Makalah Organisasi Belajar (Teori dan Model Pembelajaran) PDF

Document Details

Uploaded by Deleted User

Universitas Pendidikan Indonesia

2024

Aura Salsabila, Nazleanne Fachrezia Moslema, Riksa Pribadi Andika, Syarifah Ambani, Zahira Uktufa Hidayat

Tags

organisasi belajar teori pembelajaran model pembelajaran pendidikan

Summary

This document is a research paper on organizational learning theories and models, specifically focused on education. It includes chapters on introduction, analysis, and conclusion. The authors are students in the Technology Education Department at the University of Education in Indonesia, and the paper was completed in September 2024.

Full Transcript

TEORI DAN MODEL ORGANISASI BELAJAR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Organisasi Pembelajaran Yang Diampu oleh Ahmad Fajar Fadlillah, M.Pd. Disusun Oleh: Aura Salsabila 2409071 Nazleanne Fachrezia Mos...

TEORI DAN MODEL ORGANISASI BELAJAR Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Mata Kuliah Organisasi Pembelajaran Yang Diampu oleh Ahmad Fajar Fadlillah, M.Pd. Disusun Oleh: Aura Salsabila 2409071 Nazleanne Fachrezia Moslema 2406318 Riksa Pribadi Andika 2401472 Syarifah Ambani 2406615 Zahira Uktufa Hidayat 2409836 JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2024 KATA PENGANTAR Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Teori Model dan Pembelajaran”. Saya menyadari. bahwa Makalah ini masih jauh untuk dari kesempurnaan, karena masih banyak kekurangan-kekurangan, baik dari materi maupun redaksi. Hal ini semata-mata disebabkan oleh keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Mudah-mudahan segala kebaikan serta jasa yang telah diberikan semua pihak mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Aamiin. Bandung, 10 September 2024 Tim Penulis I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...............................................................................................................I DAFTAR ISI............................................................................................................................II BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1 1.1 Latar Belakang............................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................1 1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................................1 1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2 2.1 Teori Organisasi Belajar..............................................................................................2 2.2 Model Organisasi Belajar............................................................................................3 BAB III PENUTUP................................................................................................................10 3.1 Kesimpulan................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................11 II BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era disrupsi digital yang ditandai dengan perubahan yang cepat dan tidak pasti, organisasi belajar dituntut untuk terus beradaptasi dan belajar. Teknologi semakin canggih, informasi lebih cepat dan mudah untuk didapatkan. Model manajemen tradisional yang kaku dan berorientasi pada efisiensi seringkali tidak mampu menjawab tantangan tersebut. Oleh karena itu, konsep organisasi belajar yang menekankan pada pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan kapasitas organisasi menjadi semakin relevan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja teori organisasi belajar yang efektif dalam pembelajaran? 2. Apa saja model organisasi belajar yang digunakan dalam pembelajaran? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui teori organisasi belajar yang efektif dalam pembelajaran. 2. Untuk mengetahui model organisasi belajar yang digunakan dalam pembelajaran, 1.4 Manfaat Penelitian Dengan mempelajari konsep organisasi belajar, baik individu maupun organisasi dapat terus berkembang, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan mempertahankan relevansi di tengah persaingan dan tantangan yang semakin kompleks. