Materi 6A Participation Chart 2024 PDF
Document Details
Uploaded by ConfidentAltoFlute
2024
Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog, Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog, Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog, Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog
Tags
Related
- Law Insider: Diversified Energy Co. PLC Participation Agreement October 2, 2020 PDF
- Methods of Facilitating Public Participation in Planning PDF
- Criminal Law Chapter 5 (GNED 304) PDF
- Participation des organisations non gouvernementales iraniennes dans l'élaboration des politiques de santé (PDF)
- 5 «А» Class WhatsApp Chat PDF
- Principles of Macroeconomics Chapter 11 Unemployment & Labor Force Participation PDF
Summary
This document provides information about participation charts, including definitions, examples, and various formats (A, B, C, and D). It details the uses of participation charts in observational studies, highlighting the importance of understanding participation dynamics among groups for effective data analysis. It also mentions the importance of clear operational definitions for accurate record-keeping.
Full Transcript
PARTICIPATION CHART Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog Definisi Model pencatatan yang digunakan ketika sejumlah individu diobservasi secara serentak dan partisipasi me...
PARTICIPATION CHART Dr. H. Irfan Fahmi, S.Th.I, M.Psi., Psikolog Dr. Agus Mulyana, M.Psi, Psikolog Titi Ratna Garnasih, M.Psi, Psikolog Fidia Hanan Zahara, M.Psi., Psikolog Definisi Model pencatatan yang digunakan ketika sejumlah individu diobservasi secara serentak dan partisipasi mereka dalam suatu aktivitas tertentu Biasanya digunakan dalam aktivitas yang memancing keterlibatan partisipasi antar individu sebagai bagian penting dari tingkah laku yang harus diobservasi Contoh : Aktivitas diskusi kelompok Aktivitas rapat Aktivitas games/simulasi Perilaku pada dasarnya ada yang bersifat individual dan ada yang ber-setting dalam kelompok Untuk mengamati individu dalam kelompok perlu cara dan pendekatan berbeda Perilaku yang diamati ada bersifat diskrit dan non diskrit Tingkah laku diskrit ❑ Tingkah laku yang dapat dihitung → tingkah laku yang dengan segera dapat diidentifikasi mulai dan selesainya ❑ Misal : tingkah laku menendang bola, tingkah laku memukul ❑ Tingkah laku tsb dicatat dalam FREKUENSI, berapa kali tingkah laku terjadi Tingkah Laku Non Diskrit ❑ Tingkah laku yang sulit dimasukkan dlm unit yang diskrit. ❑ Misal :Tingkah laku menangis, tingkah laku berjalan di ruangan ❑ Tingkah laku spt ini dicatat dalam DURASI (lamanya/waktu) , berapa menit tingkah laku terjadi Persiapan Participation Chart Tujuan observasi termasuk informasi yang hendak diperoleh Mempersiapkan form yang akan digunakan (ada 4 form pilihan: A, B, C, D) Mempersiapkan definisi operasional dari form yang akan digunakan Form participation chart Model A Model Tabel sederhana terdiri atas : BARIS untuk membuat daftar nama- nama orang yang akan terlibat dalam aktivitas (di sebelah kiri) KOLOM untuk men-tally keterlibatan observee dalam kegiatan (di sebelah kanan) Nama Partisipasi* Kontribusi* Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek (N) *Perlu diberi definisi operasional Hal yang harus diperhatikan Tujuan observasi yang akan dilakukan Pembuatan definisi operasional dari form A yakni “partisipasi” & “kontribusi” Pembuatan form pencatatan yang disesuaikan dengan jumlah yang diamati Simpulan dari data yang diperoleh Contoh : Sekelompok anak pramuka berkemah di hutan (9 orang anak) Kakak pembina menugaskan untuk mencari tanaman obat Setiap anggota kelompok harus membawa tanaman obat untuk diserahkan Anggota kelompok yang membawa paling banyak tanaman obat akan dinyatakan sebagai pemenang Form A : Mencari Tanaman Obat No Nama Partisipasi Kontribusi 1. Mulyana 3 5 2. Fahmi 5 3 3. Rahmawati 7 5 4. Neina 2 0 5. Asep 0 0 6. Azki 8 1 7. Ageng 3 3 8. Sari 5 4 9. Gyna 6 4 Total 39 25 Informasi dari Data Siapa yang kontribusinya paling banyak ? Siapayang kontribusinya paling sedikit ? Siapa yang tidak ada kontribusinya sama sekali ? Format participation chart Model B Dikenal dengan istilah seating arrangement karena modelnya seperti susunan kursi yang melingkar Budi Dedi Dede Ujang Hal yang harus diperhatikan Tujuan observasi yang akan dilakukan Pembuatan definisi operasional dari form B didasarkan pada tujuan observasi secara spesifik Pembuatan form pencatatan yang disesuaikan dengan jumlah yang diamati Simpulan secara lebih cermat dari data yang diperoleh Contoh : Sejumlah pemuda Karang Taruna dilibatkan dalam rapat pembangunan jembatan desa Kita berperan sebagai pendamping pembangunan