. Pemeriksaan kehamilan dan Isi Piringku Pemantauan (LiLA) nifas di fasilitas kesehatan Tablet Tambah b. Berat badan Pemeriksaan Darah (TTD) 3. Kepatuhan minum Tablet Masalah kehamilan, kesehatan Pemantauan Tambah Darah (TTD) nifas dan bayi baru tanda bahaya lahir (anemia, 4. Pemantauan tanda bahaya hipertensi, Berat Badan Lahir Rendah-BBLR) Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader Bayi, Balita dan Anak 1. ASI, Isi Piringku Kaya Protein Hewani Balita 6 – 59 bulan 1. Balita risiko gagal tumbuh Buku KIA A Vitamin A, Pra Sekolah a. Timbangan kurang Obat Cacing b. Timbangan mendatar Stimulasi 2. Penimbangan, pengukuran c. Balita lingkar lengan atas perkembangan panjang/ tinggi badan, lingkar Isi Piringku kurang kepala, lingkar lengan atas Imunisasi, Penimbangan, Penyakit yang 3. Stimulasi perkembangan anak pengukuran 2. Balita risiko stunting Dapat Dicegah Manfaat imunisasi, obat cacing, a. Panjang/ tinggi badan Dengan Imunisasi 4. Ploting Berat vitamin A kurang (PD3I) Badan, Tinggi Badan, Lingkar Pemantauan Masalah kurang gizi 5. Penyakit dapat dicegah dengan 3. Balita risiko mikro/ Kepala makrosefali tanda bahaya Penyakit yang Dapat imunisasi (Hepatitis, Difteri, Dicegah Dengan Campak, Rubela, Diare) a. Lingkar kepala kurang/ Imunisasi (PD3I) lebih 6. Pemantauan tanda bahaya 7. Paket layanan di posyandu untuk mendukung upaya promosi, pencegahan dari beban penyakit terbanyak Usia sekolah & Remaja Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader 1. Isi Piringku 1. Remaja risiko gangguan Isi Piringku, aktivitas fisik, Aktivitas fisik pertumbuhan 2. cek kesehatan a. Timbangan 3. Pemeriksaan anemia b. Tinggi badan di sekolah c. Lingkar perut Program pencegahan anemia remaja putri 4. Kepatuhan minum Tablet 2. Remaja risiko gangguan Tambah Darah (TTD) indera Bahaya Rokok, NAPZA, remaja puteri kehamilan remaja a. Tes berbisik 5. Bahaya rokok, NAPZA, b. Tes melihat jari tangan kehamilan remaja 3. Remaja risiko gangguan psikososial a. Kuesioner 4. Remaja puteri risiko Infeksi Enterik anemia Kelainan Mental a. Rapid Hemoglobin Test menggunakan Hb Meter Infeksi Pernapasan dan Tuberkulosis (TBC) Penyakit Tidak Menular Lainnya 8. Paket layanan di posyandu untuk mendukung upaya promosi, pencegahan dari beban penyakit terbanyak Usia Dewasa & Lansia Penyuluhan Deteksi Dini Tanda Kecakapan Kader 1. Isi Piringku 1. Skrining obesitas Isi Piringku, aktivitas , 2. Aktivitas fisik a. Lingkar perut cek kesehatan 3. Cek kesehatan teratur 2. Skrining hipertensi Deteksi dini obesitas 4. Pencegahan penyakit a. Tekanan darah dan hipertensi terbanyak (Obesitas, Hipertensi, Diabetes, Kanker, 3. Skrining diabetes melitus Stroke, TBC, Gangguan Deteksi dini risiko penyakit (DM) paru, TBC, kesehatan Indera, Kesehatan Jiwa, Masalah Lansia) a. Rapid test gula darah jiwa, kesehatan lanjut (tenaga kesehatan) usia, kesehatan indera 5. Kepatuhan minum obat dan kontrol teratur bagi 4. Skrining Penyakit Paru Penyuluhan keluarga penderita Obstruktif Kronis (PPOK) berencana bagi usia a. Kuesioner dewasa Penyakit Kardiovaskular 5. Skrining Tuberkulosis (TBC) Diabetes Penyuluhan risiko penyakit a. Kuesioner terbanyak (Obesitas, Kanker Hipertensi, Diabetes, 6. Skrining kesehatan jiwa Penyakit a. Kuesioner Stroke, Kanker, TBC, Pernapasan Kronis Keswa, Lansia) Tuberkulosis (TBC) 7. Skrining indera a. Tes berbisik, tes jari tangan Kesehatan mental Masalah kesehatan lansia lainnya 9. Posyandu Keterampilan Pengelolaan Menjelaskan paket Melakukan Melakukan Melakukan layanan posyandu pencatatan dan kunjungan komunikasi untuk seluruh siklus pelaporan rumah efektif hidup 10. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 1: Pendaftaran Kartu Ibu Hamil/Nifas/Menyusui 11. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 1: Pendaftaran Kartu Bayi, Balita dan Anak Usia Pra Sekolah 12. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 1: Pendaftaran Kartu Anak Usia Sekolah dan Remaja 13. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 1: Pendaftaran Kartu Usia Dewasa dan Lansia 14. