Summary

This document discusses the concept of postpartum care, including physical and psychological adaptations. It outlines various topics such as definitions, classifications, and hormone levels. Furthermore it also lists the key components of postpartum assessments and nursing care.

Full Transcript

TM 9 – KONSEP POST PARTUM TOPIK KULIAH Lochia - cairan yang berisi darah dan jaringan desidua, cairan serosa, sisa jaringan desidua, leukosit dan Definisi...

TM 9 – KONSEP POST PARTUM TOPIK KULIAH Lochia - cairan yang berisi darah dan jaringan desidua, cairan serosa, sisa jaringan desidua, leukosit dan Definisi eritrosit. Klasifikasi Jenis lochia - rubra, serosa, alba Adaptasi fisik Adaptasi psikologis Pengkajian postpartum Rawat gabung Home visit DEFINISI Periode 6 minggu setelah melahirkan atau dapat disebut sebagai “trimester ke empat” (Ward dan Hisley, 2009). Waktu 6 minggu setelah melahirkan bayi, yang meliputi proses retrogressive (involusi uterus) maupun progressive (menyusui) (Pillitteri, 2010). Waktu 4-6 minggu setelah persalinan dimana terjadi perubahan anatomi dan fisiologis ke kondisi sebelum hamil (Cunningham, 2014). KLASIFIKASI Immediate 24 jam setelah melahirkan Cervix menjadi lembut, lembek setelah PP - kembali nongravid setelah 7 hari. Early Minggu ke-1 setelah melahirkan Vagina : tampak edema dan memar 1-2 hari PP, tonus otot dan kekuatannya akan meningkat cepat dengan Late2-6 minggu setelah melahirkan senam Kegel. Perineum : edema, kaku setelah PP. ADAPTASI POSTPARTUM ○ Episiotomi dan laserasi kadang muncul - Cek tanda REEDA (redness, edema, echimosis, discharge, FISIK Aproximate) Uterus Hormonal HORMONAL Payudara Hormon kehamilan menurun segera setelah placenta lahir Abdomen hCG dan human placental Lactogen/hPL dan menghilang dalam 24 jam Tanda vital Progestin dan estrogen (estrone dan estradiol) - kembali ke prepregnancy Renal FSH menrun hingga muncul menstruasi berikutnya GI tract ○ Jika tidak menyusui- peningkatan FSH - terjadi ovulasi Cardiovascular Penurunan progesterone menyebabkan peningkatan prolactin PSIKOLOGIS Being a mother PAYUDARA Membangun hubungan dengan keluarga Sejak pubertas terdapat hormone yang membantu persiapan ASI: Postpartum blues ○ Estrogen menstimulasi pembentukan ductus dan kelenjar yang mensekresi ASI, pemanjangan ductus. ○ Progesteron menstimulasi pembentukan lobus untuk produksi ASI FISIK Engorgement dirasakan diawal PP - “filling” / transfer ASI. UTERUS & VAGINA Menyusui dipengaruhi oleh hormone prolactin dan oksitosin, let down reflex Mengalami involusi - penutupan 1-3 pertama sekresi kolostrum. aliran darah dari pelepasan placenta Pengkajian : putting susu, kolostrum, pembendungan ASI, iritasi, mastitis, dll. dan perubahan ukuran Involusi - perubahan berat, ukuran, ABDOMEN lokasi, mengeluarkan Lochia. Strech mark pada abdomen butuh beberapa bulan untuk menghilang Ibu akan mengeluhkan “mules” Otot abdomen menjadi lembek setelah melahirkan Menyusui mempercepat proses Memiliki diastasis recti abdominis (DRA) sering dijumpai pada involusi. multipara Merasakan afterpains/kram selama involusi Berat uterus saat hamil 1000 grm, 1 mgg PP 500 grm, dan 50-70 grm pada 8 mgg PP. Kehilangan 250 ml - penurunan 1 gram Hb. Kaji adanya homan’ sign - karena DVT (deep venous thrombosis). PSIKOLOGIS BECOMING A MOTHER Wanita memulai proses menjadi ibu sejak kehamilan, melahirkan hingga membesarkan anak dan menjadi nenek. memulai peran barunya menjadi ibu dari bayinya Dua elemen penting menjadi ibu adalah berkembangannya cinta dan kasih sayang ibu ke bayi serta keterikatan dengan bayi TAHAPAN ADAPTASI POSTPARTUM (REVA RUBIN, 1976) Taking-in 1-2 hari, ibu masih berfokus pada dirinya sendiri. TANDA VITAL Taking hold TDS dan TDD akan naik sementara dan segera menurun setelah beberapa hari PP Hari ke-2/ke-3, ibu mulai mempunyai ketertarikan atau ikatan dengan bayinya. Jika kenaikan signifikan - Preeklampsia Letting go Suhu tubuh naik menjadi 38°C dan akan turun 24 jam 2-6 minggu, ibu menyadari peran barunya sebagai ibu. Nadi meningkat dan akan turun beberapa jam PP ○ > 100 x/mnt - perdarahan PP/infeksi MEMBANGUN HUBUNGAN YANG POSITIF DENGAN KELUARGA RR normal, jika terjadi sesak, nafas cepat - kelebihan cairan, asma exacerbasi, dan emboli paru Bonding/perasaan kasih sayang. Proses ini merupakan cara orang tua baru untuk mengenal bayinya. Dimulai dari sentuhan, kemudian dilanjutkan dengan tatapan wajah dan mata, berbicara, tersenyum kepada RENAL bayinya dan memanggil nama bayi 6-8 jam PP harus berkemih Attachment adalah ikatan emosional yang lama antara orang tua dan bayinya. Pelvis dan ureter ginjal yang teregang selama Dapat terjadi antar saudara kandung/kakak bayi hamil akan kembali normal di akhir minggu ke 4 Partisipasi ayah dalam merawat bayi/membantu ibu menyusui meningkatkan kasih sayang antara ayah dan PP bayi. Bladder: edema, memadat, hypotonic - pengosongan urin tidak komplit. POSTPARTUM BLUES Tidak terdapat proteinuria, jika ada - PE atau UTI 50% ibu mengalami “baby blues” dalam masa postpartum. Terjadi diuresis hingga hari ke 5 PP Disebabkan karena pengaruh hormonal (penurunan estrogen, progesterone) UO > 3000 ml/hari - pembuangan kelebihan Respon: merasa diabaikan, mudah menangis, merasa tidak mampu menjadi ibu, mood labil, anoreksia, dan cairan selama hamil (2000- 3000 ml terkumpul gangguan tidur. selama hamil). Butuh: dukungan dari suami, keluarga dan tenaga kesehatan. Jika tidak tertangani : depresi postpartum dan psychosis. GI TRACT Ibu merasa sangat lapar/haus setelah melahirkan DEPRESI POSTPARTUM Hormon peptide (meningkat saat kehamilan) Terjadi pada 8-15% berefek menurunkan motilitas bowel. Faktor risiko: riwayat depresi (30%), riwayat depresi postpartum sebelumnya (70-85%) Bowel - konstipasi karena menahan defekasi atau Gejala muncul 2-3 bulan setelah melahirkan dan dapat membaik 6-12 bulan kemudian kurang intake dan cairan Kunjungan postpartum rutin dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan ○ Menahan defekasi karena takut nyeri. Hemoroid dapat muncul akibat penekanan fetus PSIKOSIS POSTPARTUM dan dorongan saat meneran. Terjadi 1-2 per 1000 postpartum Faktor risiko: usia muda, primiparitas, riwayat schizophrenia WEIGHT LOSS Onset gejala: 10-14 hari postpartum Saat persalinan kehilangan 5-6 kg Terapi: rawat inap, farmakologis, elektrokonvulsan terapi Penurunan BB menjadi sebelum hamil biasanya tercapai 6 bulan PP