Anatomi & Fisiologi Ambing Sapi Perah PDF
Document Details
Uploaded by PromptHilbert
Tags
Related
- Anatomy, Physiology, and Disease Foundations for the Health Professions 3rd edition Test Bank PDF
- Anatomy, Physiology, and Disease Foundations for the Health Professions 3rd Edition Test Bank PDF
- Anatomy, Physiology, and Disease Foundations for the Health Professions 3rd edition Test Bank PDF
- Advanced Anatomy and Physiology Final Exam PDF
- Marieb Human Anatomy & Physiology Chapter 24 PDF
- Tema 1 Higiene postural PDF
Summary
This document discusses the anatomy and physiology of the udder (ambing) in dairy cows, focusing on aspects relevant to mastitis. It covers topics such as the anatomical structures of the udder, the udder's role in milk production, and possible causes of mastitis.
Full Transcript
PENDEKATAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS AMBING SEBAGAI PENDALAMAN PADA KASUS MASTITIS SAPI PERAH 2. Ambing bengkak_ merah, Suhu hangat 3. Produksi 1. Pemerahan ambin...
PENDEKATAN ANATOMI DAN FISIOLOGIS AMBING SEBAGAI PENDALAMAN PADA KASUS MASTITIS SAPI PERAH 2. Ambing bengkak_ merah, Suhu hangat 3. Produksi 1. Pemerahan ambing kanan yang tidak MASTITIS depan saja tuntas tidak normal 4. Susu menggu mpal Mastitis Radang ambing. penyebab: S. agalactiae Akibat infeksi: Jika parah produksi turun sampai terhenti karena sel lactiferus berdegenerasi dan sel-sel epitel gld. mammari mengalami degradasi ORGAN TARGET KASUS: Kelenjar mammari Sapi 4 Glandula berkembang mulai masa Ada satu ambing: puber sejalan perkembangan dengan 4 gld. mammari ovarium oleh Hormon ESTROGEN. dan Untuk menyiapkan jaringan 4 puting, adiposum dan glandula lactiferus. AMBING derivat integumentum Saat kebuntingan, alveoli, glandula Setelah kelahiran anak, sistesis susu & ductus lactiferus berkembang dikendalikan oleh Prolactin. oleh pengaruh 4 Glandula yang penuh alveoli, akan Estrogen & Progesteron berkembang pesat dan menSekresi susu secara produktif TITIK ORIENTASI Organ target : AMBING (corpus mammae) Regio inguinal, di dibawah rongga pelvis di belakang musculus abdominis diapit paha medial TITIK ORIENTASI Organ target : AMBING (corpus mammae) Posisi ambing: Pada Regio Inguinal sebelah atas/dorsal 1.simphisis pelvis 2. Inguinal Ring 1 3. Sebelah Depan: M. Abdominal 2 (Rectus abdominis), tunica Flava 4. Sebelah Kiri_Kanan diapit paha medial dengan 3 Tendo Musculus Adductor dan Gracilis 4 (tampak ventral) Sympisis pelvis, tempat lig suspensorium ambing digantung Ambing terdiri dari: 4 puting dengan 4 glandulae (kuartir) Terdapat ambing KIRI dengan ambing KANAN @ isi 2 kuartir ( depan &belakang) ambing KIRI dengan KANAN terdapat Sekat belakang Kuartir Kuartir kiri depan ambing belakang kanan Kuartir Kuartir depan SELURUH AMBING DIGANTUNG LIG.SUSPENSORIUM antara Ambing KIRI dg KANAN di sekat tengah oleh lamina medial LAMINA MEDIAL LAMINA LATERAL dari luar dipisah dg sulcus intermamari Penggantung ambing Ligamentum suspensorium Uberis Turun dari atas pada sisi Turun dari atas ke depan ambing, dekat tendo symphysialis lateral pecah ke kiri dan inguinal ring- bertemu Turun di garis median- tunica abdominis dan linea kekan& belakang-Berupa berupa