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 2: Penimbangan dan pengukuran Kader menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, lingkar perut, Kader mengukur tekanan darah pada usia Lingkar lengan atas sekolah dan remaja dan menimbang berat badan ibu hamil Kader menggunakan alat antropometri (timbangan Kader menimbang berat badan, alat ukur berat badan dan lingkar kepala,, panjang mengukur tinggi dan tinggi badan) untuk badan, lingkar mengukur bayi dan balita perut, tekanan darah pada usia dewasa dan lansia 15. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 3: Pencatatan Hasil penimbangan dan pengukuran di plotting dalam Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) dan Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu untuk disimpulkan dalam batas normal atau kurang atau lebih dari standart Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu dapat diakses disini 16. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup Langkah 4: Pelayanan kesehatan Memberikan TTD Memberikan imunisasi, Memeriksa Hemoglobin (Hb) dan Memeriksan rapid test gula kepada ibu, makanan vitamin A, obat cacing, dan memberikan Tablet Tambah darah, pemeriksaan gangguan tambahan lokal pemberian makanan Darah (TTD) pada remaja putri, indera, skrining TBC, skrining kepada ibu hamil KEK tambahan pangan lokal kaya pemeriksaan gangguan indera, PUMA untuk PPOK, skrining protein hewani untuk bayi skrining TBC bagi anak ≥ 15 kesehatan jiwa, dan skrining dan balita dengan berat tahun, dan skrining kesehatan lansia pada sasaran usia dewasa badan kurang/tidak naik jiwa pada ≥ 18 tahun dan lanjut usia Pelayanan skrining dengan kuisioner melekat pada Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu. Kartu Bantu Pemeriksaan di Posyandu dapat diakses disini: 17. Menjelaskan Paket Layanan Posyandu untuk seluruh siklus hidup 5: Penyuluhan kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan Kader menyuluh kesehatan menggunakan Buku KIA, yang menggunakan Buku KIA, yang terkait isi piringku, aktivitas terkait aktivitas fisik, berfokus pada: cara memantau berfokus pada: cara memantau fisik, pencegahan anemia, Germas, risiko penyakit tanda bahaya, isi piringku, tanda bahaya, isi piringku, rokok, NAPZA, dan risiko terbanyak (obesitas, pemantauan pemberian pemantauan pemberian kehamilan bagi sasaran usia hipertensi, stroke, kanker, Pemberian Makanan Tambahan Pemberian Makanan Tambahan sekolah dan remaja PPOK, TBC, diare, (PMT) bagi ibu hamil Kurang (PMT) bagi balita bermasalah Energi Kronis (KEK) aktivitas fisik, kesehatan jiwa, geriatri), berat badan, ASI dan makanan pemberian ASI, dan Keluarga dan edukasi Keluarga pendamping ASI, imunisasi, Berencana (KB) kepada ibu Berencana (KB) vitamin A, obat cacing, stimulasi, hamil/nifas/menyusui perkembangan, dan aktivitas fisik bagi bayi dan balita 18. Pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat dan perkembangan di setiap Posyandu setiap bulan Pencatatan pada Buku KIA Pencatatan pada Kartu Bantu Kader dapat menerapkan Kader mencatat secara digital di Pemeriksaan di Posyandu pencatatan digital chatbot Whatsapp, melingkupi: Kader mencatat di Buku menggunakan Aplikasi identitas anak, hasil pengukuran Kesehatan Ibu dan Anak Kader mencatat pada Kartu Sehat IndonesiaKu (ASIK) antropometri, riwayat pemberian (Buku KIA) bagi ibu, bayi, Bantu Pemeriksaan di Posyandu secara name by address ASI eksklusif, pemberian makanan dan balita untuk sasaran ibu, bayi, balita, (NIK) tambahan (PMT), serta riwayat usia sekolah, remaja, usia dewasa, pemberian vitamin A. Grafik dan lanjut usia pada langkah 1 Yang dicatat: imunisasi, pertumbuhan dan rekomendasi hingga langkah 5 saat hari buka Penyakit Tidak Menular sesuai status gizi secara otomatis Posyandu (PTM), dan lembar akan muncul. Data-data yang Kader mencatat pada Ceklis posyandu bayi dan balita diinput melalui chatbot Whatsapp Kunjungan Rumah saat (fitur lainnya akan juga terintegrasi dengan melaksanakan kunjungan ditambahkan secara pencatatan melalui Aplikasi Sehat rumah bertahap) IndonesiaKu (ASIK), yang dapat Buku KIA, Kartu