Manajemen Rekayasa Industri WI2021 PDF
Document Details
Uploaded by SmilingBirch7905
SITH ITB
2021
Dr. Heri Rahman
Tags
Summary
These notes cover topics in industrial engineering, focusing on product life cycle, research and development project selection, product design stages, and the importance of protecting research outcomes. They are part of a course in WI2021, emphasizing the management functions in research and development.
Full Transcript
MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.1 (Segmen 1) Siklus Hidup Produk Perkuliahan – Minggu 9 Dr. Heri Rahman SITH- ITB h...
MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.1 (Segmen 1) Siklus Hidup Produk Perkuliahan – Minggu 9 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Fungsi Manajemen Rekayasa Management Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan siklus hidup produk dan teknologi Memahami proses kreativitas Menjelaskan tahapan dalam proses pengembangan produk baru Pendahuluan Engineer membuat produk untuk keperluan kehidupan masyarakat Kini, keperluan masyarakat atau pasar semakin beragam sehingga produk baru terus dibuat perusahaan Perusahaan yang tidak bisa memenuhinya akan kalah bersaing Bagian pokok dari itu adalah manajemen fungsi penelitian serta bagaimana produk baru dikembangkan 5 Siklus Hidup Produk Siklus hidup produk dapat digambarkan Dimulai dengan kebutuhan pelanggan; seperti gambar berikut: lalu pengembangan dan pembuatan produk oleh produsen sebelum delivery ke pelanggan untuk dipakai 6 Siklus Hidup Produk Siklus hidup produk juga dapat dilihat dari bagaimana teknologi dikembangkan, diperbaiki, dan akhir obsolesce Contoh: Komputer pertama kali menggunakan teknologi tabung untuk menjalankan proses komputasi Teknologi ini sekarang sudah ditinggalkan Teknologi baru muncul, yaitu menggunakan IC Terus diperbaiki kecepatan prosesnya dari sebelum pentium, pentium I, II, II, IV, Duo Core, Core-i, dst ➔ ??? Dapat digambarkan seperti kurva S 8 10 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.2 (Segmen 2) Pemilihan Proyek Penelitian dan Pengembangan Perkuliahan – Minggu 9 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengertian Penelitian dan Pengembangan Penelitian (research) “systematic, intensive study directed toward fuller scientific knowledge of the subject studied” Dikenal dua macam penelitian: Penelitian Dasar: ditujukan untuk memperoleh pemahaman ilmiah Penelitian Aplikasi: ditujukan pada penerpan praktis dari pengetahuan denga tujuan komersial Pengembangan: pemakaian secara sistematis pengetahuan ilmiah untuk keperluan produksi 2 Strategi Penelitian Penelitian dan pengembangan (litbang) merupakan bagian strategis Strategi penelitian untuk pengembangan produk baru dapat ditempuh dengan: First to market Follow the leader Me too Application engineering 3 Strategi Penelitian First to market: Belum ada jaminan kesuksesan produk, memerlukan usaha dan biaya yang besar (pemasaran, inovasi produk, dll) Tidak memerlukan biaya besar tetapi diperlukan kemampuan Follow the leader: engineering yang kuat; perusahaan segera mengembangkan apa yang dibuat oleh pemimpin pasar Me too: Tidak ada litbang; hanya meng-copy apa yang ada di pasar (membeli atau bayar lisensi Application Tidak ada penelitian dan sedikit upaya pengembangan; produk yang ada dikembangkan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan; engineering: memerlukan kemampuan pemahaman kebutuhan pelanggan 4 Pemilihan Proyek Litbang Proses penyaringan ide penelitian dapat digambarkan sebagai berikut: 1 produk yang 60 ide dari 12 ide yang berhasil di peneliti, secara 3 Prototipe pasaran pelanggan 6 produk bernilai potensial untuk test , supplier, secara pasar dll teknis dan 2 produk bisnis yang dapat diproduksi masal dan dipasarkan 5 Pemilihan Proyek Litbang Faktor-faktor yang dipertimbangkan untuk menyaring ide: Faktor teknis (ketersediaan fasilitas, kemampuan, dll) Keseimbangan dan arah penelitian Timing (R&D dan market development) Kestabilan (dari pasar terhadap perubahan ekonomi dan substitusi produk Faktor posisi (terhadap product lines dan bahan baku) Faktor pertumbuhan pasar dari produk Marketability Producability Faktor finansial Kemungkinan untuk dibuatkan paten atau HAKI 6 Quantitative Approaches Ide proyek penelitian telah disaring → jumlah manageable proposal yang tersisa →pertimbangan yang lebih rinci tentang manfaat teknis dan finansial. Evaluasi teknis dapat berlangsung dalam beberapa tahap yang semakin mendalam dan rinci. Evaluasi finansial → simple payback time (Tpb) or Net Present Value (NPV) 8 Financial Evaluation Project New-Product T765: Investment = $400,000 Annual gross profit : First year : A1 ($209,000) Second year A2 ($242,000) Interest rate (i=10%/year) 𝑁 𝐴𝑖 𝑁𝑃𝑉 = (1 + 𝑖)𝑖 𝑖=0 I = investment A = annual gross profit i= interest rate Project → NPV researcher Program manager Sponsor or champion 6 Upaya Perlindungan Hasil Litbang Hasil-hasil Litbang perlu dilindungi agar tidak dimanfaatakan orang lain Perlindungan dapat dilakukan dengan: Utility Patent Design Patent Trademarks Copyright Trade secrets 7 Evaluasi Efektivitas Litbang Usaha litbang perlu dievaluasi Kriteria yang bisa dipakai, antara lain: Ratio biaya penelitian terhadap profit Persentase pendapatan dari produk baru Market share dari produk baru Ratio biaya penelitian terhadap peningkatan penjualan Biaya penelitian per pekerja Juga bisa dilakukan audit litbang, dll 8 Pengelolaan Proses Perancangan Kegiatan litbang tidak dapat dilepaskan dari perancangan produk Pada saat produk baru dikembangkan diperlukan litbang Hasil litbang bisa dalam bentuk ide produk baru yang perlu dilanjutkan dengan rancangan produknya Perancangan produk melewati beberapa tahapan Memerlukan pengelolaan agar perancangan dapat menghasilkan produk yang diperlukan dalam waktu yang cepat (time to market) 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.4 (Segmen 4) Pemilihan Proyek Penelitian dan Pengembangan Perkuliahan – Minggu 9 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Sifat Perancangan Selalu dimulai dengan kebutuhan pelanggan Dilanjutkan dengan transformasi kebutuhan pelanggan menjadi ide-ide rancangan produk Dilakukan pemilihan ide untuk kemudian dikonstruksi dalam bentuk prototype Evaluasi untuk penyempurnaan dan kemudian produksi Tahapan Perancangan Conceptual Technical Development stage Feasibility Stage stage Commercial Full-Scale Validation and Product Production Production Support Stage Stage Preparation Stage Disposal Stage 3 Tahapan Perancangan Conceptual Stage → memahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan Mempertanyakan hal-hal sebagai berikut: Produk yang akan dirancang digunakan untuk apa ? Apa fungsi-fungsi yang harus dijalankan produk ? Bagaimana karakteristik performansi yang diinginkan? Apakah ada batasan yang membatasi solusi ? Apakah kriteria yang akan dipakai untuk menilai ? 