jaringan Jaringan elastis alba collagen Berupa Jaringan elastis Karena mengarah ke basis abdominal (m.Rectus abdominis) , maka posisi Lamina* Lamina ambing depan menanjak miring mengikuti arah lengkung perut medial Dan lateral Lamellae suspensori Jaringan penggantung depan dari 1. tendo symphisis, 2. inguinal ring, bertemu dengan 3.tunica abdominis tunica alba 1 2 3 4 m. Rectus Abdominis Penggantung tengah , kiri dan kanan dari tendo sympisis ke tengah: lamina medial dan ke kiri dan kekanan Lamina Lateral LAMINA LATERAL Tendo symphysialis M. adductor LAMINA MEDIAL A.Potongan lintang. B. ambing tampak lateral. AMBING KIRI atau (AMBING KANAN) antara kuartir depan (forequarter) dg belakang (hindquarter) tidak disekat , tetapi seolah masing2 dilingkupi kantung, karena faktanya, produksi susu setiap kuartir tidak saling bercampur ? Akumulasi Jaringan lemak FAKTA: antara kuartir depan dg belakang Tidak ada penyekat Sekresi ambing depan dg belakang Kuartir tidak saling bercampur. belakang lebih Jika ambing depan terinfeksi, ambing belakang tidak terdampak besar Lokasi Sintesis susu LOBUS mamari dengan “anggur “Alveoli Fat supramamari di basis corpus Ductus alveoli ambing Ductus lobuli Ductus colligentes Sinus Glandulae Kuartir Alveoli lactiferus memiliki sel yang -tempat sintesis susu. mensistesis susu dari bahan nutrient -terdiri : sejumlah Lobus mamari. :konsentrat & hijauan -Tiap lobus membentuk Hasil sintesis ditampung_dialirkan via “anggur” alveoli “ductus lactiferus colligentes” menuju mencapai 200 alv/lobus sinus glandulae alveoli LOBUS mamari Ductus lactiferus colligentes STRUKTUR ALVEOLI terdapat PENGALIRAN sekresi ALVEOLI : melalui 1. Sel lactiferus ( c ) 2. dropplet fat (d) Ductus Yaitu : 2. Sel pendukung : sel myoepitel (e) , 1.Ductus alveoli membran sel (f). (ductus interlobularis) (13) Alveoli diliputi kapiler arteri /vena 2. Ductus LOBULI untuk mendistribusi nutrisi ductus interlobaris (14) (Ductus ALVEOLI) (D. interlobularis) Sel Lactiferus LOBUS MAMARI Arteri/ Vena Dropplet Fat Membran sel Sel Myoepithel Ductuc LOBULI (D. interlobaris) SINUS LACTIFERUS terdiri dari Ambing yg penuh Air susu akan tersalur 1. sinus GLANDULAE =Cysterna Glandula otomatis dari SINUS LACTIFERUS saat diperah , disini banyak lipatan (diverticula)) dan susu memancar dari orificium puting. (5’) 2. Sinus PUTING, Ketika belum diperah, lubang puting tertutup Yang bermuara ke ductus papilaris (5) rapat oleh kerja m.Sphincter. Cara ini merupakan proses melindungi puting dari kontaminasi luar. SINUS GLANDULAE SINUS PUTING Ductus papilari (8.5 mm) a/v papilari Orificium puting Susu yg telah di sintesis alveoli, mengalir ke sinus lactiferus sinus lactiferus Sisterna /(sinus) Glandula sisterna (sinus) Puting (Pars glandularis) (Pars papilaris) Dipenuhi lipatan2 longitudinal dan sirkular, yang dipenuhi SUSU yg di produkasi alveoli Ductus papillaris Plexus M. a/vena sphincter Orificium (ostium) papilla Ductus pappilaris, memiliki lapisan dalam (mukosa) berupa sphincter otot polos dan jaringan elastik (lapisan fibrosa, longitudinal dan sirkuler) yang berfungsi menutup rapat lumen sinus dan orificium puting sebelum ambing diperah. Jaringan tersebut menjadi relaks/collaps