Bantu Pemeriksaan di dimonitor di dalam dashboard Posyandu, dan Ceklis Kunjungan Rumah dan berbasis website di tingkat diakses disini: Puskesmas 19. Melakukan kunjungan rumah Persiapan Tanda pengenal Kader Posyandu Buku percakapan Kader 1 2 Folder ceklis kunjungan rumah Form Data keluarga dan anggota keluarga Checklist ibu hamil Checklist ibu bersalin dan nifas Checklist bayi (0-6 bulan) Checklist balita dan anak prasekolah (6-71 bulan) Checklist usia sekolah dan remaja (≥6 - pertumbuhan dan perkembangan janin optimal => bayi lahir sehat dan selamat 67. Menjelaskan anjuran minum Tablet Tambah Darah (TTD) setiap hari selama hamil Tablet Tambah Darah (TTD) Jenis Tablet Tambah Darah (TTD) standart untuk ibu hamil adalah Ta erro c Ac Salu tablet/kapsul yang mengandung zat F oli t bl us F id 0 t G Bagaimana cara minum tablet F able et um ,4 ula T Ta ar mg besi dan asam folat m ate tambah darah agar khasiatnya ba - F h e6 Da 0 ra mg optimal dalam mencegah h Ta erro c Ac Salu F oli t bl us F id 0 t G F able et um ,4 ula Berapa banyak tablet anemia/kurang darah T Ta ar mg m ate ba - F tambah darah diberikan? h e6 Da 0 ra mg 60 ah h g m Fe ar Ta erro c Ac Salu Barengi dengan asupan m te - D F oli t bl us F id 0 t G F able et um ,4 ula a ah T Ta ar mg Tablet tambah darah diminum tinggi vitamin C m mb m ate ba - F h e6 Gu 0, ar g a selama hamil (sejumlah hari hamil) Da 0 lic us t T ra mg la 4 t S Ac Fu h Fo erro le Jangan minum dengan asupan F b ut id Ta erro c Ac Salu Ta F oli t bl us F id 0 t G F able et um ,4 ula berkafein seperti teh, kopi, soda, T Ta ar mg al m ate le ba - F Kapan sebaiknya meminum b cokelat, dll. Selain itu, jangan h e6 Ta Da 0 ra mg tablet tambah darah? h mengonsumsinya dengan susu, obat maag, dan tablet kalk karena bisa menghambat Sebaiknya diminum malam hari, penyerapan zat besi untuk mengurangi efek samping seperti mual muntah Hindari minum tablet tambah darah saat perut kosong Apa saja efek samping minum tablet tambah Karena salah 1 Efek tablet darah? tambah darah untuk ibu hamil terkadang menyebabkan perut Mual, BAB hitam, perih dan nyeri ulu hati gigi bernoda dll 68. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil dan nifas Pemantauan Tanda Bahaya Ibu Hamil Pemantauan dilakukan oleh ibu/ keluarga Pemantauan setiap minggu WASPADA JIKA TERJADI TANDA BAHAYA Segera hubungi tenaga kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat Diberi tanda ceklis pada kolom kondisi sesuai keadaan ibu Apabila ditemukan kondisi ibu hamil/ ibu Nifas pada kolom merah, maka rujuk ke tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan 69. Menjelaskan pemantauan tanda bahaya ibu hamil dan nifas Pemantauan Tanda Bahaya Ibu Nifas Pemantauan dilakukan oleh ibu/ keluarga Pemantauan setiap hari (0-42 hari sesudah melahirkan) WASPADA JIKA TERJADI TANDA BAHAYA Segera hubungi tenaga kesehatan atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat Diberi tanda ceklis pada kolom kondisi sesuai keadaan ibu Apabila ditemukan kondisi ibu hamil/ ibu nifas pada kolom merah, maka rujuk ke tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan 70. Pemberian Tanda Kecakapan Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan Scan barcode ini QR CODE Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu saat mendampingi pelayanan Posyandu dapat sekaligus melaksanakan penilaian keterampilan pengelolaan posyandu pada kader sehingga selanjutnya dapat diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai acuan penilaian adalah sebagai berikut: Scan sekarang 71. Keterampilan Usia Sekolah dan Remaja Melakukan Menjelaskan Melakukan penyuluhan isi program penyuluhan piringku dan pencegahan bahaya merokok, aktivitas fisik anemia (TTD dan NAPZA, dan skrining Hb kehamilan remaja remaja putri) 72. Pelayanan Posyandu pada Usia Sekolah dan Remaja Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan pendaftaran sasaran berta badan, tinggi badan, dan pengukuran pada Kartu Bantu Bantu usia sekolah dan remaja lingkar perut, dan tekanan darah Pemeriksaan di Posyandu menggunakan Kartu pada sasaran