Kekambuhan : 25-30% CARDIOVASCULAR SDP meningkat > 15.000 dan darah lengkap juga meningkat selama 2 hr PP Jika lebih dari 25000-30000 - infeksi Estimasi kehilangan darah normal : 300-500 mL, dan SC 500-1000 mL Cardiac Output meningkat - akan menurun dalam waktu 2-4 mgg PP Penurunan HCT 4% - kehilangan darah saat persalinan, akan meningkat kembali hingga 6 mgg PP PENGKAJIAN POSTPARTUM BUBBLE-HE MNEMONIC DATA FOKUS PADA POST NATAL PENERAPAN MEWS DI RUANG RAWAT INAP Morbiditas dan mortalitas ibu sering kali dapat dicegah Sistem peringatan dini (obstetri) -memperingatkan pemberi asuhan perawatan terhadap penyakit kritis yang mungkin akan terjadi sehingga dapat meningkatkan keselamatan ibu (Friedman, et.all, 2018) MATERNAL EARLY WARNING SYSTEM OBSERVASI PRE DAN POSTNATAL PADA IBU DI RANAP- UNTUK DPJP DAN PERAWAT ROOMING-IN (RAWAT GABUNG) Ibu dirawat bersama bayinya selama postpartum di rumah sakit. Manfaat: meningkatkan bonding ibu-bayi, memudahkan menyusui, ibu lebih mandiri, meningkatkan kepuasan perawatan postpartum Syarat: kondisi ibu dan bayi stabil Type : ○ complete: 24 jam penuh bayi bersama ibu ○ Partial: beberapa jam digabung dengan ibu, kemudian bayi dirawat di ruang bayi HOME VISIT POSTPARTUM Mengkaji kondisi fisik dan psikologis ibu Mengkaji kemampuan Ibu menyusui Mengkaji dukungan keluarga Mengkaji kondisi fisik dan kemampuan menyusu bayi 11 Distress moral Mendiskusikan permasalahan terkait kondisi ibu dan bayi 12 Risiko jatuh Memberi intervensi yang sesuai permasalahannya 13 Terputusnya menyusui* Mengevaluasi intervensi yang telah diberikan Jumlah kunjungan disesuaikan dengan kebutuhan ibu mengatasi permasalahanya ASKEP POSTPARTUM PENGKAJIAN Identitas Keluhan utama : biasanya muncul “mules” - kenapa mules??? Riwayat kehamilan dan persalinan (lalu dan sekarang) - penyulit Riwayat ginekologi Pemeriksaan fisik (pasien diminta BAK terlebih dahulu) Kondisi psikologis Keadaan bayi PEMERIKSAAN FISIK (HEAD TO TOE) Pemeriksaan umum & focus TTV, BB ○ Kepala & leher : tanda anemia? ○ Thorak : payudara (pengisian dan pengeluaran ASI, bentuk puting) ○ Abdomen: Linea nigra/strie gravidarum Tinggi Fundus Uteri: 1-2 jari dibawah umbilicus dan menurun ± 1 jari/hari Kontraksi uterus DRA (Diastasis Rectus Abdominis) Luka post SC* ○ Perineum dan genetalia Discharge vagina : warna lochea, jumlah, bau Luka laserasi/episiotomy* Hemoroid BAK dan BAB : tidak boleh menahan BAK ○ Ekstrimitas atas dan bawah Edema è normal ???? Homan’sign Reflex patella PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS Penerimaan ibu dan keluarga terhadap persalinan Dukungan keluarga Persiapan perawatan bayi dan menyusui DIAGNOSA KEPERAWATAN No Diagnosa 1. Kesiapan meningkatkan proses kehamilan melahirkan 2. Ketidakefektifan meningkatkan proses kehamilan melahirkan 3. Kesiapan menjadi orang tua 4. Nyeri akut 5 Kecemasan 6 Kurang pengetahuan 7 Kesiapan meningkatkan pemberian ASI 8 Ketidakefektifan pemberian ASI 9 Kerusakan integritas jaringan* 10 Risiko infeksi* TM 11 – KONSEP BAYI BARU LAHIR Setelah lahir: o vasa umbilicalis vasokonstriksi pemotongan tali pusat aliran darah dari plasenta Adaptasi Bayi Baru Lahir berhenti Adalah proses penyesuaian fisiologi kehidupan neonates, dari intauteruske kehidupan o Napas pertama bayi → udara memasuki paru → arteri pulomales relaksasi ekstrauterus →resistensi vaskuler paru menurun → aliran darah ke paru meningkat cepat Semua sistem tubuh neonatus mengalami proses adaptasi antara lain : Sistem pernapasan o Tekanan jantung kiri meningkat → foramen ovale menutup o Sistem kardiovaskuler o Tidak ada hubungan jantung kiri ke jantung kanan o Sistem Urinari o Oksigenasi meningkat, PGE2 menurun → ductus arteriosus menutup o Sistem gastrointestinal o Darah didistribusikan melewati paru ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh o Sistem Endokrin o Sistem imun o Sistem syaraf ADAPTASI Sistem Tubuh BBL 1. Adaptasi Sistem Respirasi 2. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler 3. Adaptasi Sistem Urinari 4. Asaptasi Sistem Gastrointestinal 5. Adaptasi Sistem Saraf 6. Adaptasi Sistem Endokrin 7. Asaptasi Sistem Imun 8. Termoregulasi Adaptasi Sistem Respirasi Darah masuk ke janin dari plasenta; sebagian besar darah melewati hati melalui duktus venosus (1) ke vena cava inferior, yang mengalir ke atrium kanan jantung (RA). Sebagian besar darah melewati ventrikel kanan melalui foramen ovale (2) dan mengalir ke atrium kiri (LA) lalu ke ventrikel kiri (LV) dan keluar melalui aorta ke seluruh tubuh. Sebagian darah masuk ke ventrikel kanan (RV) dari atrium kanan dan mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Sebagian besar darah dialihkan lagi dari paru-paru melalui duktus arteriosus (3) langsung ke aorta, dan sedikit sekali darah yang mengalir ke paru-paru karena oksigenasi paru tidak diperlukan selama kehidupan janin. Kesuksesan adaptasi pernapasan saat lahir tercapai jika: Sejumlah kecil darah yang mengalir ke paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena ○ Terjadi penyerapan cairan paru pulmonalis dan berlanjut ke ventrikel kiri dan keluar ke tubuh melalui aorta. ○ Vasodilatasi paru Saat lahir, duktus venosus (1), foramen ovale (2), dan duktus arteriosus (3) akan menutup. ○ Produksi surfaktan yang adekuat Sisi kanan jantung diarsir untuk menunjukkan bahwa tekanan di sisi kanan lebih besar Penyerapan cairan paru: sebelum lahir dan saat melewati jalan lahir selama kehidupan janin karena paru-paru kolaps. Surfaktan: diproduksi pneumosit tipe II Saat paru-paru mengembang saat lahir, tekanan pada paru kanan menurun, dan Fungsi surfaktan: peningkatan tekanan pada paru kiri membantu menutup penutup foramen ovale (2). ○ menurunkan tekanan permukaan alveoli → mencegah alveoli kolaps. Adaptasi Sistem Urinari ○ Mulai diproduksi umur kehamilan 22 minggu, sempurna diproduksi pada akhir Pada bayi aterm, organ ginjal menempati sebagian besar abdomen posterior, sedangkan trimester III vesika urinaria berada dekat dengan dinding abdomen anterior. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler Aliran darah ginjal janin 2-4% dari total cardiac output Janin: organ utama untuk oksigenasi adalah plasenta Aliran darah ginjal bayi baru lahir meningkat pesat mencapai 15-18% dari cardiac output Paru belum berperan dalam oksigenasi Peningkatan fungsi ginjal bayi baru lahir dipengaruhi sistem reninangiotensin Ductus venosus: darah dari v.umbilikalis → v.cava inferior Saat lahir, sekitar 40 mL urin biasanya ada di kandung kemih bayi cukupbulan. Foramen ovale: darah dari arium kanan→ atrium kiri Banyak bayi baru lahir buang air pada saat lahir : biasanya tidak terkaji Ductus arteriosus: a.pulmonalis → aorta Beberapa hari pertama bayi aterm umumnya mengeluarkan 15-60mL / kg;output secara Bakteri tidak ada di saluran pencernaan bayi saat lahir. Segera setelah lahir, lubang mulut bertahap meningkat selama bulan pertama dan anal memungkinkan masuknya bakteri dan udara. Frekuensi berkemih bervariasi dari 2 hingga 6 kali per hari selama haripertama dan kedua Umumnya konsentrasi bakteri tertinggi terdapat di bagian bawah usus, khususnya di usus kehidupan dan dari 5 hingga 25 kali selama 24 jamberikutnya. besar. Bakteri kolon normal terbentuk dalam minggu pertama setelah lahir; dan flora usus Rata-rata 6-8 x bak/hari. normal membantu mensintesis vitamin K, folat, dan biotin. Urin berwarna pucat menunjukkan asupan cairan yang cukup. Bunyi usus biasanya terdengar segera setelah lahir. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Kapasitas lambung bayi baru lahir bervariasi, tergantung pada ukuran bayi : ± 30mL pada Pada neonatus aterm,±75% berat badan terdiri dari air tubuh total(ekstraseluler dan hari ke-1 s.d 90mL pada hari ke-3. intraseluler). Setelah lahir, perut yang baru lahir mengalami peningkatan dan lebih rileks untuk Penurunan cairan ekstraseluler terjadi akibat diuresis selamabeberapa hari pertama setelah menampung volume yang lebih besar. lahir. Beberapa factor : waktu dan volume makanan atau jenis dan suhu makanan dapat Penurunan berat badan yang dialami oleh sebagian besar bayi barulahir selama beberapa mempengaruhi waktu pengosongan. hari pertama setelah lahir terutama disebabkanoleh kehilangan cairan ekstraseluler (Dell, Cardiac Sfingter dan kontrol saraf perut belum matang; menyebabkan regurgitasi. 2011). Regurgitasi pada hari pertama, kedua dapat dikurangi dengan Saat lahir, laju filtrasi glomerulus (GFR) bayi baru lahir : 30%-50% orang dewasa, menghindari makan berlebihan, menyendawakan bayi dan memposisikan bayi dengan menyebabkan penurunan kemampuan untuk mengeluarkan nitrogen dan produk limbah kepala sedikit lebih tinggi. lainnya dari darah. Pencernaan GFR meningkat dengan cepat selama bulan pertama kehidupan Sebagian besar enzim ini berfungsi saat lahir kecuali amilase pankreas dan lipase. Urin hipotonik akibat dari penurunan kemampuan ginjal mengeluarkan natrium, Amilase diproduksi oleh kelenjar ludah setelah kira-kira 3 bulan dan oleh pankreas pada menyebabkan konsentrasi natrium, fosfat, klorida dan asam organic yang tinggi. umur kira-kira 6 bulan. Bayi memiliki ambang ginjal terhadap glukosa yang lebih tinggi disbanding orang dewasa Enzim amilase diperlukan untuk mengubah pati menjadi maltosa banyak terdapat dalam Tanda dan Gejala Gangguan Sistem Urinari kolostrum. Disfungsi yang bisa terjadi : Enzym lipase, disekresikan oleh pankreas; untuk pencernaan lemak. Kurangnya aliran urin Bayi baru lahir yang normal mampu mencerna karbohidrat dan protein sederhana tetapi Hipospadia memiliki kemampuan yang terbatas untuk mencerna lemak. Kistik pada ginjal (dapat dideteksi saat palpasi) Lipase susu dalam ASI membantu pencernaan lemak oleh neonatus. Kadar laktase pada Kelainan ginjal pada bayi baru lahir dapat dideteksi dengan USG saat hamil bayi baru lahir lebih tinggi dibandingkan pada bayi yang lebih tua. Adaptasi Sistem Gastrointestinal Enzim lipase diperlukan untuk pencernaan laktosa, karbohidrat utama dalam ASI dan susu Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna,memetabolisme, dan menyerap formula komersial. protein, karbohidrat sederhanalemak. Metabolisme Bilirubin Enzim pencernaan sudah ada, kecuali enzyme amilase pancreas Bilirubin tak terkonjugasi meningkat karena adanya penghancuran sel darah merah → ikterus Jika hidrasi cukup, selaput lender mulut lembab, berwarnamerah muda, terkadang ada fisiologis mucus/lendir Adaptasi Sistem Saraf Refleks hisap, ada sejak usia kehamilan 15-16 minggu Perkembangan otak dan saraf berlanjut post natal Kemampuan menghisap dipengaruhi oleh kematangan neuromuskuler, medikasi ibu leksi ke 4 ektremitas selama kehamilan dan persalinan, jenis makanan awal yang diberikan Pada awalnya gerakan tak terkoordinasi dan tanpa tujuan Usia 28 minggu, bayi sudah mampu mengkoordinasikan menghisap dan menelan saat Otak sangat rentan terhadap masalah sirkulasi, respiratori dan metabolik → termasuk menyusui (pada bayi dengan botol 32-34 minggu) hipoksia, hipoglikemia Bayi usia 37 minggu mampu mengkoordinasikan dengan baik antara reflex pernapasan, Pengkajian reflek-reflek pada bayi penting, untuk mengetahui reflek protekstif seperti : menghisap dan menelan = siap makanan oral blink, gag, bersin, batuk. Reflek primitive : rooting/sucking, moro, startle, tonic neck, Peristaltik usofagus blm terkoordinasi beberapa hari pertama kelahiran stepping dan palmar/plantar grasp Gigi mulai berkembang saat di dalam rahim, dengan pembentukan enamel berlanjut Adaptasi Sistem Endokrin sampai sekitar usia 10 tahun. Kadar hormon kortisol lebih tinggi pada bayi yg lahir per vaginam dibanding yg lahir SC Perkembangan gigi dipengaruhi oleh penyakit dan pengobatan neonatal atau bayi dan oleh → berhubungan dan absorpsi cairan paru → menurunkan risiko distres napas pd bayi baru penyakit atau obat yang diminum oleh ibu selama kehamilan. lahir Tingkat fluoride dalam suplai air juga mempengaruhi perkembangan gigi. Kadang-kadang Bayi lahir per vaginam adrenomedulin (peptida yang dihasilkan endotel pembuluh darah) seorang bayi lahir dengan satu atau lebih gigi. lebih tinggi → vasodilatasi pulmonal → resitensi paru turun → beban jantung tidak Namun gigi tersebut memiliki akar yang tidak terbentuk dengan baik dan saat kendur, bayi meningkat berisiko mengalami aspirasi. Biasanya diekstraksi. Adaptasi Sistem Imun Bayi baru lahir mendapat imunitas pasif dari ibu selama kehamilan trimester 3, kemudian dilanjutkan dengan pemberian ASI IgG ibu melewati plasenta → imunitas pasif pd bayi Kulit, paru, saluran cerna → barier utama terhadap infeksi IgA sekretori dihasilkan hanya sementara oleh traktus respiratorius dan pencernaan → selanjutnya IgA dipenuhi oleh ASI Sistem kekebalan masih terbatas dalam mengenali dan menghancurkan bakteri Respon yang buruk dari hipotalamus terhadap pirogen Termoregulasi Respon neonates terhadap