4 Tahapan Perancangan Must Kebutuhan yang harus dipenuhi Batasan yang menjelaskan fungsi yang tidak boleh Must Not ada Fitur yang dapat meningkatkan nilai tetapi tidak Wants harus ada Don’t wants Karakteristik yang dapat mengurangi nilai 5 Tahapan Perancangan Development Stage Technical Feasibility Stage Menetapkan target performansi Pembuatan produk sesuai dalam bentuk dengan material yang Konsep disain sistem diperlukan dan prosesnya Building blocks yang diperlukan Dibuat prototype Definisi design requirements Konfirmasi ulang yang diinginkan Dilakukan pengujian-pengujian dari sistem Perbaikan-perbaikan pada rancangan berdasarkan hasil uji 6 Tahapan Perancangan Commercial Validation and Preproduction Full Scale Production Stage Pemeriksaan ke pasar Produksi secara masal Pengembangan cara produksi Penyempurnaan lebih jauh pada untuk persiapan produksi masal proses produksi Rincian metode produksi dan estimasi biaya produksi dan pemasaran 7 Tahapan Perancangan Pada tahapan product support Pada tahapan disposal: stage dibuat: Bagaimana menangani Manual teknis produk limbah produksi Manual perawatan produk Bagaimana menangani Inisialisasi program dukungan layanan purna jual bagian produk yang usang Pengembangan sistem garansi dan harus diganti, dll Penyiapan suku cadang dan pendistribusiannya 8 Sistem Pengendalian Perancangan Dalam proses perancangan, hal-hal yang harus dikendalikan dengan baik adalah: Drawing/design release: harus sistematik diberikan identitas pada setiap perubahan yang dilakukan untuk memudahkan pelacakan kembali hasil rancangan Configuration management: produk yang dibuat bisa tidak hanya satu macam tetapi satu keluarga. Biasanya banyak komponen yang sama sehingga perlu kejelasan konfigurasi komponen menjadi produk Design review: memeriksa langkah-langkah perancangan yang dilakukan untuk menjamin kualitas langkah-langkah yang dilakukan 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.5 (Segmen 5) Concurrent Engineering Perkuliahan – Minggu 1 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 9 Manajemen Fungsi Penelitian dan Pengembangan Subpokok Bahasan-9.5 (Segmen 5) Concurrent Engineering Perkuliahan – Minggu 9 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Design Criteria Aspek yang menjadi pertimbangan proses perancangan yaitu: Product liability Product reliability Maintainability Human factors Manufacturability Value analysis 2 Concurrent Engineering Biaya yang dikeluarkan untuk membuat produk meliputi biaya disain, biaya manufaktur, pengeluaran yang terkait dengan product warranties, serta biaya engineering redesign Biaya manufaktur meliputi: Biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung yang mengerjakan proses produksi (2%-15% dari biaya manufaktur) Biaya bahan untuk produk dan proses manufaktur (50%-80% dari biaya manufaktur) Overhead yang dibebankan pada operasi manufaktur (15%-45% dari biaya manufaktur) 3 Concurrent Engineering Penelitian menunjukkan bahwa 65% sampai 80% dari biaya manufaktur ditentukan oleh disain produk Upaya memperbaiki rekayasa proses manufaktur, manajemen produksi, dan lain-lain, hanya akan mempengaruhi 15% sampai 20% dari biaya manufaktur dari sebuah disain produk yang diberikan. Disain produk menjadi kunci keberhasilan ! 4 Concurrent Engineering Proses pemenuhan kebutuhan terjadi dalam tahapan yang berbeda secara serial; sering disebut sequential engineering – Pengetahuan pada setiap tahap tersimpan dalam “silo” yang terpisah-pisah – Proses perancangan terjadi tahap demi tahap secara terisolasi sehingga memerlukan proses “estafet” 5 Concurrent Engineering Bisa terjadi pemborosan dan cara mengatasinya adalah membuka semua sekat sehingga tidak ada silo dan tidak perlu estafet. Konsep Concurrent Engineering; Simultaneous Engineering Concurrent Engineering Dengan cara ini semua aspek yang harus diperhatikan dalam proses perancangan dapat diselesaikan sejak awal Keterlibatan tim dengan anggota bukan hanya disainer tetapi melibatkan orang-orang pemasaran, proses produksi, engineer, dll membuat aspek- aspek tersebut terperhatikan sejak awal Time to market product menjadi lebih cepat 7 Penutup Pengelolaan kegiatan penelitian dan perancangan produk sangat penting dalam upaya memenangkan persaingan Perusahaan yang inovatif akan lebih besar kemungkinannya memenangkan persaingan Kuncinya adalah pada pengelolaan kedua kegiatan tersebut. 8 Thank You 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 10 Perencanaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-10.1 (Segmen 1) Produksi dan Siklus Manufaktur Perkuliahan – Minggu 10 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengelolaan Teknologi Managing Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management 2 Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu Menjelaskan pengertian produksi dan manufaktur Menjelaskan pengambilan keputusan dalam manajemen produksi Memahami persoalan perancangan tata letak fasilitas Memahami siklus perencanaan dan pengendalian produksi Memahami perkembangan baru dalam manajemen produksi 3 Pendahuluan Kegiatan untuk menghasilkan produk sesuai dengan permintaan → fungsi produksi Harus direncanakan dengan baik agar dapat memenuhi permintaan pasar → kualitas, jumlah, waktu pemenuhannya Peran penting dari fungsi produksi → menghasilkan daya saing perusahaan Kegiatan produksi → dikelola menghasilkan produk yang dibutuhkan pasar 4 Produksi-Manufaktur Dua pengertian ini sering dipertukarkan Produksi adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir 5 Siklus Manufaktur Ware- Produk Pasar/ Distribusi Feedback housing Jadi Pelanggan Riset Disain Disain Perenc. Aktivitas Pasar Produk Proses Produksi Produksi Pengend. Manufacturing cycle menggambarkan Produksi sebuah closed loop system Feedback Closed loop system Sistem Produksi vs. Sistem Manufaktur Sistem Perusahaan Sistem Personalia Sistem Keuangan Sistem Manajemen Sistem Manufaktur Sistem Produksi Product/ Perencanaan Produksi Pengendalian Produksi process Market design research Aktivitas Produksi Kualitas Siklus Manufaktur 1 2 3 Perancangan Perancangan Pemasaran Produk Proses 5 4 Pengendalian 7 6 Perancangan metoda Perencanaan kerja, waktu standard & PEMASOK KONSUMEN Persediaan Produksi perbaikan produktivitas 14 8 11 10 15 13 Pengiriman Proses 12 9 Penerimaan Penyimpanan Pembuatan 17 14 16 Pengendalian Pengendalian Pengendalian Pengendalian Kualitas Produksi Proses Peralatan Jenis Keputusan berdasar horizon waktu Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang (hari , jam) (minggu, bulan) (tahun) Pembelian Peramalan permintaan Penentuan lokasi pabrik baru Penjadwalan Perencanaan jaringan distribusi Pembangunan pabrik baru Pengendalian persediaan Pembelian peralatan Pencarian pasar baru Tactical decision Operational decision Strategic decision 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 10 Perencanaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-10.2 (Segmen 2) Penentuan Lokasi dan Perancangan Tataletak Perkuliahan – Minggu 10 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Persoalan Perancangan Tata Letak Fasilitas Perancangan tata letak fasilitas sebenarnya meliputi dua aspek, yaitu: Penentuan Lokasi Fasilitas Perancangan Tata Letak Fasilitas Penentuan lokasi fasilitas berkenaan dengan dimana fasilitas akan dibangun Perancangan tata letak fasilitas berkaitan dengan bagaimana mengatur penempatan mesin-mesin dan fasilitas lainnya di lantai pabrik 2 Penentuan Lokasi Secara umum lokasi pabrik ditentukan berdasarkan: Kedekatan dengan bahan baku: seperti pabrik semen Kedekatan dengan pasar: seperti pabrik mobil Faktor-faktor lain yang dipertimbangkan: Ketersediaan infrastruktur (jalan, pelabuhan) Tenaga kerja (jumlah, kualitas) Ketersediaan utilitas (listrik, air, energi) Iklim bisnis (pajak, peraturan, masyarakat) Kondisi site (harga tanah, lahan ekspansi) 3 Penentuan Lokasi Metode paling sederhana untuk menentukan lokasi adalah metode factor rating Langkah-langkah metode: 1. Buat daftar faktor-faktor yang relevan 2. Berikan bobot pada setiap faktor 3. Berikan skala ukuran untuk setiap faktor 4. Lakukan penilaian pada setiap lokasi 5. Hitung nilai lokasi dan pilih lokasi terbaik 4 Contoh Pemilihan Lokasi Alt.1 Semarang Alt.2 Medan Alt.3 Banjarmasin Nilai Nilai Nilai Faktor Bobot Nilai terbobot Nilai terbobot Nilai terbobot Biaya Produksi 0,33 50 16,50 40 13,20 35 11,55 Pasokan meterial 0,25 70 17,50 80 20,00 75 18,75 Ketersediaan Pekerja terlatih 0,20 55 11,00 70 14,00 60 12,00 Biaya hidup 0,05 80 4,00 70 3,50 40 2,00 Kemudahan administrasi 0,02 60 1,20 60 1,20 60 1,20 Potensi pasar 0,15 80 12,00 90 13,50 85 12,75 Total 1,00 62,20 65,40 58,25 Rekomendasi lokasi terpilih 1 2 4 5 3 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 5 Skala penilaian Perancangan Tata Letak Fasilitas Setelah lokasi dipilih, bagaimana mesin dan fasilitas lain ditempatkan pada lantai pabrik dirancang Tata letak pabrik dirancang agar penempatan fisik mesin dan fasilitas efektif bagi orang dan proses menghasilkan produk Minimasi biaya material handling Efisiensi pemanfaatan ruang dan operator Menghilangkan bottle-neck Menghilangkan