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Organisasi Belajar Menurut buku "The Fifth Discipline Fieldbook" karya Peter Senge, teori organisasi belajar adalah konsep di mana organisasi tidak hanya dilihat sebagai sekumpulan individu yang bekerja bersama, tetapi juga sebagai sebuah sistem yang hidup dan terus berkembang. Organisasi belajar adalah organisasi yang secara terus-menerus meningkatkan kapasitasnya untuk menciptakan masa depannya sendiri. Senge menggambarkan organisasi sebagai sebuah sistem yang kompleks dan hidup. Setiap bagian dalam organisasi saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Perubahan pada satu bagian akan berdampak pada bagian lainnya, sehingga organisasi perlu dilihat sebagai keseluruhan yang utuh. Konsep sistem ini memungkinkan kita untuk memahami bagaimana perilaku individu, tim, dan organisasi secara keseluruhan saling mempengaruhi. Ciri khas organisasi belajar: Pembelajaran berkelanjutan: Organisasi ini tidak pernah berhenti belajar. Proses belajar menjadi bagian dari budaya sehari-hari. Fokus pada sistem: Organisasi melihat dirinya sebagai sistem yang kompleks, di mana setiap bagian saling terkait. Perubahan pada satu bagian akan berdampak pada bagian lainnya. Visi bersama: Semua anggota organisasi memiliki tujuan yang sama dan bekerja sama untuk mencapainya. Tim yang belajar: Tim dalam organisasi belajar bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Mereka saling belajar dan berbagi pengetahuan. Kepemimpinan yang mendukung pembelajaran: Pemimpin menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi pembelajaran. Mereka mendorong inovasi dan memberikan dukungan kepada anggota tim untuk mengambil risiko. 2 2.2 Model Organisasi Belajar Model adalah representasi sederhana atau tiruan dari suatu sistem, konsep, atau proses yang lebih kompleks. Model dibuat dengan tujuan untuk memudahkan pemahaman, analisis, atau prediksi tentang sesuatu. Organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja sama secara terstruktur untuk mencapai tujuan bersama. Organisasi dapat berupa perusahaan, lembaga pemerintah, organisasi non-profit, atau kelompok sosial lainnya. Belajar adalah proses memperoleh pengetahuan atau keterampilan baru. Model organisasi belajar adalah sebuah konsep yang menggambarkan organisasi sebagai sebuah sistem yang hidup dan terus belajar. Dalam model ini, organisasi tidak hanya dilihat sebagai sekumpulan individu yang bekerja bersama, tetapi juga sebagai entitas yang mampu belajar, beradaptasi, dan berkembang. Peter Senge adalah salah satu tokoh yang sangat berpengaruh dalam pengembangan konsep organisasi belajar. Menurut Senge, organisasi belajar adalah organisasi yang secara terus-menerus meningkatkan kapasitasnya untuk menciptakan masa depannya sendiri. Peter Senge, dalam bukunya yang berjudul The Fifth Discipline, mengidentifikasi lima disiplin utama yang menjadi dasar dalam membangun sebuah organisasi pembelajaran. Disiplin-disiplin ini adalah program studi dan praktik seumur hidup yang saling melengkapi untuk mendorong pertumbuhan individu dan organisasi. 1. Penguasaan Pribadi (Personal Mastery): Menguasai kemampuan pribadi individu di dalam organisasi untuk menciptakan hasil yang diinginkan termasuk pengembangan keterampilan, pengetahuan, dan sikap yang diperlukan untuk mencapai tujuan pribadi dan organisasi, dan menciptakan lingkungan organisasi yang mendukung pertumbuhan setiap anggotanya. Ini berarti setiap individu dalam organisasi terus belajar dan mengembangkan diri untuk mencapai potensi maksimalnya. Organisasi pun menciptakan lingkungan yang mendorong pertumbuhan ini. 2. Model Mental (Mental Models): Model mental artinya bagaimana seorang individu merenungkan, terus menerus mengklarifikasi, dan memperbaiki pandangan internal kita terhadap dunia mengacu pada keyakinan dan asumsi yang dipegang oleh individu dalam organisasi, serta melihat bagaimana pandangan seseorang membentuk tindakan dan keputusannya. Model mental ini perlu terus-menerus diuji dan diperbaiki agar organisasi dapat belajar dari kesalahan dan terus berkembang. Setiap individu memiliki persepsi dan keyakinan tentang dunia yang berbeda-beda dan luas. Disiplin ini mendorong setiap individu untuk secara sadar mengevaluasi dan mengubah pandangan-pandangan ini agar lebih akurat dan efektif. 3. Visi Bersama (Shared Vision): Disiplin ini mengharuskan semua anggota organisasi memiliki pemahaman yang sama tentang tujuan organisasi. Membangun komitmen bersama dalam sebuah kelompok dengan mengembangkan gambaran masa depan yang ingin dicapai, serta prinsip-prinsip dan praktik yang akan membawa organisasi tersebut mencapainya.. Disiplin Ini tentang menciptakan visi bersama yang menginspirasi semua anggota organisasi untuk bekerja menuju tujuan yang sama agar setiap individu merasa termotivasi untuk mencapai tujuan bersama, bukan hanya mematuhi aturan yang ada. 4. Pembelajaran Tim (Team Learning): Mengubah keterampilan berpikir konversasional dan kolektif, di mana anggota tim belajar satu sama lain dan mengembangkan kapasitas kolektif yang lebih besar dari kemampuan individu sehingga kelompok orang dapat secara andal mengembangkan kecerdasan dan kemampuan yang lebih besar daripada jumlah talenta individu anggotanya. Disiplin ini berfokus pada pengembangan kemampuan tim untuk belajar bersama, memecahkan masalah secara kolektif, dan menghasilkan inovasi. 