dingin, neonatus menghasilkan panas (termogenesis) dengan meningkatkan aktivitas otot. Bayi yang kedinginan mungkin menangis dan tampak gelisah. Karena vasokonstriksi, kulit bisa terasa sejuk saat disentuh, dan bisa timbul akrosianosis. Terjadi peningkatan aktivitas metabolik seluler, terutama di otak, jantung, dan hati; juga meningkatkan konsumsi oksigen dan glukosa Untuk menghemat kehilangan panas, neonates biasanya posisi fleksi, penyempitan pembuluh darah tepi Transisi dari intrauterin yg hangat → ekstrauterin yg dingin Kehila TM 12 – KONSEP KELUARGA BERENCANA DEFINISI SUHU BASAL Upaya untuk mencegah kehamilan, baik itu bersifat sementara atau permanen Mengukur suhu setiap pagi, sebelum turun dari tempat tidur JENIS KONTRASEPSI : SEMENTARA Caps Combined pill Condoms (female) Condoms (male) Contraceptive implant Contraceptive injection Contraceptive patch Diaphragms Intrauterine device (iud) Intrauterine system (ius) Natural family planning Progestogen-only pill Vaginal ring JENIS KONTRASEPSI : PERMANEN female sterilization (tubektomi) male sterilisation (vasektomi) METODE AMENORE LAKTASI (MAL) ASI eksklusif Efektif hingga 6 bulan, harus dilanjutkan dengan KB lain. Syarat: ○ Belum haid ○ Menyusui full ASI ≥ 8 x/ hari ○ Umur bayi < 6 bulan Cara kerja : menunda Ovulasi, bagaimana prosesnya??????? KELEBIHAN Tidak menggangu senggama dan hormonal Tidak perlu pengawasan medis dan obat Gratis KEKURANGAN Efektivitas hanya sampai 6 bulan Tidak melindungi thd STD KB ALAMIAH LENDIR SERVIKS Perubahan lender kering-basah Mulai subur ketika muncul lendir meskipun kental dan lengket Puncak subur: lendirnya licin, mulur, basah SISTEM KALENDER/PANTANG BERKALA Menghitung masa subur, Siklus mens teratur - 14 Siklus mens tidak teratur, catat selama 6 bulan, siklus terpanjang -11, terpendek – 18 SENGGAMA TERPUTUS Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan Cara kerja: mengeluarkan penis sebelum ejakulasi, sehingga sperma tidak ada dalam vagina Malu membeli kondom KELEBIHAN Limbah Efektif bila dilakukan dengan benar DIAFRAGMA/CAP Tidak mengganggu ASI ○ Cara kerja: menghalangi sperma masuk ke vagina dan sebagai wadah Tidak ada efek samping spermicide KEKURANGAN ○ Pasang 6 jam sebelum dan sesudah berhubungan Kegagalan tinggi (terjadi kehamilan) ○ Jangan > 24 jam Memutuskan kenikmatan dalam coitus ○ KELEBIHAN Efektif jika digunakan dengan benar KB BARIER Tidak mengganggu ASI JENIS Tidak mengganggu hormonal KONDOM ○ KEKURANGAN DIAFRAGMA /CAP Efektivitas sedang SPERMISIDA Cara penggunaan mempengaruhi keberhasilan 6 jam pasca coitus harus tetap terpasang DIAFRAGMA/CAP ○ Cara kerja: memecahkan membran sperma, memperlambat gerakan dan menurunkan kemampuan pembuahan. ○ Sediaan : busa/aerosol, tablet vaginal/sup/film, krim, jeli ○ KELEBIHAN Efektif seketika (busa dan krim) Tidak mengganggu ASI dan hormonal Mudah ○ KEKURANGAN Efektivitas berkurang 30-60 mnt Efektivitas aplikasi 1-2 jam Harus menunggu 10- 15 menit sebelum coitus (VCF/ tablet) KB KOMBINASI (ESTROGEN DAN PROGESTERONE) JENIS Pil Implan Suntik KONDOM PIL KOMBINASI ○ Cara kerja: menghalangi sperma masuk ke vagina dengan mengemas ○ JENIS dalam selubung karet 21 tablet Ethinylestradiol 0,03 mg dan Levonorgestrel 0,15 mg ○ KELEBIHAN 7 tablet Sakarum Laktis Mencegah STD ○ Pil yang tersedia kemasan 21 tablet hormone dan 7 tablet placebo, dosis hormone tergantung jenisnya Efektif jika digunakan dengan benar ○ Cara kerja: Tidak mengganggu ASI Menekan ovulasi Mudah murah Mencegah implantasi Tidak menggangguhormonal Mengentalkan lendir servik KEKURANGAN Mengganggu pergerakan tuba Efektivitas rendah ○ KELEBIHAN Menekan ovulasi Efektiftivitas tinggi Mencegah implantasi Tidak mengganggu hub seksual Mengentalkan lendir servik Siklus haid teratur Mengganggu pergerakan tuba Cepat subur kembali ○ KELEBIHAN ○ KEKURANGAN Efektiftivitas tinggi 98,5% Membosankan Tidak mengganggu hub seksual Mual pada 3 bln pertama Tidak berpengaruh thd ASI Flek perdarahan Nyaman, mudah Pusing, nyeri payudara Cepat subur kembali BB naik ○ KEKURANGAN Mengurangi ASI dan libido Haid tidak teratur, Meningkatkan TD dan retensi cairan BB meningkat Tidak mencegah STD Harus dipakai tiap hari diwaktu yang sama ○ KONTRAINDIKASI Bila lupa 1 pil, kegagalan besar Hamil Tidak melindungi dari STD Menyusui eksklusif ○ KONTRAINDIKASI Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas Hamil Perokok Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas Penyakit gangguan vascular Kanker payudara Kanker payudara Pelupa Migrain Myoma, stroke Pelupa ○ PRECAUTION ○ PRECAUTION Minum pil di jam yang sama Waktu mulai: pil pertama diminum pada hari pertama haid Jika lupa minum pil, maka minum langsung selagi ingat dan ditambah dengan KB lain Sesuai hari saat pertama minum pil SUNTIKAN KOMBINASI Jika lupa 1 pil, maka minum 2 pil pada hari yang sama ○ Sediaan : 25 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat dan 5 mg Estradiol Sipionat (IM, Cyclofem) Jika lupa 2 pil maka minum 2 pil setiap hari sampai sesuai jadwal + KB lain ○ 50 mg Noretindron Enantat dan 5 mg Estradiol Valerat (IM) ○ Keduanya diberikan: 1 bulan sekali ○ Cara kerja: Menekan ovulasi Atrofi endometrium è Mencegah implantasi Mengentalkan lendir servik Mengganggu pergerakan tuba ○ KELEBIHAN Efektiftivitas tinggi Tidak mengganggu hub seksual Tidak perlu VT Jangka panjang ○ KEKURANGAN Haid tidak teratur Mual, pusing, nyeri payudara Harus kontrol tiap bulan Menyebabkan gangguan cardiovascular Tidak melindungi dari STD KB MINI PIL Kesuburan lama ○ JENIS ○ KONTRAINDIKASI Isi 35 Hamil Isi 28 Menyusui eksklusif ○ 35 pil : 300 µg levonorgestrel atau noretindron, 25 pil : 75 µg desogestrel Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas ○ Cocok yang ingin menyusui dan pakai KB Perokok ○ Dosis rendah Penyakit gangguan cardiovascular ○ Tidak mengganggu laktasi Kanker payudara ○ Cara kerja: Migrain ○ PRECAUTION Tidak mengganggu hub seksual Suntikan pertama saat haid Tidak perlu VT Atau boleh kapan saja asal DIPASTIKAN TIDAK HAMIL Jangka panjang sampai 5 tahun Tidak boleh coitus selama 7 hari setelah suntikan Tidak berpengaruh thd ASI Pasien DM tanpa komplikasi boleh diberikan Cepat subur setelah implant dicabut KB SUNTIKAN PROGESTIN ○ KEKURANGAN ○ JENIS Haid tidak teratur, Depoprovera (suntik 3 bulanan) Mual, pusing, nyeri payudara Depo Noristerat (suntik 2 bulanan) Tidak melindungi dari STD ○ Sediaan : 150 mg Depo Medroksiprogesteron Asetat (Depoprovera) è suntik ○ KONTRAINDIKASI ○ 3 bulanan, IM di pantat Hamil ○ 200 mg Noretindron Enantat (Depo Noristerat), IM. Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas ○ Keduanya diberikan: 1 bulan sekali Kanker payudara ○ Cara kerja: Gangguan toleransi glukosa Menekan ovulasi ○ PRECAUTION Mencegah implantasi Daerah insersi tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam pertama Mengentalkan lendir servik Nyeri bengkak pada area insersi adalah wajar Mengganggu pergerakan tuba Setelah luka sembuh boleh dicuci ○ KELEBIHAN Efektiftivitas tinggi ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR) Tidak mengganggu hub seksual JENIS Tidak perlu VT IUD (tembaga) Jangka panjang IUS (hormonal) Tidak berpengaruh thd ASI ○ KEKURANGAN Haid tidak teratur, perdarahan banyak dan panjang diawal suntikan Mual, pusing, nyeri payudara Harus kontrol tiap bulan BB meningkat INTRA UTERINE SYSTEM (IUS) / AKDR PROGESTIN Menyebabkan gangguan cardiovascular ○ Mengandung Progesteron (Prigestase) dan Levonorgestrel (Mirena) Tidak melindungi dari STD ○ Cara kerja: Menurunkan libido Endometrium atrofi - mengganggu implantasi Kesuburan lama Memblok pertemuan ovum dan sperma ○ KONTRAINDIKASI Menginaktivasi sperma Hamil ○ KELEBIHAN Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas Efektiftivitas tinggi Kanker payudara Tidak mengganggu hub seksual DM dengan komplikasi Jangka panjang sampai 1 tahun ○ PRECAUTION Tidak berpengaruh thd ASI Suntikan pertama saat haid Cepat subur setelah IUS dicabut Atau boleh kapan saja asal DIPASTIKAN TIDAK HAMIL ○ KEKURANGAN Perdarahan - cari penyebabnya VT KONTRASEPSI IMPLANT Infeksi radang panggul ○ JENIS Perdarahan Implanon: 1 batang, 68 mg 3-Keto-desogestrel, 3 tahun ○ KONTRAINDIKASI Jadena dan indoplan: 2 batang, 75 mg Levonorgestrel, 3 tahun Hamil Norplant: 6 batang, 36 mg Levonorgestrel, 5 tahun Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas ○ Cara kerja: Penyakit radang panggul Menekan ovulasi Kehamilan Ektopik Terganggu Mencegah implantasi Kanker payudara Mengentalkan lendir servik ○ PRECAUTION Mengganggu pergerakan sperma Dipasang 48 jam PP atau 6-8 mgg PP ○ KELEBIHAN Timbul kram setelah pemasangan Efektiftivitas tinggi Flek antara haid/ postcoitus AKDR hanya untuk 1 tahun Sakit kepala yang parah harus dihentikan INTRA UTERINE DEVICE (IUD) ○ Jenis: cooper T ( CuT-380A, plastic yang diselubungi kawat tembaga) dan Nova T ○ Lama pemasangan: 10 tahun, ○ Cara kerja: Menghambat kemampuan sperma masuk tuba falopii Mempeng. Fertilisasi ovum Mencegah sperma dan ovum ketemu ○ KELEBIHAN Efektiftivitas sangat tinggi Tidak mengganggu hub seksual Jangka panjang sampai 10 tahun Tidak berpengaruh thd ASI Cepat subur setelah IUD dicabut ○ KEKURANGAN Haid lebih banyak, lama, nyeri, spotting antar menstruasi Infeksi radang panggul Tidak mencegah IMS ○ KONTRAINDIKASI Hamil Perdarahan pervag. Tnpa sebab jelas Penyakit radang panggul Infeksi alat genitalia Ukuran rongga Rahim < 5 cm ○ PRECAUTION Kontrol setelah 6 bulan dan setiap 1 tahun sekali, atau jika ada keluhan nyeri hebat dan perdarahan LANGKAH KONSELING KB (SATU-TUJU) SApa SAlam TUBEKTOMI DAN VASEKTOMI Tanyakan informasi dirinya tentang KB Metode KB permanen Uraikan pilihan KB Tubektomi : pemotongan tuba falopii BanTUlah menentukan pilihan Vasektomi : pemotongan vas diferens Jelaskan KB pilihannya Kunjungan Ulang VASECTOMY, TUBECTOMY ○ INDIKASI Usia > 26 tahun Paritas > 2 tahun Yakin telah mempunya keluarga yang diinginkan Pasca persalinan dan abortus Setuju dengan prosedur ○ PRECAUTION Jaga luka operasi kering Hindari coitus hingga merasa nyaman Hindari mengangkat benda berat PENCEGAHAN INFEKSI BAGI PETUGAS Anggap setiap orang infeksius Mencuci tangan Sarung tangan Gunakan APD lengkap Gunakan Antiseptik Upayakan kerja yang aman Buang bahan terinfeksi ASKEP KONTRASEPSI PENGKAJIAN: Keluhan Utama Riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu Riwayat penyakit sebelumnya Riwayat penyakit Ginekologi Riwayat Menstruasi Riwayat KB ○ Jenis ○ Lama pemakaian ○ Alasan pemakaian ○ Alasan pelepasan ○ Pemasang/penolong ○ Tempat pemasangan ○ Sumber informasi tentang KB ○ Efek samping KB TTV Head to Toe Pemeriksaan Spekulum/inspekulo* DIAGNOSA (SDKI) Defisit pengetahuan Kesiapan peningkatan pengetahuan Risiko kehamilan tidak dikehendaki Gangguan citra tubuh Gangguan rasa nyaman Nyeri Risiko infeksi KASUS Seorang perempuan, usia 28 tahun, datang ke Puskemas untuk memasang kontrasepsi. Hasil pengkajian: ibu punya anak pertama, masih menyusui bayinya selama 3 bulan, punya riwayat perdarahan yang tidak diketahui penyebabnya. ○ Apakah pilihan KB yang paling tepat? Seorang mahasiswa Keperawatan semester 5 datang ke Puskesmas untuk konseling KB, klien baru saja menikah dan belum ingin memiliki keturunan. ○ Apakah pengkajian selanjutnya? ○ Apakah KB yang paling sesuai? Seorang ibu datang ke puskesmas untuk konseling KB, pasien berusia 40 tahun, telah memiliki 6 anak, selama ini pasien menggunakan KB pil. Pekerjaan pasien: IRT, suami: buruh pabrik. ○ Apakah pengkajian yang selanjutnya ditanyakan? ○ Apakah KB yang dianjurkan? TM 13 - KLIMAKTERIUM  Menopause → berhentinya periode menstruasi selama 12 bulan karena perubahan produksi  Senam kegel → melawan atrofi genital estrogen.  Hidrasi yang baik dan teknik untuk mencegah infeksi saluran kemih  Klimakterium (perubahan kehidupan) juga dikenal sebagai periode perimenopause, yang  Olahraga berlangsung selama 2 hingga 8 tahun sebelum menstruasi berhenti.  Asupan makanan yang maksimal dari kalsium dan magnesium  Berhentinya menstruasi secara permanen akibat menurunnya fungsi ovarium  Konsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak dan kaya antioksidan sangat penting  Usia menopause ditentukan oleh jumlah folikel di ovarium HORMONE REPLACEMENT THERAPY (HRT) ARE NOT RECOMMEND  Bayi perempuan yang baru lahir memiliki lebih dari satu juta oosit; kelompok oosit menyusut  Keputusan memakai HRT diserahkan kepada pasien terkait keuntungan dan resiko HRT sepanjang hidup sehingga hanya ada beberapa ribu oosit yang tersisa ketika seorang wanita  Bimbingan konseling wajib diberikan pada pasien dengan HRT terkait follow-up rutin dan memasuki usia empat puluhan dan sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali pada masa pelaporan tanda komplikasi pascamenopause. CONTRA INDICATIONS TO HRT  Estrogen turun seiring menurunnya folikel di ovarium  kanker payudara yang bergantung pada estrogen  Siklus mentruasi berakhir sekitar di usia 45-50 tahun.  