pemborosan gerakan Menfasilitasi masuk dan keluarnya barang, orang Fleksibilitas untuk pengembangan 6 N G M A U ADA YA BER T A N Y A ? e l u m l a n j u t S e b seg m e n 3 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 10 Perencanaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-10.3 (Segmen 3) Lay out Perkuliahan – Minggu 10 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Perancangan Tata Letak Fasilitas Secara teoritis dikenal empat bentuk dasar tata letak fasilitas Ditinjau berdasarkan bagaimana mesin dan fasilitas produksi diatur penempatannya Dikenal bentuk: Product Layout Process Layout Fixed Position Layout Bentuk hibrida 2 Product Lay Out Mesin-mesin dan fasilitas lain ditempatkan berdasarkan urutan proses pembuatan produk; aliran produksi seragam Sesuai untuk volume produksi yang besar 3 Process Lay Out Mesin-mesin dan fasilitas yang sama ditempatkan pada satu lokasi yang sama (departemen); aliran produksi acak Sesuai untuk volume produksi yang kecil 4 Fixed Lay Out Produk ditempatkan tetap; fasilitas dan mesin-mesin produksi yang bergerak sesuai kebutuhan Sesuai untuk produk yang berukuran besar 5 Bentuk Hibrida Dapat juga dipergunakan bentuk hibrida yang sering disebut Group Technology atau Cellular Layout Bentuk process layout yang diubah menjadi seperti product layout Original Process Layout Cellular Layout Solution Assembly Assembly 8 10 9 12 4 6 7 9 11 5 8 4 6 Cell1 Cell 3 Cell 2 2 10 12 7 1 3 11 2 1 3 5 A B C Raw materials Raw materials A C B 6 7 N G M A U ADA YA BER T A N Y A ? e l u m l a n j u t S e b seg m e n 4 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 10 Perencanaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-10.4 (Segmen 4) Perencanaan dan Pengendalian Produksi Perkuliahan – Minggu 10 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Analisis Break Even Kegiatan produksi memerlukan biaya-biaya yang dapat dikelompokkan menjadi: Fixed costs: biaya yang bersifat tetap terhadap perubahan volume produksi, seperti biaya untuk penerangan, biaya untuk staf administrasi, dll Variable costs: biaya yang berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dll Jumlah kedua kelompok biaya adalah biaya produksi yang harus ditutup dengan hasil penjualan pada suatu volume produksi tertentu 2 Analisis Break Even Sebagai contoh sebuah perusahaan mempunyai kapasitas 2000 unit. Fixed costs F= $100000 Variable costs V= $150 per unit Harga jual produk S= $250 per unit Maka yang disebut break even atau volume produksi yang ekonomis adalah: BEP = F/(S-V) = 100000/(250-150) = 1000 unit 3 Analisis Break Even Jika volume penjualan di atas 1000 unit (di atas Break Even Point) perusahaan untung Sebaliknya, perusahaan akan rugi 4 Analisis Break Even Apa yang terjadi jika perusahaan melakukan efisiensi sehingga biaya produksi turun ? Keuntungan dapat diperoleh pada tingkat kegiatan yang lebih rendah Atau menjual dengan harga lebih murah 5 Persoalan Perencanaan dan Pengendalian Produksi Persoalan berikut setelah pabrik dibangun adalah membuat rencana produksi dan pengendaliannya Isu dalam perencanaan dan pengendalian produksi Apa (dilakukan setiap level dalam Berapa banyak Kapan sistem manufaktur) Bagaimana Siapa penyesuaian harus dilakukan 6 Ukuran Performansi COST QUALITY DELIVERY TIME FLEXIBILITY 7 Siklus Perencanaan dan Pengendalian Produksi 8 Tahapan Perencanaan Produksi dan Pembentukan Jadwal Produksi Induk Dasar perencanaan adalah permintaan pasar Diperoleh dengan melakukan peramalan (forecasting) permintaan produk Rencana mempertimbangkan kemampuan produksi perusahaan Tujuan perencanaan adalah menghasilkan sebuah rencana produksi induk yang realistis dan memenuhi perkiraan permintaan pasar dengan biaya produksi minimal 9 Tahapan Perencanaan Kebutuhan Material Jadwal Produksi Induk menunjukkan produk apa yang harus dibuat setiap waktu (biasanya bulanan) dan berapa banyak dibuat Langkah selanjutnya membuat rencana kebutuhan material sesuai jadwal produksi tersebut Rencana menjadi lebih rinci: Misal jadwal menyatakan membuat 1000 unit sepeda motor pada bulan Januari Rencana kebutuhan material membuat rincian: Kapan 2x1000 roda diadakan Kapan 1x1000 unit engine dirakit dll 10 Penentuan Lot Pesanan Ekonomis Model dasar perencanaan kebutuhan yang paling sederhana Menunjukkan trade-off antara biaya simpan dan biaya pesan Asumsi model: Laju permintaan diketahui dan konstan Tidak ada kekurangan persediaan Tidak ada lead time; kedatangan material segera setelah dipesan Biaya diketahui dan tetap meliputi: biaya set-up atau biaya pesan yang bersifat proporsional terhadap jumlah unit dipesan serta biaya simpan bahan per unit per satuan waktu 11 Penentuan Lot Pesanan Ekonomis Usage rate Order quantity = Q (maximum Inventory level inventory level) Minimum inventory Time 12 Penentuan Lot Pesanan Ekonomis Curve for total cost of holding and setup Minimum total cost Annual cost Holding cost curve Setup (or order) cost curve Optimal Order quantity order quantity 13 Penentuan Lot Pesanan Ekonomis Jika: Permintaan per tahun = R unit Ongkos untuk menyimpan barang = I per tahun Ongkos untuk memesan barang ke pemasok = S setiap kali pesan Barang yang dipesan = Q unit Maka: Setahun dilakukan R/Q kali pemesanan sehingga biaya pemesanan (R/Q) x S Rata-rata barang tersimpan di gudang Q/2 sehingga biaya penyimpanan (Q/2) x I 14 Penentuan Lot Pesanan Ekonomis Dengan demikian total biaya persediaan: TC = (R/Q)S + (Q/2)I Untuk mencari Q yang memberikan TC minimal atau disebut lot pesanan ekonomis (economic order quantity=EOQ), maka turunan dTC/dQ = 0 akan menghasilkan: 2 RS EOQ = I 15 Tahapan Perencanaan Kapasitas Memeriksa apakah sumber daya yang dimiliki (mesin dan orang/tenaga kerja) mencukupi Diperlukan data mengenai urutan operasi pembuatan produk beserta mesin atau fasilitas yang diperlukan serta waktu operasinya Sesuai dengan jumlah yang akan diproduksi pada rencana produksi dapat dihitung kebutuhan jam mesin atau kapasitas yang diperlukan Jika kapasitas tersedia mencukupi rencana produksi dapat dijalankan, jika tidak dilakukan: Penambahan kapasitas misal dengan lembur, tambah shift, sub kontrak Penyesuaian rencana produksi 16 Tahapan Penjadwalan Operasi Tahapan akhir dalam proses perencanaan produksi Dibuat rencana rinci dalam bentuk kapan suatu operasi pembuatan part dari produk dilakukan, di mesin yang mana, kapan harus selesai. Penjadwalan seperti ini perlu dilakukan akibat mesin atau fasilitas operasi terbatas sementara part yang harus dikerjakan banyak Biasanya jadwal operasi disusun dalam apa yang disebut Gantt Chart 17 Tahapan Pengendalian Produksi Pelaksanaan operasi memerlukan dua aspek pengendalian: Pengendalian lantai pabrik (shop floor control) Menjaga agar pengerjaan produk sesuai dengan rencana dan melakukan penyesuaian jika terjadi penyimpangan Pengendalian pembelian ke pemasok (vendor control) Menjaga agar pengadaan bahan baku dan komponen dari pemasok sesuai dengan rencana pembelian dan melakukan penyesuaian jika terjadi ketidaksesuaian 18 Tahapan Pengendalian Produksi Pengendalian diperlukan sebab: Pengerjaan yang sudah direncanakan tidak berhasil akibat: Mesin/fasilitas mengalami gangguan sehingga proses terhenti Produk yang dihasilkan ternyata mengandung cacat Alat (tools) yang diperlukan untuk mesin produksi tidak tersedia Bahan yang dipergunakan untuk produksi belum tersedia Operator tidak tersedia atau tidak bekerja sesuai perintah kerja Gangguan-gangguan lain pada fasilitas produksi, dll Terjadi perubahan permintaan dari pasar 19 Manufacturing Resource Planning (MRP II) Perangkat lunak yang banyak dipakai untuk mendukung perencanaan dan pengendalian produksi Menghasilkan laporan-laporan terkait rencana produksi dan pengendaliannya seperti: Permintaan konsumen Rencana produksi Jadwal pengerjaan serta kemajuan pemgerjaannya Pengelolaan pembelian Pengelolaan persediaan Laporan biaya produksi Pencatatan akuntansi 20 21 22 Prinsip-prinsip Kunci Lean Manufacturing Zero defects: membuat produk tanpa cacat, melakukan operasi