RESUME LECTURE 12 THANATOLOGY PDF
Document Details
Uploaded by PunctualVerism5100
Universitas Udayana
2021
Pande Nyoman Triatmi
Tags
Summary
This document is a lecture summary on Thanatology, explaining different types of death and their definitions. It's potentially for an undergraduate-level course at Universitas Udayana in 2021.
Full Transcript
RESUME LECTURE 12 THANATOLOGY ditulis oleh Pande Nyoman Triatmi Satyawati_1802511031 dan Resume ini disusun untuk diedit oleh memenuhi kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD FK UNUD dan Chrysanta Para...
RESUME LECTURE 12 THANATOLOGY ditulis oleh Pande Nyoman Triatmi Satyawati_1802511031 dan Resume ini disusun untuk diedit oleh memenuhi kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD FK UNUD dan Chrysanta Paramitha tidak diperjualbelikan Karuniamaya_1902511170 Penyalahgunaan resume oleh pihak di luar PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung jawab HMKU FK UNUD dengan berada di bawah tanggungjawab HMKU Medical Library HMKU FK UNUD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2021 THANATOLOGY DEFINITION OF DEATH - Menurut pasal 117 UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan - Seseorang dinyatakan DEFINITION OF THANATOLOGY meninggal apabila ditemukan - berasal dari kata Thanatos dan fungsi sistem cardiovascular logos, Thanatos katanya atau pernapasan nya dapat berasal dari nama dewa Yunani dibuktikan sudah berhenti yang dianggap sebagai dewa secara permanen, ataupun kematian batang otak nya sudah berhenti/ - Jadi thanatology merupakan telah terjadi kematian di batang salah satu topik dari kedokteran otak forensic yang mempelajari - Jika sudah meninggal bisa tentang kematian, perubahan disampaikan kepada keluarga yang terjadi setelah orang itu pasien dan lepas alat bantu meninggal, serta faktor-faktor pernapasan nya yang mempengaruhi TYPE OF DEATH - Faktor nya itu bisa internal 1. Brain death/mati otak ataupun eksternal - Kondisi di mana seseorang itu - Manfaat dari mempelajari fungsi otak besarnya sudah thanatology : tidak ada, tetapi batang otaknya o Memastikan pasien masih berfungsi sehingga memang benar sudah aktivitas jantung, sistem meninggal (mati klinis) sirkulasi, dan sistem o Memperkirakan pernapasan nya masih ada penyebab kematian - Biasanya pasien nya dalam o Menentukan perkiraan kondisi koma dari waktu kematian - Kalau dilepas alat pacu jantung dan alat bantu napas nya itu kita disebut melakukan euthanasia pasif - Tapi kalau mati batang otak dokternya salah diagnosis dikira itu kita tidak melakukan udah mati klinis euthanasia kalau melepas alat 5. Cellular/molecular death pacu jantung dan alat bantu - pengetahuan ini digunakan napasnya untuk melakukan donor organ 2. Brain stem death/mati batang - meski sudah mati batang otak, otak mitokondria sel itu masih - menjadi acuan untuk seseorang bekerja tapi seiring berjalannya dinyatakan meninggal waktu, karena suplai oksigen - batang otak ini merupakan sudah tidak ada, sehingga sel autonomic center yang pun juga akan mati mengatur sistem cardiovascular - orang saat meninggal, yang dan pernapasan pertama kali berhenti itu sistem 3. Somatic death/clinical death/ organnya nya, sisa sisa oksigen mati klinis di sel itu masih ada (tergantung - Bila tidak ditemukan lagi dari jenis selnya, sehingga aktivitas pada 3 sistem utama di waktu kematian antar sel itu dalam tubuh, yaitu sistem saraf beda) pusat, pernapasan, dan - Misalkan, sel otot masih bisa kardiovaskuler yang survive dalam waktu 2-4 jam berlangsung secara permanen - Kornea masih survive dalam atau secara irreversible 6-8 jam (karena organ yang 4. Apparent death/ mati suri tidak terlalu memiliki sistem - dapat terjadi pada pasien yang perdarahan melalui pembuluh dalam kondisi mati otak atau darah yang banyak, dia lebih dalam kata lain fungsi respirasi lama survive nya karena dia dan cardiovascular nya berhenti udah terbiasa sama kondisi tapi bersifat belum permanen hipoksia ) atau bersifat reversible - Namun pada organ yang - sebenarnya orang ini belum memiliki banyak sistem mati kemungkinan besar perdarahan, itu akan lebih cepat mati nya, misalnya jantung dan o Mengumpulnya di otak pembuluh darah vena - secara umum, kematian seluler dan menempati daerah dianggap terjadi pada 4 jam terbawah sehingga kalau setelah mati klinis orang itu meninggal - Oleh sebab itu, kalau ada dalam posisi berbaring, jenazah mau dimasukkan ke maka lebam nya akan freezer, dari forensic biasanya ada di bagian nunggu 4 jam post-mortem belakangnya