usia sekolah dan Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya Bantu Pemeriksaan di remaja. Hasil dicatat pada Kartu Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu Langkah 4 Langkah 5 Tenaga kesehatan melakukan pelayanan Kader menyuluh kesehatan kesehatan berupa memeriksa Hemoglobin terkait Isi Piringku, aktivitas fisik, (Hb) dan memberikan Tablet Tambah pencegahan anemia, bahaya Darah (TTD) pada remaja putri, gangguan merokok, NAPZA, dan kehamilan indera, skrining TBC bagi anak ≥15 tahun, remaja pada sasaran usia dan skrining kesehatan jiwa pada ≥18 tahun sekolah dan remaja Tenaga kesehatan menindaklanjuti kesimpulan hasil penimbangan dan pengukuran 73. Melakukan penyuluhan isi piringku dan aktivitas fisik Permenkes 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang Pilar 1 Proporsi makanan dalam Isi Piringku Mengonsumsi Pangan setiap kali makan: Beraneka Ragam 2/3 bagian dari setengah 1/3 bagian dari setengah piring masing-masing untuk piring masing-masing makanan pokok dan untuk untuk lauk-pauk dan sayuran, untuk buah Pilar 4 Pilar 2 Mempertahankan dan Membiasakan Memantau Berat Bdan Perilaku Hidup Sehat Normal Makanan sumber protein dan zat besi Hati Daging Sapi Sayuran Hijau Pilar 3 Melakukan Aktivitas Fisik Kacang-kacangan Ikan 74. Melakukan penyuluhan isi piringku dan aktivitas fisik Aktivitas fisik Aktivitas fisik adalah segala macam kegiatan yang menggunakan otot tubuh Perbedaan Aktivitas Fisik dan Olahraga Aktivitas Fisik Olahraga Dapat dilakukan Umumnya terencana dan menggunakan alat-alat memerlukan alat khusus yang ditemukan Contoh: berenang, sehari-hari jogging, senam, Contoh: naik-turun bersepeda, bermain tangga, menyapu, bola, dll. mencuci, mengepel, berkebun, dll 75. Melakukan penyuluhan isi piringku dan aktivitas fisik Aktivitas fisik Manfaat Aktivitas Fisik Rekomendasi Aktivitas Fisik untuk untuk Anak Anak Usia Sekolah dan Remaja Menjaga berat badan ideal dan Aktivitas fisik sebaiknya dilakukan selama mencegah kegemukan saat dewasa kurang lebih 60 menit secara terus-menerus / kontinyu Melancarkan aliran darah dan menjaga kesehatan jantung Lakukan aktivitas + 60 menit dengan intensitas sedang hingga cukup berat Menstimulasi pertumbuhan dan setiap hari kepadatan tulang Beraktivitas >60 menit memberikan manfaat Meningkatkan kekebalan tubuh tambahan bagi kesehatan Mencerahkan suasana hati dan Lakukan latihan penguatan tulang & otot mengatasi kebosanan saat setidaknya 3 kali dalam seminggu belajar Contoh Aktivitas fisik untuk Anak Usia Sekolah dan Remaja: Senam Kesegaran Jasmani (SKJ) Optimalisasi 4L (lompat, lari, lempar, loncat) melalui permainan Gerakan peregangan pada rakyat dan olahraga tradisional pergantian jam pelajaran pada jam istirahat 76. Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri) Pencegahan Anemia Untuk Remaja Putri Definisi Anemia Penyebab Anemia Dampak Anemia Kondisi ketika kadar Hemoglobin Defisiensi vitamin dan mineral Penurunan kekebalan tubuh, dalam darah lebih rendah dari normal (termasuk zat besi, dan vita A, B12 dan konsentrasi, prestasi belajar, folat), kebugaran remaja dan Hemoglobin adalah protein kaya zat produktivitas besi yang memberikan warna merah Infeksi parasit (malaria, TB, cacing) darah. protein ini membantu sel-sel 5L (Lesu, Letih, Lemah, Lelah, darah merah membawa oksigen dari Inflammatory disorders atau penyakit Lalai) paru-paru ke seluruh tubuh bawaan terkait struktur Hb (Talasemia, defisiensi, G6 PD) Mudah mengantuk Anemia diketahui melalui pemeriksaan Sulit konsentrasi kadar Hemoblobin (Hb) di bawah 12g/ Sering pusing, mata dl pada wanita tidak hamil yang berkunang-kunang berusia > 15 tahun Pucat pada wajah, kelopak mata, bibir, kulit, kuku, telapak tangan Di Asia Tenggara sekitar 45% kasus Remaja putri yang anemia berisiko lebih Perdarahan, kematian ibu, bayi prematur, anemia disebabkan oleh defisiensi zat besi tinggi akan menjadi calon ibu yang anemia bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 77. Menjelaskan program pencegahan anemia (TTD dan skrining Hb remaja putri) Pencegahan Anemia