yang benar pada kesempatan pertama Minimasi pemborosan (waste): pelanggan menginginkan value dari produk; semua kegiatan yang tidak menambah value adalah pemborosan yang harus dihilangkan 23 Prinsip-prinsip Kunci Lean Manufacturing Perbaikan berkelanjutan: semua pihak harus terus- menerus melakukan perbaikan karena tidak pernah ada yang sempurna Sistem tarik (pull system): kegiatan produksi dilakukan jika ada permintaan dari pasar Fleksibilitas: produk dibuat sekaligus terdiri dari beberapa macam dengan tetap efisien Hubungan jangka panjang dengan supplier 24 Penutup Perencanaan produksi yang baik akan memungkinkan efisiensi pelaksanaan produksi Diperlukan untuk menghasilkan performansi Quality, Cost, Delivery Time yang baik Performansi yang baik ini dapat menunjang daya saing perusahaan 25 N G M A U ADA YA BER TA N Y A ? S e s i K u l i a h Sebelu m Be r a k h i r Thank You 27 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 11 Pengelolaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-11.1 (Segmen 1) Produktivitas dan Pengukuran Kerja Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengelolaan Teknologi Managing Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management 2 Hasil Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan mahasiswa mampu: Menjelaskan pengertian produktivitas pengelolaan produksi Memahami konsep pengukuran waktu standard Memahami konsep kualitas dalam pengelolaan produksi Memahami peran manajemen pemeliharaan Memahami peran manajemen material & pembelian (purchasing) 3 Pendahuluan Kegiatan produksi memerlukan dukungan manajemen operasi yang baik Manajemen operasi agar hasil produksi sesuai dengan rencana: Jumlah Kualitas Waktu Diperlukan juga dukungan pendukung kegiatan produksi, yaitu manajemen pemeliharaan →fasilitas selalu siap untuk kegiatan produksi manajemen persediaan → menjamin ketersediaan bahan baku, komponen, dll yang diperlukan untuk produksi 4 Produktivitas Produktivitas → ukuran keberhasilan pengelolaan kegiatan produksi/operasi Produktivitas didefinisikan sebagai ukuran efisiensi bagaimana organisasi menjalankan aktivitasnya Secara sederhana dihitung dengan Output Produktivitas = Input 5 Produktivitas Pengelolaan kegiatan operasi yang baik → produktivitas kerja yang baik Perusahaan dengan produktivitas yang tinggi → memiliki keunggulan Menghasilkan produk lebih banyak Menggunakan sumber daya yang lebih sedikit Menjual produk dengan harga lebih murah 6 Ilustrasi Produktivitas pabrik mobil di dunia. Produktivitas tinggi berkaitan dengan keunggulan perusahaan dalam persaingan 7 8 Pengukuran Kerja Dasar pengukuran produktivitas adalah kemampuan operator dalam menghasilkan output Pengukuran kerja (work measurement) yaitu cara untuk menentukan waktu yang logis dan adil untuk menjalankan suatu pekerjaan Misal operator perakitan diukur berapa waktu yang diperlukannya untuk menyelesaikan satu rakitan Work measurement → mendapatkan waktu baku (standard time) untuk mengerjakan pekerjaan 9 Pengukuran Kerja Cara Pengukuran kerja untuk menghasilkan waktu baku : Informal Time Standards Engineered Time Standards Informal Time Standards dilakukan dengan memanfaatkan data historis atau melakukan sampling Mudah dan cepat diperoleh Bersifat estimasi Engineered Time Standards dilakukan dengan memperbaiki terlebih dahulu metode kerja sebelum melakukan pengukuran waktu kerja Sulit dilakukan Hasil pengukuran akurat dan tepat 10 Pemanfaatan Waktu Baku untuk Pengelolaan Operasi Pendekatan Tradisional waktu baku ini untuk menetapkan target-target produksi dasar untuk memberi insentif untuk operator Pendekatan Modern, menekankan pemahaman pentingnya waktu standar bagi keunggulan perusahaan partisipasi diharapkan meningkatkan penerimaan standarisasi penekanan adalah pada upaya perbaikan terus-menerus 11 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 11 Pengelolaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-11.1 (Segmen 1) Pengelolaan Kualitas Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengertian Kualitas Fitness for purpose KUALITAS Customer satisfaction Orientasi kualitas adalah pelanggan atau pemakai dari produk tersebut Jika kebutuhan pelanggan dapat dipenuhi → pelanggan puas dan produk disebut bermutu 2 Pengertian Kualitas Quality of Design Quality of Conformance Bagaimana produk dibuat Bagaimana kebutuhan dan di-deliver sesuai pelanggan diikutkan dengan spesifikasi mutu dalam rancangan/desain pada rancangan Material yang dipilih; Pilihan proses sesuai tingkat toleransi; feature dengan spesifikasi mutu produk, dll 3 Pengelolaan Kualitas Identifikasi pelanggan; Identifikasi kebutuhan; Quality Planning Pengembangan produk Pengembangan proses Quality Quality Dokumentasi kebijakan, Control and Assurance prosedur, instruksi kerja; Improvement Pengendalian proses; Pengelolaan dokumen Proyek perbaikan kualitas 4 14 Prinsip Deming Pengelolaan Kualitas Create constancy of purpose for continuous Eliminate fear, which impedes employee improvement. performance. Adopt and learn the new philosophy for Break down barriers between departments defect prevention End dependence on mass inspection by Eliminate the numerical goals and slogans building in quality from the start Develop long-term relationships with single Eliminate work standards and numerical suppliers based on product quality and trust quotas more on quality improvement Improve constantly and forever the system of Remove barriers that rob the hourly worker of production and service the right to pride in workmanship. Institute a vigorous program of education and Institute on the job training retraining. Institute leadership supervisors become Structure the organization for quality. 5 coaches to help workers do a better job Siklus PDCA PDCA = Plan, Do, Check, Action Pengelolaan kualitas tidak pernah berhenti, selalu terus-menerus melakukan perbaikan Act: Plan: Jika hasil memuaskan, PL Ÿ Identifikasi masalah masukkan perubahan AN Ÿ Analisis masalah T pada SOP dan latih pekerja Ÿ Perencanaan C A untuk menguasainya penanggulangan PDCA Cycle Check: Do: Periksa hasil, & tentukan Ÿ Implementasi rencana DO tingkat pencapaiannya CH solusi EC Ÿ Memastikan skill pekerja K ang diperlukan 6 Biaya Kualitas Berkaitan dengan cacat (kesalahan, non konformasi, dll) yang ditemukan sebelum shipment; akan hilang jika cacat dieliminasi. INTERNAL Contoh: sekrap, kerja ulang, analisis kegagalan, sekrap & kerja ulang FAILURE COST supplies, 100% sorting inspection, kesalahan proses yang dapat dihindarkan, inspeksi & uji ulang, downgrading. FAILURE COST Berkaitan dengan cacat yang ditemukan setelah shipment; EXTERNAL akan hilang jika cacat dieliminasi. FAILURE COST Contoh: biaya warranty, penyesuaian terhadap complaint, material yang dikembalikan, allowances. BIAYA KUALITAS Biaya menentukan tingkat konformasi terhadap permintaan kualitas. APPRAISAL Contoh: Inspeksi & uji material, inspeksi & uji pada proses, inspeksi & uji akhir, audit kualitas COST produk, menjaga akurasi peralatan inspeksi, evaluasi inventori (cek degradasi). Biaya untuk menjaga failure & appraisal cost minimum. PREVENTIVE Contoh: perencanaan kualitas, revgiew produk baru, pengendalian proses (untuk menentukan COST status proses), audit kualitas, evaluasi kualitas supplier, training. 