dengan harapan kalau ada o Kalau ada orang gantung bakteri atau virus di intraseluler, diri, sel darah merah nya itu juga ikut mati akan mengumpul di bagian bawah, misalnya POST-MORTEM CHANGES ujung kaki atau ujung 1. Early Changes (SOAL) skrotum - Tidak ada heart rate o Normalnya lebam mayat - Tidak ada respirasi lagi itu berwarna merah - Aktivitas otak tidak ada lagi kebiruan atau keunguan - Kulit pucat karena Hb itu berikatan - Otot nya sudah lemas/relaksasi dengan CO2 - Ada segmentasi di pembuluh o Kalau ada korban yang arteri dan vena nampak seperti gantung 2. Further Changes kematian diri, tapi lebam nya di didasarkan pada perubahan belakang badan, itu kita lanjut ini, karena pada early harus curiga bisa aja changes masih ada orangnya dibunuh dulu, kemungkinan untuk mati suri baru digantung - Livor mortis lebam mayat o Pada kondisi tertentu, Hb o Terjadi akibat adanya berikatan dengan CO itu pengumpulan sel darah menimbulkan warna merah merah terang ini biasanya pada kasus keracunan karbon mengakibatkan aktin dan monoksida, diagnosis myosin itu beku/kaku bandingnya adalah orang sehingga otot nya sudah keracunan sianida tidak rileks lagi (menjadi (HbO2 nya tinggi) kaku) disebut Limber o Mulai terjadi sekitar Muscle 20-30 menit, dan setelah o Dalam kurun waktu 2-12 12 jam itu sudah jadi jam itu kaku mayat nya permanen (meski ditekan belum lengkap (masih pada daerah lebam ada beberapa bagian mayat, itu tidak akan yang bisa digerakkan) berwarna pucat karena o Namun pada waktu eritrosit nya sudah tidak sekitar setelah 12 jam bisa berpindah lagi) kaku mayat nya akan - Rigor mortis (Kaku Mayat) lengkap/sempurna o Timbul 2 jam o Kalau dipaksa post-mortem digerakkan persendian o Sebelum 2 jam, di otot itu nya bisa fraktur ada glikogen dan ataupun ototnya bisa glikogen ini yang menjadi robek bahan bakar untuk o Setelah 24 jam terjadi mengubah ADP menjadi lisis pada otot ATP ATP ini membuat secondary relaxation aktin dan myosin otot o Cadaveric spasm tetep lunak/cair sehingga kondisi di mana muncul ototnya menjadi kaku mayat yang tidak relaksasi/lemas (disebut melalui relaksasi primer, Primary Relaxation) biasanya terjadi pada o Namun, setelah 2 jam, orang yang mengalami glikogen ini habis ketakutan (misalnya sehingga ADP nya tidak orang yang gak bisa bisa diubah ADP berenang, terus dia tenggelam) itu akan ▪ Konduksi tampak dia seperti ▪ Evaporasi memegang sesuatu ▪ Konveksi supaya gak tenggelam o Setelah meninggal, o Heat stiffening akibat proses metabolisme nya panas, terjadi koagulasi beberapa saat masih ada dari protein otot sehingga o Tapi setelah 30-60 menit, muscle fibers nya suhu nya akan menurun memendek dan biasanya sesuai dengan suhu yang berperan itu otot lingkungan fleksi tubuh akan o Ada banyak faktor yang membentuk sikap seperti mempengaruhi : seorang petinju (pugilistic ▪ Suhu awal, attitude) kelembapan o Cold stiffening karena ▪ Orangnya gemuk kondisi dingin, misalnya atau kurus pendaki gunung kalau gemuk Himalaya atau mayat mungkin lebih yang dimasukan ke lama suhu freezer, semua bagian tubuhnya turun tubuhnya jadi kaku/solid ▪ Posisi nya - Algor mortis (penurunan suhu) supinasi atau o Ada berpindahnya panas meringkuk kalau dari orang yang sudah meringkuk lebih meninggal (normal lama suhunya biasanya 36,5 derajat turun celcius) ke lingkungan ▪ Pakaian yang (22-28 derajat celcius). dipake, tebal atau Adapun mekanisme tipis yang tebal perpindahan panasnya lebih lama seperti : ▪ Radiasi ▪ Lokasinya, di dicegah dengan dataran tinggi atau menggunakan pengawet rendah berupa formalin - Decomposition o Tanda pembusukan o Suatu proses dimulai dari perut kanan degradasi/penghancuran bawah, ada warna hijau jaringan di mana ada 2 karena ada proses yang berjalan, pembentukan gas yaitu autolysis dan suflmet-hemoglobin bacteriolysis o Terjadi 24 jam Post o Autolysis Mortem perlunakan/penghancura o Jika bula nya pecah, n jaringan dalam kondisi maka epidermisnya akan steril, saat mau mengelupas meninggal, sel o menghasilkan enzim untuk menghancurkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, untuk mengawetkan mayat, proses autolysis ini bisa dicegah dengan memasukkan mayat ke dalam freezer o 24-36 jam terbentuk o Bacteriolysis ada warna kehijauan di iliaca aktivitas bakteri yang ada dextra region di usus besar (Clostridia o Marbling sign mirip group) yang memakan pola orang tersambar jaringan yang petir, tapi ini warna nya menghasilkan alkane, kehijauan gas belerang (H2S), gas sianida (HCN), dsb. Bisa o Bloating sign menjadi