setelah di rangsang melalui pemerahan. ARTERI TERKAIT GLANDULA MAMMARI 1.a/v Iliaca externa 2.a/v. Pudenda epigastrica 3.a/v. Pudenda externa 4.a/v. Mamari craniale 4.a/v. Mamari caudale v. Subcutaneus abdominalis =V. Epigastrica sup. cranial Iliaca externa(14)a.Pud epig (7)>a.ext pud(9) >a.mamari cr (10)&cd (11) Pembuluh yang menuju ambing: dari inguinal Ring a/v. Iliaca externa a/v. Pudenda externa a/v. Mammari craniale a/v. Mammari caudale v. Subcutaneus abdominalis =V. Epigastrica sup. cranial Sapi perah berproduksi tinggi, venanya menonjol v. Subcutaneus abdominalis=V. Epigastrica sup. cranial Vena Susu Vena SUSU :GLANDULA MAMMARI v. Subcutaneus abdominalis =V. Epigastrica sup. Cranial >>V. Mammari cranial a/v. Mamari craniale a/v. Mamari caudal v. Mammari cranial & caudal, kiri dengan kanan, membentuk venous ring untuk ambing Penyaluran cincin vena dari arah ambing kembali ke jantung ada 2, ini penting karena jika sapi berbaring, pengaliran model 1 terhambat, akan di akomodasi oleh model 2 1. v. v. Thorasica Aorta Subcutaneus abdominalis interna JANTUNG 2. v. Mammarica Aorta v.Iliaca cranial/cauda v. pudenda externa JANTUNG v. mamari cd dan V. mamari cran membentuk cincin vena di depan bertemu dg. V. epig sup cran (=subcutan abdominalis Lymphonodule mamari Lgn. Iliofemoralis= Inguinalis prof efferens ke : LGL. Supramamari Isi inguinal ring L3, A/V. Pudenda Externa; n. genitofemoralis; efferens lymfatica Lgn. Suprammaria Lymfonodule supramammari Lgl. Suprammamari v. Epigastrica superficial caud >> V. pudenda externa > v. pudenda epigastric, Lg. subiliaca Nervus otonom gld. Mammae, melalui simpatis n. Sacralis I-III Nervus sensasi ambing-puting dari L1,2,3,4 (:a.iliohypo/ b. ilioingun.g/c. Genitofemoralis cr/cd belakang n. Pudenda>> f.n.mamari cd n. genitofemoralis n. Ilioinguinalis n. Iliohypogastrica Terima Kasih ANATOMI & FISIOLOGI FRAKTUR DIAFISIS OS FEMUR ANJING EDITOR : YENI DHAMAYANTI Introduction Anjing ras campuran golden retrieve berjenis kelamin jantan, berumur 2 tahun dengan berat badan 6,4 kg datang ke RSH dengan keluhan : mengalami kelumpuhan karena tidak sengaja terlindas mobil. Kaki belakang kanan sakit saat dipalpasi, terasa ada dua tulang pada bagian femur, Nampak sehat dengan napsu makan dan minum baik, perilakunya diam, kesulitan defekasi dan urinasi karena tidak bisa menumpu pada kaki belakang frekuensi detak jantung 100 x/menit, frekuensi pulsus 68 x/menit, frekuensi respirasi 24 x/menit, Pemeriksaan mukosa mulut dan conjungtiva mata tidak ditemukan adanya tanda-tanda abnormalitas pemeriksaan pada sistem kardiovaskuler dan respirasi normal. HASIL PEMERIKSAAN X- RAY patah pada pertengahan tulang paha ANATOMI ORGAN TARGET ORGAN TARGET → DIAFISIS OS FEMUR [CORPUS OSSIS FEMUR] Berbentuk silindris dibatasi oleh metafisis proximal et distal Otot yang melekat pada diafisis femur : 1. facies cranio-proximal, pada regio subtrochanterica menjadi origo dari : M. VASTUS LATERALIS M. VASTUS INTERMEDIUS M. VASTUS MEDIALIS M. ADDUCTOR LONGUS 2. facies caudal menjadi insertio dari : M. ADDUCTOR MAGNUS ET BREVIS 3. 