7 Quality Cost (Rp) Total Quality Karakteristik Cost Biaya Kualitas Prevention Ada total biaya kualitas minimum Cost pada tingkat pengendalian kualitas tertentu Upaya yang lebih besar akan meningkatkan biaya Appraisal Cost Failure Cost Silahkan buka link berikut untuk penjelasan Cost quality https://www.youtube.com/watch?v=MHYYNKpfsv4 8 Increasing quality of conformance Karakteristik Kualitas Variabel: karakteristik kualitas yang dapat diukur dalam skala numerik Panjang, diameter, berat, viskositas, dll Atribut: karakteristik kualitas yang tidak bisa diukur secara numerik Dinyatakan dalam bentuk conforming dan non-conforming 9 Cara Pengendalian Kualitas Orientasi Produk Cara Pengendalian Kualitas Orientasi Orientasi rancangan Proses 10 Sampling Penerimaan Penerimaan produk/bahan baku dalam jumlah yang banyak Bagaimana memastikan sesuai dengan spesifikasi kualitas? Di tes semua? Sampling penerimaan 11 Sampling Penerimaan Cara pengendalian kualitas berorientasi produk Dilakukan pemeriksaan (inspection) dan pengujian (testing) pada produk, atau bahan baku, atau komponen Bisa dilakukan 100% pemeriksaan dan pengujian Namun kalau pemeriksaan dan pengujian bersifat merusak, dilakukan dengan sampling penerimaan 12 Sampling Penerimaan Spesifikasi Bahan baku PROSES Accept (qualified product) Reject Diambil contoh produk atau bahan baku atau komponen dalam jumlah dan waktu tertentu. Diperiksa kemudian disimpulkan apakah lot produksi atau lot kiriman bahan baku/komponen diterima atau ditolak berdasarkan jumlah cacat tertentu. Sampling Plan 13 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 11 Pengelolaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-11.3 (Segmen 3) Pengendalian Kualitas Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengendalian Kualitas Statistik Cara pengendalian yang fokus pada proses Proses akan menghasilkan produk dengan karakteristik kualitas tertentu Misalkan proses pembubutan untuk menghasilkan poros Diameter poros adalah salah satu karakteristik kualitas poros Jika proses produksi terkendali maka karakteristik kualitas yang dihasilkan akan konsisten sama sesuai spesifikasi Jika tidak konsisten artinya proses menjadi tidak terkendali sehingga perlu dilakukan koreksi 2 Pengendalian Kualitas Statistik Controllable Inputs X1 X2 Measurement Evaluation Monitoring and Control Input: raw material, Outputs components, sub- Process assemblies Y = quality Products characteristics Z1 Z2 Z3 Uncontrollable Inputs 3 Peta Kendali Kualitas Statistik Menggunakan pendekatan statistik dalam bentuk peta kendali Jika hasil sampling dari proses dalam batas kendali maka proses dikatakan dalam kendali dan bisa terus berjalan Jika tidak, maka proses harus diperbaiki dulu Batas Kendali Atas Variasi tak-alamiah, disebabkan oleh sebab-sebab khusus di luar proses, seperti material, pekerja, peralatan, dll. Garis Tengah Variasi alamiah, terkandung dalam proses & disebabkan oleh sebab-sebab umum (ada selama proses tidak diubah; tanggung jawab: manajemen). Batas Kendali Bawah 4 Peta Kendali → X-bar control chart 5 Metode Taguchi Salah satu pengendalian kualitas yang fokus pada rancangan Rancangan produk harus memenuhi spesifikasi sesuai permintaan pelanggan Jika menyimpang dari spesifikasi maka terjadi loss to society Sebelum produksi dilakukan, dibuat eksperimen pada parameter produk dan proses sehingga diperoleh loss to society yang minimal 6 Kaitan Kualitas dan Produktivitas PENINGKATAN PENINGKATAN REDUKSI BIAYA KUALITAS PRODUKTIVITAS UTILISASI REWORK DELAY PENINGKATAN DAYA SAING PERTUMBUHAN USAHA PERLUASAN LAPANGAN KERJA 7 Total Quality Management Techniques and tools MBNQA (Malcolm Baldrige National Affinity diagrams Quality Award)→ USA emphasis on quality (1987) → to help organizations Brainstorming use an integrated approach to Pareto charts organizational performance Check sheets management Flowcharts The Baldrige, ISO, Lean, and Six Sigma are all performance Theory of Constraints improvement tools Quality function deployment Europe → EFQM (European Statistical methods Foundation for Quality Management) Run charts In Japan the Deming Prize → quality improvement 8 Total Productive Maintenance (TPM) Sebuah konsep yang dikembangkan perusahaan Jepang dalam manajemen pemeliharaan Manajemen pemeliharaan yang terintegrasi, bersifat top-down, memakai pendekatan siklus-hidup peralatan, dengan tujuan meningkatkan produktivitas perusahaan. Dengan pendekatan TPM, diharapkan: Menghilangkan facilities breakdown Mengurangi stoppages time Mengurangi kehilangan waktu kerja, dll 9 Total Productive Maintenance (TPM) Dengan pendekatan TPM, maka kegiatan pemeliharaan yang dilakukan adalah dengan cara: Mempromosikan kepada semua pihak pentingnya efisiensi dan efektivitas pabrik Membuat program preventive maintenance untuk semua fasilitas pabrik dengan kriteria siklus-hidup Membentuk tim di setiap unit untuk melakukan program preventive maintenance Melibatkan semua mulai dari top management sampai operator dalam pemeliharaan dan turut serta bertanggung jawab terhadap peralatan 10 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 11 Pengelolaan Kegiatan Produksi Subpokok Bahasan-11.4 (Segmen 4) Manajemen Pemeliharaan Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Ketersediaan Fasilitas dan Produktivitas Ukuran yang biasa digunakan untuk menunjukkan keberhasilan manajemen pemeliharaan, antara lain: Persentase downtime peralatan (0% yang baik) Persentase available time peralatan (100& yang baik) Mean Time to Break Down (semakin panjang semakin baik) Pada dasarnya ingin diusahakan agar sesuai rencana produksi, fasilitas siap bekerja Produktivitas tinggi dapat dicapai dengan manajemen pemeliharaan yang baik 2 Pemeliharaan Fasilitas Agar rencana produksi dapat diimplementasikan diperlukan ketersediaan fasilitas Jika fasilitas tidak tersedia akibat kerusakan maka rencana produksi dapat terganggu Dalam perusahaan, upaya untuk menjamin fasilitas siap untuk dipergunakan untuk produksi dijalankan oleh bagian organisasi perusahaan yang sering disebut plant manager atau facilities manager Peran utama bagian ini melakukan manajemen pemeliharaan (maintenance management) 3 Ruang Lingkup Pemeliharaan Fungsi Utama Kegiatan Pemeliharaan Perubahan Pembangkitan Pemasangan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeriksaan pada dan distribusi peralatan dan peralatan bagunan dan pelupasan peralatan dan utilitas (air, bangunan pabrik pabrik peralatan gedung yang listrik, panas) baru ada 4 Ruang Lingkup Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan peralatan, gedung, pemeriksaan berkala, pelumasan, dll Dijalankan oleh unit plant manager Tidak Rutin Pemasangan mesin baru, pembangunan gedung baru, penyesuaian-penyesuaian pada peralatan Seringkali di out-sourcing dimana unit plant manager menjadi project manager untuk mengendalikan kegiatan 5 Jenis Pemeliharaan Corrective Maintenance Preventive Maintenance Predictive Maintenance Memperbaiki fasilitas Pemeliharaan dilakukan Termasuk kategori yang rusak dengan rutin memeriksa preventive maintenance Bersifat mengkoreksi mesin Menggunakan peralatan mesin yang tidak Dilakukan pelumasan; canggih seperti analisis berfungsi jika ada komponen yang getaran, optik, dll sudah wear out Memonitor mesin untuk dilakukan penggantian memperkirakan akan Bersifat mencegah terjadinya kerusakan mesin rusak Pemeliharaan dilakukan agar tidak terjadi mesin berhenti (break down) pada saat kegiatan produksi berjalan 6 Pertimbangan dalam Manajemen Pemeliharaan cukup untuk mendukung kegiatan produksi tetapi tidak Ukuran staf memakan biaya tinggi pemeliharaan: mempercepat waktu untuk mengatasi kerusakan dan pemeliharaan lain Administrasi Perintah kerja (work order) yang jelas Dokumentasi semua aktiviats perawatan yang dilakukan pemeliharaan Program pemeliharaan Penjadwalan kerja Integrasi jadwal pemeliharaan dan produksi Jumlah cukup agar penggantian dapat dilakukan dengan Persediaan suku cadang segera sistem after sales service 7 Ketersediaan Material dan Produktivitas Hampir setengah dari biaya produksi adalah biaya material (bahan baku, komponen dan bahan pendukung lainnya) Pengelolaan material yang baik melalui proses pembelian dan manajemen material yang baik dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas Kerjasama jangka panjang dengan supplier menjadi kecenderungan untuk memperoleh pasokan material yang baik dan murah 8 Manajemen Material dan Pembelian Fungsi pendukung operasi yang juga penting Menjamin agar tersedia bahan baku, komponen, dan bahan pendukung lain yang: Mutunya sesuai spesifikasi Tersedia dalam jumlah cukup Tersedia pada saat diperlukan Ada dua bagian yang perlu diperhatikan, yaitu: Fungsi pembelian (purchasing) Fungsi manajemen persediaan 9 Fungsi Pembelian