Untuk Remaja Putri Pencegahan anemia bisa dilakukan dengan cara berikut: Ta erro Ac Salu F olic t ble us id 0 t G F able t TFum ,4 m ula T am ara g ba te - F h e Da 60 ra mg h Ta erro Ac Salu F olic t Skrining ble us id 0 t G F able t TFum ,4 m ula T am ara g Makan-makanan bergizi ba te - F h e6 Da 0 Minum satu Tablet Tambah ra mg 60 ah h g m seimbang, terutama: Fe ar Hemoglobin (Hb) oleh Ta erro Ac Salu m te - D F olic t ble us id 0 t G F able Darah (TTD) yang mengandung h t TFum ,4 m ula T 0 a ba am ara g ba te - F m m ula ,4 ra g h e6 a Da 0 lic us t T zat besi dan asam folat secara ra mg t S Ac Fu h Fo erro le tenaga kesehatan F b alu id Ta erro Ac Salu Ta F olic t ble us id 0 t G tG F able t TFum ,4 m ula T teratur setiap minggu am ara g le ba te - F b h e6 Ta Da 0 ra mg Tinggi protein, h kaya zat besi Terdapat keluhan 5L (Lemah, Letih, Lesu, Lelah, Lunglai) dan riwayat Talasemia di keluarga Tanda fisik : konjungtiva mata dan Jangan lupa telapak tangan pucat buah dan sayur Melakukan Cuci Tangan kaya vitamin C, Aktifitas Fisik dengan Sabun Perlu pemeriksaan Hemoglobin (Hb) E dan A Minum Air Putih 8 Gelas Setiap Hari Tidak anemia (Hb ≥ 12gr/dl) 78. Melakukan penyuluhan bahaya merokok, NAPZA, dan kehamilan remaja ASEM ASETIK SODIUM HIDROKSIDA Pembersih lantai mengandung Yang pernah menggunakan asam asetik, ROKOK JUGA penghilang bulu ketek atau kaki niscaya didera panas dan perih dalam obat itu terkandung sodium hidroksido, zat ini tertanam pula pada ROKOK NAPTALIN Bola bola pewangi pakaian mengandung zat beracun Naptalin ROKOK JUGA FORMALIN Bahan ini biasa digunakan untuk mengawetkan kodok kupu kupu. berjenis- jenis serangan ASENTANISOL hingga jenazah formalin ada dalam ROKOK Parfum mengandung zat kimia asentanisol. Di mana lagi zat ini ada? Ya, dalam ROKOK Kandungan zat HIDROGEN SIANIDA Racun tikus dapat membunuh GERANOL Geranol adalah zat aktif dalam pestsida. berbahaya karena ada kandungan Hidrogen Zat mematikan ini juga ada dalam ROKOK Sianida. ROKOK mengandung bahan ini juga dalam rokok ASETON Aseton Kita kenal sebagai cairan penghilang kuteks. Zat kimia berbahaya ini TOLUENE terdapat juga pada ROKOK Bensin bermanfaat untuk menjalankan mobil. manusia tidak minum bensin sebab bensin jelas beracun. salah satu zatnya bernama Toluene, yang juga terdapat pada dinamit dan ROKOK KADMIUM Baterai berguna untuk menjalankan berbagai jenis mainan. tapi anda bisa bergerak tanpa baterai. kadmium adalah zat beracun yang terdapat pada baterai juga bersemayam di ROKOK HIDRASIN Persamaan antara pesawat bermesin roket dan ROKOK adalah sama sama mengandung hidrasin METANOL Metanol, zat yang bisa digunakan sebagai bahan CINNAMALDE HYDE bakar terdapat pada ROKOK Mengapa anjing dan kucing tidak merokok? sebab rokok mengandung cinnamalde hyde, bahan yang ada di racun anjing dan kucing POLONIUM - 210 Seorang bekas mata-mata Rusia membunuh dengan UREA Urea adalah zat yang terdapat cara langka, yaitu menggunakan air seni, yang berguna untuk tinta, isotop radioaktif polonium -210. cat, pupuk, dan banyak lagi. zat ini juga terdapat pada ROKOK Urea juga terdapat pada ROKOK 79. Melakukan penyuluhan bahaya merokok, NAPZA, dan kehamilan remaja Jenis NAPZA Berdasarkan Efek Ke Tubuh Jenis NAPZA Dampak STIMULAN Medis Kokain, Amphetamine, Masalah kesehatan fisik Masalah kesehatan psikis Shabu-shabu, Ekstasi Jenis NAPZA yanh merangsang fungsi Infeksi dan kegagalan fungsi organ Skizofrenia tubuh dan meningkatkan gairah kerja. (gangguan sistem saraf atau serangan Depresi dan kecemasan NAPZA golongan ini membuat pengguna jantung) Menimbulkan ketergantungan menjadi aktif, segar, dan bersemangat dan mengubah perilaku Mengantuk, kelelahan, serta penurunan DEPRESAN fungsi kognitif dan memori Bunuh diri Morfin, Heroin (Putaw), Alkohol Jenis NAPZA yang menyebabkan Mengubah fungsi saraf panca indera pengguna mengurangi aktivitas fungsional tubuh sehingga membuat pengguna menjadi tenang dan tertidur Sosial Ekonomi hingga tak sadarkan diri Pertengkaran dengan pasangan, Terjadi penurunan produktivitas, perkelahian, perilaku keerasan