1/3 distal pada sisi caudo medial menjadi insertio dari : M. PECTINEUS M. SEMIMEMBRANOSUS TINDAKAN OPERASI. PROSEDUR OPERASI : POSISI PASIEN : trochanter major os patella dibaringkan pada posisi lateral titik orientasi : a) proximal → trochanter major b) distal → os patella trochanter major PROSEDUR OPERASI : 1. Insisi kulit, jaringan lemak dan fascia di bawah kulit dilakukan pada sisi lateral, margo craniolateral diafisis os femur. 2. Insisi dilakukan dari distal trochanter major os femur hingga os patella os patella PROSEDUR OPERASI : M. TENSOR FASCIA LATA 3. Insisi selanjutnya dilakukan pada distal M. TENSOR FASCIA LATA, sepanjang sisi cranial M. BICEPS FEMORIS M. BICEPS FEMORIS lokasi insisi, cranial BF PROSEDUR OPERASI : 4. M. BICEPS FEMORIS di traksi ke caudal hingga terlihat corpus os femur → terbungkus fascia 5. Insisi fascia (septum aponeurotic) M. VASTUS LATERALIS & mentraksi M. VASTUS LATERALIS ke cranial PROSEDUR OPERASI : 6. exposure corpus os femur dilakukan dengan memisahkan fascia-fascia dari M. VASTUS LATERALIS & M. VASTUS INTERMEDIUS yang melekat pada sisi cranial corpus os femur MENGAPA TINDAKAN OPERASI DILAKUKAN PADA SISI CRANIOLATERAL REGIO FEMUR ? Lat Ca Cr Med PERHATIKAN STRUKTUR ANATOMI PADA SISI CRANIOLATERAL ! [potongan melintang pada pertengahan regio femoral] Struktur anatomi di cranio-lateral os Lat femur adalah... A. M. QUADRICEPS FEMORIS Ca M. VASTUS LATERALIS M. RECTUS FEMORIS M. INTERMEDIUS B. M. SARTORIUS VENTER CRANIALIS Cr Struktur anatomi di caudo-lateral Med os femur adalah... A. M. BICEPS FEMORIS PARS CRANIALIS CATATAN : Tidak membahayakan karena secara anatomis PARS CAUDALIS insisi tidak mengenai pembuluh darah besar dan pembuluh saraf Lat Ca Cr Med MENGAPA TIDAK TAMPAK M. TENSOR FASCIA LATA PADA SKEMA DI ATAS? SISTEM PEMBULUH DARAH TERKAIT ORGAN TARGET Lat merupakan kelanjutan dari A. ILIACA EXTERNA dan pada regio popliteal menjadi A. Ca POPLITEAL pada pertengahan corpus ossis femur ada di antara M. QUADRICEPS FEMORIS di sisi Cr cranial dan M. ADDUCTOR et M. SEMIMEMBRANOSUS di sisi caudal Med pada sisi medial dapat digunakan untuk A./V. FEMURALIS menghitung pulsus mencabangkan : Lat 1) A. CIRCUMFLEXA ILIACA SUPERFISIAL 2) A. CIRCUMFLEXA FEMORALIS Ca LATERAL 3) A. FEMORALIS CAUDAL - PROXIMAL 4) A. GENUCULARIS DESCENDENS 5) A. SAPHENOUS Cr 6) A. FEMORALIS CAUDAL - MEDIAL Med 7) A. FEMORALIS CAUDAL - DISTAL A. FEMURALIS CATATAN : A. CIRCUMFLEXA ILIACA PROFUNDA → dicabangkan dari AORTA ABDOMINALIS, ke arah distal hingga mencapai lgl. prefemoralis A. CIRCUMFLEXA FEMORALIS MEDIAL → merupakan arterial terminal [kelanjutan dari] A. FEMORALIS PROFUNDA → masuk ke foramen nutritia os femur pada bagian diafisis menjadi A. NUTRITIA pada kasus fraktur → A. NUTRITIA mengalami hipertropi dan membentuk anyaman- anyaman kapiler darah baru yang mengawali proses penyembuhan PERHATIKAN, SKEMA PERCABANGAN A. FEMORALIS DI SAMPING! [ BAGIAN SUPERFISIAL DARI SISI MEDIAL ] JELASKAN : lokasi A. FEMORALIS beserta percabangannya perjalanan menuju ke arah? (cranial, caudal, distal ?) menembus serat-serat otot? SISTEM SARAF TERKAIT ORGAN TARGET cabang superfisial dari N. FEMORALIS --> Lat kurang lebih di area M. ILIOPSOAS ada di permukaan medial M. TENSOR Ca FASCIA LATA, dan mencabangkan ramus muscularis et cutaneus ramus muscularis