kanker endometrium  Pada periode 2 hingga 8 tahun sebelum masa ini → ovarium secara perlahan-lahan mengalami  penyakit tromboemboli degenerasi → siklus menstruasi sering kali tidak berovulasi dan tidak teratur.  ceridemia hipertrigliserida yang parah  Produksi estrogen oleh indung telur menurun.  penyakit hati kronis  Kehamilan dapat terjadi selama masa klimakterium → gunakan metode kontrasepsi.  riwayat melanoma ganas  Penurunan estrogen memicu osteoporosis, arteriosclerosis, dan peningkatan kadar kolesterol  penyakit kandung empedu darah.  gangguan kejang  Menopause mungkin juga terjadi pada usia lebih awal, pada kondisi → pembedahan, pelvic IMPORTANT NOTES FOR HRT PATIENT irradiation, atau extreme stress.  Pemeriksaan payudara tahunan  Jika tiga atau lebih menstruasi terlewatkan dalam periode 12 bulan, kemungkinan besar transisi  Pemeriksaan payudara sendiri secara teratur menopause akan terjadi dalam waktu 4 tahun. COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE THERAPIES  Produksi estrogen terus berlanjut tanpa adanya progesteron yang menyebabkan proliferasi  Ginseng endometrium, hiperplasia, dan yang paling ekstrem adalah karsinoma. Akibatnya, menstruasi  Vitamin E, Calcium and vitamin D supplements dapat menjadi berat, berkepanjangan dan tidak dapat diprediksi dengan perdarahan  Soy products intermenstruasi PENURUNAN ESTROGEN MEMICU:  Perubahan dalam siklus menstruasi  Ketidakstabilan vasomotor (semburan panas)  Berkurangnya kelembapan dan elastisitas vagina, yang dapat menyebabkan dispareunia (hubungan seksual yang menyakitkan) MANIFESTASI KLINIS  Mood swings → Perubahan suasana hati  Irritability → Iritabilitas  Burning sensation on skin → Sensasi terbakar pada kulit  Hot flashes → Rasa panas  Palpitations → Jantung berdebar  Dizziness → Pusing  Perubahan sexual life → Perubahan kehidupan seksual  Inkontinensia urine → Inkontinensia urine PENURUNAN ESTROGEN BERDAMPAK PADA  ↑ heart disease  ↑ osteoporosis  Demensia PSYCHOLOGICAL AND CULTURAL VARIATIONS  Tergantung pada bagaimana masyarakat memandang penuaan, peran wanita, dan feminitas TREATMENT OPTIONS  Kekeringan vagina → penggunaan pelumas TM 111 – KONSEP BAYI BARU LAHIR Setelah lahir: o vasa umbilicalis vasokonstriksi pemotongan tali pusat aliran darah dari plasenta Adaptasi Bayi Baru Lahir berhenti Adalah proses penyesuaian fisiologi kehidupan neonates, dari intauteruske kehidupan o Napas pertama bayi → udara memasuki paru → arteri pulomales relaksasi ekstrauterus →resistensi vaskuler paru menurun → aliran darah ke paru meningkat cepat Semua sistem tubuh neonatus mengalami proses adaptasi antara lain : Sistem pernapasan o Tekanan jantung kiri meningkat → foramen ovale menutup o Sistem kardiovaskuler o Tidak ada hubungan jantung kiri ke jantung kanan o Sistem Urinari o Oksigenasi meningkat, PGE2 menurun → ductus arteriosus menutup o Sistem gastrointestinal o Darah didistribusikan melewati paru ke jantung dan dipompa ke seluruh tubuh o Sistem Endokrin o Sistem imun o Sistem syaraf ADAPTASI Sistem Tubuh BBL 1. Adaptasi Sistem Respirasi 2. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler 3. Adaptasi Sistem Urinari 4. Asaptasi Sistem Gastrointestinal 5. Adaptasi Sistem Saraf 6. Adaptasi Sistem Endokrin 7. Asaptasi Sistem Imun 8. Termoregulasi Adaptasi Sistem Respirasi Darah masuk ke janin dari plasenta; sebagian besar darah melewati hati melalui duktus venosus (1) ke vena cava inferior, yang mengalir ke atrium kanan jantung (RA). Sebagian besar darah melewati ventrikel kanan melalui foramen ovale (2) dan mengalir ke atrium kiri (LA) lalu ke ventrikel kiri (LV) dan keluar melalui aorta ke seluruh tubuh. Sebagian darah masuk ke ventrikel kanan (RV) dari atrium kanan dan mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru. Sebagian besar darah dialihkan lagi dari paru-paru melalui duktus arteriosus (3) langsung ke aorta, dan sedikit sekali darah yang mengalir ke paru-paru karena oksigenasi paru tidak diperlukan selama kehidupan janin. Kesuksesan adaptasi pernapasan saat lahir tercapai jika: Sejumlah kecil darah yang mengalir ke paru-paru kembali ke atrium kiri melalui vena ○ Terjadi penyerapan cairan paru pulmonalis dan berlanjut ke ventrikel kiri dan keluar ke tubuh melalui aorta. ○ Vasodilatasi paru Saat lahir, duktus venosus (1), foramen ovale (2), dan duktus arteriosus (3) akan menutup. ○ Produksi surfaktan yang adekuat Sisi kanan jantung diarsir untuk menunjukkan bahwa tekanan di sisi kanan lebih besar Penyerapan cairan paru: sebelum lahir dan saat melewati jalan lahir selama kehidupan janin karena paru-paru kolaps. Surfaktan: diproduksi pneumosit tipe II Saat paru-paru mengembang saat lahir, tekanan pada paru kanan menurun, dan Fungsi surfaktan: peningkatan tekanan pada paru kiri membantu menutup penutup foramen ovale (2). ○ menurunkan tekanan permukaan alveoli → mencegah alveoli kolaps. Adaptasi Sistem Urinari ○ Mulai diproduksi umur kehamilan 22 minggu, sempurna diproduksi pada akhir Pada bayi aterm, organ ginjal menempati sebagian besar abdomen posterior, sedangkan trimester III vesika urinaria berada dekat dengan dinding abdomen anterior. Adaptasi Sistem Kardiovaskuler Aliran darah ginjal janin 2-4% dari total cardiac output Janin: organ utama untuk oksigenasi adalah plasenta Aliran darah ginjal bayi baru lahir meningkat pesat mencapai 15-18% dari cardiac output Paru belum berperan dalam oksigenasi Peningkatan fungsi ginjal bayi baru lahir dipengaruhi sistem reninangiotensin Ductus venosus: darah dari v.umbilikalis → v.cava inferior Saat lahir, sekitar 40 mL urin biasanya ada di kandung kemih bayi cukupbulan. Foramen ovale: darah dari arium kanan→ atrium kiri Banyak bayi baru lahir buang air pada saat lahir : biasanya tidak terkaji Ductus arteriosus: a.pulmonalis → aorta Beberapa hari pertama bayi aterm umumnya mengeluarkan 15-60mL / kg;output secara Bakteri tidak ada di saluran pencernaan bayi saat lahir. Segera setelah lahir, lubang mulut bertahap meningkat selama bulan pertama dan anal memungkinkan masuknya bakteri dan udara. Frekuensi berkemih bervariasi dari 2 hingga 6 kali per hari selama haripertama dan kedua Umumnya konsentrasi bakteri tertinggi terdapat di bagian bawah usus, khususnya di usus kehidupan dan dari 5 hingga 25 kali selama 24 jamberikutnya. besar. Bakteri kolon normal