dalam kehilangan pekerjaan, atau HALUSINOGEN rumah tangga, dan perilaku merusak kehilangan kepercayaan dalam Tanaman ganja dan inhalan lainnya pekerjaan Golongan NAPZA yang membuat penggu- nanya berhalusinasi dengan sifat merubah perasaan dan pikiran sehingga perasaan Hukum dapat terganggu Terlibat permasalahan kriminalitas hingga tertangkap oleh petugas/polisi BAHAN ADIKTIF LAIN Nikotin pada rokok, kafein pada kopi, teh, beberapa obat, dan alkohol 80. Melakukan penyuluhan bahaya merokok, NAPZA, dan kehamilan remaja Kenali Pengguna Narkoba Tahap Tahap Tahap Tahap Coba-Coba Pemula Berkala Ketergantungan Tahap selanjutnya, pemakai Hanya karena ingin tahu, Sudah melewati tahap Setelah beberapa kali Narkoba serinng memakai pengaruh teman dan coba-coba, mulai memakai memakai secara insidentil, narkoba disertai dengan dosis pergaulan. Pada saat ini secara insidentil karena pemakai narkoba akan yang semakin bertambah. Bila masih sulit untuk mengenali sudah merasakan terdorong untuk memakai tidak ia akan mengalami gejala. Gejala yang mungkin kenikmatannya. Gejala lebih sering lagi dan teratur penderitaan dan tidak bisa dapat terlihat dari seperti: misal setiap malam minggu, melakukan apa-apa. orang-orang terdekatnya sebelum belajar, sebelum Gejala seperti: seperti: tampil dll. Gejal seperti: Sikap menjadi tertutup Jiwanya resah, gelisah, Sulit bergaul dengan teman Perubahan sikap dan Sulit bergaul dengan teman baru, Menjadi lebih tertutup, perilaku, kurang tenang dan baru, Menjadi lebih lebih sensitive, mudah tersinggung, malas, Lebih sensitive, tertutup, sensitif, mudah sering bangun siang, lebih Tampak sering resah Hubungan dengan tersinggung, Bangun siang, keluarga renggang, menyukai hidup malam, dan gelisah, agak malas, gemar Pandai berbohong, gemar Merasa berdosa, Hanya memiliki satu berbohong, Keakraban atau beberapa teman menupu, mencuri atau bersalah dan bingung dengan orang tua dan merampas akrab keluarga sangat kurang Demi mendapatkan narkoba rela menjadi pelacur, bandar, merampok dll 81. Melakukan penyuluhan bahaya merokok, NAPZA, dan kehamilan remaja Upaya Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA kepada Masyarakat Memberikan Edukasi kepada Masyarakat Umum Pencegahan Terhadap Melalui kegiatan ceramah, seminar, media Gangguan Penggunaan sosial cetak dan elektronik Memberikan Edukasi dan Keterampilan NAPZA kepada Orang Tua Mampu melakukan Mampu mengajarkan deteksi dini adanya perubahan emosi dan perilaku pada remaja konsekuensi atas suatu perbuatan CERIA Penanaman disiprlin dan Dialog yang berkelanjutan membuat kesepakatan Cerdas intelektual, emosional dan spiritual antara orang tua dan anak Mampu mengajarkan teknik Empati dalam berkomunikasi efektif Selalu memberi pemecahhan masalah yang contoh pada anak efektif Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan Melibatkan diri pada Doakan anak I nteraksi yang bermanfaat bagi kehidupan aktivitas anak Miliki jadwal kebersamaan Asah, Asih dan Asuh Tumbuh Kembang dalam Keluarga & Masyarakat Jika anak terpapar NAPZA, maka: tetap tenang, jangan menghakimi anak, dan cari bantuan profesional 82. Melakukan penyuluhan bahaya merokok, NAPZA, dan kehamilan remaja Kehamilan Remaja Dampak Perkawinan pada usia sekolah dan remaja Hubungan seksual suami istri di bawah usia 20 menghilangkan kesempatan tumbuh tahun meningkatkan risiko kanker leher rahim, kembang optimal hepatitis B, dan HIV untuk menjadi dewasa yang matang Kehamilan dan persalinan di bawah usia 19 tahun berisiko Perkawinan pada usia sekolah dan 3-7X lebih rentan terjadi masalah kesehatan yang remaja memiliki hubungan erat dengan mengancam jiwa ibu dan bayi yang dikandungnya terputusnya pendidikan Perkawinan usia sekolah dan remaja akan berdampak Perkawinan pada usia sekolah dan buruk bukan hanya untuk anak atau generasinya tetapi remaja berkontribusi pada juga untuk generasi selanjutnya. Anak yang lahir dari ibu keberlanjutan rantai kemiskinan di bawah 19 tahun lebih berisiko untuk lahir prematur, khususnya perempuan berat lahir rendah, gagal mendapat ASI dan rentan