mengarah ke sisi cranial et caudal M. SARTORIUS ramus cutaneus ada di sisi cranial A. Cr FEMORALIS --> ke distal di sepanjang permukaan medial M. QUADRICEPS Med FEMORIS N. SAPHENOUS ada di plantar persendiaan N. SAPHENOUS genu berasal dari plexus lumbosacral --> L6, L7, S1 dan terkadang dari S2 Lat Ca Cr Med N. ISCHIADICUS setelah keluar dari foramen ischiadica major, ke arah distal ada di antara M. QUADRATUS FEMORIS, M. ADDUCTOR dan M. SEMIMEMBRANOSUS ±1/3 proximal paha mencabangkan N. FIBULARIS COMMUNIS dan N. TIBIALIS SISTEM LIMPHATIK TERKAIT ORGAN TARGET LN. POPLITEAL berbentuk oval, dg panjang ± 20 mm, terbungkus oleh jaringan lemak lokasi : margo medial M. BICEPS FEMORIS dan margo lateral M. SEMITENDINOSUS pembuluh afferent berasal dari bagian distal ln. popliteal pembuluh efferent menuju LN. ILIACA MEDIALIS Thank You PENDEKATAN ANATOMI UNTUK PENANGANAN KASUS MYCOSIS SACCUS GUTTURALIS PADA KUDA Gejala: Leleran ingus Gejala klinis Mimisan erforman legokan dibelakang Sulit menelan rahang lebam seperti balon Tersedak Paralisis sisi wajah ajah Sulit bernafas Observasi 1: alat Endoscopi dimasukkan via jalan nafas ditujukan ke celah nasopharynx Gambaran tampil di layar: Saccus Gutturalis Os stylohyoideum (putih) membatasi saccus pars lateral dan pars medial. Di sisi medial >> ada lipatan neuro vascular Endoscopi: Dinding medial Saccus gutturalis (M) dan Os stylohyoideus (S) yang menderita Mycosis S M Image Endoscopi: terlihat cairan mucopurulent mengendap di ventral saccus saat terkena inflamasi Foto X-ray Saccus Gutturalis normal Observasi 2, gambaran X-Ray infeksi Saccus gutturalis Terlihat bagian bawah saccus terdapat akumulasi cairan mucopurulent Tampak os styloideus dan ramus mandibulae Saran Penanganan Bedah Saccus Terapi medikal post operasi gutturalis lewat segitiga Flushing 14 hari cairan saline u/ menetralkan VIBORG cairan infeksi dan Utk mengalirkan bacterial Via lubang drainage drainase Alternatif R/antibiotik metode bedah lain Orientasi Lokasi Segitiga VIBORG Musculus, Tulang Organ vital seputarnya Segitiga viborg Glandulae/ Arteri/vena lymfoglandulae Nervus Saccus gutturalis pada EQUIDAE Sepasang Kantung tersusun atas epitel selapis kubis; Terletak antara nasopharynx dengan telinga tengah dapat menampung 300-500 ml udara; Merupakan perluasan nasopharynx dan antara keduanya dihubungkan melalui tuba auditiva; Hubungan tersebut menyebabkan saccus mudah terimbas jika system respirasi atas terinfeksi; Setiap kantung terdiri atas pars medial dan lateral, yang medial lebih besar dan mengarah caudoventral Berfungsi sebagai penyeimbang tekanan telinga tengah dan juga tekanan intracranial pada a. Carotis Interna, terutama saat merumput. Saccus gutturalis pada EQUIDAE Posisi saccus sangat rawan karena banyak sekali organ neurovascular dari nervus cranial maupun dari arteri carotis communis, yang mengambil peran utama untuk regio kepala, otak dan rahang “menempel erat” pada dinding kantung ini. Ada 4 Pendekatan BEDAH untuk menjangkau Saccus gutturalis SEGITIGA VIBORG HYOVERTEBROTOMI Modifikasi WHITEHOUSE 1. SG lateral, 2.SG medial, 3. Os Stylohyoideus,WHITEHOUSE 4. Ramus mandibular, 5. Os alae atlas Sayatan segitiga Viborg ,paralel