terbentuk dalam minggu pertama setelah lahir; dan flora usus Rata-rata 6-8 x bak/hari. normal membantu mensintesis vitamin K, folat, dan biotin. Urin berwarna pucat menunjukkan asupan cairan yang cukup. Bunyi usus biasanya terdengar segera setelah lahir. Keseimbangan Cairan dan Elektrolit Kapasitas lambung bayi baru lahir bervariasi, tergantung pada ukuran bayi : ± 30mL pada Pada neonatus aterm,±75% berat badan terdiri dari air tubuh total(ekstraseluler dan hari ke-1 s.d 90mL pada hari ke-3. intraseluler). Setelah lahir, perut yang baru lahir mengalami peningkatan dan lebih rileks untuk Penurunan cairan ekstraseluler terjadi akibat diuresis selamabeberapa hari pertama setelah menampung volume yang lebih besar. lahir. Beberapa factor : waktu dan volume makanan atau jenis dan suhu makanan dapat Penurunan berat badan yang dialami oleh sebagian besar bayi barulahir selama beberapa mempengaruhi waktu pengosongan. hari pertama setelah lahir terutama disebabkanoleh kehilangan cairan ekstraseluler (Dell, Cardiac Sfingter dan kontrol saraf perut belum matang; menyebabkan regurgitasi. 2011). Regurgitasi pada hari pertama, kedua dapat dikurangi dengan Saat lahir, laju filtrasi glomerulus (GFR) bayi baru lahir : 30%-50% orang dewasa, menghindari makan berlebihan, menyendawakan bayi dan memposisikan bayi dengan menyebabkan penurunan kemampuan untuk mengeluarkan nitrogen dan produk limbah kepala sedikit lebih tinggi. lainnya dari darah. Pencernaan GFR meningkat dengan cepat selama bulan pertama kehidupan Sebagian besar enzim ini berfungsi saat lahir kecuali amilase pankreas dan lipase. Urin hipotonik akibat dari penurunan kemampuan ginjal mengeluarkan natrium, Amilase diproduksi oleh kelenjar ludah setelah kira-kira 3 bulan dan oleh pankreas pada menyebabkan konsentrasi natrium, fosfat, klorida dan asam organic yang tinggi. umur kira-kira 6 bulan. Bayi memiliki ambang ginjal terhadap glukosa yang lebih tinggi disbanding orang dewasa Enzim amilase diperlukan untuk mengubah pati menjadi maltosa banyak terdapat dalam Tanda dan Gejala Gangguan Sistem Urinari kolostrum. Disfungsi yang bisa terjadi : Enzym lipase, disekresikan oleh pankreas; untuk pencernaan lemak. Kurangnya aliran urin Bayi baru lahir yang normal mampu mencerna karbohidrat dan protein sederhana tetapi Hipospadia memiliki kemampuan yang terbatas untuk mencerna lemak. Kistik pada ginjal (dapat dideteksi saat palpasi) Lipase susu dalam ASI membantu pencernaan lemak oleh neonatus. Kadar laktase pada Kelainan ginjal pada bayi baru lahir dapat dideteksi dengan USG saat hamil bayi baru lahir lebih tinggi dibandingkan pada bayi yang lebih tua. Adaptasi Sistem Gastrointestinal Enzim lipase diperlukan untuk pencernaan laktosa, karbohidrat utama dalam ASI dan susu Bayi baru lahir cukup bulan mampu menelan, mencerna,memetabolisme, dan menyerap formula komersial. protein, karbohidrat sederhanalemak. Metabolisme Bilirubin Enzim pencernaan sudah ada, kecuali enzyme amilase pancreas Bilirubin tak terkonjugasi meningkat karena adanya penghancuran sel darah merah → ikterus Jika hidrasi cukup, selaput lender mulut lembab, berwarnamerah muda, terkadang ada fisiologis mucus/lendir Adaptasi Sistem Saraf Refleks hisap, ada sejak usia kehamilan 15-16 minggu Perkembangan otak dan saraf berlanjut post natal Kemampuan menghisap dipengaruhi oleh kematangan neuromuskuler, medikasi ibu leksi ke 4 ektremitas selama kehamilan dan persalinan, jenis makanan awal yang diberikan Pada awalnya gerakan tak terkoordinasi dan tanpa tujuan Usia 28 minggu, bayi sudah mampu mengkoordinasikan menghisap dan menelan saat Otak sangat rentan terhadap masalah sirkulasi, respiratori dan metabolik → termasuk menyusui (pada bayi dengan botol 32-34 minggu) hipoksia, hipoglikemia Bayi usia 37 minggu mampu mengkoordinasikan dengan baik antara reflex pernapasan, Pengkajian reflek-reflek pada bayi penting, untuk mengetahui reflek protekstif seperti : menghisap dan menelan = siap makanan oral blink, gag, bersin, batuk. Reflek primitive : rooting/sucking, moro, startle, tonic neck, Peristaltik usofagus blm terkoordinasi beberapa hari pertama kelahiran stepping dan palmar/plantar grasp Gigi mulai berkembang saat di dalam rahim, dengan pembentukan enamel berlanjut Adaptasi Sistem Endokrin sampai sekitar usia 10 tahun. Kadar hormon kortisol lebih tinggi pada bayi yg lahir per vaginam dibanding yg lahir SC Perkembangan gigi dipengaruhi oleh penyakit dan pengobatan neonatal atau bayi dan oleh → berhubungan dan absorpsi cairan paru → menurunkan risiko distres napas pd bayi baru penyakit atau obat yang diminum oleh ibu selama kehamilan. lahir Tingkat fluoride dalam suplai air juga mempengaruhi perkembangan gigi. Kadang-kadang Bayi lahir per vaginam adrenomedulin (peptida yang dihasilkan endotel pembuluh darah) seorang bayi lahir dengan satu atau lebih gigi. lebih tinggi → vasodilatasi pulmonal → resitensi paru turun → beban jantung tidak Namun gigi tersebut memiliki akar yang tidak terbentuk dengan baik dan saat kendur, bayi meningkat berisiko mengalami aspirasi. Biasanya diekstraksi. Adaptasi Sistem Imun Bayi baru lahir mendapat imunitas pasif dari ibu selama kehamilan trimester 3, kemudian 6. Tempatkan termometer di daerah ketiak. Suhu aksila lebih disukai karena risiko minimal dilanjutkan dengan pemberian ASI terjadinya trauma jaringan, perforasi, dan kontaminasi silang terkait dengan rektum IgG ibu melewati plasenta → imunitas pasif pd bayi metode suhu. Kulit, paru, saluran cerna → barier utama terhadap infeksi 7. Menilai tingkat pernapasan oleh mengamati naik turunnya dari dada dan perut selama satu IgA sekretori dihasilkan hanya sementara oleh traktus respiratorius dan pencernaan → menit penuh. selanjutnya IgA dipenuhi oleh ASI 8. Menilai denyut nadi apical, auskultasi dengan menggunakan stetoskop (selama satu menit Sistem kekebalan masih terbatas dalam mengenali dan menghancurkan bakteri penuh). Menilai frekuensi dan irama. Respon yang buruk dari hipotalamus terhadap pirogen 9. Periksa kulit untuk warna, Keutuhan, memar, tanda lahir, kekeringan, ruam, kehangatan, Termoregulasi tekstur, dan turgor. Respon neonates terhadap dingin, neonatus menghasilkan panas (termogenesis) dengan 10. Perhatikan bentuk kepala. Periksa dan raba fontanel dan sutura. Periksa dan raba kepala meningkatkan aktivitas otot. untuk mengetahui adanya caput succedaneum dan / atau cephalohematoma Bayi yang kedinginan mungkin menangis dan tampak gelisah. 