Perkawinan pada usia sekolah dan terhadap berbagai penyakit remaja meletakkan anak pada risiko dan kerentanan yang lebih besar Perkawinan usia sekolah dan remaja memberikan dampak terhadap kekerasan negatif pada perempuan dan laki-laki, walaupun dari sisi kesehatan berdampak lebih besar pada perempuan Perkawinan di bawah 18 tahun menyebabkan belum matang secara psikologis, pendidikan Cara Pencegahan rendah, keuangan belum mandiri, rentan konflik, gangguan mental 1 Menyelesaikan pendidikan dengan baik dan meraih 2 Buka wawasan seluas mungkin, mengikuti berbagai kegiatan 3 Dapatkan dan akses pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif hingga perceraian mimpi dan cita-cita. Pikirkan positif, serta bentuk nilai dan agar mengetahui dampak kehamilan usia pendidikan dahulu sebelum prinsip diri yang kuat sekolan dan remaja pada kesehatan menikah 83. Pemberian Tanda Kecakapan Kader (TKK) pasca orientasi/ pelatihan Scan barcode ini QR CODE Tenaga kesehatan Puskesmas / pustu saat mendampingi pelayanan Posyandu dapat sekaligus melaksanakan penilaian keterampilan pengelolaan posyandu pada kader sehingga selanjutnya dapat diberi pin. Adapun daftar tilik sebagai acuan penilaian adalah sebagai berikut: Scan sekarang 84. Keterampilan Usia Dewasa dan Lanjut Usia Melakukan Menjelaskan Melakukan deteksi Melakukan deteksi Melakukan penyuluhan penyakit terbanyak dini usia dewasa dini usia dewasa penyuluhan Germas (isi (obesitas, dan lansia dengan dan lansia dengan keluarga piringku, aktivitas hipertensi, pengukuran lingkar kuesioner (PPOK, berencana fisik dan cek diabetes, stroke, perut, tekanan TBC, kesehatan kesehatan) kanker, PPOK, TBC, darah (obesitas, jiwa, geriatri dan kesehatan jiwa, hipertensi) diabetes) geriatri) 85. Pelayanan Posyandu pada Sasaran Usia Dewasa dan Lanjut Usia Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Kader melakukan Kader melakukan pengukuran Kader melakukan pencatatan hasil penimbangan dan pendaftaran usia berat badan, tinggi badan, lingkar pengukuran pada Kartu Bantu Bantu Pemeriksaan dewasa dan lanjut usia perut, dan tekanan darah pada di Posyandu menggunakan Kartu sasaran usia dewasa dan lanjut usia. Hasil dicatat pada Kartu Kader menjelaskan kesimpulan dan tindaklanjutnya Bantu Pemeriksaan di Posyandu Bantu Pemeriksaan di Posyandu Langkah 4 Tenaga kesehatan melakukan Langkah 5 pelayanan kesehatan berupa Kader menyuluh kesehatan pemeriksaan rapid test gula darah, terkait aktivitas fisik, Germas, gangguan indera, skrining TBC, cek kesehatan, risiko penyakit skrining PUMA, skrining kesehatan terbanyak (obesitas, jiwa, dan skrining lansia pada sasaran hipertensi, stroke, kanker, usia dewasa dan lansia PPOK, TBC, diare, kesehatan jiwa, dan geriatri), dan Tenaga kesehatan menindaklanjuti edukasi keluarga berencana kesimpulan hasil penimbangan dan bagi usia dewasa dan lansia pengukuran 86. Melakukan penyuluhan Germas (isi piringku, aktivitas fisik dan cek kesehatan) Jenis makanan yang dibutuhkan oleh usia dewasa dan lansia bervariasi. Per harinya, usia dewasa dan lansia membutuhkan makanan pokok (seperti: nasi, kentang, dan jagung) 3-4 porsi, sayuran (seperti: sayuran hijau, jamur, dan wortel) 3-4 porsi, lauk pauk (seperti: telur, ikan, daging sapi, dan ayam) 2-4 porsi, dan buah buahan (seperti: pisang, semangka, dan apel) 2-3 porsi, Selain itu, cuci tangan pakai sabun, aktivitas fisik 30 menit perhari, dan minum air 8 gelas setiap hari juga perlu dilakukan Anjuran Konsumsi Gula, Garam dan Lemak per Hari Sesuai dengan Permenkes Nomor 30 Tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan Pada Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji Kader melakukan edukasi ke usia dewasa G4 G1 L5 menggunakan poster isi piringku Gula 4 sendok makan Garam 1 sendok teh (sdt) Lemak 5 sendok makan /orang /hari /orang /hari /orang /hari (50 gram/orang/hari (5 gram/orang/hari) (67 gram/orang/hari) 87. Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri) Edukasi Penyakit Jantung Koroner Cara Pencegahan Periksa tekanan darah secara teratur Gejala & Tanda: Jangan dan berhenti merokok, serta hindari asap rokok. Jika tidak bisa melakukan berhenti merokok, , maka Keringat dingin kurangi jumlah rokok yang dihisap karena rokok mengandung racun-racun yang sangat berbahaya Rasa Periksa kadar glukosa darah, apakah mengidap penyakit terbakar diabetes atau tidak, karena penyakit diabetes adalah salah satu tangga menuju jantung koroner Menjaga bentuk badan agar tetap ideal. Jantung Rasa berat koroner biasa menyerang orang-orang yang memiliki Nyeri dada di dada kelebihan berat badan atau obesitas Tertekan Lakukan diet rendah kolesterol dan hindari makanan di daerah yang memiliki kadar lemak jenuh dada Berpikir positif dan hindari stres atau kecemasan yang Jantung Koroner Rasa mual atau berlebih nyeri ulu hati Olahraga yang teratur Adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan Perlu melakukan check up kesehatan yang teratur untuk mengetahui perkembangan kondisi kesehatan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh Konsumsi makanan yang sehat, yang mengandung darah koroner akibat kerusakan omega 3 dan serat yang berlimpah, serta ayur dan buah yang melancarkan pencernaan lapisan dinding pembuluh darah (Aterosklerosis) Mulai perbaiki pola hidup mejadi lebih sehat dengan tidak terlalu sering konsumsi makanan yang berpengawet 88. Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri) Edukasi Hipertensi Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah secara menetap tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg DAN / ATAU tekanan darah diastolik ≥ 90 mmhg Cara Pencegahan Hipertensi sering terjadi tanpa gejala, sehingga penderita tidak merasa sakit Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh/hari) Gejala & Tanda: Melakukan aktivitas fisik teratur (seperti jalan kaki 3 km atau olahraga 30 menit/hari minimal Sakit kepala 5x/minggu) Kelelahan Tidak merokok dan menghindari asap rokok Mual dan muntah Sesak napas Diet dengan gizi seimbang Napas pendek (terengah-engah) Gelisah Mempertahankan berat badan ideal Pandangan menjadi kabur Mata berkunang-kunang Menghindari konsumsi alkohol Mudah marah Telinga berdengung Sulit tidur Rasa berat di tengkuk 89. Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri) Edukasi Diabetes Melitus Gejala Tambahan Gejala Utama (klasik) Diabetes Melitus adalah suatu penyakit Berat badan menurun Kesemutan Gatal di daerah Penglihatan menahun yang ditandai oleh cepat tanpa penyebab yang jelas kemaluan wanita dan keputihan kabur kadar glukosa darah yang Sering kencing Cepat Lapar Sering Haus (Poliuri) (Polifagia) (Palidipsi) melebihi nilai normal secara menahun Cara Pencegahan Bisul yang hilang Cepat lelah Luka sulit Mudah timbul sembuh mengantuk Menjaga berat badan ideal mengingat obesitas merupakan faktor penyebab utama dari diabetes 10:3 83 8A M Menerapkan pola makan sehat dengan mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, protein, vitamin, dan serat serta menghindari, makanan yang tinggi lemak seperti keju dan gorengan; makanan dan minuman mg kemasan; makanan tinggi natrium seperti mie instan; serta makanan dan minuman tinggi karbohidrat sederhana /dL seperti jajanan manis, kue kering, dan permen Menjaga porsi makan dengan menggunakan piring yang lebih kecil untuk mewujudkan porsi makan yang relatif lebih kecil pula Rutin melakukan olahraga atau aktivitas fisik selama 30 menit setiap harinya Berhenti merokok, mengingat diabetes tipe 2 adalah jenis diabetes yang paling banyak dialami oleh perokok karena kandungan nikotin dapat merusak sel pankreas yang berfungsi memproduksi insulin, sehingga meningkatkan risiko diabetes. Banyak konsumsi air putih sehingga membantu mengontrol gula darah dan kadar insulin dalam tubuh 90. Menjelaskan penyakit terbanyak (obesitas, hipertensi, diabetes, stroke, kanker, PPOK, TBC, kesehatan jiwa, geriatri) Edukasi Stroke Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak. Definisi menurut WHO, Stroke adalah suatu keadaan dimana ditemukan tanda-tanda klinis yang berkembang cepat berupa defisit neurologik fokal dan global, yan

Use Quizgecko on...
Browser
Browser