Untuk menjalankan purchasing, dilakukan kegiatan-kegiatan: Pengenalan kebutuhan Pembuatan penjelasan kebutuhan Pemilihan alternatif sumber supply Penetapan harga dan ketersediaan Pemesanan Tindak lanjut pengiriman pesanan Verifikasi tagihan Pemrosesan ketidaksesuaian atau penolakan Penutupan pemesanan Pengelolaan catatan dan dokumentasi 10 Fungsi Pembelian Dalam fungsi purchasing peran engineer sangat besar Kegiatan purchasing mencakup juga: Analisis make-or-buy Analisis value engineering Proses inspeksi barang masuk 11 Fungsi Manajemen Material Menyediakan material dari luar dan menyalurkannya ke proses produksi Kegiatan manajemen material mencakup: Pengendalian persediaan bahan baku, komponen dan bahan pendukung lain yang dibeli dari supplier Pengelolaan gudang dan tempat penyimpanan lain Transportasi bahan baku, komponen dan bahan pendukung lain Sering juga mendukung kegiatan pengendalian produksi 12 Penutup Produktivitas menjadi ukuran baik-tidaknya pelaksanaan kegiatan produksi Pengelolaan kegiatan produksi memerlukan berbagai dukungan yang tidak selalu terkait dengan kegiatan produksi itu sendiri Untuk itu diperlukan: manajemen kualitas yang baik sehingga produk sejak awal sudah sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan dikerjakan sesuai kebutuhan tersebut Ketersediaan fasilitas pada saaat produksi dengan manajemen pemeliharaan yang baik Supply material dengan manajemen pembelian dan material yang baik 13 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 12 Engineer Dalam Pemasaran Dan Aktivitas Jasa Subpokok Bahasan-12.1 (Segmen 1) Engineer dan Pemasaran Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengelolaan Teknologi Managing Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management 2 Tujuan Pembelajaran Menjelaskan kaitan engineer/perekayasa dan pemasaran Menjelaskan peran engineer/perekayasa di industri jasa 3 PEMASARAN DAN ENGINEER PEMASARAN: interface antara perusahaan dengan pelanggannya Aktivitas pemasaran menghasilkan pendapatan bagi perusahaan Beberapa tipe hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya: transaction-based: setiap pembelian pada umumnya menjadi sinyal bagi berakhirnya hubungan antara pembeli dan penjual berkelanjutan: contohnya adalah hubungan yang berdasarkan kontrak berkelanjutan komitmen tinggi di antara kedua belah pihak 4 Produksi-Manufaktur SISTEM KORPORAT SISTEM SISTEM SISTEM PERSONALIA MANAJEMEN FINANSIAL SISTEM MANUFAKTUR SISTEM PRODUKSI SISTEM MANAJEMEN PRODUKSI PERENCANAAN PENGENDALIAN DISAIN PRODUKSI PRODUKSI PEMASARAN MANUFACTURING PRODUCTION aliran material aliran material QUALITY ASSURANCE 5 Proses Pemasaran Definisi Evaluasi Eksekusi Program Masalah Program Analisis Pasar Pengembangan (Lingkungan, Program Kompetisi, PEMASARAN Kekuatan, (penetapan Kelemahan, Pemilihan segmen: strategi, produk, Kebutuhan dan Profitabilitas, kecocokan dg harga, minat perusahaan/Produk/Pasar promosi, dari segmen) distribusi) Chang, 2005 6 Produk Industri dan Konsumen 7 Unit digunakan Bakan baku Telah diproses Bakan baku Tidak menjadi Kelancaran alat- Layanan untuk produksi. industry. sebelum digu- industry. bagian dari alat produksi pemeliha- nakan dalam produk jadi tetapi raan dan Mesin-mesin Besi, kapas, gas produk jadi. Mesin bubut, membantu Olie, gemuk, dll perbaikan produksi alam, dll tractor, dll produksi secara Ban motor, keseluruhan kabel, dll Katalis 8 Barang konsumen dengan karakte-ristik unik makanan kesehatan, komponen hi-fi, dan perlengkapan fotografi Keberadaannya tidak disadari oleh Kebutuhan Dibeli tanpa Memenuhi Pelanggan merencanakan dan konsumen. Jika sehari-hari pemikiran situasi yang membandingkan dengan cermat pada mereka tahu tentang Pasti gigi dll, sebelumnya: mendesak dan merek, harga, kualitas, dan gaya. produk ini, mereka Jajanan, es- mendesak : Refrigerators, air coolers, televisions, mungkin tidak akan Brand loyal krim, majalah, lilin, korek api, washing machines, dan clothing berpikir untuk dll anti septic, dll membeli → life insurance 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 12 Engineer Dalam Pemasaran Dan Aktivitas Jasa Subpokok Bahasan-12.1 (Segmen 1) Peran Engineer Dalam Memasarkan Produk Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Installation 4 Accessories 5 Raw Material 6 Process material 7 Component Parts 8 Fabricate Items 9 Maintenance and Repair 10 ENGINEER DALAM PEMASARAN PRODUK INDUSTRI After-sales service Terlibat dalam tugas-tugas pemeliharaan Masalah instalasi, garansi, service di lapangan, dokumentasi, pelatihan, pemasokan komponen, dsb Departemen jasa Membantu bila ada masalah-masalah yang rumit/kompleks Instalasi sistem (pada tahap awal) Memperkenalkan teknologi baru ke pasar 11 PERAN ENGINEER DALAM ORGANISASI JASA 50% ENGINEER/PEREKAYASA bekerja di sektor jasa Termasuk di dalamnya: aplikasi komputer, layanan pemerintah, perguruan tinggi, riset, biomedis, dan jasa kesehatan Karakteristik dari organisasi jasa: sebagian besar intangible, dilaksanakan pada saat itu juga (real time), seringkali dilakukan dengan kehadiran pelanggan, tidak dapat disimpan 12 Some Specific Service industry examples Computer applications Meningkatkan kemampuan computer → AI, big data, dll Menggunakan untuk industri (keuangan, manufaktur, dll) Government Service → diperlukan lebih banyak engineer dan perekayasa Green engineering → idnsutri berkelanjutan, ramah pengguna dan lingkungan Biomedical engineering and the health Services 13 E-Marketing 14 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 12 Engineer Dalam Pemasaran Dan Aktivitas Jasa Subpokok Bahasan-12.3 (Segmen 3) Keputusan Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Perkuliahan – Minggu 11 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Karakteristik Individual dari Pemasar Teknologi (Cardullo, 1999) Perbedaan utama yang signifikan antara pengusaha secara umum dengan pengusaha teknologi: Kebutuhan untuk berprestasi: pengusaha teknologi cenderung memilih resiko yang moderat daripada resiko yang rendah atau tinggi Urutan kelahiran: anak pertama/sulung Berpendidikan tinggi; lebih tinggi daripada SMA 2 Karakteristik Individual dari Pemasar Teknologi yang Berhasil (Cardullo, 1999) Menganalisis masalah secara bertahap Segera menyelesaikan masalah yang timbul Meneliti sekaligus menjual pada saat yang bersamaan Arogan namun cerdas 3 Keputusan Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ini: Organisasi: menyangkut sikap organisasi dalam memandang transfer teknologi sebagai suatu bisnis Manajemen produk: yaitu bagaimana memandang produk yang dihasilkan perusahaan; tidak hanya produk tangible tetapi juga intangible berupa pengetahuan untuk membuatnya Pemilihan produk: yaitu kemampuan memilih produk yang tepat untuk dipasarkan (Watkins, 1990) 4 Faktor Organisasi dalam Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Keputusan untuk memasarkan produk teknologi harus diikuti dengan penyesuaian pada struktur organisasi Membutuhkan dukungan penuh dari pihak manajemen Membutuhkan komitmen yang tinggi dari sumber daya fungsional dalam organisasi; seperti litbang dan rekayasa 5 Manajemen Produk dalam Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Jika teknologi merupakan satu-satunya penghalang atau penghalang utama dalam kompetitisi → jangan lakukan pemasaran dan alih teknologi Jika perusahaan tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk mengembangkan produk teknologi yang dimiliki → lakukan pemasaran dan alih teknologi Pasarkan kedua-duanya, yaitu produk dan teknologi 6 Pemilihan Produk dalam Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Tahap awal: lakukan lakukan identifikasi dan klasifikasi semua teknologi yang dimiliki perusahaan; baik terlisensi maupun tidak Salah satu cara untuk mengklasifikasikan teknologi: Stand-alone products Add-on atau produk pelengkap Produk yang tidak kompetitif 7 Pemilihan Produk dalam Memasarkan dan Melakukan Alih Teknologi Kriteria memilih produk: Nilai produk teknologi bagi pembeli Kemampuan produk teknologi itu sendiri