yang ditunjuk oleh Pemerintah Daerah setempat Dari rapat yang dilaksanakan kita akan mencari pemuda Karang Taruna yang dijadikan sebagai koordinator kegiatan Budi P llllll A R T I C I P A Dedi Dede T llll I O N C H A R ll T Ujang B Informasi dari Data Siapa kandidat koordinator ? Siapa yang tepat menjadi koordinator ? Format participation chart Model C Model digunakan jika membutuhkan kualitas dari keterlibatan observee dalam kegiatan yang dilakukan Pengembangan dari model A sehingga bentuk form hampir sama Kualitas keterlibatan observee dibuat dalam 3 kategori yang kemudian dikoding Participation Chart C Aktivitas : Tanggal : Observer : Total Total Relevan Nama Contribution* Contribution* Abel Ellen Charles Susan Peter Dody James Sam Hal yang harus diperhatikan Tujuan observasi yang akan dilakukan Pembuatan definisi operasional dari kategori koding pada form C, yaitu : “Kontribusi yang relevan” “Kontribusi yang tidak relevan” “Kontribusi yang netral” Definisi harus jelas dan dapat dibedakan sehingga ketika menandai tidak keliru Pembuatan form pencatatan yang disesuaikan dengan jumlah yang diamati Pemberian koding dari setiap kategori, yakni : Kontribusi yang relevan diberi symbol (I) Kontribusi yang tidak relevan diberi symbol (0) Kontribusi yang netral diberi symbol (-) Simpulan dari data yang diperoleh Contoh : Sejumlah anggota DEMA melakukan diskusi mengenai konsep acara kegiatan bakti sosial di suatu desa Diskusi yang mereka lakukan mendapat pantauan dari anggota SC Sejauhmana keterlibatan anggota DEMA dalam diskusi tersebut menjadi pertimbangan untuk persetujuan konsep acara dimaksud Participation Chart C Aktivitas : Diskusi Baksos Desa Tanggal : 24 April 2018 Observer : Mulyana Total Total relevan Nama contribution contribution Abel l l l - 4 3 Ellen 0 0 Charles - - l - 4 1 Susan l l l l l l 6 6 Peter l l l l 4 4 Dody 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0 James 0 l 2 1 Sam l - l - 4 2 Informasi dari Data Siapakah yang mendominasi diskusi ? Siapakah yang mengacaukan jalannya diskusi ? Siapakah yang kontribusinya besar terhadap pencapaian tujuan diskusi ? Siapakah yang tidak memberikan kontribusi sama sekali ? Format participation chart Model D Hampir sama dengan form C yakni digunakan jika dibutuhkan kualitas dari partisipasi. Kualitas keterlibatan observee dibuat dalam 2 kategori Selanjutnya diberikan koding untuk kedua kategori tsb PARTICIPATION CHART D Aktivitas : Tanggal : Observer : Subjek 1 Subjek 2 Subjek 3 Subjek 4 Subjek 5 Subjek 6 Subjek (N) Hal yang harus diperhatikan Tujuan observasi yang akan dilakukan Pembuatan definisi operasional dari kategori pada form D, yaitu : Facilitating contribution Interfering contribution Definisi harus jelas dan dapat dibedakan sehingga ketika menandai tidak keliru Pembuatan form pencatatan yang disesuaikan dengan jumlah yang diamati Pemberian koding dari setiap kategori, yakni : Facilitating contribution → diberi simbol (I) Interfering contribution → diberi simbol (0) Simpulan dari data yang diperoleh PARTICIPATION CHART D Aktivitas : Diskusi Baksos Tanggal : 5 Mei 2018 Observer : Fahmi Caroll l l l l David l Adam 0 0 0 Tony l l l 0 l Peter l l l l l Betty 0 0 0 Susan l l l l l l Informasi dari Data Siapakah yang memberikan kontribusi positif terhadap jalannya diskusi ? Siapakah yang memberikan kontribusi negatif terhadap jalannya diskusi ? Siapakah yang menjadi ‘pengacau’ jalannya diskusi ? Siapakah yang kontribusinya sedikit terhadap jalannya diskusi ? Kendala dalam Pelaksanaan Participation Chart Ada kesulitan tersendiri karena pelaksanaan observasi secara serentak sehingga dibutuhkan kecermatan lebih untuk mengamati beberapa orang sekaligus Mungkin terjadi berbagai gangguan fisik sehingga tidak tercatat Definisi operasional yang tidak jelas menyulitkan proses pencatatan Mungkin terjadi adanya perilaku yang tidak tercakup dalam definisi operasional Pengolahan Data Beberapa pertanyaan mendasar yang perlu dipertimbangkan : Berapa banyak “tindakan partisipasi” dari setiap partisipan rapat Siapakah yang paling dominan ? Berapa banyak pembicaraan yang “positif” dibanding semua pembicaraan yang dilakukan Berapa banyak pembicaraan yang positif dari setiap partisipan. Siapakah yang kontribusi partisipasinya “paling positif” dan siapa yang paling tidak ? Setelah semua dihitung frekuensinya kemudian dipersentasekan Interpretasi Data Perlu dibantu dengan pemahaman mengenai dinamika kelompok Dalam beberapa hal informasi dari identitas atau riwayat hidup menjadi sangat penting untuk melihat latar belakang subjek Informasi dari beberapa observer perlu untuk validasi data Penting informasi tambahan dari observer selama proses pencatatan berlangsung