asam lemak membengkak (pada jenuh 48-72 jam) o Faktor yang o Hafalin tabel mempengaruhi : decomposition ▪ Kelembaban yang 3. Advance changes tinggi - Mummification ▪ Ada lemak o Kering karena ▪ Udara yang dipengaruhi oleh kondisi hangat lingkungan yang panas, o Luka memar tampak yang menyebabkan jelas, kalau ada tattoo dehidrasi juga masih keliatan o Sering disebut sebagai POST MORTEM INTERVAL post mortem dehydration - Perkiraan waktu kematian o Jenazahnya berubah kapan terakhir kali orang diliat menjadi keliatan kering, hidup sampai ditemukan berwarna kecokelatan meninggal - Adipocere - Ini penting untuk o Sel-sel nya berubah mengkonfirmasi alibi dari yang menjadi lemak jenuh dicurigai o Pada lingkungan yang - Berdasarkan perubahan di bersifat lembab dan thanatology hangat sel-sel itu - Bisa diliat isi lambungnya saat berubah menjadi sel otopsi lemak karena terjadi - Entomology forensic diukur pelepasan hydrogen ukuran panjang belatung (hidrolisis) dan kemudian (larva), spesiesnya, dan berubah menjadi asam umurnya berapa misalnya lemak tidak jenuh lalat buah, kalau ukuran nya 1 o Karena kelembapan dan cm itu berarti usia nya 7 hari O2 nya tinggi terjadi bisa diperkirakan kalau orang hidrogenasi sehingga tersebut meninggalnya sudah 8 hari CONCLUSION - Mati klinis ditegakkan kalau ada mati batang otak - Perkiraan kematian dapat ditentukan berdasarkan perubahan post mortem - Kematian dipastikan berdasarkan further changes - Kalau ada pasien yang meninggal di RS itu baru boleh dibawa ke kamar mayat setelah 2 jam dinyatakan meninggal, karena menunggu adanya kaku mayat - Paling sederhana, aktivitas otak bisa dilihat dari refleks cahaya pupilnya (kalau orang masih hidup itu pupilnya akan miosis), kalau lebih advanced diliat dari ECG atau EEG, bisa juga dari refleks pernapasan nya RESUME LECTURE 15 MANNER OF DEATH ditulis oleh Pande Nyoman Triatmi Satyawati_1802511031 dan Resume ini disusun untuk diedit oleh memenuhi kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD FK UNUD dan Chrysanta Paramitha tidak diperjualbelikan Karuniamaya_1902511170 Penyalahgunaan resume oleh pihak di luar PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung jawab HMKU FK UNUD dengan berada di bawah tanggungjawab HMKU Medical Library HMKU FK UNUD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2021 MANNER OF DEATH Contoh : perdarahan, aritmia jantung, hipoksia serebral, sepsis - Manner of death menceritakan bagaimana ISTILAH PENTING DALAM kematian itu terjadi, apa KEMATIAN peristiwa yang terjadi seputar - Cause of death (penyebab kematian kematian) penyakit atau HUBUNGAN SEBAB, MEKANISME, cedera apapun yang DAN CARA KEMATIAN mengakibatkan gangguan - Kematian merupakan salah fisiologis dalam tubuh yang satu peristiwa penting bagi mengakibatkan kematian individu maupun masyarakat, individu untuk itu perlu diketahui Contoh : penyakit (TBC, o Jelas sebabnya carcinoma mammae, lupus) o Jelas mekanismenya atau cedera (luka tusuk pada o Jelas caranya dada, kekerasan tumpul pada - Diperlukan investigasi perut) kematian: - Mechanism of death o Untuk menjelaskan (mekanisme kematian) peristiwa kematian gangguan fisiologis akibat o Memenuhi rasa keadilan penyebab (penyakit atau bagi individu dan cedera) yang mengakibatkan masyarakat kematian. Misalnya orang yang - Sebab kematian akan mengalami penyakit tukak menimbulkan mekanisme lambung kronis, dia akan kematian sebab dan mengalami anemia, sementara mekanisme kematian ini anemia juga bisa dialami oleh merupakan kewenangan dokter orang yang terkena luka tusuk yang merawat atau melakukan pemeriksaan jenazah secara lengkap - Sebab dan mekanisme pertanggungjawaban dari orang kematian tidak dapat dijelaskan yang menyebabkan kematian secara terpisah - Investigasi kematian MANNER OF DEATH memberikan bukti untuk - Cara kematian adalah menghukum yang bersalah dan penentuan bagaimana melindungi yang tidak bersalah peristiwanya sampai cedera - Cara kematian adalah salah atau penyakit menyebabkan satu item yang harus dilaporkan kematian pada sertifikat kematian - Alamiah orang meninggal - Surat keterangan kematian ini karena sakit parah merupakan berguna untuk kepentingan sesuatu yang alami terjadi individu yang meninggal, - Orang meninggal karena keluarga, dan masyarakat cedera yang sebelumnya dia itu sekitarnya sehat dan terdapat seseorang - Cara kematian ini merupakan atau suatu kondisi yang kewenangan penegak hukum bertanggung jawab. Misalnya karena perlu mencari bukti dari orang kesambar petir maka saksi, keterangan