untuk dialihkan pada pihak lain Sumber daya yang dibutuhkan selama dan setelah proses alih teknologi Bagi stand-alone products, alih teknologi dapat dilakukan dengan beberapa cara: Linsensi produk teknologi apa adanya saat ini Modifikasi dengan lisensi Dijual 8 Literatur Cardullo, M.W., Technological Entrepreneurism: Enterprise Formation, Financing & Growth, Research Studies Press LTD, England, 1999 Morse, L.M., Babcock, D.L., Managing Engineering and Technology, 4th ed., Prentice Hall International Series in Industrial and Systems Engineering, Pearson International Edition, Upper Saddle River, NJ, 2007 Watkins, W.M., Business Aspects of Technology Transfer, Marketing and Acquisition, Noyes Publications, USA, 1990 Chang, C.M. Engineering Management: Challenges in the New Millenium, Prentice-Hall, Upper Saddle River, NJ., 2005 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 13 Manajemen Proyek (part-1) Subpokok Bahasan-13.1 (Segmen 1) Arti Manajemen proyek Perkuliahan – Minggu 13 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengelolaan Teknologi Managing Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management 2 Tujuan Pembelajaran Mahasiswa mampu Menjelaskan siklus hidup proyek. Menjelaskan tiga kinerja penting proyek. Menjelaskan proses lingkup proyek Memampu menggunakan teknik penjadwalan proyek. 3 Forces of Project Management Dorongan penggunaan Manajemen Proyek Perkembangan dan penyebaran ilmu dan pengetahuan yang sangat cepat → development, production, & distribution Permintaan produk & jasa yang rumit, canggih, dan flexible → integrasi desain+produksi+distribusi Evolusi pasar kompetitif dunia untuk produksi dan konsumsi barang dan jasa Pasar bersifat global dan tanpa batas 4 The Definition of a “Project” Definition used by PMI (Project Management Institute): A temporary endeavor undertaken to create a unique product or service. (Upaya sementara yang dilakukan untuk menciptakan produk atau layanan yang unik) Project: A problem with a known solution scheduled for completion—unique and non-routine activities (Masalah dengan solusi yang diketahui yang dijadwalkan untuk diselesaikan—aktivitas unik dan non-rutin) Project Management: The science and art of solving the problem within predetermined time and resource parameters (lmu dan seni memecahkan masalah dalam waktu dan parameter sumber daya yang telah ditentukan sebelumnya) 5 Characteristics of a Project Temporary Sementara Have a supported Tujuan/ kepentingan yang purpose/importance didukung Performance specifications (form, Spesifikasi kinerja (bentuk, fit, function) kesesuaian, fungsi) Have a life cycle with finite due Memiliki siklus hidup dengan date tempo yang terbatas Interdependencies Saling ketergantungan Uniqueness Keunikan Resource requirements and Perlu sumber daya dan tradeoffs pengorbanan Stakeholder Conflict Konflik Pemangku Kepentingan 6 Project Management Metode manajemen proyek harus dipertimbangkan: Perlu interaksi berbagai teknologi, divisi, atau organisasi terpisah; Penyelesaian secara bersamaan jadwal dan anggaran yang ketat; Melibatkan risiko teknis dan / atau ekonomi yang signifikan. 7 Objectives of a Project Tiga pertimbangan penting dalam manajemen proyek (1) Waktu (jadwal proyek), (2) Biaya (dalam dolar dan sumber daya lainnya), (3) Perfomansi/kinerja atau kualitas 8 Project Management Life Cycle Definition Planning Implementation Delivery Level of effort 1. Goals 1. WBS 1. Status reports 1. Train user 2. Specifications 2. Budgets 2. Change Orders 2. Transfer documents 3. Scope 3. Resources 3. Quality Audits 3. Release resources 4. Responsibilities 4. Risks 4. Contingencies 4. Reassign staff 5. Teams 5. Schedule 5. Lessons learned 9 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 13 Manajemen Proyek (part-1) Subpokok Bahasan-13.2 (Segmen 2) Proposal Proyek Perkuliahan – Minggu 13 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] The project proposal process Setiap jenis proyek harus didahului dengan penjelasan rinci tentang apa yang harus diselesaikan bersama dengan proposal perkiraan waktu dan biaya yang dibutuhkan. Perusahaan yang memenangkan proyek mulai bekerja jauh sebelum permintaan proposal (RFP/request for proposal) diterima dari calon pemberi proyek/konsumen. Divisi pemasaran yang berusaha mengidentifikasi sedini mungkin kebutuhan pelanggan 2 Phases in winning new contracts Pre- Identify new liminary Assess and plan the new Develop the new Bid business opportunity bid Business acquisition opportunity decision decision Cari bisnis baru Analisis persyaratan awal Kontak pelanggan kunci Analisis & evaluasi Penilaian daya kompetitif Dapatkan dan analisis persyaratan Pemilihan bisnis Penilaian kemampuan sumber daya Susun project baseline Rencana akuisis bisin Strategia awal spy proposal menang Buat program R&D Siapkan sumber daya RFQ Rencana akuisis Buat konsep yg terbaik Persetujuan top manajemen Susun organisasi proyek Develop proposal and pricing Negotiate contract Perencanaan proposal Penulisan detail proposal Rencana tindak pasca submit proposal Organisasi tim proposal Estimasi biaya dan harga Presentasi dan review proposal serta Strategi kemenangan Review proposal tanya-jawab klarifikasi Pemasaran WIN Analisis RFQ Submit proposal + harga Outline proposal Negosisi 3 Proposal Contents The management The technical proposal The cost proposal proposal Profile perusahaan Usulan konsep desain Rincian harga yang Pengalamana kerja yg untuk memenuhi rinci, relevan kebutuhan klien, Antisipas perubahan Sistem pengedalian dan dengan biaya karena aspek metoda kerja Penekanan khusus pada inflasi atau kejadian Personil yang pendekatan yang khusus (kontinjensi) ditawarkan terlibat direncanakan untuk Prosedur perubahan dalam proyek menyelesaikan kontrak. tantangan teknis yang paling sulit diajukan oleh proyek. 5 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 13 Manajemen Proyek (part-1) Subpokok Bahasan-13.3 (Segmen 3) Project Management Process Group Perkuliahan – Minggu 13 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Process Group Interact in a Phase of Project 3 Project Management Body of Knowledge (PMBOK) PMBOK nine knowledge areas 1. Project integration management 2. Project scope management 3. Project time management 4. Project cost management 5. Project quality management 6. Project human resource management 7. Project communications management 8. Project risk management 9. Project procurement management 4 PM Knowledge Areas & Process Groups 5 1. Project Integration Management Integrasi efektif dari proses-proses yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek Proses tersebut meliputi: 1. pengembangan piagam proyek 2. pengembangan pernyataan lingkup awal proyek 3. pengembangan rencana manajemen proyek 4. pelaksanaan proyek 5. pemantauan dan pengendalian pekerjaan proyek 6 2. Project Scope Management mendefinisikan dan mengendalikan apa yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek proses meliputi : 1. Lingkup perencanaan lingkup definisi 2. Pembuatan Jadwal Pemecahan Pekerjaan 3. Lingkup verifikasi 4. lingkup pengendalian 7 3. Project Time Management mencakup proses-proses yang diperlukan untuk penyelesaian proyek yang tepat waktu proses meliputi : 1. mendefinisikan kegiatan 2. mengurutkan kegiatan 3. memperkirakan kegiatan sumber daya 4. memperkirakan durasi kegiatan 5. mengembangkan jadwal proyek 6. mengendalikan jadwal proyek 8 4. Project Cost Management merencanakan, memperkirakan, menganggaran dan mengendalikan biaya untuk memastikan proyek dapat diselesaikan dalam anggaran yang disetujui proses meliputi : 1. perkiraan biaya 2. penganggaran biaya 3. pengendalian biaya 9 5. Project Quality Management semua kegiatan yang menentukan kebijakan mutu, tujuan dan tanggung jawab untuk proyek guna memenuhi kebutuhan yang menjadi tujuan pelaksanaannya proses meliputi : 1. perencanaan mutu 2. melaksanakan jaminan mutu 3. melaksanakan pengendalian mutu 10 6. Project Human Resource Management proses yang mengatur dan mengelola