5. Pemikiran Sistem (Systems Thinking): Merupakan landasan utama dari organisasi pembelajar. Senge berpendapat bahwa untuk memahami kompleksitas organisasi, kita harus memikirkan hubungan dan interaksi antara berbagai elemen di dalam sistem secara holistik. Cara berpikir tentang, dan bahasa untuk menggambarkan dan memahami, kekuatan dan interelasi yang membentuk perilaku sistem. Disiplin ini membantu setiap individu dalam organisasi melihat bagaimana mengubah sistem lebih efektif, dan bertindak lebih selaras dengan proses yang lebih besar di dunia alam dan ekonomi, daripada hanya memusatkan perhatian pada bagian-bagian yang terpisah. Pemikiran sistem ini membantu setiap individunya melihat organisasi sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian yang saling terkait. Dengan memahami interkoneksi ini, dapat membuat perubahan di dalam organisasi tersebut lebih efektif dan berkelanjutan. Model organisasi belajar yang dikembangkan oleh Peter Senge menyajikan sebuah visi di mana organisasi tidak hanya sekadar kumpulan individu, namun juga sebuah sistem yang hidup dan terus belajar. Masing-masing disiplin dalam model ini saling terkait dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan dimana pembelajaran menjadi bagian integral dari budaya organisasi. Dengan menerapkan lima disiplin ini, organisasi diharapkan dapat lebih inovatif, adaptif, produktif, dan berkelanjutan dalam menghadapi tantangan yang terus berubah. 5 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Teori organisasi belajar yang digagas oleh Peter Senge menawarkan sebuah paradigma baru dalam memandang organisasi. Alih-alih sekadar kumpulan individu yang bekerja bersama, organisasi dipandang sebagai suatu sistem yang hidup dan terus berkembang. Inti dari teori ini adalah kemampuan organisasi untuk belajar secara terus-menerus, beradaptasi dengan perubahan lingkungan, dan menciptakan masa depannya sendiri. Ciri khas organisasi belajar mencakup budaya pembelajaran yang kuat, di mana setiap anggota organisasi memiliki kesempatan untuk belajar dan berkembang. Organisasi juga memiliki visi bersama yang menginspirasi semua anggota untuk bekerja menuju tujuan yang sama. Selain itu, organisasi belajar juga ditandai oleh kemampuan tim untuk bekerja sama secara efektif dalam memecahkan masalah dan menghasilkan inovasi. Konsep kunci dalam teori organisasi belajar adalah pemikiran sistem. Dengan memahami organisasi sebagai suatu sistem yang kompleks, kita dapat melihat bagaimana setiap bagian saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Perubahan pada satu bagian akan berdampak pada bagian lainnya. Oleh karena itu, untuk mencapai perubahan yang berkelanjutan, organisasi perlu melihat masalah secara holistik dan tidak hanya fokus pada solusi jangka pendek. Lima disiplin yang diusulkan oleh Senge, yaitu penguasaan pribadi, model mental, visi bersama, pembelajaran tim, dan pemikiran sistem, memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk membangun organisasi belajar. Masing-masing disiplin ini saling melengkapi dan berkontribusi pada pengembangan kapasitas organisasi untuk belajar dan beradaptasi. Dalam konteks dunia yang semakin kompleks dan dinamis, teori organisasi belajar menawarkan solusi yang relevan. Organisasi yang mampu belajar dan beradaptasi dengan cepat akan lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul. Dengan menerapkan prinsip-prinsip organisasi belajar, organisasi dapat meningkatkan kinerja, inovasi, dan keberlanjutannya. DAFTAR PUSTAKA Keenan, M. (2023). Apa Itu Teori pembelajaran Organisasi?. Diakses pada tanggal 10 September 2024, dari Apa itu Teori Pembelajaran Organisasi? | WorkRamp (www workramp-com.translate.google) Said, dkk. (2016). Learning Organization Models. Mediterranean Journal of Social Sciences. 7(2), 172-181. http://dx.doi.org/10.5901/mjss.2016.v7n2s1p172 Cahyani, L. (2021). Memahami Learning Organization. Jurnal Forum Ilmiah. 18(3), 381-390. 7

Use Quizgecko on...
Browser
Browser