ahli, dan kematian orang itu disebut tempat kejadian perkara kematian tidak wajar - Di negara eropa dan USA - Orang yang sehat tiba-tiba mengenal sistem coroner diketahui meninggal kematian (pejabat yang dipilih atau yang tidak jelas (undetermined ditunjuk tidak harus dokter tapi death). Jenis kematian ini yang memiliki pelatihan medis)/ perlu dilakukan investigasi medical examiner (dokter kematian untuk mengetahui forensic dan patologi) berperan siapa atau apa yang sebagai death investigator bertanggung jawab sehingga - Death investigator : terjadinya kematian o Mengumpulkan bukti fisik - Investigasi kematian membawa dan biologis kepentingan masyarakat o Wawancara saksi dan dalam artian meminta tersangka o Pemeriksaan tempat KLASIFIKASI MANNER OF DEATH kejadian perkara 1. Natural/Alami - Di Indonesia yang berwenang - SKM dibuat oleh dokter yang menyelidiki kematian : penyidik mengobati, merawat dan polisi menyaksikan kematian - Penyidik berwenang meminta 2. Undetermined pertolongan dokter, khususnya - Tidak ada informasi yang cukup dokter forensic (KUHAP pasal jelas 133) - SKK dibuat setelah investigasi - Kasus kematian yang kematian selesai, dan dibuat diinvestigasi adalah kasus oleh dokter yang memeriksa kematian yang tidak wajar atau jenazah kematian yang tidak jelas 3. Unnatural/tidak alami - Dokter melakukan : - Disebabkan oleh eksternal o Pemeriksaan jenazah - Accident (kecelakaan) cedera untuk menentukan yang tidak disengaja atau penyebab dan diinginkan atau direncanakan mekanisme kematian o Lokasi luka bisa di mana o Memberikan petunjuk saja terutama di kepada penyidik tentang bagian tubuh yang penyebab kematian dan terpapar atau menonjol pola luka pada tubuh - Suicide (bunuh diri) tindakan sehingga bisa menjadi sengaja melukai diri sendiri petunjuk untuk penyidik untuk mengakibatkan kematian. dalam menentukan cara Tentament suicide mencoba kematian bunuh diri tapi masih bisa hidup o Menganalisa pola luka o Lokasi luka tertentu, o Membuat laporan atau biasanya di daerah yang keterangan VeR atau mudah dijangkau oleh keterangan ahli korban sendiri o Membuat surat o Ada luka percobaan keterangan kematian o Luka luka superficial o Pada kasus bunuh diri, yang mematikan pakaian tidak rusak, - Homicide (pembunuhan) namun pada kasus tindakan menghilangkan nyawa pembunuhan, kerusakan manusia oleh manusia lain pakaian bukti dari o Lokasi luka di mana saja senjata yang digunakan o Ada luka-luka - Yang harus diperhatikan dalam perlawanan/tangkisan pemeriksaan pakaian korban : o Luka tangkisan terutama o Pakaian dilepas tanpa di daerah lengan merusak PEMERIKSAAN JENAZAH o Jika harus dipotong, - Pemeriksaan yang dilakukan itu tidak menyebabkan harus pemeriksaan lengkap dari perubahan saat bagian luar, dalam dan direkonstruksi penunjang untuk mengetahui o Cari barang di saku, sebab dan mekanisme dokumentasikan (foto kematian dan catatan) - Jika dilakukan pemeriksaan luar o Barang dalam saku saja tidak dapat menentukan dikumpulkan di kantong penyebab kematian plastic diberikan label - Pada saat pemeriksaan luar itu berisi nama tujuannya mencari tanda-tanda SURAT KETERANGAN KEMATIAN penyakit, cedera, atau - Surat yang menerangkan keracunan bahwa seseorang telah - Tidak ada luka mungkin sakit meninggal dunia atau keracunan - Untuk memuaskan hak dan - Ada luka apa ada orang yang kewajiban orang yang bertanggung jawab atas meninggal tersebut sebagai kematian atau tidak, atau warga negara adakah pola luka tertentu - Berisi identitas orang yang - Pola luka bisa dilihat melalui meninggal, saat kematian dan pemeriksaan pakaian sebab kematian - Dokter yang memiliki SKK palsu dan ini ada kewenangan ini (dokter yang hukumannya memiliki izin yang resmi) dan dokter harus bertanggungjawab - Isi SKK : atas pernyataan dan isi surat o Penyebab kematian keterangan kematian ▪ Penyebab dasar - Kewenangan ini di bawah kematian sumpah jabatan ▪ Penyebab antara - Fungsi surat keterangan bisa lebih dari kematian satu o Pemakaman jenazah ▪ Penyebab o Urusan klaim asuransi langsung o Urusan warisan gangguan o Pensiunan fisiologis terakhir o Keterangan janda/duda yang bertanggung persyaratan menikah jawab atas lagi kematian o Urusan hutang piutang o Penentuan kematian o Untuk tujuan hukum akibat kecelakaan atau o Kepentingan statistic kekerasan tidak boleh - Dasar hukum hanya berdasarkan informasi pasien atau keluarga o Penentuan kematian akibat kecelakaan atau kekerasan harus berdasarkan hasil investigasi penegakan - Kalau dokter menerbitkan SKM hukum