dg V. jugularis. M. Cutaneus faciei dan jaringan subcutan: Gld. parotis ditraksi, terlihat saccus gutularis Pemasangan kanul di posisi ventral Untuk pengaliran (flushing) yg bisa mencapai 1,5 L cairan infeks selama bedah dan terapi post operasi dilaksanakan Orientasi segitiga VIBORG : Ramus Mandibulae GLD. Parotis (Disingkap ke dorsal) M. occipitomandibularis GLD. Mandibularis V. Occipitalis V. Maxillaris Tendo m. Sternomandibularis v. linguofacialis v. Jugularis :Orientasi ORGAN Saccus Gutturalis (SG) Musculus, Tulang Organ vital seputarnya SG Glandulae/ Arteri/vena lymfoglandulae Nervus Saccus Guturalis dilihat dari median, Berada di ventral Basis cranii dan di cranial os atlas Os Basis occipitale et Orientasi os atlas sphenoidale TULANG Organ: Pharynx (P), Larynx (L) dan Esophagus (E) berada diantara kantung SG kiri dan Kanan Jadi SG berada di lateral P dan di dorsolateral L dan E Os Basis cranii os atlas Esophagus Lubang auditorius SG dilihat dari ventral banyak organ neurovascular yg terdampak jika SG bengkak Posisi SG (tampak dorsal) SG pars medial dan lateral dibatasi oleh os Stylohyoideus Saccus Gut (pars medial) os Stylohyoideus Saccus Gut (pars lateral) Lubang Tuba auditiva Orientasi Musculus: Saccus Guturalis dilihat dari dorsal, Batok kepala atas dikuak dilateral ada m.Occipitohyoideus Di medial ada : m. Rectus capitis ventralis dan m.Longus capitis Di rostral ada m.Pterygoideus skema dilihat dari ventral- Musculus di dorsomedian SG skema lateral M. Rectus capitis ventralis m.Longus capitis Musculus: diventral segitiga VIBORG Tendo M.Sternomandibularis. M.Omohyoideus Musculus: Di medial ramus mandibulae(1,2,3) yang merintangi jangkauan ke SG dan di depan sgtg Viborg (3,4) 1. M.parotidoauricularis. 2.M. Ocipitomandibularis 3.M.Stylohyoideus Gld.Mandibulae 4.M.Digastricus Arteri di segitiga viborg dan yang mengarah ke SG A.Carotis interna A. occipitalis A.Maxillaris A.Carotis externa A.Car. comm Vena di segitiga viborg V. auricular caudale V. occipital V. maxillaris v. Jugularis v. linguofacialis Orientasi Arteriiel & Nervus di SG Lateral dan) medial N.IX –XII Serta trunkus sympaticus A. Carotis interna A. Auricular caudale A. Carotis externa N.VII (Gambar Tampak dorsal) N. Asesorius N.Vagus Truncus sympaticus dan ganglion cervicalis Orientasi A.Carotis interna Arteri &nervus Tampak median N. Trigeminus N. Glossopharynx N. Facialis N. Asesorius N.Vagus & sympaticus Orientasi nervus N. Hypoglossus N. laryngeus Setelah ramus mandibula diangkat Lgn. Retro pharyngeus Lateral Lgn. Retro pharyngeus Orientasi medial lymfonodule GLD.THYROID Lgn. Retro pharyngeus medial Aliran Lgl: Lgl. Retro pharyngeusmedial (2) >Cervicalis superficialis (6) >> ductus thoracicus (10) Orientasi Waspadai Gld seputar Glandulae bedah segitiga viborg Gld. Parotis & ductus Posisi glandula di sekeliling Saccus Gut Gld.Mandibulae Gld. Parotis ,ductus dan gld. mandibularis GLD. Parotis (Disingkap ke dorsal) GLD. Mandibularis Posisi glandula di Segitiga Viborg demikian Orientasi pencapaian SG semoga anda menguasai pengetahuan ini Musculus, Tulang Organ vital seputarnya Segitiga viborg menjangkau SG Glandulae/ Arteri/vena lymfoglandulae Nervus Terima Kasih