Materi Pengendalian Hama dan B3 PDF

Document Details

Uploaded by Deleted User

Sekolah Vokasi IPB

Made Gayatri Anggarkasih

Tags

bahan berbahaya limbah beracun industri pangan pengendalian hama

Summary

Materi kuliah mengenai identifikasi, karakterisasi, dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun di industri pangan. Dokumen ini membahas definisi bahan berbahaya dan beracun (B3), mengapa perlu ditangani, contoh kasus penanganan limbah yang salah, sumber bahan berbahaya, dan contoh b3 di industri pangan. Disusun oleh Made Gayatri Anggarkasih.

Full Transcript

Kuliah Identifikasi, karakterisasi dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun di industry pangan Pengendalian Hama dan B3 (JMP1302) Made Gayatri Anggarkasih Sarjana Terapan Prodi Supervisor...

Kuliah Identifikasi, karakterisasi dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun di industry pangan Pengendalian Hama dan B3 (JMP1302) Made Gayatri Anggarkasih Sarjana Terapan Prodi Supervisor Jaminan Mutu Pangan 1 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Sub CPMK: Mampu menjelaskan identifikasi, karakterisasi dan klasifikasi bahan berbahaya dan beracun di industry pangan 2 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Definisi B3 Bahan berbahaya dan beracun didefinisikan sebagai bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifatnya atau konsentrasinya baik secara langsung atau tidak langsung dapat mencemarkan lingkungan atau merusak lingkungan hidup, kesehatan hidup manusia serta, makhluk lain. 3 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Utomo, 2012 4 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Mengapa perlu ditangani? Limbah beracun dan berbahaya yang tidak dikelpola dengan manajemen yang baik dapat memiliki dampak negative yang sangat besar dan akumulatif. Levelnya meningkat dari waktu ke waktu. Bahan limbah beracun dan berbahaya yang langsung dibuang ke lingkungan dapat merusak stabilitas lingkungan, kesehatan manusia, dan makhluk hidup lainnya. Pembuangan limbah B3 secara langsung dapat mencemari air tanah 5 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Contoh kasus penanganan limbah yang salah Penyebab: pelepasan limbah methyl Mercury merkuri dalam jumlah besar oleh pabrik kimia Chisso Coorporation ke teluk Minamata. Hal ini penyakit gangguan sistem berlangsung selama 36 saraf pusat yang ditandai tahun dan mengakumulasi- dengan memudarnya indra kan limbah merkuri seberat sensorik (perasa, peraba, 27 ton. penciuman, dan pendengaran), gemetar (tremor), gangguan ingatan, ataksia (terganggunya koordinasi gerakan otot), dan 2000 kasus disatria (hilangnya kendali atas otot). 41 Meninggal 700an Disabilitas permanen 6 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Methanobacterium omelanskii Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Sumber Bahan Berbahaya/Beracun Detergen/sanitizer Bahan-bahan laboratorium kimia Bahan-bahan laboratorium mikrobiologi Bahan bakar/bahan operasional peralatan (oli, gemuk, dll) Limbah pengujian laboratorium Limbah logam berat 8 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Karakterisasi B3 9 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Bahan limbah beracun dan berbahaya memiliki karakteristik yang berbeda dengan limbah pada umumnya, terutama karena sifatnya yang tidak stabil. Stabilitas bahan berbahaya dan beracun dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti: Tekanan atau gesekan, Suhu Campuran dengan bahan lain, yang dapat memicu aksi reaktif, mudah terbakar, meledak, atau beracun. 10 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Contoh B3 Limbah beracun dan berbahaya yang dihasilkan dalam kegiatan industri terdiri dari baterai bekas, lampu, bahan kimia, dan kain yang terkontaminasi minyak, residu minyak, diesel, limbah kimia, residu cairan kimia, proses pembakaran timah dan residu yang terjadi di boiler batubara. 11 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Contoh B3 di industry pangan Jenis limbah beracun dan berbahaya yang dihasilkan di industri mie instan: Majun, Oli saring, kaleng cat, botol kimia, kemasan yang terkontaminasi, tabung ex-freon, lampu, toner limbah kimia Aki basah dan kering, limbah poliklinik, bottom ash & fly ash. Setiawan & Purwanto, 2018 12 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Detergent dan/atau antiseptik Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Adapun zat-zat yang terkandung dalam deterjen yaitu: 1.Surfaktan, yaitu untuk mengikat lemak dan membasahi permukaan. 2.Abrasive untuk menggosok kotoran. 3.Substansi untuk mengubah pH yang mempengaruhi penampilan/stabilitas dari komponen lain. 4.Water softener untuk menghilangkan efek kesadahan. 5.Oxidants untuk memutihkan dan menghancurkan kotoran. 6.Material lain selain surfaktan untuk mengikat kotoran didalam suspensi. 7.Enzim untuk mengikat protein, lemak, ataupun karbohidrat didalam kotoran. 13 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Bahan Pembersih Detergent 1. Alkali (1% pH 8.3): menghilangkan protein/ lemak. Contoh: NaOH, Surfaktan 0.5% Natrium metasilikat Meningkatkan arus deterjen ~ menembus kotoran 2. Asam (0.5 % pH 2.5): menghilangkan mineral. Contoh: glukonat ~ non korosif HCl; asam fosfat ~ korosif. 14 Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Tahapan: Pembuangan sisa makanan dan pencucian Pembilasan Penirisan atau pengeringan Desinfeksi peralatan Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Bahaya detergen & desinfektan/sanitizer: - iritasi mata dan kulit - keracunan - diare - memicu kanker Pencegahan Bahaya Kimia: Detergent & Desinfektan 1. Memilih detergent yang sesuai dengan karakteristik produk (optimum) 2. Menggunakan detergent yang aman 3. Memperhatikan dosis desinfektan yang digunakan 4. Membuat larutan desinfektan yang sesuai (tidak salah hitung) 5. Melakukan pembersihan & sanitasi sesuai SOP 6. Memperhatikan frekuensi pembersihan 7. Memastikan tidak ada sisa/residu pada alat dan diperiksa secara berkala 8. Penyimpanan bahan kimia secara benar Pemeriksaan sisa/residu detergent Tujuan: memastikan bahwa tidak ada residu yang ada setelah proses pembersihan peralatan. Kelebihan: Cepat, mudah, murah Kelemahan: Kualitatif, tidak tahu konsentrasi Penyimpanan Bahan Kimia Simpan dalam Perhatikan aturan lemari terpisah penyimpanan dengan pangan (ex: suhu) Menggunakan Berikan label yang APD yang sesuai jelas & lengkap Perhatikan logo Letakkan MSDS di hazard dekat penyimpanan Simbol Hazard Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB Program Studi Supervisor Jaminan Mutu Pangan – Sekolah Vokasi IPB

Use Quizgecko on...
Browser
Browser