tapi ternyata gak pernah memeriksa secara langsung bisa dibilang itu menerbitkan RESUME LECTURE 14 SERTIFIKASI KEMATIAN ditulis oleh : I Wayan Cahya Mahastya_2002511021 dan diedit oleh Resume ini disusun untuk memenuhi Ni Nyoman Trisna Antika kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD Selamet_2102511004 FK UNUD dan tidak diperjualbelikan Penyalahgunaan resume oleh pihak di luar PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung jawab HMKU FK UNUD dengan berada di bawah tanggungjawab HMKU Medical Library HMKU FK UNUD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2022 LECT.14 SERTIFIKASI KEMATIAN Sertifikat Kematian: 1. Surat Keterangan Kematian (SKK) Penerbitan sertifikasi kematian Tingkat keterampilan 4A (SKDI 2012) Contoh SKK: Siapakah yang Menerbitkan SKK? Berdasar kepada: a. UU 23/2006 tentang Administrasi Kependudukan, Pasal 44 (3) b. Peraturan Bersama MENDAGRI dan MENKES 15/2010 162/MENKES/PB/I/2010 tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian, Pasal 2 (2) (c) Yang berhak menerbitakan Surat Keterangan Kematian (SKK) adalah Dokter Mengapa Dokter? Karena memiliki pengetahuan dan fakta-fakta Perhatikan: yang berkaitan dengan kematian seperti: a. Isi Identitas sesuai e-KTP/Paspor a. Dokter yang terakhir kali merawat almarhum/ah almarhum/ah (0-14 hari sebelum (minta e-KTP / Paspor sebelum mengisi SKK) kematian) Informasi mengenai rekam b. Cocokkan wajah almarhum/ah dengan medis dan/atau autopsi klinis e-KTP/Paspor hindari tertukar b. Koroner/Dokter Spesialis Forensik c. Jika menggunakan e-RM, pastikan bisa Medikolegal (Pada kematian tidak diedit mengingat data registrasi awal diketahui dan kematian tidak wajar) seringkali beda. Informasi mengenai autopsi verbal, d. Ditulis dengan tinta hitam yang terbaca pemeriksaan luar, dan autopsi forensik. dengan jelas. 2. Formulir Keterangan Penyebab Catatan: Dokter hanya diperkenankan Kematian menerbitkan sertifikat kematian jika yakin Contoh Formulir: penyebab kematiannya alamiah - Transaminitis R74.8 Abnormal levels of other serum enzymes - Hipoalbumin ??? A. Penyebab Kematian Umur 7 hari ke atas: International Classification of Diseases Terdiri dari 2 bagian: (ICD) Sistem pengelompokan penyakit a. Bagian I Urutan kondisi yang langsung berbasis multiaksial yang dikembangkan menyebabkan kematian WHO. - Penyebab langsung: Tujuan ICD: Standardisasi pengelompokan o Dituliskan pada baris pertama dan pengkodean penyakit secara o Merupakan kondisi terakhir yang internasional untuk memfasilitasi pencatatan, langsung mengakibatkan kematian, pelaporan, analisis, dan interpretasi data contoh: Syok sepsis, Syok sehingga dapat dibandingkan baik antar waktu hipovolemik, Gagal jantung maupun antar tempat. kongestif, ARDS - Penyebab antara Kelompok Penyebab Kematian o Dituliskan di antara baris pertama A. Infeksi HIV dan TBC dan baris terakhir B. Non Infeksi HT dan Ca o Kondisi yang terletak di antara C. Cedera KLL dan KK penyebab dasar dan penyebab D. UNDETERMINED (DOA) langsung yang harus terkait satu Dokter yang merawat pasien menuliskan sama lain berdasarkan diagnosis sesuai ICD-10 pengetahuan kedokteran terbaik https://icd.who.int/browse10/2019/en#/ mengenai hubungan kausal antar penyakit. o Bisa lebih dari satu Diskusi diagnosis - Penyebab dasar - AKI S 37.0 Injury of kidney??? o Dituliskan pada baris terakhir Chapter XIX Cedera o Merupakan diagnosis utama - ACKD N17 Acute Renal Failure; N18 Hanya satu Chronic Kidney Disease, Stage 1-5 o Namun, jika lebih dari satu, maka - CAP Pneumonia due to… J18.9 Tetapkan urutan penyebab dan Pneumonia, unspecified pilih yang paling adekuat dan - VAP/HAP Y95 Nosocomial condition relevan untuk tujuan epidemiologi - D.O.C R40.2 Coma, unspecified, dan kesehatan masyarakat Unconsciousness NOS Kausalitas o WHO Kondisi penyakit atau Interval terpanjang: penyebab dasar cedera yang merupakan awal Jika pasien jarang ke FASYANKES, dimulainya rangkaian perjalanan onset seringkali tidak diketahui penyakit menuju kematian atau 2. Teori kausalitas kondisi kecelakaan atau kekerasan a. Conditio Sine Qua Non (But For yang mengakibatkan cedera fatal. Test/Cause in Fact)[Von Buri]syarat(-) o Proximate Cause / Not Too Remote Contoh: Infark miokard akut dan from Chain of Event [Von Hamel] kecelakaan lalu lintas (wajib b. Generalisasi (Adequate Veroorzaking) disertai keterangan TKP dari [Von Bar] polisi/SPV) o Subyektif (Ante Factum / In b. Bagian II (Peyebab lain/Kontribusi) Abstracto) [Von Kries] Semua kondisi penyakit atau cedera o Obyektif (Post