tim proyek proses meliputi: 1. perencanaan sumber daya manusia 2. memperoleh tim proyek 3. mengembangkan tim proyek 4. mengelola tim proyek 11 7. Project Communications Management kegiatan untuk memastikan informasi proyek dibuat, dikumpulkan, didistribusikan, disimpan, diambil, dan dibuang tepat waktu dan sesuai proses meliputi : 1. perencanaan komunikasi 2. distribusi informasi 3. pelaporan kinerja 4. mengelola pemangku kepentingan 12 8. Project Risk Management proses untuk meningkatkan kemungkinan dan dampak kejadian positif dan mengurangi kemungkinan dan dampak kejadian negative diperbarui sepanjang proyek proses meliputi : 1. perencanaan manajemen risiko 2. identifikasi risiko 3. analisis risiko kualitatif 4. analisis risiko kuantitatif 5. perencanaan respons risiko 6. pemantauan dan pengendalian risiko 9. Project Procurement Management proses untuk membeli/memperoleh produk, layanan, atau hasil yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan proyek meliputi manajemen kontrak dan proses pengendalian perubahan untuk mengelola kontrak atau perintah pembelian proses meliputi: 1.merencanakan pembelian dan akuisisi 2.perencanaan kontrak 3.meminta tanggapan penjual 4.memilih penjual 5.administrasi kontrak 6.penutupan kontrak 9 Things in the PMBOK 19-Nov-08 14 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 13 Manajemen Proyek (part-1) Subpokok Bahasan-13.4 (Segmen 4) Project Inititation and Project Manager & Organisasi Perkuliahan – Minggu 13 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] 2 Project Selection Kenapa perlu project selection Ada beberapa alternatif proyek yang bisa dikerjakan Resources (modal, personil, waktu, dll) terbatas Menjaga keselarasan dengan visi/misi/objectives perusahaan Pertimbangan untuk memilih proyek Production Factors → Interruptions, learning, process Marketing Factors → Customer management issues Financial Factors → Return on investment Personnel Factors → Skills and training, working conditions Administrative and Misc. Factors → Regulatory standards, strategic fit Project Selection → Nonnumeric Models 1. Sacred Cow - project is suggested by a senior and powerful official in the organization (Proyek disarankan oleh pejabat senior dan berkuasa dalam organisasi) 2. Operating Necessity - the project is required to keep the system running (protect lives or property or to keep the company in operation)- Proyek diperlukan untuk menjaga agar sistem tetap berjalan (melindungi jiwa atau harta benda atau agar perusahaan tetap beroperasi) 3. Competitive Necessity - project is necessary to sustain a competitive position (maintain the position in the market place)-Proyek diperlukan untuk mempertahankan posisi kompetitif (mempertahankan posisi di pasar) 4. Product Line Extension - projects are judged on how they fit with current product line, fill a gap, strengthen a weak link, or extend the line in a new desirable way.- (Proyek dinilai berdasarkan kesesuaiannya dengan lini produk saat ini, mengisi celah, memperkuat mata rantai yang lemah, atau memperluas lini dengan cara baru yang diinginkan) 5. Comparative Benefit Model - several projects are considered and the one with the most benefit to the firm is selected (subjectively rank ordered based on their perceived benefit to the company)- Beberapa proyek dipertimbangkan dan yang paling bermanfaat bagi perusahaan dipilih (diurutkan secara subjektif berdasarkan manfaat yang dirasakan bagi perusahaan) Project Selection → Numeric Models 1. Profit/profitability Payback period → initial fixed investment/estimated annual cash inflows from the project- (Investasi tetap awal/arus kas masuk tahunan yang diperkirakan dari proyek) Average Rate of Return →average annual profit/average investment- (Keuntungan tahunan rata-rata/investasi rata-rata) Discounted Cash Flow →Present Value Method Internal Rate of Return → Finds rate of return that equates present value of inflows and outflows-(Menemukan tingkat pengembalian yang menyamakan nilai sekarang dari arus masuk dan arus keluar) Profitability Index (Benefit Cost Ratio) →NPV of all future expected cash flows/initial cash investment-(NPV dari semua arus kas yang diharapkan di masa mendatang/investasi kas awal) 2. Scoring Unweighted factor model 5 Weighted factor model Project Manager (PM)→ Peran penting Manajer proyek berfungsi sebagai mini-CEO (chief executive officer) Manajer proyek sebagai integrator → bagaimana menjaga proyek sesuai dengan tujuan keseluruhan organisasi Manajer proyek dengan pengetahuan luas lebih berharga daripada pengetahuan teknis Ketrampilan mengelola anggaran dan jadwal, menjaga ketercapaian spesifikasi/kualitas proyek, Ketrampilan non-teknis : komunikasi (lisan dan tertulis), kemampuan penyelesaian konflik, fasilitator, dll 6 Special Demands on the PM Beberapa tugas yang utama PM dalam manajemen proyek: 1. Acquiring sufficient resources 1. Memperoleh sumber daya yang cukup 2. Memperoleh dan menginspirasi 2. Acquiring and inspiring personnel → personel → menemukan sumber finding sources of internal motivation motivasi internal 3. Dealing with obstacles 3. Mengatasi hambatan 4. Making project goal trade offs 4. Membuat tujuan proyek yang saling bertentangan 5. Dealing with risk and failure (perceived or otherwise) 5. Mengatasi risiko dan kegagalan (yang dirasakan atau sebaliknya) 6. Maintaining multiple channels of 6. Menjaga berbagai saluran komunikasi communication (breadth of (keluasan komunikasi) communication) 7. Negosiasi 7. Negotiation Types of Project Organizations Ada 3 pilih struktur organisasi proyek: 1. As part of the Functional Organization 2. Projectized : as a free-standing part of the parent organization (sebagai bagian yang berdiri sendiri dari organisasi induk) 3. Matrix organization a) Weak Matrix b) Balanced Matrix c) Strong Matrix 8 Project Organization As part of the Functional Organization 9 A free-standing Project Organization Weak Matrix Project Organization Balanced Matrix Project Organization 12 Strong Matrix Project Organization 13 Organization Influences on Project Conflict during Project Sumber konflik: semua stakeholder (Project Manager, Project Team, Sponsor, Owner, Consultant, Supplier, Subcontractor, dll) Penyebab konflik yang biasa terjadi di proyek adalah: Ketidak-cocokan tujuan Hubungan struktural organisasi Sumberdaya yang terbatas Masalah komunikasi Perbedaan individual 15 MANAJEMEN REKAYASA INDUSTRI WI2021 (2 SKS) Pokok Bahasan 14 Manajemen Proyek (part-2) Subpokok Bahasan-14.1 (Segmen 1) Project Planning Perkuliahan – Minggu 13 Dr. Heri Rahman SITH- ITB [email protected] Pengelolaan Teknologi Managing Technology Research Design Planning Production Managing Production Marketing Project Management 2 PROJECT PLANNING TOOLS Phases in project management Three essential elements on every project plan: scope, schedule, and budget → tied together by quality (Tiga elemen penting pada setiap rencana proyek: ruang lingkup, jadwal, dan anggaran → dihubungkan bersama oleh kualitas) Controlling Initiating Planning Executing Closing the steps previously obtaining the customer described and the Monitoring acceptance, final preliminary scope refining the scope documentation, and a final (angkah-langkah and scheduling report. (memperoleh yang dijelaskan (menyempurnakan penerimaan pelanggan, sebelumnya dan cakupan dan dokumentasi akhir, dan cakupan awa) penjadwalan) laporan akhir) 3 PROJECT PLANNING TOOLS A statement that defines the boundaries of the project (Pernyataan yang mendefinisikan batasan proyek) Project Scope Includes the problem or opportunity, goal, objectives, success criteria, assumptions, risks, and obstacles. (Termasuk masalah atau peluang, tujuan, sasaran, kriteria keberhasilan, asumsi, risiko, dan hambatan.) A work breakdown structure (WBS) is a product-oriented “family tree” of work effort (Struktur perincian kerja (WBS) adalah "pohon keluarga" upaya kerja yang berorientasi pada produk) Provides a level-by-level subdivision of the work to be performed in a Schedule c