11. Angkat dagu untuk mengkaji area leher Karena vasokonstriksi, kulit bisa terasa sejuk saat disentuh, dan bisa timbul akrosianosis. 12. Menilai posisi mata. Buka kelopak mata dan kaji warna sclera dan ukuran pupil. Menilai Terjadi peningkatan aktivitas metabolik seluler, terutama di otak, jantung, dan hati; juga refleks mengedip, refleks cahaya merah, dan reaksi pupil terhadap cahaya meningkatkan konsumsi oksigen dan glukosa 13. Periksa telinga untuk posisi, bentuk, dan drainase. Tes pendengaran dilakukan sebelum Untuk menghemat kehilangan panas, neonates biasanya posisi fleksi, penyempitan pulang pembuluh darah tepi 14. Amati bentuk hidung. Periksa pembukaan nares. Menilai patensi dari nares dengan Transisi dari intrauterin yg hangat → ekstrauterin yg dingin memasukkan kateter kecil lembut (Ini mungkin tidak dilakukan pada semua bayi. Memeriksa dan prosedur manual merupakan kebijakan rumah sakit. 15. Periksa bibir, gusi, lidah, langit-langit, dan membran mukosa. Buka mulut dengan menekan lembut di bagian bawah bibir. kaji untuk refleks rooting, mengisap, menelan, dan refleks muntah 16. Periksa bentuk, kesimetrisan, dan area dada. Periksa payudara untuk ukuran dan pengeluaran. Auskultasi bunyi nafas. 17. Auskultasi bunyi jantung; selama satu menit penuh. Palpasi denyut nadi perifer 18. Periksa ukuran dan bentuk perut. Meraba perut, menilai tonus otot, hernia, dan diastasis recti. Auskultasi untuk bising usus. Periksa tali pusar. 18. Inspeksi anus Kehilangan panas pada bayi 19. Tempatkan jempol di kedua sisi dari labia dan pisahkan secara lembut jaringan untuk memeriksa alat kelamin secara visual. Menilai keadaan dan posisi klitoris, vagina, dan meatus kemih. 20. Periksa penis, mencatat posisi meatus uretra. Memeriksa dan meraba skrotum untuk menilai testis. 21. Periksa ekstremitas, tulang belakang, dan lipatan glutealis. Palpasi klavikula. Lakukan manuver Barlow- Ortolani. 22. Kaji postur, kaji tonus otot, kaji reflex BBL Cara Mengkaji Refleks 1. Tonic Neck Muncul antara lahir dan 6 minggu; menghilang dengan 4 sampai 6 bulan Ketika posisi BBL terlentang, kepala Pengkajian pada Bayi Baru Lahir menoleh ke samping sehingga dagu berada di atas bahu. Rooting muncul saat 1. Buka pembungkus BBL dan amati postur ketika BBL tenang lahir; 2. 2. Mengukur lingkar kepala dengan menempatkan pita ukur (metline) sekitar kepala tepat menghilang antara 3 dan 6 bulan Sentuh ujung bibir BBL dengan jari, maka mulut di atas telinga dan alis. Pengukuran biasanya dicatat dalam sentimeter BBL akan menoleh ke arah jari pemeriksa. Mengisap/ sucking muncul saat lahir; 3. 3. Mengukur dengan menempatkan pita sekitar dada atas garis puting susu (30,5-33 cm menghilang pada 10-12 bulan Masukkan putting ibu atau jari atau dot, maka BBL (12-13 inci) atau 2-3 cm kurang dari kepala lingkar) akan mengisap benda yang dimasukkan tersebut 4. Ukur panjang badan dengan mengukurkan pita di permukaan yang datar. 2. Palmar grasp (tangan menggenggam) 5. Bersihkan timbangan sebelum digunakan. Mengatur skala nol. Tempatkan BBL tanpa Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Letakkan jari pemeriksa di pakaian di timbangan. Catat berat badan BBL. Jangan biarkan BBL tanpa pengawasan saat telapak tangan BBL, maka BBL akan menggenggam jari pemeriksa penimbangan. 3. Plantar grasp (kaki menggenggam) Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 bulan Puji orang tua untuk perawatan mereka dari mereka baru lahir Letakkan jari pemeriksa di telapak kaki BBL, maka BBL akan menggenggam jari Evaluasi pemeriksa Suhu BBL akan berada dalam batas normal, dan kulit akan menjadi merah muda dan terasa 4. Babinski Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 1 tahun hangat saat disentuh. Sentuh/ tekan permukaan lateral telapak kaki, maka jari BBL akan hiperekstensi BBL tidak akan menunjukkan tanda-tanda atau gejala dari suatu infeksi. dan meregang Tingkat pernapasan BBL dan denyut jantung akan berada dalam rentang normal, kulit akan 5. Stepping/ melangkah Muncul sejak lahir, menghilang pada usia 3 – 4 minggu Pegang BBL menjadi merah muda dan jalan napas akan tetap bersih. dengan posisi berdiri dengan kaki BBL menyentuh permukaan alas yang datar. Maka BBL BBL akan BAK enam kali sehari. akan melangkah Orang tua akan merespon kebutuhan bayi mereka Diagnosa Keperawatan Risiko tinggi perubahan suhu tubuh berhubungan dengan penurunan jumlah lemak subkutan dan / atau permukaan tubuh besar Risiko infeksi berhubungan dengan trauma jaringan dan / atau teknik mencuci tangan yang kurang oleh petugas kesehatan dan orangtua Risiko gangguan pertukaran gas berhubungan dengan transisi dari janin ke sirkulasi neonatal, dingin stres, dan / atau produksi lendir yang berlebihan Risiko defisit volume cairan berhubungan dengan asupan oral terbatas Risiko defisit pengetahuan berhubungan dengan pertama kali menjadi orangtua dan / atau sumber daya belajar yang terbatas Perencanaan (Intervensi Keperawatan) Menjaga suhu bayi dengan menutup pintu. Jaga BBL agar tetap kering. Tutup BBL agar tetap hangat dengan selimut kering. Tempatkan topi/ penutup kepala BBL Tempatkan BBL dengan kontak kulit-ke-kulit pada orang tua dan selimut hangat menutupi ibu dan BBL. Monitor suhu sesuai protokol tiap RS. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika suhu neonatus masih rendah atau sudah naik Pantau kulit apakah terjadi kerusakan jaringan. Monitor suhu sesuai protokol RS. Jaga kulit bersih dan kering. Instruksikan orang tua dan pengunjung yang tepat Cuci tangan sebelum menyentuh neonatus. Instruksikan orang tua untuk mencuci tangan setelah mengganti popok. Beritahu dokter atau perawat praktisi jika neonatus yang letargi/lemah, suhu meningkat atau lesi pada kulit Monitor pernafasan dan fungsi jantung sesuai protokol RS. Auskultasi suara napas. Kaji adanya dan lokasi sianosis. Hisap mulut dan hidung. Berikan oksigen sesuai protocol / order. Laporkan tanda-tanda distress pernapasan kepada dokter atau perawat praktisi Monitor intake dan output. Monitor tanda-tanda dehidrasi, yaitu, fontanel cekung, turgor kulit buruk, membrane mukosa kering. Berikan pemberian makan/ cairan secara oral. Kaji tingkat pengetahuan orang tua Berikan informasi tentang karakteristik dan perilaku baru lahir Berikan informasi tentang perawatan BBL (bayi baru lahir) Bantu orang tua dengan mengurus bayi mereka

Use Quizgecko on...
Browser
Browser