Factum) [Rumelin] signifikan lainnya yang berkontribusi c. Individualisasi (Post Factum) pada kematian tetapi tidak berhubungan [Birkmayer] dengan penyebab dasar pada Bagian I o Sebab paling dominan (sufficient, o Bisa lebih dari satu necessary), yang lain o Dituliskan kondisi penyakit atau cedera syarat/kontribusi. (diagnosis), bukan mekanisme kematian. o Umumnya bersaing dengan penyebab Perhatikan: dasar, sehingga perlu mempertimbangkan : a. Frasa seperti “Suspek” atau “Mungkin” 1. Interval waktu tidak boleh digunakan o Dihitung sejak mulai terjadinya b. Dilarang beerspekulasi dalam menyimpulkan penyakit (ONSET) hingga sebab kematian Sebaiknya ditulis “sebab meninggal dunia. kematian tidak diketahui” (BUKAN waktu antara c. Dilarang menulis Kondisi yang tidak jelas terdiagnosisnya penyakit hingga kematian) o Jika onset tidak diketahui, dapat diperkirakan atau ditulis 'tidak diketahui'. o Kondisi harus diurutkan mulai dari B. Kematian Perinatal (Bab XVI & VII) durasi yang terpanjang sampai - Penyebab utama bayi: keadaan patologis terpendek sehingga mencerminkan pada janin yang mempunyai kontribusi urutan rangkaian dari penyebab terbesar terhadap kematian janin/bayi kematian. tersebut. Interval terpendek: penyebab langsung - Tidak boleh dituliskan “mode of death” seperti: prematuritas, henti jantung, asphyxia, anoxia, dll. Jika kondisi tidak Line I (b) : Hipertensi portal jelas, tuliskan pada kolom penyebab lain Line I ( c) : Sirosis hati bayi. - Penyebab utama ibu: Penyakit atau Line I (d) : Hepatitis B keadaan ibu yang paling besar Line II : Hipertensi pengaruhnya terhadap janin/bayi. 2. Laki-laki, 40 th, meninggal akibat infark C. Lahir hidup, meninggal hari ke-4 miokard akut. Pada pemeriksaan swab - Penyebab utama bayi: Spina bifida nasofaring dan orofaring ditemukan - Penyebab lain bayi: Prematuritas c. SARS-CoV-2. - Penyebab utama ibu: Trauma tumpul KEMENKES Abruptio/solusio plasenta a. Penyebab langsung : - - Penyebab lain ibu: Anemia defisiensi b. Penyebab antara :- besi c. - D. Lahir mati d. Penyebab dasar : Infark miokard akut - Penyebab utama bayi: Fetal death of unspecified cause Penyebab lain: COVID-19 - Penyebab lain bayi: - WHO - Penyebab utama ibu: Eclampsia Line I (a) : Infark miokard akut - Penyebab lain ibu: - Line I (b) : - CONTOH KASUS Line I ( c) : - 1. Laki-laki, 55 th, menderita hepatitis B yang menyebabkan sirosis hati. Pasien Line I (d) : - mengalami hipertensi portal dan Line II : COVID-19 kemudian mengakibatkan ruptur varises esofagus sehingga mengalami perdarahan 3. Perempuan, 25 th, meninggal dunia karena lalu meninggal. syok traumatik akibat patah tulang KEMENKES multipel (tengkorak, iga, dan paha) a. Penyebab langsung : Ruptur varises setelah ditabrak bus saat menyeberang esophagus jalan menurut keterangan polisi dalam b. Penyebab antara :Hipertensi portal SPV. Pada pemeriksaan swab nasofaring c. Sirosis hari dan orofaring ditemukan SARS-CoV-2. d. Penyebab dasar : Hepatitis B KEMENKES a. Penyebab langsung : Syok traumatik Penyebab lain : Hipertensi b. Penyebab antara : Patah tulang WHO multipel Line I (a) : Ruptur varises esophagus c. – d. Penyebab dasar : Pejalan kaki ditabrak SEKIAN, TERIMAKASIH bus (KLL) Penyebab lain : COVID-19 WHO Line I (a) : Syok traumatik Line I (b) : Patah tulang multipel Line I ( c) : - Line I (d) : Pejalan kaki ditabrak bus (KLL) Line II : COVID-19 4. Perempuan, 65 th, menderita pneumonia lalu mengalami Adult Respiratory Distress Syndrome (ARDS) kemudian meninggal dunia. Pada pemeriksaan swab nasofaring dan orofaring ditemukan SARS-CoV-2. Pasien juga menderita diabetes melitus tipe 2 dan COPD. KEMENKES a. Penyebab langsung : ARDS b. Penyebab antara : Pneumonia c. – d. Penyebab dasar : COVID-19 Penyebab lain : DM Tipe 2 , COPD WHO Line I (a) : ARDS Line I (b) : Pneumonia Line I ( c) : - Line I (d) : COVID-19 Line II : DM Tipe 2 , COPD KEMATIAN YANG TIDAK JELAS PENYEBABNYA ditulis oleh Gwyneth Felicia Oden_2102511110 dan diedit oleh Dewa Ayu Praba Maheswari_2202511101 Dengan berada dibawah tanggung jawab HMKU Medical Library Resume ini disusun untuk memenuhi HMKU FK UNUD kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD Fakultas Kedokteran FK UNUD dan tidak diperjualbelikan Universitas Udayana 2023 Penyalahgunaan resume oleh pihak diluar PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung jawab HMKU FK UNUD DEFINISI ▪ Kematian yang tidak Definisi : kondisi dimana dokter tidak jelas penyebabnya. dapat menentukan penyebab kematian, meskipun sudah dirawat INVESTIGASI sebelumnya Definisi :pemeriksaan/penelitian demi Tidak jelas -> dikarenakan kelainan MEMBUKTIKAN kebenaran patologis yang tidak dapat dideteksi Prudence -> King Solomon pemeriksaan makro/mikro Trial by ordeal : pembuktian Jenis kesalahan dgn metode peniksaan -> o Penyebab kematian tidak jelas. jika tidak terluka/ cepat sembuh o Kematian mendadak, tidak (dewa) -> tidak bersalah diduga, mencurigakan, Hsi Yuan Lu (washing away of wrongs) kekerasan (pembunuhan, : investigasi kematian mencurigakan, bunuh diri, kecelakaan) atau mayat diperiksa menyeluruh & kematian tidak alamiah. sistematis o Kematian akibat alkohol atau Koroner Anglo-Saxon (common law) : NAPZA. orang awam -> politik, funeral o Lahir mati yang meragukan. director, col o Kematian akibat pembedahan Medical examiner (Amerika serikat) : atau pembiusan. dokter menentukan perlu otopsi atau o Kematian dalam kurun waktu tidak 24 jam setelah MRS Kematian Hukum Romawi Kuno/ Kode Napoleon dalam penjara. (Eropa kontinental) : polisi menentuka Penyebab mulainya investigasi o Alamiah ▪ awal dimulainya rangkaian perjalanan penyakit menuju kematian. ▪ Penyakit, ▪ Usia tua (>80 Tahun). o Tidak alamiah ▪ Keadaan kecelakaan atau kekerasan yang INVESTIGASI MEDIKOLEGAL INDONESIA menyebabkan cedera KUHAP hampir sama dengan Eropa dan berakibat pada kontinental kematian. Kewajiban lapor : Pasal 108 (1) ▪ Kekerasan KUHAP (Pembunuhan, Bunuh Sanksi tidak lapor : Pasal 165 KUHP diri, KLL, KK), ▪ Intoksikasi, ▪ Tenggelam, ▪ Kematian akibat tindakan medis, Forensik mencari tahu SEBAB KEMATIAN Manfaat mengetahui sebab mati o Mengetahui cara kematian o Statistik kematian sebagai pencegahan primer o Asuransi jiwa o Kepentingan umum (epidemi/menular) PENJELASAN ALUR Wawancara Medikolegal Heteroanamnesis keluarga/ kerabat/ pengantar/ penyidik o Medis (sacrred 7 fundamental 4) : dan ringkasan RM, hasillab & radiologi o Legal (5W+1H) OV -> 70-80% Perkiraan diagnosis/ cause of death Jika OV + PL -> diagnosis klinis di FKPK berbeda 25-60% dengan diagnosis otopsi Informed consent Empati 3 elemen o Threshold, information, consent Kepada substitute decision making o Suami/istri o Anak kandung o Orang tua kandung KEMATIAN MENDADAK o Wali Lapor sesuai locus delicti -> kewajiban DEFINISI hukum Kematian tiba-tiba & tidak terduga Pembunuhan (Pasal 108(3) KUHAP) tanpa riwayat penyakit jelas/ kondisi KDRT (Pasal 26 (1) UUPKDRT) medis sebelumnya yang bertanggung Kekerasan anak (Pasal 72 (3)(c) UU jawab No. 35 Tahun 2014) Menurut ahli : 1 jam setelah gejala Kecelakaan lalu lintas (Pasal 232 (b) Menurut WHO : 24 jam sejak UU No.22 tahun 2009 ) timbulnya gejala Kematian alamiah mendadak yang Prosedur Pemeriksaan Luar tidak terduga Tidak invasif Kematian mendadak -> dianggap Dokumentasi catatan & fotografi tidak wajar dan jelas Kerahasiaan dijamin Penyebab : penyakit, gangguan Peengambilan sampel cairan tubuh fisiologis & biokimia (racun), pemicu jika butuh perburukan patologi (cth stres) Lama pemeriksaan sekitar 1 jam Akan dianggap wajar jika didahului Biaya tanda gejala spesifik dan terkonfirmasi penyakit disaksikan dokter Prosedur dan manfaat autopsi (jika diperlukan) PENEGAKAN KEMATIAN MENDADAK Pembedahan jenazah (rongga kepala, Studi epidemiologi dada, perut) Wawancara kerabat Pemeriksaan organ-organ dalam terdekat/penyidik/saksi Pengambilan sampel organ Pemeriksaan luar jenazah secukupnya Sampel darah dan urin -> lab Organ-organ dikembalikan ke dalam Rujuk dokter forensik medikolegal tubuh Mengetahui sebab kematian KARAKTERISTIK Memperkirakan unsur pidana Usia rata-rata 44,4 tahun (18-89 Keadilan alamrhum/ah tahun) Permintaan pihak asuransi Laki: wanita = 2,24:1 32,8% saat tidur Konsekuensi penolakan 24,2% terjadi terbanyak o Kardiomiopati (ARVC, kardiomiopati dilatasi, kardiomiopati hipertrofi, tidak dapa ditentukan) o Infeksi o Penyakit aorta (diseksi aorta, ruptur aneurisme aorta) o Gagal jantung akut o Myocardial bridge o Prolaps mitral o Long QT sindrom o Steinert disease Neurologi (12,2%) o SUDEP -> terbanyak o SH o Ruptur aneurisme beri pada sirkulus willis o Meningitis akut o Trombosis di sinus kavernus Respirasi (12,2%) o Tromboemboli paru o Pneumonia akut o Asma bronkiale o Aspirasi o Emboli cairan amnion o Pneumothoraks o Hipertensi arteri pulmonal o TBC Abdominal (3,2%) o Pendarahan GI tract o Pankreatitis akut o Peritonitis o Kolitis o Obstetri ▪ Ruptur kehamilan ektopik tuba ▪ Ruptur uterus ▪ Pendarahan post partum Lainnya (2%) RESUME LECTURE 11 FORENSIC IDENTIFICATION ditulis oleh Pande Nyoman Triatmi Satyawati_1802511031 dan Resume ini disusun untuk diedit oleh memenuhi kebutuhan akademis mahasiswa PSSKPD FK UNUD dan Chrysanta Paramitha tidak diperjualbelikan Karuniamaya_1902511170 Penyalahgunaan resume oleh pihak di luar PSSKPD FK UNUD berada di luar tanggung jawab HMKU FK UNUD dengan berada di bawah tanggungjawab HMKU Medical Library HMKU FK UNUD Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2021 FORENSIC IDENTIFICATION - Untuk mengetahui pelaku, korban harus diketahui terlebih dahulu IDENTIFICATION PROCESS KENAPA HARUS MELAKUKAN - Merupakan suatu upaya untuk IDENTIFIKASI PADA MAYAT? mendapatkan jati diri - Identitas itu merupakan sebuah - Untuk mengenali korban hak asasi manusia ataupun luka - Merupakan bagian dari proses - Dengan cara membandingkan penegakan hukum dan obligasi antemortem data dengan post - Status keluarga nanti secara mortem data hukum perdata akan sulit untuk - 3 tahap : mengurus warisan, pensiun, o Mengumpulkan data post dsb mortem - Civil law o Mengumpulkan data - Criminal law antemortem INVESTIGATION (PENYELIDIKAN) o Membandingkan - Disebut trigono-evidence keduanya - Kalau ada mayat tidak dikenal, itu harus lapor polisi terlebih dahulu nanti polisi akan minta bantuan ahli (dokter forensic, dokter odontology forensic, ahli sidik jari, DNA expert) - Tujuan/Manfaat : o Pelaku dan korban o Langkah awal proses o Senjata yang digunakan penyelidikan o TKP o Memenuhi kebutuhan HAM dan kode etik o Menjamin kepastian - Dokumen dari ktp, sim, dsb bahwa seseorang itu - Sangat berkontribusi dan sudah meninggal menunjang, tapi belum tentu o Fungsi administrasi, atau belum bisa dipastikan seperti hak waris dsb hanya dari sini - Post mortem data hasil dari IDENTIFIER pemeriksaan jenazah 1. Primary Identifier (SOAL) - Ante mortem data - Kalau menggunakan yang dikumpulkan dengan cara primer, cukup dengan wawancara pada keluarga yang mencocokkan 1 aja antara AM merasa kalau anggota keluarga dengan PM data udah cukup nya menjadi korban untuk menegakkan IDENTIFICATION METHOD - DNA data - Visual dari wajah nya - Fingerprint - Baju - Dental Data - Properti liat dompet, jam 2. Secondary Identifier (SOAL) tangan, perhiasan - Harus 2 yang cocok - Fisik lihat kemungkinan ada - Property cacat atau tato - Medical data - Medical bekas bedah Identification - Odontology - Label - Serology - Corpse wrap - DNA - Objects near corpse 1. Identification of faces - Clothes - Paling acceptable, tapi banyak - Jewelry biasanya, sering salah - Anthropometry - Biasanya untuk screening awal - Special characteristics 2. Personal property Anthropology bisa menentukan ras, - Lihat dari seragam atau name gender, umur, tinggi badan, paturitas tag nya - Perhiasaan misalnya dari cincin kawin Identification of skeleton ini juga mengalami diabetic foot bisa menentukan ras, gender, umur, dan diamputasi tinggi badan, dan paturitas o Otopsi bekas fraktur, surgery marks, post amputasi, disease POST MORTEM DATA COLLECTION FORENSIC ODONTOLOGY External Examination - gigi itu sangat kuat, terlindungi, - Property : clothes, jewelry, dan sangat individual dalam hal dokumen pertumbuhan, abnormalitas, - Medical data : yang umum dan terapi yang pernah dia jalani yang khusus sehingga dia pada radiological - Medical data yang umum : picture akan beda beda dan (SOAL) spesifik o Gender kalau laki-laki - Kelebihan : akurat, cepat, sebutkan apakah dia murah, tidak terbantahkan disunat atau tidak - Kelemahan : orang Indonesia o Ras jarang ada antemortem dental o Estimated age data nya, tidak terbiasa o Warna kulit melakukan cek gigi secara o Panjang badan regular o Berat badan FINGERPRINT o Status gizi - Sangat individu - Medical data yang khusus : - Kemungkinan sama pada setiap o Tato orang itu sangat kecil o Bekas luka atau operasi - Data antemortem nya bisa o Kelainan kongenital, dibuat dan disimpan di misalnya polydactyl komputer (jarinya lebih dari lima) - Tapi sayangnya post mortem o Defects obtained data nya yang agak susah misalnya orang DM GENETIC DATA - Serology o Golongan darah o Golongan serum o Golongan HLA - DNA o mtDNA o nuclear DNA Identifikasi parental berdasarkan garis keayahan, ditelusuri Y chromosome nya, bisa dilakukan pada anak laki-laki Untuk DNA ada yang direct dan indirect - Direct menggunakan data langsung, bisa dari sikat gigi, sisir, punting rokok - Indirect tidak ada data langsung, panggil keluarganya Reconciliation mencocokkan antemortem data dengan post mortem data dengan tujuan untuk identifikasi Matching hanya mencocokkan saja